Anda di halaman 1dari 172

UNIVERSITAS PROF. DR.

MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN TERHADAP


MOTIVASI KERJA PEGAWAI SUKU DINAS KOMUNIKASI,
INFORMATIKA DAN KEHUMASAN
(KOMINFOMAS)WALIKOTA JAKARTA TIMUR

Diajukan Oleh :

Nama : Hardy
NIM : 2017 – 41 – 389
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat


Guna mencapai gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2018
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Hardy
NIM : 2017 – 41 – 389
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat
Judul : Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan
Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta Timur

Telah memenuhi persyaratan untuk di uji baik dari segi isi maupun segi teknis

PANITIA PEMBIMBING PENGUJI :

Pembimbing I Pembimbing II

Harti Yuwarti, S.Sos. M.Si Mukka Pasaribu, SE. MM


(Tanggal .......................) (Tanggal :..............................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. Hendri Prasetya, S.Sos, M.Si


(Tanggal:.......................................)

i
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Hardy
NIM : 2017 – 41 – 389
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat
Judul : Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan
Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta Timur

Telah dipertahankan dihadapan Penguji yang diadakan pada hari Kamis,


Tanggal 1 Maret 2018 dan dinyatakan LULUS.

Penguji I Penguji II

Dr. Ardan Achmad, SH., MPA Drs. Zulfahlevi, MM


(Tanggal ......................................) (Tanggal :...............................)

Fakultas Ilmu Komunikasi


Dekan

Dr. Prasetya Yoga Santoso, S.Sos., MM


(Tanggal:...............................................)

ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Nama Lengkap : Hardy


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Mei 1991
Alamat : Jl. Lebak Sari RT. 011 Rw. 05, Tanjung Barat,
Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telepon/HP : 0812.9797.3181
Status : Mahasiswa
NIM : 2017 – 41 – 389
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi :


Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap
Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi,
Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas), Walikota
Jakarta Timur
Pembimbing I : Harti Yuwarti, S.Sos. M.Si
Pembimbing II : Mukka Pasaribu, SE. MM

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan


hasil asli (orisinal) dan bukan duplikat dari skripsi orang lain.
Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan
sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM (B).

Jakarta Februari 2018


Yang menyatakan

Hardy

iii
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, penulis panjatkan kepada Kehadirat Tuhan YME atas Rakhmatan
yang diberikan kepada penulis sehingga mendapat kelancaran dalam proses
penyelesaian skripsi. Skripsi ini merupakan tugas akhir dalam rangka menyelesaikan
jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang berlaku di
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama).
Penulis mengangkat judul skripsi “Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin
Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan
Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta Timur”.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyelesaian skripsi ini masih terdapat
kekurangan yang perlu disempurnakan. Dengan kerendahan hati, penulis
mengharapkan saran dari dosen penguji yang bersifat membangun, guna
menyempurnakan penulisan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dalam
konteks perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan bidang
studi hubungan masyarakat.

Jakarta Februari 2018

Penulis

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Tuhan, penulis panjatkan kepada Kehadirat Tuhan YME atas Rakhmatan
yang diberikan kepada penulis sehingga mendapat kelancaran dalam proses
penyelesaian skripsi. Atas segala perjuangan serta upaya penulis dan didukungan dari
berbagai pihak yang memotivasi penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
Akhir kata, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Kedua Orang Tua (Alm. Bp. Victor Sinaga dan Ibu Rachmawati br Panggabean),
yang selalu memberikan motivasi dan doa untuk segera menyelesaikan skripsi
ini.
2. Rektor Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) : Prof. Dr. Rudi Harjanto,
S.Ikom., MM., M.Sn.
3. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) :
Dr. Prasetya Yoga Santoso, S.Sos., MM.
4. Dosen Pembimbing I: Harti Yuwarti, S.Sos. M.Si yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini
serta atas luang waktu yang diberikannya selama bimbingan.
5. Dosen Pembimbing II: Mukka Pasaribu, SE. MM yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dosen Penguji I : Dr. Ardan Achmad, SH., MPA yang telah memberikan saran
dan masukannya untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Dosen Penguji II : Drs. Zulfahlevi, MM yang telah memberikan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini
8. Seluruh dosen FIKOM Universitas. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah
memberikan pengetahuannya kepada penulis.
Akhir kata, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik manfaat
akademis dan praktis.
Jakarta Februari 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ............................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xii
ABSTRAK ................................................................................................................ xiii
ABSTRACT ................................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 4
1.2.1 Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
1.2.2 Pembatasan Istilah .......................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
1.5 Signifikansi Penelitian ........................................................................ 6
1.5.1 Signifikansi Teoritis........................................................................ 6
1.5.2 Signifikansi Praktis ......................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, TEORI, HIPOTESIS, DAN KERANGKA KONSEP 7
2.1 Kajian Pustaka-Penelitian Sejenis ...................................................... 7
2.1.1 Komunikasi ................................................................................... 14
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi ............................................................... 14
2.1.1.2 Elemen dan Proses Komunikasi.................................................. 14
2.1.2 Komunikasi Organisasi ................................................................. 16
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ............................................. 16
2.1.2.2 Pola Komunikasi Organisasi ....................................................... 16

vi
2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi ....................................... 17
2.1.2.4 Fungsi Komunikasi Organisasi ................................................... 18
2.1.3 Gaya Komunikasi Pemimpin ........................................................ 19
2.1.3.1 Pengertian Gaya Komunikasi Pemimpin .................................... 19
2.1.3.2 Fungsi Komunikasi di Dalam Organisasi ................................... 19
2.1.4 Motivasi Kerja .............................................................................. 20
2.1.4.1 Pengertian Motivasi Kerja .......................................................... 20
2.1.4.2 Tujuan Motivasi Kerja ................................................................ 22
2.2 Kerangka Teori ................................................................................. 22
2.2.1 Gaya Komunikasi ......................................................................... 22
2.2.2 Teori Self-Determination .............................................................. 24
2.3 Hipotesis ........................................................................................... 26
2.4 Kerangka Konsep ............................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 32
3.1 Paradigma Penelitian ........................................................................ 32
3.2 Jenis Penelitian ................................................................................. 32
3.3 Metode Penelitian ............................................................................. 32
3.4 Populasi ............................................................................................ 33
3.5 Teknik Pengambilan Sampel ............................................................ 33
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33
3.6.1 Data Primer ................................................................................... 33
3.6.2 Data Sekunder ............................................................................... 35
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 35
3.7.1 Uji Validitas .................................................................................. 35
3.7.2 Uji Reliabilitas .............................................................................. 36
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................ 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 40
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................... 40
4.1.1 Sejarah Walikota Jakarta Timur ................................................... 40
4.1.2 Visi dan Misi Walikota Jakarta Timur.......................................... 41

vii
4.1.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Suku Dinas Komunikasi, Informatika
Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur .................................................. 43
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 67
4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas ..................... 68
4.2.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat ................... 69
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 70
4.3.1 Identitas Responden ...................................................................... 71
4.3.2 Variabel Bebas (X) ....................................................................... 73
4.3.3 Variabel Terikat (Y) ..................................................................... 97
4.4 Rekapitulasi Nilai Bobot ................................................................ 111
4.4.1 Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Bebas (X) ............................. 111
4.4.2 Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Terikat (Y) ........................... 113
4.5 Pengujian Hipotesis ........................................................................ 114
4.5.1 Koefisien Determinasi ................................................................ 115
4.5.2 Uji Parsial (Uji Signifikan/Uji t)................................................. 116
4.5.3 Uji Coefficient Beta .................................................................... 117
4.6 Pembahasan .................................................................................... 118
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................... 123
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 123
5.2 Saran ............................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 126
LAMPIRAN PENELITIAN..................................................................................... 128
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................. 155

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matrik Perbandingan Penelitian Terdahulu Sejenis ................................... 10


Tabel 2.2 Operasionalisasi Konsep ............................................................................ 29
Tabel 3.1 Kategori Skala Likert ................................................................................. 34
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Pengaruh (beta) ...................................................... 39
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas .................................. 68
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat ................................ 69
Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 71
Tabel 4.4 Usia Responden Saat Ini ............................................................................ 71
Tabel 4.5 Pendidikan Terakhir Responden ................................................................ 72
Tabel 4.6 Lama bekerja .............................................................................................. 73
Tabel 4.7 Pemimpin membatasi Responden dalam mengungkapkan pendapat saat
rapat kerja ................................................................................................ 73
Tabel 4.8 Pemimpin sering menugaskan Responden untuk lebih cepat dalam
menyelesaikan pekerjaan ........................................................................ 74
Tabel 4.9 Pemimpin aktif dalam mengatur setiap tugas pekerjaan yang akan
Responden kerjakan ................................................................................ 75
Tabel 4.10 Gagasan pemikiran Responden sangat diperhatikan pemimpin .............. 76
Tabel 4.11 Tanggapan pemikiran rekan kerja Responden pun belum
dipertimbangkan oleh pemimpin............................................................. 77
Tabel 4.12 Komunikasi Responden dengan pemimpin berlangsung secara dua arah
(proposional) ........................................................................................... 78
Tabel 4.13 Pemimpin berkomunikasi secara terbuka apabila tugas pekerjaan
Responden memang belum memuaskan ................................................. 79
Tabel 4.14 Pemimpin menunjukkan sikap empati ketika memang tugas pekerjaan
staf (pegawainya) sudah terlalu banyak (overload) dengan tidak
menambahkan jumlah pekerjaan ............................................................. 80
Tabel 4.15 Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan
pegawai ................................................................................................... 81

ix
Tabel 4.16 Pemimpin sering memberikan tugas pekerjaan secara tertulis mengenai
prioritas pekerjaan yang harus dikerjakan............................................... 82
Tabel 4.17 Setiap hari Responden mendapatkan tugas pekerjaan baru dari pemimpin
................................................................................................................. 83
Tabel 4.18 Setiap hari, Pemimpin berkomunikasi secara lisan kepada Responden
untuk mengarahkan pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini ............. 84
Tabel 4.19 Pemimpin menugaskan Responden untuk menyelesaikan pekerjaan
dalam waktu cepat ................................................................................... 85
Tabel 4.20 Pemimpin mengecek pekerjaan Responden (mengawasi langsung) ....... 86
Tabel 4.21 Pemimpin memperlihatkan perilaku kerja yang cepat menjadikan
Responden meniru cara kerjanya ............................................................ 87
Tabel 4.22 Responden tidak pernah mendapat teguran dari pemimpin disebabkan
cara kerjanya yang lambat ....................................................................... 88
Tabel 4.23 Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai .................................. 89
Tabel 4.24 Pemimpin hanya menugaskan tugas pekerjaan kepada staf yang memiliki
kompetensi baik ...................................................................................... 90
Tabel 4.25 Pemimpin teliti dalam mengkoreksi tugas pekerjaan Responden ........... 91
Tabel 4.26 Pemimpin bertanggung jawab pada tugas pekerjaan bawahannya ......... 92
Tabel 4.27 Pemimpin tidak menghindari berkomunikasi dengan Responden, apapun
itu alasannya ............................................................................................ 93
Tabel 4.28 Pemimpin tidak suka menghindar ketika Responden menanyakan cara
penyelesaian pekerjaan yang dirasa kurang dapat dimengerti ................ 94
Tabel 4.29 Pemimpin tidak suka mengalihkan pembicaraan ketika Responden
menanyakan masalah pekerjaan yang belum dipahami .......................... 95
Tabel 4.30 Pemimpin lebih senang melakukan pekerjaan secara mandiri daripada
dibantu oleh pegawai............................................................................... 96
Tabel 4.31 Pegawai mendapat kebebasan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan .... 97
Tabel 4.32 Responden mendapat kebebasan untuk merencanakan cara
menyelesaikan tugas pekerjaan ............................................................... 98
Tabel 4.33 Responden mendapat kebebasan untuk mengambil keputusan dalam
menyelesaikan pekerjaan ini ................................................................... 99

x
Tabel 4.34 Responden diberi kesempatan berinisiatif untuk memecahkan masalah
pekerjaan ............................................................................................... 100
Tabel 4.35 Responden diberi kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi skala prioritas .......................................................................... 101
Tabel 4.36 Pemimpin mendukung pengembangan keterampilan Responden dengan
melibatkan dalam training kerja ............................................................ 102
Tabel 4.37 Pemimpin menstimuli Responden untuk membuat keputusan sendiri.. 103
Tabel 4.38 Pemimpin membuat Responden menjadi berkompeten/mahir dalam
bekerja ................................................................................................... 104
Tabel 4.39 Pemimpin melatih Responden menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan
pekerjaan ............................................................................................... 105
Tabel 4.40 Pemimpin langsung mengungkapkan kepercayaan diri kepada Responden
dalam hal kemampuannya memecahkan masalah tugas pekerjaan....... 106
Tabel 4.41 Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung pada pekerjaan yang
responden kerjakan................................................................................ 107
Tabel 4.42 Apabila pekerjaan utama Responden telah terselesaikan, maka pekerjaan
lainnya juga ikut terselesaikan .............................................................. 108
Tabel 4.43 Pekerjaan ini mengharuskan Responden untuk menyelesaikan sekarang
juga sebelum rekan kerja responden menyelesaikan pekerjaannya ...... 109
Tabel 4.44 Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh penyelesaian tugas
pekerjaan orang lain .............................................................................. 110
Tabel 4.45 Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Bebas (X)........................................ 111
Tabel 4.46 Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Terikat (Y) ...................................... 113
Tabel 4.47 Koefisien Determinasi ........................................................................... 115
Tabel 4.48 Uji Parsial .............................................................................................. 116
Tabel 4.49 Uji Coefficient Beta .............................................................................. 117

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuisioner Penelitian

Lampiran 2 Coding Sheet Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Coding Sheet Keseluruhan

Lampiran 5 Frekuensi Tabel Tunggal

Lampiran 6: Breakdown Nilai Bobot Gaya Kepemimpinan

Lampiran 7 Regresi Linear Sederhana

Lampiran 8: Tabel R Product Moment

xii
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Program Studi : Ilmu Komunikasi

ABSTRAK

Nama : Hardy
NIM : 2017 – 41 – 389
Program Studi Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat
Judul : Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan
Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta Timur
Jumlah/Bab : BAB I – V
Bibliografi : 23 buku, 5 Jurnal
Pembimbing I : Harti Yuwarti, S.Sos. M.Si
Pembimbing II : Mukka Pasaribu, SE. MM

Keberhasilan seorang pemimpin dalam mencapai tujuan instansi pemerintah


bergantung pada cara menyampaikan pesan komunikasi. Gaya komunikasi yang
efektif dapat mempengaruhi bawahannya dalam memahami makna pesan yang
disampaikannya sehingga gaya komunikasi tersebut dapat memberikan perubahan
pada motivasi kerja pegawai. Motivasi kerja pegawai harus ditumbuhkan dari dalam
diri (intrinsik) pegawai agar hasil pekerjaannya jauh lebih bagus dan memberikan
kepuasan kepada pemimpinnya. Permasalahannya pemimpin membatasi berpendapat
kepada staf (pegawai) saat diskusi, pemimpin mengatur perilaku pegawainya dalam
bekerja, komunikasi dua arah kurang berjalan seimbang, dan pemimpin sering
memaksa (push) bawahannya dalam bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan
akibatnya pegawai kurang termotivasi dalam bekerja. Dari uraian tersebut, maka
tujuan penelitian yang diteliti adalah 1). Untuk mengetahui Gaya Komunikasi
Pemimpin. 2). untuk mengetahui Motivasi Kerja Pegawai. 3). untuk mengetahui
Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai.
Teori yang digunakan adalah teori gaya komunikasi milik Sendjaja (1999: 143)
yang terdiri dari controlling style, equalitarian style, structuring style, dynamic style,
relinquishing style, withdrawal style. Kemudian, Teori Self-Determination milik
Forbes (2011: 87) motivasi kerja diukur dengan tiga dimensi yakni
kemandirian/otonomi, kompetensi (competence), keterkaitan (relatedness).
Paradigma penelitian adalah positivistik. Jenis penelitian bersifat eksplanatif.
Metode penelitian yang dipakai survei. Jumlah populasi 37 pegawai di Suku Dinas
Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas) Walikota Jakarta Timur.
Teknik pengambilan sampelnya secara total sampling atau sampling jenuh, maka
sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 pegawai. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan Tinjauan Pustaka. Data dianalisis secara kuantitatif.
Pengolahan data kuantitatif untuk pengujian hipotesis menggunakan regresi linear
sederhana.

xiii
Hasil penelitian menunjukkan 1) Gaya Komunikasi Pemimpin yang diterapkan
pada lingkungan kerja Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Jakarta
Timur termasuk kategori baik, karena pemimpin menyampaikan pesan komunikasi
yang mudah dimengerti dan membangkitkan motivasi kerja. 2) Motivasi Kerja
Pegawai juga termasuk kategori baik, artinya pegawai termotivasi dalam
menjalankan tugas pekerjaan. 3) Terdapat Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin
Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan
Kehumasan Walikota Jakarta Timur yang signifikan.
Kesimpulannya, hasil Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa Gaya
Komunikasi Pemimpin memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai
sebesar 35,6% dan sisanya 64,4% ditentukan oleh faktor – faktor lain yang tidak
penulis teliti seperti variabel budaya organisasi, kepuasan komunikasi, iklim
komunikasi. Gaya komunikasi kepemimpinan yang sesuai dengan karakter pegawai
dapat memotivasi kerja pegawai yang signifikan sehingga kualitas kinerja yang
dilakukannya memuaskan dan membuat pemimpin senang dengan hasil pekerjaan
yang dilakukan stafnya. Saran penelitian yakni sebaiknya pemimpin dapat membagi
tugas pekerjaan secara menarik agar pegawai termotivasi dalam bekerja, sebaiknya
pemimpin melatih seluruh pegawai didalam bekerja dan tidak bergantung pada satu
atau dua pegawai agar seluruh pegawai memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
merata sehingga pegawai bersemangat disetiap menjalankan tugas pekerjaan.

Kata kunci: gaya komunikasi, motivasi kerja, public relations.

xiv
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Program Studi : Ilmu Komunikasi

ABSTRACT

Name : Hardy
NIM : 2017 – 41 – 389
Programme Study Faculty of Communication
Majorty : Public Relations
Title of Thesis : The Influence of Leaders Communication Style
Toward Motivation Of Employee Of The Office Of
Communication, Informatics And Public Relations
(Kominfomas), Walikota of East Jakarta
Amount /Chapter : Chapter I – V
Bibliografi : 23 books, 5 Journals
Advisory Committee I : Harti Yuwarti, S.Sos. M.Si
Advisory Committee II : Mukka Pasaribu, SE. MM

The success of a leader in achieving the goals of government agencies depends


on how to communicate communication messages. Effective communication style can
affect subordinates in understanding the meaning of the message conveyed so that
the style of communication can provide changes in employee motivation. Employee
motivation must be grown from within (intrinsic) employees so that the results of his
work much better and give satisfaction to the leader. The problem is that the leader
limits the opinion to the staff (employee) during the discussion, the leader regulates
the employee's behavior in the work, two-way communication lacks balance, and the
leader often pushes his subordinates into working to complete the job as a result the
employee is less motivated to work. From the description, the research objectives
studied are 1). To know the Leaders Communication Style. 2). To know Employee
Motivation. 3). To know the influence of Leaders Communication Style Against
Employee Motivation.
The theory used is the theory of communication style owned by Sendjaja (1999:
143) which consists of controlling style, equalitarian style, structuring style, dynamic
style, relinquishing style, withdrawal style. Then, Forbes Self-Determination Theory
(2011: 87) work motivation is measured by three dimensions of independence /
autonomy, competence (competence), relatedness (relatedness).
The research paradigm is positivistic. The type of research is explanative.
Research method used survey. Total population of 37 employees in the Office of
Communications, Informatics and Public Relations (Kominfomas) East Jakarta
Mayor. Sampling technique in total sampling or sampling saturated, then the sample
in this study as many as 37 employees. Technique of collecting data using questioner
and Library Review. Data were analyzed quantitatively. Quantitative data
processing for hypothesis testing using simple linear regression.
The results showed 1) Leaders Communication Style applied to the working
environment of East Jakarta Sub-dept. Of Communication, Informatics and Public

xv
Relations, including good category, because the leader convey communication
messages that are easy to understand and generate work motivation. 2) Employee
Motivation is also good category, meaning employees are motivated in performing
job duties. 3) There is Influence of Leader Communication Style to Job Motivation of
Civil Service Officer of East Jakarta Mayor's Office of Communication, Informatics
and Public Relations.
In conclusion, Coefficient Determination results show that Leaders
Communication Style gives influence to employee work motivation of 35.6% and the
remaining 64.4% is determined by other factors that are not precise writers such as
organizational culture variables, communication satisfaction, communication
climate. Leadership style of communication in accordance with the character of
employees can motivate significant employee work so that the quality of performance
is satisfactory and make the leader happy with the work done by his staff. Research
suggestion that leader should be able to divide job assignment interestingly so that
employee motivated in work, leader should train all employees in work and do not
depend on one or two employees so that all employees have knowledge and
experience evenly so that employee excited in every job duty.

Keywords: communication style, work motivation, public relations.

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi merupakan elemen penting di suatu institusi pemerintahan.

Komunikasi membantu para staf pegawai yang berada di institusi pemerintahan

untuk mencapai tujuan institusi lembaga pemerintahannya. Komunikasi

memungkinkan orang untuk mengatur, menetapkan tujuan, melaksanakan tugas

mereka, berbagi ide, membuat keputusan, memecahkan masalah dan membuat

perubahan. Dalam hal ini, yang biasanya mengatur orang lain adalah pemimpin

yang berada di institusi lembaga pemerintah tersebut. Pada penelitian ini,

pemimpin yang mengatur staf pegawainya adalah Pemimpin di Suku Dinas

Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (KOMINFOMAS).

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menyampaikan

pesan komunikasi yang efektif untuk mencapai visi organisasi. Pimpinan harus

menentukan pesan komunikasi yang sederhana namun memiliki makna yang

kuat sehingga komunikan (karyawan) memahaminya dan melaksanakan tugas

pekerjaan dengan baik. Seorang pemimpin yang kompeten akan memperlihatkan

gaya komunikasi kepemimpinannya didalam mempengaruhi pengikutnya untuk

mencapai kinerja karyawan yang lebih baik sehingga terbentuk kepuasan kerja

yang tinggi. Pemimpin yang memiliki gaya komunikasi kepemimpinan yang

khas,tentunya mengetahui cara membangun komitmen pada perusahaan,

motivasi dalam bekerja, dan meningkatkan motivasi kerja pegawai, dengan

1
2

begitu maka tujuan organisasi yang telah ditetapkan akan tercapai. Pegawai yang

merasakan kepuasan berkomunikasi dengan pemimpinnya maka cenderung

menghasilkan hubungan kerja yang tinggi karena adanya keterbukaan dalam

berkomunikasi diantara kedua belah pihak.

Gaya komunikasi pemimpin menarik untuk dteliti karena keberhasilan

seorang pemimpin dalam mencapai tujuan instansi pemerintah bergantung pada

cara menyampaikan pesan komunikasinya kepada bawahannya. Gaya

komunikasi yang efektif akan lebih mudah mempengaruhi bawahannya dalam

memahami makna pesan yang disampaikannya sehingga gaya komunikasi

tersebut dapat memberikan perubahan pada motivasi kerja pegawai.

Penelitian tentang motivasi kerja dinilai menarik karena keberhasilan suatu

visi organisasi akan tercapai apabila di dalamnya memiliki anggota organisasi

yang penuh semangat. Semangat kerja pegawai harus ditumbuhkan dari dalam

diri (intrinsik) agar pegawai dalam menjalankan tugas pekerjaan dengan penuh

rasa suka dan senang sehingga hasil pekerjaan akan jauh lebih bagus dan

memberikan kepuasan kepada pemimpinnya.

Adapun pemimpin yang diteliti dalam penelitian ini adalah pemimpin yang

memimpin Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

(Kominfomas), Walikota Jakarta Timur. Penulis melakukan penelitian di

Walikota Jakarta Timur dikarenakan Jakarta Timur merupakan Kota

Administrasi yang memiliki wilayah paling luas serta memiliki keunikan baik

dari sisi historis maupun obyektif diantara Kota Administrasi lainnya di DKI

Jakarta. Dengan luasnya Kota Administrasi Jakarta Timur, maka sangat mungkin
3

untuk dikembangkan, sehingga ke depannya Kota Administrasi Jakarta Timur

dapat bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia. Kota Administrasi Jakarta

Timur memiliki sejumlah kawasan-kawasan potensial atau unggulan untuk dapat

dikembangkan. Kawasan unggulan merupakan kawasan yang diperuntukan bagi

kegiatan sektor strategis, seperti industri, pariwisata, perdagangan, pertanian,

permukiman dan lain-lain. Sektor strategis merupakan sektor yang menempati

prioritas utama karena tingkat peranannya dalam pembangunan. Kawasan

strategis kota adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena

mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap pembangunan

ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya

alam dan teknologi tinggi untuk mengembangkan.

Adapun permasalahan penelitian ini yang diperoleh melalui wawancara

kecil kepada beberapa pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan

Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta Timur yang dilakukan pada

Kamis, 6 Oktober 2016 di kantor diperoleh informasi sebagai berikut: pertama,

pemimpin membatasi berpendapat kepada staf (pegawai) saat berdiskus

mengenai rapat kerja karena pendapat yang disampaikan pegawainya dinilai

kurang berbobot dan tidak memberikan solusi yang tepat. Kedua, pemimpin

mengatur perilaku pegawainya dalam bekerja karena pemimpin menilai

pegawainya kurang cekatan dan kurang memiliki motivasi yang tinggi dalam

bekerja. Ketiga, pemimpin kurang menekankan komunikasi dua arah yang

berjalan seimbang kepada bawahannya dan pemimpin cenderung lebih aktif

dalam menyampaikan pesan komunikasi berupa instruksi pekerjaan dimana


4

bawahannya harus mengerjakan perintah tugas pekerjaan tanpa harus bertanya

kembali. Keempat, pemimpin sering memaksa (push) bawahannya dalam

bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan.

Apabila gaya komunikasi pemimpin tersebut tidak segera dilakukan

langkah perbaikan maka dimungkinkan akan berdampak pada menurunnya

motivasi kerja pegawai.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis menjadi tertarik

mengangkat judul penelitian “Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap

Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

(KOMINFOMAS)Walikota Jakarta Timur”.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian

1.2.1 Pembatasan Masalah

Penulis memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini pada Pengaruh

Gaya Komunikasi Pemimpin Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan

Kehumasan (KOMINFOMAS) Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Walikota

Jakarta Timur. Berbicara mengenai gaya komunikasi tentunya terkait dengan

seperangkat perilaku pribadi seorang pemimpin didalam berkomunikasi kepada

bawahannya (pegawai). Seorang pemimpin tentunya memiliki karakter gaya

komunikasi yang unik dan berbeda dengan gaya komunikasi pemimpin lainnya

karena hal itu sesuai kepribadian seorang pemimpin. Pemimpin akan

menyampaikan pesan komunikasi kepada bawahannya sesuai karakter

bawahannya agar pegawai (stafnya) mengalami perubahan bekerja menjadi lebih

bersemangat (termotivasi) dalam bekerja.


5

1.2.2 Pembatasan Istilah

1. Pengaruh

Menurut Umar (2002: 143) Pengaruh adalah pernyataan suatu hubungan yang

sudah mempunyai arah. Jadi, pengaruh merupakan suatu pernyataan yang

sudah mempunyai arah yang jelas. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat.

2. Gaya Komunikasi

Menurut Sendjaja (1999: 115) Gaya komunikasi didefinisikan sebagai

seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam

suatu situasi tertentu.

3. Motivasi Kerja

Menurut Ernest J. McCormick (1985) yang dikutip oleh Mangkunegara

(2011: 94) motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh

membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan kerja.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat penulis rumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Gaya Komunikasi Pemimpin Suku Dinas Komunikasi,

Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur?

2. Bagaimana Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika

Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur?


6

3. Apakah Terdapat Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi

Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

(KOMINFOMAS)Walikota Jakarta Timur?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak diketahui:

1. Untuk mengetahui Gaya Komunikasi Pemimpin Suku Dinas Komunikasi,

Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur.

2. Untuk mengetahui Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi,

Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur.

3. Untuk mengetahui Seberapa Besar Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin

Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan

Kehumasan (KOMINFOMAS)Walikota Jakarta Timur.

1.5 Signifikansi Penelitian

Adapun signifikansi penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yakni

1.5.1 Signifikansi Teoritis

Signifikansi penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi

pengembangan ilmu komunikasi khususnya gaya komunikasi dan motivasi

kerja pegawai dapat diterapkan pada penelitian berikutnya.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Signifikansi penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Kepala Suku

Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Timur

agar di masa-masa mendatang dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai

dengan memaksimalkan gaya komunikasi pemimpin.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, TEORI, HIPOTESIS, DAN KERANGKA KONSEP

2.1 Kajian Pustaka-Penelitian Sejenis

Penelitian sejenis pertama menggunakan karya ilmiah dari Universitas

Mercubuana, Konsentrasi Humas, yang bernama Puri Amalia (2012) dengan

judul Skripsi: Pengaruh Gaya Komunikasi Kepemimpinan Kepala Pusat

Komunikasi Publik Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Kementerian

Pekerjaan Umum Jakarta. Tujuan penelitiannya: untuk Mengetahui Pengaruh

Gaya Komunikasi Kepemimpinan Kepala Pusat Komunikasi Publik Terhadap

Motivasi Kerja Karyawan Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta.

Teori yang digunakan untuk gaya komunikasi menggunakan konsep

milik Wofford seperti yang dikutip oleh Sasa Djuarsa, yang terdiri dari The

Controlling Style, The Equalitarian Style, The structuring style, The Dynamic

Style, The Relinquishing Style. Sedangkan variabel terikat menggunakan Teori

Motivasi – Hygiene dari Herzberg, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

kerja (motivator): Prestasi, Penghargaan, Tanggung jawab, Kemajuan atau

promosi, Pekerjaan itu sendiri, Potensi bagi pertumbuhan pribadi. Faktor-faktor

yang berkaitan dengan ketidakpuasan disebut faktor pemeliharaan

(maintenance) atau kesehatan (hygiene) yang terdiri dari: Gaji, Pengawasan,

Keamanan kerja, Kondisi kerja, Administrasi, Kebijakan organisasi, dan

Hubungan antarpribadi dengan rekan kerja: atasan dan bawahan di tempat

kerja.

7
8

Metode penelitiannya survei. Jenis penelitiannya eksplanatif. Populasi

Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta sebanyak 107 pegawai. Jumlah sampel

sebanyak 85 pegawai. Teknik pengambilan sampelnya Proportionate Stratified

Random Sampling. Teknik pengumpulan datanya berupa kuisioner. Teknik

analisis datanya secara kuantitatif dan rumus uji hipotesis menggunakan rumus

regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan Terdapat pengaruh gaya komunikasi

Kepala Pusat Komunikasi Publik terhadap motivasi kerja karyawan

Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta dan signifikan. Besarnya nilai koefisien

determinasi motivasi kerja karyawan yakni 35,3%. Selanjutnya, Gaya

Komunikasi yang diterapkan kepada bawahannya terlihat baik dan Motivasi

Kerja Karyawan Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta’ memperlihatkan hasil

motivasi kerja yang baik.

Penelitian sejenis kedua, menggunakan penelitian dari Universitas

Mercubuana, Konsentrasi Humas, yang bernama Septiani (2008) dengan judul skripsi:

Pengaruh Gaya Komunikasi Atasan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Elnusa

Petrofin. Tujuan penelitiannya: (1) Untuk mengetahui Pengaruh Gaya Komunikasi

Atasan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Elnusa Petrofin. (2) Untuk

mengetahui seberapa besar Pengaruh Gaya Komunikasi Atasan Terhadap Motivasi

Kerja Karyawan PT Elnusa Petrofin.

Teori yang digunakan untuk teori gaya komunikasi diadopsi dari Jerry W.

Koehler yang dikutip oleh Soleh Soemirat terdiri dari gaya komunikasi

Controlling style, equalitarian style, structuring style, dynamic style,


9

relinqueshing style, dan withdrawal style. Sedangkan teori motivasi kerja

mengacu pada teori Herzberg. Teori ini menjelaskan faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja atau motivasi dalam organisasi. Faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja disebut motivator, meliputi prestasi kerja,

pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, dan

pengembangan potensi individu.

Paradigma penelitian adalah positivistik. Metode penelitiannya survei.

Jenis penelitiannya eksplanatif. Populasi karyawan PT Elnusa Petrofin

sebanyak 116 orang. Teknik pengambilan sampelnya simple random sampling.

Jumlah sampel penelitian berdasarkan penghitungan rumus Taro Yamane

diperoleh 54 orang. Teknik pengumpulan datanya berupa kuisioner. Teknik

analisis datanya secara kuantitatif dan rumus uji hipotesis menggunakan rumus

regresi linear sederhana.

Hasil penelitian: berdasarkan uji hipotesis gaya komunikasi Atasan

berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan PT Elnusa Petrofin.

Hal ini terbukti dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,648 dengan signifikansi

koefisien korelasi 0,05. Besarnya pengaruh gaya komunikasi Atasan terhadap

motivasi kerja karyawan PT Elnusa Petrofin sebesar 41,9%.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dibuat matrik perbandingan penelitian sebagai

berikut:
10

Tabel 2.1
Matrik Perbandingan Penelitian Terdahulu Sejenis
Kategori Penelitian Terdahulu Penelitian peneliti
Puri Amalia (2012) Septiani (2008) Hardy (2016) Letak
Perbedaannya
Judul Pengaruh Gaya Pengaruh Gaya Pengaruh Gaya Judul sama,
Komunikasi Komunikasi Komunikasi akan tetapi
Kepemimpinan Atasan Pemimpin Terhadap objek
Kepala Pusat Terhadap Motivasi Kerja penelitian yang
Komunikasi Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas berbeda
Publik Terhadap Karyawan PT Komunikasi,
Motivasi Kerja Elnusa Petrofin Informatika Dan
Karyawan Kehumasan
Kementerian (Kominfomas)
Pekerjaan Umum Jakarta Timur
Jakarta
Tujuan Untuk Mengetahui 1. Untuk 1. Untuk Secara umum
Penelitian Pengaruh Gaya mengetahui mengetahui Gaya sama, tetapi
Komunikasi Pengaruh Komunikasi jumlah tujuan
Kepemimpinan Gaya Pemimpin. penelitiannya
Kepala Pusat Komunikasi 2. Untuk yang berbeda.
Komunikasi Publik Atasan mengetahui
Terhadap Motivasi Terhadap Motivasi Kerja
Kerja Karyawan Motivasi Pegawai.
Kementerian Kerja 3. Pengaruh Gaya
Pekerjaan Umum Karyawan Komunikasi
Jakarta PT Elnusa Pemimpin
Petrofin. Terhadap
2. Untuk Motivasi Kerja
mengetahui Pegawai Suku
seberapa Dinas
besar Komunikasi,
Pengaruh Informatika Dan
Gaya Kehumasan
Komunikasi (Kominfomas)
Atasan Jakarta Timur
Terhadap
Motivasi
Kerja
Karyawan
PT Elnusa
Petrofin.
Teori 1) Gaya 1) Jerry W. 1) Gaya komunikasi Teori yang
komunikasi Koehler mengadopsi digunakan
mengadopsi gaya konsep Wofford dalam variabel
konsep komunikasi seperti yang bebas (X) sama,
Wofford Controlling dikutip oleh Sasa tetapi pada
seperti yang style, Djuarsa, yang variabel terikat
dikutip oleh equalitaria terdiri dari The (Y) berbeda.
11

Sasa Djuarsa, n style, Controlling Style,


yang terdiri structuring The Equalitarian
dari The style, Style, The
Controlling dynamic structuring style,
Style, The style, The Dynamic
Equalitarian relinqueshi Style, The
Style, The ng style, Relinquishing
structuring dan Style
style, The withdrawal 2) Teori Self-
Dynamic Style, style. determination,
The 2) Teori terdiri dari
Relinquishing Herzberg, Kebutuhan akan
Style dan faktor kemandirian/oton
2) Teori Motivasi motivasi omi, Kebutuhan
– Hygiene dari kerja terdiri akan kompetensi,
Herzberg, dari prestasi Kebututuhan
faktor-faktor kerja, akan keterkaitan.
yang pengakuan,
mempengaruhi pekerjaan
kepuasan kerja itu sendiri,
(motivator): tanggung
Prestasi, jawab,
Penghargaan, kemajuan,
Tanggung dan
jawab, pengemban
Kemajuan atau gan potensi
promosi, individu.
Pekerjaan itu
sendiri, Potensi
bagi
pertumbuhan
pribadi.
Faktor-faktor
yang berkaitan
dengan
ketidakpuasan
disebut faktor
pemeliharaan
(maintenance)
atau kesehatan
(hygiene) yang
terdiri dari:
Gaji,
Pengawasan,
Keamanan
kerja, Kondisi
kerja,
Administrasi,
Kebijakan
organisasi, dan
12

Hubungan
antarpribadi
dengan rekan
kerja: atasan
dan bawahan
di tempat kerja
Paradigma Positivistik Positivistik Positivistik Sama
Metode Survei Survei Survei Sama
penelitian
Jenis Eksplanatif Eksplanatif Eksplanatif Sama
Penelitian
Analisis Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif Sama
Data
Hasil 1) Besarnya 1) Gaya
Penelitian pengaruh gaya komunikasi
komunikasi Atasan
Kepala Pusat berpengaru
Komunikasi h signifikan
Publik terhadap
terhadap motivasi
motivasi kerja kerja
karyawan karyawan
Kementerian PT Elnusa
Pekerjaan Petrofin.
Umum Jakarta Hal ini
termasuk terbukti dari
kategori nilai
pengaruh yang koefisien
cukup berarti korelasi
dan signifikan. sebesar
Besarnya nilai 0,648
koefisien dengan sig.
determinasi 0,05.
motivasi kerja 2) Besarnya
karyawan pengaruh
yakni 35,3%. gaya
Artinya bahwa komunikasi
semakin Atasan
ditingkatkan terhadap
gaya motivasi
komunikasi kerja
Kepala Pusat karyawan
Komunikasi PT Elnusa
Publik maka Petrofin
akan semakin sebesar
meningkat pula 41,9%.
motivasi kerja
karyawan
Kementerian
13

Pekerjaan
Umum Jakarta.
2) Gaya
Komunikasi
yang
diterapkan
kepada
bawahannya
terlihat baik.
3) Motivasi Kerja
Karyawan
Kementerian
Pekerjaan
Umum Jakarta’
memperlihatka
n hasil
motivasi kerja
yang baik.

Berdasarkan tabel matriks perbandingan penelitian terdahulu dengan

penelitian penulis, dapat diketahui letak perbedaannya sebagai berikut:

pertama, dari hasil penelitian Puri Amalia (2012), dan Septiani (2008) kajian

teoritis yang digunakan pada variabel bebas : gaya komunikasi

kepemimpinannya sama dengan teoritis yang penulis Hardy (2016) yang

konsep untuk mengukur gaya komunikasi terdiri dari The Controlling Style,

The Equalitarian Style, The structuring style, The Dynamic Style, The

Relinquishing Style, dan withdrawal style.

Sedangkan letak perbedaannya pada teori motivasi kerja karyawan

menggunakan teori Herzberg dimana faktor-faktor motivasi kerja karyawan

yang digunakan pada penelitian terdahulu terdiri dari Prestasi, Penghargaan,

Tanggung jawab, Kemajuan atau promosi, Pekerjaan itu sendiri, Potensi bagi

pertumbuhan pribadi. Faktor-faktor yang berkaitan dengan ketidakpuasan

disebut faktor pemeliharaan (maintenance) atau kesehatan (hygiene) yang


14

terdiri dari: Gaji, Pengawasan, Keamanan kerja, Kondisi kerja, Administrasi,

Kebijakan organisasi, dan Hubungan antarpribadi dengan rekan kerja: atasan

dan bawahan di tempat kerja. Pada penelitian penulis, menggunakan teori Self-

determination, yang terdiri dari Kebutuhan akan kemandirian/otonomi,

Kebutuhan akan kompetensi, dan Kebututuhan akan keterkaitan.

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Menurut Sunyoto dan Burhanudin (2011: 70) komunikasi berasal dari

bahasa Latin yaitu communis yang artinya bersama. Komunikator berusaha

untuk mencari kebersamaan dengan si penerima pesan. Komunikasi dapat

didefinisikan sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan

simbol-simbol bersama dari satu orang atau kelompok kepada pihak lain.

Menurut Cangara (2007: 20) komunikasi adalah suatu proses di mana dua

orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu

sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang

mendalam. Carl I. Hovland yang dikutip oleh Suprapto (2009: 5) Komunikasi

adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan

stimulan biasanya dengan bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk mengubah

tingkah laku orang lain. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator dengan

komunikan melalui media.

2.1.1.2 Elemen dan Proses Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa


15

komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang

menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya

komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan,

media, penerima, dan efek. Unsur-unsur bisa juga disebut komponen atau

elemen komunikasi. Claude E Shannon dan Warren Weaver (1949) yang

dikutip oleh Cangara (2007: 32) merupakan dua orang insinyur listrik

menyatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang

mendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima, dan tujuan.

Kesimpulan ini didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai

pengiriman pesan melalui radio dan telepon. Awal tahun 1960-an David K.

Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu dikenal

dengan nama ‘SMCR’ yakni: source (pengirim), message (pesan), channel

(saluran-media), dan receiver (penerima). Selain, Shannon dan Berlo, juga

tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur menambahkan

lagi unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam

membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsur ini nantinya lebih

banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi (persona).

Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph De Vito dan

Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah

pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.


16

2.1.2 Komunikasi Organisasi

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Purwanto (2006: 35) organisasi adalah sekelompok masyarakat

yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan

komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut

secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik. Menurut Sopiah

(2008: 2) Organisasi adalah satuan sosial yang terkoordinasi secara sadar,

terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif kontinu

untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama.

Menurut West dan Turner (2009: 38) Komunikasi organisasi adalah

komunikasi yang terjadi dalam dan di antara lingkungan yang besar dan luas.

Yang membedakan komunikasi organisasi dengan jenis komunikasi lainnya

yakni adanya hirarki.

2.1.2.2 Pola Komunikasi Organisasi

Menurut Effendy (2003: 128) pola komunikasi organisasi meliputi:

1) Komunikasi vertikal
Adalah komunikasi dari atas ke bawah (downward communications)
dan dari bawah ke atas (upward communications). Dalam komunikasi
vertikal, pimpinan memberikan instruksi pekerjaan, menyampaikan
informasi dan penjelasan kepada karyawannya. Dalam pada itu
karyawan memberikan laporan-laporan, saran-saran, dan sebagainya
kepada pimpinan.
2) Komunikasi horizontal
Adalah komunikasi secara mendatar, antara anggota staff dengan
anggota staff, karyawan sesama karyawan, dan sebagainya. Berbeda
dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi
horizontal sering kali berlangsung tidak formal.
3) Komunikasi eksternal
Adalah komunikas antara pimpinan organisasi dengan khalayak di
luar organisasi. Pada instansi-instansi pemerintah seperti departemen,
jawatan, dan perusahaan besar.
17

2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Menurut Sendjaja (1999: 136) Dalam suatu organisasi, tindak

komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat

fungsi, yaitu:

1) Fungsi Informatif, organisasi dapat dipandang sebagai suatu system


pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya
adalah seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak lebih baik dan tepat waktu.
2) Fungsi Regulatif, berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua
hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini.
3) Fungsi Persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih
suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4) Fungsi Integratif, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan
saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas
dan pekerjaan dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis berikan simpulan sebagai

berikut: pada umumnya pesan komunikasi yang berlangsung didalam suatu

organisasi melibatkan empat fungsi yakni pertama fungsi informatif, dimana

seluruh karyawan berharap mendapatkan informasi terbaru mengenai kebijakan

atau perkembangan perusahaan. Kedua, fungsi regulatif, dimana semua

pegawai harus mentaati peraturan kerja yang telah dibuat atasannya dan

menjalankan perintah kerja dari perusahaan secara profesional. Ketiga, fungsi

persuasif, dimana Atasan menyampaikan pesan komunikasi yang sifatnya

membujuk pegawai (bawahannya) agar memiliki semangat kerja yang tinggi.

Dan, terakhir fungsi integratif, dimana Atasan harus menyediakan


18

saluran/media komunikasi untuk pegawai yang ingin menyampaikan

pendapat/komplain kepada perusahaan atau memperoleh informasi berupa

buletin internal perusahaan.

2.1.2.4 Fungsi Komunikasi Organisasi

Menurut Conrad (1985) yang dikutip oleh Tubbs dan Moss (2005: 170)

mengidentifikasikan tiga fungsi komunikasi dalam organisasi yakni:

1) Fungsi perintah
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi membicarakan,
menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Dua jenis
komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah
pengarahan dan umpan balik, dan tujuannya adalah berhasil
mempengaruhi anggota lain dalam organisasi. Hasil fungsi perintah
adalah koordinasi di antara sejumlah anggota yang saling bergantung
dalam organisasi tersebut.
2) Fungsi relational
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan
mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan
anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi
kinerja pekerjaan dalam berbagai cara, misalnya kepuasan kerja,
aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarki
organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah.
3) Fungsi manajemen ambigu
Pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang
sangat ambigu. Misalnya, motivasi berganda muncul karena pilihan
yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi,
demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi tidak jelas, dan konteks
yang mengharuskan adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas.

Berdasarkan uraian penjelasan di atas, dapat disimpulkan fungsi

komunikasi dalam organisasi yakni memberikan perintah artinya pemimpin

memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakan pekerjaan yang

ditugaskan, fungsi relational artinya memperbolehkan orang-orang yang

berada di dalam organisasi untuk saling menjaga dan memelihara hubungan

yang harmonis dalam bekerja, fungsi manajemen ambigu artinya adanya


19

motivasi yang diberikan kepada rekan kerja agar karyawan lebih produktif

dalam bekerja.

2.1.3 Gaya Komunikasi Pemimpin

2.1.3.1 Pengertian Gaya Komunikasi Pemimpin

Menurut Maulizar, Musnadi dan Yunus (2012: 7) Gaya artinya sikap,

gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik yang bagus, kekuatan,

kesanggupan untuk berbuat baik.

Menurut Sendjaja (1999: 115) Gaya komunikasi didefinisikan sebagai

seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam

suatu situasi tertentu (a specialized set o intexpersonal behaviours that are

used in a given situation). Gaya komunikasi adalah kekhasan, berbeda atau

ciri-ciri mode, tata cara atau ekspresi dan tanggapan. Setiap sikap diri

mencerminkan beberapa gaya komunikasi yang dapat dikenali. Gaya

komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada

penulis tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika

mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan.

2.1.3.2 Fungsi Komunikasi di Dalam Organisasi

Menurut Hargie, Dickson dan Tourish (2004: 20—21) Ada lima utama

fungsi dari komunikasi ke dalam organisasi sebagai berikut:

1) Fungsi tugas/pekerjaan. Tugas pekerjaan dapat terselesaikan tepat


waktu dan menghasilkan kualitas kinerja yang berstandar tinggi yang
mana hal itu tergantung pada aliran didalam mengkoordinasikan
komunikasi.
2) Fungsi sosial/pemeliharaan. Lingkungan kerja organisasi yang sudah
tercipta harmonis maka terdapat orang-orang yang ramah dan teman
sekerajanya tersebut menjadi mitra kerja yang baik.
20

3) Fungsi motivasi. Valås and Sletta telah mengilustrasikan bagaimana


motivasi dapat meningkatkan strategis dan teknik sehingga telah
dapat menarik perhatian organisasi selama beberapa tahun.
4) Fungsi integrasi. Karyawan harus merasa menjadi bagian dari
perusahaannya, dan patut bangga untuk menceritakan ke siapa saja
bahwa karyawan tersebut bekerja untuk perusahaan. Semakin besar
karyawan tersebut merasa memiliki maka semakin besar pula
komitmen mereka pada perusahaan.
5) Fungsi inovasi. Dalam hasil penelitian yang telah dilakukan di
wilayah Barat, menyatakan bahwa dengan diberinya kesempatan
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan keterampilan di
tempat kerja dan untuk berinovasi telah menjadi pusat dari rasa puas
orang-orang pada pekerjaannya.

2.1.4 Motivasi Kerja

2.1.4.1 Pengertian Motivasi Kerja

Hedlund, Åteg, Andersson dan Rosén (2010: 145) asal muasal kata

‘motivasi’ berasal dari bahasa Latin, yang artinya ‘memberikan

dorongan/menggerakan (to move)’. Oleh karena itu, penelitian motivasi

merupakan penelitian tentang tindakan (action). Motivasi didefinisikan sebagai

seperangkat proses psikologi yang menyebabkan seseorang memiliki inisiatif,

memberikan arahan, intensitas dan ketekunan usaha yang diperlihatkan dalam

bentuk perilaku (Fey, 2005) yang dikutip oleh Hedlund, Åteg, Andersson dan

Rosén (2010: 145).

Menurut Masmuh (2010: 227) Motivasi adalah sesuatu yang mendorong

seseoranga bertindak atau berperilaku tertentu. Motivasi membuat seseorang

memulai, melaksanakan, dan mempertahankan kegiatan tertentu. Menurut

Robbins dan Coulter (2016: 494) motivasi mengacu dimana setiap orang

diberikan semangat, diarahkan, dan dilakukan secara terus menerus secara

gigih agar tercapainya suatu tujuan. Dari definisi ini, terdapat tiga point utama
21

yakni terdiri dari semangat (energy), diarahkan (direction), dan kegigihan

(persistence). Menurut Mangkunegara (2011: 94) motivasi kerja didefinisikan

sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan

memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari diri sendiri agar bekerja

lebih baik, maka dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah kesadaran

mereka itu sendiri sehingga mereka dapat merasakan manfaat yang diperoleh

dari pekerjaan yang ia lakukan dan dengan sendirinya akan mempunyai

motivasi kerja.

Kekuatan motivasi bagi seseorang dapat berubah sewaktu-waktu.

Perubahan itu terjadi karena kepuasan kebutuhan, yakni seseorang telah

mencapai kepuasan atas kebutuhan yang dipunyai. Kebutuhan yang telah

terpuaskan tersebut telah memotivasi perilaku individu. Tujuan seseorang

dalam memenuhi kebutuhannya sangatlah beragam. Bagi setiap keinginan

mungkin terdapat banyak tujuan yang berbeda-beda.

Dalam menentukan pilihan, individu mempertimbangkan berbagai faktor

yang merupakan substansi dari motivasi. Individu melakukan suatu tindakan

tertentu berdasarkan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan dan

tujuan ini dapat menimbulkan suatu dorongan jika ada harapan bahwa

seseorang akan mampu untuk memuaskan kebutuhan dan mencapai tujuannya.

Dengan demikian kebutuhan, tujuan dan adanya harapan untuk mencapai

tujuan membentuk satu kekuatan yang mendorong individu untuk melakukan

satu usaha tertentu. Kekuatan ini tercermin dari besarnya usaha seseorang
22

untuk melakukan, mempertahankan dan menghentikan satu perilaku tertentu.

2.1.4.2 Tujuan Motivasi Kerja

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001: 97) Tujuan dari pemberian

motivasi

1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.


2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan.
5) Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, antar sesama
karyawan atasan maupun bawahan.
7) Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan. Ada
perasaan ikut memiliki (sense of belongin), merasa aman (sense of
security) dan merasa sukses (sense of success).
8) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-
tugasnya.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Gaya Komunikasi

Menurut Sendjaja (1999: 115) Gaya komunikasi didefinisikan sebagai

seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam

suatu situasi tertentu (a specialized set o intexpersonal behaviours that are

used in a given situation). Gaya komunikasi adalah kekhasan, berbeda atau

ciri-ciri mode, tata cara atau ekspresi dan tanggapan. Setiap sikap diri

mencerminkan beberapa gaya komunikasi yang dapat dikenali.

Menurut Wofford yang dikutip oleh Sendjaja (1999: 143) gaya

komunikasi yang secara fundamental dipergunakan dalam situasi organisasi

dapat diukur dengan dimensi-dimensi berikut:

1) The Controlling Style, Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan


ini. Ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk
membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan
23

orang lain. Orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal


dengan nama komunikator satu arah atau one way communication.
Pesan-pesan yang berasal dari komunikator satu arah ini, tidak
berusaha menjual gagasan agar dibicarakan.
Indikator:
a. Pemimpin membatasi pendapat
b. Pemimpin memaksa
c. Pemimpin mengatur perilaku pegawai
d. Gagasan pemikiran
e. Tanggapan rekan kerja

2) The Equalitarian Style, Aspek penting gaya komunikasi ini ialah


adanya landasan kesamaan. Dan ditandai dengan berlakunya arus
penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang
bersifat dua arah atau two way traffic of communication.
Dalam gaya ini tindak komunikasi dilakukan secara terbuka artinya
setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun
pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam
suasana yang demikian memungkinkan setiap anggota organisasi
mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
Indikator:
a. Pemimpin menekankan komunikasi dua arah
b. Pemimpin sangat terbuka
c. Pemimpin berempati
d. Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan yang baik
dengan pegawai

3) The Structuring Style, Gaya komunikasi yang berstruktur ini


memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna
memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas
dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan lebih
memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain
dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal
kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Indikator:
a. Pemimpin memberikan tugas secara tertulis
b. Pemimpin suka memberikan jadwal kerja
c. Pemimpin mengarahkan pekerjaan pegawai

4) The Dynamic Style, Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki


kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender
memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada
tindakan. Gaya komunikasi ini sering digunakan oleh para juru
kampanye ataupun supervisor yang membawahi para wiraniaga
(salesman atau saleswoman).
Indikator:
24

a. Pemimpin memaksa (push) pekerjaan kepada bawahan


b. Pengawasan langsung
c. Perilaku kerja cepat
d. Teguran atas pekerjaan yang lambat

5) The Relinquishing Style, Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan


kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang
lain, daripada keinginan untuk memberi perintah meskipun pengirim
pesan mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang
lain.
Indikator:
a. Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai
b. Menugaskan pekerjaan kepada pegawai yang berkompetensi
c. Pemimpin teliti dalam bekerja
d. Pemimpin bertanggung jawab pada tugas pekerjaan

6) The Withdrawal Style


Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya
tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang
yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain,
karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang
dihadapi orang-orang tersebut.
Indikator:
a. Pemimpin lebih bersifat untuk menghindari komunikasi
b. Pemimpin mengesampingkan kerjasama dengan pegawai
c. Pemimpin bersifat mengalihkan persoalan yang terjadi
d. Pemimpin lebih senang bekerja dalam suasana sendiri

2.2.2 Teori Self-Determination

(Deci et al., 2001: 931) Beberapa penelitian telah menggunakan dasar


dari self-determination theory untuk mengetahui kebutuhan rasa puas
psikologi seseorang sebagai upaya untuk memprediksi motivasi dan
penyesuaian di tempat kerja. Teori self-determination itu sendiri secara
universal memiliki tiga kebutuhan psikologi yang meliputi kebutuhan
otonomi (autonomy), kompetensi (competence), dan pertalian dengan
orang lain /relatedness, dan menyatakan bahwa iklim kerja memberikan
kepuasan pada kebutuhan ini dengan memfasilitasi baik itu keterlibatan
pada pekerjaan (work engagement) maupun kesejahteraan psikologi.
Dengan demikian, secara kontekstual variabel motivasi harus mendukung
terpenuhinya kepuasan, serta secara pribadi terpenuhinya rasa puas pada
pekerjaannya, yang seharusnya dapat dipergunakan untuk memprediksi
baik itu keterlibatan seseorang pada pekerjaan maupun kesehatan mental.
25

Menurut Deci dan Ryan (1991, 1995) yang dikutip oleh Forbes (2011:

87) mengkategorikan tiga utama kebutuhan yang dapat memotivasi setiap

individu untuk bertindak, yakni :

1) Kebutuhan akan kemandirian/otonomi mengacu pada kebutuhan


untuk berpartisipasi secara aktif dalam menentukan perilaku sendiri.
Hal ini termasuk kebutuhan untuk mengutarakan pengalamannya
dalam bertindak sebagai hasil dari diberikannya kebebasan/otonomi
tanpa adanya intervensi dari pihak luar.
Otonomi membutuhkan pilihan pengalaman dan perasaan layaknya
seorang inisiator ketika melakukan tindakannya sendiri.
Indikator:
a. Kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
b. Kebebasan untuk merencanakan cara menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
c. Kebebasan untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan
pekerjaan ini.
d. Diberi kesempatan berinisiatif.
e. Kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih prioritas
dulu.

2) Kebutuhan akan kompetensi (competence) mengacu pada kebutuhan


untuk memperoleh pengalaman sendiri atas kemampuannya dan
kompetensi yang dimilikinya dipergunakan untuk melakukan
pengawasan pada lingkungan dan dari kompetensinya yang
dimilikinya dapat dikatakan handal untuk memprediksi hasil akhir
(outcome).
Kompetensi membutuhkan keberhasilan secara optimal didalam
menyelesaikan tugas pekerjaan yang menantang dan mencapai hasil
akhir.
Indikator:
a. Atasan mendukung pengembangan keterampilan bawahan.
b. Atasan menstimuli anda untuk membuat keputusan sendiri.
c. Atasan membuat anda menjadi berkompeten.
d. Atasan melatih anda menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan
pekerjaan.
e. Atasan langsung mengungkapkan kepercayaan diri.

3) Kebututuhan akan keterkaitan (relatedness) mengacu pada kebutuhan


akan kepedulian pada dan terkait dengan pihak-pihak lain. Hal ini
mencakup kebutuhan memperoleh pengalaman otentik yang didapat
dari pihak lain sehingga dari pengalaman yang dimilikinya tersebut
memberikan rasa puas dalam partisipasi dan dilibatkan dengan
masyarakat luas.
26

Pertalian dengan orang lain (relatedness) memerlukan adanya saling


menghormati dan menghargai antara satu dengan lainnya,
menunjukkan kepedulian, dan ketergantungan dengan pihak lain.
Indikator:
a. Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung pada pekerjaan
yang anda kerjakan.
b. Apabila pekerjaan Anda telah terselesaikan, maka pekerjaan
lainnya juga ikut terselesaikan.
c. Pekerjaan ini mengharuskan anda untuk menyelesaikan sekarang
juga sebelum rekan kerja anda menyelesaikan pekerjaannya.
d. Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh penyelesaian
tugas pekerjaan orang lain.
e. Pekerjaan ini tergantung pada tugas pekerjaan orang lain yang
berbeda agar dapat terselesaikan secara lengkap.

2.3 Hipotesis

Menurut Narbuko dan Achmadi (2002: 141) Hipotesis adalah jawaban

sementara mengenai perumusan masalah penelitian yang masih harus dibuktikan

kebenarannya melalui suatu penelitian.

1) Hipotesis Penelitian

Terdapat Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

(KOMINFOMAS)Walikota Jakarta Timur, yang signifikan.

2) Hipotesis Statistik

H0 (βxy = 0) Tidak Terdapat Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin


Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi,
Informatika Dan Kehumasan (KOMINFOMAS)Walikota
Jakarta Timur.

Ha (βxy ≠ 0) Terdapat Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap


Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika
Dan Kehumasan (KOMINFOMAS)Walikota Jakarta Timur.
27

2.4 Kerangka Konsep

Menurut West dan Turner (2009: 52) konsep adalah kata-kata atau istilah

yang memberikan label elemen paling penting yang ada dalam sebuah teori.

Variabel bebas (independent variable) adalah kebalikan dari variabel terikat.

Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dengan

kata lain, variabel bebas adalah sesuatu yang menjadi sebab terjadinya

perubahan nilai pada variabel terikat (Juliandi, Irfan dan Manurung, 2014: 22).

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yagn dipengaruhi terikat,

tergantung oleh variabel lain yakni variabel bebas. Variabel terikat ini

umumnya menjadi perhatian utama oleh peneliti.

1. Variabel Bebas

Berdasarkan hasil penjelasan teoritis atribusi dan menggunakan konsep

penelitian dari Wofford yang dikutip oleh Sendjaja (1999: 143), gaya

komunikasi pemimpin diukur dengan dimensi-dimensi sebagai berikut:

1) Dimensi: The Controlling Style


Indikator:
a. Pemimpin membatasi pendapat
b. Pemimpin memaksa
c. Pemimpin mengatur perilaku pegawai
d. Gagasan pemikiran

2) Dimensi: The Equalitarian Style


Indikator:
a. Pemimpin menekankan komunikasi dua arah
b. Pemimpin sangat terbuka
c. Pemimpin berempati
d. Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan yang baik
dengan pegawai
28

3) Dimensi: The structuring style


Indikator:
a. Pemimpin memberikan tugas sesuai dengan prosedur institusi
organisasi
b. Pemimpin berbagi informasi tentang tujuan institusi organisasi
c. Pemimpin merencanakan pekerjaan
d. Izin pegawai harus melalui prosedur

4) Dimensi: The Dynamic Style


Indikator:
a. Pemimpin mampu mengendalikan perilaku pegawai
b. Pengawasan langsung
c. Pemimpin bersifat agresif
d. Bawahan mampu menyelesaikan pekerjaan yang sifatnya penting

5) Dimensi: The Relinquishing Style


Indikator:
a. Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai
b. Pemimpin tidak berkeinginan untuk memberi perintah
c. Pemimpin percaya pada kualitas pendapat pegawai
d. Pemimpin yakin atas pendapat rekan kerja lainnya

6) Dimensi: The Withdrawal Style


Indikator:
a. Pemimpin lebih bersifat untuk menghindari komunikasi
b. Pemimpin mengesampingkan kerjasama dengan pegawai
c. Pemimpin bersifat mengalihkan persoalan yang terjadi
d. Pemimpin lebih senang bekerja dalam suasana sendiri

2. Variabel Terikat

Berdasarkan hasil penjelasan teoritis: Teori Self-determination dan

menggunakan konsep penelitian dari Deci dan Ryan (1991, 1995) yang

dikutip oleh Forbes (2011: 87) motivasi kerja diukur dengan dimensi-

dimensi sebagai berikut:

1) Dimensi: Kebutuhan akan kemandirian/otonomi


Indikator:
a. Menyelesaikan pekerjaan
b. Merencanakan cara menyelesaikan pekerjaan
c. Kebebasan untuk mengambil keputusan
d. kesempatan berinisiatif
e. menyelesaikan pekerjaan yang lebih prioritas
29

2) Dimensi: Kebutuhan akan kompetensi


Indikator:
a. Mendukung pengembangan keterampilan.
b. Menstimuli anda untuk membuat keputusan.
c. Berkompeten.
d. Lebih efektif dalam menyelesaikan pekerjaan.
e. Langsung mengungkapkan kepercayaan diri

3) Dimensi: Kebututuhan akan keterkaitan


Indikator :
a. Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung pada pekerjaan
b. Apabila pekerjaan saya telah terselesaikan, maka pekerjaan lainnya
juga ikut terselesaikan
c. Pekerjaan ini mengharuskan anda untuk menyelesaikan sekarang
juga sebelum rekan kerja anda menyelesaikan pekerjaannya.
d. Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh penyelesaian
tugas pekerjaan orang lain.
e. Pekerjaan ini tergantung pada tugas pekerjaan orang lain yang
berbeda agar dapat terselesaikan secara lengkap

Berdasarkan uraian penjelasan di atas, maka dapat dibuat operasionalisasi

konsep penelitian sebagai berikut:

Tabel 2.2
Operasionalisasi Konsep
Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)
Gaya Komunikasi Pemimpin Motivasi Kerja Pegawai
Dimensi Indikator Dimensi Indikator
1. The 1) Pemimpin 1. Kebutuhan akan 1) Menyelesaikan
Controlling membatasi kemandirian/oton pekerjaan
Style pendapat omi 2) Merencanakan
2) Pemimpin cara
memaksa menyelesaikan
3) Pemimpin pekerjaan
mengatur 3) Kebebasan
perilaku untuk
pegawai mengambil
4) Gagasan keputusan
pemikiran 4) Kesempatan
berinisiatif
5) Menyelesaikan
pekerjaan yang
lebih prioritas
2. The 1) Pemimpin 2. Kebutuhan akan 1) Mendukung
Equalitarian menekankan kompetensi pengembangan
30

Style komunikasi dua keterampilan.


arah 2) Menstimuli
2) Pemimpin anda untuk
sangat terbuka membuat
3) Pemimpin keputusan.
berempati 3) Berkompeten.
4) Pemimpin 4) Lebih efektif
memiliki dalam
kemampuan menyelesaikan
membina pekerjaan.
hubungan yang 5) Langsung
baik dengan mengungkapka
pegawai n kepercayaan
diri
3. The 1) Pemimpin 3. Kebututuhan 1) Pekerjaan
structuring memberikan akan keterkaitan lainnya secara
style tugas sesuai langsung
dengan tergantung
prosedur pada pekerjaan
institusi 2) Apabila
organisasi pekerjaan saya
2) Pemimpin telah
berbagi terselesaikan,
informasi maka
tentang tujuan pekerjaan
institusi lainnya juga
organisasi ikut
3) Pemimpin terselesaikan
merencanakan 3) Pekerjaan ini
pekerjaan mengharuskan
4) Izin pegawai anda untuk
harus melalui menyelesaikan
prosedur sekarang juga
4. The Dynamic 1) Pemimpin sebelum rekan
Style mampu kerja anda
mengendalikan menyelesaikan
perilaku pekerjaannya.
pegawai 4) Aktivitas
2) Pengawasan pekerjaan saat
langsung ini sangat
3) Pemimpin dipengaruhi
bersifat agresif oleh
4) Bawahan penyelesaian
mampu tugas
menyelesaikan pekerjaan
pekerjaan yang orang lain.
31

sifatnya penting 5) Pekerjaan ini


5. The 1) Pemimpin tergantung
Relinquishing bersedia pada tugas
Style menerima saran pekerjaan
dari pegawai orang lain
2) Pemimpin tidak yang berbeda
berkeinginan agar dapat
untuk memberi terselesaikan
perintah secara lengkap.
3) Pemimpin
percaya pada
kualitas
pendapat
pegawai
4) Pemimpin
yakin atas
pendapat rekan
kerja lainnya
6. The 1) Pemimpin lebih
Withdrawal bersifat untuk
Style menghindari
komunikasi
2) Pemimpin
mengesampingk
an kerjasama
dengan pegawai
3) Pemimpin
bersifat
mengalihkan
persoalan yang
terjadi
4) Pemimpin lebih
senang bekerja
dalam suasana
sendiri
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah positivistik atau

empiris. Menurut West dan Turner (2009: 75) pendekatan positivistik atau

empiris berasumsi bahwa akan adanya realita yang objektif dan penelitian yang

bebas dari nilai. Maksud dari realita yang objektif yakni dikarenakan metode

pengumpulan datanya menggunakan kuisioner. Hasil jawaban dari responden

pada kuisioner berupa angka-angka. Data yang berupa angka-angka itulah

dikatakan lebih objektif daripada data hasil wawancara. Sedangkan, yang

dimaksud dengan penelitian yang bebas dari nilai yakni peneliti tidak dapat

memberikan interpretasi semaunya saja dan peneliti harus mengacu pada

jawaban responden yang berupa angka-angka.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yakni eksplanatif dengan pendekatan

kuantitatif. Menurut Kriyantono (2008: 60) Jenis penelitian eksplanatif adalah

jenis penelitian yang menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel.

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yakni survei. Menurut West dan Turner

(2009: 79) penelitian survei adalah bentuk pengumpulan data yang

menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada sekelompok orang.

32
33

3.4 Populasi

Menurut Sugiyono (2012: 115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jumlah populasi pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika

Dan Kehumasan (Kominfomas) Walikota Jakarta Timur sebanyak 37 pegawai.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total sampling atau sampling jenuh.

Menurut Riduwan (2008: 64) Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel

apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan

istilah sensus.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang penulis pergunakan, maka

jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 pegawai.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperoleh dari dua sumber utama, sebagai

berikut:

3.6.1 Data Primer

Menurut Kriyantono (2008: 41) Data primer adalah data yang didapat dari

sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan. Dapat penulis

jelaskan bahwa untuk memperoleh sumber pertama dari seseorang atau individu

di lapangan ini tentunya data dikumpulan lewat penyebaran kuesioner.


34

Jenis pertanyaan kuesioner yang penulis berikan kepada responden yakni

pertanyaan tertutup. Menurut Hermawan (2005: 130) pertanyaan tertutup

(closed-ended questions) memberikan pilihan jawaban terhadap pertanyaan yang

diajukan dalam kuesioner. Ada yang hanya memberikan dua kemungkinan

jawaban (dichotomous) dan ada yang memberikan pilihan ganda (multiple

category).

Sedangkan untuk mengukur pendapat/persepsi dari responden

menggunakan skala pengukuran Likert. Menurut Riduwan (2008: 86) Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan Skala

Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dmensi

dijabarkan menjadi indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator

yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang

berupa pertanyaan atay pernyataan yang perlu dijawab oleh responden Setiap

pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban yang berupa dukungan atau

pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata.

Skala Likert umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu :

Tabel 3.1
Kategori Skala Likert
Jawaban Skala Likert Kode Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-Ragu RG 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Kriyantono (2008: 136)
35

3.6.2 Data Sekunder

Menurut Kriyantono (2008: 42) Data sekunder adalah data yang diperoleh

dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder juga dapat diperoleh

dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi

bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, gambar, dan sumber buku-buku sehingga

menjadi lebih informatif bagi pihak lain.

Sumber data sekunder diperoleh dari tinjauan pustaka. Menurut

Kriyantono (2008: 44) Tinjauan Pustaka adalah cara yang dilakukan untuk

menelusuri dan mencari teori-teori yang relevan dengan penelitian peneliti.

Tinjauan pustaka ditekankan pada hasil-hasil penelitian terdahulu (previous

research) dimulai dari yang paling aktual ditelusuri hingga ke paling awal.

Menurut Hermawan (2005: 44) tinjauan pustaka berisi penjelasan secara

sistematik mengenai hubungan antar variabel untuk menjawab perumusan

masalah penelitian. Sumber tinjauan pustaka dapat diperoleh melalui buku-buku

yang terkait dengan judul penelitian, jurnal penelitian, internet, maupun data

penelitian sebelumnya.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Ardianto (2010: 187) Validitas adalah keabsahan atau akurasi

suatu alat ukur, sedangkan reliabilitas adalah dapat dipercayainya alat ukur

tersebut. Dalam ilmu sosial (komunikasi dan public relations), ketika ingin

meneliti suatu masalah menggunakan kuesioner atau angket. Angket atau


36

kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas kepada responden yang

setara dengan responden yang menjadi sampel penelitian.

Jumlah responden untuk uji validitas sebanyak 30 orang. Alasan

menggunakan 30 orang, dikarenakan penulis mengambil rujukan dari buku

Sugiyono (2012: 141). Lalu, rumus yang digunakan untuk uji validitas yakni

korelasi pearson product moment. Hasil data penelitian dikatakan valid apabila

nilai r hitung pearson product moment > 0,349 (hasil r tabel product moment).

Σxy
rxy =
[(Σx )(. Σy )]
2 2

Keterangan :

rxy = Hubungan variabel x dan y


Σxy = Jumlah Variabel x dan y
(Σx ) = Jumlah variabel x satu persatu lalu dipangkat 2
2

(Σy ) = Jumlah variabel y satu persatu lalu dipangkat 2


2

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Gumilar (2007: 24) Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran

suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan

dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel

dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Penulis menggunakan uji reliabilitas internal yakni alpha cronbach. Alpha

Cronbach merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering

digunakan. Menurut Hermawan (2005: 126) internal consistency reliability

mencakup sejauhmana item-item instrument bersifat homogen dan

mencerminkan ‘construct’ yang sama yang melandasinya.


37

Rumus untuk mengetahui hasil uji reliabilitas yakni menggunakan rumus

Alpha Cronbach. Alpha Cronbach merupakan salah satu koefisien reliabilitas

yang paling sering digunakan. Menurut Hermawan (2005: 126) internal

consistency reliability mencakup sejauhmana item-item instrument bersifat

homogen dan mencerminkan ‘construct’ yang sama yang melandasinya.

Menurut Nunnaly (1978) suatu ‘construct’ dianggap ‘reliable’ jika koefisien

alpha-nya ≥ 0,70.

3.8 Teknik Analisis Data

(Ardianto, 2010: 215) Analisis adalah proses menyusun data agar dapat

ditafsirkan. Menyusun berarti menggolongkannya dalam pola, tema, atau

kategori. Tanpa kategorisasi atau klasifikasi data, akan terjadi kekacauan.

Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada analisis,

menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep.

Teknik analisis data secara kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 15)

Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data yang kualitatif yang

diangkakan.

Rumus Pengujian Hipotesis

Didalam uji hipotesis statistik ini, peneliti menggunakan rumus regresi

linear sederhana. (Kriyantono, 2008: 173) Rumus statistik ini digunakan untuk

mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan pengaruh dan membuktikan

hipotesis pengaruh antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya.

Dikarenakan statistik inferensial ini menggunakan data interval, maka jenis


38

rumus statistik yang digunakan regresi linear sederhana. Simbol regresi linear

sederhana ditulis dengan huruf ‘β’, berikut rumusnya :

Adapun langkah-langkah didalam menginterpretasikan hasil regresi linear

sederhana tersebut terdiri dari:

1) Uji Koefisien Determinasi

KD = (βxy)2 x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi (untuk mengetahui besarnya nilai variabel

terikat akibat pengaruh dari variabel bebas).

βxy = Pengaruh X terhadap Y

2) Uji Coefficient Beta

(Sugiyono, 2012: 212) Simbol regresi linear sederhana ditulis dengan

huruf ‘β’, berikut rumusnya:

n ∑ xy − ( ∑ x ) . ( ∑ y )
β=
(
 n x 2 − ( x )2
 ∑ ∑ ) ( n∑ y − ( ∑ y ) )
2 2

Keterangan:

 untuk mengetahui nilai pengaruh 


β xy =  Regresi linear  
 yang terjadi dalam penelitian 
n        = Besarnya sampel dalam penelitian
∑ X    = Jumlah Variabel Bebas
(∑ X)
2  
=
Jumlah Variabel Bebas yang telah dikuadratkan
=
∑X Jumlah dari masing − masing tiap jawaban responden yang dikuadratkan
2      

∑ Y    =
Jumlah Variabel Terikat
(∑ Y)
2
 =
Jumlah Variabel Terikat yang telah dikuadratkan
=
∑ Y 2      Jumlah dari masing − masing tiap jawaban responden yang dikuadratkan
∑ XY  =
Jumlah perkalian variabel bebas dan terikat
39

Tabel 3.2
Pedoman Interpretasi Pengaruh (beta)
Interval Koefisien Kategori Nilai
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
(Sugiyono, 2012: 214)

3) Rumus Uji Signifikansi (Uji t).

Uji t dipergunakan untuk melihat hasil pengaruh variabel bebas secara

parsial terhadap variabel terikat. Variabel bebas secara parsial dikatakan

memiliki pengaruh signifikan apabila nilai signifikansinya Sig. 0,000

lebih kecil dari nilai 0,05 (5%) maupun 0,01 (1%), maka dapat dikatakan

hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Walikota Jakarta Timur

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan salah satu

wilayah administrasi di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara

geografis letak Kota Administrasi Jakarta Timur pada posisi antara 106049’35’’

Bujur Timur dan 06010’37’’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Administrasi

Jakarta Timur mencapai 187,75 Km2 atau mencapai 28,37 % dari luas total

wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dari luas ini sebagian besar terdiri dari dataran

rendah.

Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur dibagi ke dalam 10

Kecamatan, yaitu Kecamatan Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Makasar,

Kramatjati, Jatinegara, Duren Sawit, Cakung, Pulogadung dan Matraman.

Adapun jumlah kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 65

kelurahan.

Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur memiliki perbatasan sebelah

utara dengan Kota Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, sebelah timur

dengan Kota Bekasi (Provinsi Jawa Barat), sebelah selatan Kabupaten Bogor

(Provinsi Jawa Barat) dan sebelah barat dengan Kota Administrasi Jakarta

Selatan.

40
41

Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Jakarta Timur terdiri 95 %

daratan dan selebihnya rawa atau persawahan dengan ketinggian rata-rata 50

meter dari permukaan air laut. Kota Administrasi Jakarta Timur Jakarta Timur

dilalui oleh 7 (tujuh) sungai/kali yaitu Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kalimalang,

Kali Cipinang, Kali Buaran, Kali Jatikramat dan Kali Cakung.

4.1.2 Visi dan Misi Walikota Jakarta Timur

Berdasarkan tugas Pokok dan Fungsinya dalam melaksankan tugas umum

pemerintahan yang dilimpahkan dari Gubernur, telah ditetapkan rumusan Visi

Kota Administrasi Jakarta Timur untuk diangkat dalam Renstra Kota

Administrasi Jakarta Timur Tahun 2013-2017.

Visi yang ditetapkan tersebut merupakan arah kebijakan dalam

penyusunan program dan kegiatan strategi sesuai kondisi obyektif dalam lima

tahun kedepan, yaitu: “Terwujudnya Kota Administrasi Jakarta Timur yang

berorientasi kepada pelayanan publik menuju kota berekonomi modern.”

Visi Kota Administrasi Jakarta Timur tersebut diarahkan untuk membawa

kota Administrasi Jakarta Timur menjadi perangkat daerah yang dapat

melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, transparan, akuntabel.

Selain visi Kota administrasi Jakarta Timur memiliki misi-misi sebagai berikut :

Mewujudkan Jakarta Timur sebagai kota modern yang tertata serta


konsisten dengan recana tata ruang wilayah
1. Isu Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kita
a. Program Perencanaan tata ruang
b. Program pemanfaatan ruang
c. Program pengawasan dan penertiban bngunan
d. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Ruang
e. ProgramPemberdayaan komunitas Penyelenggara bangunan gedung
f. Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan
g. Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang
42

2. Isu Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja


a. Program Penataan Jaringan Distribusi Produk Perdagangan
b. Program Peningkatan Pelayanan perdagangan Dalam Negeri
c. Program Peningkatan sarana dan prasarana Koperasi danUMKM
d. Program Pengembangan Kelembgaan Koperasi
e. Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemtrian Koperasi dan
UMKM
f. Program Pemberdayaan UMKM
g. Program pengamanan ketersediaan pangan, pengendalaian Akses,
harga, promosi dan distribusi/pemasaran
h. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
hasil tanaman pangan dan hortikultar
i. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
hasil perikanan
j. Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
produk hewan(kesmavet)
k. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
l. Program penguatan Sistem dan FASILITAS Pendukung Pusat
Pelatihan Kerja
m. Program Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja
3. Isu Pembangunan Energi dan Telematika Jakarta
a. Program Optimalisasi Pemanfatan Teknologiinformasi dan komunikasi
b. Program Optimalisasi Pendayagunaan perangkat Lunak dan Keras TIK
c. Program pembinaan dan pengembangan Energi dan sumber daya
Mineral Publik/penghijauan lingkungan
43

4.1.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan

Kehumasan Walikota Jakarta Timur

Kepala Dinas

Sekretaris Dinas

Kasubag. Umum Kasubag. Perencanaan


Kasubag. Keuangan
& Kepegawaian & Anggaran

Kepala Bidang Sistem Informasi


Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang Opini & Kepala Bidang Jaringan
Manajemen & Standarisasi
Informasi Publik Komunikasi Publik Pengelolaan Pusat Data & Komunikasi Data Layanan E-Goverment

Kasi Pengelolan Kasi Fasilitas dan Kasi Pengelolaan


Kasi Pengelolan Media Kasi. Standarisasi Layanan E-
Opini & Aspirasi Optimalisasi Pusat Jaringan Komunikasi
Komunikasi Publik Goverment & Basis Data
Publik Data Data

Kasi. Sistem Informasi


Kasi Pelayanan Kasi Pelayanan Kasi Pengelolaan Kasi Persandian &
Manajemen Ekonomi
Informasi Publik Hubungan Media Perangkat Pusat Data Sistem Keamanan Data
Keuangan & Pembangunan

Kasi Sumber Daya Kasi Pengelolaan Perangkat Kasi. Sistem Informasi


Kasi Pengelolaan Kasi Opini &
Komunikasi Publik & Telekomunikasi & Manajemen Pemerintah &
Informasi Publik Monitoring Pusat Data Multimedia
Akses Informasi Kesejahteraan Masyarakat

Staf Staf
Kepala Suku Dinas Komunikasi
Informatika & Statistik Kota
Admininstrasi Jakarta Timur Staf Staf

Staf Staf
Kasubag Tata Usaha Staf Staf

Staf Staf

Staf Staf

Staf Staf
Staf Staf
Staf Staf
Kasi Komunikasi & Informasi
Staf Staf Publik
Staf Staf
Staf Staf
Staf Staf
Staf Staf
Staf Staf
Staf Staf

Staf Staf Kasi Infrastruktur


Telekomunikasi & Informatika

Kepala Jakarta Smart KA. Sekretariat Komisi Penyiaran Kepala Pusat Pelayanan
Kepala Unit LPSE dan Komisi Informasi Provinsi
City Statistik

Kasubag TU Kasubag TU Kasubag TU Kasubag TU

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan


Kehumasan Walikota Jakarta Timur
44

Keterangan:

A. Bagian Pertama

Kepala Dinas

1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan fungsi

membantu Kepala Walikota memimpin dalam merumuskan dan

melaksanakan kebijakan, evaluasi, pelaporan dan bimbingan teknis di bidang

komunikasi dan informatika, persandian dan statistik serta tugas pembantuan.

2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), menyelenggarakan fungsi :

a. Menetapkan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika, Statistik

dan Persandian;

b. Memimpin pelaksanaan kebijakan dibidang Komunikasi dan Informatika,

Statistik dan Persandian;

c. Memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Komunikasi

dan Informatika, Statistik dan Persandian;

d. Memimpin pelaksanaan administrasi Dinas;

e. Memimpin pembinaan UPTD; dan

f. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota;

B. Bagian Kedua

Sekretaris Dinas

1) Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengumpulkan

dan mengolah data dalam menyusun rencana program, monitoring, evaluasi

dan penyusunan laporan, menyelenggarakan ketata-usahaan, administrasi


45

kepegawaian, administrasi keuangan dan urusan umum serta memberikan

pelayanan administrasi kepada semua unit kerja di lingkungan Dinas.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),

Sekretaris mempunyai fungsi:

a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan dan program kerja

Dinas;

b. Memantau dan mengevaluasi hasil program kerja Dinas;

c. Mengkoordinasikan dan menyusun laporan hasil pemantauan program

kerja Dinas;

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bidang-bidang pada Dinas;

e. Mengkoordinasikan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga,

kehumasan dan keprotokolan;

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan pada Dinas;

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian dan

kesejahteraan pegawai;

h. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan

gaji pegawai;

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan dan pengadministrasian

perlengkapan kantor, pemanfaatan dan perawatan inventaris kantor;

j. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepala

dinas dan semua unit organisasi di lingkungan Dinas; dan

k. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya


46

1. Kasubag. Umum dan Kepegawaian

1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga, memelihara barang –

barang inventaris, kepegawaian serta laporan berkala.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan urusan administrasi kepegawaian lingkungan dinas.

b. Menyelenggarakan urusan rumah tangga, rapat – rapat, tamu – tamu dinas

dan pelaksanaan kehumasan.

c. Menyelenggarakan urusan ketatausahaan, surat menyurat dan kearsipan.

d. Menyusun rencana kebutuhan barang, kebutuhan operasional kantor,

termasuk inventarisasi barang, pengadaan, perawatan dan pemeliharaan

barang perlengkapan dinas.

e. Melaksanakan penerbitan, pengamanan dan pemeliharaan kebersihan

kantor dan lingkungan sekitarnya.

f. Menyusun laporan tahunan tentang barang inventarisasi kantor.

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan bidang tugasnya.

2. Kasubag. Perencanaan dan Anggaran

1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai tugas

menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun rencana program

Dinas, monitoring dan evaluasi pelaporan serta penyusunan laporan, dan

melakukan penyiapan, perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan


47

mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

pengelolaan keuangan Dinas.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub

Bagian Perencanaan dan Anggaran, mempunyai fungsi :

a. Mengumpulkan bahan dan penganalisaan data guna penyusunan rencana

kegiatan dan program kerja dinas.

b. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta penganalisaan hasil

program kerja dinas.

c. Menghimpun dan menganalisa data guna penyajian informasi tentang

dinas.

d. Mengkoordinasikan dan menyusun laporan hasil program kerja dinas.

e. Menghimpun data dan menyiapkan bahan kebutuhan dalam rangka

penyusunan anggaran keuangan Dinas.

f. Melaksanakan pengelolaan anggaran keuangan belanja langsung maupun

belanja tidak

g. Melaksanakan penyusunan, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan

keuangan, serta pengujian pembayaran.

h. Melaksanakan penatausahaan kas dan urusan belanja anggaran kegiatan

kebutuhan kantor.

i. Melaksanakan penyusunan kebutuhan operasional, verifikasi data dan

dokumen keuangan, serta pelaporan keuangan.

j. Melaksanakan pengujian terhadap data dan dokumen permintaan

pembayaran keuangan, serta dokumen pendukung.


48

k. Melaksanakan penatausahaan data dan implementasi sistem informasi,

pelaporan data dan perkembangan realisasi permintaan pembayaran

keuangan dan perkembangan realisasi pencairan anggaran.

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

dengan bidang tugasnya.

3. Kasubag. Keuangan

1) Kasubag Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris Kecamatan

dalam melaksanakan tugas dibidang penyimpanan bahan, pengendalian

perbendaharaan, pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban

keuangan;

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyelarasan dan kompilasi rencana anggaran;

b. Menyelenggarakan tata usaha keuangan;

c. Melaksanakan pembukuan, verifikasi dan pembinaan bendaharawan;

d. Melaksanakan administrasi gaji pegawai lingkup;

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan;

f. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggunjawaban pengelolaan

keuangan;

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lingkup tugas dan fungsinya;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kecamatan

sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

C. Bagian Ketiga

1. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik


49

1) Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik mempunyai tugas

merumuskan dan melaksanakan kebijakan, pengelolaan opini publik, sumber

daya komunikasi publik, kemitraan komunikasi, layanan informasi publik,

pengelolaan informasi publik dan media publik.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Bidang Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan di bidang pengelolaan opini dan aspirasi publik di

lingkup pemerintah daerah;

b. Mengkoordinasikan pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan

nasional dan pemerintah daerah;

c. Mengkoordinasikan penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan

media komunikasi publik;

d. Mengkoordinasikan pelayanan informasi publik dan layanan hubungan

media;

e. Mengkoordinasikan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi

publik dan penyediaan akses informasi;

f. Mengkoordinasikan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis

dan supervisi di bidang pengelolaan opini dan aspirasi publik di lingkup

pemerintah daerah;

g. Memantau, mengevaluasi dan pelaporan di bidang informasi dan

komunikasi publik;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.


50

1) Kasi Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik

1) Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait fungsi

penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik,

serta penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan penyediaan

akses informasi.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Seksi Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan layanan perencanaan komunikasi publik dan citra

positif Pemerintah;

b. Mengelola saluran komunikasi milik pemerintah/media internal;

c. Melaksanakan pemberdayaan dan penyediaan akses informasi bagi

media dan lembaga komunikasi publik;

d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja seksi;

2) Kasi Pelayanan Informasi Publik

1) Kepala Seksi Pelayanan Informasi Publik mempunyai tugas menyiapkan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait fungsi pelayanan

informasi publik, serta layanan hubungan media.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Seksi Layanan Informasi Publik mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan layanan Pengolahan informasi publik untuk

implementasi Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik;


51

b. Melaksanakan pelayanan informasi publik untuk implementasi Undang-

Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

c. Melaksanakan pelayanan pengaduan masyarakat;

d. Melaksanakan pengelolaan hubungan dengan media (media relations);

e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja seksi;

3) Kasi Pengelolaan Informasi dan Opini Publik

1) Kepala Seksi Pengelolaan Informasi dan Opini Publik mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait fungsi

pengelolaan opini dan aspirasi publik di lingkup pemerintah

daerah, serta pengelolaan informasi untuk mendukung kebijakan nasional

dan pemerintah.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Seksi Pengelolaan Informasi dan Opini Publik mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan layanan monitoring isu publik di media (media massa

dan sosial);

b. Melaksanakan pengumpulan pendapat umum (survei, jajak pendapat);

c. Melaksanakan pengolahan aduan masyarakat;

d. Melaksanakan standardisasi pertukaran informasi untuk database

informasi lintas sektoral;

e. Melaksanakan pemantauan tema komunikasi publik lintas sektoral

lingkup nasional dan pemerintah daerah;

f. Melaksanakan pengolahan dan analisis data informasi untuk mendukung

komunikasi publik lintas sektoral lingkup nasional dan daerah;


52

g. Melakasanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja seksi;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

bidang tugasnya.

2. Kepala Bidang Komunikasi Publik

1) Kasi Pengelolaan Media Komunikasi Publik

(1) Bidang Pengelolaan Media Komunikasi Publik dipimpin oleh Kepala

Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas.

(2) Bidang Pengelolaan Media Komunikasi Publik sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyediaan

konten lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, layanan

hubungan media dan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik

dan penyediaan akses informasi.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengelolaan

Media Komunikasi Publik menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penyediaan konten

lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, layanan

hubungan media dan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi

publik dan penyediaan akses informasi;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan konten

lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, layanan


53

hubungan media dan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi

publik dan penyediaan akses informasi;

c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

penyelenggaraan di bidang penyediaan konten lintas sektoral dan

pengelolaan media komunikasi publik, layanan hubungan media dan

penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan penyediaan

akses informasi;

d. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyediaan konten lintas

sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, layanan hubungan

media dan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan

penyediaan akses informasi.

2) Kasi Pelayanan Hubungan Media

Kepala Seksi Pelayanan Hubungan Media menyelenggarakan fungsi:

a. Merencanakan langkah-langkah operasional kegiatan bidang pelayanan

informasi publik, berdasarkan rencana kerja bidang dan kegiatan tahun

sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas dan memberi putunjuk kepada bawahan dengan memberi

arahan baik secara tertulis maupun secara lisan sesuai dengan permasalahan

dan bidang tugas masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;

c. Mengoreksi hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk

menemukan kesalahan-kesalahan guna penyempurnaan lebih lanjut;


54

d. Menyelia pelaksanaan tugas berdasarkan rencana kerja bidang agar tercapai

hasil yang efektif dan efisien;

e. Melaksanakan tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang layanan informasi publik, dalam kegiatan seksi pengelolaan opini

publik, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas seksi yang berbasis

kinerja;

f. Melaksanakan penyiapan norma, standar, prosedur dan kriteria dalam

kegiatan seksi pengelolaan dan pelayanan informasi publik, agar pelaksanaan

tugas dapat terarah;

g. Melaksanakan penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di seksi

pengelolaan dan pelayanan informasi publik, agar tersedianya bahan

bimbingan teknis dan supervisi yang komprehensif;

3) Kasi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Akses Informasi

Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Akses Informasi

menyelenggarakan fungsi:

a. Menyiapkan bahan program kerja seksi Komunikasi Publik, Pengelolaan

Media dan Saluran Komunikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dinas agar terwujud sinkronisasi

pelaksanaan tugas dinas;

c. Mendistribusikan tugas dan menyelia tugas bawahan sesuai dengan fungsi

dan kompetensi bawahan dengan prinsip pembagian tugas habis;


55

d. Melaksanakan pelayanan pengolahan informasi dan pelayanan informasi

publik dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik;

e. Menyelenggarakan layanan pengaduan masyarakat;

f. Mengelola hubungan dengan media (media relations);

g. Menyiapkan bahan komunikasi bagi pimpinan daerah (briefing notes, press

release,backgrounders);

h. Menilai dan mengevaluasi kinerja bawahan untuk memacu prestasi kerja;

i. Memberikan saran dan masukan kepada pimpinan untuk bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

3. Kepala Bidang Operasi dan Pengelolaan Pusat Data

1) Kasi Fasilitas & Optimalisasi Pusat Data

1) Kepala Seksi Fasilitas & Optimalisasi Pusat Data mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait pengelolaan

statistik sektoral di Jakarta Timur.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Fasilitas & Optimalisasi Pusat Data mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pengelolaan kebijakan, operasional, rencana dan program,

norma, standar, prosedur, kriteria, inventarisasi, koordinasi pembinaan

dan dan pengembangan sesuai dengan urusan seksi;

b. Melaksanakan pengumpulan, verifikasi dan pemutakhiran data

pembangunan administrasi kota;


56

c. Melaksanakan validasi data yang bersumber dari seluruh SKPD, BPS dan

instansi lain yang terkait dengan pengumpulan data;

d. Menyusun dan memelihara statistik hasil-hasil pembangunan;

e. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan kerja sama dengan berbagai

pihak dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas seksi;

f. Menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi;

g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja seksi;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

bidang tugasnya.

2) Kasi Pengelolaan Perangkat Pusat Data

1) Kepala Seksi Pengelolaan Perangkat Pusat Data mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait pengelolaan

dan evaluasi data di Jakarta Timur.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Pengelolaan Perangkat Pusat Data mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pengelolaan kebijakan, operasional, rencana dan program,

norma, standar, prosedur, kriteria, inventarisasi, koordinasi pembinaan

dan dan pengembangan sesuai dengan urusan seksi;

b. Melaksanakan analisis dan pengolahan data hasil pelaksanaan rencana

pembangunan;

c. Menyusun dan mempublikasikan data statistik daerah baik secara

manual/dokumen maupun secara elektronik;


57

d. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan kerja sama dengan berbagai

pihak dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas seksi;

e. Menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi;

f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja seksi;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

bidang tugasnya.

4. Kepala Bidang Jaringan dan Komunikasi Data

1) Kasi Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data

1) Kepala Seksi Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data mempunyai tugas

menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Statistik dan

Persandian untuk pengamanan informasi.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Seksi Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data mempunyai fungsi:

a. Merumuskan kebijakan di bidang statistik dan persandian untuk

pengamanan informasi;

b. Melaksanakan kebijakan di bidang statistik dan persandian untuk

pengamanan informasi;

c. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan di

bidang Statistik dan Persandian untuk pengamanan informasi;

d. Melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang

Statistik dan Persandian untuk pengamanan informasi; dan

e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Statistik

dan Persandian untuk pengamanan informasi.


58

2) Kasi Persandian dan Sistem Keamanan Data

1) Kepala Seksi Persandian dan Sistem Keamanan Data mempunyai tugas

menyelenggarakan persandian untuk pengamanan informasi di Jakarta Timur.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Persandian dan Sistem Keamanan Data mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan keamanan informasi di Lingkungan Pemerintah;

b. Menyusun peraturan teknis tata kelola persandian untuk pengamanan

informasi yang meliputi pengelolaan informasi berklasifikasi, pengelolaan

sumber daya manusia sandi, pengelolaan perangkat lunak sandi,

pengelolaan perangkat keras persandian dan pengelolaan jaringan

komunikasi sandi;

c. Menyusun teknis operasional pengamanan komunikasi sandi;

d. Menyusun peraturan teknis pengawasan dan evaluasi teerhadap

pelaksanaan pengelolaan informasi berklarifikasi, pengelolaan sumber

daya persandian, operasional pengelolaan komunikasi sandi dan

operasional pengamanan komunikasi sandi;

e. Melaksanakan pengukuran tingkat kerawanan dan keamanan informasi;

f. Melaksanakan pengelolaan informasi berklasifikasi melalui

pengklasifikasian dan keamanan informasi milik walikota Jakarta Timur;

g. Melaksanakan pengelolaan proses pengamanan informasi milik walikota

Jakarta Timur;

h. Melaksanakan pengiriman, penyimpanan, pemanfaaatan, dan

penghancuran informasi berklasifikasi;


59

i. Melaksanakan peningkatan kesadaran pengamanan informasi di

lingkungan pemerintah daerah melalui program pendidikan, pelatihan,

fasilitasi, asistensi, bimbingan teknis, workshop dan seminar;

j. Melaksanakan pengembangan kompetensi sumber daya manusia sandi

melalui program pendidikan, pelatihan, fasilitasi, asistensi, bimbingan

teknis, workshop dan seminar;

k. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan terhadap perangkat lunak

persandian, perangkat keras persandian dan jaring komunikasi sandi;

l. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan perangkat lunak dan

perangkat keras persandian dalam rangka operasional komunikasi sandi

antar perangkat daerah di lingkungan pemerintah;

m. Merancang pola hubungan komunikasi sandi antar perangkat daerah di

lingkungan pemerintah;

n. Mengkoordinasikan pelaksanaan hubungan komunikasi antar perangkat

daerah di lingkungan pemerintah dan komunikasi sandi antar perangkat

daerah di lingkungan pemerintah;

o. Melaksanakan pengamanan terhadap kegiatan, asset, fasilitas, instalasi

penting, vital, kritis melalui kontra penginderaan dan metode pengamanan

persandian lainnya;

p. Melaksanakan pengamanan informasi elektronik;

q. Melaksnakan pengelolaan Security Operation Center (SOC) dalam

rangka pengamanan informasi dan komunikasi;


60

r. Melaksanakan pemulihan data atau sistem jika terjadi gangguan

operasional persandian dan keamanan informasi;

s. Menyusun instrumen pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanan

pengelolaan informasi berklasifikasi, pengelolaan sumber daya

persandian, operasional pengelolaan komunikasi sandi, dan operasional

pengamanan komunikasi sandi;

t. Melaksanakan program pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

pengelolaan informasi berklasifikasi, pengelolaan sumber daya

persandian, operasional pengelolaan komunikasi sandi dan operasional

pengamanan komunikasi sandi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

5. Kepala Bidang Sistem Informasi Manajemen dan Standarisasi Layanan E-

Goverment.

1) Kasi Standarisasi layanan E-Goverment dan Basis Data

• Kepala Seksi Standarisasi layanan E-Goverment dan Basis Data, mempunyai

tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait fungsi

Layanan manajemen data dan informasi e-Government, layanan

pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifik & suplemen yang

terintegrasi, integrasi layanan publik dan kepemerintahan, penyelenggaraan

ekosistem TIK Smart City.

• Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Standarisasi layanan E-Goverment dan Basis Data mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan penetapan standar format data dan informasi;


61

b. Menyelenggarakan layanan recovery data dan informasi;

c. Menyelenggarakan layanan pengelolaan data elektronik pemerintahan dan

non pemerintahan;

d. Menyelenggarakan layanan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia

dalam pemanfaatan Sistem Informasi Pemerintahan dan Sistem Informasi

Publik;

e. Menyelenggarakan layanan pengembangan aplikasi pemerintahan dan

pelayanan publik yang terintegrasi, Layanan pemeliharaan aplikasi

kepemerintahan dan publik;

f. Menyelenggarakan layanan interoperabilitas;

g. Menyelenggarakan layanan pengembangan Business Process Re-

engineering pelayanan di lingkungan pemerintahan dan non pemerintah

(Stakeholder Smart City);

h. Menyelenggarakan layanan Sistem Informasi Smart City;

i. Menyelenggarakan layanan interaktif Pemerintah dan Masyarakat;

j. Menyelenggarakan layanan penyediaan sarana dan sarana

pengendalian Smart City;

k. Menyelenggarakan layanan pengembangan aplikasi pemerintahan dan

pelayanan publik yang terintegrasi.

l. Menyelenggarakan layanan pemeliharaan aplikasi kepemerintahan dan

publik;

m. Memfasilitasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE);


62

D. Bagian Keempat

Kepala Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik

1) Kepala Bidang Informatika mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan

dan mengkoordinasikan e-Government dan pemberdayaan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK), pengembangan aplikasi, keamanan

informasi, layanan infrastruktur TIK, pemeliharaan dan pengendalian

infrastruktur TIK.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Bidang Informatika mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan di bidang layanan infrastuktur TIK;

b. Menyelenggarakan pelayanan pengembangan intranet dan penggunaan

akses internet;

c. Menyelenggarakan pelayanan sistem komunikasi intra pemerintah Jakarta

dan layanan keamanan informasi e-Government;

d. Menyelenggarakan pelayanan manajemen data dan informasi e-

Government;

e. Menyelenggarakan pelayanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi

generik dan spesifik dan suplemen yang terintegrasi;

f. Menyelenggarakan ekosistem TIK Smart City;

g. Menyelenggarakan pengembangan sumber daya TIK pemerintah;

h. Menyelenggarakan pelayanan nama domain dan sub domain bagi

lembaga, pelayanan publik dan kegiatan Jakarta Timur;


63

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

bidang tugasnya

1) Kasubag Tata Usaha

1) Mempelajari peraturan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang

diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Tugas.

2) Mengumpulkan dan mengolah data Tata Usaha dan kerumah

tanggaanMengolah dan menyelesaikan proses persuratan

3) Pelaksanaan pengelolaan tata usaha keuangan dan adminsitrasi

keuanganMenulis informasi kegiatan/acara dan jadwal acara Kepala Kantor

4) Melaksanakan kegiatan penataan ruangan kerja dan ruang rapat pimpinan

5) Menyimpan dan mengagendakan bahan usul perbaikan gedung kantor dan

pengadaan peralatan kantor

6) Melakukan kegiatan pemeliharaan gedung kantor dan perawatan/perbaikan

peralatan kantorMengusulkan bahan kelengkapan kantor

7) Melaksanakan dan mengorganisir pekerjaan pengetikan dan sistim

komputerisasi kantor

8) Melaksanakan pencatatan,pengarsipan dan memeriksa kelengkapan persuraan

kantorMenyiapkan dan menanda tangani tanda terima sura atau barang

lainnya

9) Memberikan lembaran disposisi surat dan meneruskan surat kepada kepala

kantor.

10) Menindak lanjuti surat dan mendistribusikan surat sesuai isi disposisi kepala

kantor.
64

11) Menginventarisir dan mendata jumlah pegawai negeri sipil dan pegawai

kontrakan/harian.

12) Memfasilitasi terciptanya stabilitas organisasi dan disiplin PNS di unit kerja

Membuat permintaan pembayaran gaji di unit kerja.

13) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

14) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan untuk

kepentingan organisasi.

2) Kasi Komunikasi dan Informasi Publik

1) Kepala Seksi Komunikasi dan Informasi Publik, mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait fungsi

Layanan manajemen data dan informasi e-Government, layanan

pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifik & suplemen yang

terintegrasi, integrasi layanan publik dan kepemerintahan.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Komunikasi dan Informasi Publik mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan penetapan standar format data dan informasi;

b. Menyelenggarakan layanan recovery data dan informasi;

c. Menyelenggarakan layanan pengelolaan data elektronik pemerintahan dan

non pemerintahan;

d. Menyelenggarakan layanan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia

dalam pemanfaatan Sistem Informasi Pemerintahan dan Sistem Informasi

Publik;
65

e. Menyelenggarakan layanan pengembangan aplikasi pemerintahan dan

pelayanan publik yang terintegrasi, Layanan pemeliharaan aplikasi

kepemerintahan dan publik;

f. Menyelenggarakan layanan interkonektivitas layanan publik dan

kepemerintahan Layanan Pusat Application Programm Interface (API)

daerah;

g. Menyelenggarakan layanan pengembangan Business Process Re-

engineering pelayanan di lingkungan pemerintahan dan non pemerintah

(Stakeholder Smart City);

h. Menyelenggarakan layanan Sistem Informasi Smart City;

i. Menyelenggarakan layanan interaktif Pemerintah dan Masyarakat;

j. Menyelenggarakan layanan penyediaan sarana dan sarana pengendalian

Smart City;

k. Menyelenggarakan layanan pengembangan aplikasi pemerintahan dan

pelayanan publik yang terintegrasi;

l. Menyelenggarakan layanan pemeliharaan aplikasi kepemerintahan dan

publik;

m. Memfasilitasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE);

n. Melaksanakan pemberian ijin/rekomendasi urusan informatika sesuai

kewenangan daerah;

o. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja seksi;

p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

bidang tugasnya.
66

3) Kasi Infrastruktur Telekomunikasi dan Informatika

1) Kepala Seksi Infrastruktur Telekomunikasi dan Informatika mempunyai tugas

menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait fungsi

layanan infrastruktur dasar data center, disaster recovery center dan TIK,

layanan pengembangan intranet dan penggunaan akses internet, layanan

sistem komunikasi intra pemerintah, layanan keamanan informasi e-

Government.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Seksi Infrastruktur Telekomunikasi dan Informatika mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan layanan pengembangan dan penyelenggaraan Data

Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC);

b. Menyelenggarakan layanan pengembangan dan inovasi TIK dalam

implementasi e-Government;

c. Menyelenggarakan layanan peningkatan kapasitas SDM dalam

pengelolaan infrastruktur dan Teknologi Informatika;

d. Melaksanakan Government Cloud Computing;

e. Menyelenggarakan layanan pengelolaan akses internet pemerintah

dan publik;

f. Menyelenggarakan layanan filtering konten negatif;

g. Menyelenggarakan layanan interkoneksi Jaringan Intra Pemerintah;

h. Menyelenggarakan layanan penyediaan prasarana dan sarana komunikasi

pemerintah;
67

i. Menyelenggarakan layanan bimbingan teknis dalam pemanfaatan sistem

komunikasi oleh aparatur pemerintahan;

j. Menyelenggarakan layanan monitoring trafik elektronik;

k. Menyelenggarakan layanan penanganan insiden keamanan informasi;

l. Menyelenggarakan layanan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia

di bidang keamanan informasi;

m. Menyelenggarakan layanan keamanan informasi pada Sistem Elektronik

Pemerintah;

n. Menyelenggarakan internet sehat, kreatif, inovatif dan produktif;

o. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja seksi;

p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

bidang tugasnya.

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum kuesioner penelitian ini disebarkan ke seluruh pegawai humas, maka

penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner penelitian. Adapun

jumlah sampel yang digunakan pada uji validitas dan reliabilitas sebanyak 30

pegawai humas. Tujuan melakukan uji validitas dan reliabilitas pada pernyataan

kuesioner yakni untuk memastikan bahwa item pernyataan yang telah dibuatnya

telah valid dan reliabel sehingga data penelitian menjadi layak untuk diteliti dalam

bentuk statistik.
68

4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas
UJI VALIDITAS UJI RELIABILITAS
Indikator r hitung r tabel Ket Cronbach's Alpha α Ket
X1 0,586** > 0,349 Valid
X2 0,439** > 0,349 Valid
X3 0,614** > 0,349 Valid
X4 0,552** > 0,349 Valid
X5 0,533** > 0,349 Valid
X6 0,534** > 0,349 Valid
X7 0,464** > 0,349 Valid
X8 0,610** > 0,349 Valid
X9 0,591** > 0,349 Valid
X10 0,644** > 0,349 Valid
X11 0,483** > 0,349 Valid
X12 0,658** > 0,349 Valid
0,926 > 0,7 Reliabel
X13 0,736** > 0,349 Valid
X14 0,561** > 0,349 Valid
X15 0,769** > 0,349 Valid
X16 0,797** > 0,349 Valid
X17 0,608** > 0,349 Valid
X18 0,678** > 0,349 Valid
X19 0,648** > 0,349 Valid
X20 0,617** > 0,349 Valid
X21 0,691** > 0,349 Valid
X22 0,664** > 0,349 Valid
X23 0,670** > 0,349 Valid
X24 0,654** > 0,349 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Mengacu hasil pengujian validitas dan reliabilitas, maka dapat diketahui hasil

data item pernyataan kuesioner ini valid atau tidak, telah tersaji dalam Tabel Uji

Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas (X) di atas, sebagai berikut:


69

1) Hasil uji validitas item pernyataan kuesioner untuk variabel “Gaya Komunikasi

Pemimpin Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Jakarta Timur”

diketahui dengan jelas pada hasil angka di kolom r hitung, yakni ternyata seluruh

angka hasil r hitung lebih besar dari angka kritis (0,349) sehingga dapat

dikatakan seluruh item pernyataan sudah valid atau dengan perkataan lain semua

item pernyataan kuesioner pada variabel bebas telah benar-benar mengukur apa

yang ingin diukur sehingga item pernyataan kuesioner tersebut dapat

dipergunakan untuk penelitian ini.

2) Hasil uji reliabilitas dengan penghitungan rumus cronbach alpha, diperoleh nilai

koefisien cronbach alpha sebesar 0,926 > 0,7 artinya secara keseluruhan item

pernyataan sudah reliabel atau konsisten sehingga seluruh item dapat digunakan

untuk penghitungan statistik dan dapat dipergunakan untuk penelitian ini.

4.2.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat

Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat
UJI VALIDITAS UJI RELIABILITAS
Indikator r hitung r tabel Ket Cronbach's Alpha α Ket
Y25 0,746** > 0,349 Valid
Y26 0,859** > 0,349 Valid
Y27 0,691** > 0,349 Valid
Y28 0,738** > 0,349 Valid
Y29 0,591** > 0,349 Valid
Y30 0,789** > 0,349 Valid 0,921 >0,7 Reliabel
Y31 0,735** > 0,349 Valid
Y32 0,571** > 0,349 Valid
Y33 0,720** > 0,349 Valid
Y34 0,760** > 0,349 Valid
Y35 0,699** > 0,349 Valid
70

Y36 0,714** > 0,349 Valid


Y37 0,531** > 0,349 Valid
Y38 0,725** > 0,349 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas, maka dapat diketahui

hasil data item pernyataan kuesioner ini valid atau tidak, telah tersaji dalam Tabel Uji

Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat (Y) di atas, sebagai berikut:

1) Hasil uji validitas item pernyataan kuesioner untuk variabel “Motivasi Kerja

Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta

Timur” diketahui dengan jelas pada hasil angka di kolom r hitung, yakni ternyata

seluruh angka hasil r hitung lebih besar dari angka kritis (0,349) sehingga dapat

dikatakan seluruh item pernyataan sudah valid atau dengan perkataan lain semua

item pernyataan kuesioner pada variabel bebas telah benar-benar mengukur apa

yang ingin diukur sehingga item pernyataan kuesioner tersebut dapat

dipergunakan untuk penelitian ini.

2) Hasil uji reliabilitas dengan penghitungan rumus cronbach alpha, diperoleh nilai

koefisien cronbach alpha sebesar 0,921 > 0,7 artinya secara keseluruhan item

pernyataan sudah reliabel atau konsisten sehingga seluruh item dapat digunakan

untuk penghitungan statistik dan dapat dipergunakan untuk penelitian ini.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah penulis menyebarkan kuesioner ke sebanyak 37 orang. Data responden

yang terkumpul dari kuesioner dibuat dalam bentuk distribusi frekuensi tabel

tunggal.
71

4.3.1 Identitas Responden

Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
n=37
Jenis Kelamin Frekuensi Persen
Laki-Laki 14 37,8
Perempuan 23 62,2
Total 37 100,0
Sumber: kuisioner no.1

Berdasarkan hasil temuan data penelitian, mengenai jenis kelamin responden,

dapat diuraikan sebagai berikut: ternyata responden yang berjenis laki-laki paling

banyak sebesar 37,8% dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar

62,2%.

Terlihat jelas data ternyata responden paling banyak perempuan sebesar 62,2%

artinya bahwa pegawai yang bekerja di Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan

Kehumasan Jakarta Timur memang dibutuhkan pegawai perempuan yang memiliki

keterampilan dalam berkomunikasi.

Tabel 4.4
Usia Responden Saat Ini
n=37
Kelompok Usia Frekuensi Persen
24 – 29 Tahun 2 5,4
30 – 35 Tahun 4 10,8
36 – 41 Tahun 12 32,4
42 – 47 Tahun 11 29,7
Di atas 47 Tahun 8 21,6
Total 37 100,0
Sumber: kuisioner no.2

Sesuai temuan data penelitian di atas yang terkumpul, mengenai usia

responden saat ini, dapat diuraikan sebagai berikut: ternyata responden paling banyak
72

berusia antara 36 – 41 Tahun sebesar 32,4%, sedangkan yang menjawab berusia

antara 42 – 47 Tahun sebesar 29,7%, lalu yang menjawab berusia antara di atas 47

Tahun sebesar 21,6%, lalu yang menjawab berusia antara 30 – 35 Tahun sebesar

10,8%, dan yang berusia antara 24 – 29 Tahun sebesar 5,4%.

Dari temuan data penelitian ternyata yang paling banyak berusia antara 36 – 41

Tahun sebesar 32,4% artinya bahwa pegawai yang bekerja di Suku Dinas

Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Jakarta Timur memiliki usia yang sudah

dewasa dan telah lama bekerja di bagian kehumasan ini sehingga responden

mengetahui cara menyelesaikan pekerjaan dan gaya komunikasi kepemimpinan

Kepala Humasnya dalam memotivasi kerja bawahannya.

Tabel 4.5
Pendidikan Terakhir Responden
n=37
Kelompok Pendidikan Frekuensi Persen
SMA 0 0,0
D3 0 0,0
S1 33 89,2
S2 4 10,8
S3 0 0,0
Total 37 100,0
Sumber: kuisioner no.3

Mengacu data penelitian yang terkumpul pada tabel di atas, mengenai

pendidikan terakhir diperoleh perincian data sebagai berikut: ternyata yang paling

banyak berpendidikan S1 sebesar 89,2%, sedangkan yang berpendidikan S2 sebesar

10,8%, lalu yang berpendidikan S3 sebesar 0%, selanjutnya yang berpendidikan

SMA sebesar 0%, dan yang berpendidikan D3 sebesar 0%. Berdasarkan uraian data

penelitian di atas, ternyata yang paling banyak berpendidikan S1 artinya bahwa


73

mayoritas pegawai di bagian Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

Jakarta Timur.

Tabel 4.6
Lama bekerja
n=37
Lama Bekerja Frekuensi Persen
1 – 4 Tahun 2 5,4
5 – 8 Tahun 4 10,8
9 – 12 Tahun 20 54,1
13 – 16 Tahun 6 16,2
Di atas 16 Tahun 5 13,5
Total 37 100,0
Sumber: kuisioner no.4

Sesuai data yang terkumpul data penelitian di atas, mengenai lama bekerja,

diperoleh perincian data sebagai berikut: ternyata yang lama bekerja antara 9 – 12

Tahun sebesar 54,1%, sedangkan yang lama bakerja antara 13 – 16 Tahun sebesar

16,2%, lalu yang lama bakerja di atas 16 Tahun sebesar 13,5%, selanjutnya yang

lama bakerja antara 5 – 8 Tahun sebesar 10,8%, dan yang lama bekerja antara 1 – 4

Tahun sebesar 5,4%.

4.3.2 Variabel Bebas (X)

Tabel 4.7
Pemimpin membatasi Responden dalam mengungkapkan pendapat saat rapat kerja
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 10 27,0 5 50
Setuju 19 51,4 4 76
Ragu-Ragu 5 13,5 3 15
Tidak Setuju 2 5,4 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 2,7 1 1
Total 37 100,0 146
Sumber: kuisioner no.1 Mean: 3,95
74

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Pemimpin

membatasi Responden dalam mengungkapkan pendapat saat rapat kerja, diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 51,4%, sedangkan yang menjawab sangat setuju

sebesar 27%, kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 13,5%, lalu yang

menjawab tidak setuju sebesar 5,4%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

2,7%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,95 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin membatasi karyawannya

dalam mengungkapkan pendapat saat rapat kerja.

3,95
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.8
Pemimpin sering menugaskan Responden untuk lebih cepat dalam menyelesaikan
pekerjaan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 20 54,1 5 100
Setuju 11 29,7 4 44
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 162
Sumber: kuisioner no.2 Mean: 4,38
75

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Pemimpin sering menugaskan Responden untuk lebih cepat dalam

menyelesaikan pekerjaan, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju sebesar 54,1%,

kemudian yang menjawab setuju sebesar 29,7%, lalu yang menjawab ragu-ragu

sebesar 16,2%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 0% dan sangat tidak

setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,38 termasuk kategori sangat setuju. Artinya bahwa

responden rata-rata memberikan penilaian sangat setuju mengenai pemimpin sering

menugaskan karyawannya untuk lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan.

4,38
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.9
Pemimpin aktif dalam mengatur setiap tugas pekerjaan yang akan Responden
kerjakan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 13 35,1 5 65
Setuju 15 40,5 4 60
Ragu-Ragu 7 18,9 3 21
Tidak Setuju 2 5,4 2 4
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 150
Sumber: kuisioner no.3 Mean: 4,05
76

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin aktif dalam mengatur setiap tugas pekerjaan

yang akan Responden kerjakan, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 40,5%, lalu

yang menjawab sangat setuju sebesar 35,1%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu

sebesar 18,9%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 5,4%, dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,05 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin aktif dalam mengatur

setiap tugas pekerjaan yang akan karyawan kerjakan.

4,05
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju
Tabel 4.10
Gagasan pemikiran Responden sangat diperhatikan pemimpin
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 8 21,6 5 40
Setuju 13 35,1 4 52
Ragu-Ragu 9 24,3 3 27
Tidak Setuju 5 13,5 2 10
Sangat Tidak Setuju 2 5,4 1 2
Total 37 100,0 131
Sumber: kuisioner no.4 Mean: 3,54

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang termuat pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Gagasan pemikiran Responden sangat diperhatikan


77

pemimpin, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling

banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 35,1%, sedangkan yang

menjawab ragu-ragu sebesar 24,3%, lalu yang menjawab sangat setuju sebesar

21,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 13,5%, dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebesar 5,4%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,54 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai gagasan pemikiran karyawan sangat

diperhatikan pemimpin.

3,54
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.11
Tanggapan pemikiran rekan kerja Responden pun belum dipertimbangkan oleh
pemimpin
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 8 21,6 5 40
Setuju 15 40,5 4 60
Ragu-Ragu 7 18,9 3 21
Tidak Setuju 6 16,2 2 12
Sangat Tidak Setuju 1 2,7 1 1
Total 37 100,0 134
Sumber: kuisioner no.5 Mean: 3,62

Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Tanggapan pemikiran rekan kerja Responden pun belum

dipertimbangkan oleh pemimpin, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:


78

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 40,5%,

sedangkan yang menajwab sangat setuju sebesar 21,6%, lalu yang menjawab ragu-

ragu sebesar 18,9%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 16,2%, dan

yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 2,7%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,62 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai tanggapan pemikiran rekan kerja

karyawan pun belum dipertimbangkan oleh pemimpin.

3,62
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.12
Komunikasi Responden dengan pemimpin berlangsung secara dua arah (proposional)
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 10 27,0 5 50
Setuju 21 56,8 4 84
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 152
Sumber: kuisioner no.6 Mean: 4,11

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Komunikasi

Responden dengan pemimpin berlangsung secara dua arah (proposional), diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 56,8%, sedangkan yang menjawab sangat setuju
79

sebesar 27%, kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 16,2%, selanjutnya yang

menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,11 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai komunikasi Responden dengan

pemimpin berlangsung secara dua arah (proposional).

4,11
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.13
Pemimpin berkomunikasi secara terbuka apabila tugas pekerjaan Responden
memang belum memuaskan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 9 24,3 5 45
Setuju 17 45,9 4 68
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 3 8,1 2 6
Sangat Tidak Setuju 2 5,4 1 2
Total 37 100,0 139
Sumber: kuisioner no.7 Mean: 3,76

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Pemimpin berkomunikasi secara terbuka apabila tugas pekerjaan

Responden memang belum memuaskan, diperoleh perincian data penelitian sebagai

berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar

45,9%, lalu yang menjawab sangat setuju sebesar 24,3%, selanjutnya yang menjawab
80

ragu-ragu sebesar 16,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 8,1%, dan

yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 5,4%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,76 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin berkomunikasi secara

terbuka apabila tugas pekerjaan karyawan memang belum memuaskan.

3,76
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.14
Pemimpin menunjukkan sikap empati ketika memang tugas pekerjaan staf
(pegawainya) sudah terlalu banyak (overload) dengan tidak menambahkan jumlah
pekerjaan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 6 16,2 5 30
Setuju 11 29,7 4 44
Ragu-Ragu 8 21,6 3 24
Tidak Setuju 7 18,9 2 14
Sangat Tidak Setuju 5 13,5 1 5
Total 37 100,0 117
Sumber: kuisioner no.8 Mean: 3,16

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin menunjukkan sikap empati ketika memang

tugas pekerjaan staf (pegawainya) sudah terlalu banyak (overload) dengan tidak

menambahkan jumlah pekerjaan, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 29,7%,


81

sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebesar 21,6%, kemudian yang menjawab tidak

setuju sebesar 18,9%, lalu yang menjawab sangat setuju sebesar 16,2%, dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar 13,5%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,16 termasuk kategori ragu-ragu. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian ragu-ragu mengenai pemimpin menunjukkan sikap

empati ketika memang tugas pekerjaan staf (pegawainya) sudah terlalu banyak

(overload) dengan tidak menambahkan jumlah pekerjaan.

3,16
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.15
Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan pegawai
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 10 27,0 5 50
Setuju 18 48,6 4 72
Ragu-Ragu 9 24,3 3 27
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 149
Sumber: kuisioner no.9 Mean: 4,03

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang termuat pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan

yang baik dengan pegawai, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 48,6%,


82

selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 27%, kemudian yang menjawab

ragu-ragu sebesar 24,3%, lalu yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,03 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin memiliki kemampuan

membina hubungan yang baik dengan pegawai.

4,03
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.16
Pemimpin sering memberikan tugas pekerjaan secara tertulis mengenai prioritas
pekerjaan yang harus dikerjakan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 9 24,3 5 45
Setuju 5 13,5 4 20
Ragu-Ragu 10 27,0 3 30
Tidak Setuju 7 18,9 2 14
Sangat Tidak Setuju 6 16,2 1 6
Total 37 100,0 115
Sumber: kuisioner no.10 Mean: 3,11

Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin sering memberikan tugas pekerjaan secara

tertulis mengenai prioritas pekerjaan yang harus dikerjakan, diperoleh perincian data

penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban

ragu-ragu sebesar 27%, lalu yang menjawab sangat setuju sebesar 24,3%, sedangkan
83

yang menjawab tidak setuju sebesar 18,9%, lalu yang menjawab sangat tidak setuju

sebesar 16,2%, dan yang menjawab setuju sebesar 13,5%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,11 termasuk kategori ragu-ragu. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian ragu-ragu mengenai pemimpin sering memberikan

tugas pekerjaan secara tertulis mengenai prioritas pekerjaan yang harus dikerjakan.

3,11
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.17
Setiap hari Responden mendapatkan tugas pekerjaan baru dari pemimpin
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 11 29,7 5 55
Setuju 22 59,5 4 88
Ragu-Ragu 4 10,8 3 12
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 155
Sumber: kuisioner no.11 Mean: 4,19

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Setiap hari

Responden mendapatkan tugas pekerjaan baru dari pemimpin, diperoleh perincian

data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden memberikan

jawaban setuju sebesar 59,5%, kemudian yang menjawab sangat setuju sebesar

29,7%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,8%, lalu yang menjawab

tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.
84

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,19 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai setiap hari Responden mendapatkan

tugas pekerjaan baru dari pemimpin.


4,19
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju
Tabel 4.18
Setiap hari, Pemimpin berkomunikasi secara lisan kepada Responden untuk
mengarahkan pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 13 35,1 5 65
Setuju 18 48,6 4 72
Ragu-Ragu 4 10,8 3 12
Tidak Setuju 2 5,4 2 4
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 153
Sumber: kuisioner no.12 Mean: 4,14

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Setiap hari, Pemimpin berkomunikasi secara lisan kepada

Responden untuk mengarahkan pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini, diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 48,6%, lalu yang menjawab sangat setuju

sebesar 35,1%, kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,8%, selanjutnya yang

menjawab tidak setuju sebesar 5,4%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

0%.
85

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,14 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai setiap hari, pemimpin

berkomunikasi secara lisan kepada pegawai untuk mengarahkan pekerjaan yang

harus diselesaikan hari ini.

4,14
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.19
Pemimpin menugaskan Responden untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
cepat
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 19 51,4 5 95
Setuju 16 43,2 4 64
Ragu-Ragu 2 5,4 3 6
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 165
Sumber: kuisioner no.13 Mean: 4,46

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin menugaskan Responden untuk menyelesaikan

pekerjaan dalam waktu cepat, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju sebesar 51,4%,

sedangkan yang menjawab setuju sebesar 43,2%, lalu yang menjawab ragu-ragu

sebesar 5,4%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.


86

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,46 termasuk kategori sangat setuju. Artinya bahwa

responden rata-rata memberikan penilaian sangat setuju mengenai pemimpin

menugaskan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu cepat.

4,46
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.20
Pemimpin mengecek pekerjaan Responden (mengawasi langsung)
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 10 27,0 5 50
Setuju 20 54,1 4 80
Ragu-Ragu 7 18,9 3 21
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 151
Sumber: kuisioner no.14 Mean: 4,08

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang termuat pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin mengecek pekerjaan Responden (mengawasi

langsung), diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling

banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 54,1%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebesar 27%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesarr

18,9%, lalu yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebesar 0%.


87

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,08 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin mengecek pekerjaan

pegawai (mengawasi langsung).

4,08
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.21
Pemimpin memperlihatkan perilaku kerja yang cepat menjadikan Responden meniru
cara kerjanya
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 8 21,6 5 40
Setuju 11 29,7 4 44
Ragu-Ragu 9 24,3 3 27
Tidak Setuju 7 18,9 2 14
Sangat Tidak Setuju 2 5,4 1 2
Total 37 100,0 127
Sumber: kuisioner no.15 Mean: 3,43

Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin memperlihatkan perilaku kerja yang cepat

menjadikan Responden meniru cara kerjanya, diperoleh perincian data penelitian

sebagai berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju

sebesar 29,7%, kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 24,3%, lalu yang

menjawab sangat setuju sebesar 21,6%, sedangkan yang menjawab tidak setuju

sebesar 18,9%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 5,4%.
88

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,43 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin memperlihatkan perilaku

kerja yang cepat menjadikan pegawai meniru cara kerjanya.

3,43
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.22
Responden tidak pernah mendapat teguran dari pemimpin disebabkan cara kerjanya
yang lambat
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 5 13,5 5 25
Setuju 17 45,9 4 68
Ragu-Ragu 8 21,6 3 24
Tidak Setuju 6 16,2 2 12
Sangat Tidak Setuju 1 2,7 1 1
Total 37 100,0 130
Sumber: kuisioner no.16 Mean: 3,51

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Responden tidak

pernah mendapat teguran dari pemimpin disebabkan cara kerjanya yang lambat,

diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 45,9%, sedangkan yang menjawab ragu-ragu

sebesar 21,6%, lalu yang menjawab tidak setuju sebesar 16,2%, selanjutnya yang

menjawab sangat setuju sebesar 13,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju

sebesar 2,7%.
89

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,51 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pegawai tidak pernah mendapat

teguran dari pemimpin disebabkan cara kerjanya yang lambat

3,51
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.23
Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 8 21,6 5 40
Setuju 9 24,3 4 36
Ragu-Ragu 10 27,0 3 30
Tidak Setuju 7 18,9 2 14
Sangat Tidak Setuju 3 8,1 1 3
Total 37 100,0 123
Sumber: kuisioner no.17 Mean: 3,32

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai, diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban ragu-ragu sebesar 27%, sedangkan yang menjawab setuju

sebesar 24,3%, kemudian yang menjawab sangat setuju sebesar 21,6%, lalu yang

menjawab tidak setuju sebesar 18,9%, dan yang menjawab sangat tidak setuju

sebesar 8,1%.
90

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,32 termasuk kategori ragu-ragu. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian ragu-ragu mengenai pemimpin bersedia menerima

saran dari pegawai.

3,32
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.24
Pemimpin hanya menugaskan tugas pekerjaan kepada staf yang memiliki kompetensi
baik
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 17 45,9 5 85
Setuju 16 43,2 4 64
Ragu-Ragu 4 10,8 3 12
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 161
Sumber: kuisioner no.18 Mean: 4,35

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin hanya menugaskan tugas pekerjaan kepada

staf yang memiliki kompetensi baik, diperoleh perincian data penelitian sebagai

berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju

sebesar 45,9%, sedangkan yang menjawab setuju sebesar 43,2%, kemudian yang

menjawab ragu-ragu sebesar 10,8%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar

0%, dan yang menajwab sangat tidak setuju sebesar 0%.


91

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,35 termasuk kategori sangat setuju. Artinya bahwa

responden rata-rata memberikan penilaian sangat setuju mengenai pemimpin hanya

menugaskan tugas pekerjaan kepada staf yang memiliki kompetensi baik.

4,35
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.25
Pemimpin teliti dalam mengkoreksi tugas pekerjaan Responden
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 14 37,8 5 70
Setuju 19 51,4 4 76
Ragu-Ragu 4 10,8 3 12
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 158
Sumber: kuisioner no.19 Mean: 4,27

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang termuat pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin teliti dalam mengkoreksi tugas pekerjaan

Responden, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling

banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 51,4%, selanjutnya yang

menjawab sangat setuju sebesar 37,8%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar

10,8%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebesar 0%.


92

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,27 termasuk kategori sangat setuju. Artinya bahwa

responden rata-rata memberikan penilaian sangat setuju mengenai pemimpin teliti

dalam mengkoreksi tugas pekerjaan pegawainya.

4,27
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.26
Pemimpin bertanggung jawab pada tugas pekerjaan bawahannya
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 13 35,1 5 65
Setuju 18 48,6 4 72
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 155
Sumber: kuisioner no.20 Mean: 4,19

Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin bertanggung jawab pada tugas pekerjaan

bawahannya, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling

banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 48,6%, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebesar 35,1%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar

16,2%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebesar 0%.


93

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,19 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin bertanggung jawab pada

tugas pekerjaan bawahannya.

4,19
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.27
Pemimpin tidak menghindari berkomunikasi dengan Responden, apapun itu
alasannya
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 11 29,7 5 55
Setuju 19 51,4 4 76
Ragu-Ragu 5 13,5 3 15
Tidak Setuju 2 5,4 2 4
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 150
Sumber: kuisioner no.21 Mean: 4,05

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Pemimpin tidak

menghindari berkomunikasi dengan Responden, apapun itu alasannya, diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 51,4%, lalu yang menjawab sangat setuju

sebesar 29,7%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 13,5%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebesar 5,4%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

0%.
94

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,05 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin tidak menghindari

berkomunikasi dengan pegawainya, apapun itu alasannya.

4,05
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.28
Pemimpin tidak suka menghindar ketika Responden menanyakan cara penyelesaian
pekerjaan yang dirasa kurang dapat dimengerti
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 7 18,9 5 35
Setuju 20 54,1 4 80
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 4 10,8 2 8
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 141
Sumber: kuisioner no.22 Mean: 3,81

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Pemimpin tidak suka menghindar ketika Responden menanyakan

cara penyelesaian pekerjaan yang dirasa kurang dapat dimengerti, diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 54,1%, lalu yang menjawab sangat setuju

sebesar 18,9%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 16,2%, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebesar 10,8%, dan yang menjawab sangat tidak setuju

sebesar 0%.
95

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,81 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin tidak suka menghindar

ketika pegawai menanyakan cara penyelesaian pekerjaan yang dirasa kurang dapat

dimengerti.

3,81
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.29
Pemimpin tidak suka mengalihkan pembicaraan ketika Responden menanyakan
masalah pekerjaan yang belum dipahami
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 13 35,1 5 65
Setuju 20 54,1 4 80
Ragu-Ragu 4 10,8 3 12
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 157
Sumber: kuisioner no.23 Mean: 4,24

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin tidak suka mengalihkan pembicaraan ketika

Responden menanyakan masalah pekerjaan yang belum dipahami, diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 54,1%, lalu yang menjawab sangat setuju

sebesar 35,1%, kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,8%, selanjutnya yang
96

menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,24 termasuk kategori sangat setuju. Artinya bahwa

responden rata-rata memberikan penilaian sangat setuju mengenai Pemimpin tidak

suka mengalihkan pembicaraan ketika pegawai menanyakan masalah pekerjaan yang

belum dipahami.

4,24
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.30
Pemimpin lebih senang melakukan pekerjaan secara mandiri daripada dibantu oleh
pegawai
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 8 21,6 5 40
Setuju 16 43,2 4 64
Ragu-Ragu 9 24,3 3 27
Tidak Setuju 4 10,8 2 8
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 139
Sumber: kuisioner no.24 Mean: 3,76

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang termuat pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin lebih senang melakukan pekerjaan secara

mandiri daripada dibantu oleh pegawai, diperoleh perincian data penelitian sebagai

berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar

43,2%, sedangkan yang menjawab sangat setuju sebesar 29,7%, lalu yang menjawab
97

ragu-ragu sebesar 18,9%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan

yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,76 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin lebih senang melakukan

pekerjaan secara mandiri daripada dibantu oleh pegawai.

3,76
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

4.3.3 Variabel Terikat (Y)

Tabel 4.31
Pegawai mendapat kebebasan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 14 37,8 5 70
Setuju 15 40,5 4 60
Ragu-Ragu 8 21,6 3 24
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 154
Sumber: kuisioner no.25 Mean: 4,16

Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pegawai mendapat kebebasan untuk menyelesaikan tugas

pekerjaan, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak

responden memberikan jawaban setuju sebesar 40,5%, lalu yang menjawab sangat

setuju sebesar 37,8%, kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 21,6%,


98

selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,16 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pegawai mendapat kebebasan untuk

menyelesaikan tugas pekerjaan.

4,16
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.32
Responden mendapat kebebasan untuk merencanakan cara menyelesaikan tugas
pekerjaan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 12 32,4 5 60
Setuju 15 40,5 4 60
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 3 8,1 2 6
Sangat Tidak Setuju 1 2,7 1 1
Total 37 100,0 145
Sumber: kuisioner no.26 Mean: 3,92

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Responden

mendapat kebebasan untuk merencanakan cara menyelesaikan tugas pekerjaan,

diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 40,5%, kemudian yang menjawab sangat setuju

sebesar 32,4%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 16,2%, lalu yang
99

menjawab tidak setuju sebesar 8,1%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

2,7%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,92 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pegawai mendapat kebebasan untuk

merencanakan cara menyelesaikan tugas pekerjaan

3,92
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.33
Responden mendapat kebebasan untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan
pekerjaan ini
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 12 32,4 5 60
Setuju 11 29,7 4 44
Ragu-Ragu 8 21,6 3 24
Tidak Setuju 4 10,8 2 8
Sangat Tidak Setuju 2 5,4 1 2
Total 37 100,0 138
Sumber: kuisioner no.27 Mean: 3,73

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Responden mendapat kebebasan untuk mengambil keputusan

dalam menyelesaikan pekerjaan ini, diperoleh perincian data penelitian sebagai

berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju

sebesar 32,4%, lalu yang menjawab setuju sebesar 29,7%, kemudian yang menjawab
100

ragu-ragu sebesar 21,6%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju 10,8%, dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar 5,4%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,73 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pegawai mendapat kebebasan untuk

mengambil keputusan dalam menyelesaikan pekerjaan ini.

3,73
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.34
Responden diberi kesempatan berinisiatif untuk memecahkan masalah pekerjaan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 20 54,1 5 100
Setuju 14 37,8 4 56
Ragu-Ragu 3 8,1 3 9
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 165
Sumber: kuisioner no.28 Mean: 4,46

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Responden diberi kesempatan berinisiatif untuk

memecahkan masalah pekerjaan, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju sebesar 54,1%,

lalu yang menjawab setuju sebesar 37,8%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu
101

sebesar 8,1%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,46 termasuk kategori sangat setuju. Artinya bahwa

responden rata-rata memberikan penilaian sangat setuju mengenai pegawai diberi

kesempatan berinisiatif untuk memecahkan masalah pekerjaan.

4,46
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.35
Responden diberi kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi skala
prioritas
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 11 29,7 5 55
Setuju 17 45,9 4 68
Ragu-Ragu 2 5,4 3 6
Tidak Setuju 4 10,8 2 8
Sangat Tidak Setuju 3 8,1 1 3
Total 37 100,0 140
Sumber: kuisioner no.29 Mean: 3,78

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang termuat pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Responden diberi kebebasan untuk menyelesaikan

pekerjaan yang menjadi skala prioritas, diperoleh perincian data penelitian sebagai

berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar

45,9%, kemudian yang menjawab sangat setuju sebesar 29,7%, sedangkan yang
102

menjawab tidak setuju sebesar 10,%, lalu yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

8,1%, dan yang menjawab ragu-ragu sebesar 5,4%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,78 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pegawai diberi kebebasan untuk

menyelesaikan pekerjaan yang menjadi skala prioritas.

3,78
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.36
Pemimpin mendukung pengembangan keterampilan Responden dengan melibatkan
dalam training kerja
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 9 24,3 5 45
Setuju 15 40,5 4 60
Ragu-Ragu 8 21,6 3 24
Tidak Setuju 5 13,5 2 10
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 139
Sumber: kuisioner no.30 Mean: 3,76

Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin mendukung pengembangan keterampilan

Responden dengan melibatkan dalam training kerja, diperoleh perincian data

penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban

setuju sebesar 40,5%, sedangkan yang menjawab sangat setuju sebesar 24,3%, lalu
103

yang menjawab ragu-ragu sebesar 21,6%, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebesar 13,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,76 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai Pemimpin mendukung

pengembangan keterampilan pegawai dengan melibatkan dalam training kerja.

3,76
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.37
Pemimpin menstimuli Responden untuk membuat keputusan sendiri
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 10 27,0 5 50
Setuju 20 54,1 4 80
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 1 2,7 2 2
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 150
Sumber: kuisioner no.31 Mean: 4,05

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Pemimpin

menstimuli Responden untuk membuat keputusan sendiri, diperoleh perincian data

penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban

setuju sebesar 54,1%, sedangkan yang menjawab sangat setuju sebesar 27%,

kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 16,2%, lalu yang menjawab tidak setuju

sebesar 2,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.
104

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,05 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin menstimuli pegawai

untuk membuat keputusan sendiri.

4,05
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.38
Pemimpin membuat Responden menjadi berkompeten/mahir dalam bekerja
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 12 32,4 5 60
Setuju 18 48,6 4 72
Ragu-Ragu 5 13,5 3 15
Tidak Setuju 2 5,4 2 4
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 151
Sumber: kuisioner no.32 Mean: 4,08

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Pemimpin membuat Responden menjadi berkompeten/mahir dalam

bekerja, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak

responden memberikan jawaban setuju sebesar 48,6%, lalu yang menjawab sangat

setuju sebesar 32,4%, kemudian yang menjawab ragu-ragu sebesar 13,5%,

selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 5,4%, dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebesar 0%.


105

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,08 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin membuat pegawai

menjadi berkompeten/mahir dalam bekerja.

4,08
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.39
Pemimpin melatih Responden menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan pekerjaan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 8 21,6 5 40
Setuju 16 43,2 4 64
Ragu-Ragu 7 18,9 3 21
Tidak Setuju 6 16,2 2 12
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 137
Sumber: kuisioner no.33 Mean: 3,70

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin melatih Responden menjadi lebih efektif

dalam menyelesaikan pekerjaan, diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut:

ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 43,2%,

sedangkan yang menjawab sangat setuju sebesar 21,6%, kemudian yang menjawab

ragu-ragu sebesar 18,9%, lalu yang menjawab tidak setuju sebesar 16,2%, dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.


106

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 3,70 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai Pemimpin melatih pegawai menjadi

lebih efektif dalam menyelesaikan pekerjaan.

3,70
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.40
Pemimpin langsung mengungkapkan kepercayaan diri kepada Responden dalam hal
kemampuannya memecahkan masalah tugas pekerjaan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 13 35,1 5 65
Setuju 17 45,9 4 68
Ragu-Ragu 4 10,8 3 12
Tidak Setuju 3 8,1 2 6
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 151
Sumber: kuisioner no.34 Mean: 4,08

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang termuat pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pemimpin langsung mengungkapkan kepercayaan diri

kepada Responden dalam hal kemampuannya memecahkan masalah tugas pekerjaan,

diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 45,9%, selanjutnya yang menjawab sangat

setuju sebesar 35,1%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 10,8%, kemudian yang
107

menjawab tidak setuju sebesar 8,1%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,08 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pemimpin langsung

mengungkapkan kepercayaan diri kepada pegawai dalam hal kemampuannya

memecahkan masalah tugas pekerjaan.

4,08
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.41
Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung pada pekerjaan yang responden
kerjakan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 14 37,8 5 70
Setuju 19 51,4 4 76
Ragu-Ragu 4 10,8 3 12
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 158
Sumber: kuisioner no.35 Mean: 4,27

Mengacu perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung pada

pekerjaan yang responden kerjakan, diperoleh perincian data penelitian sebagai

berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar

51,4%, kemudian yang menjawab sangat setuju sebesar 37,8%, lalu yang menjawab
108

ragu-ragu sebesar 10,8%, selanjutnya yang menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan

yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,27 termasuk kategori sangat setuju. Artinya bahwa

responden rata-rata memberikan penilaian sangat setuju mengenai pekerjaan lainnya

secara langsung tergantung pada pekerjaan yang pegawai kerjakan.

4,27
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.42
Apabila pekerjaan utama Responden telah terselesaikan, maka pekerjaan lainnya
juga ikut terselesaikan
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 12 32,4 5 60
Setuju 18 48,6 4 72
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 1 2,7 2 2
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 152
Sumber: kuisioner no.36 Mean: 4,11

Sesuai temuan data penelitian pada tabel di atas, mengenai Apabila pekerjaan

utama Responden telah terselesaikan, maka pekerjaan lainnya juga ikut terselesaikan,

diperoleh perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 48,6%, kemudian yang menjawab sangat setuju

sebesar 32,4%, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 16,2%, lalu yang
109

menjawab tidak setuju sebesar 2,7%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,11 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai apabila pekerjaan utama pegawai

telah terselesaikan, maka pekerjaan lainnya juga ikut terselesaikan.

4,11
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.43
Pekerjaan ini mengharuskan Responden untuk menyelesaikan sekarang juga sebelum
rekan kerja responden menyelesaikan pekerjaannya
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 10 27,0 5 50
Setuju 24 64,9 4 96
Ragu-Ragu 3 8,1 3 9
Tidak Setuju 0 0,0 2 0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 155
Sumber: kuisioner no.37 Mean: 4,19

Mengacu perolehan data penelitian yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi

di atas, mengenai Pekerjaan ini mengharuskan Responden untuk menyelesaikan

sekarang juga sebelum rekan kerja responden menyelesaikan pekerjaannya, diperoleh

perincian data penelitian sebagai berikut: ternyata paling banyak responden

memberikan jawaban setuju sebesar 64,9%, kemudian yang menjawab sangat setuju

sebesar 27%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 8,1%, selanjutnya yang
110

menjawab tidak setuju sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar

0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,19 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai pekerjaan ini mengharuskan

pegawai untuk menyelesaikan sekarang juga sebelum rekan kerja pegawai

menyelesaikan pekerjaannya.

4,19
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

Tabel 4.44
Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh penyelesaian tugas pekerjaan
orang lain
n=37
Skala Likert Frekuensi Persen Skor Bobot
Sangat Setuju 10 27,0 5 50
Setuju 19 51,4 4 76
Ragu-Ragu 6 16,2 3 18
Tidak Setuju 2 5,4 2 4
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 0
Total 37 100,0 148
Sumber: kuisioner no.38 Mean: 4,00

Berdasarkan perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel distribusi

frekuensi di atas, mengenai Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh

penyelesaian tugas pekerjaan orang lain, diperoleh perincian data penelitian sebagai

berikut: ternyata paling banyak responden memberikan jawaban setuju sebesar

51,4%, selanjutnya yang menjawab sangat setuju sebesar 27%, kemudian yang
111

menjawab ragu-ragu sebesar 16,2%, sedangkan yang menjawab tidak setuju sebesar

5,4%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan mean sebesar 4,00 termasuk kategori setuju. Artinya bahwa responden

rata-rata memberikan penilaian setuju mengenai aktivitas pekerjaan saat ini sangat

dipengaruhi oleh penyelesaian tugas pekerjaan orang lain.

4,00
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

4.4 Rekapitulasi Nilai Bobot

4.4.1 Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Bebas (X)

Tabel 4.45
Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Bebas (X)
No Pernyataan Mean
Tabel 4.7 Pemimpin membatasi Responden dalam mengungkapkan
1 3,95
pendapat saat rapat kerja
Tabel 4.8 Pemimpin sering menugaskan Responden untuk lebih cepat
2 4,38
dalam menyelesaikan pekerjaan
Tabel 4.9 Pemimpin aktif dalam mengatur setiap tugas pekerjaan yang
3 4,05
akan Responden kerjakan
Tabel 4.10 Gagasan pemikiran Responden sangat diperhatikan
4 3,54
pemimpin
Tabel 4.11 Tanggapan pemikiran rekan kerja Responden pun belum
5 3,62
dipertimbangkan oleh pemimpin
Tabel 4.12 Komunikasi Responden dengan pemimpin berlangsung
6 4,11
secara dua arah (proposional)
Tabel 4.13 Pemimpin berkomunikasi secara terbuka apabila tugas
7 3,76
pekerjaan Responden memang belum memuaskan
Tabel 4.14 Pemimpin menunjukkan sikap empati ketika memang tugas
8 pekerjaan staf (pegawainya) sudah terlalu banyak (overload) dengan 3,16
tidak menambahkan jumlah pekerjaan
9 Tabel 4.15 Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan yang 4,03
112

baik dengan pegawai


Tabel 4.16 Pemimpin sering memberikan tugas pekerjaan secara
10 3,11
tertulis mengenai prioritas pekerjaan yang harus dikerjakan
Tabel 4.17 Setiap hari Responden mendapatkan tugas pekerjaan baru
11 4,19
dari pemimpin
Tabel 4.18 Setiap hari, Pemimpin berkomunikasi secara lisan kepada
12 Responden untuk mengarahkan pekerjaan yang harus diselesaikan hari 4,14
ini
Tabel 4.19 Pemimpin menugaskan Responden untuk menyelesaikan
13 pekerjaan dalam waktu cepat 4,46
Tabel 4.20 Pemimpin mengecek pekerjaan Responden (mengawasi
14 4,08
langsung)
Tabel 4.21 Pemimpin memperlihatkan perilaku kerja yang cepat
15 3,43
menjadikan Responden meniru cara kerjanya
Tabel 4.22 Responden tidak pernah mendapat teguran dari pemimpin
16 3,51
disebabkan cara kerjanya yang lambat
17 Tabel 4.23 Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai 3,32
Tabel 4.24 Pemimpin hanya menugaskan tugas pekerjaan kepada staf
18 yang memiliki kompetensi baik 4,35
Tabel 4.25 Pemimpin teliti dalam mengkoreksi tugas pekerjaan
19 4,27
Responden
Tabel 4.26 Pemimpin bertanggung jawab pada tugas pekerjaan
20 4,19
bawahannya
Tabel 4.27 Pemimpin tidak menghindari berkomunikasi dengan
21 Responden, apapun itu alasannya 4,05
Tabel 4.28 Pemimpin tidak suka menghindar ketika Responden
22 menanyakan cara penyelesaian pekerjaan yang dirasa kurang dapat 3,81
dimengerti
Tabel 4.29 Pemimpin tidak suka mengalihkan pembicaraan ketika
23 4,24
Responden menanyakan masalah pekerjaan yang belum dipahami
Tabel 4.30 Pemimpin lebih senang melakukan pekerjaan secara
24 3,76
mandiri daripada dibantu oleh pegawai
Jumlah Mean 93,51
Jumlah Pernyataan 24
Total Mean 3,90

Mengacu hasil temuan data penelitian pada tabel rekapitulasi nilai bobot

variabel bebas di atas, dapat diketahui dengan jelas yakni ternyata total mean

responden memberikan penilaian pada Gaya Komunikasi Pemimpin Suku Dinas

Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Jakarta Timur, diperoleh Total Mean


113

sebesar 3,90 yang termasuk kategori setuju atau dengan perkataan lain Gaya

Komunikasi Pemimpin Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

Jakarta Timur menunjukkan kategori baik.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total mean sebesar 3,90 termasuk kategori setuju.

3,90
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju
4.4.2 Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Terikat (Y)

Tabel 4.46
Rekapitulasi Nilai Mean Variabel Terikat (Y)
No Pernyataan Mean
Tabel 4.31 Pegawai mendapat kebebasan untuk menyelesaikan tugas
1 pekerjaan 4,16
Tabel 4.32 Responden mendapat kebebasan untuk merencanakan cara
2 menyelesaikan tugas pekerjaan 3,92
Tabel 4.33 Responden mendapat kebebasan untuk mengambil
3 3,73
keputusan dalam menyelesaikan pekerjaan ini
Tabel 4.34 Responden diberi kesempatan berinisiatif untuk
4 memecahkan masalah pekerjaan 4,46
Tabel 4.35 Responden diberi kebebasan untuk menyelesaikan
5 3,78
pekerjaan yang menjadi skala prioritas
Tabel 4.36 Pemimpin mendukung pengembangan keterampilan
6 3,76
Responden dengan melibatkan dalam training kerja
Tabel 4.37 Pemimpin menstimuli Responden untuk membuat
7 keputusan sendiri 4,05
Tabel 4.38 Pemimpin membuat Responden menjadi
8 4,08
berkompeten/mahir dalam bekerja
Tabel 4.39 Pemimpin melatih Responden menjadi lebih efektif dalam
9 menyelesaikan pekerjaan 3,70
Tabel 4.40 Pemimpin langsung mengungkapkan kepercayaan diri
10 kepada Responden dalam hal kemampuannya memecahkan masalah 4,08
tugas pekerjaan
Tabel 4.41 Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung pada
11 4,27
pekerjaan yang responden kerjakan
114

Tabel 4.42 Apabila pekerjaan utama Responden telah terselesaikan,


12 4,11
maka pekerjaan lainnya juga ikut terselesaikan
Tabel 4.43 Pekerjaan ini mengharuskan Responden untuk
13 menyelesaikan sekarang juga sebelum rekan kerja responden 4,19
menyelesaikan pekerjaannya
Tabel 4.44 Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh
14 4,00
penyelesaian tugas pekerjaan orang lain
Jumlah Mean 56,30
Jumlah Pernyataan 14
Total Mean 4,02

Berdasarkan hasil temuan data penelitian pada tabel rekapitulasi nilai mean

variabel terikat di atas, dapat diketahui dengan jelas yakni ternyata mean Motivasi

Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota

Jakarta Timur, diperoleh Total Mean sebesar 4,02 yang termasuk kategori setuju atau

dengan perkataan lain Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika

Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur menunjukkan kategori baik.

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total mean sebesar 4,02 termasuk kategori setuju.

4,02
1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

+0,8 +0,8 +0,8 +0,8 +0,8


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

4.5 Pengujian Hipotesis

Setelah penulis memberikan analisis temuan data pada setiap tabel frekuensi

tabel tunggal dan menghitung nilai mean, kemudian melakukan pengujian hipotesis

pada variabel penelitian ini dengan menggunakan rumus regesi linear sederhana

melalui software SPSS 23.0, yang hasil penelitiannya dapat dilihat di bawah ini:
115

4.5.1 Koefisien Determinasi

Tabel 4.47
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .597a .356 .337 3.140
a. Predictors: (Constant), Gaya Komunikasi Pemimpin
b. Dependent Variable: Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi,
Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta Timur

Analisis Data

1) Dari tabel koefisien determinasi, hal utama yang harus diperhatikan adalah

besarnya nilai R square karena hasil nilai R square dipergunakan untuk

mengetahui besarnya persentase Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas

Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur setelah

dipengaruhi Gaya Komunikasi Pemimpin, dapat dilihat pada nilai R square

sebesar 0,356 setelah diubah dalam bentuk persentase maka 0,356 x 100%

= 35,6% dan sisanya 100% – 35,6% = 64,4% ditentukan oleh faktor –

faktor lain yang tidak penulis teliti seperti variabel budaya organisasi,

kepuasan komunikasi, iklim komunikasi.

2) Besarnya korelasi Gaya Komunikasi Pemimpin Dengan Motivasi Kerja

Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota

Jakarta Timur, dapat dilihat pada kolom Rhitung sebesar 0,597 yang

berdasarkan pedoman koefisien korelasi berada pada rentang interval antara

0,400 – 0,599 yang artinya termasuk kategori hubungan sedang.


116

4.5.2 Uji Parsial (Uji Signifikan/Uji t)

Hasil temuan data penelitian pada uji parsial ini dipergunakan untuk

menjawab hipotesis statistik yakni menentukan ada pengaruh yang signifikan

atau tidak, dengan cara melihat di kolom t dan hasil kolom Sig.

Tabel 4.48
Uji Parsial

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29.704 6.070 4.894 .000
Gaya Komunikasi
.284 .065 .597 4.397 .000
Pemimpin
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan
(Kominfomas), Walikota Jakarta Timur

Analisis Data:

Ternyata dari hasil uji parsial ini, diketahui dengan jelas yakni pengaruh

secara parsial antara Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota

Jakarta Timur, diperoleh nilai t hitung = 4,397 dan sig. = 0,000. Dikarenakan

hasil sig. 0,000 < 0,05, maka hipotesis statistik (Ha) diterima yang

menyatakan Terdapat Pengaruh secara parsial Gaya Komunikasi Pemimpin

Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan

Kehumasan Walikota Jakarta Timur yang signifikan.


117

4.5.3 Uji Coefficient Beta

Tabel 4.49
Uji Coefficient Beta
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29.704 6.070 4.894 .000
Gaya Komunikasi
.284 .065 .597 4.397 .000
Pemimpin
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan
(Kominfomas), Walikota Jakarta Timur

Analisis Data

1) Besarnya Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta

Timur diperoleh coefficient beta (regresi) sebesar 0,597 yang diinterpretasikan

dengan pedoman koefisien korelasi berada pada rentang interval antara 0,40 –

0,599 yang artinya termasuk kategori pengaruh sedang.

2) Persamaan Regresi Linear Sederhana

Pada kolom unstandardized coefficients dipergunakan untuk membuat persamaan

regresi linear sederhana. Rumus persamaan regresi linear sederhana: Ỳ=a+bx.

Jadi, persamaan regresi linear yang dapat digunakan untuk memprediksi Motivasi

Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota

Jakarta Timur setelah dipengaruhi Gaya Komunikasi Pemimpin adalah Ỳ =

29,704 + 0,284 (X). Besarnya koefisien regresi adalah 0,284 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 point pada variabel bebas “Gaya Komunikasi Pemimpin”

akan meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi,

Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur sebesar 0,284.


118

4.6 Pembahasan

Dari hasil temuan data penelitian yang telah dimuat dalam bentuk frekuensi

tabel tunggal dan pengujian hipotesis, maka dapat diuraikan pembahasan hasil

penelitian sebagai berikut:

2. Berdasarkan hasil penghitungan rekapitulasi nilai bobot menunjukkan bahwa

penilaian pada Gaya Komunikasi Pemimpin Suku Dinas Komunikasi,

Informatika Dan Kehumasan Jakarta Timur, diperoleh Total Mean sebesar 3,90

yang termasuk kategori setuju atau dengan perkataan lain Gaya Komunikasi

Pemimpin Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Jakarta Timur

menunjukkan kategori baik.

Hal ini berarti gaya komunikasi kepemimpinan yang diterapkan oleh

pemimpin Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Jakarta Timur

dapat diterima dengan baik oleh staf pegawainya karena pemimpin memberikan

kesempatan berpendapat kepada bawahannya meskipun terkadang suka

membatasi stafnya dalam berpendapat apabila terlalu banyak yang memberikan

gagasan pendapat. Pemimpin hanya ingin memberikan kesempatan pendapat

kepada bawahannya yang benar-benar memberikan gagasan pemikiran yang

cemerlang untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan. Lau pemimpin sering

menugaskan staf pegawainya untuk cepat menyelesaikan pekerjaan dikarenakan

tugas pekerjaan yang dikerjakan oleh rekan kerjanya yang satu saling

berhubungan dengan pekerjaan lainnya serta pemimpin harus segera

mengkoreksi pekerjaan tersebut sebelum diserahkan pucuk pimpinan yang lebih

tinggi lagi. Pemimpin termasuk aktif dalam mengatur staf pegawainya dalam
119

bekerja dan pemimpin sangat perhatian kepada staf pegawainnya yang memang

memiliki gagasan pemikiran bagus untuk hasil pekerjaan yang lebih baik lagi.

2. Berdasarkan hasil penghitungan rekapitulasi nilai bobot menunjukkan bahwa

Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

Walikota Jakarta Timur, diperoleh Total Mean sebesar 4,02 yang termasuk

kategori setuju atau dengan perkataan lain Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas

Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur menunjukkan

kategori baik.

Dari hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja Pegawai

Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur

termasuk kategori motivasi kerja yang baik atau adanya motivasi kerja yang

tinggi. Hal ini berarti pegawai termotivasi didalam bekerja dikarenakan pegawai

diberikan kebebasan dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya sesuai dengan

pengetahuan dan pengalaman. Pegawai menjadi termotivasi dalam bekerja

dikarenakan pegawai diberikan kebebasan untuk merencanakan cara

menyelesaikan pekerjaan, kemudian diberikan kebebasan untuk mengambil

keputusan, diberi kesempatan untuk berinisiatif menyelesaikan tugas pekerjaan

secara cepat dan tepat waktu serta diberikan kebebasan untuk menyelesaikan

pekerjaan yang lebih prioritas dulu.

Selanjutnya, pegawai termotivasi dalam bekerja dikarenakan pemimpinnya

mendukung pengembangan keterampilan bawahannya (pegawai), lalu

pemimpinnya menstimuli/memberikan semangat secara terus menerus kepada

pegawainya untuk berani didalam membuat keputusan sendiri dalam


120

menjalankan tugas pekerjaan. Pegawai menjadi termotivasi didalam bekerja

dikarenakan pemimpinnya dapat menciptakan pribadi stafnya menjadi

berkompeten dalam bekerja setelah pemimpin aktif memberikan tugas pekerjaan

dan melatihnya untuk mandiri didalam menyelesaikan pekerjaan sehingga lambat

laun staf menjadi percaya diri.

Kemudian, pegawai menjadi termotivasi dalam bekerja dikarenakan tugas

pekerjaan yang pegawai kerjakan saat ini berkaitan dengan tugas pekerjaan rekan

kerjanya. Jadi, setiap tugas pekerjaan yang dikerjakan pegawai saling

berkesinambungan satu sama lain. Apabila pekerjaan pegawai telah terselesaikan,

maka pekerjaan lainnya juga ikut terselesaikan. Oleh karena itu, aktivitas

pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh penyelesaian tugas pekerjaan rekan

kerja lainnya sehingga pegawai semakin terpacu dalam menyelesaikan tugas

pekerjaan secepat mungkin dan tepat waktu.

3. Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan Terdapat Pengaruh Gaya

Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas

Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (KOMINFOMAS)Walikota Jakarta

Timur yang signifikan dan besarnya coefficient beta (regresi) yakni 0,597

termasuk kategori pengaruh sedang.

Pada hasil penelitian penulis diketahui bahwa gaya komunikasi pemimpin

berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Suku Dinas

Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur, yang artinya

bahwa gaya komunikasi yang efektif dapat memberikan perubahan sikap dan

perilaku bawahannya (pegawai) dalam bekerja. Gaya komunikasi yang efektif


121

didalam memberikan perubahan sikap dan perilaku pegawai tersebut sehingga

pegawai menjadi termotivasi dalam bekerja adalah gaya komunikasi The

Relinquishing Style. Gaya komunikasi ini mencerminkan kesediaan untuk

menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk

memberi perintah meskipun pengirim pesan (pemimpinnya) mempunyai hak

untuk memberi perintah dan melakukan pengawasan kepada pegawainya. Pesan-

pesan komunikasi yang disampaikan pemimpin dinilai efektif karena pengirim

pesan (pemimpin) sedang bekerja sama dengan bawahannya (pegawai) yang

telah memiliki pengetahuan luas dan berpengalaman di bidang pekerjaannya,

lalu pegawainya menjalankan tugas pekerjaan dengan penuh ketelitian serta

bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang

dibebankannya. Tugas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan bawahannya

(pegawai) selalu diperiksa kembali dengan penuh ketelitian oleh pemimpinnya

karena pemimpin bertanggung jawab terhadap tugas pekerjaan yang dikerjakan

bawahannya. Bawahan (pegawai) menjadi termotivasi dalam bekerja dengan

mendominasinya gaya komunikasi kepemimpinan relinquishing karena pegawai

mendapat kebebasan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan, diberi kesempatan

untuk mengambil tindakan keputusan sendiri dalam menyelesaikan tugas

pekerjaan, lalu diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan yang

lebih diprioritaskan dulu. Selanjutnya, dari pengaruh gaya komunikasi

kepemimpinan relinquishing inilah membuat pegawai menjadi bertambah

kompetensinya didalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan diberikan oleh

Atasannya. Pegawai menjadi percaya diri dalam bekerja dikarenakan pegawai


122

sering mendapatkan tugas pekerjaan yang sejenis sehingga pegawai menjadi

tahu cara menyelesaikan tugas pekerjaan tersebut dan mampu membuat

keputusan sendiri terkait dengan tugas pekerjaannya. Pegawai menjadi

termotivasi dalam bekerja setelah dipengaruhi gaya komunikasi kepemimpinan

relinquishing dikarenakan tugas pekerjaan yang dilakukan bawahannya

(pegawai) saling berkaitan dengan tugas pekerjaan rekan kerjanya sehingga

pegawai memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja dan berupaya untuk

menyelesaikan tugas pekerjaan tepat waktu.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penghitungan rekapitulasi nilai mean pada variabel bebas

dan variabel terikat serta pengujian hipotesis menggunakan rumus regresi linear

sederhana, maka dapat diberikan simpulan penelitian sebagai berikut:

1. Hasil penelitian Gaya Komunikasi Pemimpin Suku Dinas Komunikasi,

Informatika Dan Kehumasan Jakarta Timur termasuk kategori setuju atau baik.

Artinya bahwa Pemimpin menerapkan gaya komunikasi kepemimpinan sesuai

dengan kondisi pekerjaannya. Pemimpin mendorong stafnya untuk segera

melakukan tugas pekerjaan secepat mungkin supaya dapat terselesaikan tepat

waktu. Pemimpin menerapkan komunikasi secara dua arah kepada bawahannya.

Pemimpin menerapkan gaya komunikasi structuring yakni menyampaikan tugas

pekerjaan secara berstruktur. Gaya komunikasi dynamic yakni menunjukkan

sikap agresif kepada bawahannya. Gaya komunikasi kepemimpinan relinquishing

yakni bersedia menerima saran pendapat dari bawahannya agar tugas pekerjaan

dapat terselesaikan dengan baik. Gaya komunikasi withdrawal yakni pemimpin

menyelesaikan tugas pekerjaan sendiri jika bawahannya tidak mampu

menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

2. Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan

Walikota Jakarta Timur termasuk kategori setuju atau kategori baik. Artinya

bahwa pegawai termotivasi dalam bekerja dikarenakan pegawai diberikan

123
124

kebebasan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan yang lebih prioritaskan,

mendapat kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri didalam

menyelesaikan tugas pekerjaan. Pegawai menjadi bersemangat dalam bekerja

dikarenakan tugas pekerjaan yang dikerjakan pegawai saling berkaitan dengan

tugas pekerjaan yang akan dilakukan rekan kerjanya. Oleh karena itu, pegawai

berupaya keras untuk menyelesaikan tugas pekerjaan secepat mungkin karena

tugas pekerjaan yang dikerjakannya akan berkaitan dengan tugas pekerjaan rekan

kerjanya.

3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Terdapat Pengaruh Gaya Komunikasi

Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi,

Informatika Dan Kehumasan Walikota Jakarta Timur diperoleh coefficient beta

(regresi) sebesar 0,597 termasuk kategori pengaruh sedang dan Signifikan.

Artinya bahwa semakin ditingkatkan gaya komunikasi pemimpin maka semakin

tingi motivasi kerja pegawai yang signifikan dikarenakan gaya komunikasi yang

disampaikan pemimpin dapat memberikan semangat pegawai dalam bekerja dan

pegawai menjadi tahu cara menyelesaikan tugas pekerjaan secara cepat dan baik.

Dari hasil Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa Gaya Komunikasi

Pemimpin memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai sebesar 35,6%

dan sisanya 64,4% ditentukan oleh faktor – faktor lain yang tidak penulis teliti

seperti variabel budaya organisasi, kepuasan komunikasi, iklim komunikasi.


125

5.2 Saran

Dari hasil temuan penelitian yang telah ditabulasikan ke dalam bentuk

distribusi frekuensi tabel tunggal maka penulis memberikan saran penelitian sebagai

berikut:

2. Berdasarkan hasil temuan data penelitian pada tabel 4.14, sebaiknya pemimpin

dapat membagi tugas pekerjaan secara menarik agar pegawai termotivasi dalam

bekerja.

3. Mengacu perolehan data penelitian pada tabel 4.16, sebaiknya pemimpin dalam

memberikan perintah tugas pekerjaan dalam jumlah banyak untuk diselesaikan

kepada satu orang pegawai menyampaikan pesan komunikasinya secara tertulis

agar pegawai mengetahui prioritas tugas pekerjaan yang harus dikerjakan lebih

dulu dan pegawai tidak lupa dengan tugas pekerjaan yang harus dikerjakannya.

4. Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul pada tabel 4.39,

sebaiknya pemimpin melatih seluruh pegawai didalam bekerja dan tidak

bergantung pada satu atau dua pegawai agar seluruh pegawai memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang merata sehingga pegawai bersemangat

disetiap menjalankan tugas pekerjaan.


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ardianto, Elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif


dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Gumilar, Ivan. (2007). Metode Riset Untuk Bisnis dan Manajemen. Bandung:
UTAMALAB.

Hargie, Owen, Dickson, David, dan Tourish, Dennis. (2004). Communication skills
for effective management (1 ed.). New York: Palgrave Macmillan.

Hermawan, Asep. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta:


Grasindo.

Juliandi, Azuar, Irfan, dan Manurung, Saprinal. (2014). Metodologi Penelitian


Bisnis: Konsep dan Aplikasinya. Medan: UMSU PRESS.

Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: CV


Kencana.

Malayu S.P. Hasibuan. (2001). Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan


Produktivitas. Bandung: PT Bumi Aksara.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masmuh, Abdullah. (2010). Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan


Praktek. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Narbuko, Cholid, dan Achmadi, Abu. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Purwanto, Djoko. (2006). Komunikasi Bisnis (3 ed.). Jakarta: Erlangga.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Jakarta: CV Alfabeta.

Robbins, Stephen P., dan Coulter, Mary. (2016). Management (13 Global ed.).
England: Pearson Education Limited.

126
127

Sendjaja, Sasa Djuarsa. (1999). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

Sunyoto, Danang, dan Burhanudin. (2011). Perilaku Organisasional. Yogyakarta:


CAPS.

Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.


Yogyakarta: Media Pressindo.

Tubbs, Stewart L., dan Moss, Sylvia. (2005). Human Communication Prinsip-
Prinsip Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Umar, Husein. (2002). Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Gramedia.

West, Richard, dan Turner, Lynn H. (2009). Introducing Communication Theory:


Analysis and Application (Maria Natalia Damayanti Maer, Trans. Nina
Setyaningsih Ed. 3 ed.). Jakarta: Salemba Humanika.

Sumber Jurnal

Deci, Edward L., Ryan, Richard M., Gagné, Marylène, Leone, Dean R., Usunov,
Julian, dan Kornazheva, Boyanka P. (2001). Need Satisfaction, Motivation,
and Well-Being in the Work Organizations of a Former Eastern Bloc
Country: A Cross-Cultural Study of Self-Determination. Personality and
Social Psychology Bulletin, 27(8), 930—942.

Forbes, David L. (2011). Toward a Unified Model of Human Motivation. Review of


General Psychology, 15(2), 85—98.

Hedlund, Ann, Åteg, Mattias, Andersson, Ing-Marie, dan Rosén, Gunnar. (2010).
Assessing motivation for work environment improvements: Internal
consistency, reliability and factorial structure. Journal of Safety Research,
41(2), 145—151.

Maulizar, Musnadi, Said, dan Yunus, Mukhlis. (2012). Pengaruh Kepemimpinan


Transaksional Dan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Bank
Syariah Mandiri Cabang Banda. Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1), 1—13.

Septiani, Lia. (2008). Pengaruh Gaya Komunikasi Atasan Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan PT Elnusa Petrofin. (S1 Skripsi), Universitas Mercubuana,
Jakarta.
LAMPIRAN PENELITIAN

Lampiran 1: Kuisioner Penelitian

Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di Jakarta

Dengan Hormat,
Pada kesempatan yang baik ini, Saya mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi,
Konsetrasi: Hubungan Masyarakat, Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama)
memohon bapak/ibu/saudara/i berkenan untuk mengisi pernyataan kuesioner
penelitian ini dengan sejujur-jujurnya sebagai pelengkap data skripsi yang sedang
penulis lakukan. Data penelitian ini hanya dipergunakan untuk proses penyelesaian
skripsi.

Judul Penelitian: “Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi


Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan
(Kominfomas), Walikota Jakarta Timur”.

I. Petunjuk Pengisian Pernyataan Kuesioner

Bapak/ibu/saudara/i hanya satu kali saja memberikan respon berupa tanda


contreng �√� di kolom yang sudah tersedia. Skala pengukuran yang digunakan
pada pernyataan kuesioner adalah skala Likert dengan 5 point kategori jawaban.

Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju


SS S RG TS STS
5 4 3 2 1

II. Identitas Responden


1. Jenis Kelamin Anda : a. ( ) Laki-Laki
: b. ( ) Perempuan

2. Usia Anda Saat Ini : a. ( ) 24 – 29 Tahun


: b. ( ) 30 – 35 Tahun
: c. ( ) 36 – 41 Tahun
: d. ( ) 42 – 47 Tahun
: e. ( ) Di atas 47 Tahun

3. Pendidikan Terakhir Anda : a. ( ) SMA


: b. ( ) D3

128
129

: c. ( ) S1
: d. ( ) S2
: e. ( ) S3

4. Lama bekerja : a. ( ) 1 – 4 Tahun


: b. ( ) 5 – 8 Tahun
: c. ( ) 9 – 12 Tahun
: d. ( ) 13 – 16 Tahun
: e. ( ) Di atas 16 Tahun

III. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (X): Gaya Komunikasi Pemimpin


No Pernyataan SKALA LIKERT
a. The Controlling Style SS S RG TS STS
1. Pemimpin membatasi Anda dalam
mengungkapkan pendapat saat rapat kerja
2. Pemimpin sering menugaskan Anda untuk
lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan
3. Pemimpin aktif dalam mengatur setiap tugas
pekerjaan yang akan Anda kerjakan
4. Gagasan pemikiran Anda sangat diperhatikan
pemimpin
5. Tanggapan pemikiran rekan kerja Anda pun
belum dipertimbangkan oleh pemimpin
b. The Equalitarian Style SS S RG TS STS
6. Komunikasi Anda dengan pemimpin
berlangsung secara dua arah (proposional)
7. Pemimpin berkomunikasi secara terbuka
apabila tugas pekerjaan Anda memang belum
memuaskan
8. Pemimpin menunjukkan sikap empati ketika
memang tugas pekerjaan staf (pegawainya)
sudah terlalu banyak (overload) dengan tidak
menambahkan jumlah pekerjaan
9. Pemimpin memiliki kemampuan membina
hubungan yang baik dengan pegawai
c. The Structuring Style SS S RG TS STS
10. Pemimpin sering memberikan tugas
pekerjaan secara tertulis mengenai prioritas
pekerjaan yang harus dikerjakan
130

11. Setiap hari Anda mendapatkan tugas pekerjaan


baru dari pemimpin
12. Setiap hari, Pemimpin berkomunikasi secara
lisan kepada Anda untuk mengarahkan
pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini
d. The Dynamic Style SS S RG TS STS
13. Pemimpin menugaskan Anda untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
cepat
14. Pemimpin mengecek pekerjaan Anda
(mengawasi langsung)
15. Pemimpin memperlihatkan perilaku kerja yang
cepat menjadikan Anda meniru cara kerjanya
16. Anda pernah mendapat teguran dari pemimpin
disebabkan cara kerjanya yang lambat
e. The Relinquishing Style SS S RG TS STS
17. Pemimpin bersedia menerima saran dari
pegawai
18. Pemimpin hanya menugaskan tugas pekerjaan
kepada staf yang memiliki kompetensi baik
19. Pemimpin teliti dalam mengkoreksi tugas
pekerjaan Anda
20. Pemimpin bertanggung jawab pada tugas
pekerjaan bawahannya
f. The Withdrawal Style SS S RG TS STS
21. Pemimpin menghindari berkomunikasi
dengan Anda, apapun itu alasannya
22. Pemimpin suka menghindar ketika Anda
menanyakan cara penyelesaian pekerjaan
yang dirasa kurang dapat dimengerti
23. Pemimpin suka mengalihkan pembicaraan
ketika Anda menanyakan masalah
pekerjaan yang belum dipahami
24. Pemimpin lebih senang melakukan
pekerjaan secara mandiri daripada dibantu
oleh pegawai
131

2. Variabel Terikat (Y): Motivasi Kerja Pegawai


No Pernyataan SKALA LIKERT
a. Fungsional SS S RG TS STS
25. Pegawai mendapat kebebasan untuk
menyelesaikan tugas pekerjaan
26. Anda mendapat kebebasan untuk
merencanakan cara menyelesaikan tugas
pekerjaan
27. Anda mendapat kebebasan untuk mengambil
keputusan dalam menyelesaikan pekerjaan ini
28. Anda diberi kesempatan berinisiatif untuk
memecahkan masalah pekerjaan
29. Anda diberi kebebasan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi skala prioritas
b. Kebutuhan akan kompetensi
SS S RG TS STS
(competence)
30. Pemimpin mendukung pengembangan
keterampilan Anda dengan melibatkan dalam
training kerja
31. Pemimpin menstimuli Anda untuk membuat
keputusan sendiri
32. Pemimpin membuat Anda menjadi
berkompeten/mahir dalam bekerja
33. Pemimpin melatih Anda menjadi lebih efektif
dalam menyelesaikan pekerjaan
34. Pemimpin langsung mengungkapkan
kepercayaan diri kepada Anda dalam hal
kemampuannya memecahkan masalah tugas
pekerjaan
c. Kebututuhan akan keterkaitan SS S RG TS STS
35. Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung
pada pekerjaan yang anda kerjakan
36. Apabila pekerjaan utama Anda telah
terselesaikan, maka pekerjaan lainnya juga ikut
terselesaikan
37. Pekerjaan ini mengharuskan Anda untuk
menyelesaikan sekarang juga sebelum rekan
kerja anda menyelesaikan pekerjaannya
38. Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi
oleh penyelesaian tugas pekerjaan orang lain
IV. Penutup

Penulis mengucapkan “Terima Kasih” atas partisipasi dan kesediaan dari


Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah meluangkan waktu dan menjadi responden
dalam penelitian yang penulis lakukan.
132

Lampiran 2 Coding Sheet Validitas dan Reliabilitas


Gaya Komunikasi Pemimpin
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 JML
1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 90
2 4 4 5 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 107
3 4 5 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 75
4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 100
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 101
6 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 80
7 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 107
8 3 2 3 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 5 4 4 3 2 82
9 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 105
10 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 2 5 5 3 4 3 3 3 84
11 4 3 4 3 3 3 1 3 3 1 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 5 4 78
12 2 3 2 3 5 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 62
13 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 104
14 4 4 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 75
15 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 1 5 4 4 4 5 4 5 97
16 2 3 2 3 3 5 3 5 5 2 4 4 4 5 3 4 1 4 4 5 4 4 4 4 87
17 4 5 4 2 3 2 2 1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 71
18 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 100
19 5 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 107
20 5 5 5 4 2 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3 3 3 5 4 4 5 3 3 4 94
21 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 96
22 5 4 5 4 2 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 90
23 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 107
24 4 5 5 5 4 3 4 3 3 1 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 98
25 3 3 3 4 1 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3 3 3 2 2 68
26 3 3 4 3 3 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 93
27 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 108
28 4 4 5 4 4 3 5 4 5 2 4 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 3 2 2 85
29 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 105
30 5 3 5 3 4 4 4 3 3 1 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 85

Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Timur
No 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 JML
1 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 58
2 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 60
3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 5 3 2 43
4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 4 60
5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 61
6 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 5 50
7 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 61
8 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 42
9 5 5 5 2 5 4 4 3 3 2 4 4 4 4 54
10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 56
11 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 42
12 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 4 55
13 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 68
14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 54
15 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 57
16 5 4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 5 4 4 58
17 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 36
18 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 62
19 5 5 5 4 4 5 3 5 3 4 5 5 4 4 61
20 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 67
21 5 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 56
22 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 61
23 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 52
24 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 57
25 3 2 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 42
26 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 46
27 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 59
28 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 58
29 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 64
30 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 54
133

Lampiran 3 Hasil Validitas dan Reliabilitas

a. Variabel Bebas
134

b. Validitas Terikat
135

Lampiran 4 Coding Sheet Keseluruhan

Jns. Klmn Usia Pddkn Lm. Kerja


No 1 2 3 4
1 1 4 3 3
2 2 4 3 3
3 1 4 3 3
4 2 5 3 4
5 2 3 3 3
6 1 4 3 5
7 1 5 4 3
8 2 3 3 3
9 1 3 3 3
10 1 4 3 3
11 2 5 3 3
12 2 3 3 3
13 1 4 3 5
14 2 5 3 4
15 1 3 3 4
16 1 4 3 3
17 2 5 3 4
18 2 3 3 3
19 2 5 3 3
20 1 3 3 3
21 2 4 3 3
22 2 5 3 4
23 1 4 3 3
24 2 3 3 3
25 2 5 3 4
26 1 3 3 3
27 2 4 4 5
28 2 2 3 2
29 2 3 4 5
30 2 2 3 2
31 2 1 3 1
32 2 3 3 3
33 1 2 3 2
34 2 3 3 3
35 1 4 4 5
36 2 2 3 2
37 2 1 3 1
136

Gaya Komunikasi Pemimpin


No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 JMLH
1 4 4 4 3 4 5 3 2 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 88
2 4 4 4 3 2 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 101
3 4 5 4 3 4 4 5 2 5 3 4 3 5 4 2 2 2 4 5 5 5 4 4 3 91
4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 3 4 5 4 4 5 101
5 4 5 3 2 4 4 4 2 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 3 96
6 4 5 4 1 4 4 4 1 4 3 4 4 5 4 2 3 2 4 5 4 5 5 4 2 87
7 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 105
8 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 4 5 4 4 4 2 91
9 5 4 5 4 2 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 101
10 4 4 5 5 3 3 4 1 4 3 5 4 4 4 1 3 2 5 5 4 4 4 5 3 89
11 4 3 3 1 3 4 1 3 3 1 4 5 5 4 3 3 3 4 3 4 3 2 5 4 78
12 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 2 3 5 3 5 4 4 5 91
13 1 4 4 5 2 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 98
14 4 4 5 5 3 4 4 1 4 1 5 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 81
15 2 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 1 5 4 4 4 5 4 5 96
16 2 3 3 3 3 5 3 5 5 2 5 4 5 5 3 4 1 4 4 5 4 5 5 3 91
17 4 5 4 2 3 5 2 2 4 2 4 2 4 5 3 3 3 5 4 4 2 3 4 2 81
18 4 5 4 2 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 5 96
19 5 5 3 3 5 5 5 2 3 5 4 4 4 3 4 5 5 3 5 4 4 4 3 5 98
20 5 5 2 4 2 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 3 3 5 4 4 5 4 5 4 95
21 4 5 3 2 4 5 4 2 4 2 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 94
22 5 4 5 4 2 4 4 5 4 3 4 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 94
23 3 3 2 4 4 4 5 4 5 1 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 97
24 4 5 4 5 5 4 4 3 3 1 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 97
25 3 3 3 4 1 4 4 4 4 2 5 3 3 3 2 1 2 3 4 5 3 3 3 5 77
26 3 3 4 3 3 5 5 5 4 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 89
27 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 2 5 4 105
28 4 4 5 5 4 5 5 1 5 2 4 4 4 4 1 2 2 4 4 4 4 4 5 4 90
29 4 5 5 5 4 5 4 2 5 5 3 5 5 3 3 4 5 5 5 3 3 2 5 4 99
30 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 4 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 82
31 4 4 5 5 4 5 5 3 4 1 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 104
32 3 5 4 4 5 3 1 3 4 2 4 5 5 4 4 4 1 4 4 4 5 4 4 4 90
33 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 105
34 4 4 4 2 4 5 2 1 4 4 4 2 3 3 2 2 3 5 4 4 4 3 4 3 80
35 4 5 4 4 5 3 2 3 3 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 98
36 4 5 5 3 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 109
37 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 95
137

Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Timur
No Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36 Y37 Y38 JMLH
1 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 52
2 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 62
3 5 3 4 4 2 3 4 4 5 4 5 5 5 4 57
4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 56
5 3 5 4 5 5 4 3 3 5 2 4 5 5 4 57
6 5 3 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 57
7 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 62
8 3 3 5 5 1 5 4 2 2 5 4 5 4 4 52
9 5 5 2 5 5 4 4 3 3 2 5 4 4 4 55
10 4 1 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 57
11 3 4 2 3 2 3 5 4 5 3 3 4 4 5 50
12 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 5 3 5 3 51
13 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 63
14 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 54
15 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 58
16 5 4 5 4 4 5 3 3 3 5 4 5 4 5 59
17 5 4 4 5 2 5 4 4 3 4 4 4 4 4 56
18 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 57
19 3 5 3 5 4 3 3 5 3 4 5 4 4 4 55
20 4 4 5 5 5 3 2 5 4 4 4 4 5 3 57
21 5 4 5 5 4 4 3 2 2 4 4 4 4 5 55
22 4 2 4 5 4 4 5 5 4 5 3 2 4 5 56
23 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 56
24 4 4 5 4 4 5 4 3 3 5 4 5 3 4 57
25 4 5 2 5 1 4 3 5 4 4 4 5 4 2 52
26 4 4 5 4 1 2 4 5 2 5 4 4 3 2 49
27 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 62
28 4 2 4 5 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 55
29 5 3 5 5 5 4 5 4 4 2 5 3 3 3 56
30 5 5 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 5 52
31 4 5 3 5 5 2 5 4 4 5 4 5 5 4 60
32 4 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 5 5 60
33 3 2 1 5 4 3 5 4 2 4 5 5 4 4 51
34 4 5 1 5 2 2 4 5 5 4 4 4 4 4 53
35 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 63
36 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 64
37 5 5 3 4 4 2 4 4 4 5 5 3 4 3 55
138

Lampiran 5 Frekuensi Tabel Tunggal

Tabel 1 Jenis Kelamin Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 14 37.8 37.8 37.8
Perempuan 23 62.2 62.2 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 2 Usia Responden Saat Ini


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 24 – 29 Tahun 2 5.4 5.4 5.4
30 – 35 Tahun 4 10.8 10.8 16.2
36 – 41 Tahun 12 32.4 32.4 48.6
42 – 47 Tahun 11 29.7 29.7 78.4
Di atas 47 Tahun 8 21.6 21.6 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 3 Pendidikan Terakhir Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 33 89.2 89.2 89.2
S2 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 4 Lama bekerja


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 – 4 Tahun 2 5.4 5.4 5.4
5 – 8 Tahun 4 10.8 10.8 16.2
9 – 12 Tahun 20 54.1 54.1 70.3
13 – 16 Tahun 6 16.2 16.2 86.5
Di atas 16 Tahun 5 13.5 13.5 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 1 Pemimpin membatasi Responden dalam mengungkapkan pendapat saat rapat kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.0 27.0 27.0
Setuju 19 51.4 51.4 78.4
Ragu-Ragu 5 13.5 13.5 91.9
Tidak Setuju 2 5.4 5.4 97.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0
139

Tabel 2 Pemimpin sering menugaskan Responden untuk lebih cepat dalam


menyelesaikan pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 20 54.1 54.1 54.1
Setuju 11 29.7 29.7 83.8
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 3 Pemimpin aktif dalam mengatur setiap tugas pekerjaan yang akan
Responden kerjakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 13 35.1 35.1 35.1
Setuju 15 40.5 40.5 75.7
Ragu-Ragu 7 18.9 18.9 94.6
Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 4 Gagasan pemikiran Responden sangat diperhatikan pemimpin


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 8 21.6 21.6 21.6
Setuju 13 35.1 35.1 56.8
Ragu-Ragu 9 24.3 24.3 81.1
Tidak Setuju 5 13.5 13.5 94.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 5 Tanggapan pemikiran rekan kerja Responden pun belum dipertimbangkan oleh
pemimpin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 8 21.6 21.6 21.6
Setuju 15 40.5 40.5 62.2
Ragu-Ragu 7 18.9 18.9 81.1
Tidak Setuju 6 16.2 16.2 97.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0
140

Tabel 6 Komunikasi Responden dengan pemimpin berlangsung secara dua arah


(proposional)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.0 27.0 27.0
Setuju 21 56.8 56.8 83.8
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 7 Pemimpin berkomunikasi secara terbuka apabila tugas pekerjaan Responden


memang belum memuaskan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 9 24.3 24.3 24.3
Setuju 17 45.9 45.9 70.3
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 86.5
Tidak Setuju 3 8.1 8.1 94.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 8 Pemimpin menunjukkan sikap empati ketika memang tugas pekerjaan staf
(pegawainya) sudah terlalu banyak (overload) dengan tidak menambahkan jumlah
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 6 16.2 16.2 16.2
Setuju 11 29.7 29.7 45.9
Ragu-Ragu 8 21.6 21.6 67.6
Tidak Setuju 7 18.9 18.9 86.5
Sangat Tidak Setuju 5 13.5 13.5 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 9 Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan


pegawai
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.0 27.0 27.0
Setuju 18 48.6 48.6 75.7
Ragu-Ragu 9 24.3 24.3 100.0
Total 37 100.0 100.0
141

Tabel 10 Pemimpin sering memberikan tugas pekerjaan secara tertulis mengenai prioritas
pekerjaan yang harus dikerjakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 9 24.3 24.3 24.3
Setuju 5 13.5 13.5 37.8
Ragu-Ragu 10 27.0 27.0 64.9
Tidak Setuju 7 18.9 18.9 83.8
Sangat Tidak Setuju 6 16.2 16.2 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 11 Setiap hari Responden mendapatkan tugas pekerjaan baru dari pemimpin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 11 29.7 29.7 29.7
Setuju 22 59.5 59.5 89.2
Ragu-Ragu 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 12 Setiap hari, Pemimpin berkomunikasi secara lisan kepada Responden


untuk mengarahkan pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 13 35.1 35.1 35.1
Setuju 18 48.6 48.6 83.8
Ragu-Ragu 4 10.8 10.8 94.6
Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 13 Pemimpin menugaskan Responden untuk menyelesaikan pekerjaan dalam


waktu cepat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 19 51.4 51.4 51.4
Setuju 16 43.2 43.2 94.6
Ragu-Ragu 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0
142

Tabel 14 Pemimpin mengecek pekerjaan Responden (mengawasi langsung)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.0 27.0 27.0
Setuju 20 54.1 54.1 81.1
Ragu-Ragu 7 18.9 18.9 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 15 Pemimpin memperlihatkan perilaku kerja yang cepat menjadikan Responden


meniru cara kerjanya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 8 21.6 21.6 21.6
Setuju 11 29.7 29.7 51.4
Ragu-Ragu 9 24.3 24.3 75.7
Tidak Setuju 7 18.9 18.9 94.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 16 Responden tidak pernah mendapat teguran dari pemimpin disebabkan cara
kerjanya yang lambat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 5 13.5 13.5 13.5
Setuju 17 45.9 45.9 59.5
Ragu-Ragu 8 21.6 21.6 81.1
Tidak Setuju 6 16.2 16.2 97.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 17 Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 8 21.6 21.6 21.6
Setuju 9 24.3 24.3 45.9
Ragu-Ragu 10 27.0 27.0 73.0
Tidak Setuju 7 18.9 18.9 91.9
Sangat Tidak Setuju 3 8.1 8.1 100.0
Total 37 100.0 100.0
143

Tabel 18 Pemimpin hanya menugaskan tugas pekerjaan kepada staf yang memiliki
kompetensi baik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 17 45.9 45.9 45.9
Setuju 16 43.2 43.2 89.2
Ragu-Ragu 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 19 Pemimpin teliti dalam mengkoreksi tugas pekerjaan Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 14 37.8 37.8 37.8
Setuju 19 51.4 51.4 89.2
Ragu-Ragu 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 20 Pemimpin bertanggung jawab pada tugas pekerjaan bawahannya


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 13 35.1 35.1 35.1
Setuju 18 48.6 48.6 83.8
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 21 Pemimpin tidak menghindari berkomunikasi dengan Responden, apapun


itu alasannya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 11 29.7 29.7 29.7
Setuju 19 51.4 51.4 81.1
Ragu-Ragu 5 13.5 13.5 94.6
Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0
144

Tabel 22 Pemimpin tidak suka menghindar ketika Responden menanyakan cara


penyelesaian pekerjaan yang dirasa kurang dapat dimengerti
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 7 18.9 18.9 18.9
Setuju 20 54.1 54.1 73.0
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 89.2
Tidak Setuju 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 23 Pemimpin tidak suka mengalihkan pembicaraan ketika Responden


menanyakan masalah pekerjaan yang belum dipahami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 13 35.1 35.1 35.1
Setuju 20 54.1 54.1 89.2
Ragu-Ragu 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 24 Pemimpin lebih senang melakukan pekerjaan secara mandiri daripada


dibantu oleh pegawai
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 8 21.6 21.6 21.6
Setuju 16 43.2 43.2 64.9
Ragu-Ragu 9 24.3 24.3 89.2
Tidak Setuju 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 25 Pegawai mendapat kebebasan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 14 37.8 37.8 37.8
Setuju 15 40.5 40.5 78.4
Ragu-Ragu 8 21.6 21.6 100.0
Total 37 100.0 100.0
145

Tabel 26 Responden mendapat kebebasan untuk merencanakan cara menyelesaikan tugas


pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 12 32.4 32.4 32.4
Setuju 15 40.5 40.5 73.0
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 89.2
Tidak Setuju 3 8.1 8.1 97.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 27 Responden mendapat kebebasan untuk mengambil keputusan dalam


menyelesaikan pekerjaan ini
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 12 32.4 32.4 32.4
Setuju 11 29.7 29.7 62.2
Ragu-Ragu 8 21.6 21.6 83.8
Tidak Setuju 4 10.8 10.8 94.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 28 Responden diberi kesempatan berinisiatif untuk memecahkan masalah


pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 20 54.1 54.1 54.1
Setuju 14 37.8 37.8 91.9
Ragu-Ragu 3 8.1 8.1 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 29 Responden diberi kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi skala
prioritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 11 29.7 29.7 29.7
Setuju 17 45.9 45.9 75.7
Ragu-Ragu 2 5.4 5.4 81.1
Tidak Setuju 4 10.8 10.8 91.9
Sangat Tidak Setuju 3 8.1 8.1 100.0
Total 37 100.0 100.0
146

Tabel 30 Pemimpin mendukung pengembangan keterampilan Responden dengan


melibatkan dalam training kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 9 24.3 24.3 24.3
Setuju 15 40.5 40.5 64.9
Ragu-Ragu 8 21.6 21.6 86.5
Tidak Setuju 5 13.5 13.5 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 31 Pemimpin menstimuli Responden untuk membuat keputusan sendiri


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.0 27.0 27.0
Setuju 20 54.1 54.1 81.1
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 97.3
Tidak Setuju 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 32 Pemimpin membuat Responden menjadi berkompeten/mahir dalam


bekerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 12 32.4 32.4 32.4
Setuju 18 48.6 48.6 81.1
Ragu-Ragu 5 13.5 13.5 94.6
Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 33 Pemimpin melatih Responden menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan


pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 8 21.6 21.6 21.6
Setuju 16 43.2 43.2 64.9
Ragu-Ragu 7 18.9 18.9 83.8
Tidak Setuju 6 16.2 16.2 100.0
Total 37 100.0 100.0
147

Tabel 34 Pemimpin langsung mengungkapkan kepercayaan diri kepada Responden


dalam hal kemampuannya memecahkan masalah tugas pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 13 35.1 35.1 35.1
Setuju 17 45.9 45.9 81.1
Ragu-Ragu 4 10.8 10.8 91.9
Tidak Setuju 3 8.1 8.1 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 35 Pekerjaan lainnya secara langsung tergantung pada pekerjaan yang


responden kerjakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 14 37.8 37.8 37.8
Setuju 19 51.4 51.4 89.2
Ragu-Ragu 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 36 Apabila pekerjaan utama Responden telah terselesaikan, maka pekerjaan


lainnya juga ikut terselesaikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 12 32.4 32.4 32.4
Setuju 18 48.6 48.6 81.1
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 97.3
Tidak Setuju 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0

Tabel 37 Pekerjaan ini mengharuskan Responden untuk menyelesaikan sekarang


juga sebelum rekan kerja responden menyelesaikan pekerjaannya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.0 27.0 27.0
Setuju 24 64.9 64.9 91.9
Ragu-Ragu 3 8.1 8.1 100.0
Total 37 100.0 100.0
148

Tabel 38 Aktivitas pekerjaan saat ini sangat dipengaruhi oleh penyelesaian tugas
pekerjaan orang lain
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.0 27.0 27.0
Setuju 19 51.4 51.4 78.4
Ragu-Ragu 6 16.2 16.2 94.6
Tidak Setuju 2 5.4 5.4 100.0
Total 37 100.0 100.0
149

Lampiran 6: Breakdown Nilai Bobot Gaya Kepemimpinan

The Controlling Style


No Pernyataan The Controlling Style Bobot
Tabel 1 Pemimpin membatasi Responden dalam mengungkapkan
1 pendapat saat rapat kerja 146
Tabel 2 Pemimpin sering menugaskan Responden untuk lebih cepat
2 dalam menyelesaikan pekerjaan 162
Tabel 3 Pemimpin aktif dalam mengatur setiap tugas pekerjaan yang
3 akan Responden kerjakan 150

4 Tabel 4 Gagasan pemikiran Responden sangat diperhatikan pemimpin 131


Tabel 5 Tanggapan pemikiran rekan kerja Responden pun belum
5 dipertimbangkan oleh pemimpin 134

Jumlah Bobot 723


Jumlah Pernyataan 5
Total Rata-Rata Bobot 144,6
Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total bobot sebesar 144,6 termasuk kategori setuju.

144,6
37 66,6 96,2 125,8 155,4 185

+29,6 +29,6 +29,6 +29,6 +29,6


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

The Equalitarian Style


No Pernyataan The Equalitarian Style Bobot
Tabel 6 Komunikasi Responden dengan pemimpin berlangsung secara
1 dua arah (proposional) 152
Tabel 7 Pemimpin berkomunikasi secara terbuka apabila tugas
2 pekerjaan Responden memang belum memuaskan 139
Tabel 8 Pemimpin menunjukkan sikap empati ketika memang tugas
3 pekerjaan staf (pegawainya) sudah terlalu banyak (overload) dengan 117
tidak menambahkan jumlah pekerjaan
Tabel 9 Pemimpin memiliki kemampuan membina hubungan yang baik
4 dengan pegawai 149

Jumlah Bobot 557


Jumlah Pernyataan 4
Total Rata-Rata Bobot 139,3
150

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total bobot sebesar 139,3 termasuk kategori setuju.

139,6
37 66,6 96,2 125,8 155,4 185

+29,6 +29,6 +29,6 +29,6 +29,6


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

The Structuring Style


No Pernyataan The Structuring Style Bobot
Tabel 10 Pemimpin sering memberikan tugas pekerjaan secara tertulis
1 mengenai prioritas pekerjaan yang harus dikerjakan 115
Tabel 11 Setiap hari Responden mendapatkan tugas pekerjaan baru dari
2 pemimpin 155
Tabel 12 Setiap hari, Pemimpin berkomunikasi secara lisan kepada
3 Responden untuk mengarahkan pekerjaan yang harus diselesaikan hari 153
ini
Jumlah Bobot 423
Jumlah Pernyataan 3
Total Rata-Rata Bobot 141

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total bobot sebesar 141 termasuk kategori setuju.

141
37 66,6 96,2 125,8 155,4 185

+29,6 +29,6 +29,6 +29,6 +29,6


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

The Dynamic Style


No Pernyataan The Dynamic Style Bobot
Tabel 13 Pemimpin menugaskan Responden untuk menyelesaikan
1 pekerjaan dalam waktu cepat 165
Tabel 14 Pemimpin mengecek pekerjaan Responden (mengawasi
2 langsung) 151
Tabel 15 Pemimpin memperlihatkan perilaku kerja yang cepat
3 menjadikan Responden meniru cara kerjanya 127
151

Tabel 16 Responden tidak pernah mendapat teguran dari pemimpin


4 disebabkan cara kerjanya yang lambat 130

Jumlah Bobot 573


Jumlah Pernyataan 4
Total Rata-Rata Bobot 143,3
Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total bobot sebesar 143,3 termasuk kategori setuju.

143,3
37 66,6 96,2 125,8 155,4 185

+29,6 +29,6 +29,6 +29,6 +29,6


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju

The Relinquishing Style


No Pernyataan The Relinquishing Style Bobot
1 Tabel 17 Pemimpin bersedia menerima saran dari pegawai 123
Tabel 18 Pemimpin hanya menugaskan tugas pekerjaan kepada staf
2 yang memiliki kompetensi baik 161
Tabel 19 Pemimpin teliti dalam mengkoreksi tugas pekerjaan
3 Responden 158
Tabel 20 Pemimpin bertanggung jawab pada tugas pekerjaan
4 bawahannya 155

Jumlah Bobot 597


Jumlah Pernyataan 4
Total Rata-Rata Bobot 149,3

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total bobot sebesar 149,3 termasuk kategori setuju.

149,3
37 66,6 96,2 125,8 155,4 185

+29,6 +29,6 +29,6 +29,6 +29,6


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju
152

The Withdrawal Style


No Pernyataan The Withdrawal Style Bobot
Tabel 21 Pemimpin tidak menghindari berkomunikasi dengan
1 Responden, apapun itu alasannya 150
Tabel 22 Pemimpin tidak suka menghindar ketika Responden
2 menanyakan cara penyelesaian pekerjaan yang dirasa kurang dapat 141
dimengerti
Tabel 23 Pemimpin tidak suka mengalihkan pembicaraan ketika
3 Responden menanyakan masalah pekerjaan yang belum dipahami 157
Tabel 24 Pemimpin lebih senang melakukan pekerjaan secara mandiri
4 daripada dibantu oleh pegawai 160

Jumlah Bobot 608


Jumlah Pernyataan 4
Total Rata-Rata Bobot 152

Dari hasil jawaban responden pada pernyataan di atas, diketahui dengan jelas

perolehan total bobot sebesar 152 termasuk kategori setuju.

152
37 66,6 96,2 125,8 155,4 185

+29,6 +29,6 +29,6 +29,6 +29,6


Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju
153

Lampiran 7 Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Gaya Komunikasi . Enter
Pemimpinb
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas
Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas),
Walikota Jakarta Timur
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .597a .356 .337 3.140
a. Predictors: (Constant), Gaya Komunikasi Pemimpin
b. Dependent Variable: Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika
Dan Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta Timur

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29.704 6.070 4.894 .000
Gaya Komunikasi .284 .065 .597 4.397 .000
Pemimpin
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja Pegawai Suku Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas),
Walikota Jakarta Timur
154

Lampiran 8: Tabel R Product Moment

TABEL HARGA KRITIS


r Product Moment
INTERVAL KEPERCAYAAN 95%INTERVAL KEPERCAYAAN 99%
df
0.05 (5%) 0.01 (1%)
1 0,997 1,000
2 0,950 0,990
3 0,878 0,959
4 0,811 0,917
5 0,754 0,875
6 0,707 0,834
7 0,666 0,798
8 0,632 0,765
9 0,602 0,735
10 0,576 0,708
11 0,553 0,684
12 0,532 0,661
13 0,514 0,641
14 0,497 0,623
15 0,482 0,606
16 0,468 0,590
17 0,456 0,575
18 0,444 0,561
19 0,433 0,549
20 0,423 0,537
21 0,413 0,526
22 0,404 0,515
23 0,396 0,505
24 0,388 0,496
25 0,381 0,487
26 0,374 0,479
27 0,367 0,471
28 0,361 0,463
29 0,355 0,456
30 0,349 0,449
31 0,344 0,442
32 0,339 0,436
33 0,334 0,430
34 0,329 0,424
35 0,325 0,418
155

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hardy
NIM : 2017 – 41 – 389
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Mei 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Tinggal : Jl. Lebak Sari RT. 011 Rw. 05, Tanjung Barat,
Jagakarsa, Jakarta Selatan
Agama : Kristen
No. Handphone : 0812.9797.3181

TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL


No. Pendidikan Asal Sekolah Tahun Tahun Award
Masuk Lulus
1. SD Strada Wiyatasan Pejaten 1997 2003 Lulus
2. SMP Strada Wiyatasan Pejaten 2004 2007 Lulus
3. SMU Negeri 60 Kemang 2007 2010 Lulus
Timur
4. Fakultas Ilmu Jakarta Pusat 2010 2017 Lulus
Komunikasi, Universitas
Prof. DR. Moestopo
(Beragama)

KARYA ILMIAH SKRIPSI


Pengaruh Gaya Komunikasi Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Suku
Dinas Komunikasi, Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas), Walikota Jakarta
Timur

PENGALAMAN KERJA
No. Tahun Perusahaan
1. 2016 Praktek Kerja di Suku Dinas Komunikasi,
Informatika Dan Kehumasan (Kominfomas),
Walikota Jakarta Timur

2. 2009 – sekarang Freelance Dancer Profesional

Anda mungkin juga menyukai