Anda di halaman 1dari 3

Bagaimanakah cara para ilmuan zaman dulu (tahun sebelum masehi) menentukan:

1. Ukuran bumi
2. Ukuran bulan
3. Ukuran matahari
4. Jarak Bumi – bulan
5. Jarak bumi – matahari

Jawaban

1. Ukuran bumi
Erathostenes diyakini sebaga orang pertama yang berhasil menghitung
panjang keliling bumi. Cara erathostenes ini adalah dengan melakukan pengamatan
pada tanggal 21 Juni sekitar 240 SM di siang hari, tepat saat summer solstice, di suatu
kota bernama syene salah satu kota di Mesir yang sekarang bernama Aswan,
dipinggiran sungai nil, melihat bahwa di dasar sebuah sumur, tidak ada bayangan
yang terbentuk. Ia juga mencoba menegakkan sebuah tongkat. Tongkat yang berdiri
tegak itu juga tidak menghasilkan bayangan. Artinya saat itu matahari benar-benar
tegak lurus dengan permukaan bumi.
Pada saat yang sama di Alexandria, suatu kota di bagian utara Syene, tugu-
tugu membentuk suatu bayangan dengan sudut 7,2 derajat. Dengan mengukur sudut
bayangan tugu di Alexandria dan mengukur jarak Syene-Alexandria maka dapat
ditentukan keliling bumi. Berdasarkan pengukuran erathostenes, besar sudut tugu
sebesar 7,2 dan jarak antara syene dan alexandria adalah 5000 stadia (satuan panjang
orang yunani kuno, satu stadia kira kira sama dengan 185 meter). Erathostenes
menganggap bahwa besar sudut antar kota syene dan Alexandria (7,2 derajat) adalah
1/50 dari sudut seluruh permukaan bumi (360 derajat). Oleh karena itu, persamaan
diatas dapat diselesaikan untuk mencari keliling bumi, yaitu :

2. Ukuran bulan
Aristarchus membandingkan ukuran bulan dengan bumi ketika melihat
gerhana bulan. Bagian bumi yang dikena sinar matahari membuat sebuah bayangan
ini. Aristarchus dengan hati-hati mempelajari peristiwa ini dan menemukan bahwa
lebar bayangan bumi terhadap bulan adalah 2,5 meter diameter bulan, namun
bayangan bumi melonjung seperti bayangan bulan pada saat gerhana matahari. Pada
saat itu bumi menangkap bayangan bulan sebesar satu diameter bulan. Pengambilan
lonjongan dari cahaya matahari kedalam perhitungan diameter bumi harus (2,5+1)
kali diameter bulan. Dengan demikian menunjukkan bahwa diameter bulan adalah
1/3,5 kali diameter bumi, dan sekarang diameter bulan yang diterima adalah 3.640
km.

3. Ukuran matahari
Dalam menentukan ukuran atau diameter matahari dapat menggunakan cara
seperti pada pengukuran diameter bulan, yaitu dengan melihat koin pada satu mata
sampai koin menutup matahari. Dengan cara ini juga diperoleh perbandingan antara
diameter koin dengan jarak koin dari mata kita adalah 1/10. Dengan demikian, maka
perbandingan antara diameter matahari dan jaraknya dari bumi adalah juga 1/110.
Dari perbandingan tersebut juga diperoleh bahwa diameter matahari adalah 1/110 kali
jarak matahari dari bumi

4. Jarak Bumi – bulan


Hipparchus mengukur jarak bumi dan bulan menggunakan ilmu ukur sudut
segitiga. Dia menggunakan peristiwa gerhana matahari pada 180 sebelum Masehi
untuk mengukur jarak Bumi dan bulan. Hipparchus melihat peristiwa itu dari dua kota
berbeda, yaitu Hellenspont dan Alexandria. Dari percobaan itu, ia mengetahui bahwa
matahari tertutup sempurna oleh bulan jika dilihat dari Hellenspont. Di Alexandria,
dia masih bisa melihat seperlima piringan bulan.
Dengan membandingkan bentangan sudut matahari yang masih terlihat dan
jarak kedua kota, ia menyimpulkan jarak Bumi dan bulan adalah 35 diameter bumi.
Angka ini mendekati hasil pengukuran masa kini, yaitu 30 kali diameter Bumi.

5. Jarak bumi – matahari


Aristarchus menemukan cara untuk menentukan jarak bumi dan matahari
dengan membuat perkiran kasar. Dia melihat tahap bulan ketika bulan tepat setengah
bersinar dengan matahari masih terlihat jelas di langit. Kalau ditarik garis antara
bumi-bulan, bulan-matahari dan matahari-bumi akan membentuk segitiga. Aristarchus
mengetahui jarak dari bumi ke bulan. Kemudian sudut yang dibentuk oleh garis
Bulan-Bumi dan garis Bulan-Matahari adalah 90 pada saat bulan setengah bersinar.
Sudut yang dibentuk oleh garis Bumi-Bulan dan garis Bumi-Matahari sangat sulit
ditentukan, namun Aristarchus memperkirakan bahwa sudut antara garis Matahari-
Bulan dan garis Matahari-Bumi sangat kecil. Dengan demikian secara trigonometri,
matahari akan sangat besar jaraknya dari bumi. Aristarchus mengatakan bahwa jarak
Bumi-Matahari adalah 20 kali jarak Bumi-Bulan, faktanya adalah 400 kali jarak
Bumi-Bulan.

Sumber

https://www.zenius.net/blog/19027/mengukur-jarak-matahari-dari-bumi. Diakses pada 11


September 2020 pukul 20.30

https://www.zenius.net/blog/14991/keliling-bumi. Diakses pada 11 September 2020 pukul


20.35

https://id.scribd.com/document/406463414/2017-fisika-cara-ilmuan-Zaman-Dahulu-
Menghitung-Jarak-Matahari-Bumi-Bulan. Diakses pada 12 September 2020 pukul 21.00

https://tekno.tempo.co/read/763797/gaia-dan-hipparchus-pengukur-langit-dari-dua-zaman/
full&view=ok. Diakses pada 13 September 2020 pukul 16.30

buat eksperimen
https://langitselatan.com/2017/01/22/ayo-mengukur-keliling-bumi/

Anda mungkin juga menyukai