Anda di halaman 1dari 4

Nama : Taufik Hidayat

NIM : 2004065

TUGAS 1

Bagaimanakah cara ilmuan jaman dulu (tahun sebelum masehi) menentukan

1. Ukuran Bumi
2. Ukuran Bulan
3. Ukuran Matahari
4. Jarak Bumi-Bulan
5. Jrak Bumi-Matahari

 Ukuran Bumi

             Erathostenes diyakini sebagai orang pertama yang berhasil menghitung panjang keliling bumi.
Cara erathostenes ini adalah dengan melakukan pengamatan pada tanggal 21 juni, tepat saat summer
solstice, disuatu kota bernama syene, dipinggiran sungai nil, semua sumur dapat dilihat hingga
kedasarnya, tidak ada bagian yang gelap, Artinya saat itu matahari benar benar tegak lurus denga
permukaan bumi.

             Pada saat yang sama Alexandria, suatu kota di bagian utara syene, tugu – tugu membentuk suatu
bayangan sudut 7,5 derajat. Dengan mengukur sudut bayangan tugu di Alexandria dan mengukur jarak
syence – Alexandria maka dapat ditentukan keliling bumi. Berdasarkan pengukuran erathostenes, besar
sudut tugu sebesar 7,5 dan jarak antara Syene dan Alexandria adalah 5000 stadia ( Satuan Panjang orang
Yunani kuno, satu stadia kira kira sama dengan 185 meter ).  Erathostenes menganggap bahwa besar
sudut antara kota Syene dan Alexandria  ( 7,5 derajat ) adalah 1/50 dari sudut seluruh permukaan bumi
( 360 derajat ). Oleh karena itu, persamaan di atas dapat diselesaikan untuk mencari keliling bumi, yaitu :
keliling bumi = 50 x 5000 stadia = 250.000 stadia = 45.750 km 

 Ukuran bulan

Aristarchus membandingkan ukuran bulan dengan bumi ketika melihat gerhana bulan. Bagian
bumi yang dikena sinar matahari membuat sebuah bayangan ini. Aristarchus dengan hati-hati
mempelajari peristiwa ini dan menemukan bahwa lebar bayangan bumi terhadap bulan adalah 2,5
diameter bulan, Namun bayangan bumi melonjong seperti bayangan bulan pada saat gerhana matahari. 
Pada saat itu bumi menangkap bayangan bulan sebesar satu diameter bulan. Pengambilan lonjongan dari
cahaya matahari ke dalam perhitungan diameter bumi harus ( 2,5 + 1 ) kali diameter bulan. Dengan
demikian menunjukkan bahwa diameter bulan adalah 1/3,5 kali diameter bumi, Dan sekarang diameter
bulan yang diterima adalah 3.640 km 

 Ukuran matahari

Dalam menentukan ukuran atau diameter matahari dapat menggunakan cara seperti pada
pengukuran diameter bulan, Yaitu dengan melihat koin pada satu mata sampai koin  menutup matahari.
Dengan cara ini juga diperoleh perbandingan antara diameter koin dengan jarak koin dari mata kita
adalah  1/10. Dengan demikian, Maka perbandingan antara diameter matahari dan jaraknya dari bumi
adalah juga 1/110. dari perbandingan tersebut juga diperoleh bahwa diameter matahari adalah 1/110 kali
jarak matahari dari bumi.

 Jarak bumi-bulan

Dalam menentukan jarak bulan dilakukan dengan melihat koin dengan satu mata sampai koin itu
menutupi semua bagian bulan. Ini terjadi ketika mata kita berjarak 110 diameter koin tersebut, Sehingga
perbandingan diameter koin dengan jarak koin adalah 1/10. jadi, jarak ke bulan adalah 110 kali diameter
bulan. pengukuran aristarchus terhadap diameter bulan ini semua diperlukan untuk menghitung jarak
antara bumi dan matahari.

 Jarak bumi ke matahari

Aristarchus menemukan cara untuk menentukan jarak bumi dan matahari dengan membuat
perkiraan kasar. dia melihat tahap bulan ketika bulan  tepat setengah bersinar dengan matahari masih
terlihat jelas di langit. Kalau ditarik garis antara bumi-bulan, bulan-matahari dan matahari-bumi akan
membentuk segitiga. Aristarchus mengetahui jarak dari bumi ke bulan. Kemudian sudut yang dibentuk
oleh garis  bulan-bumi dan garis bulan-matahari adalah 90 pada saat bulan setengah bersinar. Sudut yang
dibentuk oleh garis bumi-bulan dan garis bumi-matahari sangat sulit ditentukan namun Aristarchus
memperkirakan bahwa sudut antara garis matahari-bulan dan garis Matahari-Bumi sangat kecil. Dengan
demikian secara trigonometri, matahari akan sangat besar jaraknya dari bumi. Aristarchus mengatakan
bumi-matahari adalah 20 kali Jarak bumi-bulan faktanya adalah 400 kali Jarak bumi-bulan.

TUGAS LAPORAN EXPERIMEN ERASTOSTHENES

Judul : Laporan experimen Pengukuran keliling bumi oleh Erastosthenen

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Eratosthenes dari Kirene (c. 276 SM-192 atau 194 SM) adalah seorang Yunani matematika, penyair,
dan kuno astronom yang dikenal sebagai bapak Geografi. Eratosthenes adalah orang pertama yang
menggunakan kata “geografi” dan istilah geografis lainnya yang masih digunakan saat ini, dan upaya
untuk menghitung keliling Bumi dan jarak dari Bumi ke Matahari membuka jalan bagi pemahaman
modern kita kosmos. Di antara banyak prestasi yang lain adalah penciptaan peta pertama dunia dan
penemuan algoritma yang dikenal sebagai saringan Eratosthenes, yang digunakan untuk mengidentifikasi
nomor perdana.

2. Tujuan

Membuat laporan tentang Eratosthenes yang melakukan experiment pengukuran keliling bumi

ISI

Eratosthenes hidup pada era 276 SM hingga 196 SM. Pengukuran diameter bumi ala Eratosthenes
ini dikenal sebagai salah satu warisan luar biasa, khususnya bagi dunia Astronomi. Pengukuran keliling
bumi oleh Eratosthenes didasarkan pada perbedaan panjang bayangan yang terjadi pada dua tempat di
waktu yang sama. Dua tempat yang dibandingkannya adalah Alexandria dan Cyene. 

Kontribusi paling terkenal Eratosthenes’ untuk ilmu pengetahuan adalah perhitungan tentang
keliling bumi, yang ia selesaikan ketika bekerja pada volume kedua dari ‘Geografi.’ Setelah mendengar
tentang sumur yang dalam di Syene (dekat Tropic of Cancer dan modern-hari Aswan) dimana sinar
matahari hanya melanda dasar sumur pada titik balik matahari musim panas, Eratosthenes bekerja di luar
metode yang ia bisa menghitung keliling bumi dengan menggunakan geometri dasar. Mengetahui bahwa
Bumi adalah sebuah bola, ia hanya membutuhkan dua pengukuran penting untuk menghitung.
keliling. Eratosthenes sudah tahu perkiraan jarak antara Syene dan Alexandria, yang diukur dengan
kafilah perdagangan unta bertenaga. Dia kemudian mengukur sudut bayangan di Alexandria pada
solstice. Dengan mengambil sudut bayangan (7,2 derajat) dan membaginya ke dalam 360 derajat
lingkaran (360 dibagi dengan 7,2 hasil 50), Eratosthenes kemudian bisa kalikan jarak antara Alexandria
dan Syene dengan hasilnya untuk menentukan keliling Bumi. Hebatnya, Eratosthenes ditentukan keliling
menjadi 25.000 mil, hanya 99 mil di atas lingkar yang sebenarnya di ekuator (24.901 mil). Meskipun
Eratosthenes membuat beberapa kesalahan matematika dalam perhitungannya,, membatalkan satu sama
lain dan menghasilkan jawaban sangat akurat yang masih menyebabkan para ilmuwan untuk mengagumi.

PENUTUP

Eratosthenes adalah salah satu polymaths Yunani terbesar, dan karyanya dipengaruhi kemudian
inovator di bidang mulai dari matematika geografi. Hingga sekarang pencapaianya sangat bermanfaat dan
masih sering digunakan, Banyak sekali ilmu yang kita dapat tentang experiment yang pernah di lakukan
Erastosthenes, tidak hanya teori saja yang kita dapat tetapi banyak nilai nilai yang harus kita contoh dari
Eratosthenes.
TUGAS REVIEW

Apa yand anda pelajari hari ini ?

Hari ini saya banyak belajar tentang sains yaitu tentang erkembangan sains, Cara pengukuran yang
merupakan ciri khas sains diantaranya adalah bagaimana para ilmuan terdahulu mengukur Ukuran bumi,
Ukuran bulan,, Ukuran matahari, Jarak bumi-bulan, dan jarak bumi-matahari.

Apa manfaat yang anda peroleh pada kuliah hari ini ?

Tentu saja setiap ilmu mempunyai manfaatnya, Beberapa ilmuan menjelaskan tentang cara pengukuran,
ini sangat penting bagi saya karena sekarang saya sedang proses belajar dibidang Sains Informasi
Geografi yang di dalam kajianya ada tentang pengukuran. Dari apa yang saya pelajari saat ini sangat
penting bagi saya untuk kedepanya.

Anda mungkin juga menyukai