Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT KASAR

A. Tujuan Percobaan
 Menentukan kadar air agregat dengan cara pengeringan. Kadar air agregat
adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam agregat dengan
berat agregat dalam keadaan kering.
 Untuk mengetahui koreksi takaran air yang akan digunakan pada adukan
beton.

B. Teori Dasar (Metode Pengujian Kadar Air Agregat SNI 1971 2011)
Metode pengujian dilakukan pada agregat yang mempunyai kisaran garis
tengah 4,75 mm sampai 150 mm.
Metode ini sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan besarnya
kadar air agregat, dan tujuannya untuk memperoleh angka prosentase dari kadar
air. Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang
dikandung agregat dengan agregat dalam keadaan kering, dinyatakan dalam
persen.
Cara uji ini cukup akurat untuk keperluan pada umumnya, utamanya untuk
pengaturan massa komponen agregat pada pembuatan beton semen ataupun eton
aspal campuran dingin aspal emulsi. Pada umumnya pengaturan massa agregat
dengan mengukur kandungan air dalam contoh agregat tersebut dengan cara uji
ini lebih tepat dibanding menentukan komposisi beton sesuai kadar air stok
agregat.
Berikut adalah tabel karakteristik agregat kasar:
Karakteristik Agregat
No Interval Batas Pedoman
Kasar
1 Kadar Lumpur (%) 0,2 - 1,0 ASTM C117
2 Kadar Air (%) 0,5 - 2,0 ASTM C566
3 Berat Volume (%) 1,6 - 1,9 ASTM C29
4 Resapan (%) 0,2 - 4,0 ASTM C127
5 Berat Jenis Spesifik 1,6 - 3,2 ASTM C127
6 Modulus Kehalusan 5,5 - 8,5 ASTM C104
7 Keausan (%) 15 - 50 ASTM C131

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

C. Peralatan
1. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
2. Oven yang dilengakapi pengatur suhu untuk pemanasan sampai (110 ± 5)°C.
3. Talam logam
4. Saringan No. 1” dan 4

D. Bahan

Agregat kasar berupa kerikil yang harus sesuai dengan SNI 03-6889 dengan
ukuran maksimum benda uji adalah sebagai berikut:

Ukuran Nominal Maksimum Agregat


Massa Minimum Benda Uji
Agregat Normal (Kg)
Mm inci
4,75 0,187 (No 4) 0,5
9,5 3/8 1,5
12,5 ½ 2
19  ¾ 3
25  1 4
37,5  1 ½ 6
50  2 8
63  2 ½ 10
75  3 13
90  3 ½ 16
100  4 25
150  6 50

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

E. Prosedur Praktikum
1. Saring agregat dengan menggunakan saringan No. 1” dan 4 sebanyak 4.000

gram.

2. Timbang talam kosong untuk mendapatkan berat talam.

3. Masukan benda uji kedalam talam, kemudian timbang talam + benda uji

kemudian catat beratnya.

4. Hitung berat benda uji : (W1)

5. Keringkan benda uji langsung dalam wadah dengan menggunakan oven.

6. Keluarkan benda uji dari oven lalu diamkan benda uji hingga mencapai suhu

ruangan, kemudian benda uji ditimbang dan catat berat benda uji bersama

talam.

7. Hitung berat benda uji kering (W2).

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

F. Perhitungan
W 1−W 2
x 100 %
Kadar Air = W2
Diketahui data-data hasil percobaan sebagai berikut :
Observasi I :
Berat Benda Uji (W1) = 4000 gram
Berat Benda Uji Kering (W2) = 3957 gram
W 1−W 2
x 100 %
Kadar Air (KAI) = W2
4000 -3957
x 100 %
= 3957
= 1,087 %
Observasi II :
Berat Benda Uji (W1) = 4000 gram
Berat Benda Uji Kering (W2) = 3975 gram
W 1−W 2
x 100 %
Kadar Air (KAI) = W2
4000− 3975
x 100 %
= 3975
= 0,629 %

[Observasi I + Observasi II ]
Kadar Air Rata-rata = 2
1 , 087+0 , 629
= 2
= 0,858 %

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

G. Kesimpulan
 Dari hasil perhitungan diperoleh kadar air untuk observasi I adalah 1,087%,

dan kadar air untuk observasi II adalah 0,629%. Sehingga diperoleh rata-rata

kadar air yang terkandung dalam agregat kasar sama dengan 0,858 %.

 Nilai kadar air ini memenuhi interval ASTM C566 (0,50 - 2,00) sehingga

dapat digunakan untuk mengoreksi takaran air untuk penentuan proporsi

takaran air yang akan dipakai dalam proses pencampuran beton.

H. Saran

Agar pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan lancar maka

kami menyarankan :

 Fasilitas dalam laboratorium ditambah agar praktikum dapat berjalan dengan

baik.

 Setelah pemakaian fasilitas laboratorium agar dibersihkan dan dikembalikan

ke posisi semula.

 Diperlukan ketelitian dalam melaksanakan praktikum agar hasil yang

diperoleh lebih akurat.

 Diharapkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan

 Sebelum memulai praktikum, sebaiknya alat yang akan digunakan dicek

apakah masih layak untuk digunakan.

 Kepada praktikan untuk tetap menjaga kebersihan laboratorium.

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

I. Gambar Alat, Bahan dan Foto Kegiatan


1. Gambar alat

Gambar 1.1 Timbangan digital

Gambar 1.2 Oven dilengkapi pengatur


suhu

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

Gambar 1.3 Talam logam

Gambar 1.4 Saringan No. 1 dan No. 4

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

2. Gambar bahan

Gambar 2.1 Agregat Kasar

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

J. Foto Kegiatan

Menyaringan agregat

Menimbang talam kosong

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

Gambar 9 : Benda uji dimasukkan kedalam


oven

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

Gambar 10 : Menimbang benda uji setelah


dikeringkan

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

K. Foto Kelompok

Kelompok XXII

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok XXII

Daftar Pustaka
ASTM C566, Standard Test Method for Total Evaporable Moisture Content of
Aggregate by Drying.
SNI 1971 – 2011, PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT KASAR.
SNI 03 – 6889 – 2002, Tata Cara Pengambilan Contoh Uji Agregat.
Tanijaya Jonie, 2014, Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Universitas Kristen
Indonesia Paulus, Makassar.

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar

Anda mungkin juga menyukai