Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kalila Erianita

Prodi : Pendidikan Bisnis

HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN


A. Pengertian Hakikat Manusia

Manusia adalah mahluk hidup yang dapat mengeluarkan pertanyaan,manusia mempunyai


hasrat untuk untuk mengetahui segala sesuatu. Sebagaimana kita maklumi, bukankah anak
kecil saja selalu bertanya tentang berbagai hal yang menarik perhatiannya, atas dasar hasrat
ingin tahunya. Manusia tidak hanya bertanya tentang berbagai hal yang ada diluar dirinya,
tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri. Dalam rentang ruang dan waktu manusia telah
dan selalu beruapaya mengetahui dirinya sendiri, manusia mempelajari melalui berbagai
pendekatan (commonsense, ilmiah, filosofis dan religi) dan atau melalui berbagai sudut
pandang (biologi, sosiologi, antropologi, psikologi, politik). Sebab itu, manusia dapat
menemukan berbagai ragam pengetahuan dengan karakteristiknya masing-masing tentang
kemanusiannya.

Dalam kehidupan yang riel manusia menunjukkan keragaman dalam berbagai hal, baik
tampilan fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya. Bahkan sebagaimana dikemukakan di atas,
pengetahuan tentang manusiapun bersifat ragam sesuai dengan pendekatan dan sudut
pandang dalam melakukan studinya. Namun demikian, di balik keragaman manusia, terdapat
satu yang menunjukkan kesamaan diantara semua manusia, yaitu bahwa semua manusia
adalah MANUSIA. Sepintas pernyataan ini terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya sangat
prinsip dan mendasar sekali. Alasannya bukanlah karena manusia semua adalah sama sebagai
manusia. Berbagai kesamaan yang menjadi karakteristikesensial setiap manusia ini disebut
pula sebagai hakikat manusia, sebab dengan karakteristik esensialnya itulah manusia
mempunyai martabat khusus sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya. Contohnya
manusia adalah animal rasional, animal symbolicum, homo faber, animal educandum, homo
sapiens, homo socius dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian hakikat manusia adalah
seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dengan makna
eksistensinya manusia di dunia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah
seperangkat gagasan tentang sesuatu yang olehnya manusia menjadi apa yang terwujud
maupun terlihat yang memiliki karakteristik yang khas.

B. Aspek-Aspek Hakikat Manusia

1. Manusia sebagai mahluk Tuhan

Manusia adalah subyek yang memiliki kesadaran dan penyadaran diri. Karena itu, manusia
adalah subyek yang menyadari keberadaannya, ia mampu membedakan dirinya dengan
segala sesuatu yang ada diluar dirinya; selin itu manusia bukan saja mampu berpikir tentang
dirinya dan alam sekitarnya, tetapi sekaligus sadar tentang pemikirannya. Namun, sekalipun
manusia menyadari perbedaannya dengan alam bahwa dalam konteks keseluruhan alam
semesta manusia merupakan bagian daripadanya. Sebab itu, mempertanyakan asal usul alam
semesta dimana manusia berada, manusia pun mempertanyakan asal usul keberadaan dirinya
sendiri.

Kita memang tidak dapat memungkiri tentang adanya proses evolusi di alam semesta
termasuk pada diri manusia, namun atas dasar keyakinan agama tentu saja kita tidak dapat
menerima pandangan yang menyatakan keberadaan manusia di alam semesta semata-mata
sebagai hasil evolusi dari alam itu sendiri tanpa sang Pencipta. Oleh karena manusia
berdudukan sebagai mahluk Tuhan YME maka dalam pengalaman hidupnya terlihat bahkan
dapat kita alami sendiri adanya kenyataan kemahlukan/kemanusiannya yang diberikan oleh
sang Pencipta.

2. Manusia sebagai satu kesatuan Jasmani dan Rohani

Masalah lain yang dipertanyakan manusia, khususnya oleh para filsuf yakni berkenaan
dengan struktur metafisik manusia. Aspek apakah yang esensial pada diri manusia itu,
badannya ataukah jiwa/rohaninya?

Jasmani dan rohani pada manusia tidak dapat terpisahkan, jika jasmani dan rohani pada
manusia terpisahkan tidak memiliki makna lagi dalam kehidupannya.

3. Manusia sebagai mahluk individu

Manusia yang satu mempunyai perbedaan dengan manusia yang lain, begitu juga anak
kembar identik dilahirkan dengan perbedaan baik fisik maupun psikhis. Manusia sebagai
mahluk individu mempunyai keunikan, manusia sebagai mahluk individu memiliki dunianya
sendiri yang disebut pribadi.

4. Manusia sebagai mahluk social

Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat menjalani kehidupan sendiri. Manusia sebagai
mahluk social ditandai dengan manusia butuh untuk berinteraksi. Manusia membutuhkan
bantuan manusia lain dalam kehidupannya.

5. Manusia sebagai mahluk berbudaya

Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup berbudaya dan
membudaya. Kebudayaan bukan sesuatu yang ada diluar manusia, bahkan hakikatnya
meliputi perbuatan manusia itu sendiri. Berbicara tentang kebudayaan adalah berbicara
tentang manusia itu sendiri.

6. Manusia sebagai Mahluk susila

Manusia sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan untuk
berpikir, berkehendak bebas, bertanggung jawab serta punya potensi untuk berbuat baik.
Karena itulah, eksistensi manusia memiliki aspek kesusilaan. Misalnya dalam berpikir
manusia terikat satu aturan tatanan kehidupan yang bersifat normative contohnya jika kita
meminjam barang orang lain kita mempunyai kewajiban untuk menjaga dan mengembalikan
barang tersebut.

7. Manusia sebagai mahluk beragama

Aspek keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang
terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang
diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Keberagamaan menyiratkan adanya pengakuan dan
pelaksanaan yang sungguh atas suatu agama, ada pun yang dimaksud dengan agama, adapun
yang dimaksud dengan agama adalah tata keimanan atau keyakinan atas adanya sesuatu yang
mutlak di luar diri manusia, dengan tat peribadatan sebagai implementasi keimanan dengan
kemutlakan dan bersifat sangat normative.

C. Hubungan Hakikat Manusia dengan Pendidikan

Manusia sebagai mahluk yang dinamis terus berkembang kearah kemajuan yang bersifat
positif memerlukan alat untuk menopang perkembangannya yaitu pendidikan. Manusia
sebagai mahluk hidup yang sempurna diandingkan mahluk hidup lainnya memiliki kelebihan
yaitu berpikir, memiliki cipta rasa dan karsa. Jika eksistensi manusia ingin terus dimunculkan
dan dikembangkan maka manusia harus memanusiakan dirinya sendiri melalui
pengalaman-pengalaman yang di dapat dan dicari dengan alat pendukungnya yaitu
pendidikan. Pendidikan akan membesarkan manusia dari segala aspek dan potensi yang
dimiliki, manusia akan mengalami proses pendidikan sepanjang kehidupannya.

D. Pendidikan, Martabat dan Hak Asasi manusia

Pendidikan dapat kita definisikan sebagai humanisasi atau upaya memanusiakan manusia,
yaitu suatu upaya membantu manusia untuk dapat bereksistensi sesuai dengan martabatnya
sebagai manusia. Sebab manusia menjadi manusia sebenarnya jika ia mampu merealisasikan
hakikatnya secara total, maka pendidikan hendaknya merupakan upaya yang dilaksanakan
secara sadar dengan bertitik tolak pada asumsi tentang hakikat manusia.

Hidup bagi manusia bukan sekedar hidup sebagaimana mahluk hidup lainnya. Hak hidup
bagi manusia mengimplikasikan hak untuk mendapatkan pendidikan. Hak inilah yang
diperjuangkan berbagai hak asaasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai