Anda di halaman 1dari 81

TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PENYELESAIAN


GEDUNG PERAWATAN OBSGYN DAN ANAK (DUA LANTAI)
(Study Kasus : RSUD Kolonedale Kabupaten Morowali Utara)

RADEN AISYAH NUR

D111 13 529

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan judul “PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK

PENYELESAIAN GEDUNG PERAWATAN OBSGYN DAN ANAK (DUA

LANTAI) (Study Kasus : RSUD Kolonedale Kabupaten Morowali Utara)” guna

memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik program studi

Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

menyelesaikan tugas akhir ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. H. Dr. Muh. Wihardi Tjaronge, S.T., M.Eng selaku Ketua Departemen

Teknik Sipil yang telah memberikan izin dalam penulisan tugas akhir ini.

2. Bapak Suharman Hamzah, S.T.,M.T.,Ph.D.,HSE,Cert. selaku Kepala Laboratorium

Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil .

3. Bapak Dr. Ir. H. Rusdi Usman Latief, M.T. selaku dosen pembimbing I yang selalu

memberikan waktu, bimbingan dan arahan selama penyusunan tugas akhir ini.

i
4. Bapak Dr. M. Asad Abdurahman,ST.,M.Eng.PM. selaku dosen Pembimbing II yang

selalu memberikan waktu, bimbingan dan arahan selama penyusunan tugas akhir

ini.

5. Bapak Dr.Eng. Irwan Ridwan Rahim, S.T.,M.T. selaku dosen Penguji yang

memberikan waktu, bimbingan dan arahan selama perbaikan tugas akhir ini.

6. Ibu Dr. Evi Apriannti, ST.MT. selaku dosen penguji yang selalu memberikan waktu,

bimbingan, dan arahan selama penyusunan tugas akhir ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis, serta Seluruh Staf Jurusan Teknik Sipil yang telah membantu pengurusan

administrasi penyusunan tugas akhir.

8. Terkhusus kedua orang tua penulis Ayah M. Nur Yusuf dan Mama Asmiati tercinta

serta adik tersayang Dewi Masita atas seluruh dukungan, pengorbanan, dan Doa

kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan dari awal perkuliahan Ex c, dan Big5is Azka, Sri, Mis

terutama saudari Oktaviana Ratnaningsih atas bantuan saran dan dukungannya

selama penyelesaian tugas akhir.

ii
10. Sahabat-sahabat saya (Jeany, Arty, Poppy Dan Tari).Terutama untuk partner Abdul

Wahid yang tidak henti memberikan doa dan dukungannya selama penyelesaian

tugas akhir.

11. Teman-Teman Seperjuangan Teknik Sipil 2013 yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu yang telah banyak membantu saya menyelesaikan perkuliahan di Fakultas

Teknik Universitas Hasanuddin.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa didalam tugas akhir ini masih

banyak terdapat kesalahan maupun segala bentuk kekurangan. Maka dari itu penulis

memohon maaf dan meminta sekiranya ada kritikan yang bersifat membangun demi

kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis sendiri maupun bagi semua

pihak yang berkenaan untuk membaca dan mempelajarinya. Semoga Tuhan Yang

Maha Kuasa senantiasa melindungi dan memberikan rahmat serta karuniaNya kepada

kita sekalian. Amin.

Makassar, 24 Juli 2018

Raden Aisyah Nur

iii
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PENYELESAIAN
GEDUNG PERAWATAN OBSGYN DAN ANAK (DUA LANTAI)
(Study Kasus : RSUD Kolonedale Kabupaten Morowali Utara)

Raden Aisyah Nur


D111 13 529
Mahasiswa S1 Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Poros Malino Km.7
Kampus Gowa, Gowa 92171, Sul-Sel
Email : radenaisyahw15.ra@gmail.com

Pembimbing I : Dr. Ir. H. Rusdi Usman Latif, MT.


Pembimbing II : Dr. M.Asad Nur Abdurahman, ST, M.Eng, PM

ABSTRAK
Pada masa pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antara
jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan pertambahan
waktu pelaksanaan dan pembengkakan biaya pelaksanaaan sehingga penyelesaian
proyek menjadi terhambat. Penyebab keterlambatan yang sering terjadi adalah akibat
pengaruh faktor cuaca, kurang memadainya kebutuhan pekerja, material ataupun
peralatan, kesalahan perencana atau spesifikasi. Keterlambatan dalam pelaksanaan
proyek konstruksi dapat diatasi dengan melakukan percepatan dalam pelaksanaannya
agar dapat mencapai target rencana. Namun dalam pengambilan tentu harus
memperhatikan faktor pembiayaan sehingga hasil yang diharapkan yaitu biaya
minimum tanpa mengabaikan mutu sesuai standar yang diinginkan. Salah satu metode
percepatan durasi yang dapat digunakan adalah metode pertukaran waktu dan biaya
atau time cost trade off. Tujuan dari metode ini adalah mempercepat waktu pelaksanaan
proyek dan menganalisis pengaruh waktu dapat dipersingkat dengan penambahan
biaya sehingga dapat diketahui percepatan yang paling maksimum dan biaya yang
paling minimum.Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis dan kemudian
dilakukan crashing untuk mendapatkan cost slope. Selanjutnya penekan durasi dimulai
dari aktivitas yang memiliki cost slope terendah.Dari hasil kedua pemambahan jam
lembur tersebut, penambahan 4 (empat) jam lembur lebih menguntungkan dari segi
biaya dan waktu karena hanya terjadi peningkatan total biaya dalam jumlah yang relatif
kecil dan efisiensi waktu yang dihasilkan lebih tinggi dibanding pada penambahan 7
(tujuh) jam lembur.
Kata kunci : penambahan jam lembur, time cost trade off, lintasan kritis, cost slope.
iv
COST CONTROL and TIME of COMPLETION of the BUILDING
PROJECT at OBSGYN and CHILD CARE (two floors)
(Case Study: Regional General Hospital Morowali Regency Kolonedale
North)

Raden Aisyah Nur


D111 13 529
Undergraduate Student Majoring In Civil
Engineering Faculty University Of Hasanuddin
Jl. Poros Malino Km.7
Kampus Gowa, Gowa 92171, Sul-Sel
Email : radenaisyahw15.ra@gmail.com

Supervisor I : Dr. Ir. H. Rusdi Usman Latif, MT.


Supervisor II : Dr. M.Asad Nur Abdurahman, ST, M.Eng, PM

ABSTRACT
At the time of the execution of the construction project are frequent
discrepancies between a sign and a schedule of realization in the field that can lead to
an implementation time and swelling she cost so that the actions of the project becomes
obstructed. The cause of the delays that often occurs is the fish changes the situation
on the project, the design changes, the influence of weather factors, inadequate his
superbly worker, material or equipment, or planner error specification. The delay in the
implementation of the construction project could be addressed by conducting an
acceleration in its implementation in order to achieve the targets of the plan. However
in decision-making to accelerate the implementation of the work certainly should pay
attention to factors of financing so that the expected results are valid minimal cost
without neglecting the quality standards that you want. One method of acceleration
duration that can be used this way is a method of exchanging time and costs or time
cost trade off. The purpose of this method is to speed up the implementation of the
project and analyze the effect of time can be shortened by the addition of costs so as to
note the most maximum acceleration and the most minimal. The calculation starts with
the search for critical path and then going to get charged slammed into do the slopes.
Next suppressor duration starts from the activity that has the lowest cost.From the
results of both the addition of overtime hours, the addition of 4 (four) hours of overtime
are more advantageous in terms of costs and time because the total cost of the guardian
only happens in relatively small amounts and the resulting time efficiency is higher
than additions to the 7 (seven) overtime hours.

Key words: addition of overtime hours, time cost trade off, critical path, cost slope.
v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2.Perumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3.Tujuan .................................................................................................... 4

1.4.Manfaat penilitian ................................................................................... 4

1.5.Batasan Masalah ......................................................................................5

1.6.Sistematika Penulisan ..............................................................................6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8

2.1. Proyek dan Manajemen Proyek ............................................................ 8

2.2. Biaya Proyek ........................................................................................10

2.2.1. Biaya Langsung (Direct Cost) ............................................. 10

vi
2.2.2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) .................................11

2.3. Penjadwalan Proyek ........................................................................... 13

2.4. Mempercepat Waktu Penyelesaian Proyek ........................................ 16

2.4.1. Pelakasanaan Percepatan Durasi ......................................... 19

2.4.2. Hubungan Waktu dan Biaya ............................................... 20

2.5. Analisa Pertukaran Biaya dan Waktu (Time Cost Trade Off) ........... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26

3.1.Metodologi pelakasanaan penelitian .................................................. 26

3.2.Data Umum Proyek ........................................................................... 27

3.2.1. Data Umum ..........................................................................27

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN .................................................... 28

4.1. Pembiayaan Proyek ........................................................................... 28

4.1.1. Biaya Langsung .................................................................. 28

4.1.2. Biaya Tidak Langsung ........................................................ 30

4.1.3. Biaya Total Proyek ............................................................. 31

4.2. Work Breakdown Structure (WBS) dan Precedence Diagram

Method (PDM)..................................................................................... 32

4.3. Identifikasi Kondisi Proyek dan Hubungan Antar Aktivitas ............. 37

vii
4.4. Perhitungan Crashing Program .......................................................... 42

4.4.1. Penambahan 4 Jam Kerja (Lembur) .................................... 42

4.4.2. Penambahan 7 Jam Kerja (Lembur)..................................... 46

4.5. Analisa Pertukaran Biaya dan Waktu (Time Cost Trade Off) .......... 54

4.5.1. Penambahan 4 Jam Kerja (Lembur) ................................... 54

4.5.2. Penambahan 7 Jam Kerja (Lembur) ................................... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 63

5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 63

5.2. Saran ................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 66

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva S atau Hannum Curve .......................................................... 14

Gambar 2.2 Grafik Indikasi Menururunnya Produktivitas Karena Kerja

Lembur...............................................................................................19

Gambar 2.3 Grafik hubungan biaya total, biaya tidak langsung, biaya

langsung dengan waktu......................................................................19

Gambar 2.4 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk

suatu kegiatan ................................................................................... 19

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian .................................................................... 26

Gambar 4.1 Diagram Work Breakdown Structure (WBS).................................. 33

Gambar 4.2 Diagram Precedence Diagram Method (PDM) .............................. 34

Gambar 4.3 Grafik Percepatan Biaya Langsung dan biaya total terhadap

Waktu untuk penambahan 4 jam kerja (lembur) .......................... 58

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Waktu-Biaya Normal dan Dipercepat

untuk penambahan 4 jam kerja (lembur) ......................................... 59

Gambar 4.5 Grafik Percepatan Biaya Langsung dan biaya total terhadap

Waktu untuk penambahan 7 jam kerja (lembur) ............................ 64

Gambar 4.6 Grafik Hubungan Waktu-Biaya Normal dan Dipercepat

untuk penambahan 7 jam kerja (lembur) ......................................... 65

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rincian Biaya Langsung..................................................................... 28

Tabel 4.2 Rincian Biaya Tidak Langsung ......................................................... 31

Tabel 4.3 Rincian Biaya Total ........................................................................... 31

Tabel 4.4 Keterangan Item Pekerjaan Diagram Precedence Diagram

Method (PDM).....................................................................................35

Tabel 4.5 Hubungan Keterkaitan Antar Aktivitas .............................................. 39

Tabel 4.6 Produktifitas harian, Produktifitas per jam, Produktifitas harian

setelah di-crash dan Crash Duration tiap kegiatan kritis .................... 44

Tabel 4.7 Upah kerja harian normal, Upah kerja per jam normal, Upah lembur

per hari (4 jam kerja), Crash cost per hari dan Crash total tiap

kegiatan kritis .................................................................................... 46

Tabel 4.8 Cost slope tiap kegiatan kritis ........................................................... 47

Tabel 4.9 Produktifitas harian, Produktifitas per jam, Produktifitas harian

setelah di-crash dan Crash Duration tiap kegiatan kritis ................. 50

Tabel 4.10 Upah kerja harian normal, Upah kerja per jam normal, Upah lembur

per hari (7 jam kerja), Crash cost per hari dan Crash total tiap

x
kegiatan kritis .................................................................................... 52

Tabel 4.11 Cost slope tiap kegiatan kritis ........................................................... 53

Tabel 4.12 Urutan Kegiatan dengan Cost Slope Terendah ................................. 54

Tabel 4.13 Total durasi proyek setelah crashing ................................................. 55

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Direct Cost (Biaya Langsung) ............................. 57

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Total Cost (Biaya Total) ...................................... 57

Tabel 4.16 Urutan Kegiatan dengan Cost Slope Terendah ................................. 60

Tabel 4.17 Total durasi proyek setelah crashing ................................................. 61

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Direct Cost (Biaya Langsung) ............................. 63

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Total Cost (Biaya Total) ...................................... 63

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Time Schedule

Lampiran 2 Rencana Anggaran Biaya

Lampiran 3 Jaringan Kerja dalam Microsoft Project

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proyek konstruksi merupakan rangkaian mekanisme pekerjaan yang sensitif

karena setiap aspek dalam proyek konstruksi saling mempengaruhi antara satu dengan

yang lainnya. Pada masa pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian

antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan

pertambahan waktu pelaksanaan dan pembengkakan biaya pelaksanaaan sehingga

penyelesaian proyek menjadi terhambat. Penyebab keterlambatan yang sering terjadi

adalah akibat perubahan situasi di proyek, perubahan desain, pengaruh faktor cuaca,

kurang memadainya kebutuhan pekerja, material ataupun peralatan, kesalahan

perencana atau spesifikasi.

Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat diatasi dengan

melakukan percepatan dalam pelaksanaannya agar dapat mencapai target rencana.

Namun dalam pengambilan keputusan untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan

tentu harus memperhatikan faktor pembiayaan sehingga hasil yang diharapkan yaitu

biaya minimum tanpa mengabaikan mutu sesuai standar yang diinginkan. Banyak hal

yang dapat dilakukan dalam mengatasi keterlambatan waktu proyek yaitu dengan

melakukan penambahan tenaga kerja, penambahan shift pekerjaan, penambahan jam

1
kerja, ataupun penggunaan alat bantu yang lebih produktif. Hal yang terkait dalam

mengatasi keterlambatan proyek tersebut adalah waktu penyelesaian proyek dan biaya-

biaya pekerja pada proyek dan aktivitas pendukungnya mempunyai hubungan yang

erat karena hal tersebut sangat menentukan keberhasilan suatu proyek.

Percepatan durasi memang perlu dilakukan, mengingat terdapat beberapa

proyek yang tidak boleh terlambat dan tidak bisa ditunda. Sehingga produk akhir

proyek tersebut dapat segera digunakan sesuai dengan kebutuhan. Meskipun dalam

pelaksanaan percepatan durasi, biaya yang harus dikeluarkan terlampau mahal.

Misalnya bangunan yang akan segera digunakan untuk pembangunan

sekolah/universitas, gedung pertandingan olahraga, pembangunal mall untuk mengejar

perayaan event tertentu, perbaikan jalan atau pembuatan jalan menjelang Hari

Raya/Tahun Baru.

Penambahan peralatan serta perubahan metode pelaksanaan dapat

memperpendek waktu pelaksanaan proyek, akan tetapi disisi lain biaya pelaksanaan

proyek akan meningkat. Dengan adanya keterbatasan tenaga kerja maka alternatif yang

biasa digunakan untuk menunjang percepatan aktivitas adalah dengan penambahan jam

kerja dan penambahan tenaga kerja sehingga berpengaruh pada biaya total proyek.

Untuk mengetahui hal ini perlu dipelajari tentang jaringan kerja yang ada serta

hubungan antara waktu dan biaya. Hal tersebut disebut sebagai analisis pertukaran

waktu dan biaya (time cost trade off analysis) (Rani, 2014, p.2).
2
Pada skripsi ini, penulis melakukan studi kasus pada proyek Penyelesaian

Gedung Perawatan Obsgyn Dan Anak (Dua Lantai). Permasalahan pada proyek

tersebut dipilih karena mengalami keterlambatan pada pelaksanaannya. Penulis akan

melakukan analisis percepatan penyelesaian proyek dengan penambahan jam kerja.

Metode analisis yang akan digunakan yaitu metode pertukaran waktu dan biaya (time

cost trade off). Tujuan dari metode ini adalah mempercepat waktu pelaksanaan proyek

dan menganalisis pengaruh waktu dapat dipersingkat dengan

penambahan biaya terhadap kegiatan yang bisa dipercepat kurun waktu

pelaksanaannya sehingga dapat diketahui percepatan yang paling maksimum dan biaya

yang paling minimum.

Sehubung dengan itu penulis tertarik untuk mengadakan studi kasus untuk

mengetahui hasil analisa Time Cost Trade Off pada proyek tersebut. Berdasarkan hal

tersebut penulis mengambil judul :

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PENYELESAIAN

GEDUNG PERAWATAN OBSGYN DAN ANAK (DUA LANTAI) (Study Kasus :

RSUD Kolonedale Kabupaten Morowali Utara)

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana mengoptimalkan percepatan durasi proyek Penyelesaian Gedung

Perawatan Obsgyn Dan Anak (Dua Lantai)?


3
2. Berapa biaya yang dibutuhkan akibat percepatan durasi proyek Penyelesaian Gedung

Perawatan Obsgyn Dan Anak (Dua Lantai)?

1.3 Tujuan Penelitian

Menghitung serta menganalisis waktu dan biaya optimum penyelesaian setelah

dilakukan percepatan durasi proyek Penyelesaian Gedung Perawatan Obsgyn Dan

Anak (Dua Lantai).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan mengenai cara melakukan percepatan durasi

proyek, menganalisis waktu yang dihasilkan akibat percepatan durasi proyek serta

dapat menghitung biaya setelah dilakukan percepatan durasi proyek.

2. Menganalisis perbandingan percepatan proyek dengan penambahan jam kerja.

3. Menjadi referensi bagi proyek yang mengalami keterlambatan pada masa

pelaksanaan konstruksi.

4. Digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran yang memberikan tambahan

pengetahuan mengenai analisis pertukaran waktu dan biaya bagi yang

membutuhkan.

4
5. Memberikan alternatif pertimbangan bagi penyedia jasa konstruksi pada masa

pelaksanaan konstruksi sehingga dapat mengetahui percepatan durasi proyek serta

biaya akibat percepatan durasi proyek.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilakukan pada proyek Penyelesaian Gedung Perawatan Obsgyn Dan

Anak (Dua Lantai)

2. Proyek mengalami keterlambatan sehingga dilakukan percepatan dengan metode

time cost trade off analysis.

3. Percepatan durasi proyek dilakukan dengan penambahan jam kerja.

4. Percepatan durasi proyek dilakukan dengan membandingkan durasi normal dan

durasi percepatan sampai masa akhir proyek.

5. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya langsung.

6. Perhitungan harga bahan dan upah pekerja menggunakan harga bahan dan upah

milik kontraktor pelaksana.

5
1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai keseluruhan penulisan ini yaitu

susunan dari bab-bab yang merupakan pokok-pokok uraian dari skripsi ini, maka

dibawah ini kami menguraikan secara singkat uraian masalah dalam setiap bab

(sistematis penulisan)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan

penulisan , pokok bahasan, batasan masalah, metode serta sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memberikan uraian mengenai teori yang menjadi landasan

dalam penulisan, serta metode-metode yang digunakan dalam konsep nilai

hasil dalam system pengendalian biaya dan waktu. Dan juga memberikan

dasar-dasar serta langkah-langkah dalam penulisan .

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA UMUM PROYEK

Pada bab ini membahas tentang penguraian gambaran umum tentang proyek,

data-data penulisan yang akan digunakan dalam penulisan, serta rencana

kerja dan syarat-syarat pedoman pekerjaan.

6
BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

bab ini merupakan aplikasi dari bab ketiga yang merupakan inti dari

penulisan yang membahas tentang analisa biaya pekerjaan rencana dan

actual dengan analisa konsep nilai hasil, analisa cost dan schedule

variance,analisa pelaksanaan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dari pembahasan

dan saran-saran yang berkaitan dengan hal-hal yang diperoleh dari

penulisan.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proyek dan Manajemen Proyek

Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat sementara yang sudah

ditetapkan awal pekerjaannya dan waku selesainya. Menurut Nurhayati (2010), sebuah

proyek merupakan suatu usaha/aktivitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh

waktu, anggaran, resources, dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

(skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktivitas-aktivitas proyek untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. Manajemen proyek dilaksanakan melalui

aplikasi dan integrasi tahapan proses manajemen proyek yaitu initiating, planning,

executing, monitoring dan controlling serta akhirnya closing keseluruhan proses

proyek tersebut. Dalam pelaksanaannya, setiap proyek selalu dibatasi oleh kendala-

kendala yang sifatnya saling mempengaruhi dan biasa disebut sebagai segitiga project

constraint yaitu biaya, waktu dan mutu. Di mana keseimbangan ketiga konstrain

tersebut akan menentukan kualitas suatu proyek. Perubahan salah satu atau lebih faktor

tersebut akan mempengaruhinya setidaknya satu faktor lainnya. Untuk itu diperlukan

8
suatu pengaturan yang baik sehingga perpaduan antara ketiganya sesuai dengan yang

diinginkan (Santosa, 2013).

Manajemen proyek dianggap sukses jika bisa mencapai tujuan yang diinginkan

dengan memenuhi syarat berikut:

a. Dalam waktu yang dialokasikan

b. Dalam biaya yang dianggarkan

c. Pada performansi atau spesifikasi yang ditentukan

d. Diterima customer

e. Dengan perubahan lingkup pekerjaan minimum yang disetujui

f. Tanpa mengganggu aliran pekerjaan utama organisasi

g. Tanpa mengubah budaya (positif) perusahaan

Proyek yang digunakan sebagai obyek penelitian juga merupakan serangkaian

kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan melakukan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya

yang tersedia. Sehingga dalam pelaksananaanya dapat sesuai dengan jadwal, waktu,

dan anggaran yang telah ditetapkan.

9
2.2. Biaya Proyek

Selama masa konstruksi, suatu proyek memerlukan berbagai jenis sumber daya

(4M) antara lain tenaga kerja (man), material, metode (method) dan peralatan

(machine). Kebutuhan sumber daya akan mempengaruhi masalah keuangan seperti

masalah biaya dan pendapatan proyek. Biaya yang digunakan pada proyek adalah biaya

total. Total biaya untuk setiap durasi waktu adalah jumlah biaya langsung dan biaya

tidak langsung.

2.2.1. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan secara langsung

berhubungan erat dengan aktivitas proyek yang sedang berjalan. Biaya langsung akan

bersifat sebagai biaya normal apabila dilakukan dengan metode yang efisien dan dalam

waktu normal proyek. Biaya untuk durasi waktu yang dibebankan (imposed duration

date) akan lebih besar dari biaya untuk durasi waktu yang normal sehingga

pengurangan waktu akan menambah biaya dari kegiatan proyek. Total waktu dari

semua paket kegiatan dalam proyek menunjukkan total biaya langsung untuk

keseluruhan proyek (Santosa, 2013). Komponen biaya langsung antara lain:

a. Biaya Bahan dan Material

Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan dan material yang akan

digunakan. Biaya material di suatu tempat mungkin akan berbeda dengan tempat
10
lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh kelangkaan material, biaya transportasi dan stok

material.

b. Biaya Upah Tenaga Kerja

Biaya upah tenaga kerja relatif bervariasi dan tergantung terhadap keahlian dan

standar gaji dimana proyek tersebut berada. Upah pekerja ini termasuk jaminan

kesehatan dan asuransi kecelakaan kerja

c. Biaya Alat

Dalam penggunaan alat pada masa kontruksi perlu dilakukan pertimbangan

sebelumnya untuk menyewa atau membeli alat tersebut. Karena dengan suatu analisa

dan pertimbangan yang tepat dapat menekan biaya peralatan.

d. Biaya Sub-Kontraktor.Biaya yang akan dikeluarkan bila ada bagian pekerjaan yang

diserahkan kepada sub-kontraktor. Sub-kontraktor ini bertanggung jawab dan dibayar

oleh kontraktor utama (Rani, 2014, p.9).

2.2.2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan

proyek tetapi tidak berhubungan langsung dengan kegiatan yang bersangkutan dan

dihitung pada awal proyek sampai akhir proyek konstruksi. Bila pelaksanaan akhir

proyek mundur dari waktu yang sudah direncanakan maka biaya tidak langsung ini

11
akan menjadi besar, sehingga keuntungan kontrakor akan berkurang bahkan pada

kondisi tertentu akan mengalami kerugian. Menurut Widyatmoko (2008), biaya tidak

langsung tersebut meliputi:

a. Biaya Overhead

Biaya overhead adalah biaya-biaya operasional yang menunjang pelaksanaan

pekerjaan selama proyek berlangsung. Biaya ini dikeluarkan untuk fasilitas sementara,

operasional petugas, biaya untuk K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

b. Biaya Tidak Terduga

Biaya tidak terduga adalah biaya untuk kejadian-kejadian yang memungkinkan

akan terjadi ataupun tidak terjadi.

c. Keuntungan

Keuntungan kontraktor yang direkomendasikan dalam kontrak kerja pada

umumnya 10%. Selain itu juga tergantung pada besarnya resiko pekerjaan tersebut,

semakin besar resikonya maka akan semakin besar pula keuntungan yang ditetapkan.

Bagi kontraktor, keuntungan sangat dipengaruhi oleh seberapa besar efesiensi yang

dapat dilakukan kontraktor yang bersangkutan dengan tidak mengurangi kualitas,

spesifikasi dan waktu pelaksanaan proyek. Total biaya pada proyek penelitian

merupakan penjumlahan biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya untuk durasi

12
waktu yang dibebankan akan lebih besar dari biaya untuk durasi waktu yang normal,

sehingga pengurangan waktu akan menambah biaya dari kegiatan proyek. Biaya tidak

langsung bersifat kontinu selama proyek, sehingga pengurangan durasi proyek berarti

pengurangan dalam biaya tidak langsung.

2.3. Penjadwalan Proyek

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan yang

dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal

kinerja sumber sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta

rencana durasi proyek dan progres waktu untuk penyelesaian proyek. Penjadwalan atau

schedulling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-

masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil

optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husen,

2011).

a. Metode Gantt Chart

Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Tayor dalam bentuk bagan

balok, dengan panjang balok sebagai representasi dari durasi setiap kegiatan. Diagram

batang terdiri atas sumbu y yang menyatakan kegiatan atau paket kerja dari lingkup

proyek, sedangkan sumbu x menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu, dan bulan

sebagai durasinya (Husen, 2011).

13
b. Kurva S atau Hannum Curve

Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan

bobot pekerjaan yang dipresentasikan sebagai presentase kumulatif dari seluruh

kegiatan proyek. Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot

%) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horizontal. Untuk

menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan

persentase berdasarkan biaya setiap item pekerjaan dibagi nilai anggaran (Husen,

2011).

Kurva S proyek penelitian dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek.

Dengan membandingkan kurva rencana dan kurva pelaksanaan yang terjadi di

lapangan sehingga dapat diketahui keterlambatan jadwal proyek. Contoh

penggambaran kurva S rencana dengan kombinasi Barchart dapat dilihat pada Gambar

2.1.

Gambar 2.1. Kurva S atau Hannum Curve (Husen, 2011, p.155)


14
c. Metode Networking (Jaringan Kerja)

Jaringan kerja merupakan visualisasi diagram alir dari urutan,

hubunganhubungan dan ketergantungan dari seluruh kegiatan-kegiatan yang harus

dipenuhi untuk melengkapi proyek. Jaringan kerja menggambarkan kegiatan-kegiatan

proyek yang harus dilaksanakan, urutan kegiatan yang logis, ketergantungan antar

kegiatan, waktu kegiatan melalui lintasan kritis.

Dalam metode networking ada metode awal yang paling sering digunakan yaitu CPM

(Critical Path Method) dan PDM (Precedence Diagram Method). Dimna CPM (Critical

Path Method) atau Metode Jalur Kritis merupakan model kegiatan proyek yang

digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik

pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan

digambarkan sebagai busur atau garis antara titik. CPM (Critical Path Method) atau

Metode Jalur Kritis adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek

yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara bagian kritis atas

terselesainya proyek secara keseluruhan.dan Metode preseden diagram (PDM) adalah

jaringan kerja yang termasuk klasifikasi AON. Dalam metode ini, kegiatan dituliskan

dalam node yang umumnya berbentuk segiempat, sedangkan anak panah hanya sebagai

petunjuk hubungan antar kegiatan –kegiatan yang bersangkutan. Metode penjadwalan

PDM ini dapat menumpah-tindihkan suatu kegiatan tanpa memerlukan garis dummy

15
yang rumit. Kegiatan dan peristiwa pada PDM ditulis dalam node yang berbentuk kotak

segiempat.

Pada penelitian ini, penulis juga menggunakan Microsoft Office Project 2010

untuk membuat network planning dan menentukan lintasan kritis pada aktivitas

kegiatan proyek konstruksi. Dimulai dari pengaturan pada calender kemudian input

durasi dan prodessor tiap kegiatan, barulah dapat diketahui lintasan kritis yang

nantinya akan diidentifikasi dalam perhitungan kenaikan biaya akibat percepatan (cost

slope). (Nurhayati, 2010).

Untuk membuat perencanaan dan penjadwalan proyek digunakan istilah-

istilah dalam microsoft project, yaitu:

1. Task adalah jenis item atau kegiatan atau pekerjaan dalam proyek.

2. Duration merupakan lama waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya

1 jam, 3 hari, 2 bulan, dan sebagainya.

3. Start adalah tanggal dimulainya suatu pekerjaan.

4. Finish adalah tanggal akhir pekerjaan.

5. Predecessor merupakan suatu hubungan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan

yang lain.

16
6. Resources adalah sumber daya yang terlibat dalam proyek, baik sumber daya

manusia maupun material.

7. Cost biaya yang dipergunakan untuk menjalankan sebuah proyek.

8. Gannt Chart adalah bentuk tampilan dari hasil kerja microsoft project dalam

bentuk grafik batang horizontal 3 dimensi.

9. Pert Chart adalah grafik pekerjaan dalam bentuk kotak atau biasa disebut node.

Dalam node ini akan ditampilkan keterangan nama pekerjaan, start, finish, serta

hubungan pekerjaan lain.

10. Baseline adalah rancangan atau anggaran tetap proyek.

11. Tracking adalah peninjauan hasil kerja proyek di lapangan dengan rencana

semula dalam microsoft project.

2.4. Mempercepat Waktu Penyelesaian Proyek

Mempercepat waktu penyelesaian proyek berarti melakukan usaha untuk

menyelesaikan proyek konstruksi dengan durasi waktu yang lebih cepat dari jadwal

yang telah ditentukan sebelumnya (crashing). Crashing adalah suatu proses yang

disengaja, sistematis, dan analitik dengan cara melakukan pengujian dari semua

kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur

kritis (Ervianto, 2004).

17
Durasi crashing maksimum suatu aktivitas adalah durasi tersingkat untuk

menyelesaikan suatu aktivitas yang secara teknis masih mungkin dengan asumsi

sumber daya bukan merupakan hambatan (Soeharto, 1999).

Terdapat beberapa alasan perlu dilakukan percepatan durasi proyek antara lain

(Wati, 2015, p.19) :

a. Kegiatan proyek yang bersangkutan diharapkan segera selesai sebab sudah

merupakan keputusan dan disetujui manajemen atau owner dengan suatu alasan

tertentu.

b. Karena terjadi keterlambatan pelaksanaan proyek yang sudah melebihi batas

toleransi tertentu dan dinilai oleh manajemen atau owner akan sangat

mempengaruhi kelancaran dan batas waktu penyelesaian proyek secara

keseluruhan.

Terdapat empat faktor yang dapat dioptimumkan untuk melaksanakan percepatan

pada suatu aktivitas yaitu meliputi penjadwalan penambahan jam kerja (lembur),

penambahan jumlah tenaga kerja, penggunaan peralatan berat dan pengubahan metode

konstruksi di lapangan (Frederika, 2010, p.117).

18
2.4.1. Pelaksanaan Percepatan Durasi

a. Penambahan jam kerja (lembur)

Kerja lembur dapat dilakukan dengan menambah jam kerja setiap hari dengan

sumber daya yang sama tanpa menambah tenaga kerja. Penambahan jam kerja

bertujuan untuk memperbesar produksi selama satu hari sehingga penyelesaian suatu

aktivitas akan lebih cepat. Pada saat melakukan penambahan jam kerja perlu

memperhatikan lamanya waktu bekerja seseorang sehingga dapat menyebabkan

produktivitas orang tersebut menurun karena terlalu lelah. Adapun nilai penurunan

produktivias khususnya untuk kerja lembur dengan sumber daya manusia yang sama

dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Grafik indikasi penurunan produktivitas karena kerja lembur (Soeharto,

1999, p.135)

19
Gambar 2.2 menunjukkan indikasi penurunan produktivitas, bila jam per hari

dan hari per minggu bertambah. Penurunan produktivitas untuk kerja lembur ini

disebabkan karena kelelahan pekerja, keterbatasan pandangan pada malam hari, dan

keadaan cuaca yang dingin.

2.4.2. Hubungan Waktu dan Biaya

Dengan diadakannya percepatan proyek ini akan terjadi pengurangan durasi

kegiatan. Biaya total proyek adalah penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak

langsung yang dikeluarkan proyek tersebut. Besarnya biaya total sangat tergantung

oleh lamanya waktu pelaksanaan proyek. Keduanya akan berubah sesuai dengan waktu

dan kemajuan proyek walaupun tidak dapat dihitung dengan rumus tertentu, akan tetapi

umumnya semakin lama proyek berjalan maka makin tinggi kumulatif biaya tidak

langsung yang diperlukan (Soeharto, 1999).

Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak

langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat

dengan mencari total biaya proyek yang terkecil.

20
Gambar 2.3. Grafik hubungan biaya total, biaya tidak langsung, biaya langsung
dengan waktu (Soeharto, 1999)

Dengan menggunakan crash schedule, tentu saja biayanya akan jauh lebih besar

dibandingkan dengan normal schedule. Dalam crash schedule akan dipilih kegiatan-

kegiatan kritis dengan tingkat kemiringan terkecil untuk mempercepat pelaksanaannya

Gambar 2.4. Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk suatu

kegiatan (Soeharto, 1999, p.294)

21
Untuk mengetahui hubungan antara waktu dan biaya suatu kegiatan dapat

dilihat pada Gambar 2.4. Titik A menunjukkan kondisi normal, sedangkan titik B

menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar titik tersebut

disebut dengan kurva waktu biaya.

Menurut Soeharto (1999), seandainya diketahui bentuk kurva waktu biaya

suatu kegiatan, maka dapat mengetahui berapa slope atau sudut kemiringannya,

sehingga bisa menghitung berapa besar biaya untuk mempersingkat waktu satu hari.

Penambahan biaya langsung (direct cost) untuk mempercepat suatu aktivitas per satuan

waktu disebut cost slope. Perumusan cost slope sebagai berikut (Husen, 2011) :

𝐶𝑟𝑎𝑠 𝐶𝑜𝑠𝑡−𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡


𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 = Normal Duration−Cras Duration

Terdapat dua nilai waktu yang akan ditunjukkan tiap aktivitas dalam suatu

jaringan kerja saat terjadi percepatan (Ardika, 2014, p.275) yaitu:

a. Normal Duration

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau kegiatan dengan

sumber daya normal yang ada tanpa adanya tambahan biaya lain dalam sebuah

proyek.

22
b. Crash Duration

Waktu yang dibutuhkan oleh satu proyek dalam usahanya untuk mempersingkat

waktu yang durasinya lebih pendek dari normal duration.

Proses percepatan juga menyebabkan perubahan elemen biaya yaiu :

c. Normal Cost

Biaya yang dikeluarkan dengan penyelesaian proyek dalam waktu normal.

Perkiraan biaya ini adalah pada saat perencanaan dan penjadwalan bersamaan

dengan penentuan waktu normal.

d. Crash Cost

Biaya yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut dalam jangka waktu

sebesar durasi percepatannya. Biaya ini memacu pekerjaan lebih cepat selesai.

Biaya crash akan menjadi lebih besar dari biaya normal semula, hal ini diakibatkan

waktu yang menjadi lebih cepat dari waktu normalnya. Pada akhirnya, pelaksanaaan

percepatan durasi proyek dapat menyebabkan terjadi peningkatan biaya langsung

(direct cost) yang digunakan untuk menambah tingkat produktivitas kerja.

2.5. Analisa Pertukaran Biaya dan Waktu (Time Cost Trade Off )

Time cost trade off merupakan kompresi jadwal untuk mendapatkan proyek

yang lebih menguntungkan dari segi waku (durasi), biaya, dan pendapatan. Tujuannya
23
adalah memampatkan proyek dengan durasi yang dapat diterima dan meminimalisasi

biaya total proyek. Pengurangan durasi proyek dilakukan dengan memilih aktivitas

tertentu.

Ervianto (2004) mengatakan pengertian time cost trade off adalah suatu proses

yang disengaja, sistematik, dan analitik dengan cara melakukan pengujian dari semua

kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur

kritis. Selanjutnya melakukan kompresi dimulai dari lintasan kritis yang mempunyai

nilai cost slope terendah.

Menurut Soeharto (1999), prosedur mempersingkat waktu diuraikan sebagai

berikut:

1. Menghitung waktu penyelesaian proyek dan mengidentifikasi float dengan memakai

kurun waktu normal.

2. Menentukan biaya normal masing-masing kegiatan.

3. Menentukan biaya dipercepat masing-masing kegiatan.

4. Menghitung cost slope masing-masing komponen kegiatan.

5. Mempersingkat kurun waktu kegiatan, dimulai dari kegiatan kritis yang mempunyai

cost slope terendah.

24
6. Bila dalam proses mempercepat waktu proyek terbentuk jalur kritis baru, maka

percepat kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai kombinasi slope biaya terendah.

7. Meneruskan mempersingkat waktu kegiatan sampai titik proyek dipersingkat.

8. Membuat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik dan hubungkan titik

normal (biaya dan waktu normal), titik yang terbentuk setiap kali mempersingkat

kegiatan sampai dengan Titik Proyek Dipersingkat (TPD).

9. Hitung biaya tidak langsung proyek dan gambarkan pada grafik di atas.

10.Jumlahkan biaya langsung dan biaya tak langsung untuk mencari biaya total

sebelum kurun waktu yang diinginkan.

11. Periksa pada grafik biaya total untuk mencapai waktu optimal yaitu kurun waktu

penyelesaian proyek dengan biaya terendah.

Dalam mempercepat penyelesaian proyek perlu mengupayakan agar penambahan

biaya yang ditimbulkan seminimal mungkin. Pengendalian biaya yang dilakukan

adalah biaya langsung, karena biaya inilah yang akan bertambah apabila dilakukan

pengurangan durasi. Di samping itu, harus diperhatikan bahwa kompresi hanya

dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang berada di dalam lintasan kritis.

25
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA UMUM PROYEK

3.1 METODOLOGI PELAKSANAAN PENELITIAN


Secara skematis metodologi penelitian disajikan secara visual dalam bentuk diagram
alir sebagai berikut :
Mulai

Perumusan Masalah

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan Data
RAB, Kurva S, Time Schedule

Membuat WBS,PDM dan Pengolahan Data


dengan MS. Project

Kegiatan kritis

Crashing Program:
Penambahan Jam Kerja (lembur)
 4 (empat) jam kerja (lembur)
 7 (tujuh) jam kerja (lembur)

Penerapan Time Cost Trade Off

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
26
3.2 DATA UMUM PROYEK

Proyek pembangunan Rumah Sakit ini dibangun untuk membantu masyarakat dalam

pelayanan kesehatan. Proyek Pembangunan Rumah Sakit Kolonedale ini berlokasi

dijalan W Monginsidi 2 Kolonedale Morowali Utara .

3.2.1 Data umum

Adapun data umum proyek ini adalah :

 Nama proyek : Penyelesaian Gedung Perawatan Obsgyn

Dan Anak (Dua Lantai)

 Biaya proyek : Rp3.515.510.559,23 (Tiga Milyar Lima

Ratus Lima Belas Juta Lima Ratus Sepuluh

Ribu Rupiah )

 Lokasi Proyek : Jl. W Monginsidi 2 Kolonedale Morowali

Utara

 Pemilik Proyek : RSUD Kolonedale Kabupaten Morowali

Utara

 Konsultan Pengawas : CV. GEOMETRC.

 Kontraktor Pelaksana : PT. WIDYA RAHMAT KARYA

 Tanggal mulai : 26 Juli 2017

 Tanggal selesai : 22 Desember 2017

27
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembiayaan Proyek


4.1.1. Biaya Langsung
Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang langsung berhubungan
dengan pekerjaan konstruksi di lapangan. Biaya langsung diperoleh dengan
mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan tersebut.
Yang termasuk biaya langsung dalam proyek ini adalah :
1. Biaya upah pekerja
2. Biaya material/bahan
Adapun rincian biaya langsung Penyelesaian Gedung Perawatan Penyakit
Obsgyn Dan – Anak (Dua Lantai) pada proyek ini adalah seperti tersaji pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Rincian Biaya Langsung
TOTAL REALISASI
No. URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME VOLUME VOLUME HARGA SATUAN JUMLA HARGA
TAHAP.I TAHAP.II (Rp ) (Rp )
1 2 3 4 5 6 8
A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pengadaan listrik kerja ls 1,000 1,000 1.500.000,00 1.500.000,00


2 Pengadaan Air kerja ls 1,000 1,000 1.500.000,00 1.500.000,00
3 Pembuatan papan nama kegiatan Ls 1,000 1,000 300.000,00 300.000,000
3.300.000,00
B. PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
1 Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) m¹ 440,140 440,140 257.105,000 113.162.194,70
2 Pemasangan kusen pintu aluminium (kusen jendela) m¹ 477,860 477,860 257.105,00 122.860.195,30
3 Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm m² 91,560 91,560 645.746,33 59.124.534,28
4 Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) m² 51,450 51,450 884.449,00 45.504.901,05
5 Pemasangan pintu kaca rangka aluminium ( daun jendela & ventilasi) m² 82,664 82,664 884.449,00 73.112.092,14
6 Pemasangan rangka besi hollo 1 x 40.40.2 mm, modul 60 x 60 cm m² 1.434,103 1.434,103 275.148,43 394.591.193,69
7 Pemasangan alluminium composite & rangka besi hollow m² 193,000 193,000 1.644.100,00 317.311.300,00
8 Pemasangan huruf timbul cm 497,000 497,000 15.000,00 7.455.000,00
9 Pemasangan reiling pagar stainless steel m¹ 154,679 154,679 1.520.000,00 235.112.080,00
10 Pemasangan pegangan rambat (handrail) m¹ 112,000 112,000 762.000,00 85.344.000,00
1.453.577.491,15
C. PEKERJAAN PLESTERAN
1 Pemasangan Plesteran 1 SP : 5 PP tebal 20 mm (dinding) m² 3.585,970 3.585,970 74.263,02 266.304.947,49
2 Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) m² 530,426 530,426 76.325,02 40.484.772,94
3 Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (pondasi) m² 204,478 204,478 76.325,02 15.606.786,62
4 Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) m² 720,741 720,741 76.325,02 55.010.568,36
5 Pemasangan Acian (kolom beton) m² 11,184 11,184 41.168,50 460.428,50
6 Pemasangan Acian (dinding) m² 2.097,200 2.097,200 41.168,50 86.338.578,20
7 Pemasangan Acian (pondasi) m² 3,067 3,067 41.168,50 126.263,79
464.332.345,89

28
D. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & PENUTUP GEDUNG
1 Pemasangan Lantai Keramik ukuran 60 x 60 cm Ex Happy House m² 1.192,517 1.192,517 329.825,47 393.322.475,524
2 Pemasangan lantai keramik ukuran 20 x 25 cm ( Km/Wc ) m² 87,364 87,364 200.225,47 17.492.497,633
3 Pemasangan Dinding keramik 60 x 60 cm Ex Happy House m² 1.142,065 800,397 329.825,47 263.991.313,702
4 Pemasangan Dinding keramik ukuran 20 x 25 cm ( Km/Wc ) m² 346,705 346,705 200.225,47 69.419.170,273

744.225.457,132
E. PEKERJAAN PLAFOND
1 Pekerjaan Pemasangan rangka hollow + plafond gypsum m² 1.434,103 1.434,103 212.627,43 304.929.628,07
2 Pemasangan List langit langit gypsum m² 1.061,188 1.061,188 31.794,93 33.740.392,87

338.670.020,95
F. PEKERJAAN KUNCI & KACA
1 pemasangan kunci tanam bh 56,000 56,000 188.586,00 10.560.816,000
2 Pemasangan Kunci kamar mandi bh 11,000 11,000 115.127,50 1.266.402,500
3 Pemasangan engsel pintu bh 261,000 261,000 135.722,30 35.423.520,300
4 Pemasangan engsel jendela ( jendela & ventilasi ) bh 56,000 56,000 59.322,30 3.322.048,800
5 Pemasangan kunci slot ( pintu ) bh 65,000 65,000 34.222,30 2.224.449,500
6 Pemasangan spring knip ( jendela ) bh 91,000 91,000 46.722,30 4.251.729,300
7 Pemasangan Kait angin ( jendela & ventilasi ) bh 73,000 73,000 72.622,30 5.301.427,900
8 Pemasangan kaca reyben tebal 5 mm m² 141,914 141,914 337.914,30 47.954.769,970
9 Pemasangan kaca temper & aksesories untuk pintu utama unit 2,000 2,000 562.214,30 1.124.428,600

111.429.592,870
G. PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan tembok ex. Mowilex m² 2.097,200 2.097,200 48.437,05 101.582.181,260
2 Pengecatan plafond ex. Mowilex m² 1.434,103 1.434,103 55.235,03 79.212.715,058
2 Pengecatan Listplank ex. SEIV m² 51,655 51,655 58.888,75 3.041.898,381
183.836.794,699
H. PEKERJAAN SANITASI GEDUNG
1 Pemasangan closet duduk/monoblok bh 28,000 28,000 1.974.405,00 55.283.340,00
2 Pemasangan wastafel ex TOTO bh 22,000 22,000 1.598.597,00 35.169.134,00
3 Pemasangan Bak cuci piring stainlessteel bh 2,000 2,000 1.535.573,40 3.071.146,80
4 Pemasangan Floor drain bh 28,000 28,000 34.797,00 974.316,00
5 Pemasangan bak kontrol pasangan bata 60 x 60 cm T.65 cm bh 14,000 14,000 879.665,90 12.315.322,60
6 Pemasangan pipa galvanis ø½" m1 6,500 6,500 70.456,80 457.969,20
7 Pemasangan pipa galvanis ø½" atau ¾" m1 5,000 5,000 70.456,80 352.284,00
8 Pemasangan pipa galvanis ø¾" m1 59,260 59,260 100.423,47 5.951.094,63
9 Pembuatan septik tank ukuran L.1,5 x P.2,75 x T.2,00 bh 4,000 4,000 -
10 Pembuatan peresapan septick tank ukuran L.1,20 x P.1,40 x T.1,25 bh 4,000 4,000 -
11 Pembuatan saluran keliling bangunan m1 86,420 86,420 28.000,00 2.419.760,00
115.994.367,23

29
H. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Pemasangan Box MCB bh 2,000 2,000 211.790,00 423.580,00
2 Pemasangan MCB bh 8,000 8,000 313.162,50 2.505.300,00
3 Pemasangan Titik lampu titik 127,000 127,000 292.177,50 37.106.542,50
4 Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam bh 28,000 28,000 234.070,00 6.553.960,00
5 Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips bh 50,000 50,000 178.470,00 8.923.500,00
6 Pemasangan 10 watt + fitting bh 36,000 36,000 123.300,00 4.438.800,00
7 Pemasangan saklar tunggal bh 21,000 21,000 223.612,50 4.695.862,50
8 Pemasangan saklar ganda bh 27,000 27,000 269.082,50 7.265.227,50
9 Pemasangan Stop kontak bh 13,000 13,000 261.362,50 3.397.712,50
10 Pemasangan Instalasi penangkal petir ls 1,000 1,000 14.834.001,30 14.834.001,30
90.144.486,30
I. PEKERJAAN AKHIR
1 Pembuatan laporan & dokumentasi ls 1,000 1,000 2.000.000,00 2.000.000,00
2 Pembuatan As building Drawing ls 1,000 1,000 5.000.000,00 5.000.000,00
3 Pekerjaan finishing akhir ls 1,000 1,000 3.000.000,00 3.000.000,00

10.000.000,00

4.1.2. Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak secara langsung
berhubungan dengan konstruksi, tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari
proyek tersebut.
Yang termasuk biaya tidak langsung dalam proyek ini adalah :
1. Profit
2. Pertambahan Pajak Nilai (PPN)
a. Profit
Berdasarkan surat perjanjian pemborongan (kontrak), profit untuk kontraktor
besarnya adalah 10% dari biaya langsung (direct cost).
Perhitungan besarnya profit adalah :
Total biaya langsung = Rp 3.515.510.559,23

Profit (10% dari total biaya langsung) = Rp 351.551.055,92

30
b. Pertambahan Pajak Nilai (PPN)
Berdasarkan surat perjanjian pemborongan (kontrak), Pertambahan Pajak Nilai
(PPN) sebesar 10% dari real cost ditanggung oleh kontraktor.
Perhitungan besarnya profit adalah :
Total biaya langsung = Rp 3.515.510.559,23
Profit (10% dari total biaya langsung) = Rp 351.551.055,92 +
Real Cost = Rp 3.867.061.615,15

PPN (10% dari Real Cost) = Rp 386.706.161,51

Keseluruhan biaya tidak langsung dalam proyek ini tersaji dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Rincian Biaya Tidak Langsung


NO JENIS BIAYA JUMLAH (Rp)
2 Profit 351.551.055,92
4 Pertambahan Pajak Nilai (PPN) 386.706.161,51
TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 738.257.217,43

4.1.3. Biaya Total Proyek


Rincian biaya total pada proyek Penyelesaian Gedung Perawatan Penyakit
Obsgyn Dan – Anak (Dua Lantai) adalah seperti tersaji dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.3 Rincian Biaya Total


NO JENIS BIAYA JUMLAH (Rp)
1. Biaya Langsung 3.515.510.559,23
2. Biaya Tidak Langsung 738.257.217,43
TOTAL BIAYA 4.253.767.776,66

31
4.2 Work Breakdown Structure (WBS) dan Precedence Diagram Method (PDM)

WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan

hierarkis.WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses

pekerjaan menjdi lebih detail. Hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek

memiliki tingkat yang lebih baik. WBS disusun berdasarkan dasar

pembelajaranseluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan

spesifikasi. Proyek kemudian diuraikanmenjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola

struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang

disebut sebagai Work Breakdown Structure (WBS).

Adapun defenisi dari WBS secara umum adalah sebuah kumpulan deliverable-

oriented proyek menampilkan gambar/grafik hierarki dengan defenisi produk yang

terkait pada elemen pekerjaan satu sama lain hingga menghasilkan produk aktif dengan

lengkap. Setelah didapatkan WBS kita dapat menganalisa uraian tiap item pekerjaan

dengan Precedence Diagram Method (PDM) hal ini untuk membantu kita mengetahui

hubungan antara pekerjaan yang satu dan yang lainnyasecara fisik.

Jadi WBS dan PDM pada proyek Penyelesaian Gedung Perawatan Penyakit

Obsgyn Dan – Anak (Dua Lantai) adalah seperti tersaji dalam Gambar 4.1 dan Gambar

4.2.

32
Gedung Perawatan Penyakit Obsgyn dan
Anak

Gambar 4.1 Diagram Work Breakdown Structure (WBS)

33
Gambar 4.2 Diagram Precedence Diagram Method (PDM)

34
Tabel 4.4 Keterangan Item Pekerjaan Diagram Precedence Diagram Method (PDM)
Pemasangan rangka besi hollo 1 x
A.1 Pengadaan listrik kerja B.6
40.40.2 mm, modul 60 x 60 cm
Durasi 18 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 1.500.000,00 Biaya Rp 275.148,43

Pemasangan alluminium composite &


A.2 Pengadaan Air kerja B.7
rangka besi hollow
Durasi 18 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 1.500.000,00 Biaya Rp 1.644.100,00

A.3 Pembuatan papan nama kegiatan B.8 Pemasangan huruf timbul

Durasi 18 Hari Durasi 84 Hari


Biaya Rp 300.000,00 Biaya Rp 15.000,00

Pemasangan Kusen pintu alluminium


B.1 B.9 Pemasangan reiling pagar stainless steel
(kusen pintu)
Durasi 84 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 257.105,00 Biaya Rp 1.520.000,00

Pemasangan kusen pintu aluminium Pemasangan pegangan rambat


B.2 B.10
(kusen jendela) (handrail)
Durasi 84 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 257.105,00 Biaya Rp 762.000,00

Pemasangan pintu alluminium strip Pemasangan Plesteran 1 SP : 5 PP tebal


B.3 C.1
lebar 8 mm 20 mm (dinding)
Durasi 84 Hari Durasi 42 Hari
Biaya Rp 645.746,33 Biaya Rp 74.263,02

Pemasangan pintu kaca rangka Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal


B.4 C.2
aluminium (daun pintu) 20 mm (dinding)
Durasi 84 Hari Durasi 42 Hari
Biaya Rp 884.449,00 Biaya Rp 76.325,02

Pemasangan pintu kaca rangka Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal


B.5 C.3
aluminium ( daun jendela & ventilasi) 20 mm (pondasi)
Durasi 84 Hari Durasi 42 Hari
Biaya Rp 884.449,00 Biaya Rp 76.325,02

35
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal Pekerjaan Pemasangan rangka hollow
C.4 E.1
20 mm (Kolom beton) + plafond gypsum
Durasi 42 Hari Durasi 48 Hari
Biaya Rp 76.325,02 Biaya Rp 212.627,43

C.5 Pemasangan Acian (kolom beton) E.2 Pemasangan List langit langit gypsum
Durasi 42 Hari Durasi 48 Hari
Biaya Rp 41.168,50 Biaya Rp 31.794,93

C.6 Pemasangan Acian (dinding) F.1 pemasangan kunci tanam

Durasi 42 Hari Durasi 48 Hari


Biaya Rp 41.168,50 Biaya Rp 188.586,00

C.7 Pemasangan Acian (pondasi) F.2 Pemasangan Kunci kamar mandi


Durasi 42 Hari Durasi 48 Hari
Biaya Rp 41.168,50 Biaya Rp 115.127,50

Pemasangan Lantai Keramik ukuran 60


D.1 F.3 Pemasangan engsel pintu
x 60 cm Ex Happy House
Durasi 84 Hari Durasi 48 Hari
Biaya Rp 329.825,47 Biaya Rp 135.722,30

Pemasangan lantai keramik ukuran 20 x Pemasangan engsel jendela ( jendela &


D.2 F.4
25 cm ( Km/Wc ) ventilasi )
Durasi 84 Hari Durasi 48 Hari
Biaya Rp 200.225,47 Biaya Rp 59.322,30

Pemasangan Dinding keramik 60 x 60


D.3 F.5 Pemasangan kunci slot ( pintu )
cm Ex Happy House
Durasi 84 Hari Durasi 48 Hari
Biaya Rp 329.825,47 Biaya Rp 34.222,30

Pemasangan Dinding keramik ukuran 20


D.4 F.6 Pemasangan spring knip ( jendela )
x 25 cm ( Km/Wc )
Durasi 84 Hari Durasi 48 Hari
Biaya Rp 200.225,47 Biaya Rp 46.722,30

36
Pemasangan Kait angin ( jendela &
F.7 H.3 Pemasangan Bak cuci piring stainlessteel
ventilasi )
Durasi 48 Hari Durasi 36 Hari
Biaya Rp 72.622,30 Biaya Rp 1.535.573,40

F.8 Pemasangan kaca reyben tebal 5 mm H.4 Pemasangan Floor drain


Durasi - Durasi 36 Hari
Biaya Rp 337.914,30 Biaya Rp 34.797,00

Pemasangan kaca temper & aksesories Pemasangan bak kontrol pasangan bata
F.9 H.5
untuk pintu utama 60 x 60 cm T.65 cm
Durasi - Durasi 36 Hari
Biaya Rp 562.214,30 Biaya Rp 879.665,90

G.1 Pengecatan tembok ex. Mowilex H.6 Pemasangan pipa galvanis ø½"
Durasi 60 Hari Durasi -
Biaya Rp 48.437,05 Biaya Rp 70.456,80

G.2 Pengecatan plafond ex. Mowilex H.7 Pemasangan pipa galvanis ø½" atau ¾"
Durasi 60 Hari Durasi -
Biaya Rp 55.235,03 Biaya Rp 70.456,80

G.3 Pengecatan Listplank ex. SEIV H.8 Pemasangan pipa galvanis ø¾"
Durasi 60 Hari Durasi -
Biaya Rp 58.888,75 Biaya Rp 100.423,47

H.1 Pemasangan closet duduk/monoblok H.11 Pembuatan saluran keliling bangunan

Durasi 36 Hari Durasi -


Biaya Rp 1.974.405,00 Biaya Rp 28.000,00

H.2 Pemasangan wastafel ex TOTO I.1 Pemasangan Box MCB


Durasi 36 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 1.598.597,00 Biaya Rp 211.790,00
37
I.2 Pemasangan MCB I.8 Pemasangan saklar ganda
Durasi 84 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 313.162,50 Biaya Rp 269.082,50

I.3 Pemasangan Titik lampu I.9 Pemasangan Stop kontak


Durasi 84 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 292.177,50 Biaya Rp 261.362,50

Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt


I.4 I.10 Pemasangan Instalasi penangkal petir
Philips + kap tanam
Durasi 84 Hari Durasi 84 Hari
Biaya Rp 234.070,00 Biaya Rp 14.834.001,30

Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down


I.5 J.1 Pembuatan laporan & dokumentasi
light ø 4" ex. Philips
Durasi 84 Hari Durasi 18 Hari
Biaya Rp 178.470,00 Biaya Rp 2.000.000,00

I.6 Pemasangan 10 watt + fitting J.2 Pembuatan As building Drawing


Durasi 84 Hari Durasi 18 Hari
Biaya Rp 123.300,00 Biaya Rp 5.000.000,00

I.7 Pemasangan saklar tunggal J.3 Pekerjaan finishing akhir


Durasi 84 Hari Durasi 18 Hari
Biaya Rp 223.612,50 Biaya Rp 3.000.000,00

38
4.3. Identifikasi Kondisi Proyek dan Hubungan Antar Aktivitas
Hubungan keterkaitan antar aktivitas didapat dari hasil pengolahan data
perusahaan, seperti yang disusun dalam Tabel 4.5 di bawah ini. Dengan bantuan
Microsoft Project, hubungan keterkaitan ini dibentuk dalam jaringan kerja untuk
mengidentifikasi kegiatan kritis.

Tabel 4.5 Hubungan Keterkaitan Antar Aktivitas

39
40
Kegiatan-kegiatan kritis yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Besi & Aluminium


• Pemasangan Kusen Pintu Aluminium (Kusen Pintu)
• Pemasangan Pintu Aluminium Strip Lebar 8 Mm
• Pemasangan Pintu Kaca Aluminium (Daun Pintu)
2. Pekerjaan Plesteran
• Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP Tebal 20 Mm (Dinding)
• Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP Tebal 20 Mm (Kolom Beton)
• Pemasangan Acian (Dinding)
3. Pekerjaan Kunci & Kaca
• Pemasangan Kunci Tanam
• Pemasangan Kunci Kamar Mandi
• Pemasangan Engsel Pintu
• Pemasangan Kusen Pintu Aluminium (Kusen Pintu)
• Pemasangan Kunci Slot (Pintu)
4. Pekerjaan Pengecetan
• Pengecetan Tembok ex.Mowilex
5. Pekerjaan Instalasi Listrik
• Pemasangan Box MCB
• Pemasangan MCB
• Pemasangan Lampu TL 2 X 20 Watt Philips + Kap Tanam
• Pemasangan Lampu SL 18 Watt + Down Light ᴓ 4″ Ex. Philips
• Pemasangan 10 Watt + Fitting
• Pemasangan Saklar Tunggal
• Pemasangan Saklar Ganda
• Pemasangan Stop Kontak

41
4.4. Perhitungan Crashing Program
Untuk mempercepat durasi penyelesaian proyek, maka diadakan percepatan
pekerjaan pada kegiatan-kegiatan kritis. Pada tugas akhir ini dilakukan percepatan
durasi proyek dengan menggunakan penambahan jam kerja (lembur) ,dengan dua shif
yaitu 4 jam kerja (lembur) dan 7 jam keja (lembur).

4.4.1. Penambahan 4 Jam Kerja (Lembur)


Rencana kerja yang akan dilakukan dalam mempercepat durasi sebuah
pekerjaan dengan
alternatif penambahan jam kerja (lembur) adalah :
1. Waktu kerja normal adalah 8 jam kerja per hari (08.00 – 17.00) dengan 1 jam
istirahat (12.00 – 13.00), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja
normal selama 4 jam per hari (18.30 – 22.30). Dalam seminggu hanya dilakukan 6
hari kerja, yaitu Senin – Sabtu.
2. Harga upah pekerja untuk kerja lembur menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 11 (Anonim, 2004) diperhitungkan sebagai
berikut :
a. Untuk 1 jam kerja lembur pertama, harus dibayar upah kerja lembur sebesar 1,5
kali upah sejam.
b. Untuk setiap jam kerja berikutnya, harus dibayar upah kerja lembur sebesar 2
kali upah sejam.
3. Produktifitas untuk 4 jam kerja lembur diperhitungkan sebesar 60% dari
produktifitas normal (Soeharto, Iman, 1999).

a. Crash Duration
Langkah-langkah dalam menghitung crash duration :
a. Menghitung produktifitas harian
42
b. Menghitung produktifitas per jam

Di mana :
Jam kerja normal harian = 8 jam
c. Menghitung produktifitas lembur

Di mana :
Jam kerja lembur per hari = 4 jam
Koefisien produktifitas = 60%
d. Menghitung produktifitas harian setelah di-crash

e. Menghitung crash duration

Hasil perhitungan produktifitas harian, produktifitas per jam, produktifitas


harian setelah di-crash dan crash duration untuk tiap kegiatan kritis disajikan dalam
Tabel 4.6.

43
Tabel 4.6 Produktifitas harian, Produktifitas per jam, Produktifitas harian setelah di-
crash dan Crash Duration tiap kegiatan kritis

VOLUME
Uraian Pekerjaan Durasi (HK) Prod. Harian Prod. Per Jam Prod. Lembur Prod. Crash Crash Duration

PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM


Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 440,140 m¹ 84 5,24 0,65 1,57 6,81 65
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 91,560 m² 84 1,09 0,14 0,33 1,42 65
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 51,450 m² 84 0,61 0,08 0,18 0,80 65
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 530,426 m² 42 12,63 1,58 3,79 16,42 32
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 720,741 m² 42 17,16 2,15 5,15 22,31 32
Pemasangan Acian (dinding) 2.097,200 m² 42 49,93 6,24 14,98 64,91 32
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam 56,000 bh 48 1,17 0,15 0,35 1,52 37
Pemasangan Kunci kamar mandi 11,000 bh 48 0,23 0,03 0,07 0,30 37
Pemasangan engsel pintu 261,000 bh 48 5,44 0,68 1,63 7,07 37
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 65,000 bh 48 1,35 0,17 0,41 1,76 37
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 2.097,200 m² 60 34,95 4,37 10,49 45,44 46
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan Box MCB 2,000 bh 84 0,02 0,00 0,01 0,03 65
Pemasangan MCB 8,000 bh 84 0,10 0,01 0,03 0,12 65
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 28,000 bh 84 0,33 0,04 0,10 0,43 65
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 50,000 bh 84 0,60 0,07 0,18 0,77 65
Pemasangan 10 watt + fitting 36,000 bh 84 0,43 0,05 0,13 0,56 65
Pemasangan saklar tunggal 21,000 bh 84 0,25 0,03 0,08 0,33 65
Pemasangan saklar ganda 27,000 bh 84 0,32 0,04 0,10 0,42 65
Pemasangan Stop kontak 13,000 bh 84 0,15 0,02 0,05 0,20 65

44
b. Crash Cost
Upah tenaga kerja dalam proyek Penyelesaian Gedung Perawatan Obsgyn Dan
Anak (Dua Lantai) di kabupaten Morowali Utara:
 Mandor : Rp 97.600,00 /OH
 Kepala Tukang : Rp 117.100,00 /OH
 Tukang (kayu/besi/batu/cat/listrik/pipa) : Rp 97.600,00 /OH
 Pekerja : Rp 87.800,00 /OH
Langkah-langkah dalam menghitung Crash Cost:
a. Menghitung upah kerja harian normal
Upah kerja Harian Normal = Prod. Harian x Harga satuan
upah kerja
b. Menghitung upah kerja per jam normal
Upah kerja per jam normal = Prod. Per jam x Harga satuan
upah kerja
c. Menghitung upah kerja lembur per hari (4 jam kerja)
Upah kerja lembur per hari (4 jam)
= (1,5 x upah sejam normal) + 3 x (2 x upah
sejam normal)
d. Menghitung Crash Cost tenaga kerja per hari
Crash cost tenaga kerja per hari = Upah harian + upah kerja
lembur per hari
e. Menghitung Crash cost total
Crash cost total = Crash cost per hari x crash
duration

45
Hasil perhitungan upah kerja harian normal, upah kerja per jam normal, upah
lembur per hari (4 jam kerja), crash cost per hari dan crash cost total untuktiap kegiatan
kritis disajikan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Upah kerja harian normal, Upah kerja per jam normal, Upah lembur per
hari (4 jam kerja), Crash cost per hari dan Crash total tiap kegiatan kritis

Uraian Pekerjaan Harga Satuan Upah (Rp) Upah Harian Normal (Rp) Upah Per Jam Normal (Rp) Upah Lembur (Rp) Crash Cost Harian (Rp) Crash Cost Total (Rp)

PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM


Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) Rp 257.105,00 Rp 1.347.168,98 Rp 168.396,12 Rp 1.262.970,92 Rp 2.610.139,91 Rp 168.655.194,02
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm Rp 645.746,33 Rp 703.863,50 Rp 87.982,94 Rp 659.872,03 Rp 1.363.735,54 Rp 88.118.296,28
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) Rp 884.449,00 Rp 541.725,01 Rp 67.715,63 Rp 507.867,20 Rp 1.049.592,21 Rp 67.819.804,45
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) Rp 76.325,02 Rp 963.923,17 Rp 120.490,40 Rp 903.677,97 Rp 1.867.601,13 Rp 60.337.882,74
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) Rp 76.325,02 Rp 1.309.775,44 Rp 163.721,93 Rp 1.227.914,47 Rp 2.537.689,91 Rp 81.986.904,76
Pemasangan Acian (dinding) Rp 41.168,50 Rp 2.055.680,43 Rp 256.960,05 Rp 1.927.200,41 Rp 3.982.880,84 Rp 128.677.688,66
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam Rp 188.586,00 Rp 220.017,00 Rp 27.502,13 Rp 206.265,94 Rp 426.282,94 Rp 15.739.677,69
Pemasangan Kunci kamar mandi Rp 115.127,50 Rp 26.383,39 Rp 3.297,92 Rp 24.734,42 Rp 51.117,81 Rp 1.887.426,80
Pemasangan engsel pintu Rp 135.722,30 Rp 737.990,01 Rp 92.248,75 Rp 691.865,63 Rp 1.429.855,64 Rp 52.794.669,68
Pemasangan kunci slot ( pintu ) Rp 34.222,30 Rp 46.342,70 Rp 5.792,84 Rp 43.446,28 Rp 89.788,98 Rp 3.315.285,31
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex Rp 48.437,05 Rp 1.693.036,35 Rp 211.629,54 Rp 1.587.221,58 Rp 3.280.257,94 Rp 151.396.520,15
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan Box MCB Rp 211.790,00 Rp 5.042,62 Rp 630,33 Rp 4.727,46 Rp 9.770,07 Rp 631.297,12
Pemasangan MCB Rp 313.162,50 Rp 29.825,00 Rp 3.728,13 Rp 27.960,94 Rp 57.785,94 Rp 3.733.860,58
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam Rp 234.070,00 Rp 78.023,33 Rp 9.752,92 Rp 73.146,88 Rp 151.170,21 Rp 9.767.921,15
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips Rp 178.470,00 Rp 106.232,14 Rp 13.279,02 Rp 99.592,63 Rp 205.824,78 Rp 13.299.447,12
Pemasangan 10 watt + fitting Rp 123.300,00 Rp 52.842,86 Rp 6.605,36 Rp 49.540,18 Rp 102.383,04 Rp 6.615.519,23
Pemasangan saklar tunggal Rp 223.612,50 Rp 55.903,13 Rp 6.987,89 Rp 52.409,18 Rp 108.312,30 Rp 6.998.641,23
Pemasangan saklar ganda Rp 269.082,50 Rp 86.490,80 Rp 10.811,35 Rp 81.085,13 Rp 167.575,93 Rp 10.827.983,29
Pemasangan Stop kontak Rp 261.362,50 Rp 40.448,96 Rp 5.056,12 Rp 37.920,90 Rp 78.369,86 Rp 5.063.898,44

46
c. Cost Slope
Cost slope dirumuskan sebagai berikut :

Hasil perhitungan cost slope untuk tiap kegiatan kritis disajikan dalam Tabel
4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8 Cost slope tiap kegiatan kritis

Uraian Pekerjaan Normal Duration (HK) Crash Duration (HK) Normal Cost (Rp) Crash Cost (Rp) Cost Slope (Rp)

PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM


Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 84 65 Rp 113.162.194,70 Rp 168.655.194,02 Rp 2.862.734,09
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 65 Rp 59.124.534,28 Rp 88.118.296,28 Rp 1.495.709,94
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 84 65 Rp 45.504.901,05 Rp 67.819.804,45 Rp 1.151.165,65
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 32 Rp 40.484.772,94 Rp 60.337.882,74 Rp 2.048.336,73
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 42 32 Rp 55.010.568,36 Rp 81.986.904,76 Rp 2.783.272,80
Pemasangan Acian (dinding) 42 32 Rp 86.338.578,20 Rp 128.677.688,66 Rp 4.368.320,92
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam 48 37 Rp 10.560.816,00 Rp 15.739.677,69 Rp 467.536,13
Pemasangan Kunci kamar mandi 48 37 Rp 1.266.402,50 Rp 1.887.426,80 Rp 56.064,69
Pemasangan engsel pintu 48 37 Rp 35.423.520,30 Rp 52.794.669,68 Rp 1.568.228,76
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 48 37 Rp 2.224.449,50 Rp 3.315.285,31 Rp 98.478,23
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 46 Rp 101.582.181,26 Rp 151.396.520,15 Rp 3.597.702,25
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan Box MCB 84 65 Rp 423.580,00 Rp 631.297,12 Rp 10.715,57
Pemasangan MCB 84 65 Rp 2.505.300,00 Rp 3.733.860,58 Rp 63.378,13
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 84 65 Rp 6.553.960,00 Rp 9.767.921,15 Rp 165.799,58
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 84 65 Rp 8.923.500,00 Rp 13.299.447,12 Rp 225.743,30
Pemasangan 10 watt + fitting 84 65 Rp 4.438.800,00 Rp 6.615.519,23 Rp 112.291,07
Pemasangan saklar tunggal 84 65 Rp 4.695.862,50 Rp 6.998.641,23 Rp 118.794,14
Pemasangan saklar ganda 84 65 Rp 7.265.227,50 Rp 10.827.983,29 Rp 183.792,96
Pemasangan Stop kontak 84 65 Rp 3.397.712,50 Rp 5.063.898,44 Rp 85.954,04

47
4.4.2. Penambahan 7 Jam Kerja (Lembur)
Rencana kerja yang akan dilakukan dalam mempercepat durasi sebuah
pekerjaan dengan
alternatif penambahan jam kerja (lembur) adalah :
1. Waktu kerja normal adalah 8 jam kerja per hari (08.00 – 17.00) dengan 1 jam
istirahat (12.00 – 13.00), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja
normal selama 7 jam per hari (18.30 – 01.30). Dalam seminggu hanya dilakukan 6
hari kerja, yaitu Senin – Sabtu.
2. Harga upah pekerja untuk kerja lembur menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 11 (Anonim, 2004) diperhitungkan sebagai
berikut :
a. Untuk 1 jam kerja lembur pertama, harus dibayar upah kerja lembur sebesar
1,5 kali upah sejam.
b. Untuk setiap jam kerja berikutnya, harus dibayar upah kerja lembur sebesar 2
kali upah sejam.
3. Produktifitas untuk 7 jam kerja lembur diperhitungkan sebesar 30% dari
produktifitas normal (Soeharto, Iman, 1999).

a. Crash Duration
Langkah-langkah dalam menghitung crash duration :
a. Menghitung produktifitas harian

b. Menghitung produktifitas per jam

48
Di mana :
Jam kerja normal harian = 8 jam
c. Menghitung produktifitas lembur

Di mana :
Jam kerja lembur per hari = 7 jam
Koefisien produktifitas = 30%

d. Menghitung produktifitas harian setelah di-crash

e. Menghitung crash duration

Hasil perhitungan produktifitas harian, produktifitas per jam, produktifitas


harian setelah di-crash dan crash duration untuk tiap kegiatan kritis disajikan dalam
Tabel 4.9.

49
Tabel 4.9 Produktifitas harian, Produktifitas per jam, Produktifitas harian setelah di-
crash dan Crash Duration tiap kegiatan kritis
VOLUME
Uraian Pekerjaan Durasi (HK) Prod. Harian Prod. Per Jam Prod. Lembur Prod. Crash Crash Duration

PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM


Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 440,140 m¹ 84 5,24 0,65 1,38 6,62 67
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 91,560 m² 84 1,09 0,14 0,29 1,38 67
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 51,450 m² 84 0,61 0,08 0,16 0,77 67
PEKERJAAN PLESTERAN 0,00
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 530,426 m² 42 12,63 1,58 3,32 15,94 33
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 720,741 m² 42 17,16 2,15 4,50 21,67 33
Pemasangan Acian (dinding) 2.097,200 m² 42 49,93 6,24 13,11 63,04 33
PEKERJAAN KUNCI & KACA 0,00
pemasangan kunci tanam 56,000 bh 48 1,17 0,15 0,31 1,47 38
Pemasangan Kunci kamar mandi 11,000 bh 48 0,23 0,03 0,06 0,29 38
Pemasangan engsel pintu 261,000 bh 48 5,44 0,68 1,43 6,86 38
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 65,000 bh 48 1,35 0,17 0,36 1,71 38
PEKERJAAN PENGECATAN 0,00
Pengecatan tembok ex. Mowilex 2.097,200 m² 60 34,95 4,37 9,18 44,13 48
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 0,00
Pemasangan Box MCB 2,000 bh 84 0,02 0,00 0,01 0,03 67
Pemasangan MCB 8,000 bh 84 0,10 0,01 0,03 0,12 67
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 28,000 bh 84 0,33 0,04 0,09 0,42 67
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 50,000 bh 84 0,60 0,07 0,16 0,75 67
Pemasangan 10 watt + fitting 36,000 bh 84 0,43 0,05 0,11 0,54 67
Pemasangan saklar tunggal 21,000 bh 84 0,25 0,03 0,07 0,32 67
Pemasangan saklar ganda 27,000 bh 84 0,32 0,04 0,08 0,41 67
Pemasangan Stop kontak 13,000 bh 84 0,15 0,02 0,04 0,20 67

50
b. Crash Cost
Upah tenaga kerja dalam proyek Penyelesaian Gedung Perawatan Obsgyn Dan
Anak (Dua Lantai) di kabupaten Morowali Utara:
 Mandor : Rp 97.600,00 /OH
 Kepala Tukang : Rp 117.100,00 /OH
 Tukang (kayu/besi/batu/cat/listrik/pipa) : Rp 97.600,00 /OH
 Pekerja : Rp 87.800,00 /OH
Langkah-langkah dalam menghitung Crash Cost:
f. Menghitung upah kerja harian normal
Upah kerja Harian Normal = Prod. Harian x Harga satuan
upah kerja
g. Menghitung upah kerja per jam normal
Upah kerja per jam normal = Prod. Per jam x Harga satuan
upah kerja
h. Menghitung upah kerja lembur per hari (7 jam kerja)
Upah kerja lembur per hari (7 jam)
= (1,5 x upah sejam normal) + 6 x (2 x upah
sejam normal)
i. Menghitung Crash Cost tenaga kerja per hari
Crash cost tenaga kerja per hari = Upah harian + upah kerja
lembur per hari
j. Menghitung Crash cost total
Crash cost total = Crash cost per hari x crash
duration

51
Hasil perhitungan upah kerja harian normal, upah kerja per jam normal, upah
lembur per hari (4 jam kerja), crash cost per hari dan crash cost total untuktiap kegiatan
kritis disajikan dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Upah kerja harian normal, Upah kerja per jam normal, Upah lembur per
hari (4 jam kerja), Crash cost per hari dan Crash total tiap kegiatan kritis

Uraian Pekerjaan Harga Satuan Upah (Rp) Upah Harian Normal (Rp) Upah Per Jam Normal (Rp) Upah Lembur (Rp) Crash Cost Harian (Rp) Crash Cost Total (Rp)

PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM


Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) Rp 257.105,00 Rp 1.347.168,98 Rp 168.396,12 Rp 2.273.347,66 Rp 3.620.516,65 Rp 240.889.820,40
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm Rp 645.746,33 Rp 703.863,50 Rp 87.982,94 Rp 1.187.769,66 Rp 1.891.633,17 Rp 125.859.157,13
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) Rp 884.449,00 Rp 541.725,01 Rp 67.715,63 Rp 914.160,96 Rp 1.455.885,97 Rp 96.866.868,57
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) Rp 76.325,02 Rp 963.923,17 Rp 120.490,40 Rp 1.626.620,34 Rp 2.590.543,51 Rp 86.180.457,24
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) Rp 76.325,02 Rp 1.309.775,44 Rp 163.721,93 Rp 2.210.246,05 Rp 3.520.021,49 Rp 117.101.704,92
Pemasangan Acian (dinding) Rp 41.168,50 Rp 2.055.680,43 Rp 256.960,05 Rp 3.468.960,73 Rp 5.524.641,16 Rp 183.790.042,70
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam Rp 188.586,00 Rp 220.017,00 Rp 27.502,13 Rp 371.278,69 Rp 591.295,69 Rp 22.480.944,95
Pemasangan Kunci kamar mandi Rp 115.127,50 Rp 26.383,39 Rp 3.297,92 Rp 44.521,96 Rp 70.905,35 Rp 2.695.807,30
Pemasangan engsel pintu Rp 135.722,30 Rp 737.990,01 Rp 92.248,75 Rp 1.245.358,14 Rp 1.983.348,14 Rp 75.406.503,61
Pemasangan kunci slot ( pintu ) Rp 34.222,30 Rp 46.342,70 Rp 5.792,84 Rp 78.203,30 Rp 124.546,00 Rp 4.735.214,28
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex Rp 48.437,05 Rp 1.693.036,35 Rp 211.629,54 Rp 2.856.998,85 Rp 4.550.035,20 Rp 216.239.296,74
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan Box MCB Rp 211.790,00 Rp 5.042,62 Rp 630,33 Rp 8.509,42 Rp 13.552,04 Rp 901.680,20
Pemasangan MCB Rp 313.162,50 Rp 29.825,00 Rp 3.728,13 Rp 50.329,69 Rp 80.154,69 Rp 5.333.064,36
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam Rp 234.070,00 Rp 78.023,33 Rp 9.752,92 Rp 131.664,38 Rp 209.687,71 Rp 13.951.499,01
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips Rp 178.470,00 Rp 106.232,14 Rp 13.279,02 Rp 179.266,74 Rp 285.498,88 Rp 18.995.569,31
Pemasangan 10 watt + fitting Rp 123.300,00 Rp 52.842,86 Rp 6.605,36 Rp 89.172,32 Rp 142.015,18 Rp 9.448.930,69
Pemasangan saklar tunggal Rp 223.612,50 Rp 55.903,13 Rp 6.987,89 Rp 94.336,52 Rp 150.239,65 Rp 9.996.142,95
Pemasangan saklar ganda Rp 269.082,50 Rp 86.490,80 Rp 10.811,35 Rp 145.953,23 Rp 232.444,03 Rp 15.465.583,29
Pemasangan Stop kontak Rp 261.362,50 Rp 40.448,96 Rp 5.056,12 Rp 68.257,62 Rp 108.706,58 Rp 7.232.754,33

52
c. Cost Slope
Cost slope dirumuskan sebagai berikut :

Hasil perhitungan cost slope untuk tiap kegiatan kritis disajikan dalam Tabel
4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 Cost slope tiap kegiatan kritis

Uraian Pekerjaan Normal Duration (HK) Crash Duration (HK) Normal Cost (Rp) Crash Cost (Rp) Cost Slope (Rp)

PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM


Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 84 67 Rp 113.162.194,70 Rp 240.889.820,40 Rp 7.313.203,06
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 67 Rp 59.124.534,28 Rp 125.859.157,13 Rp 3.820.973,30
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 84 67 Rp 45.504.901,05 Rp 96.866.868,57 Rp 2.940.792,93
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 33 Rp 40.484.772,94 Rp 86.180.457,24 Rp 5.232.725,75
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 42 33 Rp 55.010.568,36 Rp 117.101.704,92 Rp 7.110.209,52
Pemasangan Acian (dinding) 42 33 Rp 86.338.578,20 Rp 183.790.042,70 Rp 11.159.408,07
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam 48 38 Rp 10.560.816,00 Rp 22.480.944,95 Rp 1.194.378,00
Pemasangan Kunci kamar mandi 48 38 Rp 1.266.402,50 Rp 2.695.807,30 Rp 143.224,09
Pemasangan engsel pintu 48 38 Rp 35.423.520,30 Rp 75.406.503,61 Rp 4.006.231,46
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 48 38 Rp 2.224.449,50 Rp 4.735.214,28 Rp 251.574,65
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 48 Rp 101.582.181,26 Rp 216.239.296,74 Rp 9.190.768,78
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan Box MCB 84 67 Rp 423.580,00 Rp 901.680,20 Rp 27.374,22
Pemasangan MCB 84 67 Rp 2.505.300,00 Rp 5.333.064,36 Rp 161.907,14
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 84 67 Rp 6.553.960,00 Rp 13.951.499,01 Rp 423.555,24
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 84 67 Rp 8.923.500,00 Rp 18.995.569,31 Rp 576.688,78
Pemasangan 10 watt + fitting 84 67 Rp 4.438.800,00 Rp 9.448.930,69 Rp 286.861,22
Pemasangan saklar tunggal 84 67 Rp 4.695.862,50 Rp 9.996.142,95 Rp 303.474,11
Pemasangan saklar ganda 84 67 Rp 7.265.227,50 Rp 15.465.583,29 Rp 469.521,51
Pemasangan Stop kontak 84 67 Rp 3.397.712,50 Rp 7.232.754,33 Rp 219.580,06

53
4.5. Analisa Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off)
Setelah didapatkan nilai cost slope dari masing-masing aktifitas, maka
penekanan (kompresi) durasi proyek dilakukan pada semua aktifitas yang berada pada
lintasan kritis dan dimulai dari aktifitas yang mempunyai cost slope terendah.

4.5.1. Penambahan 4 Jam Kerja (Lembur)


Urutan cost slope dimulai dari aktifitas yang mempunyai cost slope terendah
untuk penambahan 4 jam kerja (lembur) disajikan dalam Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Urutan Kegiatan dengan Cost Slope Terendah


Uraian Pekerjaan Durasi Normal Crash duration Cost Slope (Rp)

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pemasangan Box MCB 84 65 Rp 10.716
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kunci kamar mandi 48 37 Rp 56.065
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan MCB 84 65 Rp 63.378
Pemasangan Stop kontak 84 65 Rp 85.954
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 48 37 Rp 98.478
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan 10 watt + fitting 84 65 Rp 112.291
Pemasangan saklar tunggal 84 65 Rp 118.794
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 84 65 Rp 165.800
Pemasangan saklar ganda 84 65 Rp 183.793
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 84 65 Rp 225.743
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam 48 37 Rp 467.536
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 84 65 Rp 1.151.166
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 65 Rp 1.495.710
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan engsel pintu 48 37 Rp 1.568.229
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 32 Rp 2.048.337
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 42 32 Rp 2.783.273
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 84 65 Rp 2.862.734
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 46 Rp 3.597.702
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) 42 32 Rp 4.368.321

54
a. Analisa Percepatan Durasi
Dengan bantuan Microsoft Project, dicari total durasi setelah percepatan
proyek. Total durasi proyek setelah crashing seperti tersaji dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Total durasi proyek setelah crashing

Uraian Pekerjaan Durasi Normal Crash duration Total Crash Total Durasi Proyek
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan Box MCB 84 65 19 147
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kunci kamar mandi 48 37 11 147
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan MCB 84 65 19 147
Pemasangan Stop kontak 84 65 19 147
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 48 37 11 147
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan 10 watt + fitting 84 65 19 147
Pemasangan saklar tunggal 84 65 19 147
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 84 65 19 147
Pemasangan saklar ganda 84 65 19 147
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 84 65 19 147
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam 48 37 11 147
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 84 65 19 147
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 65 19 128
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan engsel pintu 48 37 11 128
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 32 10 118
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 42 32 10 118
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 84 65 19 118
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 46 14 104
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) 42 32 10 94

Keterangan Tabel 4.13


 Kegiatan yang berwarna merah merupakan kegiatan yang akan dihitung
analisa waktu dan biaya percepatannya. Hal ini dikarenakan kegiatan lainnya
tidak mempengaruhi durasi proyek walaupun dilakukan percepatan.
55
b. Analisa Waktu dan Biaya
Langkah-langkah perhitungan analisa waktu dan biaya adalah sebagai berikut:
1. Menghitung biaya langsung
 Tambahan Biaya dan Kumulatif Tambahan Biaya

 Biaya Langsung

Di mana :
Biaya Langsung : Rp. 3.515.510.559,23
Total Crash : Durasi Normal – Crash Duration

2. Menghitung Biaya Tidak Langsung


 Biaya Tidak Langsung
Profit : Rp. 351.551.055,92
PPN : Rp. 386.706.161,51+
Biaya Tidak Langsung : Rp. 738.257.217,43

3. Menghitung Total Biaya

Adapun hasil perhitungan analisa waktu dan biaya untuk alternatif


penambahan jam kerja
lembur tersaji dalam Tabel 4.14 - 4.15.

56
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Direct Cost (Biaya Langsung)

Uraian Pekerjaan Cost Slope (Rp) Durasi Normal Crash Duration Total Crash Total Durasi Proyek Tambahan Biaya (Rp) Kumulatif Tambahan Biaya (Rp) Biaya Langsung (Rp)
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm Rp 1.568.228,76 84 65 19 128 Rp 29.796.346,50 Rp 29.796.346,50 Rp 3.545.306.905,73
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) Rp 2.048.336,73 42 32 10 118 Rp 20.483.367,26 Rp 50.279.713,76 Rp 3.565.790.272,99
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex Rp 3.597.702,25 60 46 14 104 Rp 50.367.831,54 Rp 100.647.545,30 Rp 3.616.158.104,53
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) Rp 4.368.320,92 42 32 10 94 Rp 43.683.209,21 Rp 144.330.754,51 Rp 3.659.841.313,74

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Total Cost (Biaya Total)

Uraian Pekerjaan Durasi Normal Crash Duration Total Crash Total Durasi Proyek Biaya Langsung (Rp) Biaya Tak Langsung (Rp) Total Cost (Rp)
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 65 19 128 Rp 3.545.306.905,73 Rp 738.257.217,43 Rp 4.283.564.123,16
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 32 10 118 Rp 3.565.790.272,99 Rp 738.257.217,43 Rp 4.304.047.490,42
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 46 14 104 Rp 3.616.158.104,53 Rp 738.257.217,43 Rp 4.354.415.321,96
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) 42 32 10 94 Rp 3.659.841.313,74 Rp 738.257.217,43 Rp 4.398.098.531,17
57
Grafik Percepatan Biaya

Rp4.600.000.000,00

Rp4.400.000.000,00 4.354.415.321,96
4.283.564.123,16
4.398.098.531,17
Rp4.200.000.000,00 4.304.047.490,42
Biaya (Rp)

Rp4.000.000.000,00

Rp3.800.000.000,00
3.616.158.104,53
3.545.306.905,73
Rp3.600.000.000,00
3.659.841.313,74
3.565.790.272,99
Rp3.400.000.000,00

Rp3.200.000.000,00
128 118 104 94
Percepatan (Hari)

Biaya Langsung Biaya Total

Gambar 4.3 Grafik Percepatan Biaya Langsung dan Biaya Total terhadap Waktu
untuk Penambahan 4 Jam Kerja (Lembur)

58
Dari gambar 4.1 total biaya diperoleh waktu optimum dan total biaya
optimum sebagai berikut :
a. Waktu Optimum = 94 HK
b. Total biaya Optimum = Rp4.398.098.531,17
Dengan efisiensi waktu dan biaya sebagai berikut :
a. Efisiensi waktu

b. Efisiensi Biaya

Gambar 4.4 Hubungan Waktu-Biaya Normal dan Dipercepat untuk Penambahan 4


jam Kerja (lembur).
59
4.5.2. Penambahan 7 Jam Kerja (Lembur)
Urutan cost slope dimulai dari aktifitas yang mempunyai cost slope terendah
untuk penambahan 7 jam kerja (lembur) disajikan dalam Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Urutan Kegiatan dengan Cost Slope Terendah

Uraian Pekerjaan Durasi Normal Crash duration Cost Slope (Rp)

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pemasangan Box MCB 84 67 Rp 27.374
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kunci kamar mandi 48 38 Rp 143.224
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan MCB 84 67 Rp 161.907
Pemasangan Stop kontak 84 67 Rp 219.580
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 48 38 Rp 251.575
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan 10 watt + fitting 84 67 Rp 286.861
Pemasangan saklar tunggal 84 67 Rp 303.474
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 84 67 Rp 423.555
Pemasangan saklar ganda 84 67 Rp 469.522
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 84 67 Rp 576.689
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam 48 38 Rp 1.194.378
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 84 67 Rp 2.940.793
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 67 Rp 3.820.973
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan engsel pintu 48 38 Rp 4.006.231
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 33 Rp 5.232.726
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 42 33 Rp 7.110.210
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 84 67 Rp 7.313.203
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 48 Rp 9.190.769
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) 42 33 Rp 11.159.408

60
a. Analisa Percepatan Durasi
Dengan bantuan Microsoft Project, dicari total durasi setelah percepatan
proyek. Total durasi proyek setelah crashing seperti tersaji dalam Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Total durasi proyek setelah crashing

Uraian Pekerjaan Durasi Normal Crash duration Total Crash Total Durasi Proyek

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pemasangan Box MCB 84 67 17 147
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kunci kamar mandi 48 38 10 147
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan MCB 84 67 17 147
Pemasangan Stop kontak 84 67 17 147
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan kunci slot ( pintu ) 48 38 10 147
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pemasangan 10 watt + fitting 84 67 17 147
Pemasangan saklar tunggal 84 67 17 147
Pemasangan Lampu TL 2 x 20 watt Philips + kap tanam 84 67 17 147
Pemasangan saklar ganda 84 67 17 147
Pemasangan Lampu SL 18 watt + Down light ø 4" ex. Philips 84 67 17 147
PEKERJAAN KUNCI & KACA
pemasangan kunci tanam 48 38 10 147
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu kaca rangka aluminium (daun pintu) 84 67 17 147
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 67 17 130
PEKERJAAN KUNCI & KACA
Pemasangan engsel pintu 48 38 10 130
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 33 9 121
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (Kolom beton) 42 33 9 121
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan Kusen pintu alluminium (kusen pintu) 84 67 17 121
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 48 12 109
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) 42 33 9 100
Keterangan Tabel 4.17
 Kegiatan yang berwarna merah merupakan kegiatan yang akan dihitung
analisa waktu dan biaya percepatannya. Hal ini dikarenakan kegiatan lainnya
tidak mempengaruhi durasi proyek walaupun dilakukan percepatan.
61
b. Analisa Waktu dan Biaya
Langkah-langkah perhitungan analisa waktu dan biaya adalah sebagai berikut
:
1. Menghitung biaya langsung
 Tambahan Biaya dan Kumulatif Tambahan Biaya

 Biaya Langsung

Di mana :
Biaya Langsung : Rp. 3.515.510.559,23
Total Crash : Durasi Normal – Crash Duration

2. Menghitung Biaya Tidak Langsung


 Biaya Tidak Langsung
Profit :Rp.351.551.055,92
PPN : Rp. 386.706.161,51+
Biaya Tidak Langsung : Rp. 738.257.217,43

3. Menghitung Total Biaya

Adapun hasil perhitungan analisa waktu dan biaya untuk alternatif


penambahan jam kerja
lembur tersaji dalam Tabel 4.18 - 4.9.

62
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Direct Cost (Biaya Langsung)

Uraian Pekerjaan Cost Slope (Rp) Durasi Normal Crash Duration Total Crash Total Durasi Proyek Tambahan Biaya (Rp) Kumulatif Tambahan Biaya (Rp) Biaya Langsung (Rp)
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm Rp 3.820.973,30 84 67 17 130 Rp 64.956.546,16 Rp 64.956.546,16 Rp 3.580.467.105,39
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) Rp 5.232.725,75 42 33 9 121 Rp 47.094.531,78 Rp 112.051.077,95 Rp 3.627.561.637,18
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex Rp 9.190.768,78 60 48 12 109 Rp 110.289.225,37 Rp 222.340.303,32 Rp 3.737.850.862,55
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) Rp 11.159.408,07 42 33 9 100 Rp 100.434.672,60 Rp 322.774.975,92 Rp 3.838.285.535,15

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Total Cost (Biaya Total)

Uraian Pekerjaan Durasi Normal Crash Duration Total Crash Total Durasi Proyek Biaya Langsung (Rp) Biaya Tak Langsung (Rp) Total Cost (Rp)
PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM
Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 mm 84 67 17 130 Rp 3.580.467.105,39 Rp 738.257.217,43 Rp 4.318.724.322,82
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Plesteran 1 SP : 3 PP tebal 20 mm (dinding) 42 33 9 121 Rp 3.627.561.637,18 Rp 738.257.217,43 Rp 4.365.818.854,61
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok ex. Mowilex 60 48 12 109 Rp 3.737.850.862,55 Rp 738.257.217,43 Rp 4.476.108.079,98
PEKERJAAN PLESTERAN
Pemasangan Acian (dinding) 42 33 9 100 Rp 3.838.285.535,15 Rp 738.257.217,43 Rp 4.576.542.752,58

63
Grafik Percepatan Biaya

Rp4.600.000.000,00
4.476.108.079,98
4.576.542.7522,58
Rp4.400.000.000,00 4.318.724.332,82
4.365.818.854,61
Rp4.200.000.000,00
Biaya (Rp)

Rp4.000.000.000,00

Rp3.800.000.000,00 3.737.850.862,55
3.838.285.535,15
3.580.467.105,39
Rp3.600.000.000,00
3.627.561.637,18
Rp3.400.000.000,00

Rp3.200.000.000,00
130 121 109 100
Percepatan (Hari)

Biaya Langsung Biaya Total

Gambar 4.5 Grafik Percepatan Biaya Langsung dan Biaya Total terhadap Waktu
untuk Penambahan 7 Jam Kerja (Lembur)

64
Dari gambar 4.2 total biaya diperoleh waktu optimum dan total biaya
optimum sebagai berikut :
a. Waktu Optimum = 100 HK
b. Total biaya Optimum = Rp4.576.542.752,58
Dengan efisiensi waktu dan biaya sebagai berikut :
a. Efisiensi waktu

b. Efisiensi Biaya

Gambar 4.6 Hubungan Waktu-Biaya Normal dan Dipercepat untuk Penambahan 7


jam Kerja (lembur).

65
DAFTAR PUSTAKA

Ardika, O.P. (2014). Analisis time cost trade off dengan penambahan jam kerja pada

proyek konstruksi: studi kasus proyek pembangunan jalan tol Bogor Ring

Road seksi II A. Skripsi : Universitas Sebelas Maret.

Ervianto, I. (2004). Teori-aplikasi manajemen proyek konstruksi Yogyakata :Andi.

Frederika, A. (2010). Analisis percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja

optimum pada proyek konstruksi. Skripsi : Universitas Udayana.

Husen, A. (2011). Manajemen proyek (edisi kedua). Yogyakarta : Andi.

Nurhayati. (2010). Manajemen proyek. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Anonim, 2004, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 Waktu Kerja Lembur dan Upah

Kerja Lembur, Jakarta: Departemen PU.

Rani, I. (2014). Analisis perbandingan percepatan pelaksanaan pekerjaan ditinjau dari

penambahan tenaga kerja dan penambahan jam kerja pada proyek

pembangunan gedung ITERA tahap I. Skripsi : Universitas Lampung.

Santosa, B. (2013). Manajemen proyek : konsep & implementasi. Yogyakarta

:Graha Ilmu.

66
Gulo, Jernih Putri, 2014, Analisa Percepatan Durasi Proyek dengan Metode Pertukaran

Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off) pada Proyek Perumahan Cemara

Kuta Medan, Medan : Universitas Sumatera Utara.

Soeharto, I. (1999). Manajemen proyek dari konseptual sampai operasional (Edisi2).

Jakarta : Erlangga.

Wati, M. N. (2015). Analisis percepatan proyek menggunakan metode time cost trade

off dengan penambahan jam kerja lembur optimum. Skripsi : Universitas

Sebelas Maret.

Widyatmoko, Yurry. 2008. Analisis percepatan waktu menggunakan metode crashing

pada kegiatan pemancangan di proyek Dermaga 115 Tanjung Priok dengan

aplikasi program PERTMaster. Skripsi : Universitas Indonesia

67

Anda mungkin juga menyukai