Anda di halaman 1dari 10

TUGAS SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

DOSEN PENGAJAR : Ir. Mukiat, MS

DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD LUTFAN ALAMGIR
03021382025106
KELAS B KAMPUS PALEMBANG
ALUMINIUM

1. SEJARAH
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.
Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam
berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan
paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif
makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium
foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat. Merupakan
konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi
kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang.
Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks. Pada abad
ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa didapatkan dari
bauksit dengan proses kimia Wöhler. Dibandingkan dengan elektrolisis, proses ini sangat
tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas. Karena dulu
dianggap sebagai logam berharga, Napoleon III dari Prancis (1808-1873) pernah
melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang kedua
dengan piring emas dan perak.[4][5] Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari Amerika
Serikat (1863-1914) dan Paul L.T. Héroult dari Prancis (1863-1914) menemukan proses
elektrolisis yang sampai sekarang membuat produksi aluminium ekonomis.

2. GENESHA (CADANGAN)
Genesa Aluminium Bijih aluminum yang utama adalah bauksit, kandungannya di atas
99% merupakan aluminium metalik. Bauksit adalah nama untuk suatu campuran dari
mineral serupa yang berisi aluminium oksida hydrated. Mineral ini adalah gibbsite
( Al(OH)3), diaspore ( AlO(OH)), dan boehmite ( AlO(OH)).
Aluminium dapat diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O) dengan cara melakukan
pemisahan mineral. Bauksit sendiri sebetulnya bukan mineral, tetapi merupakan suatu
campuran coloidal oksida-oksida Al dan Fe yang mengandung air.

Bauksit terbentuk sebagai endapan residual di dekat permukaan atau di permukaan tanah
pada daerah beriklim tropik dan subtropik. Karena kegiatan proses pelapukan kimia
unsurunsur kalium, natrium, kalsium, magnesium dan sedikit besi akan tercuci sedang
yang tertinggal adalah besi, titanium dan alumina. Faktor kondisi yang diperlukan bagi
terbentuknya endapan bauksit antara lain adalah Iklim yang sesuai, yaitu tropik atau
subtropik dan lembab, Batuan yang relatif kaya akan alumina, Cukup tersedia pereaksi
yang mampu melarutkan silika, Keadaan permukaan yang bersifat meluluskan air hujan
secara perlahan-lahan, Cukup sarana pengangkutan larutan hasil pelapukan yang tidak
dikehendaki, waktu, dan keadaan medan yang landai.

3. MINERAL MINERAL UTAMA, IKATAN DAN RUMUS KIMIANYA.


Korundum dengan rumus kimia. Korundum adalah kristal alumunium oksida dan
merupakan salah satu mineral pembentuk batuan. Secara alami mineral ini jernih, tetapi
dapat memiliki warna yang berbeda dengan adanya zat pengotor.,Bayerite dengan rumus
kimia. Bayerite merupakan salah satu polimorf dari alumunium hidroksida.4.

4. SIFAT FISIK DAN KIMIA


Sifat fisika pada aluminium adalah sebuah bentuk dari logam yang dimana akan relatif
lebih ringan, ulet, dan juga mampu untuk bertahan lama serta dapat dengan mudah
dibentuk. Pada sebuah logam yang dimana masih baru dilakukan penempaan akan
memiliki sebuah penampilan dari warna perak yang akan sangatlah mengkilap.
Sifat kimia merupakan unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik, bereaksi
dengan air dan melepaskan Hz dan alumunium oksida yang ulet dan menempel, bersifar
amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer, reaksi termit sifat afinitas terhadap
oksigen dari alumunium yang secara spontan akan melepaskan sejumlah kalor yang
cukup untuk melelehkan hasil reaksi yang mencapai 3000°C

5. MANFAAT ( PENGGUNAAN )
1. Produk Konstruksi
Aluminium juga banyak digunakan sebagai bahan pembuat produk konstruksi.
Logam jenis ini mudah sekali dibentuk dan kuat, sehingga bisa diolah menjadi
barang kebutuhan konstruksi.
Selain itu, aluminium termasuk jenis logam yang ringan dan bisa tahan terhadap
perubahan cuaca.
Karena itu, aluminium banyak digunakan sebagai rangka jendela, pintu, hingga
atap rumah.
2. Komponen Otomotif
Manfaat lain dari aluminium adalah sebagai komponen perlengkapan otomotif.
Aluminium bisa diolah menjadi komponen perlengkapan otomotif karena sifat
ringan dan mudah dibentuk.
Selain itu, aluminium juga termasuk jenis logam yang tahan terhadap korosi atau
karat.
Salah satu komponen otomotif yang menggunakan aluminium adalah rangka mobil.

3. Produk Kemasan
Aluminium jug memiliki manfaat sebagai produk kemasan seperti minuman kaleng.
Logam ini digunakan karena memiliki sifat anti korosi, ringan, dan mudah
dibentuk.
Dengan begitu aluminium bisa dibuat menjadi beragam bentuk benda dan tetap
aman untuk menyimpan makanan.
Bahkan aluminium juga digunakan untuk mengemas beberapa jenis obat-obatan.

4. Peralatan Masak
Seperti dijelaskan sebelumnya, aluminium adalah jenis logam yang bisa menjadi
penghantar panas yang baik.
Karena itu logam ini banyak digunakan untuk perlengkapan memasak.
Selain bisa menghantarkan panas, logam ini mudah dibentuk dan dibersihkan
sehingga cocok untuk perlengkapan memasak.

5. Produk Listrik
Selain menjadi penghantar panas, aluminium juga bisa menjadi penghantar listrik
yang baik.
Karena itu, aluminium menjadi logam yang banyak digunakan untuk membuat
lampu.
Selain itu, aluminium merupakan reflektor untuk cahaya dengan kualitas tinggi.
Itu tadi beberapa manfaat logam aluminium yang sering digunakan manusia.
Karena termasuk sumber daya alam tak dapat diperbarui, teman-teman harus
menghemat penggunaan aluminium.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengurangi penggunaan minuman
kemasan, selain kurang sehat teman-teman juga bisa menjaga lingkungan dengan
mengurangi sampah aluminium.

6. Tempat Terdapat (Indonesia&Dunia)

Sumatera Utara

Provinsi yang ibukotanya diberi julukan Paris van Sumatera ini ternyata merupakan salah
satu penghasil aluminium terbesar di Indonesia. Secara khusus, aluminium yang berada di
Sumatera bagian utara ini ditangani oleh PT. Inalum. Perusahaan yang dikelola secara khusus
oleh BUMN tersebut sudah berdiri sejak tahun 2013 dan terus berkomitmen untuk mengelola
aluminium dengan benar.

Pabrik alumunim PT Inalum / Inalum.id


Tepatnya Anda bisa menjumpai pengelolaan aluminium terbesar di Sumatera Utara pada
daerah Asahan. Hasil barang tambang ini begitu melimpah, sehingga bukan hanya bisa untuk
mencukupi kebutuhan aluminium di Sumatera Utara saja, melainkan juga sampai ke daerah
Sumatera lain dan Jawa. Bisa saja barang kebutuhan rumah tangga Anda ada yang berasal
dari tempat ini.
7. PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA

PT. Inalum

8. PEMASARAN

Dalam situasi yang semakin kompetitif, pemasaran haruslah dapat berperan


aktif dalam sebuah perusahaan. Pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis
strategis yang dapat memberikan suatu kepuasan yang berkelanjutan untuk tiga
pihak yang paling berkepentingan dengan perusahaan tersebut, yaitu
pelanggan, karyawan serta pemilik perusahaan. Dengan kata lain setiap
keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan harus mempertimbangkan
masalah pemasaran dengan tidak mengesampingkan fungsi-fungsi bisnis lain.
Usaha peleburan logam mempunyai peranan strategis pada shuktur
perekonomian nasional terutama dalam menunjang industri penghasil komponen
dan industri-industri pengerjaan logam lainnya Penurunan produksi industri
peleburan logam yang sangat besar sejak tahun 1997 sampai tahun 1999,
namun pada tahun 2000 terjadi peningkatan Penurunan yang sangat besar ini
disebabkan gejolak krisis moneter yang telah berdampak menurunkan kinerja
kelompok industri logam. Namun pada tahun 2000 mulai bangkit kembali yang
ditandai dengan peningkatan produksi hampir disemua jenis industri logam.
Industri peleburan aluminium yang merupakan salah satu bagian dari industri
peleburan logam yang telah lama berkembang. Peran aluminium sangatlah
besar dalam memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga.

RUTHENIUM
1. SEJARAH
Rutenium adalah unsur kimia dengan simbol Ru dan nomor atom 44. Ini adalah logam
transisi langka milik kelompok platinum dari tabel periodik. Seperti logam lain dari
kelompok platina, rutenium tidak aktif terhadap kebanyakan bahan kimia lainnya. Karl
Ernst Claus menemukan unsur tersebut pada tahun 1844 dan menamainya setelah tanah
airnya, Kekaisaran Rusia. Rutenium biasanya ditemukan sebagai komponen kecil bijih
platinum ; Produksi tahunan sekitar 20 ton. Sebagian besar rutenium diproduksi
digunakan pada kontak listrik tahan aus dan resistor film tebal. Aplikasi minor untuk
ruthenium ada dalam paduan platinum dan sebagai katalis kimia. Meskipun paduan
platinum alami yang mengandung semua enam logam kelompok platina digunakan untuk
waktu yang lama oleh orang Amerika pra-Columbus dan dikenal sebagai bahan kimiawan
Eropa sejak pertengahan abad ke-16, tidak sampai pertengahan abad ke-18 platinum
diidentifikasi sebagai Elemen murni Platinum alami mengandung paladium, rhodium,
osmium dan iridium yang ditemukan pada dekade pertama abad ke-19. Platinum di pasir
aluvial sungai Rusia memberi akses ke bahan baku untuk digunakan dalam piring dan
medali dan untuk pencetakan koin rubel, dimulai pada tahun 1828. Residu dari produksi
platinum untuk mata uang tersedia di Kekaisaran Rusia, dan Oleh karena itu sebagian
besar penelitian tentang mereka dilakukan di Eropa Timur.
Ada kemungkinan bahwa ahli kimia Polandia Jędrzej Śniadecki mengisolasi unsur 44
(yang dia sebut "vestium" setelah asteroid Vesta ditemukan beberapa saat sebelumnya)
dari bijih platinum Amerika Selatan pada tahun 1807. Dia mengumumkan pengumuman
penemuannya pada tahun 1808. Karyanya Tidak pernah dikonfirmasi, bagaimanapun, dan
dia kemudian menarik klaim penemuannya. Jöns Berzelius dan Gottfried Osann hampir
menemukan rutenium pada tahun 1827. Mereka memeriksa residu yang tersisa setelah
melarutkan platinum mentah dari Pegunungan Ural di aqua regia. Berzelius tidak
menemukan logam yang tidak biasa, namun Osann mengira ia menemukan tiga logam
baru, yang ia sebut pluranium, rutenium, dan polinium. Perbedaan ini menyebabkan
kontroversi lama antara Berzelius dan Osann tentang komposisi residu. Karena Osann
tidak dapat mengulangi isolasi ruthenium, dia akhirnya melepaskan klaimnya. Nama
"ruthenium" dipilih oleh Osann karena sampel yang dianalisis berasal dari Pegunungan
Ural di Rusia. Nama itu sendiri berasal dari Ruthenia, kata Latin untuk Rus' , sebuah
wilayah historis yang mencakup Rusia barat sekarang, Ukraina, Belarus, dan sebagian
Slowakia dan Polandia. Pada tahun 1844, Karl Ernst Claus, seorang ilmuwan Rusia
keturunan Jerman Baltik, menunjukkan bahwa senyawa yang disiapkan oleh Gottfried
Osann mengandung sejumlah kecil rutenium, yang Claus temukan pada tahun yang sama.
Claus mengisolasi rutenium dari residu platinum produksi rubel saat ia bekerja di
Universitas Kazan, Kazan, dengan cara yang sama dengan osmium congener yang lebih
berat yang ditemukan empat dekade sebelumnya. Claus menunjukkan bahwa rutenium
oksida mengandung logam baru dan memperoleh 6 gram rutenium dari bagian platinum
kasar yang tidak larut dalam aqua regia. Memilih nama untuk elemen baru, Claus
menyatakan: "Saya menamai tubuh baru, untuk menghormati Tanah Airku, ruthenium.
Saya berhak menelepon dengan nama ini karena Tuan Osann menyerahkan ruthenium-
nya dan kata itu Belum ada dalam bidang kimia. "Karl Ernst Claus (juga Karl Klaus atau
Carl Claus, Rusia : Карл Карлович Клаус adalah seorang ahli kimia dan naturalis Baltik
Jerman. Claus adalah seorang profesor di Kazan State University dan anggota Akademi
Ilmu Pengetahuan Rusia. Dia dikenal sebagai ahli kimia dan penemu unsur kimia
ruthenium, ia dikenal juga sebagai salah satu ilmuwan pertama yang menerapkan metode
kuantitatif dalam botani.
2. GENESHA ( CADANGAN )
3. MINERAL MINERAL UTAMA, IKATAN DAN RUMUS KIMIANYA.

Simbol: Ru

Radius Atom: 1.34 Å

Volume Atom: 8.3 cm3/mol

Massa Atom: 101.07

Titik Didih: 4425 K

Radius Kovalensi: 1.25 Å


Struktur Kristal: Heksagonal

Massa Jenis: 12.37 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 14.9 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas: 2.2

Konfigurasi Elektron: [Kr]4d7 5s1

Formasi Entalpi: 25.52 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 117 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 7.37 V

Titik Lebur: 2610 K

Bilangan Oksidasi: 2,3,4

Kapasitas Panas: 0.238 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 567.77 kJ/mol

4. SIFAT FISIK DAN KIMIA


Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal. Tidak
mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi  (dengan menghasilkan ledakan. Mudah
bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain. Rutenium dapat dilapisi dengan
metode elektro deposisi  atau denganmetode  dekomposisi suhu. Logam ini merupakan
pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau
paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik yang luar biasa. Alloy rutenium-
molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K.  Ketahanan korosi pada
titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1% rutenium. Rutenium
juga merupakan katalis yang serba guna. Asam sulfida dapat dipecah oleh cahaya dengan
menggunakan suspensi partikel CdS yang diisi dengan rutenium oksida. Diduga dapat
diterapkan untuk menghilangkan H2S pada pemurnian oli dan proses industri yang lainnya. 
Setidaknya, ada delapan bilangan oksidasi yang ditemukan, tapi di antara delapan bilangan
tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4 yang umum ditemukan. Senyawa rutenium memiliki ciri-
ciri yang menyerupai  senyawa cadmium.

5. MANFAAT ( PENGGUNAAN )
1. Dalam jumlah kecil rutenium digunakan untuk mengeraskan platina dan
paladium dan juga dapat dicampur dengan logam ini untuk membuat kontak
listrik untuk ketahanan aus yang tinggi.

2. Penambahan 0,1% rutenium meningkatkan ketahanan korosi titanium


seratus kali lipat.

3. Rutenium memiliki sifat katalitik; misalnya, hidrogen sulfida dapat dipecah


oleh cahaya dengan adanya suspensi berair partikel-partikel sulfida kadmium
yang sarat dengan rutenium dioksida.
6. Tempat Terdapat (Indonesia&Dunia)

Anda mungkin juga menyukai