Departemen SDM harus dapat membantu para manajer dan para stafnya, para pengguna SDM,
dan jaringan sistem informasi Sumber Daya Manusia (Human Resources Information System =
HRIS) dengan mengantisipasi memberikan informasinya tentang pekerjaan, serta dapat
membantu mengembangkan prinsip perencanaan desain pekerjaan (job-design principle).
Bagaimana mencari solusi dan memberikan informasi untuk menyelesaikan kesulitan yang
muncul sebagai tantangan dalam dunia kerja.
Selanjutnya untuk menentukan analisis pekerjaan dapat diuraikan dalam bentuk spesifikasi
pekerjaan dan deskripsi pekerjaan. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan berisi tentang uraian nama
pekerjaan atau jabatan, tugas dan fungsi dasar, wewenang, tugastugas, penggunaan teknologi,
ruang lingkup kegiatan, tanggung jawab, hubungan kerja dan kriteria penilaian hasil kerja.
Analisis pekerjaan dapat diaplikasikan sebagai alat untuk perencanaan SDM, pada tingkat
manajerial, profesional dan teknikal. Prinsip penerapan analisis pekerjaan dapat dilihat pula pada
gambar berikut:
Dalam rangka memperoleh suatu analisis akurat, departemen SDM bersandar pada organisasi dan
karyawan, yang diharapkan bisa menyediakan informasi yang berikut:
• daftar pertanyaan analisis pekerjaan seluruhnya;
• skema organisasi departemen;
• informasi tentang perubahan dalam perusahaan yang sudah memengaruhi posisi itu;
• klarifikasi memperjelas informasi yang disampaikan.
Pada akhirnya kegiatan analisis pekerjaan hendaknya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan
seperti ini:
• Berapa banyak waktu diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas penting?
• Tugas-tugas mana yang dapat dikelompokkan dengan mempertimbangkan jenis suatu pekerjaan?
• Bagaimana merancang pekerjaan sehingga kinerja karyawan dapat ditingkatkan?
• Jenis keahlian apa yang diperlukan untuk posisi jabatan tertentu?
• Jenis pendidikan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kinerja?
• Jenis keterampilan apa yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu?
• Karyawan mana yang terbaik dan sesuai untuk suatu pekerjaan?
• Bagaimana informasi yang diperoleh dari suatu analisis pekerjaan digunakan untuk program
pengembangan SDM?
Tindakan-tindakan yang diperlukan oleh manajemen SDM untuk mencapai tujuan yang didasarkan
pada informasi analisis pekerjaan, adalah sebagai berikut:
a.Evaluasi peran lingkungan terhadap pekerjaan individu
b. Kaji kembali kemungkinan ada persyaratan kerja yang usang
c. Ciptakan peraturan yang dapat menguntungkan semua pihak
d. Rancang kebutuhan SDM masa depan
e. Sesuaikan antara jumlah pelamar dan pekerjaan yang tersedia
f. Rancang kebutuhan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan baru maupun
karyawanyang sudah berpengalaman
g. Rancang rencana pengembangan potensi karyawan
h. Tentukan standar kerja/prestasi yang realistis
i.Penempatan karyawan hendaknya sesuai dengan minatnya
j. Penempatan karyawan harus sesuai dengan keahliannya
k.Berikan kompensasi secara wajar
Sistem informasi SDM juga berperan sangat signifikan dalam analisis pekerjaan. Melalui uraian,
spesifikasi dan standar pekerjaan, maka satuan kerja yang mengelola SDM dapat mengambil berbagai
langkah yang diperlukan.
Standar kerja merupakan bagian kunci untuk sistem kontrol dan pengendalian hasil
kerja. Manajer dan penanggung jawab SDM memberikan solusi permasalahan dan melakukan
koreksi serta kontrol pengendali:
Sesuai atau tidaknya teknik pengumpulan informasi yang digunakan dalam analisis pekerjaan, harus
diukur dengan aplikasi informasi yang diperoleh. Maksudnya, satu atau gabungan beberapa teknik
dapat dikatakan berhasil bila dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas SDM, sehingga setiap
karyawan yang ada dalam perusahaan mampu lebih mengoptimalkan kontribusinya ke arah
pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Dengan demikian, teknik mana pun yang digunakan
harus mampu memberikan kontribusi nyata dalam hal-hal berikut:
a. Merumuskan uraian pekerjaan.
b. Menetapkan standar prestasi kerja.
c. Merumuskan spesifikasi pekerjaan.
d. Memperkecil kemungkinan gap antar keinginan karyawan dengan perusahaan.
e. Membuat sistem informasi sumber daya manusia.
Beberapa metode baru datang dengan mendapat perhatian beberapa praktisi. Mereka melakukan
penelitian dan aplikasi selama lebih dari 25 tahun. Penempatan aplikasi masalah menjadikan metode
tersebut mendapat langkah maju yang besar. Mereka menggolongkan ke dalam beberapa
pembahasan berikut:
a. Pendekatan Peristiwa Genting
b. Skala penilaian tingkah laku
c. Ukuran dari Kedudukan Pengelolaan
d. Analisis Posisi Daftar Pertanyaan (PAQ Approach)
e. The Hay System
Rancang pekerjaan adalah aktivitas merancang yang fundamental yang memaksimalkan kinerja.
Rancang pekerjaan terdiri dari enam bagian terpisah, tetapi saling berhubungan. Jantung desain
pekerjaan adalah tujuan strategis bisnis organisasi, yang fokus pada aktivitas kinerja. Pekerja
membantu pencapaian tujuan strategis bisnis perusahaan dan tujuan strategis bisnis perusahaan
dan tujuan menjadi lebih berharga. Ini sangat penting karena untuk menghubungkan semua
aktivitas desain pekerjaan pada tujuan ini. (Rivai, 2005)
Rancang pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode
yang digunakan untuk melaksanakan tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan
dengan pekerjaan lainnya di dalam perusahaan. Rancang pekerjaan menentukan bagaimana
hubungan kerja manajer dengan karyawan-karyawannya, dan hubung di antara karyawan-
karyawan itu sendiri. Rancang pekerjaan mempunyai arti penting bagi kalangan karyawan dan
perusahaan.
Dalam rancang pekerjaan ada tiga hal penting untuk diperhatikan, rancangannya harus mencerminkan
pemenuhan tuntutan lingkungan, mencapai hasil dan kepuasan pekerjaan yang maksimal, dan para
pelaksana harus mampu berperan sebagai umpan balik. Secara umum rancang pekerjaan yang baik dan
tepat akan menghasilkan pada efektivitas, produktivitas dan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya jika
rancang pekerjaan kurang baik, akan berakibat fatal, seperti pekerja berhenti kerja, mangkir bahkan
pemogokan kerja.
Di bawah ini adalah tiga faktor utama yang memengaruhi dalam merancang suatu
pekerjaan. Faktor itu adalah sebagai berikut.
• Faktor organisasional.
• Faktor lingkungan.
• Faktor keperilakuan.
Peranan Sumber Daya Manusia dalam mendesain pekerjaannya adalah hubungan yang sangat dinamis.
Jadi, masukan-masukan atau pikiran-pikiran yang cerdas, tidak hanya melulu bersumber dari
majikan atau perusahaan ke karyawan, tetapi juga ada hak-hak mereka untuk berperan aktif dalam
merancang pekerjaannya.