Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis


telah menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi dengan membahas
sistem pencernaan dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu guru bidang studi Biologiyang telah memberikan tugas, petunjuk,


kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas
ini.

2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi


berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran


bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.

Watampone, 20 Januari 2014

Penyusun

~i ~
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................
.................... i

DAFTAR ISI............................................................. ii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................
.................................1

B. Rumusan Masalah  ...............................................................................................1

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

A. 
Mulut/Cavum Oris ......................................................................................................
.................................4

B. Faring.....................................................................................................................6

C. Kerongkongan (esophagus)................................................................................6

D. Lambung/
ventrikulus ...................................................................................................................
....................7

E. Usus Halus (Intestinum Tenue).......................................................................9

F. Kelenjar Pankreas .................................................................................................
....................................10

G. Hati (Hepar) ...........................................................................................................
..........................11

~ iii ~
H. Usus Besar (Intestinum Mayor) .......................................................................
..............................................................12

I. Anus/Lubang Pelepasa ..........................................................................................
...........................................13

BAB III : PENUTUP

A.  Kesimpulan .............................................................................................................
.......................14

B.  Saran ......................................................................................................................
.............15

DAFTAR PUSTAKA

~ iii ~
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecah
an zat makanandari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederha
na dengan menggunakan enzim dan organorgan pencernaan. Sistem pencer
naan ini dibedakan menjadi  tiga, yaitu :
1.    Pencernaan mekanisyaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah 
bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, me
nekan maupun melumatkan.

2.    Pencernaan kimiawi atau enzimatis Yaitu pengubahan zat makanan de
ngan bantuan enzim pencernaan.
3.    Pencernaan biologis Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama 
yang men guntungkan dengan mikroba.

Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, ya
itu :
1.    Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel

2.    Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau
melalui saluran pencernaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah 
yang akan dibahas pada penulisan makalah ini, yaitu :

1. Sistem pencernaan pada manusia

~ iii ~
2. Proses penelanan makanan

C. Tujuan  Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari sistem pencernaan

2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan

3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan

4. Untuk mengetahui mnfaat dari organ-organ sistem pencernaan

~ iii ~
BAB II

PEMBAHASAN

A.     Sistem Pencernaan Makanan

Pencernaan makanan adalah aktivitas saluran makanan ( tractus


digectivus) dan kelenjar-kelenjarnya dalam suaatu proses memersiapkan
makanan untuk dapat diserap oleh usus. Suatu kehidupan yang dihayati
oleh organisme akan dapat dipertahankan bila makanan dalam jumlah
cukup dapat dipasok dan dapat digunakan bagi berlangsungnya suatu
reaksi oksidatif yang dapat menghsilkan energi dan juga bagi keperluan
tubuh atau bagian tubuh guna perbaikan, pertumbuhanm dan reproduksi.
Sebagian besar makanan yang digunakan primata ( human and non-
human primate) dan vertebrata lainnya (baik yang menyusui maupun yang
tidak menyusui) mempunyai bentuk kompleks dan tidak larut, sehingga
tidak mungkin untuk dapat diserap oleh saluran pencernaan makanan
begitu saja tanpa terlebih dahulu mengalami perubahan melewati aktivitas
pencernaan. Pada organisme peringkat rendah, seperti protozoa, dapat
memperoleh makananya melalui proses difusi atau fagosita dan
dilanjutkan dengan proses pencernaan di dalam selnya. Pada vetebrata
terdapat sebuah sistem dengan kekhususan untuk merubah makanan yang
masuk ke dalam alat pencernaan menjadi bentuk-bentuk kimia yang secara
langsung dapat dicerna oleh usus dan limfe. Beberapa makanan yang telah
mempunyai bentuk sederhana tidak memerlukan lagi  proses penguraian
dan dapat secara langsung bisa diserap oleh saluran pencernaan makanan
seperti glukosa, garam-garam yang dapat larut, air, dan beberapa macam
makanan lainnya.
Rongga mulut dengan dibantu kelenjar yang terdapat di sekitarnya
dan struktur gigi dan lidah merupakan tempat untuk merubah bentuk
makanan yang masuk kedalam bentuk kimia dan fisik untuk memudahkan
proses pencernaan selanjutnya. Penghayatan akan adanya makanan dan
keinginan untuk mengkonsumsinya dipengaruhi oleh rangsangan sensoris
yang sampai ke susunan syaraf pusat melalui beberapa jalur diantaranya

~ iii ~
yang berkaitan dengan penglihatan, pembauan dan cita rasa. Lambung
dapat berfungsi sebagai pengumpulan makakan untuk sementara sampai
makanan yang dikonsumsi diubah dalam bentuk yang memungkinkan untuk
proses pencernaan yang akan berlangsung di dalam duodenum. Usus halus
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan beragam proses pencernaan
dengan bantuan beragam enzim sebagai katalisator yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas dan zat-zat lain yang dihasilkan  oleh sel-sel usus itu
sendiri. Di dalam usus halus juga terjadi proses emulsifikasi lemak
sehingga bahan ini mudah dicerna oleh enzim tertentu dan lebih mudah
diserap oleh usus. Usus besar mempunyai kemampuan untuk melakukan
konservasi air, berfungsi sebagai pengumpul sementara hasil pencernaan
dan dapat menyerap makanan dari usus besar sangat terbatas. Usus besar
juga berfungsi sebagai inkubator bagi beragam bakteri yang
berkemampuan untuk mensintesis faktor-faktor nutrisi tertentu yang
pada akhirnya memegang peranan dalam status gizi individu yang
bersangkutan. Jadi, sistem pencernaan merupakan proses perubahan atau
pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhara dengan menggunkan enzim dan organ-organ pencernaan.
Pencernaan  makanan di dalam tubuh manusia melalui 6 tahap yaitu:

1.      Ingesti : pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.


2.      Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3.      Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4.      Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim, trdapat di lambung.
5.      Absorbsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6.      Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.

B. Organ pencernaan manusia

A.  Mulut/cavum oris

Di dalam mulut terdapat alat-alat yyang membantu dalam proses


pencernaan, yaitu: gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam

~ iii ~
ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan
kimiawi.

1. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan


menjadi halus. Gigi dapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri,
gigi taring, gigi geraham depan dan gigi geraham belakang. Secara umum,
gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher
gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk mahkota
gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan
gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing
berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk
mengunyah.

Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,


sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Tulang gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan
rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan
pembuluh_pembuluh darah.

Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama
yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun
jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi
geraham.

2. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut


dan memba ntu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah
juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin,
pahit, dan asam.

~ iii ~
3. Kelenjar ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar


ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:

- Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga

- Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah

- Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu,


lidah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan
basah.

Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin


berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat
karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah
di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin beketja dengan
baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.

B.  Faring

Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan ke
rongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerong
kongan melalui proses deglutisi melewati faring.Faring juga merupakan pe
rtemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut juga 
sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil 
yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.

C. Kerongkongan (esophagus)

Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang be
rarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau k
erongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui se
waktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventriku

~ iii ~
lus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus 
dengan menggunakan proses peristaltik . 

Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung ka
piler darah, dan ujung saraf
c.  Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat

Gerakan peristaltik pada kerongkongan

Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan ger
akan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaa
n (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak 
meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus m
enuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju 
ke lambung adalah 6 detik

D.  Lambung/ventrikulus

Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terl
etak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapi
san, yaitu :

a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)

Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai l
apisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan u
ntuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota t
ubuh lainnya.

b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :

1.  Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan de
ngan esophagus dan hepar.

~ iii ~
2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya me
mbulat.

3.  Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan 
dengan intestinum tenue.

c. Lapisan Submukosa.

Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena da
pat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sek
aligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari 
sel-sel tersebut.

d. Lapisan Mukosa.

Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cai
ran, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk sepe
rti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehin
gga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

Fungsi ventriculus yaitu :
a.  Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu 
pendek
e.  Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan denga
n cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f.  Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.  Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.

~ iii ~
i.  Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.

E.  Usus Halus (Intestinum Tenue)

Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian ut
ama yaitu :

a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan d
engan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panj
angnya sekitar 25 cm/0,25 m

b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung 
dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan p
encernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.

c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan j
ejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari ma
kanan. Panjangnya sekitar 1 m.

Fungsi utama usus halus adalah:

a.  Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui k
apiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe

b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino

c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :

-  Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

- Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.

- Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

- Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.

- Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida

~ iii ~
- Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino

- Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

-  Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

F. Kelenjar Pankreas

Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duo
denum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :

a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula 
dalam darah.

b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung 
enzim. Enzim tersebut yaitu :

 Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum me
njadi maltose.
 Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi a
sam lemak dan gliserol.
 Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi trip
sin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amin
o.
 Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi mo
nosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactas
e.
 Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralk
an keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.

G. Hati (Hepar)

Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh 
dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam ro
ngga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cair

~ iii ~
an empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). S
etiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.

Kandungan Empedu :

a.  Garam kholat yang berfungsi :

 Mengaktifkan lipase pancreas
 Menurunkan tekanan permukaan butir-
butir  lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan

b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga mem
buat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.

c.  Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kec
il dalam 
aIr. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormo
ne. Empedu menghasilkan

Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.

Fungsi empedu :

 Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
 Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.

Hepar berfungsi :

 Menghasilkan cairan empedu.
 Menawarkan racun.
 Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
 Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
 Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
 Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan da
ri tubuh

~ iii ~
H. Usus Besar (Intestinum Mayor)

usus besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan dindi
ng yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan 
dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus besar, yaitu :

a.  Caecum/sekum 

Merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujun
g sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) de
ngan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak 
walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding 
abdomen pada orang yang masih hidup.

Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :

 Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
 Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga perito
neum
 Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap 
posterior abdomen
 Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah

b. Usus Buntu (appendiks)

Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi 
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian 
kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burun
g, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum ya
ng besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang s
ebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacig

~ iii ~
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti co
rong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih me
mungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.

Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam ron
gga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu or
gan pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat 
dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rong
ga abdomen.

c. Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyemp
it dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya

I. Anus/Lubang Pelepasan

Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan re
ktum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, ter
jadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. P
roses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.

BAB III

PENUTUP

~ iii ~
A.  Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem penc
ernaan pada manusia adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan 
zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana 
dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan.

Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu deng
an enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organ–
organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan 
dicerna oleh tubuh. Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dar
i :

a) Mulut (oris)
b) Tekak (faring)
c) Kerongkongan (esophagus)
d) Lambung (ventrikulus)
e) Usus halus (intestinum minor)
Usus dua belas jari (duodenum)
Usus kosong (jejunum)
Usus penyerapan (ileum)
f) Kelenjar Pankreas
g) Hati (Hepar)
h) Usus besar (intestinum mayor)
Rectum
Anus

B.   Saran

Dengan mengetahui sistemsistem yang ada pada tubuh manusia ini, 
kita mengharapkan para pembaca maupun temanteman yang lain dapat me

~ iii ~
ngenal lebih 
dekat bagianbagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organorgan yang m
enyusun 
sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zatzat atau en
zim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat m
enyerang sistemsistem  tersebut, atau halhal lain 
yang berkaitan dengan suatu salah satu sistem organ. Disini pula kita tem
ukan pengetahuan dan wawasan yang baru yang belum kita ketahui seluruh
nya.

Semoga makalah dengan judul “Sistem Pencernaan pada Manusia” 
ini dapat menjadi sumber inspirasi temanteman untuk membuat makalah 
dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah 
ini ada katakata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak keku
rangan pada makalah ini. Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

~ iii ~
Fried, Goerge H. 2005. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.  Jakarta:
Erlangga.

Nana, dkk. 2009. Buku Sakti. Yogyakarta: Kendi Mas Media.

Piliang, Wiranda G. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume 1. Bogor: IPB Press.

Winatasasmita, Djamhur. 1992. MATERI Pokok Biologi Umum.  Jakarta:


Universitas Terbuka.

Yatim, wildan. 1996. Histologi biologi modern. Bandung: Tarsito.

~ iii ~

Anda mungkin juga menyukai