Penyusun
~i ~
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................
.................... i
DAFTAR ISI............................................................. ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................
.................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Mulut/Cavum Oris ......................................................................................................
.................................4
B. Faring.....................................................................................................................6
C. Kerongkongan (esophagus)................................................................................6
D. Lambung/
ventrikulus ...................................................................................................................
....................7
E. Usus Halus (Intestinum Tenue).......................................................................9
F. Kelenjar Pankreas .................................................................................................
....................................10
G. Hati (Hepar) ...........................................................................................................
..........................11
~ iii ~
H. Usus Besar (Intestinum Mayor) .......................................................................
..............................................................12
I. Anus/Lubang Pelepasa ..........................................................................................
...........................................13
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................
.......................14
B. Saran ......................................................................................................................
.............15
DAFTAR PUSTAKA
~ iii ~
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecah
an zat makanandari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederha
na dengan menggunakan enzim dan organorgan pencernaan. Sistem pencer
naan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Pencernaan mekanisyaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah
bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, me
nekan maupun melumatkan.
2. Pencernaan kimiawi atau enzimatis Yaitu pengubahan zat makanan de
ngan bantuan enzim pencernaan.
3. Pencernaan biologis Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama
yang men guntungkan dengan mikroba.
Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, ya
itu :
1. Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2. Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau
melalui saluran pencernaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah
yang akan dibahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1. Sistem pencernaan pada manusia
~ iii ~
2. Proses penelanan makanan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
4. Untuk mengetahui mnfaat dari organ-organ sistem pencernaan
~ iii ~
BAB II
PEMBAHASAN
~ iii ~
yang berkaitan dengan penglihatan, pembauan dan cita rasa. Lambung
dapat berfungsi sebagai pengumpulan makakan untuk sementara sampai
makanan yang dikonsumsi diubah dalam bentuk yang memungkinkan untuk
proses pencernaan yang akan berlangsung di dalam duodenum. Usus halus
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan beragam proses pencernaan
dengan bantuan beragam enzim sebagai katalisator yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas dan zat-zat lain yang dihasilkan oleh sel-sel usus itu
sendiri. Di dalam usus halus juga terjadi proses emulsifikasi lemak
sehingga bahan ini mudah dicerna oleh enzim tertentu dan lebih mudah
diserap oleh usus. Usus besar mempunyai kemampuan untuk melakukan
konservasi air, berfungsi sebagai pengumpul sementara hasil pencernaan
dan dapat menyerap makanan dari usus besar sangat terbatas. Usus besar
juga berfungsi sebagai inkubator bagi beragam bakteri yang
berkemampuan untuk mensintesis faktor-faktor nutrisi tertentu yang
pada akhirnya memegang peranan dalam status gizi individu yang
bersangkutan. Jadi, sistem pencernaan merupakan proses perubahan atau
pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhara dengan menggunkan enzim dan organ-organ pencernaan.
Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui 6 tahap yaitu:
B. Organ pencernaan manusia
A. Mulut/cavum oris
~ iii ~
ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan
kimiawi.
1. Gigi
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama
yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun
jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi
geraham.
2. Lidah
~ iii ~
3. Kelenjar ludah
B. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan ke
rongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerong
kongan melalui proses deglutisi melewati faring.Faring juga merupakan pe
rtemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut juga
sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil
yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
C. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang be
rarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau k
erongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui se
waktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventriku
~ iii ~
lus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus
dengan menggunakan proses peristaltik .
Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung ka
piler darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan ger
akan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaa
n (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak
meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus m
enuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju
ke lambung adalah 6 detik
D. Lambung/ventrikulus
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terl
etak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapi
san, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai l
apisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan u
ntuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota t
ubuh lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
1. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan de
ngan esophagus dan hepar.
~ iii ~
2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya me
mbulat.
3. Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan
dengan intestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena da
pat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sek
aligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari
sel-sel tersebut.
d. Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cai
ran, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk sepe
rti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehin
gga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu
pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan denga
n cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
~ iii ~
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
E. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian ut
ama yaitu :
a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan d
engan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panj
angnya sekitar 25 cm/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung
dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan p
encernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan j
ejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari ma
kanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui k
apiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
- Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
- Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
- Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
~ iii ~
- Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
- Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
F. Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duo
denum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula
dalam darah.
b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung
enzim. Enzim tersebut yaitu :
Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum me
njadi maltose.
Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi a
sam lemak dan gliserol.
Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi trip
sin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amin
o.
Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi mo
nosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactas
e.
Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralk
an keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
G. Hati (Hepar)
Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh
dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam ro
ngga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cair
~ iii ~
an empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). S
etiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
a. Garam kholat yang berfungsi :
Mengaktifkan lipase pancreas
Menurunkan tekanan permukaan butir-
butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga mem
buat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
c. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kec
il dalam
aIr. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormo
ne. Empedu menghasilkan
Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.
Fungsi empedu :
Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan da
ri tubuh
~ iii ~
H. Usus Besar (Intestinum Mayor)
usus besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan dindi
ng yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan
dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus besar, yaitu :
a. Caecum/sekum
Merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujun
g sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) de
ngan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding
abdomen pada orang yang masih hidup.
Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga perito
neum
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap
posterior abdomen
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
b. Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian
kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burun
g, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum ya
ng besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang s
ebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacig
~ iii ~
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti co
rong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih me
mungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam ron
gga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu or
gan pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat
dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rong
ga abdomen.
c. Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyemp
it dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya
I. Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan re
ktum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, ter
jadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. P
roses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.
BAB III
PENUTUP
~ iii ~
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem penc
ernaan pada manusia adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan
zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan.
Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu deng
an enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organ–
organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan
dicerna oleh tubuh. Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dar
i :
a) Mulut (oris)
b) Tekak (faring)
c) Kerongkongan (esophagus)
d) Lambung (ventrikulus)
e) Usus halus (intestinum minor)
Usus dua belas jari (duodenum)
Usus kosong (jejunum)
Usus penyerapan (ileum)
f) Kelenjar Pankreas
g) Hati (Hepar)
h) Usus besar (intestinum mayor)
Rectum
Anus
B. Saran
Dengan mengetahui sistemsistem yang ada pada tubuh manusia ini,
kita mengharapkan para pembaca maupun temanteman yang lain dapat me
~ iii ~
ngenal lebih
dekat bagianbagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organorgan yang m
enyusun
sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zatzat atau en
zim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat m
enyerang sistemsistem tersebut, atau halhal lain
yang berkaitan dengan suatu salah satu sistem organ. Disini pula kita tem
ukan pengetahuan dan wawasan yang baru yang belum kita ketahui seluruh
nya.
Semoga makalah dengan judul “Sistem Pencernaan pada Manusia”
ini dapat menjadi sumber inspirasi temanteman untuk membuat makalah
dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah
ini ada katakata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak keku
rangan pada makalah ini. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
~ iii ~
Fried, Goerge H. 2005. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
~ iii ~