Anda di halaman 1dari 4

FORM ASESMEN POTENSI SEKOLAH

Jumlah Murid : 800


Jumlah kelas : 25
Perpustakaan : 1
Sarana olahraga : 1 lapangan bola voli,
Fasilitas lainnya : Gedung PSB, Labkom, Lab IPA, Mushola, Perpustakaan

Jumlah murid dalam satu kelas : 800


Rata-rata umur : 16 Tahun
Jumlah Peserta didik berkebutuhan :  5
khusus
Ukuran kelas : 7mx7m
Seting tempat duduk :  klasikal
Fasitas kelas :  proyektor, papan tulis, media poster
_____________________________________________
Murid yang bisa diperbantukan :  10
dalam pembelajaran bagi PDBK

Jumlah guru & Guru pendamping : 50


Rasio guru dan murid : 1 : 50
Rasio Pendamping dan PDBK :  0 : 50
Pelatihan yang pernah diikuti guru :  Diklat Pembelajaran Inklusif
_____________________________________________
_____________________________________________
Pelatihan yang pernah diikuti GPK :  Tidak ada
_____________________________________________
_____________________________________________
Jumlah tenaga ahli yang ada di sekolah : 0
Jenis keahlian : -

Jumlah tenaga ahli luar yang : -


berkerjasama dengani sekolah

Kurikulum yang digunakan : Kurikulum 13


Metode pembelajaran saat ini : Daring

Jenis layanan : Bimbingan Individu


Penanggung jawab/Ahli yang terlibat : -
Waktu pelaksanaan : Setelah kegiatan pembelajaran selesai
Lama layanan : 1 jam

Jenis ekstrakurukuler : Pramuka, Kesenian, Olahraga, OSIS, PMR


Tempat pelaksanaan esktrakurikuler : Di sekolah
Waktu pelaksanaan esktrakurikuler : Setiap Sabtu 
Fasilitas penunjang ektrakurikuler : -

Rata-rata jarak rumah ke sekolah : 2-3 km


Kondisi lingkungan di sekitar sekolah : Sekolah dekat dengan Perkantoran dengan Dinas
Pemerintah Provinsi
Tempat yang mungkin dijadikan : Pertokoan
sumber belajar di dekat sekolah
Dukungan kepala sekolah : Sangat mendukung
Dukungan dari pengawas : Sangat mendukung
Form Analisis Hasil Asesmen
Potensi Sekolah

Tuliskan potensi sekolah Tuliskan tantangan di sekolah yang bisa menghambat imlementasi UDL:
yang bisa mendukung 1. Belum tumbuh sikap menerima dan menghargai perbedaan. Padalah
imlementasi UDL:  sesungguhnya paham pendidikan inklusif menghendaki adanya
1. Mampu merancang penghargaan pada martabat manusia secara universal. Sikap belum bisa
dan menerima dan menghargai perbedaan tercermin dalam perilaku guru,
menggunakan kurikulum kepala sekolah, para orang tua, dan para pengambil kebijakan
yang fleksibel 2. Tantangan yang Bersifat Praktik
2. Tersedia sarana Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai
prasarana diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh
pendidikan yang sesuai provinsi di indonesia, akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak
dengan prosedur kekeliruan. Hal ini disebabkan karena para guru maupun pemangku
operasi standar kebijakan di daerah masih belum memahami pendidikan inklsif secara
3. Tersedia sumber dana utuh dan baik.
tetap
yang menjamin
kelangsungan
penyelenggaraan
pendidikan dan tidak
merugikan peserta didik
4. Tersedia pendidik dan
tenaga
kependidikan yang
memiliki kualifikasi
akademik dan
kompetensi yang sesuai

Tulsikan upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi tatangan tersebut


1. Mengubah sikap orang tua, guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif.
2. Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan
sebuah masalah)
3. Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam
layanan pendidikan inklusif

Anda mungkin juga menyukai