PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang terintegrasi di
satuan pendidikan dalam rangka mengupayakan memfasilitasi perkembangan
peserta didik. Kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan secara
sistematis, logis, objektif, berkelanjutan dan terprogram yang dilakukan oleh Guru
Bimbingan dan Konseling untuk mencapai tugas perkembangan kemandirian
peserta didik yang optimal. Sebagai kegiatan yang terintegrasi, pemberian
layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan untuk mengembangkan potensi
diri peserta didik dalam membentuk karakter yang sesuai dengan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan yang dilaksanakan dalam layanan Bimbingan dan Konseling
mengacu kepada CL Bimbingan dan Konseling. Rancangan kegiatan layanan
Bimbingan dan Konseling disusun oleh guru Bimbingan dan Konseling
berdasarkan pada asesmen kebutuhan peserta didik dan dengan mengupayakan
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan personil sekolah
lainnya sehingga pelaksanaannya dapat terintegrasi dalam kurikulum yang
berlaku di satuan pendidikan.
1. Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMK
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK bertujuan agar peserta didik
mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada CL Bimbingan dan
Konseling. Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling di SMK
mengupayakan agar peserta didik dapat memiliki keputusan karir apakah akan
berwirausaha, bekerja, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Pemberian layanan Bimbingan dan Konseling selama masa sekolah
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peserta didik mengenai
bakat dan minat serta kemampuan potensi dirinya sehingga secara ajeg dapat
memilih keputusan karir yang sesuai dengan kondisi dirinya.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling menggunakan paradigma
perkembangan individu dan menekankan pada upaya mengembangkan
potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak
mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling agar potensinya berkembang
kerja. Dengan masa studi sekitar tiga tahun, lulusan SMK diharapkan
mampu untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni.
Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan
memiliki visi untuk menggerakkan sekolah lainnya agar mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, serta mampu
mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai
perkembangan dunia kerja, serta menjadi pendukung kearifan/keungguian
lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung
kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha
tinggi, berat badan, dan proporsi muka serta badan yang tidak lagi
menggambarkan anak-anak. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya fisik
khas laki-laki dan perempuan. Perkembangan fisik yang telah sempurna
diiringi dengan perkembangan psikoseksual dengan kematangan organ-
organ seksualnya. Mereka menjadi lebih memberikan perhatian terhadap
penampilan fisiknya serta mulai tertarik pada lawan jenisnya.
2. Aspek Kognitif
Perkembangan pemikiran peserta didik/konseli SMK mulai menunjukkan
kemampuan berpikir logis yang lebih baik. Mereka mulai mampu berpikir
yang menghubungkan sebab dan akibat dari kejadian-kejadian di
lingkungannya. Pemahaman terhadap diri serta lingkungannya mulai lebih
meluas dan mendalam. Mereka cenderung berfikir secara ideal, sehingga
seringkali mengkritisi maupun menentang pemikiran orang dewasa.
Walaupun mereka memiliki argumentasi-argumentasi pemikiran yang
berkembang, namun juga sering merasa ragu-ragu sehubungan dengan
keterbatasan pengalaman yang dimilikinya. Peserta didik/konseli SMK juga
menampakkan egosentrisme berfikir, yang menganggap dirinya benar serta
cenderung menentang pemikiran orang dewasa maupun aturan-aturan di
lingkungannya.
3. Aspek Sosial
Pada aspek sosial, peserta didik/konseli SMK mulai tumbuh kemampuan
memahami orang lain. Kemampuan ini mendorongnya menjalin hubungan
sosial dengan teman sebaya. Mereka menjalin hubungan pertemanan yang
erat dan menciptakan identitas kelompok yang khas. Hubungan kelompok
sebaya lebih menguat serta cenderung meninggalkan keluarga. Orangtua
merasa kurang diperhatikan. Masa ini juga ditandai dengan berkembangnya
sikap konformitas, yaitu kecenderungan untuk: meniru, mengikuti opini,
pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi), atau keinginan orang lain.
Perkembangan konformitas dapat berdampak positif atau negatif,
tergantung kepada kualitas kelompok di mana konformitas itu dilakukan. Ada
beberapa sikap yang sering ditampilkan peserta didik/konseli SMK antara
lain: kompetisi atau persaingan, konformitas, menarik perhatian, menentang
otoritas, sering menolak aturan dan campur tangan orang dewasa dalam hal
urusan-urusan pribadinya. Kondisi ini mengakibatkan pandangan negatif
masyarakat pada peserta didik/konseli di kelompok usia tersebut.
4. Aspek Emosi
Peserta didik/konseli SMK merupakan kelompok usia remaja digambarkan
dalam keadaan yang tidak menentu, tidak stabil, dan emosi yang meledak-
ledak. Meningginya emosi terjadi karena adanya tekanan tuntutan sosial
terhadap peran- peran baru selayaknya orang dewasa. Kondisi ini dapat
memicu masalah, seperti kesulitan belajar, penyalahgunaan obat, dan
perilaku menyimpang. Remaja yang sering mengalami emosi yang negatif
cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun peserta
didik/konseli mulai belajar mengendalikan emosinya. Pada masa remaja ini
juga terjadi perkembangan emosi terhadap lawan jenis. Dengan matangnya
hormon seksual, mereka mulai merasakan ketertarikan dan memberikan
perhatian khusus pada lawan jenis. Pada umumnya mereka tumbuh rasa
jatuh cinta yang terkadang berlanjut sampai pacaran
5. Aspek Moral
Melalui pengalaman berinteraksi sosial dengan orangtua, guru, teman
sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas peserta didik/konseli
SMK sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak atau remaja
awal. Mereka sudah lebih mengenal nilai-nilai moral atau konsep moralitas,
seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Peserta
didik/konseli sudah dapat menginternalisasikan penilaian- penilaian moral
dan menjadikannya sebagai nilai pribadi. Pertimbangan moral yang
diinternalisai peserta didik/konseli bukan lagi karena dorongan orang lain
atau perintah orangtua namun karena keinginan dari hati dan merupakan
pilihannya. Peserta didik/konseli berperilaku bukan hanya untuk memenuhi
kepuasan fisiknya, tetapi juga aspek psikis, seperti rasa senang dengan
adanya penerimaan, pengakuan, atau penilaian positif dari teman sebaya
atau orang lain tentang perbuatannya
6. Aspek Religius
Melalui pengalaman berinteraksi sosial dengan orangtua, guru, teman
sebaya, atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas peserta didik/konseli
SMK sudah lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak atau remaja
awal. Mereka sudah lebih mengenal nilai-nilai moral atau konsep moralitas,
seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Peserta
didik/konseli sudah dapat menginternalisasikan penilaian- penilaian moral
dan menjadikannya sebagai nilai pribadi. Pertimbangan moral yang
diinternalisai peserta didik/konseli bukan lagi karena dorongan orang lain
atau perintah orangtua namun karena keinginan dari hati dan merupakan
pilihannya. Peserta didik/konseli berperilaku bukan hanya untuk memenuhi
kepuasan fisiknya, tetapi juga aspek psikis, seperti rasa senang dengan
adanya penerimaan, pengakuan, atau penilaian positif dari teman sebaya
atau orang lain tentang perbuatannya
Perilaku
Ekonomis
1. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Bengkulu Tengah
a. Visi
C. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi
teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar
kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori
Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas
Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS), Anlisis
Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor
dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai
pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan
peserta didik. Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMK Negeri 2
Bengkulu Tengah dibuat dan disusun sendiri oleh Guru Bimbingan dan Konseling
sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di Sekolah.
Dalam pelaksanaannya Guru Bimbingan Konseling menggunakan Angket
Kebutuhan Peserta Didik , Gaya Belajar dan Angket Kepribadian Siswa
D. RUMUSAN TUJUAN
Setelah Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik dirumuskan dilakukan
perumusan tujuan layanan bimbingan dan konseling. Tujuan layanan merupakan
kompetensi yang akan dicapai peserta didik setelah memperoleh layanan
bimbingan dan konseling. Tujuan layanan dirumuskan berdasarkan hasil
asesmen dan analisis kebutuhan yang diselaraskan dengan standar kompetensi
kemandirian peserta didik (SKKPD).
Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada
Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan
(keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih
kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling.
Peserta didik mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan
peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well Being, dan Profil Pelajar
Pancasila. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam menyusun rancangan
Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada alur Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling seperti yang tercantum tabel dibawah ini.
Aspek Deskripsi
E. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbingan dan konseling di SMK meliputi : (1) layanan
dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif,
dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai
pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
F. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam
setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga
dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan
dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan
dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi
konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
EKUIV
ASPEK KOMPONEN STRATEGI METOD ALAT/ EVALUA
CAPAIAN LAYANAN KELAS MATERI ALEN
PERKEMBANGAN PROGRAM LAYANAN E MEDIA SI
SI
Menerapkan
pengetahuan
keberagamaan serta Meningkatkan Disesuaikan
Landasan Hidup mengajak teman sebaya Konseling kualitas ibadah dengan Proses
XI Responsif 2 Jam
Religius atas dasar keyakinan Kelompok pada Tuhan pendekatan yang dan Hasil
yang dimiliki secara YME digunakan
konsisten melalui sikap
dan perilaku sehari hari.
Berperilaku atas dasar
keputusan yang Etika dan Slide
Landasan Perilaku Bimbingan Proses
mengintegrasikan keragaman XI Dasar budaya tertib Jigzaw Power 2 Jam
Etis Klasikal dan Hasil
norma dan aspek etis dalam berlalu lintas Point
kehidupan sehari-hari.
Menyesuaikan ekspresi
Stress dan Bingo Slide
perasaan diri sendiri dan Bimbingan Proses
Kematangan Emosi XI Dasar cara Game, Power 2 Jam
orang lain secara tepat untuk Klasikal dan Hasil
mengatasinya Diskusi Point
menyelesaikan konflik
Mengembangkan ragam
alternatif pengambilan
keputusan dan pengentasan Macam- Disesuaikan
Kematangan
masalah secara objektif Bimbingan macam dengan Proses
Intelektual XI Dasar 2 Jam
menggunakan konsep ilmu Kelompok kecerdasan pendekatan yang dan Hasil
pengetahuan dan perilaku dalam belajar digunakan
belajar beserta
konsekuensinya.
Menunjukkan kesamaan Membiasakan
(equality) dan/atau mengucapkan
Disesuaikan
kesetaraan (equity) dalam kata maaf,
Kesadaran Konseling dengan Proses
berinteraksi dengan orang XI Responsif kata tolong 2 Jam
Tanggungjawab Kelompok pendekatan yang dan Hasil
lain sesuai hak dan kewajiban dan kata
digunakan
terima kasih
dalam bergaul
Mendesain bentuk kolaborasi Kiat sukses Slide
secara harmonis dengan lain Bimbingan Jigzaw, Proses
Kesadaran Gender XI Dasar hidup Power 2 Jam
jenis dalam keberagaman Klasikal Diskusi dan Hasil
bermasyarakat Point
peran sosial
Mengelola dan
Motivasi diri
mengembangkan Think
dan Video
Pengembangan kemampuan dan keunikan diri Bimbingan Pair and Proses
XI Dasar pengaruhnya “You 2 Jam
Pribadi yang dimiliki dalam Klasikal Share dan Hasil
dalam Can”
lingkungan sosial yang lebih (TPS)
kehidupan
luas.
Mendesain beberapa
Perilaku Peminatan Disesuaikan
peluang wirausaha yang Memulai
Kewirausahaan/Ke dan Konseling dengan Proses
akan diambil untuk XI usaha secara 2 Jam
mandirian Perencanaa kelompok pendekatan yang dan Hasil
mencapai kemandirian mandiri
Perilaku Ekonomis n Individual digunakan
secara finansial dan sosial
Menyelaraskan perilaku
diri dengan kebutuhan
Peminatan
bidang karier masa depan Pilihan karir Cerama Slide
Wawasan Kesiapan dan Bimbingan Proses
yang diminati baik XI sesuai tipe h, Power 2 Jam
Karir Perencanaa Klasikal dan Hasil
bekerja, melanjutkan kepribadian Diskusi Point
n Individual
studi maupun
berwirausaha
Mengembangkan Profesi
Peminatan
Kematangan kemampuan kerjasama yang pekerjaan Cerama Slide
dan Bimbingan Proses
Hubungan dengan harmonis dengan teman XI dalam h, Power 2 Jam
Perencanaa Klasikal dan Hasil
Teman Sebaya sebaya antarbudaya tanpa meningkatkan Diskusi Point
n Individual
stereotip dan prasangka taraf hidup
Menunjukkan pemahaman
Mencapai tentang bentuk bentuk
kematangan dan kesiapan pernikahan serta Menyelesaikan Disesuaikan
peran dan taanggung jawab Konseling konflik dengan dengan Proses
kesiapan diri untuk XI Responsif 2 Jam
dalam pernikahan dan Kelompok teman dekat pendekatan yang dan Hasil
menikah dan
berkeluarga (agama, fisik, (pacar) digunakan
berkeluarga psikologis, sosial-ekonomi,
ilmu pengetahuan)
Menerapkan pengetahuan Meningkatkan Disesuaikan
Landasan Hidup Konseling Proses
keberagamaan serta XII Responsif kualitas ibadah dengan 2 Jam
Religius Kelompok dan Hasil
mengajak teman sebaya pada Tuhan pendekatan yang
Aspek
Komponen Strategi Metode/
Perkembanga Capaian layanan Tujuan Layanan Materi Media Evaluasi
layanan Layanan Teknik
n/ Bidang
Menerapkan memahami
pengetahuan pentingnya
keberagaman kerjasama antara
serta umat beragama Membangun
mengajak serta mampu hidup Bimbingan kerjasama Sosiodrama, Film Pendek, Proses dan
P Dasar
rukun melakukan Klasikal antar umat Diskusi skenario Hasil
teman
Landasan sebaya atas hubungan beragama
Hidup dasar kerjasama yang
Religius keyakinan baik antar umat
yang dimiliki beragama
secara Disesuaika Disesuaika
Mengikatkan
konsisten meningkatkan n dengan n dengan
Konseling kualitas ibadah Proses dan
P melalui sikap ibadah kepada Responsif pendekatan pendekatan
Kelompok pada Tuhan Hasil
dan perilaku Tuhan YME yang yang
YME digunakan digunakan
sehari hari.
Disesuaika Disesuaika
Menghindari
menghindari n dengan n dengan
Konseling pergaulan Proses dan
P pergaulan yang Responsif pendekata pendekata
Berperilaku Kelompok yang kurang Hasil
kurang baik n yang n yang
atas dasar baik
digunakan digunakan
keputusan
yang mengetahui dan
Landasa n mengintegrasik memahami
Perilaku a n keragaman pentingnya
Etis norma dan memiliki budaya
aspek etis tertib berlalu lintas Etika dan
Bimbingan Slide Power Proses dan
P dalam di jalan serta Dasar budaya tertib Jigzaw
Klasikal Point Hasil
kehidupan mampu berlalu lintas
sehari-hari. menumbuhkan
budaya tertib
berlalu
lintas di jalan
Disesuaika
Disesuaika n dengan
n dengan pendekata Proses dan
mengendalikan Konseling Mengendalika
P Menyesuaikan Responsif pendekatan n Hasil
emosi Kelompok n emosi Yang
ekspresi yang
perasaan diri digunakan digunaka
Kematan dan orang lain n
gan Emosi secara tepat
untuk memahami tentang
menyelesaikan stress, gejala-gejala
konflik. stress dan faktor-
Bimbingan Stess dan cara Bingo Game, Slide Power Proses dan
P faktor penyebabnya Dasar
Klasikal mengatasinya Diskusi Point Hasil
serta mampu
mengatasi stress
yang dihadapi
Kematan B Mengembangka memahami tentang Dasar Bimbingan Peran Mind Video Proses dan
gan Intelekt n ragam kecerdasan baik Klasikal IQ,EQ,AQ,CQ Mapping Hasil
ual alternatif IQ,EQ, AQ, CQ dan SQ dalam , Diskusi
pengambilan maupun SQ) dalam belajar
PROGRAM BK WIDDYA ELSA PRATIWI_SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH | Confidential
xxxi
belajar
memiliki Disesuaikan Disesuaika
Macam-
pemahaman dengan n dengan
Bimbingan macam Proses dan
B tentang macam- Dasar pendekatan pendekata
Kelompok kecerdasan Hasil
macam kecerdasan yang n yang
dalam belajar
dalam belajar digunakan digunakan
keputusan dan
pengentasan Memanfaatkan Disesuaikan Disesuaika
memanfaatkan
masalah secara teknologi dengan n dengan
teknologi informasi Bimbingan Proses dan
B objektif Dasar informasi pendekatan pendekata
untuk meraih Kelompok Hasil
menggunakan untuk meraih yang n yang
prestasi belajar
konsep ilmu prestasi digunakan digunakan
pengetahuan
memahami penting
dan perilaku
belajar beserta nya persiapan yang
konsekuensinya. baik dalam meng
hadapi ujian, serta Think Pair
Bimbinga Kiat sukses
mampu menerapkan and Share Slide Power Proses dan
B Dasar n ujian sekolah
motivasi dalam (TPS), Point Hasil
Klasikal dan UTBK
menghadapi ujian Diskusi
hingga sukses dalam
pelaksanaan
dan hasilnya
Disesuaikan Disesuaika
Meningkatkan dengan n dengan
meningkatkan Konseling Proses dan
B Responsif semangat pendekatan pendekata
semangat belajar Kelompok Hasil
belajar yang n yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaika
menganalisis hasil Kemampuan
dengan n dengan
prestasi belajar Konseling menganalisa Proses dan
B Responsif pendekatan pendekata
untuk peningkatan Kelompok hasil prestasi Hasil
yang n yang
prestasinya belajar
digunakan digunakan
menggunakan Bimbingan Ketrampilan Video berbagai Proses dan
B Dasar Jigzaw
berbagai strategi Klasikal menggunakan laman belajar Hasil
PROGRAM BK WIDDYA ELSA PRATIWI_SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH | Confidential
xxxii
memahami dan
menerima peran
sosial pria dan
wanita dengan
Mendesain norma yang ada di Kiat sukses
Bimbingan Jigzaw, Slide Power Proses dan
S bentuk masyarakat serta Dasar hidup
Klasikal Diskusi Point Hasil
kolaborasi mampu berprilaku bermasyarakat
secara sebagai pria dan
Kesadar an
harmonis wanita sesuai
Gender
dengan lain dengan norma yang
jenis dalam ada dimasyarakat
keberagaman
Menghindari Disesuaikan Disesuaika
peran sosial. menghindari diri
diri dari sex dengan n dengan
dari sex bebas, Bimbingan Proses dan
P Dasar bebas, LGBT pendekatan pendekata
LGBT, dan penyakit Kelompok Hasil
dan penyakit yang n yang
HIV dan AIDS
HIV/AIDS digunakan digunakan
memahami faktor
penghambat lulus
sekolah serta
Membangun
memiliki Papan
Mengelola dan Bimbingan optimisme Team Game Proses dan
P kemampuan Dasar Tounament,
Mengembangk Klasikal untuk lulus Tournament Hasil
menghilangkan stiker
an kemampuan ujian.
rasa khawatir/takut
Pengem dan keunikan
tidak dapat lulus
bangan diri yang dimiliki
sekolah
Pribadi dalam
memahami
lingkungan
berbagai bentuk
sosial yang
motivasi dan Motivasi diri dan Think Pair
lebih luas. Bimbingan Video “You Proses dan
P mampu Dasar pengaruhnya and Share
Klasikal Can” Hasil
meningkatkan dalam kehidupan (TPS)
motivasi dirinya
dalam hidup
Disesuaikan Disesuaika
menghilangkan Menghilangkan dengan n dengan
Konseling Proses dan
P ketergantungan Responsif ketergantungan pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
main games main games yang n yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaika
berhenti dari Berhenti dari dengan n dengan
Konseling Proses dan
P kebiasaan Responsif kebiasaan pendekatan pendekata
Kelompok Hasil
merokok merokok yang n yang
digunakan digunakan
merasa nyaman Nyaman dan
Bimbingan Film pendek, Proses dan
P tinggal di rumah Dasar bahagia tinggal di Psikodrama
Klasikal skenario Hasil
sendiri rumah sendiri
Disesuaika Disesuaika
menghilangkan Menghilangkan n dengan n dengan
Konseling Proses dan
P kebiasaan keluar Responsif kebiasaan pendekata pendekata
Kelompok Hasil
malam keluar malam n yang n yang
digunakan digunakan
berusaha untuk ikut
Project Based
membina Indahnya punya
Bimbingan Learnig Proses dan
P keluarganya menjadi Dasar keluarga yang Film pendek
Klasikal (bermain Hasil
keluarga yang harmonis
drama)
harmonis
memahami
pentingnya menjaga
kesehatan tubuh Cara menjaga Window
Bimbingan Kertas Panel, Proses dan
P serta mampu untuk Dasar kesehatan Shoping,
Klasikal PPT Hasil
membiasakan diri tubuh Diskusi
dengan pola hidup
bersih dan sehat
Disesuaikan Disesuaika
Peminatan
memiliki Mampu dengan n dengan
dan Konseling Proses dan
K kebiasaan hemat untuk hidup pendekatan pendekata
Perencanaa Kelompok Hasil
dalam keseharian hemat yang n yang
n Individual
Berperilaku digunakan digunakan
hemat, ulet, Mampu untuk
Perilaku kompetitif, menyelesaikan menyelesaikan Disesuaikan Disesuaika
Kewirau kompetitif, dan Peminatan
studi sampai lulus studi sampai dengan n dengan
sahaan/ kolaboratif dan Konseling Proses dan
K meskipun ekonomi lulus meskipun pendekatan pendekata
Kemandi sesuai Perencanaa kelompok Hasil
keluarga tidak ekonomi yang n yang
rian dengan n Individual
mendukung keluarga tidak digunakan digunakan
Perilaku karakteristik mendukung
Ekonomi s wirausaha,
memiliki wawasan
atas dasar
untuk menjadi
kesadaran diri Peminatan
remaja kreatif dan Menjadi Critical
dan Bimbingan Slide Power Proses dan
K inovatif serta mampu remaja kreatif Debating,
Perencanaa Klasikal Point Hasil
memahami strategi dan inovatif Diskusi
n Individual
untuk menumbuhkan
kreatifitas tersebut
memiliki
Kiat di terima
kemampuan untuk
Menentukan Peminatan bekerja di
bisa di terima
alternatif dan Bimbingan perusahaan Role Playing, Slide Power Proses dan
K bekerja di
perencanaan Perencana Klasikal yang sesuai Diskusi Point Hasil
perusahaan yang
karir dengan an dengan program
sesuai dengan
mempertimban Individual keahlian
Wawasa n program keahlian
g kan memahami tentang
dan
kemampuan, kepribadian dan
Kesiapa n
nilai-nilai, memahami tipe-tipe Peminatan
Karir Pilihan karir
persyaratan, kepribadian serta dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
K peluang dan sesuai tipe
pilihan karir yang Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
ragam kepribadian
sesuai dengan n Individual
pendidikan kepribadian
lanjutan. tersebut
K memahami Peminatan Bimbingan Meraih Ceramah, Slide Power Proses dan
PROGRAM BK WIDDYA ELSA PRATIWI_SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH | Confidential
xxxvi
pentingnya cara
untuk meraiah
kesuksesan serta
mampu sukses
dan
memahami dengan
Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
konsep ABCD konsep
n Individual
untuk ABCD
menumbuhkan
semangat meraih
sukses masa depan
memahami
tentang
pentingnya suatu
Peminatan Memilih
profesi serta
dan Bimbingan profesi Ceramah, Slide Power Proses dan
K mampu memilih
Perencanaa Klasikal dengan cara Diskusi Point Hasil
atau menentukan
n Individual SMART
jenis
profesi dengan
cara smart
memahami profesi
Kematan atau pekerjaan
gan setiap orang dalam
Hubunga n meningkatkan taraf Profesi
Peminatan
dengan hidupnya serta pekerjaan
dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Teman K dapat memilih dan dalam
Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
Sebaya menentukan jenis meningkatkan
n Individual
profesi atau taraf hidup
pekerjaan yang akan
ditekuni di
masamendatang
memahami norma-
norma atau Peminatan Informasi
ketentuan dan Bimbingan ketenagakerjaa Ceramah, Slide Power Proses dan
K
-ketentuan Perencanaa Klasikal n dan bekerja Diskusi Point Hasil
ketenaga kerjaan di n Individual diluar negeri
Indonesia, baik
PROGRAM BK WIDDYA ELSA PRATIWI_SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH | Confidential
xxxvii
sebelum, selama,
dan sesudah
bekerja serta
mampu memahami
cara bekerja ke luar
negeri
yang benar
Hubungan
mengidentifikasi antara potensi,
Disesuaikan Disesuaika
hubungan antara Peminatan minat, bakat,
dengan n dengan
potensi, minat, dan Bimbingan kemampuan Proses dan
K pendekatan pendekata
bakat, kemampuan Perencanaa Kelompok dengan Hasil
yang n yang
dengan pemilihan n Individual pemilihan
digunakan digunakan
program keahlian program
keahlian
memiliki pemahaman
tentang prosedur Peminatan
Kelas besar Prosedur
melamar pekerjaan, dan Ceramah, Slide Power Proses dan
K / Lintas melamar
dan menerapkannya Perencanaa Diskusi Point Hasil
kelas pekerjaan
saat setelah lulus n Individual
sekolah
Disesuaikan Disesuaikan
memiliki kemampuan Peminatan Macam-
dengan dengan
untuk mengikuti dan Bimbingan macam tes Proses dan
K pendekatan pendekatan
berbagai macam tes Perencanaa Kelompok seleksi masuk Hasil
yang yang
seleksi pegawai baru n Individual pegawai
digunakan digunakan
Menentukan Disesuaikan Disesuaikan
Peminatan
menentukan karir rencana karir dengan dengan
dan Konseling Proses dan
K dan cita-cita masa dan cita-cita pendekatan pendekatan
Perencanaa kelompok Hasil
depannya yang yang
n Individual
digunakan digunakan
memahami
Peminatan
beberapa pilihan Pilihan karir
dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
K karir setelah lulus setelah lulus
Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
SMK, serta mampu SMK
n Individual
memahami
PROGRAM BK WIDDYA ELSA PRATIWI_SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH | Confidential
xxxviii
konsekuensi dari
setiap keputusan
pilihan karir tersebut
memiliki pemahaman
dalam memillih
program kursus atau
Peminatan Kiat sukses
pelatihan, serta
dan Bimbingan memilih Ceramah, Slide Power Proses dan
K dapat memiiki
Perencanaa Klasikal lembaga kursus Diskusi Point Hasil
perasaan positif
n Individual pelatihan
tentang pentingnya
memilih program
pelatihan
memahami
persiapan sebelum
K memasuki dunia
kerja serta mampu Peminatan
Kiat sukses
membuat surat dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
memasuki
lamaran kerja dan Perencanaa Kelompok Diskusi Point Hasil
dunia kerja
riwayat kerja n Individual
yang baik serta
sukses psikotes dan
wawancara
menghentikan Menghilangkan
Mengembangk ketergantungan ketergantungan
S an kemampuan dengan media sosial Responsif
Konseling dengan media Proses dan
kerja sama (Facebook, kelompok sosial Hasil
yang harmonis Whatsapp, Istagram (Facebook,
dengan teman dll) Whatsapp dll)
Menyelesaikan Disesuaika
sebaya antar menyelesaikan Disesuaika
Konseling konflik dengan n dengan Proses dan
S budaya tanpa konflik dengan Responsif n dengan
Kelompok teman dekat pendekata Hasil
stereotip dan teman dekat (pacar) pendekata
(pacar) n yang
prasangka n yang
digunakan
S membina Responsif Konseling Menjaga digunakan Proses dan
PROGRAM BK WIDDYA ELSA PRATIWI_SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH | Confidential
xxxix
persahabatan
persahabatan
kelompok yang Hasil
yang langgeng
langgeng
Etika dalam
memiliki etika dalam
menjalin
menjalin Konseling Proses dan
S Responsif persahabatan
persahabatan kelompok Hasil
melalui
melalui medsos
medsos
Mengeksplorasi
bentuk-bentuk
Mencapai kesiapan memahami
kematanga pernikahan serta pernikahan di usia
n dan peran dan muda. Faktor
tanggung jawab penyebab dan
kesiapan Dampak
dalam dampaknya serta Bimbingan Psikodrama, Slide Power Proses dan
diri untuk P Dasar pernikahan
pernikahan dan memahami cara Klasikal Diskusi Point Hasil
menikah di usia muda
berkeluarga mengatasi masalah
dan (agama, fisik, yang terkait dengan
berkeluarg psikologis, pernikahan usia
a sosio- ekonomi, muda
ilmu
pengetahuan)
Memberikan
pemahaman
kepada sejawat
terkait program,
Dukungan Sosialisas Melakukan sosialisasi program BK kepada pihak-pihak
Sosialisasi kegiatan dan
Sistem i Program terkait dalam rapat kerja awal tahun.
target sasaran
Unit Kerja
Bimbingan dan
Konseling
Kegiatan Memperoleh data Dukungan Instrumenta Melaksanakan assesmen dan melakukan tindak lanjut
Administ dan kebutuhan Sistem s i data assesment (menganalisa untuk mendapatkan daftar
rasi peserta didik yang kebutuhan )
digunakan dasar
untuk penyusunan
PROGRAM BK WIDDYA ELSA PRATIWI_SMK NEGERI 2 BENGKULU TENGAH | Confidential
xl
program
Mengetahui langsung
kondisi peserta Dukungan Kunjungan Melakukan Kunjungan rumah bagi peserta didik yang
didik di lingkungan Sistem Rumah memiliki permasalahan dengan kategori tertentu.
rumah
Pertanggungjawab
Menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
an kinerja kepada Dukungan
konseling secara berkala (bulanan dan semesteran) sesuai
kepala Sistem
dengan SKP.
sekolah
Penilaian
ketercapaian
Dukungan
program layanan Membuat evaluasi layanan dan program Bimbingan dan
Sistem
bimbingan dan Konseling
konseling
Meningkatkan
efisiensi dan Melaksanakan digitalisasi administrasi bimbingan dan
efektifitas kegiatan konseling dengan memanfaatkan IT untuk membuat
Manajem en Dukungan
pengelolaan Digitalisasi sistem Web yang komprehensif, yang memudahkan
BK Sistem
administrasi administrasi bimbingan dan konseling. (SIMPOSIDU =
bimbingan dan Sistem Informasi Potensi Individu)
konseling
Memperoleh update
informasi,
pengetahuan dan Mengikuti berbagai seminar dan diklat yang relevan yang
Kegiatan Dukungan Seminar,
ketrampilan yang diadakan oleh komunitas (MGBK, ABKIN) dan
Komunit as Sistem Diklat.
berkaitan dengan mengimplementasikan dalam praktik di sekolah.
bimbingan dan
konseling
Mengekspos
Membuat produk unggulan dari segala hal terkait dengan
Annual produk- produk
layanan bimbingan dan konseling (Media BK, hasil PBL
(Event atau keunggulan- Dukungan
Eksposisi layanan BK, Buku, Karya Tulis guru BK, dll) untuk
Tahunan keunggulan Sistem
dipamerkan dalam satu stand dalam kegiatan DIES
) layanan bimbingan
NATALIS (Career Day)
dan konseling
yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK
atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah
dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh
program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu
efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan
dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.
J. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan
untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut
:
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran
yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran
anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara
cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini
adalah sebagai berikut :
Berikut Contoh Anggaran Dasar, Silahkan Diisi Berdasarkan Keperluannya :
Jenis Jumlah
No Kebutuhan
Barang Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa Kebutuhan 10 rim
peserta didik
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar 2
(permanen ) 3
- Spidol kecil
3. Buku Folio - Buku Tamu 1
- Buku ijin 1
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10
Kepustakaan
5. Gunting - 1
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan 3 ,-
Klasikal 3
- Program umum 3
- Bukti Fisik
7. Staples - Kecil 1
- Tanggung 1
8. Transport - Home visit