Anda di halaman 1dari 47

RUMAH SAKIT

IR. MOHAMMAD NASIR, MSi

PENYEHATAN AIR 081806800828


mohnasir_65@yahoo.co.id

ORIENTASI KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT TGL JULI 2017, 1


DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN – KEMENTERIAN KESEHATAN BBLK CIMACAN – CIANJUR
POKOK PEMBAHASAN

1 Pengertian, Tujuan
dan Sasaran
2 Persyaratan
Penyehatan Air RS
3 Menganalisis
Kebutuhan Air RS

4 Tatalaksana Penyehatan
Air RS 5 Tanggap Darurat
Air RS

2
Mengapa Air Bersih RS Perlu di Kelola? 3
ANCAMAN GANGGUAN AIR DI RS

Menyebabkan Gangguan
Infeksi Kenyamanan
Kandungan Mikroorganisme
(Coliform, E Coli, Mikro
Pengguna
Debit air, cacing, lumut dan
Pathogen Lainnya)
Kekeruhan dll

Ancaman Terhentinya
Keracunan Operasional Unit
Kandungan bahan toksik (krn
alami, teror dan sabotase) Pelayanan
Debit air, cacing, lumut dan
Kekeruhan dll
4
5
3 MASALAH PENYEDIAAN AIR DI RS

Kualitas
Kuantitas (Debit)
Keberlanjutan penyediaan

…. Menjadi Indikator
Keberhasilan Manajemen
Air Bersih RS ….
6
Pengertian
Tujuan
Sasaran
Penyehatan Air RS

7
Penyehatan Air
Pengertian Tujuan Sasaran
Penyehatan air adalah Menjamin penyediaan air di Keberlanjutan kualitas dan
upaya penanganan kualitas rumah sakit tidak kuantitas air yang
dan kuantitas air di rumah menyebabkan infeksi, memenuhi kebutuhan dan
sakit yang terdiri dari air keracunan, gangguan persyaratan penggunaannya
bersih, air minum dan air kenyamanan dan di RS
untuk kegunaan khusus agar terganggunya operasional
dapat menunjang pelayanan RS
kesinambungan pelayanan
di rumah sakit.

8
Persyaratan
Penyehatan Air RS

9
Penyehatan Air
Menurut Akreditasi KARS / JCI

Standar MFK 9
Air minum dan listrik tersedia 24
jam sehari, tujuh hari seminggu,
melalui sumber reguler atau
alternatif, untuk memenuhi
kebutuhan utama asuhan pasien.

10
Penyehatan Air
Menurut Akreditasi KARS / JCI
Standar Rumah sakit memiliki proses emergensi untuk melindungi
penghuni rumah sakit dari kejadian terganggunya,
MFK 9.1 terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air
minum dan listrik
1. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air minum
terkontaminasi atau terganggu.
2. Rumah sakit berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi.
3. Rumah sakit merencanakan sumber listrik dan air minum alternatif
dalam keadaan emergensi.

11
Penyehatan Air
Menurut Akreditasi KARS / JCI

Standar Rumah sakit melakukan uji coba sistem emergensi dari air
minum dan listrik secara teratur sesuai dengan sistem dan
MFK 9.2 hasilnya didokumentasikan.

1. Rumah sakit melakukan uji coba sumber air minum


alternatif sekurangnya setahun sekali atau lebih sering
bila diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku
atau oleh kondisi sumber air
2. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba tersebut

12
Penyehatan Air
Menurut Persyaratan Kesling RS (KMK 1204/2004 dan
Draft Revisinya)

Kualitas Air Bersih Memenuhi KMK No. 416 Tahun


1990

Kualitas Air Minum KMK Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010

Kualitas Air Memenuhi standar Penggunaan


Kegunaan Khusus khusus

Kuantitas Air Bersih Memenuhi kebutuhan minimal


dan tersedia 1 x 24 jam per hari
13
Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air
1. Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air Pada Sumber :
1. Program “water quality patrol” ?inspeksi
sanitasi – pengamatan visual
2. Program uji laboratorium kualitas air
3. Program pengecekan validitas terhadap
legalitas suplier air (pihak III)
4. Program house keeping pada sumber air :
• Kebersihan tangki air utama/ distribusi
• Kebersihan lingkungan sekitar tangki air

14
Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air
1. Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air :
5. Program corrective/perbaikan kerusakan
tangki air dan instalasinya (proteksi dari
cross contamination dan serangga)
6. Pemilihan/ penggantian (regenerasi) pipa
air, dengan spesifikasi pipa anti korosif
dan anti timbal
7. Desain tangki air dengan “kantong
sedimen” dan program penyedotan
sedimen secara regular
8. Program proteksi fisik fasilitas air di RS
(Pagar, sign restricted area, CCTV, kunci
dll)

15
16
KANTONG SEDIMEN DAN INSTALASI PENYEDOTAN SEDIMEN
TANGI AIR BERSIH
Penggunaan RS

Box Valve /
P
Kran
Muka Air

Pipa pembuangan
Selokan (option) sedimen di bawah
muka air

GROUND TANK
Kantong Sedimen

17
Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air
Ketentuan Monitoring Kualitas Air :
1. Inspeksi sanitasi (regular min 1 x /minggu)
dan uji pH dan sisa klor – ada report
2. Uji laboratorium (min 1 kali/ semester)
3. Uji lab. Parameter khusus :
• Uji endotoksin (air hemodialisa)
• Uji legionella sp (air mesin chiller,
safety/eye/body washer, - air kolam taman
(?)
4. Gunakan Lab. Lingk terakreditasi KAN

18
Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air
2. Tatalaksana Pemeliharaan Kuantitas Air
1. Pemilihan sumber air (PDAM, ground water,
water treatment plant, suplai pihak III dll) :
• Lakukan analisis (report) kontinuitas suplai
• Lakukan analisis biaya/efisiensi
2. Program monitoring debit air
3. Penggunaan faucet pd kran untuk program
hemat air. Pemilihan alat sanitary dan stiker
kampanye hemat air dll
4. Analisis (perhitungan) pemenuhan
kebutuhan minimal air
• Hitungan matematis
• Grafik kecenderungan
19
Program Monitoring Debit Air

Manual Water Flow Meter


Digital Water Flow Meter

20
Green Hospital,
Menuju RS Yang Efisien dan Ramah Lingkungan
IMPLEMENTASI GREEN HOSPITAL Berdasarkan kriteria GBCI

21
Green Hospital,
Menuju RS Yang Efisien dan Ramah Lingkungan
IMPLEMENTASI GREEN HOSPITAL Berdasarkan kriteria GBCI

22
Peran Sanitarian dalam Penyehatan Air
1. Quality Control
2. Risk analist – risiko akibat air di RS
3. Rekomendator
• Temuan
• Perbaikan system
• Perbaikan teknis/engineering
• Perbaikan manajemen
4. Koordinator – Koordinasi dengan Unit
terkait (PPI, Manajer risiko, OK, Perawat dll)

24
Menganalisis
Kebutuhan Air
Penyehatan Air RS

25
TABEL
PEMETAAN KEBUTUHAN MAKSIMAL AIR BERSIH RUMAH SAKIT BERDASARKAN UNIT PELAYANAN/KERJA
RUMAH SAKIT …………………………………..
SATUAN KEBUTUHAN AIR VOLUME AIR BERSIH JUMLAH AIR BERSIH
NO RUANG/UNIT KAPASITAS PENGHUNI
BERSIH (LITER/HARI) DIGUNAKAN (LITER/HARI) (LITER/HARI)
PASIEN KARYAWAN BAHAN PASIEN KARYAWAN BAHAN PASIEN KARYAWAN BAHAN
1 RAWAT INAP 100 TT 160 TT 0 150 100 0 15000 16000 0 31000
2 RAWAT JALAN Org Org 0
3 IGD TT Org 0
4 KAMAR OPERASI TT Org 0
5 ICU/NICU/PICU TT Org 0
6 ICCU TT Org 0
7 REHABILITASI MEDIK Org Org 0
8 RADIOLOGI Org Org 0
9 HEMODIALISA TT Org 0
10 LABORATORIUM Org Spesimen
11 PUSAT STERILISASI (CSSD) Org Kg
12 LAUNDRY Org Porsi
13 DAPUR GIZI Org Org
14 KAMAR JENAZAH Org Org
15 APOTEK/FARMASI Org Resep
15 ADMINISTRASI
a. Bagian Pel. Medik Org
b. Bag Penunjang/Fas Medik Org
c. Bagian Diklat Org
d. Bagian Umum Org
e. Bagian SDM Org
f. Bag Keuangan Org
g. Bag Akuntansi Org
h. Instalasi-Instalasi Org

31000

26
TABEL
PEMETAAN KEBUTUHAN MAKSIMAL AIR BERSIH RUMAH SAKIT BERDASARKAN UNIT UTILITAS
RUMAH SAKIT …………………………………..
SATUAN KEBUTUHAN AIR VOLUME AIR BERSIH JUMLAH AIR BERSIH
NO RUANG/UNIT KAPASITAS PENGHUNI
BERSIH (LITER/HARI) DIGUNAKAN (LITER/HARI) (LITER/HARI)
UNIT KARYAWAN UNIT KARYAWAN UNIT KARYAWAN
1 CHILLER 2 Unit 4 TT 2000 100 4000 400 4400
2 BOILER 1 Unit Org
3 IPAL 1 Unit Org
4 INSINERATOR 1 Unit Org
5 GENSET 4 Unit Org
6 TPS SAMPAH DOMESTIK 1 Unit Org
7 TPS LIMBAH B3 1 Unit Org
8 POMPA SIRAM TAMAN 6 Unit Org

4400

27
Tanggap Darurat
Air
28
Tanggap
Darurat Kejadian darurat penyediaan air RS
terjadi karena kegagalan sistem suplai
air ke aktivitas pengguna air
Air Sistem tanggap darurat seringkali
diabaikan karena penuh dengan
ketidakpastian

Dalam sistem tanggap darurat diajarkan :


Bagaimana kita bersiap menghadapi
terburuk

29
Penyebab Keadaan
Darurat Penyediaan air di RS
Faktor Operasional
– Gangguan mayor sumber dan instalasi air
– Gangguan suplai listrik
– K3 – kebakaran bangunan dan ME air
– Terhentinya sistem suplai air dari air kota (PDAM)
Faktor Alam
– Gempa bumi
– Banjir
– Kebakaran RS
Faktor Sosial
– Sabotase fasilitas dan sistem penyediaan air
– Tindakan teror (memsukkan racun sengaja)
– Konflik sosial (tindakan anarkis masa)
Diperlukan upaya

Pencegahan Dan Pengendalian ……


30
Pencegahan Keadaan Darurat
Gempa bumi
Penyediaan air di RS
Gangguan mayor sumber dan instalasi air
2 Banjir
Kebakaran RS

1 Gangguan suplai listrik


K3 – kebakaran bangunan dan ME air
Terhentinya sistem suplai air dari air kota (PDAM)
Faktor Alam
Tidak ada kemampuan mencegah
Faktor Operasional
Sabotase fasilitas dan sistem penyediaan air
Manajemen maintenance
dan corrective
Manajemen monitoring /
3 Tindakan teror (memsukkan racun sengaja)
Konflik sosial (tindakan anarkis masa)

water patrol Faktor Sosial


Pemasangan alarm Sistem proteksi (fasilitas proteksi –
Pagar pengaman, kunci, sign, CCTV
otomatis dll)
Sistem informasi dini Water patrol 31
PDAM Corporate Social Responsibility (CSR)
Pencegahan Keadaan Darurat
Fasilitas Proteksi Penyediaan air di RS

32
Pencegahan Keadaan Darurat
Fasilitas Proteksi Penyediaan air di RS

33
Pengendalian Keadaan Darurat
Penyediaan air di RS

1 2
Faktor Alam
Faktor Operasional Asumsi : terjadi kegagalan suplai air
Penyiapan kapasitas tangki air Penyiapan sumber air alternatif
berlebih (min 3 hari suplai)
Perbaikan Cito (Perlu Kebijakan
tertulis pimpinan RS) 3
Penyiapan sumber air
alternatif
Faktor Sosial
Membangun interaksi social (positif)
Penyiapan sumber air alternatif

34
Sumber Air Alternatif

Air sumur tanah dangka/dalam


Penggunaan air tangki kebakaran
Suplai truk air PDAM
Suplai perusahaan suplai air swasta
35
LANGKAH
Pencegahan dan pengendalian Darurat Air

1. Bentuk Tim Pengendali Kedaruratan


Air
2. Tentukan unit/ruangan prioritas
penggunaan air (pemetaan area
pelayanan beriko tinggi)
3. Analisis alternatif sumber air yang
cepat/tepat dan efisien
4. Uji coba penerapan kedaruratan air

36
LANGKAH Kedaruratan Air
1. Bentuk Tim Pengendali Kedaruratan Air

1. IPSRS
2. Bagian Umum
3. Sanitasi
4. PPI
5. Manajer Risiko
6. Perawat
7. Dokter bedah
8. Satpam
9. Mitra eksternal (PDAM, pihak III dll)
37
LANGKAH Kedaruratan Air
2. Tentukan pemetaan/ unit prioritas penggunaan air
LANGKAH ANALISIS AWAL (PRA) :
a. Tentukan kuantitas dan kualitas air yang
dibutuhkan/disyaratkan setiap unit
b. Tentukan ruangan prioritas/ berisiko tingi suplai air (kepentingan
pasien dan operasional pelayanan)
c. Tentukan kuantitas dan kualitas kebutuhan minimal air pada
ruang prioritas/ beriko tinggi
d. Identifikasi sumber-sumber alternative untuk suplai air yang
memungkinkan untuk suplai ruang/unot prioritas ( suplai air
pihak III, air dari by pass tangki kebakaran dll)

38
LANGKAH
Kedaruratan Air
2. Tentukan
pemetaan/
unit prioritas
penggunaan
air/ berisiko
tinggi
(lanjutan)

39
LANGKAH
Kedaruratan Air
2. Tentukan Ruangan Beriko Tinggi : “Dihitung
- Kamar operasi
pemetaan/ - Instalasi Gawat Darurat kebutuhan air
unit prioritas -
-
Ruang rawat bayi
Ruang rawat inap
minimal pada unit
penggunaan - Dapur Gizi prioritas ini –
- Laundry
air/ berisiko Utilitas Beriko Tinggi :
penyiapan suplai
tinggi - Boiler air darurat
- Chiller
minimal”
(lanjutan) - Toilet Umum dan Pasien

40
TABEL
KEBUTUHAN AIR BERSIH BERISIKO TINGGI RUMAH SAKIT BERDASARKAN UNIT PELAYANAN/KERJA
RUMAH SAKIT …………………………………..
SATUAN KEBUTUHAN AIR VOLUME AIR BERSIH JUMLAH AIR BERSIH
NO RUANG/UNIT KAPASITAS PENGHUNI
BERSIH (LITER/HARI) DIGUNAKAN (LITER/HARI) (LITER/HARI)
PASIEN KARYAWAN BAHAN PASIEN KARYAWAN BAHAN PASIEN KARYAWAN BAHAN
1 RAWAT INAP 100 TT 160 TT 0 150 100 0 15000 16000 0 31000
2 RAWAT JALAN Org Org 0
3 IGD TT Org 0
4 KAMAR OPERASI TT Org 0
5 ICU/NICU/PICU TT Org 0
6 ICCU TT Org 0
7 REHABILITASI MEDIK Org Org 0
8 RADIOLOGI Org Org 0
9 HEMODIALISA TT Org 0
10 LABORATORIUM Org Spesimen
11 PUSAT STERILISASI (CSSD) Org Kg
12 LAUNDRY Org Porsi
13 DAPUR GIZI Org Org
14 KAMAR JENAZAH Org Org
15 APOTEK/FARMASI Org Resep
15 ADMINISTRASI
a. Bagian Pel. Medik Org
b. Bag Penunjang/Fas Medik Org
c. Bagian Diklat Org
d. Bagian Umum Org
e. Bagian SDM Org
f. Bag Keuangan Org
g. Bag Akuntansi Org
h. Instalasi-Instalasi Org

31000

41
TABEL
KEBUTUHAN AIR BERSIH UTILITAS BERBASIS AIR BERISIKO TINGGI RUMAH SAKIT BERDASARKAN UNIT UTILITAS
RUMAH SAKIT …………………………………..
SATUAN KEBUTUHAN AIR VOLUME AIR BERSIH JUMLAH AIR BERSIH
NO RUANG/UNIT KAPASITAS PENGHUNI
BERSIH (LITER/HARI) DIGUNAKAN (LITER/HARI) (LITER/HARI)
UNIT KARYAWAN UNIT KARYAWAN UNIT KARYAWAN
1 CHILLER 2 Unit 4 TT 2000 100 4000 400 4400
2 BOILER 1 Unit Org
3 IPAL 1 Unit Org
4 INSINERATOR 1 Unit Org
5 GENSET 4 Unit Org
6 TPS SAMPAH DOMESTIK 1 Unit Org
7 TPS LIMBAH B3 1 Unit Org
8 POMPA SIRAM TAMAN 6 Unit Org

4400

42
Skema Unit Prioritas Pelayanan RS Berbasis Air
Labora
torium
PROSES
PENCUCIAN

SUPLAI
AIR
ALAT
1 ICU/ICCUNI
CU/PICU 2
UNIT
BERSIH STERILISASI Kamar
SUMBER Rawat
UTAMA CHILLER
Operasi
Inap 2
(GAGAL)
Rawat
BOILER
Jalan 2
TANGKI UTAMA Dapur
PROSES
AIR BERSIH MASAK Gizi Radiologi,
Farmasi dan
pel Penunjang
PROSES Laundry lain
CUCIAN LINEN
SUPLAI
AIR
BERSIH BAK Kam/Wc/ Kegiatan Adimistrasi dan perkantoran
SUMBER /BAB Toilet dan Ruang Tunggu Pasien
DARURAT
PROSES House Keeping dan
PEMBERSIHAN
Taman

IPAL.
INSIBERATOR,
TPS
43
LANGKAH Kedaruratan Air
2. Tentukan pemetaan/ unit prioritas penggunaan air
(lanjutan)
LANGKAH PENGHEMATAN AIR DIRUANG /UNIT
PRIORITAS :
a. Sosisalisasi kedaruratan air ke staf/pasien unit pelayanan
b. Kontrol kemungkinan kebocoran pipa air
c. Penggantian kran/fixtures unit ruangan yang rusak/bocor
d. Water patrol (perilaku penggunaan, kebocoran dll)
e. Larangan pencucian linen oleh keluarga pasien
f. Larangan penyiraman tanaman/taman dengan air berlebih
44
LANGKAH Kedaruratan Air
3. Analisis sumber air darurat / sumber air alternatif
Air sumur tanah dangkal/dalam
Penggunaan air tangki kebakaran
Suplai truk air PDAM
Suplai perusahaan swasta suplai air
Suplai air dari penduduk sekitar
(terdekat) RS
Sumber air kondisi darurat di buat rencana (plan) A,
plan B, Plan C dst …. 45
LANGKAH Kedaruratan Air
4. Uji coba penerapan kedaruratan air
1. Simulasi
penerapan
kedaruratan air
(Demonstrasi,
Alarm Pelaporan petugas ke Telp Ka IPS ke PDAM
video dll) Darurat Air PDAM (Konfirmasi dan permohonan
Pengumuman kondisi
ka IPS darurat air
kirim truk)
2. Evaluasi
simulasi
(debriefing)
3. Rumusan
Perbaikan
Monitoring dan Rapat koordinasi Internal
Penyiapan
evaluasi – Penentuan unit
penampungan truk
air PDAM di pelayanan prioritas
lapangan (RS)
46
Kesimpulan
1. Upaya penyehatan air mencakup area kualitas, kuantitas dan
keberlanjutannya, termasuk tanggap darurat
2. Upaya pencapaian standar penyehatan air mengacu pada KMK
1204 Tahun 2004 atau Draft Revisinya
3. Sanitarian RS berperan sebagai quality control, risk analist,
rekomendator, koodinator
4. Dalam standar Akreditasi KARS/JCI, penyehatan air ditekankan
pada upaya penyediaan air (kualitas dan kuantitas) dalam keadaan
darurat/kegagalan suplai – untuk tetap berlangsungnya pelayanan
RS kepada masyarakat
47
48

Anda mungkin juga menyukai