Anda di halaman 1dari 3

1.

Hakikat Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT

Arti kata iman menurut Bahasa adalah percaya,sedangkan menurut istilah syara yaitu
mengucapkan dengan lisan,membenarkan dalam hati dan melaksanakannya dengan segenap
anggota badan.Maka iman kepada Allah SWT berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT itu ada,Allah Maha Esa.Perwujudan iman kita kepada Allah yaitu dengan selalu
bertaqwa kepada Allah SWT. Iman kepada Allah merupakan pokok dari seluruh iman yang
tergabung dalam rukun iman.

Beriman kepada Allah juga berate kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
adalah Tuhan pencipta langit dan bumi juga semua makhluk dan penguasa seluruh alam
semesta.Dia satu-satunya Tuhan pemberi rezeki kepada seluruh makhluk yang hidup di alam
semesta ini juga Sang pengendali segala urusan.

Wujud keimanan kita kepada Allah SWT adalah dengan selalu bertaqwa kepada-
Nya,Taqwa artinya kita harus selalu menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi
segala larangan-Nya.Sehingga dapat dikatakan bahwa hakikat bertaqwa kepada Allah SWT
adalah kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang beriman sudah seharusnya dengan sepenuh hati
menjalankan segala perintah Allah SWT dan tanpa rasa ragu untuk menjauhi segala larangan
Allah SWT.

2.Keberadaan Allah SWT Baik dari Wahyu atau Realitas Alam Semesta

Ketika melihat fenomena alam dan ayat-ayat Al-Quran, maka kita akan banyak
menemukan bukti kebenaran akan adanya Allah. Banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan) yang
mengisyaratkan adanya Allah, sebagai Tuhan yang Maha Esa dan Maha Kuasa.

Dalam Firman Allah swt:


Yang Artinya : Sungguh,Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat. (Ia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah,Tuhan
seluruh alam.”(SurahAl-A’raf [7]:54). 
Ayat  tersebut membuktikan bahwa Allah swt. ada karena ada yang diciptakan-Nya, seperti
penciptaan langit dan bumi, pengaturan malam dan siang, penerangan siang dengan matahari dan
penerangan malam dengan bulan.

Adapun teori Big Bang menyebutkan bahwasanya keberadaan alam semesta ini berasal
dari ledakan yang super dahsyat yang terjadi lebih dari lima belas ribu juta tahun yang lalu.
Meskipun hal ini masih bersifat zhan (praduga), belum bisa dipastikan kebenarannya, namun
para ilmuan sudah menjadikannya sebagai salah satu bukti ilmiah bahwasanya alam semesta ini
bersifat baru. Dan mereka para ilmuan telah memberikan bukti bukti yang sangat banyak yang
menunjukan kebenaran teori ini, yang setiap bukti bisa juga di jadikan dalil tersendiri
bahwasanya alam semesta ini bersifat baru, berasal dari ketiadaan.

5.Kiat-Kiat menjadi Muslim sejati sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW


Muslim sejati tidak akan Bughot/Berontak terhadap pemerintahan yang ada:
Arfajah Ibnu Syuraih Ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
datang kepadamu ketika keadaanmu bersatu, sedang ia ingin memecah belah persatuanmu, maka
bunuhlah ia.”Riwayat Muslim.Dari Abu Said al Khudriy bahwa Rasulullah SAW
bersabda,”Apabila ada baiat kepada dua orang khalifah maka bunuhlah yang terakhir dari
keduanya.” (HR. Ahmad)

Muslim sejati tak akan membunuh sesama Muslim:


Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang
terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu
bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi SAW menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha
membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)

Muslim sejati tidak akan menyakiti sesama Muslim baik dengan lisan, apalagi dengan
tangannya:
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim itu bersaudara terhadap muslim lainnya, ia tidak
boleh menganiaya dan menghinanya. Seseorang cukup dianggap berlaku jahat karena ia
menghina saudaranya sesama muslim.”(HR.Muslim)
Termasuk perbuatan mencaci muslim di antaranya adalah menyakiti, mencela, mengadu domba
serta senang menyebarkan gosip yang tidak benar, mencemarkan nama baik sehingga bisa
merusak keluhuran martabat saudaranya, dan membuka rahasia pribadi yang tidak patut
diketahui orang lain.

Muslim sejati, tidak akan mudah mengkafirkan sesama Muslim. Hanya Jumhur Ulama
yang bisa melakukan itu:
Rosululloh SAW., bersabda:Barang siapa yang sholat sebagaimana kami sholat, menghadap ke
kiblat kami dan memakan sembelihan kami maka ia muslim. (Hadits ini diriwayatkan oleh Al-
Bukhori no. 391)

Anda mungkin juga menyukai