BAB I DEFINISI
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun
dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
keperawatan baik langsung atau tidak langsung diberikan kepada sistem klien di sarana
Staf keperawatan adalah perawat dan bidan, tidak termasuk staf keperawatan
adalah perawat gigi sesuai yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32
Peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws) adalah aturan dasar yang
mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal korporasi
Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam
memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan etika profesi dalam
praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan
pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam
kehidupan profesi. Nilai etik sangat diperlukan bagi tenaga keperawatan sebagai
landasan dalam memberikan pelayanan yang manusiawi berpusat pada pasien.
Prinsip “caring” merupakan inti pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan.
Pelanggaran terhadap standar pelayanan, disiplin profesi keperawatan dan kebidanan
hampir selalu dimulai dari pelanggaran nilai moral-etik yang akhirnya akan merugikan
pasien dan masyarakat.Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau
timbulnya masalah etik antara lain tingginya beban kerja tenaga keperawatan,
ketidakjelasan Kewenangan Klinis, menghadapi pasien gawat-kritis dengan kompetensi
yang rendah serta pelayanan yang sudah mulai berorientasi pada bisnis. Kemampuan
praktik yang etis hanya merupakan kemampuan yang dipelajari pada saat di masa
studi/pendidikan, belum merupakan hal yang penting dipelajari dan diimplementasikan
dalam praktik. Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan
etika profesi perlu dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang
tinggi sehingga pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan benar-benar
menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Komite Keperawatan memiliki peran sentral dalam mekanisme etik dan disiplin
para perawat dan bidan karena tugas utamanya menjaga profesionalisme tenaga
perawat dan bidan melindungi pasien rumah sakit dari hal-hal yang berkaitan dengan
tindakan medis dan keperawatan.
Fungsi komite keperawatan dan sub komite etik dan disiplin profesi ini adalah
Melaksanakan kebijakan komite keperawatan dibidang etika dan disiplin profesi perawat
dan bidan.
1. Bersama ketua komite keperawatan menyusun garis besar kebijakan sub komite
etik dan disiplin profesi .
2. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan dan kebidanan.
3. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan dan
kebidanan .
4. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik
dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.
5. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis.
Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan etik dan disiplin profesi ini adalahSetiap
tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan
asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan etika profesi dalam praktiknya.
Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan pembinaan
dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan
profesi.Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika
profesi perlu dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi
sehingga pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan benarbenar menjamin
pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
BAB III
2. Pelanggaran Sedang
3. Pelanggaran Berat
1. Pelanggaran Ringan
1) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
Lain
2. Pelanggaran Sedang
Profesi Lain
D. LANGKAH KEGIATAN
PROSEDUR:
1. Penanganan masalah
3) Temuan langsung
Proses penanganan
2) Lakukan pemanggilan
6) Penyelesaian masalah
7) Evaluasi
Lampiran 1
PERINGATAN LISAN
Bekasi,
( ) ( )
Tembusan :
1. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Perawat Yang Bersangkutan
Lampiran 2
Melaporkan bahwa yang namanya tersebut dibawah ini telah melakukan pelanggaran
yaitu:
Nama :
Tempat bekerja :
Hari/Tanggal Kejadian :
Jam Kejadian :
Bekasi,
Kepala Ruang
( )
Tembusan :
Lampiran 3
PENGARAHAN / KONSELING
( ) ( )
( )
Tembusan :
Lampiran 4
Nama :
Ruang :
Tgl penilaian :
Penilai :
NILAI : x 100 =
14
Format 2 : Perawat dan Praktik
NILAI : x 100 =
22
NILAI : x 100 =
6
NILAI : x 100 =
9
Format 5 : Perawat dan Profesi
NILAI : x 100 =
10
Nilai Hubungan :
Bekasi,………………………………….
( ) ( )
Catatan :
DOKUMENTASI
Dengan sosialisasi dan pembinaan etik dan disiplin profesi terhadap tenaga
keperwatan dan kebidanan di RSUD TIPE D Jatisampurna di harapkan Setiap tenaga
keperawatan memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan asuhan
keperawatan dan kebidanan dan menerapkan etika profesi dalam praktiknya.
Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan,menyusun
program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik dan metode serta evaluasi
pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam
kehidupan profesi.Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan
etika profesi perlu dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang
tinggi sehingga pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan benarbenar
menjamin pasien aman dan mendapat kepuasan selama menjalani perawatan di RSUD
TIPE D Jatisampurna .
Bekasi,