Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELATIHAN

Job Trening / Magang sterilisasi


Di ruang CSSD Rumah Sakit Pondok Kopi

Rumah Sakit Budi Lestari


2017
LAPORAN PELATIHAN

CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTMENT (CSSD) di RSI PONDOK KOPI


JAKARTA

Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan, berupaya untuk mencegah
resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan
dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka HAIs di rumah sakit. untuk mencapai
keberhasilan tersebut, perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Salah satu bentuk pengendalian HAIs di rumah sakit dilakukan dengan proses sterilisasi
terhadap bahan dan alat medik yang digunakan untuk pelayanan pada pasien. Sterilisasi adalah
proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk
kehidupan mikroba, termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
Kegiatan proses sterilisasi dilakukan oleh instalasi Sterilisasi atau unit yang terkait dengan
pelayanan tersebut.
Sebagai tenaga kesehatan, diharapkan dapat berperan dalam pengendalian infeksi di
Rumah Sakit. Wawasan teori tentang desinfeksi dan sterilisasi serta aplikasinya akan diberikan
dalam Pelatihan dan Magang pelayanan CSSD, guna menambah wawasan yang lebih dalam
tentang hal tersebut.
 
A. FILOSOFI PELATIHAN
Pada hakekatnya, setiap manusia selalu dan harus terus belajar untuk mempertahankan
hidupnya. Dengan belajar dapat menghasilkan perubahan pada diri individu, yaitu didapatkannya
kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Salah satu bentuknya melalui
pendidikan dan pelatihan.
Sebagai perawat, salah satunya mempunyai tugas dan peran penting dalam uapaya
menekan terjadinya infeksi di rumah sakit. Oleh karena itu, sebagai perawat yang berminat pada
bidang ilmu perumah sakitan, perlu menambah ilmu dan ketrampilan dalam bidang pelayanan
CSSD. 

B. TUJUAN
Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang pelayanan sterilisasi alat / bahan
yang ada di rumah sakit.
Khusus
Setelah mengikuti Diklat CSSD, mampu :
a.  Memahami manajemen pelayanan CSSD di rumah sakit
b.  Memahami peran dan fungsi CSSD
c.  Melakukan proses sterilisasi dengan baik dan benar
d.  Melakukan pengendalian infeksi dan pengamanan diri
e.  Memahami dekontaminasi
f.   Memahami motode dan prosedur sterilisasi
g.  Memahami teknik pengemasan
h.  Memahami cara penyimpanan dan distribusi alat/ bahan steril
C. PERAN DAN FUNGSI
Peran dan fungsi yang diharapkan pada peserta pelatihan CSSD :
1.  Bekerja dengan baik dan sesuai dengan prosedur kerja
2.  Mampu mengoperasikan alat sterilisasi dan kelengkapannya
3.  Melakukan dekontaminasi, disinteksi dan proses sterilisasi sampai dengan menyimpan
dan mendistribusikan.

D. KOMPETENSI

Guna dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai manajer di Instalasi Sterilisasi di
rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan lain, maka peserta pelatihan harus mempunyai
kemampuan fungsi :
1.  Mengoperasikan alat sterilisasi
- Menyiapkan alat/bahan yang diperlukan
- Mengadakan kerjasama dengan unit lain di rumah sakit
- Melaksanakan instruksi yang diberikan dengan benar
- Menggunakan alat sterilisasi dengan benar
2.  Melakukan proses produksi, dekontaminasi, disinfeksi, stirilisasi dan distribusi
- Menyiapkan alat/bahan yang diperlukan
- Melakukan proses produksi, dekontaminasi, disinfeksi, stirilisasi, distribusi  dan 
pengemasan dengan baik dan benar
-  Melakukan proses sterilisasi sesuai standar
-  Melakukan penyimpanan alat/bahan steril dengan benar
-  Melakukan distrivusi dengan benar
3.  Monitoring dan evaluasi proses sterilisasi
-  Menggunakan indikator sterilisasi yang tepat
-  Kerjasama dengan unit lain melakukan kultur/uji sterilitas produk steril
-  Menggunakan parameter yang benar dalam memonitor proses sterilisasi.
4.  Dokumentasi dan administrasi
-  Melakukan fungsi administrasi dan evaluasi
-  Melakukan pencatatan dan pelaporan
 
E. MATERI PELATIHAN
Pelatihan dilakukan hari Senin tanggal 27 November 2017 sampai dengan hari Kamis
tanggal 30 November 2017 dan hari Senin tanggal 04 Desember 2017. Pelatihan
dilakukan selama lima hari.
Teori yang diberikan meliputi :
1) Manajemen peleyanan sterilisasi
2) Konsep dasar sterilisasi
3) Keselamatan dan Keselamatan kerja / K3RS
4) Proses dekontaminasi barang habis pakai
5) Pengemasan dan labeling sterilisasi
6) Proses sterilisasi
7) Quality Assurance pelayanan sterilisasi
8) Monitoring mutu sterilisasi
9) Penyimpanan dan distribusi alat sterilisasi
Kegiatan praktek meliputi:
1) Simulasi / Work shop alat, bahan dan teknik sterilisasi
2) Praktik lapangan, yang meliputi :
 Praktek melakukan pengambilan barang yang telah terpakai di ruangan
 Praktik mulai dekontaminasi dan desinfektan instrumen medis
 Praktek melakukan pengeringan instrument medis
 Praktek melakukan pengemasan handscon, linen dan instrument medis
sesuai dengan kegunaan dan kebutuhan ruangan.
 Praktek proses labeling dan pemasangan indikator sterilisasi
 Praktek melakukan sterilisasi linen dan instrument medis
 Praktek melakukan penyimpanan dan distribusi barang steril
 
F. PELATIH
Pelatih dan narasumber berasal dari instalasi sterilisasi CSSD dan pihak-pihak yang
berkompeten secara keilmuan menurut keahliannya.
 
G. PROSES METODOLOGI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Metode dan proses pendidikan dan pelatihan dirancang sebagai satu kesatuan yang utuh
dengan pembelajaran yang digambarkan sebagai berikut :
Untuk menilai keberhasilan pelatih, dilakukan evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi internal
 Pengetahuan peserta terhadap setiap pokok materi (diberikan pre dan post test)
 Pengamatan terhadap etik/sopan santun, kedisiplinan, kreativitas dan kesungguhan
mengikuti pelatihan
 Ketrampilan peserta terhadap hasil simulasi dan diskusi
2. Evaluasi Eksternal
 Penilaian terhadap hasil pelatihan dan dampak pelatihan
 Penilaian terhadap penerapan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh
selama pelatihan
 Penilaian pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kinerja
3. Evaluasi penyelenggaraan
 Tujuan pelatihan
 Relevansi program pelatihan
 Manfaat dan mekanisme pelatihan
 
H. SASARAN 
Peserta yang dapat mengikuti pelatihan : Dokter, Asisten Apoteker, Perawat, Para Medis
dan Non Medis, baik yang bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Institusi Kesehatan yang
lain.

Anda mungkin juga menyukai