HALAMAN DOKUMEN................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB IPENDAHULUAN.................................................................................
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Tujuan Umum
Meningkatkan keselamatan pasien, petugas dan keluarga/pengunjung
melalui setiap aktivitas yang berpotensi atau beresiko penyebaran infeksi
diantara pasien oleh petugas kesehatan, fasilitas dan lingkungan rumah
sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Cuci tangan menjadi budaya yang nyata dari setiap petugas kesehatan
dan pengunjung di RSUD Scholoo Keyen.
b. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di RS.
BAB IV
4. Pelaksanaan surveilen
Data infeksi nosokomial merupakan salah satu indikator klinik rumah Sakit
sehingga surveilans harus dilakukan dengan benar supaya mendapatkan
data yang akurat yang menggambarkan keadaan sesungguhnya. Data
yang akurat akan membantu mengidentifikasi permasalahan yang perlu
diatasi untuk mendapatkan mutu pelayanan pasien yang optimal. Data
akan dikoleksi setiap bulan sesuai dengan yang telah di tetapkan dan
telah diinformasuikan kepada pihak yang terkait.
Data infeksi nosokomial tahun 2012 yang akan dikumpulkan adalah
surgical site infection (ILO) dan infeksi yang berkaitandengan pemakaian
alat invasif (ILI, VAP, HAP dan ISK). Khusus untuk VAP, IADP dan ISK akan
dilakukan di ICU. Tindak lanjut :
- Sosialisasi kriteria VAP, BSI dan ISK akan dilakukan untuk
menyamakan persepsi.
- Perbaikan sistem pengumpulan data dan koordinasi pelaksanaan
surveilans
- Penyususnan kebijakan penangannan KLB setiap penyakit infeksi
yang berpotensi akan dilakukan.
SASARAN
Sasaran :
1. Sasaran Audience
a. Seluruh karyawan
b. Direksi
c. Pasien
d. pengunjung
2. Sasaran Indicator
Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial :
a. Angka surgical site infection (ILO) 2%.
b. Angka pneumonia karena ventilator 10 klasus per1000 hari
pemakaian ventilator (NNIS benchmark 5,1%).
c. Angka pneumonia karena dirawat di Rumah sakit 10 kasus per 1000
hari perawatan pasien dengan tirah baring (NNIS benchmark 5,1%)
d. Angka infusion aliran darah primer (IADP) 10 kasus per 1000 hari
pemakaian central vena line (NNIS benchmark 3,2%).
e. Angka infeksi saluran kemih karena cateter (ISK) 10 kasus per 1000
hari pemakaian catheter urine (NNIS benchmark 3%).
BAB VII
rencana pelaksanaan
BAB VIII
2. Pelaporan kegiatan
Hasil pengolahan dan analisa data mutu, di tuangkan dalam bentuk
laporan yang kemudian akan dilaporkan kepada direksi setiap tiga bulan
sekali dalam rapat evaluasi triwulan. Sedangkan hasil kegiatan
pencegahan pengendalian infeksi dilaporkan kepada dirtektur setiap tiga
bulan sekali dalam bentuk laporankejadian infeksi di RS dengan analisa
dan rekomendasi.
Evaluasi tahunan dilakukan guna merangkum hasil pencapaian
mutu serta keselamatan pasien di semua instalasi dan unit kerja selama
setahun. Evaluasi tahunan menghasilkan laporan tahunan yang dilaporkan
kepada Direksi pada rapat Direksi. Pelaporan juga dilakukan secara
eksternal kepada kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua
barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan.
Rapat evaluasi triwulan dan tahunan akan menghasilkan
rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan oleh instalasi dan unit
kerja. Rekomendasi yang di hasilkan merupakan cara atau sarana untuk
melakukan perbaikan dan pengembangan kualitas pelayanan. Selanjutnya
komite PPI akan memantau pelaksanaan rekomendasi tersebut dan
melaporkan kembali kepada direksi.
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN