PENDAHULUAN
dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang
akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan
berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain
upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah
melaksanakan tugasnya.
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam
tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik,
dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai
yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan
yang konstruktif.
mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai factor
yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan
mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah
kembali.
rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam
persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan
diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi
yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan
dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan
alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang
alat-alat evaluasi.
bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana
dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut,
setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non
perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial,
menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan
Dengan Pemberian Tugas dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa
terhadap hasil belajar Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN ABC Jakarta
Pusat?
meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat.
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun ajaran
2008/2009.
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan kerajaan Hindu, Budha dan
Islam di Indonesia.
D. Tujuan Penelitian
tugas terhadap hasil belajar Pengetahuan Sosiall siswa kelas V SDN ABC
Jakarta Pusat.
Jakarta Pusat.
E. Kegunaan Penelitian
Pengetahuan Sosial.
2. Guru-guru Pengetahuan Sosial perlu memanfaatkan teknik pembelajaran
3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses
materi yang sesuai dengan tujuan, dan pemberian tugas berupa soal-soal yang
dikerjakan dirumah.
jawaban siswa, setelah guru meneliti jawaban, yang dapat digunakan oleh
3. Hasil Belajar Pengetahuan Sosial, adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
mengerjakan soal atau tes dari guru setelah proses mengajar berlangsung
KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
1. Konsep Motivasi
pengajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru
bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan kesanggupan,
siswa didik justru menjadi unsur yang menentukan berhasil atau tidaknya
lainnya. Sehingga sejak itu pula para ahli berpendapat, bahwa tingkah laku
dipaksa untuk mengikuti semua perbuatan, tetapi ia tidak dapat dipaksa untuk
ke sungai tetapi tidak dapat dipaksa untuk minum. Demikian pula juga halnya
dengan murid, guru dapat memaksakan bahan pelajaran kepada mereka, akan
tetapi guru tidak mungkin dapat memaksanya untuk belajar belajar dalam arti
sesungguhnya. Inilah yng menjadi tugas yang paling berat yakni bagaimana
caranya berusaha agar murid mau belajar, dan memiliki keinginan untuk
2. Pengertian Motivasi
motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang
aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi
yang diungkapkan oleh Nur (2001:3) bahwa siswa yang termotivasi dalam
belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam
mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan
B. Macam-macam Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
(Usman, 2001:29).
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.
sebagai berikut:
a. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.
pokok.
motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya tidak perlu
dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak
2. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya
motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang
dari dalam dirinya, atau oleh stimulus yang datang dari dalam dirinya, atau oleh
seseorang melalui latihan dan pengalaman, motivasi akan memberi hasil yang
lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan seseorang. Hasil belajar dapat
yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,
D. Pengertian Belajar
dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang.
Rasulullah SAW., menyatakan dalam salah satu hadistnya bahwa manusia harus
belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat. Orang tua wajib membelajarkan
dirinya, demikian juga sebah sya’ir Islam dalam baitnya berbunyi; “belajar
sewaktu kecil ibarat melukis di atas batu”. Neisser (1976) (dalam Yamin,
kepadanya.
yang baik sudah dimulai membiasakan tidur lebih cepat, belajar renang, lari, olah
di mana ada orang lain, jangan berdusta, jangan suka bersumpah, baik benar
ataupun salah, menghormati kedua orang tua, menghormati orang yang lebih tua,
menyayangi adik-adik yang umur dibawanya. Kebiasaan sehat seperti ini lebih
tepat ditanam pada usia masih kecil, pepatah mengatakan “masa kecil terbiasa dan
setelah dewasa. Ada suatu kewajiban bagi seorang guru sewaktu memberi
pelajaran untuk merubah perilaku dengan mengaitkan materi budi pekerti, moral,
akhlak, agar siswa terbiasa dengan yang baik dan benar, pada intinya
kepada adat kebiasaan yang terpuji sehingga menjadi kebiasaan bila ia sudah
dewasa, demikian juga antara lain: Melatih anak-anak adalah suatu hal yang
terpenting dan perlu sekali. Anak-anak adalah suatu hal yang terpenting dan perlu
ibarat permata yang mahal harganya, maka apabila ia dibiasakan pada suatu yang
baik dan dididik, maka ia akan besar dengan sifat-sifat baik serta akan berbahagia
dunia akhirat. Sebaliknya jika terbiasa dengan sifat-sifat buruk, tidak dipedulikan
seperti halnya hewan, ia akan hancur dan binasa. Pemeliharaan ayah dan ibu
dengan akhlak atau moral yang tinggi dan menyingkirkannya dari teman-teman
manakala ayah, ibunya lalai dalam memelihara bakat itu, kecerdasan yang
Ahli ilmu jiwa anak mengatakan jangalah terlalu sering memaki, mencela
hatinya. Ayah, ibu harus memelihara janji-janji dengan anak, manakala janji
dan ibu.
Proses belajar telah dimulai sejak kecil, pada umur 1,6 s.d . 7 tahun. Masa
Yamin, 2005:99). Ia asyik dan tenggelam dalam bermain, mendengar cerita yang
sesuai dengan fantasinya, dan mencoba mengenal benda-benda yang ada di
Pada usia dini anak-anak banyak bertanya tetang apa yang ia lihat dan
belajar mengenali sesuatu melalui lingkungannya, seperti anak ingin tahu tentang
kelapa, ia bertanya kepada ibu, “ini apa, bu?”, tentu sang ibu menjawa; “ini
kelapa”, kemudian anak bertanya lagi, “itu apa?”, ibu menjawab “kelapa”, yang
tadi kelapa hijau, dan ini kelapa kuning”, pertanyaan anak anak berlanjut terus,
aya, ibu, dan orangtua memiliki peran besar dalam membimbing, mengarahkan
belajar anak pada usia ini (ayah, ibu, dan keluarga merupakan pendidik utama).
Jika pertanyaan anak tidak dijawab, pengalamannya tidak bertambah. Peran aktif
ayah, ibu, dan orang tua diharapkan sewaktu mengajak anak bermain-main, ayah,
ibu, kakak, kakek, dan nenek lebih banyak mengenalkan sesuatu kepada anak,
seperti; “itu apa?’, “itu ayam”, penjelasan tentang sesuatu sebaiknya diulang,
keindahan, kerapian, kedamaian objek, demikian pula seorang figure atau tokoh
yang dikenal melalui pengamatan, bacaan, drama, sineron dan figure tadi
memiliki pengaruh terhadap masyarakat lain karena dia berkata benar, logis dan
nyata, maka pengamat yang tertari itu berupaya untuk meniru dan mengikutinya.
membaca situasi tentang ketata negaraan, membaca norma-norma agama dan lain
kegiatan yang penting. Perintah pertama Allah SWT., kepada RasulNya adalah
perntah membaca. Membaca tidak hanya sekendar tulisan tetapi kita juga mampu
berpengatahuan tentang itu, dan tahu tentang infirmasi tersebut, Alvin Tofler
oleh sebab itu sosok seorang guru adalah sosok yang dapat ditiru atau dicontoh
istilah manajemen berasal darikata “manege” atau “manage” yang memiliki arti,
2005:101).
Nabi kita Adam, proses meniru telah dimulai, tatkala terjadi perkelaian antara
anak Nabi Adam bernama Kabil dan Habil. Habil adinya terbunuh, kabil
rekannya yang telah mati ke dalam tanah. Setelah itu pula Kabil mencoba meniru
burung Gagak dan menguburkan Habil ke dalam tanah (Surat Al Maidah ayat 27-
31), akibiat dari proses meniru itu sampai sekarang sebagian umat manusia
menguburkan orang meninggal ke dalam tanah, dan masih banyak proses belajar
melalui meniru yang kita perdapat, perhatikan makhluk bertubuh kecil “semut”
untuk beberapa hari , bulan, tahun, dalam mengantisipasi bahaya banjir dan
sebagainya. Dalam Al Qu’ran salah satu surat Tuhan menamakan “An Naml”,
Prof. Hamka; “Alam terkembang dapat menjadi guru”. Alam adalah dunia yang
ada di sekitar kita akan menyampaikan informasi, berupa gejala-gejala, dan tanda-
tanda yang dapat kita simpan di dalam otak kita, dan dapat dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari, banyak informasi yang berlalu begitu saja karena ketidak
kesadaran, dan tidak aktifnya memori kerja kita, hanya sebagian kecil informasi
sebagai pengolah informasi dari luar dan meneruskan atau hadir dalam kesadaran
seseorang, karena rangsangan dari pengetahuan yang ada dalam diri seseorang.
mereka mendengar suara benturan di jalan raya, bahwa suatu itu adalah benturan
mengerti benturan apa yang terjadi di jalan raya tersebut. Dengan demikian
memori jangka pendek adalah memproses kerjasama informasi dari luar dengan
Pengetahuan awal yang hadir dalam diri sseseorang berada dalam keadaan
siaga, apabila ada rangsangan informasi dari luar, rangsangan dari dalam
alam kesadaran, aktivitas ini menjadi informasi baru dalam alam sadar. Seperti
yang baru, proses seperti ini disebut proses kesadaran yang terjadi dalam
kesadaran kita.
aktif pengetahuan yang telah ada. Belajar adalah proses seseorang menerima
yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dimana kita tidak tahu
bagaimana mekanisme kita dapat tersimpan dalam otak, menurut ahli dalam
informasi baru pada pengetahaun yang telah ada dalam strutur kognitif seseorang.
subsumber relevan yang telah ada dalam struktur kognitif, dan mengakibatkan
ucapan, tekanan untuk sentuhan, dan lain-lain) diterima oleh reseptor yang peka
impuls saraf dari reseptor masuk ke suatu registor pengindera yang terdapat dalam
sistem saraf pusat. Informasi pengindera disimpan dalam sistem saraf pusat dalam
waktu yang singkat sekali. Selanjutnya sebagian kecil informasi tadi hilang dari
dan kelenjar kita, efektor-efektor dalam belajar di sekolah adalah tangan untuk
F. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah suatu hasil yang dicapai setelah ia melalui suatu
G. Pembelajaran Terstruktur
1. Pengertian
yang ingin dicapai dalam proses itu. Dapat juga pembelajaran terstruktur ini
dicapai.
1. Tugas Terstruktur
sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap proses kegiatan pasti ada
arah tujuan yang hendak dicapai, demikian halnya belajar mengajar yang
efisien.
2. Tujuan dan Lingkup Tugas Tersetruktur
b. Tugas diperkirakan dapat diselesaikan dalam waktu separoh dari jam tatap
d. Azas Pelaksanaan
sebagai berikut:
a. Menunjang langsung kegiatan intrakurikuler.
tersebut dapat berakibat pada beban fisik maupun psikologis pada siswa, oleh
4. Langkah-langkah Pelaksanaan
dilakukan oleh siswa, yaitu siswa mulai mengerjakan tugas tersebut secara
tugas tersebut dapat dalam satu kali tatap muka (1 minggu) atau dalam
H. Kerangka Teori
1. Pengertian Pembelajaran
pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.
2. Motivasi Belajar
a. Motivasi Instrinsik
yang memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya maka secara sadar akan
dirinya.
b. Motivasi Ekstrinsik
adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan lain sebagainya.
3. Prestasi Belajar
METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah cara yang teratur dan terorganisir dengan baik yang hendak
ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan cara yang
ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Jadi metode penelitian dapat
diartikan sebagai cara yang teratur dan terorganisasi dengan baik dalam
teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
penelitian tindakan menjadi empat macam, yaitu (a) guru sebagai peneliti, (b)
penelitian tindakan kolaboratif, (c) simultan teritegratif, dan (d) administrasi sosial
eksperimental.
dengan guru bidang studi dan di dalam proses belajar mengajar di kelas yang
bertindak sebagai pengajar adalah peneliti dengan dibantu dua orang guru yang
peneliti. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil
pembelajaran di kelas dimana peneliti secara penuh terlibat dalam penelitian mulai
siswa. Dengan cara ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh siswa dan bisa
mendapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.
A. Rancangan Penelitian
hal yang terjadi dimasyarakat atau sekolompok sasaran, dan hasilnya langsung
atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan
dalam bentuk proses pengembangan invovatif yang dicoba sambil jalan dalam
terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.
sebagai berikut:
1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi criteria, yaitu benar-
benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam
3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih
dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Arikunto, 2002:83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang
Pengamatan
Rencana
yang direvisi
Pengamatan
Rencana
yang direvisi
Pengamatan
berikutnya.
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahasa satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
1. Tempat Penelitian
C. Subyek Penelitian
tahun pelajaran 2008/2009 pada pokok bahasan kerajaan Hindu, Budha dan Islam
di Indonesia.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan Kelas Vni terdiri dari tiga siklus.
seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui
itu diadakan diskusi antara guru sebagai peneliti dengan para pengamat sebagai
motivasi, aktivitas dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka tindakan yang paling tepat adalah dengan
pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi dalam setiap siklus.
berikut ini.
1. Tahap Perencanaan
pembelajaran matematika.
telah dipersiapkan.
4. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi ini kegiatannya yaitu meliputi analisis data yang diperoleh
pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat
selanjutnya.
E. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan
4. Tes formatif
Sosial pada pokok bahasan kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.
Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
F. Analisis Data
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon
pembelajaran.
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu.
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
Σ N = Jumlah siswa
kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar
bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari
Dimana: P1 = pengamat 1
P2 = pengamat 2
dengan
= Rata-rata
= Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data
yang terjadi pada siklus I. Dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi
11,5%.
tabel berikut.
66,67% atau ada 30 siswa dari 45 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih metode belajar
yang diterapkan masih baru dan sebagian anak masih belum bisa
c. Refleksi
tujuan pembelajaran
d. Refisi
siklus berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat
siswa 45 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
pada siklus I tidak terulanga lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)
tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut.
tersebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa
dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan KBM (7,7%) dan
adalah 77,56 dan ketuntasan belajar mencapai 77,78% atau ada 35 siswa
dari 45 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
belajar siswa ini karena siswa sudah mulai beradaptasi dan mulai
yang lebih pandai juga mulai mengajari temanya yang kurang mampu
c. Refleksi
1) Memotivasi siswa
3) Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut
kesimpulan/menemukan konsep.
belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
siswa 45 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi)
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut
kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan
paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa
tabel berikut.
sebesar 82,22 dan dari 45 siswa yang telah tuntas sebanyak 40 siswa dan
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari
siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi
pelajaran yang telah diterapkan selama ini. Hal ini dipengaruhi oleh
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan belajar aktif dengan baik
dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan
yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar
B. Pembahasan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
disampaikan guru selama ini (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II,
dan III) yaitu masing-masing 66,67%, 77,78%, dan 88,89%. Pada siklus III
kembali materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang
penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat
melaksanakan langkah-langkah belajar aktif dengan baik. Hal ini terlihat dari
besar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (66,67%), siklus II
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar Pengetahuan Sosial lebih efektif dan lebih memberikan hasil
sering melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam taraf yang
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
LEMBAR PENGAMATANPENGELOLAAN
STRATEGI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS
Petunjuk
Berikan penilan anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan
kegiatan.
3. Membimbinga siswa mendiskusikan
hasil kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempresentasikan hasil
kegiatan.
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias
2. Guru Antusias.
Keterangan Jakarta, ……….2008
Nama Guru:
Jakarta, 2008
Pengamat
(…………………….)
Lampiran 3
Keterangan:
Rata-rata (x)
Keterangan:
Rata-rata (x)
Nama (Guru-
RP I (90 menit)
Siswa) P Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9
No. Nama Guru P1 2 2 4 4 2 7 2 4 3 30
P2 2 2 2 4 4 6 4 3 3 30
Rata-rata X 2 2 3 4 3 6,5 3 3.5 3 30
Prosentase % 6.67 6.67 10.00 13.33 10.00 21.67 10.00 11.67 10.00 100
P1 5 2 7 5 2 2 2 2 3 30
1 Nama Siswa
P2 6 3 6 5 1 1 3 2 3 30
P1 6 5 6 4 2 1 2 2 2 30
2 Nama Siswa
P2 6 5 4 7 1 0 2 3 2 30
P1 5 4 10 2 0 3 1 2 3 30
3 Nama Siswa
P2 5 3 6 6 1 3 1 3 2 30
P1 6 4 6 5 1 2 1 2 2 30
4 Nama Siswa
P2 8 5 4 6 0 2 1 2 2 30
P1 7 4 7 4 1 0 2 2 3 30
5 Nama Siswa
P2 9 5 7 4 0 1 0 2 2 30
P1 6 4 8 4 1 1 2 2 2 30
6 Nama Siswa
P2 8 3 7 4 0 0 3 2 3 30
P1 4 5 7 3 2 2 2 2 3 30
7 Nama Siswa
P2 7 3 6 6 0 0 3 3 2 30
P1 5 5 7 2 1 2 2 2 4 30
8 Nama Siswa
P2 7 4 8 4 1 0 2 2 2 30
P1 44 33 58 29 10 13 14 16 23 240
Jumlah
P2 56 30 48 43 4 7 15 19 18 240
Rata-rata X 50 31.5 53 36 7 10 14.5 17.5 20.5 240
Prosentase rata-rata % 20.83 13.13 22.08 15.00 2.92 4.17 6.04 7.29 8.54 100
Keterangan:
Rata-rata (x)
Keterangan
No. Nama Nilai
T TT
1 Rinda Yulia 80 √
2 Alfian Prawira S 60 √
3 Felix Andrianto 80 √
4 Eka Novita Sari 50 √
5 M. Fiqi Rohman 40 √
6 Rahcma Dani 80 √
7 Cahya Pratama P 70 √
8 Moh. Rizai 50 √
9 Moch. Arif Setiawan 100 √
10 Sadam Giri 70 √
11 Ade Bags Rahcmad 70 √
12 Aylul Zam-Zam 50 √
13 Abdul Hamid 80 √
14 Aldo Oktanara 70 √
15 Asya Sucian 70 √
16 Badrus Soleh 70 √
17 Bagas Cahya P 70 √
18 Candra Dinata Budi 40 √
19 Dewi Hartika Sari 90 √
20 Dewi Ardindindah 70 √
21 Dimas Wiyasari 50 √
22 Faris Tri Ardan 60 √
23 Fatchul Rozi H 90 √
24 Hadiyyatur R 60 √
25 Merine Tamada 70 √
26 Mita Rahmawati 70 √
27 Mei Wulandari 100 √
28 Mia Aulia Trisnawati 50 √
29 M. Arifiranda P 70 √
30 Nurjannah 80 √
31 Nur Aini Aprilia 70 √
32 Nur Ziadah Amalia 70 √
33 Nor Fitri R 50 √
34 Niluh Prastiti D 90 √
35 Roudhatul F 70 √
36 Rizal Junimianto 60 √
37 Siti Hanifah 60 √
38 Selfi Susilowati 90 √
39 Sholikatin Nur A 50 √
40 Teguh Editya H 70 √
41 Vicky Subroto 70 √
42 Vicky Dwi Risky A 60 √
43 Widya Aprilia 80 √
44 Yulia Dian P 70 √
45 Putri Wening D.N 80 √
Jumlah 3100 30 15
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Keterangan
No. Nama Nilai
T TT
1 Rinda Yulia 80 √
2 Alfian Prawira S 70 √
3 Felix Andrianto 90 √
4 Eka Novita Sari 60 √
5 M. Fiqi Rohman 50 √
6 Rahcma Dani 80 √
7 Cahya Pratama P 70 √
8 Moh. Rizai 60 √
9 Moch. Arif Setiawan 100 √
10 Sadam Giri 80 √
11 Ade Bags Rahcmad 80 √
12 Aylul Zam-Zam 60 √
13 Abdul Hamid 80 √
14 Aldo Oktanara 80 √
15 Asya Sucian 80 √
16 Badrus Soleh 90 √
17 Bagas Cahya P 70 √
18 Candra Dinata Budi 50 √
19 Dewi Hartika Sari 100 √
20 Dewi Ardindindah 80 √
21 Dimas Wiyasari 60 √
22 Faris Tri Ardan 70 √
23 Fatchul Rozi H 100 √
24 Hadiyyatur R 70 √
25 Merine Tamada 80 √
26 Mita Rahmawati 90 √
27 Mei Wulandari 100 √
28 Mia Aulia Trisnawati 60 √
29 M. Arifiranda P 80 √
30 Nurjannah 90 √
31 Nur Aini Aprilia 80 √
32 Nur Ziadah Amalia 80 √
33 Nor Fitri R 60 √
34 Niluh Prastiti D 100 √
35 Roudhatul F 80 √
36 Rizal Junimianto 80 √
37 Siti Hanifah 60 √
38 Selfi Susilowati 100 √
39 Sholikatin Nur A 60 √
40 Teguh Editya H 80 √
41 Vicky Subroto 80 √
42 Vicky Dwi Risky A 70 √
43 Widya Aprilia 80 √
44 Yulia Dian P 90 √
45 Putri Wening D.N 80 √
Jumlah 3490 35 10
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Keterangan
No. Nama Nilai
T TT
1 Rinda Yulia 80 √
2 Alfian Prawira S 90 √
3 Felix Andrianto 90 √
4 Eka Novita Sari 70 √
5 M. Fiqi Rohman 60 √
6 Rahcma Dani 90 √
7 Cahya Pratama P 90 √
8 Moh. Rizai 80 √
9 Moch. Arif Setiawan 100 √
10 Sadam Giri 90 √
11 Ade Bags Rahcmad 90 √
12 Aylul Zam-Zam 60 √
13 Abdul Hamid 80 √
14 Aldo Oktanara 80 √
15 Asya Sucian 90 √
16 Badrus Soleh 80 √
17 Bagas Cahya P 70 √
18 Candra Dinata Budi 60 √
19 Dewi Hartika Sari 100 √
20 Dewi Ardindindah 80 √
21 Dimas Wiyasari 70 √
22 Faris Tri Ardan 80 √
23 Fatchul Rozi H 100 √
24 Hadiyyatur R 70 √
25 Merine Tamada 80 √
26 Mita Rahmawati 90 √
27 Mei Wulandari 100 √
28 Mia Aulia Trisnawati 60 √
29 M. Arifiranda P 80 √
30 Nurjannah 90 √
31 Nur Aini Aprilia 90 √
32 Nur Ziadah Amalia 80 √
33 Nor Fitri R 60 √
34 Niluh Prastiti D 100 √
35 Roudhatul F 80 √
36 Rizal Junimianto 80 √
37 Siti Hanifah 80 √
38 Selfi Susilowati 100 √
39 Sholikatin Nur A 80 √
40 Teguh Editya H 80 √
41 Vicky Subroto 90 √
42 Vicky Dwi Risky A 80 √
43 Widya Aprilia 80 √
44 Yulia Dian P 80 √
45 Putri Wening D.N 90 √
3700 40 5
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Klasikal : Tuntas
PEMBELAJARAN TERSTRUKTUR DENGAN PEMBERIAN
TUGAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V
SDN ABC JAKARTA PUSAT
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Oleh
NAMA GURU
NIP: 131 000 000
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka
melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan
itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode
mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena
itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus
memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes
dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Penelitian berdasarkan permasalahan, (a) Apakah pembelajaran terstruktur
dengan pemberian tugas berpengaruh terhadap hasil belajar Pengetahuan Sosial? b)
Bagaimanakah pengaruh pembelajaran terstrutur dengan pemberian tugas terhadap
motivasi belajar siswa?
Tujuan penelitian tindakan ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh
pembelajaran terstruktur dengan pemberian tugas terhadap hasil belajar Pengetahuan
Sosial. (b) Untuk mengungkap pembelajaran terstruktur dengan pemberian tugas
terhadap motivasi belajar Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak
tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN
ABC Jakarta Pusat. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi
kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II (77,78%),
siklus III (88,89%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran terstruktrur
dengan pemberian tugas dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa
SDN ABC Jakarta Pusat, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif pembelajaran Pengetahuan Sosial.
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
D. Prosedur Penelitian............................................................. 30
B. Pembahasan ....................................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 54
B. Saran .................................................................................. 54