Wijayanti Nurul
Wijayanti Nurul
Konsep literasi digital dilontarkan oleh Paul Gilster pertama kali pada tahun 1997 dalam
buku berjudul Digital Literacy. Gilster mendefinisikannya secara sederhana sebagai ‘literacy
in the digital age’, atau kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi melalui
beragam sumber digital (Bowden dalam Lankshear & Knobel, 2008: 18). Dalam
‘practices of communicating, relating, thinking and ‘being’ associated with digital media’.
(Literasi Digital Ikut Dorong Pengentasan Daerah Tertinggal – Ditjen Aptika, n.d.)(Kurnia
et al., n.d.)
al., 2019)
(Saufa, 2017)
n.d.)
Daftar Pustaka
Kurnia, N., Santi, D., & Astuti, I. (n.d.). PETA GERAKAN LITERASI DIGITAL DI
Literasi Digital Ikut Dorong Pengentasan Daerah Tertinggal – Ditjen Aptika. (n.d.).
ikut-dorong-pengentasan-daerah-tertinggal/
PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP PSIKOLOGIS ANAK DAN REMAJA |
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/semantik/article/view/250
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Lentera Pustaka: Jurnal
https://doi.org/10.14710/LENPUST.V3I2.16735
Setyaningsih, R., Abdullah, A., Prihantoro, E., & Hustinawaty, H. (2019). MODEL
https://jurnalaspikom.org/index.php/aspikom