Anda di halaman 1dari 2

BENZENA

Supaya lebih gampang membayangkan, mari kita buka pembahasan benzena dengan kalimat ini:
benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi. Pertama kali ditemukan oleh Michael
Faraday tahun 1825, benzena diambil dari residu minyak mentah.

Biasanya, orang-orang yang tinggal di perkotaan akan lebih tinggi terekspos benzena dibanding
penduduk di desa. Kok bisa? Ya, soalnya, kan, di perkotaan lebih banyak pembuangan limbah, kilang
pabrik, dan pompa bensin.

Sifat benzena

Pada suhu ruang, benzena adalah cairan bening yang punya aroma. Dia bersifat karsinogenik, mudah
menguap dan terbakar. Hal ini dikarenakan kadar karbon dalam senyawa benzena terbilang tinggi. Titik
didihnya berada pada suhu 80oC dan titik lelehnya 5,5oC.

Nah, sekarang udah lebih tahu, kan, tentang sifat benzena. Sekarang kita lanjut. Kira-kira apa, ya,
manfaat benzena dalam kehidupan sehari-hari?

Meski terdengar seperti senyawa yang “jahat”—karena bersifat karsinogenik, mudah menguap dan
terbakar, benzena dan turunannya punya banyak manfaat buat hidup kita, lho. Iya, sifatnya yang
terkesan “menghancurkan” ini dapat kita gunakan dengan baik kok selama diliat dari sudut yang positif.
Makanya, kalo sikap dia ada yang jelek, jangan langsung ngambek dan tiba-tiba ngilang gitu aja kaleeee.
Sebentar… kok curhat ya?

Dalam bidang keamanan dan militer, misalnya. Benzena ada dalam wujud trinitrotoluena (TNT) yang
menjadi bahan baku peledak. Di bidang kesehatan, kamu akan mendapati senyawa turunan benzena
dalam aspirin (obat sakit kepala). Karbol yang biasa kamu pakai sewaktu ngepel juga ada fenolnya, yang
mana senyawa turunan benzena. Yah, kecuali kalau kamu ngepel pake singlet sobek dikasih aer sih…

Selain itu, parfum yang kamu pakai juga ada benzaldehida yang, lagi-lagi, senyawa turunan benzena.
Pewarna tekstil juga gitu. Deterjen juga ada. Lucu ya, gimana dari minyak bumi bisa “diubah-ubah”
menjadi hal-hal lain yang tidak kita duga sebelumnya dengan kimia.

Udah tahu, kan, benzena itu apa, sifatnya gimana, dan manfaatnya apa aja. Sekarang, kita coba yang
agak teknis ya. Soal tata nama senyawa benzena. Dalam pembuatan tata nama benzena, di sini kita
membagi ke dalam tiga jenis. Mulai dari benzena dengan 1 substituen, 2 substituen, dan 3 atau lebih
(polisubstituen).

Tata nama benzena

1 SUBSTITUEN

Penamaan benzena dengan 1 substituen tergolong mudah. Kamu hanya tinggal memberi nama gugus
fungsinya terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan kata benzena. Ingat. "Gugus fungsi + benzena".

Misalnya, senyawa benzena yang bertemu dengan gugus OH (hidroksida), maka dinamakan “hidroksi
benzena”. Apabila ada senyawa benzena bertemu dengan NO 2 maka dinamakan “nitro benzena”. Kalau
senyawa benzena bertemu dengan gugus Karim, mungkin jadi bernama “Karim Benzena”

2 SUBSTITUEN
Pada benzena dengan 2 substituen, dikenal 3 tata nama. Hal ini tergantung dari di bagian mana si
substituen terikat.

 Orto (o) apabila substituen bersebelahan (1,2)

 Meta (m) apabila substituen berselang 1 (1,3)

 Para (p) apabila substiuten berseberangan (1,4)

3 SUBSTITUEN/LEBIH (POLISUBSTITUEN)

Dalam pembuatan tata nama benzena dengan 3 substituen/lebih, penamaannya menggunakan nomor
dan ditulis alfabet. Nomor terkecil diberikan kepada gugus fungsional (alkohol, aldehida, atau
karboksilat). Hal lain yang perlu kamu ingat adalah, adanya prioritas penulisan subtituen mana yang
harus ditulis terlebih dahulu.

Adapun prioritasnya:

COOH > SO3 > CHO > CN > OH > NH2 > R > NO2 >X

Anda mungkin juga menyukai