Anda di halaman 1dari 6

Judul buku : Ketika Cinta Berbuah Surga

Pengarang : Habiburrahman El Shirazy

Penerbit : MQS Publising

Kota tempat terbit : Jl. Padaringan, no. 39A KPAD Gegerkalong Bandung 401543

Tahun terbit :

- Cetakan I, Rabiul Awwal 1426 H/ Mei 2005


- Cetakan II, Rajab 1426 H/ September 2005
- Cetakan III, Muharram 1427 H/ Februari 2006
- Cetakan IV, Jumadil Awwal 1427 H/Juni 2006
- Cetakan V, Rajab 1427 H/ Agustus 2006
- Cetakan VI, Rajab 1427 H/ September 2006
- Cetakan VII, Ramadhan 1427 H/ September 2006
- Cetakan VIII, Dzulhijjah 1427 H/ Desember 2006
- Cetakan IX, Dzulhijjah 1427 H/ Januari 2007
- Cetakan X, Muharram 1428 H/ Februari 2007

Tebal : 116 halaman

Penokohan dan karakter :

- Imam Thariq Bin Syihab (hlm 1 ) = seorang alim ulama, baik, menyampaikan dakwah di
majelis
- 2 orang pengembara ( hlm 1 ) = ada dua yang pertama takut akan kematian, penakut, dan
menjadi kafir, yang kedua pemberani, teguh hatinya pada islam, mati khusnul khotimah.
- Lelaki yang tak pernah berbuat kebajikan = memiliki sifat takut kepada Allah SWT
- Imam Sahl Bin Abdullah Al Tastari (hlm 9 ) = shalih , rajib ibadah, dan dzikir, serta
bertakwa
- Muhammad Bin Sanwar (hlm 9 ) = shalih , rajib ibadah, dan dzikir, serta bertakwa
- Pemuda Arab (hlm 13) = tampan , shalih , sangat cerdas
- Ayah anak gadis cantik (hlm 13) = tidak mengerti maksud tersirat pemuda
- Anak gadis = cantik, cerdas, pandai,
- sang kakek (hlm 22) = pendendam, emosian,
- pak kiai Wasiun = guru ngaji, baik hati, mengajarkan kisah nabi
- Abu Abdillah (hlm 25) = selalu berinfak, baik hati, suka menolong
- ummu Abdillah (hlm 25) = sewot, pemarah, berprasangka buruk lalu jadi ikhlas
- Hamdi (hlm 26) = baik hati, ikhlas,suka menolong
- Usamah (hlm 26) = baik hati, ikhlas, suka menolong
- Pembantu Usamah (hlm 27) = penurut perintah tuannya
- Amin (hlm 31) = jujur , baik hati, Amanah ,
- Istri Amin (hlm 32) = jujur, baik hati, pengingat Amin, Amanah
- Pak Haji (hlm 34)= baik hati, Amanah
- Ayah Said (raja ) (hlm 39) = adil, shalih
- Said (hlm 39) = tampan , cerdas, pemberani
- Anak anak para pembesar kerajaan (hlm 41) = tidak sabaran
- Teman anak raja (hlm 41) = tidak sabaran
- Anak saudagar kaya (hlm 42) = tidak sabaran , egois, tidak setia
- Adil = tidak lapang dada
- Abdullah (hlm 44) = baik hati, tidak egois, mementingkan orang lain, penyabar
- Pemuda yang meminjam uang kepada saudagar (hlm 51) = Amanah , baik hati
- Saudagar yang meminjam seribu dinar keapda pemuda (hlm 51) = Amanah , baik hati
- Lelaki muda, ( hlm 57 ) = baik hati,mengalah
- lelaki tua, = pendusta, berbohong , licik, tidak Amanah
- sang hakim (hlm 57 ) = cerdas, tegas, dapag tmemecahkan permasalahan dengan solusi
- 2 lelaki cacat, malaikat (hlm 63) = sombong , lupa diri, tidak mau berinfak, menghardik
- 1 lelaki cacat = baik hati, tidak lupa Allah, berinfak, Amanah
- Mahmud (hlm 69, 70) = berhati lembut, penyayang, suka menolong
- Rajab (hlm 69, 70) = penyayang , hormat kepada tuannya
- Pembantu muda = baik hati, cerdas, suka mnolong ,
- Lelaki buta (hlm 71) = berhati lembut, penyabar
- Thulun, = cerdas, tangkas, memiliki pengabdian yang hebat
- Amir Nuh Bin Asad (hlm 75) = baik hati, memberikan amanah kekuasaan
- Ahmad Bin Thulun atau Ibnu Thulun (hlm 76) = memiliki dua sisi jahat dan baik
- Imam Abil Hasan Ahmaf Bin Banan (hlm 78 ) = menjunjung keberaran, pemberani
- pemuda kaya ingin umrah (hlm 83) = pemarah , tanggung jawab , ikhlas
- Seorang kakek2 penjaga kebun, (hlm 84 ) = sudah rentan, takut kebunnya rusak semua
- dua orang anak sang kakel (hlm 84) = pemaaf , tanggung jawab
- Sahabat Abu Dzar ra (hlm 85) = pemberani
- Abdullah Bin Umar ra, = ilmunya tinggi, sangat sederhana , penyabar ,
- Penggemnala masih bocah (hlm 89, 90) = sangat jujut, amanah, berhati mulia, baik hati
- Pemuda penakluk syahwat (hlm 95 ) = jujur, menjauhi syahwat
- Hakim ( hlm 99 ) = adil dan pintar
- Abu muslim (hlm 105) = shalih , baik hati, bertakwa, melaksanakan perintah Allah
- Kaslan, (hlm 109) = lelaki pemalas
- 3 orang yang berdebat, Abdullah bin Ja’far, Arabah Al-Ausi, Qaish bin Sa’ad (hlm 119)
= tegas saling berselisih sengit ,
- Qais, pembantu Qais (hlm 122) = pemurah baik hati suka menolong
- Yazid bin Al Muhallab, = panikan ,
- Sulaiman bin Abdul Malik, = penenang hati
- Hajjaj,(hlm 125 ) = kejam, bengis, tidak memiliki rasa belas kasihan
- Amir Sulaiman bin Abdul Malik (hlm 126) = shalih , baik hati
- Khalifah Walid bin Abdul Malik (hhlm 127) = shalih , baik hati
- Saleh (hlm 133) = shalih , dan bertakwa
- Khalid bin walid = shalih , pemberani
- Abdullah Bin Ummar ra (hlm 145) = selalu berdzikir, shalih , bertakwa
- Hafshah Binti Umar (hlm 147) = berhati lembut
- Nuaim , ibu Nuaim (Hlm 155) = baik ., berhati mulia, pekerja keras, tak boleh malas
- , Said bin Amir (hlm 161) = sangat baik hati, bertakwa kepada Allah, sangat mulia
- Sahabar Ibnu Mas’ud (hlm 167) = shalih
- Imam Ahmad bin Hambal (hlm 173) = shalih , ahli hadits

Tema : Realigious, Edukatif , Inspiratif, Motivatif

Alur : alur ceritanya beraneka ragama ada yang maju ada yang flash back
Di dalam Buku ini terdapat kumpulan kisah-kisah yang mengisahkan tentang berbagai
kisah menarik pilihan yang diambil dari hadist nabi, kisah-kisah zaman sahabat nabi, zaman
tabi’in kisah keteladanan dari berbagai belahan dunia islam, dari kitab Al-Qira’ah Alrasyidsh,
kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dan diangkat dari Sirag Nabawiyyah.

Mengenai Judulnya Ketika Cinta Berbuah Surga dengan yang ada di dalam buku ini tidak
saling berkesinambungan. Karena buku ini merupakan jenis buku kumpulan. Semua kisah dalam
buku ini diceritakan secara runtut dengan bahasanya yang sederhana, indah dan mudah dipahami,
namun maknanya dalam dan indah. sehingga pembaca bisa mengikuti setiap alur kisah dalam
buku ini.

Seperti contoh penokohan yang terkandung didalam buku ini di halaman 1 terdapat
sepenggal kisah yang berjudul “Masuk Surga dan Masuk Neraka Karena Seekor Lalat” disini
terdapat 3 tokoh yang pertama Imam Thariq Bin Syihab sebagai si penceramah dalam suatu
majelis, yang kedua adalah dua orang pengembara yang pada suatu hari mereka memasuki
daerah yang menyembah berhala. Yang dimana di daerah tersebut mempunyai keramat bahwa
orang yang melewati daerah mereka harus memberikan korban sesembahan kepada berhala, jika
tidak memberikan sesembahan orang tersebut tidak akan bisa keluar dengan hidup-hidup. Lalu
singkat cerita lelaki yang pertama menyembahkan seekor lalat kepada berhala, sedangkan lelaki
yang kedua tetap berpegang teguh pada akidahnya, ia tak mau mengorbankan sesuatu untuk
berhala itu, walau itu hanya seekor lalat. Dan akhirnya lelaki yang kedua dibunuh tapi ia mati
syahid karena mempertahankan akidahnya, sedangkan lelaki yang pertama ia selamat tapi naas
selang beberapa langakh kedepan ia digigit ular berbisa dan akhirnya mati dalam keadaan kafir.
1

Semua penggalan kisah – kisah yang terdapat dalam novel ini sangat mudah sekali di
pahami. Seperti yang terdapat pada halaman 39 yang diman judulnya sama dengan judul novel
ini yaitu Ketika Cinta Berbuah Surga, yang dimana didalam penggalan kisah teladan ini terdapat
beberapa tokoh yang memiliki karakteristiknya yang pertam adalah raja (ayah Said) merupakan
seorang raja yang adil dan shalih yang selalu menceritakan kisah-kisah kepahlawanan serta
bersama-sama membaca Al Qur’an. Akan tetapi dalam menceritakan kisah-kisah itu ceritanya
suka terpotong karena seorang raja bayak sekali tamu, ataupun keperluan tertentu jadi sang raja
menyuruh said ( tokoh kedua dari kisah ini ) untuk mencari teman sejati yang setia dalam suka
maupun duka, teman yang bisa diajak untuk bercinta di surga. Lalu sang ayah pun menceritakan
bagaimana maksud dari teman yang bisa diajak untuk bercinta di surga adalah teman sejati yang
benar-benar mau berteman denganmu bukan karena derajat mu tapi karena kemurniaan dari cinta
itu sendiri, yang tercipta dari keikhlasan hati yang dimana dia mencintaimu karena Allah, maka
kekuatan cinta itu akan melahirkan kekuatan yang dahsyat dan melahirkan suatu kebaikan dan
membawa kemanfaatan serta akan bersinar dan membawa kalian kesurga.

Dikasih tahulah bahwa terdapat cara untuk mendapatkan teman sejati, melalui cara yang
sang raja berikan kepada anaknya Said. Sang raja berkata seperti ini undanglah siapapun yang
cocok bagimu , untuk di undang dalam sarapan makan pagi di kerajaan ini, jika sudah sampai
disini ulurlah dan perlamalah waktu penyajian makanan, biarkanlah mereka menunggu sampai
lapar dan lihatlah nanti apa yang akan mereka lakukan. Saat itu rebuslah tiga butir telur, jika
mereka tetap bersabar maka hidangkanlah 3 telur itu kepada mereka. Dan lihat lah apa yang akan
mereka perbuat.

Itulah cara yang ditunjukan raja kepada anaknya lalu sang anak Said mencoba
mengundang anak – anak dari kerajaan, orang kaya, anak saudagar akan tetapi mereka
berperilaku sangat tidak baik dan tidak sabar menunggu hidangannya tiba ada yang langsung
pergi tanpa berpamitan, ada yang dapat menunggu akan tetapi egois , mereka semua tidak cocok
dijadikan teman. Maka dari itu Said keluar dari istana untuk mencari teman sejati yang
diberitahukan ayahnya lalu singkat cerita ia bertemu dengan Abdullah anak seorang pencari kayu
dengan penampilan yang sederhana berperilaku sederhana, ia sangat miskin tapi ia tetap mau
berjuang, ia memberikan pelajaran keapda Said segala hal, lalu memberinya makan di rumahnya.

Dan sampai akhirnya Said mengundangnya ke istana dan betapa terkejudnya Abdullah
anak seorang pencari kayu itu ketika mengetahui bahwa Said anak seorang putra kerajaan,
setelah di uji dengan kesabaran karena sarapannya tidak adatang-datang ia tetap bersabar sampai
3 butir telur datang dan Abdullah mengambil 1 butir telur itu dikupasnya oleh dia, lalu Said
memakan telur 2 itu dengan lahap, dan apay nag terjadi pada telur yang di Pegang Abdullah ia
membagi duakan telur tersebut kepada Said disitulah tangisan Said pecah karena menemukan
sahabat sejatinya, lalu ayah Said pun meninggal dan Said di angkat menjadi raja, serta Abdullah
anak pencari kayu bakar itu diangkat menjadi mentri serta penasehat pribadi Said.
Didalam novel ini Isinya berupa kisah-kisah keteladanan yang komunikatif dan produktif.
Membacanya seperti mendapat siraman rohani dari tiap pesan yang tersirat dari tiap kisah-
kisahnya. Sehubungan dengan keteladan dalam buku ini, semua itupun bisa menjadi motivasi
bagi siapa saja yang membacanya.

Banyak sekali pujian dilontarkan untuk mengomentari buku ini. Jika ditinjau dari isi
buku dari segi pemilihan kisah menarik yang memberi keteladanan, sastra kebahasaan maupun
alurnya buku ini seakan tak mempunyai celah untuk menerima kritikan. Namun, bagaimanapun
juga, apapun itu pasti mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Judul yang dibawakan oleh
sang penulis ini memungkinkan sekali membuat sang calon pembeli terkecoh. imajinasi mereka
terarah pada sebuah novel yang berjudul “KETIKA CINTA BERBUAH SURGA”, namun
ternyata buku didalam buku ini adalah buku kumpulan berbagai kisah yang disusun melalui bab-
bab didalamnya.

Saran kepada sang penulis Seharusnya sang penulis memberi judul yang lebih sesuai
dengan isinya agar tidak membuat para pembeli merasa terkecoh dengan buku tersebut
(dikiranya novel islami). Meskipun para pembeli merasa nyaman saat membaca kisah-kisah
didalamnya. Namun, tetap saja mereka masih merasa ada yang mengganjal antara isi dan
judulnya. Bahkan tertipu. Manfaat dalam buku ini begitu terlihat dari amanat-amanat yang
disampaikan dalam sebuah penggalan kisah kisah inspiratif dan edukatif didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai