Anda di halaman 1dari 3

Notulensi

5 Ramadhan (Sabtu, 17 April 2021)


Sa’ad bin Abi Waqash

“Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Abu Bakar di surga, Umar di
surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di
surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR. At-Tirmidzi).”

1. Profil
a. Nama asli Malik bin Uhaib Abu Ishaq Al-Qursyi Az-Zuhri Al Makki Al Maddani
b. Lahir dari bangsawan kaya raya, bani Zuhroh
Ibu Sa’ad bernama Hamnah binti Sufyan ibnu Abi Ummayyah
c. Paman Rasulullah dari pihak Ibu
Masih kerabat Rasulullah dari ibu (Siti Aminah) yaitu Kakek dari Sa’ad bin Abi Waqash
adalah paman dari ibu Rasulullah.
d. Dikaruniai Allah kesempurnaan tubuh
Sa’ad tumbuh sebagai pemuda yang cerdas, berprinsip kuat, pemberani, perawakannya
tidak terlalu tinggi, bertubuh tegap, potongan rambut yang pendek .
Sa’ad dianugerahi kesempuraan tubuh yang mengimbangi kepahlawanannya dalam
memikul amanah dari Allah dan menantang musuh di medan perang.
Putrinya Aisyah berkata, Ayahku adalah seorang laki-laki yang pendek, kekar, mempunyai
tubuh yang keras, kuat dengan otot yang besar. Memiliki kepala yang besar, dengan jari-
jari besar dan pendek dan memiliki banyak bulu.

2. Sebelum mMsuk Islam


a. Merupakan pribadi yang hanif (lurus)
Meski terlahir di Mekah dengan lingkungan jahiliyah yang menyembah berhala, Sa’ad
merupakan pribadi yang hanif (lurus)  yaitu pengikut ajaran hanifiah (ajaran tauhid Nabi
Ibrahim)
b. Sangan menyayangi dan menghormati ibunya
Dalam berkasih sayang, kepatuhan, dan ketaatan kepada ibunya, Sa’ad tidak perlu
diragukan lagi. Seolah-olah cintanya hanya untuk sang ibu yang telah membersarkannya
sejak kecil hingga dewasa, dengan penuh kelembutan dan pengorbanan yang dilakukan.
c. Berhubungan dekat dengan Abdurrahman bi Auf
d. Tumbuh dalam lingkungan prajurit berkuda

3. Sesudah Islam
a. Masuk islam diusia yang masih muda 17 tahun
Sa’ad merupakan Assabiqunal Awwalun.
b. Orang ketiga yang masuk kedalam islam
Sa’ad merupakan sahabat ke-3 yang masuk Islam setelah Zaid bin Haritsah (anak angkat
rasul) dan Abu Bakar As-Shiddiq.
c. Ibunya tidak menyukai Sa’ad masuk islam
Meskipun Sa’ad tidak menyukai perilaku ibunya yang menyembah berhala, Sa’ad sangat
hormat dan menyayangi ibunya yang dikemudian hari menjadi assbabun nuzul , penyebeb
turunnya Surat QS : Luqman 14 – 15;
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 15. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan
baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Q S. Luqman 14-15)

d. Sa’ad merupakan salah satu sahabat yang dijamin masuk surga (HR Tirmidzi)
Suatu hari Rasulullah bersabda :
‘Ada seorang laki2 yang muncul di hadapan tuan2 yang akan menjadi penduduk surga’
Abdullah bin Amr bertanya, ‘Amal ibadah apa yang dilakukan Sa’ad?’ Sa’ad menjawab
‘Tidak lebih dari amalan yg biasa dilakukan, hanya saja, aku tidak pernah menaruh rasa
dendam ataupun berniat jahat terhadap seorang pun di antara Kaum Muslimin’.
e. Merupakan pemanah yang lihai dan cermat
Hal ini terlihat saat Perang Badar. Kelihaian dan kecermatan Sa’ad dalam memanah
musuh, terbukti dengan banyaknya pembesar Quraisy yang terkena anak panahnya.
f. Disiplin (taa komando saat perang)
Ini terlihat saat perang Uhud, Sa’ad diberi komando oleh Rasulullah agar tetap memanah
ke arah musuh, meskipun musuh sudah mundur dan sebagian pasukkan muslim memilih
untuk turun dari bukit untuk mengambil harta rampasan perang, Sa’ad tetap berdiri pada
tempatnya untu memanah.
g. Memenangkan pertempuran di Mada’in
Sa’ad memimpin perang melawan 100.000 tentara Persi di perang Qadishiyah. 30.000
tentara muslim memenangkan perang Qadishiyah dibawah komandonya (bahkan ini terjadi
saat beliau sedang sakit). Lalu Sa’ad dan tentaranya membebaskan Masyarakat Madain
dari penyembahan terhadap berhala.
h. Sa’ad mendapatkan sebutan Singa yang menyembunyikan kukunya.
Julukan ini diberikan oleh Abdurahman bin Auf karena keimanan Sa’ad dan kepekatan
hatinya akan tampak menonjol ketika menghadapi bahaya. Salah satunya terjadi saat
Pertempuran Madain. Saat pasukan muslim terpojok karena kondisi alam yang
menguntungkan lawan, namun tentara muslim tetap maju dan meraih prestasi tinggi
(kemenangan)

4. Refleksi/ Hikmah
a. Sangat menghormati dan menyayangi orang tua nya
b. Keimanannya sangat teguh
Bahkan saat Ibunya memaksanya kembali ke kejahiliyahan beliau bersikeras tetap
memeluk Islam
c. Itqon (mempunyai klasifikasi melebihi ekspektasi (standar manusia))
Dalam mengemban tugas  Kisah Sa’ad saat sedang berjaga malam di tenda Rasulullah.
Sa’ad memiliki inisiatif mengambilkan bejana air untuk berwudhu Rasul saat ingin sholat
malam, sehingga hal ini menyenangkan hati Rasul dan Rasul mendoakannya agar bidikan
panahnya selalu tepat dan doanya selalu terkabul.
d. Disiplin (rapat barisan) dalam segala hal
Tercermin saat perang Uhud, Sa’ad tetap mematuhi perintah Rasul apapun yang terjadi.
Hal ini pun sama saat perang Qadishiyah, dan pertempuran di Mada-in.
e. Cerdik dalam berstrategi
Kemenangan dan prestasi di perang Qadishiyah dan pertempuran Mada-in
f. Tidak berkata Seandainya
Hal ini terjadi dalam perang Qadishiyah. Perkataan seandainya menunjukkan kelemahan
dan tidak diajarkan dalam Islam karena termasuk tidak bersyukur atas ketentuan Allah.
g. Hatinya suci selalu terjaga dari rasa dendam ataupun niat jahat
Selalu hati-hati dalam makan, terpelihara lisan, dan suci hatinya (tidak pernah mempunyai
dendam ataupun niat jahat terhadap sesama muslim). Ini adalah amalan unggul Sa’ad
yang membuat Rasulullah mengatakan bahwa Sa’ad akan menjadi penduduk Surga.

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa,
"Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih
dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha
Penyayang.""
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 10)

h. Kaya Raya dan Ahli sedekah


i. Bersikap Tawadhu
Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam bidang bisnis, militer, dan birokrasi akan tetapi
sikap tawadhu-nya membuat Sa’ad tidak gila jabatan atau pujian. Sesuatu yang Sa’ad
dibanggakan Sa’ad hanya 2 yaitu :
1) Beliau adalah orang yang pertama menembakkan panah di jalan Allah dan terkena
anak panah dalam perjuangan menegakkan agama Islam
2) Beliau merupakan satu2nya orang yang dijamin Rasulullah dengan jaminan kedua
orang tua beliau (saat peristiwa perang Uhud)

Anda mungkin juga menyukai