Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN MATERI KISI-KISI AM SKI TP 2022/2023 (beres)

1. Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat mengidentifikasi contoh penerapan sifat Ketabahan
Nabi Muhammad Saw. dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
a. Nabi tetap berdakwah walaupun disiksa kaum kafir quraiys
b. Tabah atas meninggalnya paman dan istri nabi untuk tetap berdakwah
c. Abu Bakar tetap menemani hijrah nabi walau dikejar kafir quraiys
d. Menolak bujukan Utbah bin Rabiah berupa harta tahta dan wanita.
e. Menolak bujukan Abu Talib yang menginginkan agar Nabi menghentikan dakwah.
f. Tetap berdakwah sekalipun dihina
g. Sabar menerima siksaan yang dilakukan kafir quraisy
h. Sabar atas pembaikotan kafir quraisy
i. Tidak membalas siksaan kafir quraisy dengan siksaan

2. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan Kepribadian
Nabi Muhammad Saw. terhadap alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
a. Nabi sangat peduli terhadap sesama misal menyantuni anak yatim, memberi makan fakir miskin, dan
member maaf pada sesama.
b. Peduli terhadap alam sekitar (misal dalam perang Mu’tah) tidak boleh menebang pohon, membakar
tanaman dan menghancurkan rumah
c. Memecahkan semua masalah umat dengan 4 sifat nabi yaitu sidik (benar), amanah (dapat dipercaya)
tabligh (menyampaikan) fathonah (cerdas) Nabi sangat peduli terhadap sesama misal menyantuni anak
yatim, memberi makan fakir miskin, dan memberi maaf pada sesama.
d. Menyayangi binatang : Bersikap lemah lembut terhadap binatang, sayang terhadap binatang, kasih
sayang terhadap binatang, larangan bersikap kasar terhadap binatang
e. Menyayangi tumbuh-tumbuhan : merawat tumbuhan, menyirami

3. Disajikan tabel, peserta didik dapat mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan kepribadian Nabi
Muhammad Saw. terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
Nabi Muhammad Saw. merupakan seorang yang sopan dan santun dalam bertutur kata. Beliau jujur dan
tidak pernah berdusta serta luhur budi pekertinya. Beliau tidak pernah membeda-bedakankan atau
memandang seseorang dari status sosial, warna kulit, suku bangsa atau golongan. Beliau selalu berbuat baik
kepada siapa saja bahkan kepada orang jahat atau orang yang tidak baik kepadanya. Nabi Muhammad Saw.
mempunyai perilaku dan akhlak yang sangat mulia. Ketika kaum kafir Quraisy menuduhnya gila, beliau
tidak marah, beliau tetap teguh, tenang dan sabar. Beliau berhasil dalam berdakwah karena mampu
menahan diri ketika menerima celaan dan makian dari kaum kafir Quraisy.

4. Peserta didik dapat mengidentifikasi kronologi Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif dengan benar
Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif
1. Tekanan kaum kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad Saw.
2. Kaum kafir Quraisy semakin sering mengganggu dan menyakiti Nabi Muhammad Saw. Setelah
Khadijah dan Abu Thalib wafat
3. Tidak ada lagi orang yang disegani yang melindungi beliau.
4. Pemuka Kota Thaif merupakan kerabat Nabi Muhammad Saw
Kemudian Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif dengan harapan dapat menyebarkan Agama Islam dengan
tenang dan damai. Beliau berharap akan mendapat dukungan dan bantuan dari saudara-saudaranya. Namun
kenyataannya berbeda, beliau justru dihina, diusir, dan dilempari batu hingga terluka oleh penduduk Thaif,
hingga Nabi Muhammad Saw. kembali lagi ke Mekah.

5. Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menganalisis hikmah –hikmah peristiwa Isra Mikraj
dengan benar
Hikmah yang dapat dijadikan pelajaran dan nasihat dalam kehidupan sehari-hari dari peristiwa isra’
mi’rajnya Nabi Muhammad Saw :
a. Allah Swt Maha berkehendak atas segala sesuatu, 
b. Kita wajib taat kepada Allah dan Rasul Nya. dan dibuktikan dengan ibadah, dan ibadah yang utama
dalam Islam adalah menegakkan salat. 
c. Kita harus mencintai dan bangga kepada nabi Muhammad Saw, karena bukan hanya Nabinya umat
islam, tetapi beliau juga pemimpin umat seluruh dunia. 
d. Isra’nya nabi yang dimulai dari kota Mekah menuju Yerusalem membuktikan bahwa Nabi dicintai oleh
bangsa yang bukan orang Arab saja, tapi juga sampai di luar Arab
e. Yerusalem pada waktu itu merupakan pusat kekuasaan Yahudi dan jajahan Romawi Nasrani, tetapi
tetap menerima dan menghormati Nabi Muhammad Saw

Peristiwa yang diperlihatkan


- Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan wajah-wajah malaikat penjaga neraka.
Badannya tinggi besar, dengan wajah yang seram dan menakutkan. Mereka tidak
pernah tersenyum sedikitpun.
Hal ini menggambarkan betapa kasar malaikatpenjaga neraka, yang tidak mempunyai belas kasihan
kepada orang-orang yangdisiksa di neraka.
- Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang membawa daging yang baikdan disebelahnya ada
daging yang busuk. Daging yang baik itu dibuang dandaging yang busuk itu diambilnya.
Kejadian ini menggambarkan orang yangketika hidup di dunia sering melakukan zina.
- Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang memotong lidahnya sendiri.
Orang itu menjerit kesakitan. Setelah terpotong lidah itu tersambungkembali dan dipotong lagi,
demikian terus-menerus tiada henti.
Inilah gambaran orang- orang ketika di dunia selaluberkata bohong dan selalu memperbincangkan
keburukan orang lain
- Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang memiliki perut yang sangat
besar. Orang itu merasa kesusahan. Ketika duduk susah, berdiri susah,apalagi untuk berjalan, susah
sekali karena perutnya yang besar.
- Peristiwa inimenggambarkan orang ketika hidup di dunia selalu memakan riba. Harta
yangdiperolehnya tidak di dapat dengan cara yang halal.
hikmah dari peristiwa Isra’ Mikraj Nabi Muhammad Saw.
1. Bertambah kuat imannya para sahabat terhadap risalah Nabi Muhammad Saw
2. Menunjukkan bukti bahwa Allah Swt. Maha Berkehendak
3. Turunnya wahyu Allah berupa perintah shalat fardlu

6. Disajikan tabel, peserta didik dapat menganalisis kronologis seputar peristiwa Nabi Muhammad Saw. hijrah
ke Yatsrib dengan benar
a. Berkurangnya beban penderitaan kaum muslimin dari siksaan, ancaman, dan tekanan kaum kafir
Quraisy
b. Bertambah keimanan
c. Lebih tenang dan mantap dalam beribadah
d. Membuka mata kaum kafir Quraisy bahwa tidak semua suku di Arab membenci Nabi.
e. Islam sebagai rahmatan lil’alamin

Peristiwa penting menjelang Nabi Muhammad Saw.hijrah ke Yatsrib


 Turunnya al-Qur'an Surah al- Anfal ayat 30.
 Jaminan keamanan dari penduduk Madinah pada saat Baiat Aqabah Pertama.
 Rencana jahat pemuka kafir Quraisy di Darun Nadwah yang ingin membunuh NabiMuhammad Saw.

Atas merupakan peristiwa penting dalam sejarah hijrah Nabi Muhammad Saw. Ke Yatsrib
 Permintaan penduduk Madinah pada saat Baiat Aqabah al-Kubra agar Nabi Muhammad Saw.
Hijrah ke Yatsrib
 Dibentuknya tim algojo suku Quraisy untuk membunuh Nabi Muhammad Saw
 Kesediaannya Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidur Nabi Muhammad Saw

7. Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menganalisis upaya yang dilakukan Nabi Muhammad
Saw. dalam membina masyarakat Madinah dengan benar
Di bidang ekonomi, Nabi Muhammad saw. Melakukan pertukaran ilmu dan keahlian para penduduk.
Contohnya, kaum Muhajirin memiliki keahlian berdagang, sedangkan kaum Anshar memiliki keahlian
bercocok tanam. Maka mereka saling bertukar ilmu danbekerja sama dalam melaksanakan pekerjaan
(keahlian).
1) Menggunakan Masjid Nabawi sebagai pusat pemerintahan dan pusat pendalaman agama Islam;
2) Penduduk Islam Madinah melakukan pertukaran ilmu pengetahuan dan keterampilan;
3) Penerapan prinsip pembagian hasil panen antara pemilik lahan dengan penggarap lahan.
Upaya Nabi Muhammad Saw. Dalam membina masyarakat Madinah
 Memfungsikan serambi Masjid Nabawi sebagai tempat tinggal ahl suffah
 Kesetaraan hak dan perlakuan yang sama bagi laki-laki dan perempuan
 Menerapkan jizyah bagi penduduk Yahudi sebesar 1 dirham per tahun bagi setiap laki-laki
dewasa

Catatan tambahan :
1) Rasulullah Saw. membina masyarakat Madinah dalam bidang agama. Rasulullah Saw. membina para
sahabat melalui kegiatan di Masjid. Sahabat dididik oleh Rasulullah Saw. untuk memahami agama
Islam dan mempraktikkannya.
2) Rasulullah Saw. membina masyarakat Madinah dalam bidang sosial dengan menguatkan
ikatan persaudaraan sahabat muhajirin dan ansar. Umat Islam hidup damai dan rukun karena diikat
ukhuwah Islamiah.
3) Rasulullah Saw. membina masyarakat Madinah dalam bidang ekonomi melalui pasar. Rasulullah
Saw. mendidik para sahabat agat berdagang dengan jujur dan tidak melakukan monopoli. Di samping
itu, pembinaan juga melalui keterampilan bertani dan bercocok tanam.
4) Rasulullah Saw. membina masyarakat Madinah dalam bidang pertahanan dengan membentuk satuan
pasukan keamanan. Hal ini untuk menjaga keamanan kota Madinah. Saat dakwah Rasulullah Saw.
mendapat serangan kaum musyrik, Rasulullah Saw. berani mempertahankan kebenaran dakwah Islam.
Inilah pentingnya membentuk pasukan, yakni untuk mempertahankan diri.

8. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis nilai-nilai piagam Madinah dengan benar
Untuk menjaga keamanan Kota Madinah, Rasulullah membuat perjanjian antara kaum Muslimin dan
kaumYahudi. Isi perjanjian itu diantaranya:
1) Mempunyai hak bersama untuk menjalankan agama masing-masing dan saling menghormati
diantara mereka;
2) Wajib tolong-menolong untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka;
3) Wajib saling menasehati dan melaksanakan kebaikan-kebaikan dan keuntungan bersama;
4) Wajib menghormati Kota Madinah;
5) Jika terjadi perselisihan harus diserahkan kepada Allah swt. dan Rasul-Nya;
6) Semua penduduk Madinah wajib dilindungi, baik yang tinggal di dalam Kota Madinah atau di luar.

pernyataan yang benar tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam Madinah adalah Pengakuan secara
resmi tentang kesetaraan hak asasi manusia dan kepastian hukum bagi seluruh masyarakat

9. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menentukan penerapan piagam Madinah dalam kehidupan
sehari-hari dengan benar
Islam sebagai rahmatan lil alamin, toleransi, berbuat baik, santun, sopan jujur
Persamaan, kebebasan, hak asasi manusia, musyawarah, dan toleransi
Pengakuan atas kesetaraan hukum dan perlindungan hukum bagi seluruh warga.
Terjalinnya komunikasi dan hubungan yang baik antar penduduk tanpa membeda-bedakan latar
belakang dan status

10. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis isi khotbah haji wada’ dengan benar
Pada bagian khutbah yang lain Rasulullah saw. juga berpesan kepada kaum muslimin agar :
a. Tidak berlaku kasar terhadap wanita;
b. Tidak menuntut balas terhadap kekejaman zaman jahiliyah;
c. Tidak mengambil keuntungan dari uang yang dipinjamkan;
d. Tidak murtad; dan
e. Tidak mengambil harta orang Islam dengan tidak benar.

Pernyataan yang merupakan isi khutbah Nabi Muhammad Saw. pada saat haji wada’
1) Sesungguhnya darah kamu diharamkan menumpahkannya, dan hartamu diharamkan mengganggunya,
kecuali karena ada sesuatu hak.
2) Riba semuanya telah dibatalkan, kamu hanya berhak atas uang pokok
3) Orang yang paling mulia di antarakamu di sisi Tuhan adalah orang yang paling bertakwa
4) Sesuatu penumpahan darah yang dilakukan di zaman jahiliah tidak ada diyatnya lagi

11. Disajikan tabel, peserta didik dapat menganalisis kebijakan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq dalam menata
masyarakat dan umat dengan tepat
Kepribadiannya sangat mulia. Ia terkenal berkemauan keras, sangat tegas, jujur, sangat bijaksana, dan
berhati-hati. Ia seorang yang sederhana, tidak suka berfoya-foya, dan hidup mewah, tidak pernah mabuk,
tidak menyembah berhala, dan tidak menyakiti orang lain.

Setelah dewasa Abu Bakar bekerja sebagai pedagang. Ia termasuk pedagang yang rajin dan sangat jujur.
Kejujuran dan ketulusannya membuatnya menjadi saudagar yang kaya raya. Ia memiliki wawasan dan
pengetahuan yang sangat luas, karena banyak bergaul dengan orang-orang di luar sukunya. Oleh karena itu
ia sangat mudah menerima ajaran agama Islam.

Setelah masuk Islam, kekayaannya banyak digunakan untuk membiayai dakwah Nabi saw. Ia suka
menolong dan sangat peduli terhadap para sahabat. Karena kepribadiannya, banyak orang yang
menyukainya dan berteman baik dengannya.

Kebijakan Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq dalam memajukan Islam


1) Menumpas kelompok-kelompok nabi palsu.
2) Mengislamkan penduduk Kota Syiria
3) Menunjuk Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai petugas pengelola baitul mal.

Kebijakan Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq dalam menata pemerintahan Islam


 Memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menyusun Mushaf al-Quran karena banyaknya sahabat
penghafal al-Quran yang syahid dalam Perang Riddah
 Keberhasilannya mempertahankan akidah dan keimanan penduduk yang terpengaruh oleh
gerakan-gerakan dan pemberontakan nabi palsu

12. Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menganalisis perjuangan Khalifah Umar bin Khattab
dalam membangun umat dan masyarakat dengan tepat
Ia seorang yang pemberani, tegas, suka berbicara apa adanya, berkemauan kuat dan sedikit keras. Dia
tidak pernah takut berhadapan dengan siapa pun. Keberaniannya itu banyak membantu Rasulullah saw.
dalam menyiarkan agama Islam. Setiap ada orang yang berusaha menyakiti beliau, maka Umar selalu
membelanya.
yang termasuk kebijakan Khalifah Umar bin Khattab dalam membangun masyarakat
1) Membentuk 8 provinsi dan memberikan hak otonomi khusus;
2) Memberikan perlindungan hukum dan kebebasan menjalankan agama bagi penduduk nonmuslim
3) Mengembangkan seni bangunan, seperti : imarah madaniyah, imarah diniyah, dan imarah
harbiyah
4) Mencetak mata uang dan mengatur gaji tentara secara profesional dan sesuai tugasnya

13. Disajikan tabel, peserta didik dapat menganalisis perjuangan Khalifah Usman bin Affan dalam
perkembangan Islam dengan benar
Kepribadiaan Utsman bin Affan adalah; rendah hati (tawadhu’), dermawanan, malu dan menjaga
kehormatan diri, pemaaf, dan ahli ibadah Khalifah Utsman bin Affan termasuk sosok yang sangat
dermawan. Contohnya: pada waktu Perang Tabuk, Utsman bin Affan mengeluarkan biaya yang amat besar,
yaitu membeli Sumur Ruma dan menyedekahkan untuk kamu muslimin, membiayai perluasan Masjid
Nabawi pada masa Rasulullah Saw. masih hidup, menyedekahkan barang-barang dagangan yang dibawa
ka􀏐ilah kepada kaum muslimin, padahal para pedagang sudah siap membelinya, memerdekakan satu budak
setiap Jumat sehingga jumlah budak yang dimerdekakannya sebanyak 2400 budak. Sesungguhnya
kedermawan Utsman bin Affan merupakan sifat asli yang melekat dalam dirinya. Ia telah menggunakan
harta bendanya untuk melayani agama Allah.

Jasa Khaifah Utsman bin Affan untuk kemajuan Islam


1) Menyusun Mushaf al-Qur’an yang dikenal dengan nama Mushaf al-Imam
2) Merenovasi dan memperluas area Masjid Nabawi
Satu perjuangan Khalifah Utsman bin Affan dalam membangun Islam
 Menumpas pemberontakan Panglima Manuel yang menghasut penduduk Kota Iskandariyah
untuk menentang Islam
 Keberhasilan pasukan Islam menghancurkan pasukan Romawi yang lebih besar jumlahnya
dalam Perang Zatusawri

14. Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menganalisis perilaku sehari-hari yang sesuai dengan
kepribadian Ali bin Abi Thalib dengan benar
Kepribadian Ali bin Abi Thalib diantaranya adalah; cinta ilmu, kezuhudan, tawadhu’, dermawan, dan rajin
ibadah;
Misal Azmi yang hidupnya serba pas-pasan, namun tidak menghalangi Azmi untuk selalu rajin belajar dan
berprestasi
Azmi sejak kecil dididik mengelola perdagangan keluarga untuk meneruskan usaha orang tuanya

15. Disajikan tabel, peserta didik dapat menganalisis peran penting Maulana Malik Ibrahim dalam
mengembangkan Islam di pulau Jawa dengan benar
1) Mengembangkan Islam Melalui Jalur Perdagangan
Maulana Malik Ibrahim memulai aktivitas dakwahnya dengan berdagang di tempat terbuka yang
berlokasi di desa Rumo, dekat pelabuhan. Ia menyediakan kebutuhan-kebutuhan pokok dengan harga
murah dan terjangkau oleh masyarakat. Pergaulannya yang didasari akhlak mulia penuh keramahan,
kesantunan, dan toleran dalam keseharian, menjadikan masyarakat mudah tertarik untuk memeluk
agama Islam.
Pilihan lokasi dakwah dekat pelabuhan, berhubungan erat dengan aktivitas dagang yang berada di daerah
pesisir pantai yang menjadi pusat kegiatan ekonomi. Dengan demikian Maulana Malik Ibrahim banyak
berinteraksi dengan para pedagang yang berada di wilayah Jawa dan daerah lainnya.
2) Mendakwahkan Islam kepada Keluarga Kerajaan Majapahit
Setelah membentuk komunitas muslim di Pesucinan, dan berada dekat dengan daerah pelabuhan pantai
utara Gresik, Maulana Malik Ibrahim berkesempatan menyampaikan dakwah Islam bersamaan dengan
aktifitas perdagangan. Ia menyampaikan dengan penuh kesantunan dan ahlak mulia. Satu per satu
pemeluk Islam terus bertambah dari hari ke hari. Setelah merasa dakwahnya berhasil di Sembalo, Sunan
Gresik pindah ke kota Gresik, dan tinggal di desa Sawo. Dakwahnya pun merambah pada keluarga
kerajaan Majapahit yang saat itu dipimpin Raja Brawijaya. Kedatangannya ke pusat kerajaan disambut
baik, walaupun Sang Raja belum bersedia memeluk Islam. Karena adanya hubungan baik dengan
kerajaan dalam hubungan dagang, Maulana Malik Ibrahim diangkat menjadi syahbandar di Gresik dan
diperbolehkan menyebarkan agama Islam di Gresik. Raja Brawijaya memberikan hadiah sebagai
penghargaannya terhadap Maulana Malik Ibrahim dengan sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik.
Tempat ini kemudian dikenal dengan Desa Gapura. Hubungan baik Sunan Maulana Malik Ibrahim
dengan keluarga kerajaan, dengan menunjukkan sikap santun, arif, dan bijaksana, mengantarkannya
diangkat menjadi penasehat raja, serta menjadi guru para pangeran. Dakwah Maulana Malik Ibrahim
kepada keluarga raja Majapahit yang sedang mengalami masa kemunduran, dibuktikan dengan adanya
tulisan yang terukir dalam bahasa Arab, menjelaskan kedudukannya dalam keluarga kerajaan. Karena
itulah dakwah Islam terus berkembang di berbagai kalangan.
3) Mendirikan Masjid dan Pesantren
Seiring waktu, masyarakat Gresik semakin tertarik memeluk Islam karena sosok Maulana Malik Ibrahim
yang santun, dermawan dan toleran. Kondisi ini mendorongnya membangun Masjid Pesucinan, kini
dikenal dengan Masjid Maulana Malik Ibrahim, terletak di desa Leran, Kecamatan Manyar, wilayah
pesisir utara Gresik. Masjid Pesucinan selain sebagai tempat ibadah digunakan juga sebagai tempat
pembinaan mubalig, santri dan masyarakat, bahkan di tempat ini pula lahirnya pesantren pertama di
Nusantara. Maulana Malik Ibrahim tidak hanya mengajarkan agama tapi pengetahuan tentang tehnik
irigasi persawahan, dan tambak yang bertujuan memajukan ekonomi masyarakat pesisir di sekitar pantai
utara Gresik.
Peran penting Maulana Malik Ibrahim dalam mengembangkan Islam di Pulau Jawa
1) Membuka aktivitas berdagang di pesisir pantai utara.
2) Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik keluarga Raja Brawijaya.
3) Mengajarkan teknik bertambak pada penduduk pesisir pantai
4) Menggelar pasar murah yang diperuntukkan bagi penduduk fakir miskin.

16. Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menganalisis sikap positif dalam pribadi Maulana
Malik Ibrahim dengan benar
a. Melakukan dakwah secara bertahap atau tadriji. Dalam dakwahnya, Sunan Maulana Malik Ibrahim
mengajarkan agama Islam secara bertahap, tidak ada ajaran agama yang diberlakukan secara mendadak,
semuanya melalui proses penyesuaian.
b. Gigih dan tangguh dalam berdakwah. Kegigihan dan ketangguhan dalam menyebarkan agama Islam
terbukti dari perjalanan jauh, merantau dari tanah kelahirannya Kashan (sekarang masuk wilayah Iran)
menuju tanah Jawa melalui jalur laut yang melelahkan.
c. Santun dan dermawan dalam berdakwah. Sikap ini ditunjukkan ketika berdagang dengan menggelar
pasar murah, dan selalu berbagi kepada fakir miskin. Kekayaaannya diperuntukkan untuk berdakwah di
jalan Allah Swt.
d. Toleran dan selalu menjalin hubungan baik antar-sesama. Hubungan baik yang ditunjukkan pada
masyarakat luas dan penguasa Majapahit menjadikannya sosok guru yang dibanggakan dan
menghantarkannya diangkat menjadi penasehat raja dan menteri Kerajaan Majapahit pada masanya

17. Disajikan ilustrasi, peserta didik dapat menganalisis sikap positif dalam pribadi Sunan Ampel dengan benar
Sikap positif Sunan Ampel:
1) Berdakwah dengan santun penuh kearifan, dengan tanpa caci maki terhadap pendapat dan
agama lain. Kisah teladan menarik ketika Sunan Ampel mengajak Prabu Brawijaya V (Sri Prabu
Kertawijaya) memeluk Islam, meskipun akhirnya tidak memeluk agama Islam namun ia terkesan
dengan ajaran agama Islam sebagai ajaran budi pekerti yang mulia.
2) Toleran dan selalu menjalin hubungan baik dengan semua kalangan. Menghadapi kebudayaan Jawa
dan Nusantara yang sudah cukup lama, yang masih kental dengan tradisi Hindu-Budha dan agama
Kapitayan (agama asli nenek moyang orang-orang Nusantara), Sunan Ampel secara perlahan
melakukan perubahan tradisi, menggelar kegiatan-kegiatan yang bernilai islami.
3) Sosok pemimpin yang merangkul tanpa memandang kasta dan jabatan. Sosok Raden Rahmat
bukan hanya pemimpin agama tetapi juga raja (bupati). Dua kepemimpinan yang disandangnya
membuatnya bergaul dengan siapa saja dari semua kalangan.
4) Seorang guru yang mendidik dengan penuh keihklasan dalam menyampaikan ilmu kepada murid-
muridnya, sehingg lahir generasi penyebar Islam ke penjuru Nusantara.

18. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis sikap positif dalam pribadi Sunan Giri dengan
benar
1) Santri cerdas, tekun, dan ulet dalam menuntut ilmu
Sejak anak-anak hingga tumbuh dewasa Raden Paku mengenyam pendidikan pesantren di Ampeldenta
dan berguru kepada Syekh Maulana Ishak, ayahnya saat singgah di Malaka, Aceh. Kecerdasannya
diakui Sunan Ampel sehingga diberikan gelar Raden Ainul Yaqin
2) Toleran dan bijak dalam berdakwah
Dalam melaksanakan dakwahnya, Sunan Giri terkadang mendatangi masyarakat ke rumahnya dan
berbicara empat mata untuk menyampaikan ajaran Islam, kemudian mengumpulkan mereka dalam
acara-acara yang menjadi tradisi masyarakat seperti selamatan, lalu Sunan Giri memasukkan ajaran
Islam sehingga lambat laun ajaran Islam diterima dengan baik tanpa paksaan.
3) Pemimpin yang mengayomi rakyat/penduduk
Dalam batu nisan Sunan Giri tertulis empat pedoman hidup yang dijalani sebagai pemimpin : a)
berilah makan pada mereka yang lapar, b) berilah pakian pada merekayang tidak menutup aurat, c)
berilah payung pada mereka yang kehujanan, dan d) berilah tongkat pada mereka yang buta.
Perinsip hidup diterapkan ketika menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin wilayah Giri. Ia sosok
yang mampu mendamaikan dunia keilmuan , politik dan spritual guna membangun peradaban dunia.
4) Seniman kreatif.
Kemampuan Sunan Giri menuangkan ide-ide kreatif dalammenyebarkan Islam melalui pendidikan dan
seni budaya, telah menjadikannya senimanyang memanfaatkan seni untuk agama, kreasinya membuat
permainan anak, membuat tembang yang berisi pesanpesan moral, dan menambahkan lakon-lakon
dalam seni wayang yang mengandung napas keislaman menjadi teladan yang patut dicontoh. Perinsip
dakwah yang disampaikan para Wali Songo seiring dengan ajaran agama yang menjunjung nilai-nilai
ahlak mulia sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw.

19. Disajikan tabel, peserta didik dapat menganalisis biografi Sunan Kalijaga dengan benar
Raden Sahid atau Sunan Kalijaga adalah putra Tumenggung Wilatikta. Kakeknya bernama Aria Teja atau
Abdurrahman, seorang keturunan Arab yang bersambung silsilahnya dengan Saydina Abbas bin Abdul
Mutalib, paman Rasulullah Saw. Raden Sahid dididik dalam lingkungan keluarga ibunya, Putri
Nawangarum yang berasal dari keluarga Bupati Tuban, Pemahamannya tentang sastra Jawa membuatnya
mahir dan kelak meyampaikan dakwah lewat seni budaya. Di usia remaja, Raden Sahid tumbuh menjadi
ilmuan silat, dan remaja yang kontroversi di mata orang Tuban. Sisi lain Raden Sahid, ia banyak bergaul
dengan rakyat jelata meski ia seorang putra bangsawan. Rupanya ia menyaksikan korupsi para pejabat
pemerintahan yang memungut upeti kepada rakyat jelata. Melihat kondisi ini, Raden Sahid memperhatikan
para pejabat yang sewenang-wenang atas kekuasaannya hingga mengambil paksa sebahagian harta mereka
untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Apa yang dilakukan Raden Sahid diketahui
ayahnya dan diusir agar hengkang dari rumah dan tinggal di hutan Jati Sari. Orang-orang di
sekitarnyamengenalnya dengan julukan lokajaya.
Perubahan drastis dalam pribadinya terjadi ketika ia merampas tongkat Sunan Bonang yang berdaun emas.
Sunan Bonang menyayangkan sikap baiknya yang member rakyat jelata dari hasil pengambilan paksa harta
orang lain. Kemudian Sunan Bonang menasehatinya “bagai berwudhu dengan air kencing” tindakannya
yang berniat baik tetapi dilakukan dengan perbuatan kotor. Sunan Bonang pun menunjukkan
kemampuannya mengubah buah aren menjadi emas. Peristiwa ini membuat Raden Sahid menyesali
perbuatannya, belajar dan berusaha menjadi manusia yang agung sampai diangkat menjadi salah satu
anggota Wali Songo. Nama Kalijaga dikaitkan dengan cerita perjalanannya bersama Syekh Siti Jenar ke
beberapa tempat di Jawa untuk membersihkan tempat-tempat angker yang menjadi tempat pemujaan Dewa.

Ia mengawali dakwahnya di wilayah Cirebon, di desa Kalijaga untuk mengislamkan penduduk Indramayu
dan Pamanukan. Setelah cukup lama berdakwah Sunan Kalijaga melakuka uzlah atau mengasingkan diri
untuk beribadah selama tiga bulan di pulau Upih, Melaka, Malasyia. Kemudian melanjutkan kembali
dakwahnya selama beberapa tahun menyiarkan Islam di Cirebon. Mula-mula ia menyamar sebagai marbot
masjid Sang Cipta Rasa. Di masjid inilah ia bertemu Sunan Gunung Jati. Kemudian menikahkannya dengan
Siti Zainab adik dari Sunan Gunung Jati. Pernikahannya dengan Siti Zaenab, putri Syekh Datuk Abdul Jalil
atau Syekh Siti Jenar, memiliki putra bernama Watiswara yang dikenal dengan Sunan Panggung, dan Sunan
Panggunglah yang melanjutkan dakwahnya kelak. Dakwah Sunan Kalijaga dalam mengembangkan Islam
banyak melalui pertunjukan wayang sebagai dalang yang populer. Ia berkeliling dari satu tempat ke tempat
yang lain mulai dari daerah kekuasaan Pajajaran hingga Majapahit. Sebagai imbalan dari warga yang ingin
mengundangnya sebagai dalang dalam pertunujkan, upahnya cukup dengan membaca dua kalimat syahadat,
dan tidak dipungut biaya sama sekali. Sunan Kalijaga juga merancang pakaian, dan merancang alat-alat
pertanian. Makam Sunan Kalijaga terletak di desa Kadilangu, kota Demak. Tak ada catatan dari naskahyang
menceritakan tahun wafatnya. Ia merupakan tokoh yang berusia lanjut, mengalami tiga zaman sekaligus,
Majapahit, Demak, Pajang hingga Mataram. Sunan Kalijaga dianggap sebagai pelindung kerajaan Mataram
dan menjadi penasihat dalam kebijakan para sultan.

Merupakan biografi SunanKalijaga


 Memiliki kemahiran sastra Jawa
 Kekeknya bernama Aria Teja

20. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis sikap positif dalam pribadi Sunan Kalijaga
dengan benar
1) Tekun, istikamah, dan toleran
Usia yang panjang bagi Sunan Kalijaga, memberikan waktu luang baginya mengabdikan diri
menyebarkan Islam. Penyebaran Islam yang cukup meluas di tangan Sunan Kalijaga dan Wali Songo
lainnya, dikarenakan ketekunannya berkeliling dakwah dari satu daerah ke daerah lain dengan
pendekatan seni budaya dan kebijaksaannya menyampaikan ajaran Islam dengan cara santun, toleran
tanpa paksaan. Kedatangannya menjadi dalang di sejumlah daerah tanpa mengharap upah. baginya,
ucapan dua kalimah syahadat menjadi upah yang tak ternilai harganya.
2) Seniman kreatif punya banyak ide dan gagasan
Berbagai peninggalan bersejarah seperti gubahan tembang, karya suluk, rancangan dan lakon wayang
kulit, permainan tradisonal formasi alat-alat gamelan, rancangan alat-alat pertanian dan sumbangsih
terhadap ketatan negaraan yang baik, merupakan sikap hidup bernilai Positif untuk diteladani. Sosoknya
yang menjadi kreator atas perubahan wayang, menuangkan ide-ide guna pengembangan Islam patut
menjadi contoh bagi muslim Indonesia untuk terus berinovasi demi kemajuan umat manusia.
3) Mengembangkan jiwa toleransi pada keragaman kerakteristik individu

21. Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menganalisis peran Sunan Muria dalam
mengembangkan Islam di Indonesia dengan benar
1) Menjaga Tradisi Lama dan Menginterpretasikannya ke Arah Fungsi Baru
Sunan Muria dikenal sebagai pecinta seni dan budaya. Praktik kehidupan masyarakat di sekitar Muria
menunjukkan harmoni antara Islam dengan budaya setempat. Diantar peran dalam mengembangkan
Islam di Jawa sbb:
a. Dalam berintraksi dengan masyarakat Sunan Muria menjaga tradisi lama tetap berlansung tanpa
memberikan perubahan selama tidak melanggar nilai-nilai Islam, seperti menerima upacara tingkeban
atau mitoni. Tradisi tingkeban adalah upacara selamatan pada usia kehamilan ke tujuh. Acara tersebut
diisi dengan acara membaca beberapa surah Al-Qur’an, dzikir dan doa.
b. Menambah upacara-upacara dalam tradisi lama dengan tradisi baru. Seperti memasukkan nilai dan
ajaran Islam dalam praktik pernikahan yang telah berjalan sehingga meskipun ada budaya Jawa,
tetapi syarat dan rukun pernikahan ditentukan berdasarkan ajaran Islam.
c. Mengganti sebahagian unsur lama dalam satu tradisi baru. Seperti mengganti tujuan membakar
kemenyan dalam slametan. Dalam praktiknya sebelumnya, slametan atau sesajen diberikan kepada
sosok makhluk halus maka dakwah para wali mengganti tujuan slametan untuk mencari ridho dan
pertolongan Allah Swt. Demikian juga, tradisi bancakan atau makan besar dalam acara slametan
dengan tumpeng yang sebelumnya dipersembahkan ke tempat-tempat angker diubah menjadi kenduri
yaitu upaya mengirim doa kepada leluhur dengan doa-doa Islam di rumah orang yang mengadakan
tradisi tersebut.

2) Mengadakan Perombakan setting Budaya dan Tradisi Keagamaan dalam Cerita Wayang
Sebagaimana pendekatan dakwah Wali Songo lainnya, Sunan Muria berdakwah melalui pendekatan seni
dan budaya melalui pertunjukan wayang gubahan Sunan Kalijaga, menggubah isi cerita, dan melakukan
perombakan setting budaya dan tradisi keagamaan yang ada di masyarakatdan menanamkan pesan-pesan
tauhid dan ahlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, seperti Pakem Ramayana yang sudah diislamkan,
dengan cepat masyarakat menganggap bahwa cerita Ramayana dan Mahaberata versi Wali Songo itulah
yang benar.begitu pula dalam cerita wayang tokoh Bhima yang sebelumnya diberikan karakter kejam
dan kasar dikenal dengan nama Wrekodhara ( srigala), saat bertemu Dewa Ruci memperoleh pencerahan
rohani berubah menjadi orang baik dan jujur.

Peran Sunan Muria dalam usaha mengembangkan Islam di Indonesia


1) Mengubah tradisi bancakan disesuaikan dengan ajaran Islam;
2) Mengubah sosok tokoh Bhima yang kejam menjadi sosok Wrekudhara yang baik

22. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis sikap positif dalam pribadi Sunan Muria dengan
benar
1) Sederhana dan bersahaja
Sunan Muria memilih tinggal di plosok , jauh dari perkotaan dan pusat kekuasaan. Ia bergaul dengan
masyarakat pinggiran. Pilihan itu menunjukkan bahwa sosok Sunan Drajat memiliki sifat yang
sederhana dan bersahaja.
2) Moderat dan toleran
Dalam berdakwah Sunan Muria mengikuti gaya Sunan kalijaga, yaitu berdakwah dengan maemasukkan
ajaran agama lewat berbagai tradisi keagamaan. Misalnya tradisi kenduri yaitu membaca zikir, tahlil dan
doa bagi orang muslim yna sudah meninggal di hari ketiga atau nelung ndina, hari ke empat puluh atau
matang puluh, hari ke seratus atau nyatus, sampai hari ke seribu atau nyewu, tidak diharamkannya. Ia
menggantikan tradisi bakar kemenyan, membaca mantra dengan bacaan doa, salawat dan sedekah
3) Dermawan
Sunan Muria mengajarkan agar masyarakatnya menciptakan keselarasan dan perdamaian sesama
penduduk melalui sedekah atau pemberian makanan kepada tetangga. Ia mencontohkan dengan sikap
dermawan dan menagajari penduuk saling memberikan makanan.
4) Mengajarkansikapdermawandalambentuksalingberbagimakananantarpenduduk

23. Disajikan tabel, peserta didik dapat menganalisis biografi Sunan Kudus dengan benar
Ja’far Shadiq Azmatkhan atau Sunan Kudus, putra Usman Haji bin Ali Murtadha, saudara kandung Sunan
Ampel. Ia adalah cucu buyut Syekh Ibrahim As- Samarkandi dan silsilahnya bersambung sampai Rasulullah
Saw. melalui jalur Sayidina Husen bin Fatimah binti Rasulullah Saw. Sunan Kudus belajar ilmu agama
kepada ayahandanya, Raden Usman Haji atau Sunan Ngudung, selain itu, ia juga berguru kepada Kyai
Telinsing, seorang Cina muslim bernama asli The Ling Sing, mubaligh datang bersamaan dengan
datangnya Laksamana Cheng Ho ke pulau Jawa untuk menyebarkan Islam melalui anak buahnya yang
disebar ke sejumlah daerah. Ja’far Shadiq juga belajar di Ampeldenta, memperdalam agama Islam kepada
penerus pesantren Sunan Ampel, di samping itu terdapat hubungan keluarga dari ibunya Ja’far Shadiq dan
Sunan Ampel. Ia juga pernah mengembara ke berbagai negeri dari tanah Hindustan sampai ke Tanah Suci
Makkah dalam rangka beribadah haji. Raden Ja’far Shadiq muda pernah diangkat menjadi senopati atau
panglima kerajaan Demak menggantikan Sunan Ngudung, ayahandanya. Ia diberikan tugas memperluas
wilayah kerajaan Demak sebagai pusat pengembangan Islam masa akhir Majapahit. Ia juga pernah diangkat
sebagai Imam Besar Masjid Agung Demak, masjid Kerajaan Islam Demak yang menjadi pusat dakwah dan
pengkaderan para penyebar Islam.
Jabatan lain yang pernah diemban saat di Demak, Sunan Kudus diangkat sebagai qadhi atau hakim, yaitu
jabatan di Kesultanan Demak yang lebih tinggi dari Imam Masjid. Wilayah Kudus, sebelumnya bernama
desa Tajug yang menjadi daerah dakwahnya Kyai Telinsing, guru Sunan Kudus. Tokoh ini giat
menyebarkan dakwah Islam, selain itu ia Kyai Telinsing juga mengajari penduduk ilmu pertukangan dan
seni mengukir. Sehingga saat Ja’far Shadiq pindah dari Demak ke Tajug, sebahagian penduduknya sudah
memeluk agama Islam. Dalam dakwahnya Sunan Kudus menggunakan pendekatan seni dan budaya
sebagaimana yang dilakukan oleh Wali Songo lainnya. Sunan Kudus tidak melakukan perlawanan keras
melainkan menghargai dan mentoleransi budaya setempat. Bersama masyarakat ia membangun Masjid dan
menara Kudus, dan Padasan atau tempat wudhu dengan arsitektur yang mengadopsi arsitektur Hindu-
Budha. Dakwah Sunan Kudus disampaikan dengan tutur bahasa yang santun dan ahlak mulia. Disamping
menyampaikan ajaran Islam, Ia juga mengajarkan hal-hal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari,
seperti pande besi, dan alat-alat pertukangan lainnya.

Biografi Sunan Kudus


 Pernahbelajar agama Islam pada The Ling Sing
 Kakek buyutnya bernama Syeikh Ibrahim as-Samarkandi

24. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis peran Sunan Kudus dalam mengembangkan
Islam di Indonesia dengan benar
Kearifan yang dilakukan Sunan Kudus mengundang kehadiran Pangeran Poncowati menanyakan, “apakah
larangan menyembelih sapi oleh Sunan Kudus adalah ajaran agama Islam?” Lalu dijawab oleh Sunan
Kudus, “Sapi bukanlah hewan yang diharamkan, dan larangan itu disampaikan sebagai penghormatan itu
kepada pemeluk agama yang menganggap sapi sebagai binatang yang dihormati.” Kejadian ini sebagai
sebab masuk Islamnya Pangeran Poncowati dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada Sunan Kudus.
Dalam dakwahnya, Sunan Kudus melakukan hal-hal yang unik untuk menarik perhatian pemeluk agama
lain berkumpul di depan masjid. Misalnya, suatu hari Sunan Kudus membeli sapi yang disebut kebo
Gumiran kepada pedagang asing, sapi tersebut ia tambatkan di halaman. Warga Hindu-Budha yang
penasaran dengan apa yang akan dilakukan Sunan Kudus, akhirnya berkumpul. Sunan Kudus pun bercerita
tentang sapi waktu masih kecil. Ia nyaris mati karena haus, lalu, dalam kehausannya datanglah seekor sapi
yang kemudian menyusuinya hingga segar lagi. Saat dewasa, demi hormatnya kepadasapi ia melarang
masyarakat untuk menyakiti sapi.
Pengetahuan Sunan Kudus tentang budaya lokal membuatnya melakukan inovasi-inovasi dalam
menyampaikan dakwah lewat budaya yang membuatnya dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat
kudus pada zamannya.
Melakukan Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Lokal
Dalam usahanya menarik simpati agama lain memeluk Islam, Sunan Kudus melakukan akulturasi
budayadalam arsitektur masjid yang mengkompromikan arsitektur Islam dan Hindu-Budha, yaitu:
a) Membangun Masjid dan Menara Kudus
Sejak meninggalkan Demak, dan tinggal di Kudus, Ja’far Shadiq memulai dakwahnya dengan
membangun masjid Agung Kudus yang besar dan indah, sebuah tulisan berbahasa Arab menyebutkan
bahwa masjid itu dibangun tahun 956 H/1549. Arsitektur menara kudus yang unik menggambarkan
kompromi Islam dengan arsitektur setempat yang bercirikan Hindu sebagai upaya pribumisasi ajaran
Islam di tengah masyarakat yang sudah mapan dalam budayanya. Bangunan Menara mempunyai tinggi
18 meter, dengan ukuran dasar persegi 10x10 meter. Dihiasi dengan piring keramik bergambar yang
berjumlah 32 buah. Dua puluh buah berwarna biru berlukiskan masjid, manusia, unta dan kurma.
Sedangkan 12 buah lainnya berwarna putih berlukiskan kembang. Sunan Kudus menyebarkan Islam
dengan jalan kebijaksanaan, mengkomproikan arsitektur Islam, Jawa, Hindu-Budha, dan Kebudayaan
Tionghoa. sehingga mendapatkan simpati dari penduduk setempat yang masih beragama Hindu atau
Budha atau aliran kepercayaan lainnya.
b) Membangun Padasan (Tempat Wudhu)
Padasan dibangun dengan pancuran berjumlah delapan dan diberikan arca di atasnya. Dalam ajaran
Budha arca menjadi simbol dalam keyakinan mereka. Terdapat delapan ajaran yang dinamakan asta
sanghika marga. (sebuah ajaran cara bersikap dalam kehidupan) Dalam usahanya mencari perhatian
orang-orang Hindu-Budha, Sunan Kudus meneraik mereka lewat arsitektur menara dan padasan di
sekitarnya hingga membuahkan hasil, lambat laun banyak para pemeluk Hindu-Budha berdatangan
memeluk Islam hingga Kudus menjadi kota penting dalam penyebaran Islam .
c) Berdakwah lewat Seni dan Budaya
Dalam menarik simpati masyarakat, Sunan Kudus dikenal punya kebiasaan mengadakan acara Bedug
Dandangan, Sunan Kudus menabuh beduk berkali-kali, untuk mengundang para jamaah ke masjid dan
mengumumkan hari pertama puasa kepada masyarakat. Tradisi ini masih berlansung di beberapa
daerah Indonesia baik di Jawa atau daerah lain. Sunan Kudus juga menciptakan tembang
Maskumambang danMijil. Tembang mijil berisi tentang alam ruh sebelum manusia dilahirkan
sedangkan maskumambang berisi pesan agama tentang kelahiran manusia. Tembang dijadikan sebagai
media dakwah yang mudah diterima oleh masyarakat.

peran Sunan Kudus dalam mengembangkan Islam di Indonesia


Menyisipkan pesan-pesan hidup melalui tembang Jawa Maskumambang dan Mijil

25. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis sikap positif dalam pribadi Sunan Gunung Jati
dengan benar
1) Merakyat
Salah satu pesan Sunan Gunung Jati dalam pepatah-petitihnya atau nasehatnya adalah ingsun titip tajug
lan fakir miskin (aku titip tajug atau mushola, dan fakir miskin). Pesan ini menggambarkan hubungan
spritual dengan Sang pencipta dan hubungan sosial sesama makhluk. Pesan ini menggambarkan
kepekaan Sunan Gunung Jati tidak membedakan status sosial. Pengalamnnya menyebakan Islam,
bergaul di pedesaan dan kalangan kraton menjadikan ia sosok teladan yang selalu dekat dengan rakyat.

2) Pemimpin Arif dan Bijaksana


Sebagai waliyullah yang punya ketajaman batin dalam melihat persoalan dan masalah, Sunan Gunung
Jati adalah sosok yang arif dan bijaksana, mendidik dan melahirkan pemimpin-pemimpin baru dari
kearifannya. Misalnya, saat tuanya ia menyerahkan kepemimpinannya kepada keturunannya untuk
menjadi pemimpin sekaligus tokoh agama, dan menjadikan Banten dari Kadipaten menjadi kesultanan
setelah putranya Sultan Hasanudin tumbuh dewasa.
3) Menghargai Nilai-Nilai Kemanusiaan
Dalam pesannya Sunan Gunung jati menyampaikan den welas ing sapapada(hendaklah menyayangi
sesama manusia ) yang menggambarkan ia adalah sosok yangmenghargai nilai-nilai kemanusiaan,
menghargai hak-hak orang lain, dan persaudaranyang didasari kasih sayang di tengah keberagaman
budaya dan etnis.
4) Santun dan Toleran
Sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin kerajaan ia melakukan upayaupaya untuk menghargai
budaya, tradisi yang datang dari luar, dan individu-individu yang berlainan agama. Dari kebijakan
politiknya ia menjadikan pelabuhan Muara jati dan talang, dua pelabuhan zaman Kerajaan Cirebon,
sebagai pelabuhan yang terbuka untuk semua etnis dan suku bangsa. Begitu pula, toleransinya dalam
dibuktikan dari arsitektur-arsitektur peninggalannya yang mengompromikan berbagai budaya, Jawa,
sunda, Arab, dan Tionghoa.

26. Peserta didik dapat mengidentifikasi peristiwa hijrah ke Habasyah dengan benar
a. Kaum muslimin mendapat ancaman, siksaan dan kekejaman dari kaum kafir quraisy
b. Banyak para sahabat yang mendapat gangguan dan ancaman dari kaum kafir quraisy
c. Nabi tidak tahan menyaksikan penderitaan kaum muslimin atas kekejaman kaum kafir quraisy
d. Karena kaum muslimin dianiaya dan diperlakukan semena-mena oleh kaum kafir Quraisy (P.1)
e. Karena timbul keyakinan akan adanya pertolongan Allah

Tuliskan tiga saja isi pemboikotan kaum kafir Quraisy terhadap Bani Hasyim
1. Nabi Muhammad Saw. dan kaum keluarganya serta kaum pengikutnya tidak diperkenankan
menikah dengan kaum Quraisy lainnya.
2. Kaum Quraisy tidak diperkenankan berjual beli barang dengan Nabi Muhammad Saw. dan
keluarganya serta pengikutnya.
3. Kaum Quraisy dilarang menjalin persahabatan dengan Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya
serta pengikutnya.
4. Kaum Quraisy tidak diperkenankan untuk mengasihi dan menyayangi Nabi Muhammad Saw.
dan keluarganya serta pengikutnya.
5. Undang-Undang ini berlaku selama keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthallib belum
menyerahkan Nabi Muhammad Saw. Kepada kaum Quraisy

27. Peserta didik dapat menganalisis kronologis terjadinya Fathu Makkah dengan benar
Sebab-sebab Fatkhu Makkah:
a. Adanya perjanjian Hudaibiyah menunjukkan kafir Quraisy semakin merasa takut terhadap kaum
muslimin dan menambah yakin kaum muslimin untuk membebaskan Makkah.
b. Isi perjanjian Hudaibiyah menunjukkan kafir Quraisy mengakui agama Islam dan memberi peluang
kepada Rasulullah dan kaum muslimin untuk melakukan dakwah Islam. Sehingga kaum muslimin
semakin yakin akan kemenangan membebaskan Makkah.
c. Pelanggaran kafir Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyah berarti kaum muslimin boleh melakukan
pembebasan ke Kota Makkah.
Versi lain :
a. Kaum kafir Quraisy melanggar perjanjian Hudaibiyah (P.1)
b. Kota Mekkah merupakan pusat keagamaan bangsa Arab karena disana terdapat ka'bah yang setiap tahun
dikunjungi oleh seluruh suku Arab untuk melaksanakan ibadah Haji.
c. Suku Quraisy adalah kaum Nabi Muhammad saw. dengan menguasai dan mengislamkan suku ini maka
beliau akan mendapatkan dukungan yang besar karena pengaruh serta kekuasaan suku Quraisy di jazirah
Arab
d. Kaum kafir Quraisy membantu Bani Bakar menyerangan Bani Khuza’ah

Pembagian tugas pasukan Islam dan nama panglimanya saat memasuki Kota Makkah dalam
peristiwa Fathu Makkah
1. Pasukan pertama dipimpin sahabat Zubair bin -'Awwam diperintahkan memasuki Makkah dari
sebelah utara.
2. Pasukan kedua dipimpin sahabat Khalid bin Walid memasuki Makkah dariarah bawah.
3. Pasukan ketiga dipimpin sahabat Sa'd bin 'Ubadah memasuki Makkah dari sebelah barat.
4. Pasukan keempat dipimpin sahabat Abu 'Ubaidah bin Jarrah memasuki Makkah dari bagian
atas, dari kaki Gunung Hind

28. Peserta didik dapat menganalisis peristiwa-peristiwa menjelang wafatnya Rasulullah Saw. dengan benar
Pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H di saat Abu Bakar dan para sahabat hendak menunaikan
shalat subuh, Rasulullah meminta supaya penyekat kamar beliau dengan masjid dibuka. Beliau tersenyum
memperhatikan kaum muslimin mengerjakan sholat. Kaum muslimin sangat bergembira menyaksikan
kejadian itu. Mereka mengira kondisi kesehatan Rasulullah sudah membaik. Bahkan Abu Bakar Shidiq
hendak mundur dari shaf karena mengira Rasulullah akan keluar untuk sholat. Namun beliau memberi
isyarat agar mereka melanjutkan shalat. Setelah itu Rasulullah meminta agar penyekat kamar beliau ditutup
kembali. Ternyata sakit beliau semakin parah. Tanda-tanda beliau akan berpulang ke rahmatullah semakin
tampak. Aisyah menyandarkan tubuh beliau di pangkuannya.
Sementara itu tubuh Rasulullah semakin lemah. Saat itu beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana
berisi air yang ada di hadapannya. Kemudian mengusapkan tangan beliau ke wajahnya sambil berkata: "lâ
ilâha illallah. Tidak ada Tuhan selain Allah,sesungguhnya kematian itu ada sekaratnya.” Sebelum wafat
Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan beliau seraya berdoa, “ YaAllah Swt. ampunilah aku, rahmatilah
aku, dan pertemukan aku dengan kekasih YangMaha Tinggi.” Beliau mengulang doanya sampai tiga kali.
Akhirnya Rasulullah menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 11 H
bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun. Sedu sedan, tangis dan rintihan menyertai
kepergian Rasulullah menghadap Sang Khaliq. Kaum muslimin
benar-benar kehilangan sosok hamba Allah terbaik. Mendengar berita Rasulullah telah wafat, banyak
sahabat yang tidak percaya. Seperti Umar Bin Khattab Khattab. Umar merasa bahwa Rasulullah tidak
wafat. Beliau hanya akan pergi sebentar menghadap Allah Swt. seperti yang pernah dialami oleh Nabi Musa
A.S. Umar bersumpah bahwa Rasulullah akan kembali. Bahkan ia berjanji akan memotong tangan dan kaki
orang yang mengatakan bahwa beliau telah meninggal dunia. Abu bakar datang menyadarkan Umar dengan
mengatakan: “Barang siapa di antara kalian menyembah Nabi Muhammad saw. sesunguhnya beliau
telah wafat. Dan barang siapa menyembah Allah Swt. sesungguhnya Allah Swt. Maha hidup, tidak mati”.
Kemudian Abu Bakar Shidiq membacakan al-Quran surah Ali Imran ayat 144 Artinya: “Dan Muhammad
hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh
kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang maka ia tidak akan merugikan
Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” Setelah mendengar Abu
Bakar membacakan ayat tersebut, Umar merasa tidak berdaya. Kedua kakinya lemas sehingga dia terduduk
di tanah. Saat itulah Umar baru menyadari bahwa Nabi Muhammad saw. telah wafat.
Apakah tujuan Nabi Muhammad Saw. ke Baqi ?
Untukmenghadiripemakamanseorangsahabat di pemakamanBaqi di Madinah

Menjelang akhir hayatnya, Rasulullah Saw., beliau mengucapkan ”umatku, umatku, umatku; ash-
shalah, ash-shalah, as-shalah.” Makna dari kalimat yang diucapkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Menjelang wafatnya adalah menunjukkan cintanya beliau kepada umatnya. Rasulullah Saw.
Berpesan kepada umatnya agar jangan meninggalkan salat

29. Disajikan ilustrasi, peserta didik dapat menganalisis kepribadian Umar bin Khattab dengan tepat
Umar adalah seorang yang pemberani, tegas, suka berbicara apa adanya, berkemauan kuat, dan sedikit
keras. Dia tidak pernah takut berhadapan dengan siapa pun dia mendapat gelar al faruq artinya pembeda
maksudnya membedakan antara yang benar dan yang bathil (P.1)
Umar bin Khatab ditunjuk menjadi duta karena teguh memegang janji, disiplin, dan memiliki kemampuan
bela diri yang tinggi. (P.2)
Khalifah Umar bin Khattab memadamkan lampu ruangannyakarena Khalifah Umar sangat hati-
hati dalam menggunakan fasilitas/keuangan negara, beliau tidak mau menggunakan fasilitas negara
untuk kepentingan pribadi atau keluarganya

30. Disajikan pernyataan, peserta didik dapat menganalisis kepemimpinan Ali bin Abi Thalib selama menjadi
khalifah dengan benar
Pada masa kholifah Ali bin Abi Thalib banyak dipernuhi gejolak atau perpecahan karena saat itu umat Islam
suddah semakin banyak, luas, dan tidak ada persatuan. (P.1)
Cara Ali bin Abi Thalib menyantuni anak yatim adalah degan memberikan semua roti yang ia miliki pada
fakir miskin dan anak yatim piatu walaupun keluarganya kelaparan.
Tuliskan dua tugas utama Ahlul Halli wal Aqdi yang dibentuk oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib!
a. menjaga stabilitas negara dengan kebijakan yang membawa kemaslahatan;
b. menegakkan hukum yang telah dibuat
Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat pemerintahannya ke Kuffah
Ingin tetap menjaga kesucian Kota Madinah dan Kota Makkah, memantau pergerakan dan
pembangkangan Gubernur Muawwiyah bin Abi Sufyan

31. Peserta didik dapat menganalisis peran penting Sunan Ampel dalam mengembangkan Islam di Indonesia
dengan benar
1) Membentuk Jaringan Kekerabatan Dalam Menyebarkan Islam
Dalam mengembangkan agama Islam, Sunan Ampel punya peran penting dalam membentuk jaringan
kekerabatan melalui perkawinan para penyebar Islam dengan putri-putri penguasa kerajaan Majapahit.
Strategi inilah yang menjadikan Islam lambat laun semakin kuat dan mendapatkan dukungan para
penguasa. Sebagaimana Rasulullah Saw. menguatkan Islam lewat pernikahannya dengan istri-istri
beliau yang berlatar belakang dari berbagai suku dan agama.
Diantara penyiar Islam yang punya hubungan kekerabatan dengan penguasa Majapahit, di antaranya:
a) Raden Rahmat menikahkan Raden Usen dengan putri Arya Baribin, Adipati
Madura. Raden Usen adalah seorang mubalig asal Rusia Selatan dekat Samarkand yang cukup
lama ditugaskan sebagai imam dan mengislamkan masyarakat Sumenep, Madura.
b) Syekh Waliyul Islam menikah dengan Putri Retno Sambodi, anak penguasa
Pasuruan, Lembu Mirudha atau dikenal dengan Mbah Gunung Bromo.
c) Syekh Maulana Garib dinikahkan dengan Niken Sundari, putri Patih Majapahit bernama
Mahodara.
d) Putri Sunan Ampel, Adik Mas Murtosiyah dinikahkan dengan santrinya Raden
Paku atau dikenal dengan Sunan Giri, begitu pula putrinya Mas Murtosimah dinikahkan dengan
Raden Patah yang menjabat Adipati Demak.
Hubungan dan jaringan kekeluargaan antar penguasa dan penyebar Islam menjadikan agama
Islam cepat meluas di berbagai daerah melalui peran para Wali Songo.
2) Melakukan Perubahan Menuju Tradisi Bernilai Keislaman
Masyarakat pesisir utara Jawa adalah masyarakat yang hidup dalam tradisi dan budaya yang turun
temurun. Dalam dakwahnya, Sunan Ampel membawa ajaran Islam yang disampaikan dengan cara-
cara damai, moderat, toleran dan menyesuaikan tradisi masyarakat yang telah ada mengandung nilai-
nilai Islam.

Sebelum kedatangan para penyiar Islam, orang-orang Majapahit mengenal upacara peringatan
terhadap orang mati, disebut sraddha, sebuah upacara peringatan atas kematian seseorang pada tahun
ke-12. Setelah kedatangan penyiar Islam Campa yang dipelopori Sunan Ampel, penduduk Majapahit
mulai memperingati tradisi kenduri, dan memperingati kematian seseorang pada hari ke-3, ke-7, ke-
40, ke-100, dan ke-1000. Dalam prakteknya, masyarakat berkumpul mendatangi keluarga yang
ditinggal, lalu acara tersebut diisi dengan zikir, tahlil dan doa. Tradisi keagamaan ini, bukanlah berasal
dari ajaran Hindu-Budha, tetapi merupakan tradisi keagamaan muslim Campa yang dikenalkan Sunan
Ampel.

3) Membangun Masjid dan Pesantren Sebagai Pusat Penyebaran Islam.


Masjid Ampel merupakan bangunan tempat ibadah yang menyimpan nilai sejarah. Arsitektur
masjidnya memadukan arsitektur Hindu Budha dan khazanah Islam untuk kepentingan dakwah.
Model atap tumpang pada masjid menggambarkan adanya akulturasi budaya Islam dan Hindhu-
Budha. Tiang-tiang masjid masih kokoh hingga sekarang.

Selain membangun Masjid, Sunan Ampel juga membangun pesantren, tempat mengajarkan murid-
muridnya membaca Al-Qur’an, syariat dan tasawuf. Di tempat ini pula, ia mengkader para santri-
santri yang akan melanjutkan dakwah Islam, diantaranya: Sunan Giri, Raden Patah, Raden Kusen,
Sunan Bonang, Sunan Derajat dan tokoh-tokoh lainnya.

Ajarannya yang banyak dikenal adalah falsafah limo atau tidak melakukan lima hal: a) moh main atau
tidak berjudi, b) moh ngombe atau tidak mabuk-mabukan, c) moh maling atau tidak mencuri, d)
moh madat atau tidak mengisap candu, dan e) moh madon atau tidak berzina.

Cara Sunan Ampel mengubah upacara Sraddha yang justru membuat penduduk tertarik untuk
masuk Islam
Sraddha, sebuah upacara peringatan atas kematian seseorang. Dalam prakteknya, masyarakat
berkumpul mendatangi keluarga yang ditinggal, lalu acara tersebut diisi dengan zikir, tahlil dan doa

32. Peserta didik dapat menganalisis peran penting Sunan Giri dalam mengembangkan Islam di Indonesia
dengan benar
1) Sebagai Pemimpin Agama dan Penguasa Wilayah Giri
Keberadaan Bangsal Sri Manganti, Puri Kedhaton di Situs Giri Kedhaton, menjadi bukti sejarah bahwa
Raden Paku bukan hanya ulama penyebar Islam, melainkan juga penguasa politik di wilayahnya. Gelar
Prabu Satmata atau Sunan Giri, juga disematkan ke Raden Paku. Dalam bahasa Jawa Kuno Sunan Giri
berarti Raja Giri. Usaha dakwah yang dilakukan menjadi lebih meluas dan leluasa karena memegang
kedudukan sebuah pemimpin. Sebagai bagian dari Dewan Wali Songo, Sunan Giri bertugas membuat
tatanan pemerintahan di Jawa, mengatur kalender perhitungan siklus perubahan hari, bulan, tahun,
windu, menyesuaikan siklus pawukon serta merintis pembukaan jalan.
2) Mengambil Alih Fungsi Dukuh Menjadi Pesantren
Salah satu proses Islamisasi melalui pendidikan yang diperankan Sunan Giri adalah usaha mengambil
alih lembaga pendidikan Syiwa-Budha yang disebut mandala, asrama, atau dukuh menjadi pesantren.
Pada masa Majapahit dukuh dijadikan sebagai tempat pertapaan untuk mendidik calon pendeta, lalu oleh
para Wali Songo dukuh diformat menjadi “pesantren” dan peserta didik yang belajar disebut santri. Kata
santri berasal dari kata sashtri yang berarti orang suci yang mempelajari kitab suci. Dalam
perjalanannya, pesantren mengajarkan berbagai macam pengetahuan, agama, kebudayaan,Seni,
ekonomi, dsb. Kemasyhuran dan pengembaraan Raden Paku, saat muda dalam menjalankan usaha
dagang milik Nyi Ageng sambil menyebarkan Islam ke berbagai daerah menjadikan Sunan Giri dikenal
luas hingga santrinya tidak hanya berdatangan dari pulau Jawa, bahkan dari Makasar, Lombok,
Sumbawa, Sumbawa, Flores, Ternate, Tidore, dan Hitu. Persebaran santri dari berbagai penjuru daerah
menunjukkan kemajuan dan perkembangan pesantren yang mulai diminati masyarakat masa itu.
3) Mengembangkan Pendidikan Terbuka Bagi Masyarakat
Dalam dakwahnya, Sunan Giri tidak hanya mengembangkan sistem pesantren yang diikuti santri-
santrinya di berbagai daerah, melainkan mengembangkan pendidikan masyarakat secara terbuka dengan
menciptakan berbagai jenis permainan anak-anak, yaitu:
a) Jelungan
Jelungan adalah permainan anak yang berperan sebagai pemburu, dan yang lainnya menjadi objek
buruan. Mereka akan selamat dari kejaran pemburu bila telah berpegang pada batang pohon yang
telah ditentukan lebih dahulu. Pada prinsipnya pemenang bersembunyi, sementara pemain kalah
berusaha mencari pemain lain tanpa harus meninggalkan pangkalan atau batang pohon terlalu jauh.
Arti permainan tersebut adalah seorang yang sudah berpegang teguh pada agama Islam maka ia
akan selamat dari ajakan setan atau iblis yang dilambangkan sebagai pemburu.
b) Jamuran
Permainan tradisional yang melibatkan 4-12 anak, dimainkan pada malam hari saat bulan purnama.
Pelaksanaannya dengan membentuk bulatan sepeti jamur. Permainan ini disertai nyanyian berupa
tembang dan diakhiri dengan mengerjakan apa yang disuruh oleh anak yang jadi atau dadi. Dalam
permainan ini terkandung makna kerjasama, peduli, dan menambah keakraban denga sesama
teman. Sunan giri juga membuat tembang-tembang permainan anak-anak, yaitu
 Padhang Wulan
 Jor
 Gula-Ganti
 Cublak-Cublek Suweng
Kedatangannya di tengah masyarakat dengan cara-cara unik memanfatkan seni lokal menarik
sempati dari berbagai tingkat usia menjadikan Islam semakin meluas.

4) Memanfaatkan Seni Pertunjukan sebagai Media Dakwah


- Karena di masa Majapahit, wayang sangat kental dengan kegiatan keagaaan Hindu-Budha.
- Pagelaran wayang krucil dengan pedoman cerita menak adalah pagelaran wayang yang mengisahkan
tentang kepahlawanan Hamah, paman dari Nabi
Pada masa Majapahit, pertunjukan di masyarakat berhubungan dengan ritualritual keagamaan Hindu-
Budha yang berkaitan dengan tempat-tempat sakral, pilihan hari dan waktu, pemain terpilih, sesaji, dan
busana khusus. Seni wayang diperkirakan sudah ada di Nusanatara sejak tahun 930 M yang merupakan
asli kebudayaan Jawa. Pertunjukan wayang merupakan pertunjukan ritual yang berasal dari cerita
Ramayana dan Mahabrata. Pegelarannya dikaitkan dengan upacara spritual agar terhindar bencana-
bencana bersifat gaib. Karena itu dalang diposisikan sebagai orang suci atau pendeta. Melihat potensi
dakwah dalam pertunjukan ini , Sunan Giri dan wali songo lainnya mengambil alih seni pertunjukan dan
mengembangkannya, menyesuaikan dan menyelaraskan isi cerita dengan ajaran tauhid dalam Islam.
Seperti menggelar pertunjukan wayang krucil dengan pedoman cerita Menak, yang mengisahkan
kepahlawanan Hamzah, paman Nabi Muhammad Saw. Pergelarannya pun disertai tata cara dan sopan
santun yang baik, dan jauh dari maksiat.

33. Peserta didik dapat menganalisis peran Sunan Kalijaga dalam mengembangkan Islam di Indonesia
1) Menanamkan nilai-nilai Islam melalui Seni Wayang
Reformasi petunjukan wayang oleh sunan Kalijaga yakni cerita wayang yang mengandung jiwa Islam
berisi tentang keimanan, ibadah, akhlak, dan sopan santun (P.2)
Di Masa Majapahit, pertunjukan wayang berkaitan dengan kegiatan keagamaan Hindu-Budha, dan
menjadi sarana komunikasi yang efektif dengan masyarakat. karena itu, Sunan Kalijaga berdakwah
melalui pendekatan seni dan kearifan lokal. Dalam perkembangannya, Sunan Kalijaga dan anggota Wali
Songo lainnya mereformasi seni pertunjukan wayang berdasarkan aturan yang disepakati bersama,
diantaranya:
 Seni Wayang perlu diteruskan dengan perubahan-perubahan sesuai zaman.
 Bentuk wayang berupa arca-arca harus dirubah
 Merubah cerita dewa menjadi cerita yang mengandung jiwa Islam
 Cerita wayang berisi keimanan, ibadah,ahlak, dan sopan santun
 Pegelaran wayang diselenggarakan dengan tata cara sopan santun jauh dari maksiat
Salah satu contoh perubahan cerita yang diterapkan Wali Songo misalnya, cerita dewa-dewa yang
menjadi tokoh sesembahan diubah menjadi susunan silsilah keturunan Nabi Adam dari jalur Nabi Syits,
begitu juga, tokoh-tokoh yang diidolakan dalam ajaran kapitayan, seperti Semar, Petruk, Nala Gareng,
dan Bagong dimunculkan sebagai punakawan yang mampu mengalahkan dewa-dewa Hindu.Sunan
Kalijaga tampil dengan kepiawaiannya sebagai dalang, berkeliling ke berbagai daerah menjadikan Islam
berkembang dan meluas di Nusantara.
2) Mengubah Tradisi, Budaya, dan Kearifan Lokal
Melalui pendekatan kebudayaan dalam wayang, tembang-tembang dan akulturasi arsitektur Masjid,
Sunan Kali Jaga mampu mendapatkan simpati dan tempat terbaik di hati para pengikutnya. Hal ini
membuktikan bahwa proses Islam di Nusantara yang menggabungkan kebudayaan lokal dan Islam sudah
berlansung lama. Tembang atau puisi tradisional Jawa, telah dijadikan media dakwah oleh Sunan
Kalijaga. Beberapa tembang cukup dikenal masyarakat Jawa seperti RumeksaIng Wengi, tembang lir-ilir
memuat ajaran spiritual. Dalam Pembangunan Masjid Agung Demak seiring berdirinya Kerajaan Demak
tahun 1479 M melibatkan para Wali Songo. Sunan Kalijaga, adalah tokoh yang ikut terlibat langsung
dalam pembangunan Masjid Agung Demak. Selain sebagai tempat ibadah arsitektur Masjid Demak
berupa atap tumpang berbentuk limas, dan bersusun tiga, merupakan akulturasi arsitektur Islam
dan Hindu-Budha sebagai kearifan lokal dalam mempertahankan kebudayaan Nusantara.

Tembang ciptaan Sunan Kalijaga


a. Rumekso Ing Wengi,
b. Lir-Ilir,
c. Dandang Gula,
d. Sluku-SlukuBathok,
e. Gundul-GundulPacul,
f. LingsirWengi

Bentuk atap Masjid Agung Demak yang menggambarkan perpaduan arsitektur berupa atap
tumpang berbentuk limas, dan bersusun tiga, merupakana kulturasi arsitektur Islam dan Hindu-
Budha

34. Disajikan ilustrasi, peserta didik dapat menganalisis sikap positif dalam pribadi Sunan Kudus dengan
benar
1) Pemberani
Sunan Kudus Azmatkhan adalah mantan prajurit Kerajaan Demak, bahkan Sunan Kudussebagai
Senopati Kerajaan Demak. Ia menggantikan ayahnya Sunan Ngudung, yang gugur di medan
perang, lalu dialah melanjutkan misi kerajaan Demak. Tidak lama kemudian ia memutuskan untuk
mengembara menyebarkan Islam ke daerah Kudus.
2) Kreatif
Upaya-upaya yang dilakukan Sunan Kudus dalam mengembangkan Islam di kota Kudus
mencerminkannya sebagai sosok yang kreatif dan selalu berfikir mencari cara-cara unik dalam menarik
simpati masyarak agar memeluk Islam, seperti menambatkan sapi di halaman masjid, melarang
masyarakat menyembelih sapi dan mempelopori akulturasi budaya Islam, Jawa, Hindu-Budha dan Cina
dalam arsitektur Menara Kudus, Lawang kembar dan Padasan.

3) Seniman
Selain sebagai ulama penyebar Islam, Sunan Kudus juga dikenal pencipta tembang Miji dan
Maskumbang. Tembang adalah puisi tradisonal Jawa yang muncul di akhir Majapahit diciptakan oleh
para Wali Songo. Lewat tembang-tembang yangdiciptakan dan disebarkan ke masyarakat, Sunan Kudus
menyisipkan ajaran Islam melalui isi tembang, sehingga dengan mudah diingat oleh masyarakat
4) Santun dan Toleran
Jejak perjalanan Sunan Kudus dalam menyebarkan Islam melalui jalan damai terlihat dari
peninggalannya, seperti Masjid Menara Kudus menjadi salah satu bukti Sunan Kudus tida serta merta
memaksakan ajaran Islam diterima masyarakat. ia tampil mengkompromikan berbagai budaya dan
kearifan lokal, melalui tutur kata santun ia menyampaikan Islam rahmatan lil alamin atau Islam yang
membawa kasih saying bagi semua lapisan
5) Sunan kudus berdakwah dengan toleran karena mendakwahkan Islam rahmatan lil alamin, Islam yang
membawa kasih sayang bagi sesama lapisan. (P.2)

35. Peserta didik dapat menganalisis peran Sunan Gunung Jati dalam mengembangkan Islam di Indonesia
dengan benar
1) Berperan sebagai Ulama dan Penguasa dalam Penyebaran Islam
Usaha dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati, mula-mula sebagai guru agama dengan membuka
pondok dan mengajarkan agama Islam kepada penduduk sekitar. Ia dikenal dengan Maulana Jati.
Strategi dakwahnya dilakukan dengan menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Cirebon
dengan pernikahan. Ia menikah pertama kali dengan Nyai Babadan, putri Ki Gedeng Babadan, yang
membuat pengaruhnya meluas dari Gunung Sembung hingga Babadan. Sebagai ulama ia berperan
sebagi pemimpin para wali atau wali qutub. Sunan Gunung Jati diminta memimpin penobatan Sultan
Demak II dan Sultan Demak III, meskipun ada Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga, namun Sunan gunung
Jati tampil sebagai pemimpin para wali. Ketika Pangeran Cakrabuana memimpin Cirebon, ia diangkat
menjadi tumenggung dengan gelar Susuhunan Jati dengan wilayah kekuasaan meliputi Pesisir Sunda
dan menjadi Panetep Panatagama (semisal Menteri Agama). Pada masa tuanya Pangeran Cakrabuana
menyerahkan kekuasaannya kepada Raden Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, tahun 1483 M.
dalam kepemimpinannya, Ia memperoritaskan pengembangan agama Islam melalui jalan dakwah
dengan melakukan hal-hal berikut:
a) Mempelopori pembangunan masjid-masjid jami’ di berbagai daerah bawahan Cirebon
sebagai pusat kegiatan keagamaan
b) Membangun sarana dan prasarana umum.
c) Membangun transportasi darat, laut, dan sungai.
d) Membentuk pasukan Jayabaya
e) Menjalin hubungan dengan kerajaan Demak dan Banten.

Keberhasilan Sunan Gunung Jati menegakkan kekuasaan Islam di Cirebon dan Banten menjadikan Islam
cepat meluas, berkembang dan meluas di bumi Sunda
Prioritas Sunan Gunung Jati sebagai Ulama dan Umara dalam berdakwah dengan membangun masjid-
masjid Jami’ serta menjalankkan hubungan baik dengan kerajaan Demak dan Banten. (P.2)
2) Melakukan Akulturasi Budaya Islam dan Kearifan lokal
Karena Sunan Gunung Jati berusaha menarik simpati agama lain dan asyarakkat umum untuk memeluk
Islam. (P.1)
Sejumlah peninggalan Sunan Gunung Jati membuktikan kearifannya dalam mengkompromikan budaya
Islam dan budaya lainnya. Keraton dijadikan sebagai pusat kesenian dan kebudayaan yang bernuansa
agama dengan tidak menghilangkan unsurunsur Hindu-Budha, melainkan dipadukan secara harmonis
dengan ajaran Islam sehingga Islam dianut oleh seluruh penduduk bumi Pasundan. Sejumlah benda-
benda bersejarah peninggalan Kerajaan Cirebon yang ada di Keraton membuktikan percampuran budaya
Jawa, Sunda, Tionghoa, Arab dan Eropa. Hal ini dapat dilihat dari gapura, tugu batu Lingga Yoni, piring-
piring keramik dari Tionghoa, meja kaca gaya Prancis, dan lain-lain menunjukkan nilai toleransi
terhadap kebudayan lainnya

Tuliskan tiga saja peninggalan Sunan Gunung Jati yang menjadi bukti kemampuan beliau mengadopsi
berbagai budaya yang ada waktu itu
a. Gapura,
b. Tugu batu Lingga Yoni,
c. Piring-piring keramik dari Tionghoa,
d. Meja kaca gaya Perancis

Anda mungkin juga menyukai