Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN SKI 2021

1. Ketabahan Nabi Muhammad SAW

Ketabahan Nabi Muhammad Saw. yang dapat kita teladani seperti :


1. Apapun rintangan yang menghadang di tengah-tengah perjuangan harus kita hadapi dengan penuh
kesabaran, ketabahan, keberanian dan tawakal kepada Allah Swt.
2. Berkorbanlah demi menegakkan agama Islam dengan melaksanakan segala perintah Allah Swt.
dan menjauhi segala larangan-Nya. Berjuang di jalan Allah Swt. Adalah sebaik-baiknya jalan.
3. Ketabahan adalah kunci keberhasilan. Dalam hal apapun, harus bersikap tabah seperti halnya yang
dilakukan Rasulullah Saw.
Penerapan sifat Ketabahan Nabi Muhammad Saw. dalam kehidupan sehari-hari seperti :
1. Memanfaatkan waktu luang untuk belajar
2. Kesungguhan dalam belajar akan membuahkan keberhasilan dan merupakan perintah Nabi
Muhammad Saw.
3. Memegang amanah yang dipercayakan oleh orang lain.
4. Membantu pekerjaan orang tua
5. Mengerjakan pekerjaan rumah dengan sabar walaupun sulit.

2. Kepribadian Nabi Muhammad Saw. terhadap Alam Sekitar dengan benar

Rasulullah banyak memberi contoh kepada umatnya agar mencintai dan melestarikan alam
sekitar. Nabi Muhammad sebagai tokoh yang rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam semesta,
bukan saja mengasihi kepada sesama manusia, melainkan juga terhadap lingkungan, baik binatang
maupun tumbuhan, seperti :
1. Menyayangi binatang
a. Bersikap lemah lembut terhadap binatang
b. Larangan bersikap kasar terhadap binatang
2. Menyayangi tumbuh-tumbuhan
Penerapan kepribadian Nabi Muhammad Saw. terhadap alam sekitar dalam kehidupan sehari-
hari seperti :
1. membuang sampah pada tempatnya
2. menyirami tanaman
3. membersihkan rumput
4. memupuk tanaman, dll.

3. Kepribadian Nabi Muhammad Saw. terhadap Sesama dengan benar


Nabi Muhammad Saw. adalah rahmat semesta alam. Beliau tidak hanya diutus untuk manusia
saja tetapi juga untuk seluruh mahluk semesta alam. Tidak hanya santun dalam berbicara, perbuatan
dan pengambilan keputusan tetapi juga peduli kepada sesama dan alam sekitar.
Kepedulian Nabi Muhammad Saw. terhadap Sesama diantaranya :
1. Kasih sayang Nabi Muhammad Saw. terhadap anak-anak
2. Kasih sayang Nabi Muhammad Saw. terhadap anak yatim
3. Kasih sayang Nabi Muhammad Saw. terhadap orang sakit dan janda
4. Kasih sayang Nabi Muhammad kepada orang yang pernah memusuhinya
Penerapan kepribadian Nabi Muhammad Saw. terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari
seperti :
1. membantu fakir miskin dan anak terlantar
2. memberikan pakaian pantas pakai kepada korban banjir di daerahnya
3. menjenguk dan mendoakan teman yang sedang sakit
4. bersikap baik kepada orang lain walaupun ia kurang baik terhadap kita

4. Sebab-Sebab Nabi Muhammad Saw. Hijrah ke Thaif

Tahukah kamu Nabi Muhammad Saw. terus menerus mendakwahkan agama Islam walaupun
menghadapi banyak rintangan dari kaum Kafir Quraisy?
Kaum Kafir Quraisy tidak henti-hentinya menghalangi Nabi Muhammad Saw. Dan kaum
muslimin untuk menyebarkan agama Islam di Makkah. Mereka tidak rela agama Islam menggantikan
agama nenek moyangnya. Halangan dan rintangan semakin menjadi-jadi dari kaum kafir Quraisy ketika
Istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib meninggal dunia.
Akhirnya Nabi Muhammad Saw.. memutuskan hijrah ke Thaif. Beliau berharap dapat hidup
tenang dan damai untuk menyebarkan agama Islam. Hal ini berdasarkan pemikiran beliau bahwa di
Thaif ada saudara-saudara Rasulullah Saw. yang menjadi pimpinan di Thaif yang nantinya akan
melindunginya.

5. Kejadian-Kejadian dalam Peristiwa Isra Mikraj

Nabi Muhammad Saw. dalam peristiwa Isra Mikraj melihat beberapa kejadian diantaranya:
1. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan wajah-wajah malaikat penjaga neraka. Badannya tinggi besar,
dengan wajah yang seram dan menakutkan. Mereka tidak pernah tersenyum sedikit pun. Hal ini
menggambarkan betapa kasar malaikat penjaga neraka, yang tidak mempunyai belas kasihan
kepada orang-orang yang disiksa di neraka. Betapa pun orang-orang yang ada di neraka meminta
pertolongan kepadanya, mereka tidak akan memberi pertolongan sedikit pun.
2. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang membawa daging yang baik dan di sebelahnya
ada daging yang busuk. Daging yang baik itu dibuang dan daging yang busuk itu diambilnya.
Kejadian ini menggambarkan orang yang ketika hidup di dunia sering melakukan zina.
3. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang memotong lidahnya sendiri. Orang itu menjerit
kesakitan. Setelah terpotong lidah itu tersambung kembali dan dipotong lagi, demikian terus-
menerus tiada henti. Orang itu juga merasakan sakit berkali-kali. Inilah gambaran orang- orang
ketika di dunia selalu berkata bohong dan selalu memperbincangkan keburukan orang lain.
4. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang memiliki perut yang sangat besar. Orang itu
merasa kesusahan. Ketika duduk susah, berdiri susah, apalagi untuk berjalan, susah sekali karena
perutnya yang besar. Peristiwa ini menggambarkan orang ketika hidup di dunia selalu memakan
riba. Harta yang diperolehnya tidak di dapat dengan cara yang halal.
6. Hikmah Nabi Muhammad Saw. Hijrah ke Yatsrib

Hikmah Nabi Muhammad Saw. Hijrah ke Yatsrib adalah sebagai berikut :


1. Setiap kebenaran akan mendatangkan kemenangan di jalan Allah SWT
2. Bertambahnya kecintaan kaum muslimin terhadap ajaran agama Islam
3. Peristiwa hijrah dijadikan dasar tahun baru Islam yaitu tahun Hijriyah
4. Bertambah kekuatan Kaum Muslimin
5. Dakwah membutuhkan keadaan yang mendukung

7. Upaya dalam Membina Masyarakat Madinah Bidang Ekonomi

Rasulullah Muhammad Saw. membina masyarakat Madinah dalam berbagai bidang seperti
dalam bidang agama, bidang sosial, bidang ekonomi dan bidang pertahanan dengan memberdayakan
potensi umat Islam di Madinah.
Upaya Rasulullah SAW dalam membina masyarakat Madinah dalam bidang ekonomi antara lain
adalah:
1. Rasulullah Saw. memerintahkan sahabat yang mempunyai keahlian bercocok tanam menggarap
lahan milik sahabat lainnya
2. Rasulullah Saw. melakukan pemerataan kepemilikan lahan dengan membagi sejumlah lahan
kepada sahabat yang belum mempunyai lahan untuk tempat tinggal maupun bertani.
3. Rasulullah Saw. memerintahkan para sahabat mendirikan pasar.
4. Rasulullah Saw. mendirikan Baitul mal dan mengatur distribusi (pembagian) zakat, infaq dan
sedekah.
5. Rasulullah Saw. menerapkan pajak (jizyah) bagi penduduk Yahudi sebesar 1 dirham per tahun bagi
setiap laki-laki dewasa. Rasulullah Saw. juga menerapkan bea masuk bagi barang yang datang dari
luar Madinah.

8. Piagam Madinah

isi Piagam Madinah, di antaranya adalah:


1. Semua kelompok yang menandatangani piagam merupakan suatu bangsa.
2. Masing-masing kelompok bebas menjalankan ajaran agamanya tanpa campur tangan kelompok
lain
3. Bila salah satu kelompok diserang musuh, maka kelompok lain wajib untuk membelanya
4. Kewajiban penduduk Madinah, baik kaum Muslimin, nonmuslim, ataupun bangsa Yahudi, harus
saling bantu membantu moril dan materiil.
5. Mereka harus saling menasehati, berbuat baik dan tidak boleh berbuat jahat.
6. Nabi Muhammad adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah dan dia menyelesaikan masalah
yang timbul antar kelompok.

9. Penerapan Piagam Madinah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut beberapa contoh bentuk penerapan Piagam Madinah dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1. membantu sesama dengan tidak memperhatikan suku dan agamanya
2. berbuat baik kepada siapapun
3. menghormati agama orang lain
4. menasehati teman-teman madrasah untuk tetap semangat belajar di rumah

10. isi khotbah haji wada’

Isi khotbah haji Wada’ yang disampaikan Rasulullah Saw. YAITU


“Wahai manusia, dengarkanlah perkataanku. Aku tidak dapat memastikan apakah aku dapat
bertemu lagi dengan kamu sekalian di tempat ini sesudah tahun ini atau tidak.
Wahai manusia, sesungguhnya darah kamu diharamkan menumpahkannya, dan hartamu
diharamkan mengganggunya, kecuali karena ada sesuatu hak. Riba semuanya telah dibatalkan, kamu
hanya berhak atas uang pokok. Dengan demikian kamu tidak menganiaya, dan tidak pula teraniaya.
Sesuatu penumpahan darah yang dilakukan di zaman jahiliah tidak ada diyatnya lagi. Sesungguhnya
setan telah putus asa untuk disembah di muka bumi akan tetapi ia masih menginginkan yang lain dari
itu, karena itu, waspadalah terhadapnya.
Wahai manusia, Tuhanmu hanyalah satu, dan asalmu juga adalah satu. Kamu sekalian berasal
dari Adam dan Adam bersal dari tanah. Orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Tuhan adalah
orang yang paling bertakwa. Orang Arab tidak ada lebihnya dari bukan Arab. Dan orang yang bukan
Arab pun tidak ada kelebihannya dari orang Arab, kecuali karena taqwanya”.
Dalam khotbah haji Wada’ menjelang Nabi wafat, beliau telah meletakan dasar- dasar yang kuat
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu:
a. Persaudaraan Islam, persamaan derajat, dan permusyawaratan.
b. Jaminan kehormatan jiwa, harta dan kehormatan pribadi manusia
c. Kewajiban memelihara dan menunaikan amanah
d. Keharusan membersihkan modal usaha dari riba
e. Penetapan hak dan kewajiban yang merupakan timbal balik bagi suami istri.

11. Kepribadian Abu Bakar as-Siddiq

Sahabat Abu Bakar r . a . adalah orang yang jujur dan baik hati. Ketika Rasulullah Saw.
mendakwah Islam, ia langsung menerima ajaran tersebut dengan penuh keyakinan (sidiq). Ia sangat
mencintai Islam dan berusaha keras menyebarkannya, terutama kepada sahabat-sahabat dekatnya.
Sahabat Abu Bakar juga menyayangi para sahabat lainnya dan rela berkorban demi mereka (setia
kawan). Di antaranya dibuktikan dengan kerelaannya memerdekakan Bilal bin Rabah.
Sahabat Abu Bakar r.a. menjadi khalifah selama dua tahun yakni dari tahun 10 H sampai dengan
tahun 12 H. Khalifah Abu Bakar dikenal dengan sahabat yang jujur, adil dan bijaksana, dermawan, dan
suka bermusyawarah. Kejujuran khalifah Abu Bakar dibuktikan dengan tegas menegakkan kebenaran
Islam sehingga saat terdapat sebagian umat Islam yang mengabaikan ajaran Islam, khalifah dengan
santun meningatkannya. Saat mereka menolak, selaku khalifah, Abu Bakar menegakkan aturan dengan
tegas.
12. Kepribadian Umar bin Khattab

Sahabat Umar bin Khattab r.a. diangkat menjadi khalifah pada usia 53 tahun menggantikan
khalifah Abu Bakar r.a. Khalifah Umar memenuhi janjinya selaku pemimpin dengan bertindak adil, teguh
memegang janji dan total melayani rakyat, tegas, penuh kasih sayang dan berani.
Pada masanya, dibuatlah kebijakan-kebijakan mengatur lembaga-lembaga untuk melindungi
dan melayani masyarakat, seperti jawatan pos, lembaga peradilan, pusat pertahanan, mencetak mata
uang, dan membuat kalender hijriah.

13. Kepribadian Usman bin Affan

Nama lengkap sahabat Usman adalah Usman bin Affan bin Abil ’Ash bin Umaiyah. Ia dikenal
dengan sebutan Abu Abdullah, lahir pada tahun 573 M di Makkah, pada waktu Rasulullah berumur lima
tahun. Ayahnya bernama Affan dan ibunya bernama Arwa. Ia seorang sahabat yang santun, bijak,
dermawan, dan sangat mencintai Rasulullah Saw. Pada masa awal Islam, banyak membantu
perjuangan Rasulullah Saw.
Sahabat Usman bin Affan diangkat menjadi khalifah ketiga menggantikan khalifah Umar bin
Khattab. Sikap santun khalifah Usman menjadikannya menyelesaikan persoalan dengan baik. Saat
terjadi perpecahan dalam membaca al-Qur’an, khalifah mengambil kebijakan menulis mushaf al-Qur’an
yang dijadikan pedoman umat Islam hingga saat ini. Mushaf tersebut disebut mushaf al-Imam atau
mushaf Usmani. Dari mushaf ini saat ini umat Islam belajar dan dapat membaca al-Qur’an dengan benar
dan terhindar dari perpecahan.
Kepribadian Usman bin Affan yang patut kita teladani seperti :
1. Kesantunan dan kesalehannya yang ditunjukkan sejak kecil
2. Sangat dermawan menginfakkan hartanya demi kepentingan Islam
3. Mencurahkan perhatiannya yang besar terhadap dakwah Islam

14. Perilaku Sehari-Hari yang Sesuai dengan Kepribadian Ali bin Abi Thalib

Nama lengkap sahabat ‘Ali adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Mutthalib. Sahabat Ali diberi gelar
karramallahu wajhah dan merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan remaja.
Sahabat Ali semenjak kecil sudah dididik dengan adab dan budi pekerti Islam. Ia sangat mencintai ilmu,
adil, dan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Ia menikah dengan Sayidah Fatimah
az-Zahro binti Rasulullah Saw.
Sahabat Ali diangkat menjadi khalifah pada usia 58 tahun dan menjabat selama empat tahun.
Ia dikenal sebagai sahabat yang sangat sederhana karena meniru kehidupan Rasulullah Saw, sangat
cerdas dan berilmu sangat dalam, tegas dan gagah berani, serta kuat dalam mempertahankan ajaran
dan tradisi Rasulullah Saw. Kelebihan khalifah Ali adalah kepeduliannya yang tinggi kepada rakyat.
Bukti kepeduliannya ditunjukkan dengan menetapkan Gubernur yang lebih layak menggantikan
gubernur lama. Di samping itu, kepeduliannya juga terlihat saat mengoptimalkan Baitulmal.
Penerapan kepribadian Ali bin Abi Thalib diantaranya adalah :
1. mengerjakan tugas dari guru dengan bersungguh-sungguh.
2. selalu semangat untuk belajar walaupun kadang-kadang mengalami kesulitan.
3. membantu teman yang membutuhkan bantuan
15. Peran Penting Maulana Malik Ibrahim dalam MENGEMBAngkan Islam di Pulau Jawa

Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Gresik dan sekitarnya, Sunan Maulana Malik Ibrahim
(w. 1419 M) mempunyai peran penting dalam mengembangkan Islam khususnya di pulau Jawa, yaitu:
1. Mengembangkan Islam Melalui Jalur Perdagangan
2. Mendakwahkan Islam kepada Keluarga Kerajaan Majapahit
3. Mendirikan Masjid dan Pesantren

16. Sikap Positif dalam Pribadi Maulana Malik Ibrahim

Dalam perjuangannya menyebar dan mengembangkan dakwah Islam, Sunan Maulana Malik
Ibrahim menyampaikan ajaran Islam melalui sikap positif yang dapat diteladani, di antaranya:
1. Melakukan dakwah secara bertahap atau tadriji.
Dalam dakwahnya, Sunan Maulana Malik Ibrahim mengajarkan agama Islam secara bertahap,
tidak ada ajaran agama yang diberlakukan secara mendadak, semuanya melalui proses
penyesuaian.
2. Gigih dan tangguh dalam berdakwah.
Kegigihan dan ketangguhan dalam menyebarkan agama Islam terbukti dari perjalanan jauh,
merantau dari tanah kelahirannya Kashan (sekarang masuk wilayah Iran) menuju tanah Jawa
melalui jalur laut yang melelahkan.
3. Santun dan dermawan dalam berdakwah.
Sikap ini ditunjukkan ketika berdagang dengan menggelar pasar murah, dan selalu berbagi kepada
fakir miskin. Kekayaaannya diperuntukkan untuk berdakwah di jalan Allah Swt.

17. Peran Penting Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Jawa, Sunan Ampel punya peran penting dalam
pengembangan syiar Islam, yaitu:
1. Membentuk Jaringan Kekerabatan Dalam Menyebarkan Islam
2. Melakukan Perubahan Menuju Tradisi Bernilai Keislaman
3. Membangun Masjid dan Pesantren Sebagai Pusat Penyebaran Islam.

18. Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Giri

Dalam usaha menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam di Indonesia, Sunan Giri patut
menjadi teladan dalam sikap positif yang ditunjukkannya, yaitu:
1. Santri cerdas, tekun, dan ulet dalam menuntut ilmu
2. Toleran dan bijak dalam berdakwah
3. Pemimpin yang mengayomi rakyat
4. Seniman kreatif
19. Biografi Sunan Kalijaga

Raden Sahid atau Sunan Kalijaga adalah putra Tumenggung Wilatikta. Kakeknya bernama Aria
Teja atau Abdurrahman, seorang keturunan Arab yang bersambung silsilahnya dengan Saydina Abbas
bin Abdul Mutalib, paman Rasulullah Saw.
Di usia remaja, Raden Sahid tumbuh menjadi ilmuan silat, dan remaja yang kontroversi di mata
orang Tuban. Sisi lain Raden Sahid, ia banyak bergaul dengan rakyat jelata meski ia seorang putra
bangsawan.
Dakwah Sunan Kalijaga dalam mengembangkan Islam banyak melalui pertunjukan wayang
sebagai dalang yang populer. Ia berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain mulai dari daerah
kekuasaan Pajajaran hingga Majapahit. Sebagai imbalan dari warga yang ingin mengundangnya
sebagai dalang dalam pertunujkan, upahnya cukup dengan membaca dua kalimat syahadat, dan tidak
dipungut biaya sama sekali.

20. Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Kalijaga

Dalam usaha menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam di Indonesia, Sunan Kalijaga
patut menjadi teladan dalam sikap positif yang ditunjukkannya, antara lain:
1. Tekun, istiqomah, dan toleran
2. Seniman kreatif punya banyak ide dan gagasan

21. Peran Sunan Muria dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Jawa, Sunan Muria punya peran penting dalam
mengembangkan agama Islam, yaitu :
1. Menjaga tradisi lama dan menginterpretasikannya ke arah fungsi baru
a. Dalam berintraksi dengan masyarakat Sunan Muria menjaga tradisi lama tetap berlansung
tanpa memberikan perubahan selama tidak melanggar nilai-nilai Islam, seperti menerima
upacara tingkeban atau mitoni. Tradisi tingkeban adalah upacara selamatan pada usia
kehamilan ke tujuh. Acara tersebut diisi dengan acara membaca beberapa surah Al-Qur’an,
dzikir dan doa.
b. Menambah upacara-upacara dalam tradisi lama dengan tradisi baru. Seperti memasukkan
nilai dan ajaran Islam dalam praktik pernikahan yang telah berjalan sehingga meskipun ada
budaya Jawa, tetapi syarat dan rukun pernikahan ditentukan berdasarkan ajaran Islam.
c. Mengganti sebahagian unsur lama dalam satu tradisi baru. Seperti mengganti tujuan
membakar kemenyan dalam slametan. Dalam praktiknya sebelumnya, selametan atau
sesajen diberikan kepada sosok makhluk halus maka dakwah para wali mengganti tujuan
slametan untuk mencari ridho dan pertolongan Allah Swt. Demikian juga, tradisi bancakan
atau makan besar dalam acara slametan dengan tumpeng yang sebelumnya
dipersembahkan ke tempat-tempat angker diubah menjadi kenduri yaitu upaya mengirim
doa kepada leluhur dengan doa-doa Islam di rumah orang yang mengadakan tradisi
tersebut.
2. Mengadakan perombakan budaya dan tradisi keagamaan dalam cerita wayang
22. Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Muria

Dalam usaha menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam di Indonesia, Sunan Ampel
patut menjadi teladan dalam sikap positif yang ditunjukkannya seperti :
1. sederhana dan bersahaja
2. moderat dan toleran
3. kreatif
4. dermawan.

23. Biografi Sunan Kudus

Ja’far Shadiq Azmatkhan atau Sunan Kudus, putra Usman Haji bin Ali Murtadha, saudara
kandung Sunan Ampel. Ia adalah cucu buyut Syekh Ibrahim AsSamarkandi dan silsilahnya bersambung
sampai Rasulullah Saw. melalui jalur Sayidina Husen bin Fatimah binti Rasulullah Saw.
Sunan Kudus belajar ilmu agama kepada ayahandanya, Raden Usman Haji atau Sunan
Ngudung, selain itu, ia juga berguru kepada Kyai Telinsing, seorang Cina muslim bernama asli The Ling
Sing, mubaligh datang bersamaan dengan datangnya Laksamana Cheng Ho ke pulau Jawa untuk
menyebarkan Islam melalui anak buahnya yang disebar ke sejumlah daerah.
Raden Ja’far Shadiq muda pernah diangkat menjadi senopati atau panglima kerajaan Demak
menggantikan Sunan Ngudung, ayahandanya. Ia diberikan tugas memperluas wilayah kerajaan Demak
sebagai pusat pengembangan Islam masa akhir Majapahit.

24. Peran Sunan Kudus dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Kudus dalam Mengembangkan Islam di Indonesia


1. Mempelopori toleransi beragama
2. Melakukan akulturasi budaya Islam dan budaya lokal
Dalam usahanya menarik simpati agama lain memeluk Islam, Sunan Kudus melakukan akulturasi
budayadalam arsitektur masjid yang mengkompromikan arsitektur Islam dan Hindu-Budha, yaitu:
a) Membangun Masjid dan Menara Kudus
b) Membangun Padasan (Tempat Wudhu)
3. Berdakwah lewat Seni dan Budaya

25. Sikap Positif dalam pribadi Sunan Gunung Jati

Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Gunung Jati


1. merakyat
2. pemimpin arif dan bijaksana
3. menghargai nilai-nilai kemanusiaan
4. santun dan toleran.

Anda mungkin juga menyukai