Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun
iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25 nabi dan rasul
tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Perbedaan nabi dan rasul
adalah nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul menerima wahyu dan
memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
Setiap 25 nabi dan rasul memiliki sifat masing-masing yang dapat kita jadikan sebagai
pedoman dalam kehidupan kita. Diantara sifat-sifat 25 nabi dan rasul tersebut:
1) Nabi Adam.
• Taat.
• Tanggung jawab.
• Bertaubat mengakui kesalahannya terhadap Allah swt.
• sabar.
• Penuh cinta dan kasih sayang.
• Tangguh
2) Nabi Idris.
• Giat berdakwah
• Cerdas
• Memiliki kreativitas tinggi
• Jujur
• Sabar membawa kepada kemenangan
• Selalu berdoa dengam tulus
• Tidak pernah putus asa
• Tidak pernah bersumpah dalam dusta
• Tidak iri dengan keberuntungan orang lain
• Rajin belajar
• Tidak boros
• Bijaksana
• Gagah berani
3) Nabi Nuh.
• penyabar
• Tekun
• Ikhlas
• Tabah
• Selalu bersyukur
• Fashih dan tegas dalam kata-katanya
• Bijaksana
4) Nabi Hud.
• Berbudi luhur
• Penyabar
• Tegas
• Tawakkal
• Pengasih
• Cerdas
• Lapang dada
• Bertanggung jawab
5) Nabi Shaleh.
• Penyabar
• Pantang menyerah
• pemberani
6) Nabi Ibrahim.
7) Nabi Luth.
8) Nabi Ismail.
9) Nabi Ishaq.
• Selalu bersyukur dan taat kepada Allah di kala kaya maupun miskin
• Sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan
• Selalu berserah diri dan berdoa kepada Allah semata
• Menepati janji atau sumpah yang pernah diucapkan meskipun berat
• Ikhlas dalam menghadapi kehilangan karena sesungguhnya semua adalah milik
Allah
• Jujur
• Sabar
• Taat beribadah
• Tidak sombong
• Cerdas/pandai
• Amanah
• tabligh
• Diajarkan Allah SWT tentang nama benda dan makhluk yang ada di bumi.
• Usianya panjang dan bisa memberikan 40 tahun untuk Nabi Daud as.
• Memiliki kecerdasan untuk melihat fenomena alam dan mengartikan wahyu dari Allah
SWT.
• Menjadi manusia pertama yang bisa menjahit pakaian. Nabi Idris as bisa mengenakan
pakaian yang indah, sedangkan orang lain hanya mengenakan kulit binatang.
• Pernah merasakan sakaratul maut dan dihidupkan kembali oleh Allah SWT.
• Bisa menurunkan hujan dengan izin Allah SWT. Di mana saat itu kaum ‘Ad dilanda
kekeringan sampai tanaman menjadi mati dan tidak ada sumber air.
Mukjizat itulah yang membuat sebagian dari kaum Tsamud menjadi pengikut Nabi Shaleh
as. Tetapi masih ada juga yang ingkar sampai-sampai membunuh unta tersebut. Namun,
Allah SWT kemudian membinasakan mereka dengan petir yang datang di malam hari.
• Bisa menafsirkan mimpi. Beliau pernah menafsirkan mimpi seorang Raja hingga
akhirnya beliau diangkat menjadi pejabat di Mesir.
• Dianugerahi Kitab Taurat yang isinya berupa 10 firman Allah untuk Bani Israil.
• Memiliki suara yang merdu. Bahkan saat membaca kitab Zabur mampu
menyembuhkan orang sakit, menenangkan air dan angin, dan membuat bukit-bukit
memuji Allah SWT.
• Memiliki kekayaan yang melimpah. Bahkan dikisahkan bahwa istananya sangat luas
dan penuh dengan batu mulia.
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT.beliau diberi
tugas untuk menyempurnakan akhlak, menjadi suri tauladan, memberikan peringatan dan
berdakwah. Nabi muhammad saw diberikan banyak mukjizat oleh swt, diantaranya:
• Dianugerahi Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam oleh Allah SWT melalui perantara
Malaikat Jibril.
3. ‘ulul azmi
Dari 25 (dua puluh lima) rasul yang wajib kita imani, terdapat 5 (lima) orang rasul pilihan
yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Kata Ulul Azmi berasal dari bahasa Arab, yaitu:
“Ulul” yang artinya orang yang memiliki, dan “Azmi” yang artinya cita-cita yang mantap.
Menurut Sirojuddin dalam buku “Ensiklopedi Islam” menyebutkan bahwa Ulul ‘Azmi (ulu al-
‘azmi) artinya “orang-orang yang mempunyai kemauan kuat dan teguh.
Secara istilah Ulul Azmi berarti rasul-rasul pilihan atau Nabi yang memiliki keteguhan hati,
lapang dada dan sabar dalam menghadapi kaumnya yang menentang dirinya dan tidak mau
menerima ajaran yang disampaikannya. Adapun rasul-rasul yang termasuk dalam Ulul
Azmi adalah:
1. Nabi Nuh
2. Nabi Ibrahim
3. Nabi Musa
4. Nabi Isa
5. Nabi Muhammad
Rasul-rasul yang termasuk dalam kelompok Ulul ‘Azmi ini adalah orang yang memiliki
ketabahan / kesabaran yang luar biasa dan mempunyai ketetapan (keteguhan) hati sekalipun
dengan susah payah dan sangat berat dalam menegakkan syari’at Allah Swt., sehingga
kesabaran mereka dipuji oleh Allah Swt.
Nabi Musa a.s. telah mendapat berita tersebut dari Allah SWT, bahkan ciri-ciri nabi dan
rasul terakhir telah disebutkan dengan rinci dalam kitab Taurat. Namun, kebanyakan kaum
Yahudi menyembunyikan informasi tersebut karena rasul terakhir itu bukan berasal dari
golongannya. Begitu pula Nabi Isa a.s sudah mengetahui bahwa sepeninggalannya akan lahir
nabi dan rasul terakhir yang namanya di dalam kitab Injil disebut sebagai "Ahmad"
(MuhammadSAW).
Nabi Muhammad SAW ditunjuk menjadi rasul terakhir Allah SWT dan mendapatkan Al-
qur’an yang merupakan kitab sempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Artinya, wahyu yang
sudah diterima Nabi Muhammad SAW sudah terputus sejak beliau meninggal dunia.
“Ini merupakan nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang terbesar atas umat ini. Allah
subhanahu wa ta’ala telah menyempurnakan untuk mereka agama mereka. Sehingga, mereka
tidak lagi membutuhkan agama selain agama mereka. Mereka tidak pula membutuhkan nabi
selain Nabi mereka. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala menjadikannya sebagai
penutup para nabi. Allah subhanahu wa ta’ala mengutus beliau kepada manusia dan jin.
َما كَا َن ُم َح َّمدٌ أَبَا أ َ َح ٍد ِ ِّمن ِ ِّر َجالِكُ ْم َولَ ٰـكِن َّرسُو َل اللَّـ ِه َو خَات ََم النَّبِيِِّي َن َوكَا َن هللاُ بِكُ ِ ِّل شَ ْي ٍء عَلِي ًما
Artinya: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu." (QS. Al-Ahzab: 40)
Dikutip dari buku Situs-Situs Dalam Al Qur'an oleh Syahruddin El-Fikri (2010: 106), para
ahli bahasa memberikan makna terhadap khatama dalam Surat Al-Ahzab ayat 40 dengan Al-
Istitsaqu wal man’u yang artinya memastikan dan menolak sesuatu. Sehingga, Al-Quran
menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai khatam an-nabiyyin, artinya pasti dan
tidak ragu bahwa beliau sebagai nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku di kemudian
hari.
Adapun alasan di balik Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dijelaskan oleh
Syekh al-Jazairy dalam Al-Jawahir al-Kalamiyah:
“Sebenarnya nabi kita Muhammad dikatakan sebagai penutup para nabi itu hanya karena
sesungguhnya hikmah terputusnya para nabi itu untuk menyeru umat manusia agar beribadah
kepada Allah, menunjukkan mereka ke jalan yang lurus dalam urusan kehidupan duniawi dan
ukhrawi, memberi tahu kepada mereka tentang hal-hal yang tidak dapat dicapai oleh
penglihatan mereka, dan memberi tahu keadaan yang pemikiran mereka belum sampai, dan
menetapkan dalil yang meyakinkan, serta menghilangkan syubhat-syubhat (keserupaan) yang
tidak benar.
Karena itu, umat manusia tidak memerlukan lagi kepada Nabi sesudah Nabi Muhammad,
sebab syariatnya telah mencapai batas kesempurnaan. Dan dari alasan inilah, tampak jelas
tentang rahasia terutusnya beliau untuk seluruh umat manusia, dan keberadaan beliau sebagai
manusia yang paling utama dalam segi fisik serta akhlaknya.”