Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN AKIDAH AKHLAK SEMESTER GANJIL 2021-2022

OLEH: USTADZ AHMAD DANIYAL FANANI

BAB I BERSYUKUR
• Pengertian syukur: Berterima kasih kepada Allah atas semua nikmat yang
kita dapatkan dan menggunakan nikmat itu untuk beribadah.
• Lawan/kebalikan dari syukur adalah kufur. Kufur artinya ingkar/tidak
mengakui.
• Nikmat Allah sangatlah banyak dan tidak mungkin bisa kita hitung.
Dalilnya adalah kitab suci Al-Quran surat An-Nahl ayat 18.
“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah maka kalian tidak akan mampu
(karena jumlahnya tidak terhingga). Sesungguhnya Allah adalah maha
pengampun dan maha penyayang.” (QS. An-Nahl: 18)
• 3 macam nikmat:
o Nikmat jasmani.
o Nikmat rohani.
o Nikmat rezeki.
• Pengertian nikmat jasmani: Segala macam nikmat yang berkaitan
dengan jasmani/tubuh/badan.
• Pengertian nikmat rohani: Segala macam nikmat yang berkaitan dengan
rohani/roh/jiwa.
• Pengertian nikmat rezeki: Segala macam nikmat yang tidak termasuk
nikmat jasmani dan nikmat rohani.

1
• Dalil bersyukur: kitab suci Al-Quran surat Ibrohim ayat 7.
“dan ingatlah ketika tuhan kalian berkata dengan tegas, ‘jika kalian
bersyukur maka pasti kami (Allah) akan menambah nikmat-Nya untuk
kalian. Tapi jika kalian kufur/tidak mau bersyukur maka sesungguhnya
azab-Ku sangat dahsyat.’” (QS. Ibrohim: 7)
• Contoh nikmat jasmani:
o Tubuh yang sehat dan kuat.
o Anggota tubuh yang lengkap dan berfungsi dengan baik/normal.
o Otak yang cerdas.
• Contoh nikmat rohani:
o Iman dan Islam.
o Sunnah (mengikuti ajaran Nabi Muhammad).
o Ilmu yang bermanfaat.
o Akhlak yang baik.
• Contoh nikmat rezeki:
o Waktu/usia.
o Keluarga Bahagia.
o Teman yang baik.
o Harta yang halal.
• Cara bersyukur:
o Dengan hati: Mengakui bahwa semua nikmat adalah pemberian
dari Allah.
o Dengan lisan/ucapan: Memuji Allah dengan banyak berdzikir.
o Dengan perbuatan/anggota tubuh: Semangat dan istiqomah
beribadah dengan cara melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan Allah.

2
BAB II ASMAUL HUSNA (AL-WAHHAB & AR-ROZZAQ)

• Pengertian Asmaul Husna: Nama-nama yang paling baik dan sempurna


yang dimiliki oleh Allah.
• Pengertian Al-Wahhab: Allah adalah maha pemberi dengan pemberian
yang sangat banyak.
• Al-Wahhab disebutkan di kitab suci Al-Quran sebanyak 3 kali:
o Surat Ali Imron ayat 8.
o Surat Shod ayat 9.
o Surat Shod ayat 35.
• Hikmah/pelajaran dari Al-Wahhab:
o Allah Maha Kaya dan tidak membutuhkan pemberian manusia.
Sedangkan manusia sangatlah miskin dan membutuhkan
pemberian dari Allah.
o Kita tidak boleh iri ke orang lain karena Allah memberi kepada
siapa saja yang dia kehendaki.
o Kita harus banyak beribadah sebagai bentuk rasa syukur atas
segala pemberian dari Allah.
• Pengertian Ar-Rozzaq: Allah adalah maha pemberi rezeki.
• Ar-Rozzaq disebut juga dengan nama Ar-Roziq.
• Ar-Rozzaq/Ar-Roziq disebutkan di kitab suci Al-Quran sebanyak 4 kali:
o Surat Adz-Dzariyat ayat 58.
o Surat Al-Jumu’ah ayat 11.
o Surat Al-Hajj ayat 58.
o Surat Al-Maidah ayat 114.

3
• Hikmah/pelajaran dari Ar-Rozzaq:
o Hanya Allah yang menciptakan rezeki sekaligus memberikannya
kepada seluruh makhluk.
o Semua makhluk mendapatkan rezeki dari Allah.
o Tidak ada yang bisa mencegah Allah untuk memberi rezeki
kepada para makhluk-Nya.
• Cara meneladani Al-Wahhab dan Ar-Rozzaq adalah dengan suka
berbagi (infak/shodaqoh) kepada sesama.

BAB III IMAN KEPADA MALAIKAT

• Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang ke dua.


• Malaikat artinya adalah para utusan.
• Malaikat adalah makhluk ghoib yang diciptakan dari cahaya.
• Sifat-sifat malaikat:
o Diciptakan dari cahaya.
o Ghoib, yaitu tidak bisa dilihat oleh manusia.
o Selalu melaksanakan perintah Allah.
o Tidak bosan dalam beribadah.
o Memiliki sayap.
o Bentuknya sangat besar.
o Bentuknya sangat indah.
o Tidak memiliki jenis kelamin (bukan laki-laki maupun perempuan).
o Tidak makan dan tidak minum.
o Tinggal di langit.

4
• Nama malaikat dan tugasnya:
o Jibril: Menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan rasul.
o Mikail: Menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
o Isrofil: Meniup terompet sangkakala ketika hari kiamat dan hari
kebangkitan.
o Malaikat Maut: Mencabut nyawa.
o Malik: Penjaga Neraka.
o Ridwan: Penjaga Surga.
o Zabaniyah: Menurunkan azab.
o Mungkar & Nakir: Penanya di alam kubur.
o Harut & Marut: Malaikat yang diturunkan di negri Babil.
o Malaikat pemikul Arsy.
o Malaikat yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia. Ada
dua malaikat pencatat amal, di sebelah kanan dan kiri setiap
manusia.
o Malaikat yang meniupkan roh dan menuliskan takdir ke janin di
dalam rahim ketika janin sudah berusia 4 bulan.
o Malaikat yang menjaga manusia dan selalu mengikuti manusia ke
mana saja.
o Malaikat yang selalu mencari majelis ilmu dan majelis dzikir lalu
duduk untuk ikut di dalamnya.
• Hikmah/manfaat beriman kepada malaikat:
o Mengetahui betapa besarnya kekuasaan Allah.
o Semangat dan istiqomah beribadah kepada Allah. Karena setiap
amal perbuatan manusia dicatat oleh malaikat.
o Hati-hati dan waspada karena sewaktu-waktu Malaikat Maut bisa
menvabut nyawa kita.

5
BAB IV AKHLAK TERPUJI

• Akhlak terpuji ada 4 macam:


o Taat kepada Allah.
o Taat kepada Rasulullah Muhammad.
o Taat kepada orang tua.
o Taat kepad guru.
• Cara taat kepada Allah:
o Melaksanakan semua perintah-Nya.
o Menjauhi semua larangan-Nya.
o Ikhlas, yaitu beribadah karena ingin dapat pahala dari Allah, bukan
karena ingin dipuji atau diketahui orang lain.
o Memperbanyak dzikir kepada Allah.
• Cara taat kepada Rasulullah Muhammad:
o Mempelajari siroh/sejarah hidup Nabi Muhammad.
o Mengamalkan sunnah/ajaran beliau.
o Marah dan membela kehormatan Nabi Muhammad jika ada yang
menghina beliau.
o Memperbanyak sholawat kepada beliau.
• Cara taat kepada orang tua:
o Menuruti semua perintah orang tua selama tidak bertentangan
dengan aturan Islam dan kita mampu melakukannya.
o Bicara dengan sopan dan berwajah ceria di hadapan orang tua.
o Mendoakan orang tua.
o Merawat ketika mereka sakit.
• Cara taat kepada guru:
o Mendengarkan dengan serius ketika guru sedang mengajar.
o Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
o Melaksanakan nasehat guru.
o Mendoakan semua guru.

6
BAB V KISAH NABI ISMA’IL

• Kisah singkat Nabi Isma’il:


Nabi Isma’il adalah anak dari Nabi Ibrohim dan ibunda Hajar.
Ketika itu Nabi Ibrohim membawa mereka safar dari Palestina ke Mekkah.
Sesampainya di Mekkah Nabi Ibrohim meninggalkan ibunda Hajar dan
Nabi Isma’il sendirian. Saat itu Nabi Isma’il masih bayi. Nabi Ibrohim
melakukannya karena itu adalah perintah Allah. Ibunda Hajar ikhlas
ditinggalkan oleh suami tercintanya, yaitu Nabi Ibrohim. Ibunda Hajar
yakin bahwa Allah akan menjaga mereka meskipun mereka sendirian di
tengah padang pasir. Ketika Nabi Isma’il menangis karena kehausan
maka ibunda Hajar bingung mencari mata air. Ibunda Hajar lari ke bukit
Shofa untuk mencari air, lalu lari ke bukit Marwah. Beliau lari bolak-balik
antara bukit Shofa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Ketika ibunda
Hajar akan putus asa mencari air, keluarlah mata air dari dekat Nabi
Isma’il. Mata air itu memancar karena tendangan kaki Nabi Isma’il.
Gembiralah ibunda Hajar dengan mengatakan “Zamzam! Zamzam!”
yang artinya “berkumpullah.” Akhirnya tempat itu ramai dikunjungi oleh
kafilah dagang karena di sana terdapat mata air.
Setelah sekian lama akhirnya Nabi Ibrohim kembali ke Mekkah.
Beliau senang bisa bertemu dengan istri dan anaknya yang sekarang
sudah tumbuh dewasa. Suatu ketika Nabi Ibrohim bermimpi. Di dalam
mimpi itu Nabi Ibrohim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih Nabi
Isma’il. Nabi Ibrohim sedih. Beliaupun menceritakan mimpi ini ke Nabi
Isma’il. Nabi Isma’il menghibur ayah beliau agar tetap melaksanakan
perintah Allah. Nabi Isma’il mengatakan bahwa beliau adalah hamba
yang sabar dalam menjalankan perintah Allah ini. Maka Nabi Ibrohim
membaringkan Nabi Isma’il di atas sebuah batu besar. Pisau di tangan
sang ayahanda pun sudah siap di atas leher Nabi Isma’il. Sesaat sebelum
pisau digerakkan Allah mengirim sebuah domba. Nabi Isma’il tidak jadi

7
disembelih tapi domba itu yang akan disembelih. Allah pun memberi
gelar kholilullah kepad Nabi Ibrohim. Kholilullah artinya “orang yang
sangat dicintai oleh Allah”. Ini karena Nabi Ibrohim lebih mencintai Allah
daripada anak beliau sendiri.
Kisah terakhir ialah ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrohim dan
Nabi Isma’il untuk meninggikan pondasi Ka’bah. Kisah ini terdapat di kitab
suci Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 127.
“dan ingatlah wahai rasulullah Muhammad ketika Nabi Ibrohim dan Nabi
Isma’il meninggikan pondasi ka’bah. Kemudian mereka berdoa dengan
penuh kekhusyu’an dan pengharapan, ‘wahai tuhan kami (Allah),
terimalah amal sholeh kami. Sesungguhnya engkau maha doa kami
maha mengetahui niat kami.’” (QS. Al-Baqoroh: 127)
• Hikmah/pelajaran dari kisah Nabi Isma’il:
o Semakin sulit sebuah amal sholeh, maka semakin besar pula
pahalanya. Nabi Ibrohim mendapatkan derajat/kedudukan yang
sangat tinggi karena amal beliau yang sangat mulia. Yaitu ikhlas
bersedia menyembelih putra kesayangan beliau, Nabi Isma’il.
o Nabi Isma’il adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya
sekaligus sangat bertakwa kepada Allah. Ini karena beliau bersedia
disembelih oleh ayah beliau karena itu adalah perintah Allah.
o Menunjukkan bahwa Allah itu maha adil dan maha penyayang.
Yaitu dengan mengirim domba untuk disembelih sebagai
pengganti Nabi Isma’il.

Anda mungkin juga menyukai