Anda di halaman 1dari 9

Sa’ad Bin Abi Waqqash 

Biografi
Saad bin Abi Waqqash adalah salah seorang sahabat yang paling pertama
memeluk Islam. Hanya beberapa orang sahabat saja yang mendahuluinya. Abu
Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah radhiallahu ‘anhu
ajma’in merekala orangnya. Mengucapkan dua kalimat syahadat ketika berusia 27
tahun. Di masa kemudian, ia menjadi tokoh utama di kalangan sahabat. Dan
termasuk 10 orang yang diberi kabar gembira sebagai penghuni surga.

Saad dilahirkan di Mekah, 23 tahun sebelum hijrah. Ia tumbuh dan terdidik di


lingkungan Quraisy. Bergaul bersama para pemuda Quraisy dan pemimpin-
pemimpin Arab. Sejak kecil, Saad gemar memanah dan membuat busur panah
sendiri. Kedatangan jamaah haji ke Mekah menambah khazanah pengetahuannya
tentang dunia luar. Dari mereka ia mengenal bahwa dunia itu tidak sama dan
seragam. Sebagaimana samanya warna pasir gurun dan gunung-gunung batu.
Banyak kepentingan dan tujuan yang mengisi kehidupan manusia.
Nasab Saad bin Abi Waqqash
O.Ayah Saad adalah anak dari seorang pembesar bani Zuhrah. Namanya
Malik bin Wuhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murah bin Ka’ab
bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah
bin Mudrikah bin Amir bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’d bin Adnan.

OAdnan adalah keturunan dari Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimassalam.

OMalik, ayah Saad, adalah anak paman Aminah binti Wahab, ibu Rasulullah.
Malik juga merupakan paman dari Hamzah bin Abdul Muthalib dan Shafiyyah
binti Abdul Muthalib. Sehingga nasab Saad termasuk nasab yang terhormat
dan mulia. Dan memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi .
MEMELUK ISLAM
O Mengenal Islam sejak lahir adalah sebuah karunia yang besar. Karena
hidayah yang mahal harganya itu, Allah beri tanpa kita minta. Berbeda
bagi mereka yang mengenal Islam di tengah jalannya usia. Keadaan ini
tentu lebih sulit. Banyak batu sandungan dan pemikiran yang
membingungkan.

O Saad bin Waqqash memeluk Islam saat berusia 17 tahun. Ia


menyaksikan masa jahiliyah. Abu Bakar ash-Shiddiq berperan besar
mengenalkannya kepada agama tauhid ini. Ia menyatakan keislamannya
bersama orang yang didakwahi Abu Bakar: Utsman bin Affan, Zubair bin
al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah. Hanya tiga
orang yang mendahului keislaman mereka.
Dipaksa Meninggalkan Islam
O ketika Saad bin Abi Waqqash memeluk Islam, menerima risalah kerasulan Muhammad, dan meninggalkan agama nenek
moyangnya, ibunya sangat menentangnya. Sang ibu ingin agar putranya kembali satu keyakinan bersamanya. Menyembah
berhala dan melestarikan ajaran leluhur.

O Ibunya mulai mogok makan dan minum untuk menarik simpati putranya yang sangat menyayanginya. Ia baru akan makan dan
minum kalau Saad meninggalkan agama baru tersebut.

O Setelah beberapa lama, kondisi ibu Saad terlihat mengkhawatirkan. Keluarganya pun memanggil Saad dan memperlihatkan
keadaan ibunya yang sekarat. Pertemuan ini seolah-olah hari perpisahan jelang kematian. Keluarganya berharap Saad iba
kepada ibunda.

O Saad menyaksikan kondisi ibunya yang begitu menderita. Namun keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya berada di atas
segalanya. Ia berkata, “Ibu… demi Allah, seandainya ibu mempunyai 100 nyawa. Lalu satu per satu nyawa itu binasa. Aku tidak
akan meninggalkan agama ini sedikit pun. Makanlah wahai ibu.. jika ibu menginginkannya. Jika tidak, itu juga pilihan ibu”.

O Ibunya pun menghentikan mogok makan dan minum. Ia sadar, kecintaan anaknya terhadap agamanya tidak akan berubah
dengan aksi mogok yang ia lakukan.

O Berkaitan dengan persitiwa ini, Allah pun menurunkan sebuah ayat yang membenarkan sikap Saad bin Abi Waqqash.

َ‫ي ثُ َّم إِلَ َّي َمرْ ِج ُع ُك ْم فَأُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُون‬ َ ‫صا ِح ْبهُ َما ِفي ال ُّد ْنيَا َم ْعرُو ًفا َواتَّ ِب ْع َسبِي َل َم ْن أَن‬
َّ َ‫َاب إِل‬ َ ‫ْس لَكَ ِب ِه ِع ْل ٌم َفاَل تُ ِط ْعهُ َما َو‬
َ ‫ك َعلَى أَ ْن تُ ْش ِركَ ِبي َما لَي‬
َ ‫َو ِإ ْن َجاهَدَا‬
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka
janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS: Luqman | Ayat: 15).
KETELADANAN SA’AD BIN ABI WAQQASH
O Doanya Tidak Tertolak
Saad bin Abi Waqqash adalah seorang sahabat Rasulullah yang memiliki doa yang manjur dan mustajab.
Rasulullah meminta kepada Allah agar doa Saad menjadi doa yang mustajab tidak tertolak.
Beliau bersabda,
ُ‫ َوأَ ِجبْ َد ْع َوتَه‬،ُ‫اللَّهُ َّم َس ِّد ْد َر َم ْيتَه‬
“Ya Allah, tepatkan lemparan panahnya dan kabulkanlah doanya.” (HR. al-Hakim, 3/ 500).
Doa Rasulullah ini menjadikan Saad seorang prajurit pemanah yang hebat dan ahli ibadah yang terkabul doanya.

O Seorang Mujahid & Pemanah hebat


Saad bin Abi Waqqash adalah orang pertama dalam Islam yang melemparkan anak panah di jalan Allah. Ia juga
satu-satunya orang yang Rasulullah pernah menyebutkan kata “tebusan” untuknya. Seperti dalam sabda beliau
‫ ﷺ‬dalam Perang Uhud:
‫ك أَبِ ْي َوأ ُ ِّم ْي‬
َ ‫اِرْ ِم َس ْع ُد … فِدَا‬
“Panahlah, wahai Saad… Tebusanmu adalah ayah dan ibuku.”( HR. at-Tirmidzi, no. 3755).
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬menebus
seseorang dengan ayah dan ibunya kecuali Saad. 

O Seorang Penunggang kuda yang paling berani


di antara keistimewaan lain, yang ada pada diri Saad bin Abi Waqqash termasuk seorang penunggang kuda yang
paling berani di kalangan bangsa Arab dan di antara kaum muslimin. Ia memiliki dua senjata yang luar biasa;
panah dan doa.
Perang yang di ikuti
Peperangan besar yang pernah ia pimpin adalah
Perang Qadisiyah. Sebuah perang legendaris antara
bangsa Arab Islam melawan Majusi Persia. 3000
pasukan kaum muslimin beradapan dengan 100.000
lebih pasukan negara adidaya Persia bersenjata
lengkap. Prajurit Persia dipimpin oleh panglima
mereka yang bernama Rustum. Melaui Saad lah,
Allah memberi kemenangan kepada kaum muslimin
atas negara adidaya Persia.
Wafat SA’AD BIN ABI WAQQASH

O Saad bin Abi Waqqash termasuk sahabat yang berumur


panjang. Ia juga dianugerahi Allah harta yang banyak. Namun
ketika akhir hayatnya, ia mengenakan pakaian dari wol. Jenis
kain yang dikenal murah kala itu. Ia berkata, “Kafani aku
dengan kain ini, karena pakaian inilah yang aku pakai saat
memerangi orang-orang musyrik di Perang Badar”.

O Saad wafat pada tahun 55 H. Ia adalah kaum muhajirin yang


paling akhir wafatnya. Semoga Allah meridhainya.
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai