Anda di halaman 1dari 224

MauLaNA WaHiDbuDDIN KHAN

BUKU KECIL
KEARIFAN
ISLAM
Kisah - Kisah Nabi dan Para Sahabat
yang Penuh Ilham dan Mencerahkan

Seri Satu
Ya MAULANA WAHIDUDDIN KHAN

BUKU KECIL
KEARIFAN
ISLAM
Kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat
yang Penuh Ilham dan Mencerahkan

Seri Satu
Buru Kec. KEARAN IsLAM
Kisal-kisah Nabi dan Para Sahabat yang Penuh Ilham dan Menerahkan
Oleh Maulana Wahiduddin Khan
Judul Asli An Islamic Treasury of Virtues
A @lledion of inspiring Hionglits, story, guotes and saying of Hie Prophet Muhammad and his mpanions
Goodword Books, New Delhi, 1999
Copyright O Goodword Books
Hak Terjemahan Indonesia O pada Penerbit
Penerjemah: Mona Raguan: Penyunting: Ben Salim
Cetakan 4, April 2007
Diterbitkan oleh Pustaka Alvabet — Anggota IKAPI
Ciputat Mas Plaza, Blok B/AD, Jl. Ir H. Juanda, Ciputat - Tangerang 15412
Telp. (021) 74704875, 7494032 - Faks. (021) 74704875
e-mail: redaksi @alvabet.co.id
www.alvabet.co.id
Desain sampul: Nur Kholis al-Adib
Tata letak: Priyanto

Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan (KDT)


Khan, Maulana Wahiduddin
Buku Kecil Kearifan Islam: Kisal-kisah Nabi dan Para Sahabat yang Penuh Ilham dan Mencerahkan
oleh Maulana Wahiduddin Khan:
Cet. 4 — Jakarta: Pustaka Alvabet, April 2007: 224 hlm. 11,5 x 15,5 cm.
ISBN 979-3064-11-0
1. Akhlak 2. Islam sebagai pedoman hidup
1 Judul 297.5
Kata Pengantar
Salah satu cara memperkenalkan Islam, dalam arti menafsirkan,
ialah dengan penjelasan-penjelasan akademis yang membuat peng-
ajaran Islam lebih mudah dipahami dan lebih efektif. Cara ini telah
dan akan terus menjadi bagian dari dakwah Islam.
Ada cara lain untuk memperkenalkan Islam. Yaitu menerjemah-
kannya dari bahasa Arab ke bahasa lain tanpa perubahan, tambah-
an, maupun penjelasan-penjelasan. Metode inilah yang dipakai
dalam buku ini. Perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW
dan para sahabatnya dihimpun dan disajikan dalam gaya yang

€v
sederhana dan langsung. Satu-satunya tambahan adalah pembuat-
an judul-judul untuk menandai perkataan dan peristiwa yang ber-
lainan.
Selama berabad-abad sejarah hidup Rasulullah SAW dan para
sahabatnya disajikan sebagai contoh sempurna ketakwaan kepada
Allah SWT untuk seluruh manusia, dan akan terus berlanjut sam-
pai Hari Kiamat kelak. Oleh karena itu halaman sejarah ini dijaga
Allah sedemikian rupa sehingga siapapun yang berminat untuk
mempelajari teladan mereka, dapat mengetahui, bahkan sampai
hari ini, bagaimana mereka hidup dan meninggal.
Buku ini, yang merupakan kumpulan catatan tentang perbuat-
an dan perkataan yang terpilih untuk menjadi teladan, memberikan
gambaran otentik pandangan hidup Islami. Buku ini mampu mem-
berikan cahaya peri hidup Rasulullah SAW dan para sahabatnya,

vi @ Buku KeEcit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


sehingga seseorang dapat hidup dengan teladan mereka agar rah-
mat dan pertolongan Allah selalu menaunginya, dan di Hari Akhir
kelak mendapatkan pahala atas perbuatan baik yang telah dilaku-
kannya di dunia ini.
Selain dapat menjadi bahan pelajaran dan latihan individu,
buku ini juga sangat bermanfaat untuk ditelaah di perkumpulan
atau di majelis taklim di masjid-masjid, karena menyajikan materi
yang berharga.

Maulana Wahiduddin Khan

KATA PENGANTAR &@ vii


Daftar Isi
Kata Pengantar
. Orang-orang yang Beriman
-A

. Apakah Iman itu? 35


h

. Ibadah 67
&w

. Ikhlas 107
NP

. Takwa 139
. Rendah Hati 183
NO

. Percaya pada Allah 205


rangrang

49
TUM AN
Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan
“Allah Yang Maha Pengasih akan merahmati orang-orang yang
berbuat baik,” sabda Nabi (SAW). Berbuat baiklah kalian kepada
yang ada di bumi, maka Zat yang di langit akan membalas
kebaikanmu.

&

Apapun yang terjadi


merupakan kehendak Allah
Ketika beberapa orang menyatakan akan menjaga Khalifah Ali
bin Abi Thalib, beliau berkata, “Takdirlah yang akan menjaga
seseorang”.
Menurut beberapa riwayat, ia juga mengatakan, “Tak seorang
pun akan merasakan kelezatan iman hingga ia menyadari bahwa ia
2 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
tidak akan dapat menghindari apa-apa yang menimpanya, ataupun
mengharapkan apa-apa yang hilang darinya”.

&

Tetap tabah dalam penderitaan


Semasa Dinasti Abbasiyah, munculnya Mazhab Mutazilah
menimbulkan kontroversi di kalangan muslimin. Akibatnya antara
lain, Imam Ahmad bin Hanbal mendapatkan hukuman keras karena
menolak untuk mengubah keyakinan yang dianutnya.
Hafidz bin Hajar menceritakan bahwa Imam Ahmad meng-
alami siksaan luar biasa, yang gajah pun akan lari tunggang-
langgang bila siksaan itu ditimpakan pada dirinya. Tapi Imam
Ahmad tetap tegar.

&
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 3
Usaha yang paling mulia adalah
dakwah fisabi-lillah
Nabi Muhammad berkata, “Hidayah yang diberikan Allah SWT
melalui kalian (yaitu orang yang berdakwah) kepada satu orang sa-
ja, lebih besar nilainya daripada seluruh apa yang berada di bawah
matahari”.

&

Mendoakan kebaikan meski disakiti


Pada suatu ketika, Rasulullah dan kaum muslimin mengepung
Thaif lebih dari duapuluh hari. Ketika dirasakan sangat berat untuk
meneruskan kepungan, beliau menyuruh mereka untuk mundur.
Kaum muslimin kemudian menyarankan Rasulullah untuk

4 &@ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


mengutuk pemimpin Bani Tsagif. Lalu beliau pun menengadahkan
tangan ke langit dan berdoa, “Ya Allah, berilah hidayah kepada
Bani Tsagif, bawalah mereka ke dalam pangkuan Islam".
Demikian pula yang dilakukan Rasulullah ketika disarankan
untuk mengutuk Bani Daus yang memberontak dan tidak mau
beriman. Beliau berdoa, “Ya Allah, berilah hidayah kepada Bani
Daus dan bawalah mereka ke dalam pangkuan iman."
&

Perbuatan baik menjadi sia-sia


karena takabur
Ibnu Athaullah As-Sikandari menulis dalam bukunya Al-Hi-
kam, “Dosa yang menyebabkan pelakunya sadar dan mengakui ke-
salahannya, lebih baik daripada perbuatan baik yang menjadikan
pelakunya sombong dan takabur.”
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 5
&

Zikrullah adalah perbuatan paling luhur


Abu Darda meriwayatkan bahwa Rasulullah bertanya kepada
para sahabat, “Maukah kalian kuberitahu perbuatan yang yang
paling baik dan luhur di sisi Allah, yang akan mengangkat derajat
kalian di hadapan Allah, yang lebih baik daripada perniagaan emas
dan perak, bahkan lebih baik daripada memerangi musuhmu,
menebas leherleher mereka?”
“Beritahu kami, wahai Rasulullah,” ucap mereka.
“Zikrullah, selalu mengingat Allah,” sahut Nabi.

&

6 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


Orang yang cakap dan berbudi adalah
harta paling berharga
Zaid bin Aslam meriwayatkan dari ayahnya, bahwa Khalifah
Umar bin Khattab bertanya kepada beberapa sahabatnya mengenai
keinginan mereka. “Saya ingin istana ini penuh dengan uang, se-
hingga saya dapat memanfaatkannya di jalan Allah,” ujar salah se-
orang dari mereka. Yang lain mengatakan ingin emas, dan yang lain-
nya ingin permata, agar dapat digunakan untuk kemakmuran Islam.
Umar berkata, “Saya menginginkan sesuatu yang lebih baik
daripada yang kalian sebutkan. Saya ingin istana ini penuh dengan
orang seperti Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Muadz bin Jabal, dan
Hudzaifah bin Al-Yaman, agar mereka dapat saya gunakan untuk
bekerja di jalan Allah.”

&

ORANG-ORANG YANG BERIMAN @ 7


Syarat-syarat pemimpin
Berkaitan dengan hubungan dekatnya dengan Khalifah Umar,
Abdullah bin Abbas mengatakan ia melayani beliau lebih baik dari-
pada anggota rumah tangganya sendiri, hingga beliau dahulu
mendudukkannya di sampingnya dan menunjukkan penghormat-
an yang besar.
Ia menceritakan bahwa pada suatu saat, ketika ia berdua bersama
Khalifah di rumahnya, tiba-tiba beliau menghela napas panjang se-
olah-olah nyawanya akan lepas. Abdullah bertanya, “Apakah Anda
sedang sangat prihatin, hingga menghela napas panjang begitu?"
“Ya, memang,” ujar Khalifah Umar, seraya meminta Abdullah
mendekat. Ia mengkhawatirkan ketiadaan orang yang mampu
menjalankan kekhalifahan ini. Abdullah bin Abbas kemudian
menyebutkan enam nama, kalau-kalau beliau belum mengetahui
kemampuannya.

8 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


Umar memberikan komentarnya satu per satu mengenai orang-
orang tersebut, kemudian berkata, “Yang mampu memangku
kekhalifahan ini adalah orang yang tegas tapi tidak sewenang-
wenang, lembut tapi tidak lemah, murah hati tapi tidak boros,
hemat tapi tidak kikir. Hanya orang seperti itulah yang mampu”.
Menurut Abdullah bin Abbas, hanya Umar sendirilah yang
memenuhi syarat-syarat tersebut.

&

Sikap seseorang
yang dekat dengan pemimpin
Abdullah bin Abbas menceritakan bahwa pada suatu saat
ayahnya berkata kepadanya, “Anakku, aku lihat Amirul Mukminin
Umar bin Al-Khattab mengundangmu dalam setiap rapatnya dan

ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 9


menjadikanmu orang kepercayaannya. Ia juga meminta nasihat
kepadamu seperti yang ia lakukan kepada para sahabatnya. Aku
ingin memberimu tiga nasihat yang sangat berguna: pertama,
takutlah kepada Allah, jangan sampai Umar berkata bahwa engkau
berbohong padanya: kedua, jagalah rahasia-rahasianya, dan ketiga,
jangan ceritakan penderitaan siapapun di hadapannya”.
Amir berkomentar, nasihat tersebut lebih baik dari ribuan
nasihat lainnya. “Lebih baik dari puluhan ribu,” lanjut Abbas.

&

Bisikan jahat menimbulkan petaka


Aisyah meriwayatkan sabda Nabi , Jika Allah menghendaki
kebaikan dalam kekuasaan seseorang, Ia mengutus malaikat yang
akan mengingatkan firman-firman Tuhannya bila ia lupa dan mem-
bantunya di saat ia ingat. Begitu pula bila Allah menghendaki
10 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
sebaliknya, Ia akan menjadikan iblis sebagai penasihatnya, yang
tidak akan mengingatkan apabila ia lupa, dan tidak membantunya
di kala ia ingat.

&

Ucapan lisan tidak menunjukkan


maksud sebenarnya
Jubair bin Nufair menceritakan, suatu hari ayahnya, Nufair,
sedang duduk bersama Migdad bin Aswad. Kemudian, lewatlah
seseorang yang ketika melihat kedua sahabat Nabi tersebut ber-
kata, “Alangkah beruntungnya dua pasang mata itu yang telah
berjumpa dengan Nabi Muhammad! Demi Allah, seandainya kami
dapat melihat apa yang mereka lihat dan memiliki pengalaman
mereka”.

ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 11


Nufair amat terkesan dengan perkataan orang itu. Namun
Migdad memandang orang tersebut dan berkata: “Semestinya,
mereka yang diselamatkan Allah dari kehadiran di saat-saat itu tak
perlu menginginkan berada di sana. Siapakah yang tahu apa yang
sebenarnya mereka lakukan pada keadaan itu? Demi Allah, banyak
orang yang berjumpa dengan Rasulullah, namun dimasukkan ke
neraka oleh Allah karena tidak mempercayai ucapannya atau
beriman kepada ajaran beliau.”

&

Pengorbanan diri tanpa ketulusan total:


Sia-sia
Sebagian dari kaum muslimin menemui ajalnya pada Perang
Uhud (3 Hijriyah). Ketika ibu seseorang dari mereka mendengar
kejadian tersebut, ia menangis meratapi puteranya yang “syahid”.
12 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
“Diamlah,” ucap Nabi. “Bagaimana engkau bisa tahu bahwa
anakmu mati syahid? Padahal ia dahulu gemar menggunjing dan kikir
memberi sesuatu yang sama sekali tidak akan merugikan dirinya”.

&

Kesetaraan dengan Allah itu salah,


meski hanya isyarat
“Apa yang Allah kehendaki, dan engkau kehendaki, pasti akan
terjadi,” ujar seseorang kepada Nabi. Beliau pun menunjukkan ke-
tidaksukaan pada ucapan orang tersebut.
“Apakah kau mau menjadikan aku setara dengan Allah?” tanya
Nabi. “Lebih baik kau ucapkan, apa yang Allah sendiri kehendaki-
lah yang pasti terjadi.”
&
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 13
Percayalah selalu kepada Allah
Dalam perjalanan hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah,
beliau tinggal di Gua Tsur selama tiga hari. Secara kebetulan, kaum
Ouraisy yang mengejarngejar beliau sampai di gua itu. Abu Bakar,
yang ikut serta bersembunyi, berkata, “Wahai Nabi Allah, lihatlah
betapa dekat musuh di hadapan kita. Begitu kaki mereka tampak,
tentu kita akan segera terlihat”.
“Abu Bakar,” jawab Nabi, “bagaimana pendapatmu terhadap
dua orang yang memiliki Allah sebagai yang ketiga?”

&

Selalu mengingat Allah di saat kritis


Ali bin Abi Thalib menceritakan bahwa isterinya, Fatimah, yang

14 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


juga puteri Nabi, harus melakukan sendiri seluruh pekerjaan
rumahnya. Kedua tangannya melepuh karena menggiling gandum.
Bajunya menjadi kotor karena menyapu lantai, dan lehernya pun
meninggalkan bekas hitam karena mondar-mandir membawa air di
dalam kantong kulit yang besar dari luar ke dalam rumahnya. Pada
suatu kesempatan, ketika Nabi memiliki sekelompok budak, Ali
menyarankan Fatimah agar meminta kepada ayahnya seorang budak
saja untuk membantunya di rumah.
Sebagaimana hari biasanya, Fatimah menemui beliau, tapi saat
itu banyak tamu yang sedang menemui ayahnya. Ia pun meng-
urungkan niatnya untuk bertemu. Besoknya, Rasulullah datang ke
rumah Ali dan Fatimah dan menanyakan apa yang ingin disampai-
kannya kemarin. Tapi Fatimah diam saja. Kemudian Ali mencerita-
kan semuanya kepada Nabi. Namun beliau tidak mengabulkan
permintaan Fatimah agar diberi pembantu.
“Bertakwalah kepada Allah,” ujar Nabi, “dan tunaikanlah tu-

ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 15


gasmu terhadapNya. Lakukan pekerjaan rumahmu seperti biasa,
dan saat kalian hendak beranjak tidur, ucapkanlah Subhanallah 34
kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 33 kali, sehingga
genap hitungan 100 kali. Ucapan ini akan lebih membantu kalian
daripada seorang budak."

&

Mendengar akhirat disebut,


ia langsung mencabut tuntutannya
Ummu Salamah menceritakan tentang dua orang Anshar yang
mengadu kepada Rasulullah tentang perselisihan mereka
menyangkut warisan. Konflik mereka telah berlangsung lama, dan
masing-masing pihak tidak mampu mendatangkan saksi.
Rasulullah berkata, “Kalian mengadukan perselisihan dan tidak
satu pun dari kalian memiliki bukti yang cukup. Oleh karena itu
16 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
aku akan menyelesaikannya menurut jalan pikiranku sendiri. Bisa
saja, berdasar sebagian bukti, aku selesaikan dengan keputusan
yang memenangkan salah seorang, tapi mungkin akan merampas
hak orang lain. Pihak yang menang pun seharusnya tidak mau
menerima keputusan ini, karena dengan menerimanya, ia seperti
menerima bara api yang dimasukkan ke lehernya pada Hari
Kebangkitan kelak”.
Mendengar ucapan Nabi ini, keduanya langsung tersungkur
dan menangis terisak-isak, “Wahai Rasulullah...” mereka meratap,
“silakan dia mengambil seluruh bagian yang menjadi hakku.”
Atas perubahan sikap tersebut, Rasulullah kemudian menyuruh
keduanya pergi dan mencari sendiri cara penyelesaian dengan be-
nar dan adil, membagi warisan menjadi dua bagian dan meng-
ambil bagian yang menjadi hak mereka. Dengan demikian masing-
masing akan rela dengan bagian yang diterima.

&
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 17
Takut kepada Allah
membuat tongkatnya terjatuh
Abu Mas'ud Anshari menuturkan, suatu ketika ia marah ke-
pada budaknya dan kemudian memukulnya dengan tongkat. Tiba-
tiba ia mendengar suara dari belakangnya, “Abu Mas'ud, ingat-
lah...” Tetapi, saking marahnya ia tidak mengenali suara itu. Ketika
didekati, barulah ia sadar bahwa orang tersebut adalah Nabi .
“Engkau harus sadar bahwa Allah lebih memiliki kekuasaan
atasmu dibandingkan kekuasaanmu atas budakmu,” ucap Nabi.
Mendengar itu, Abu Mas'ud menjatuhkan tongkatnya. “Aku
tidak akan memukul pembantuku lagi,” ia bersumpah, “dan untuk
mencari ridha Allah, aku membebaskan budak ini.”
“Sungguh, bila engkau tidak melakukan hal ini, pasti api neraka
akan membakarmu,” ujar Nabi.
&
18 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Takutlah hukuman Allah
meskipun berhubungan dengan
orang yang lebih rendah
Suatu ketika Rasulullah sedang bersama isterinya, Ummu Sa-
lamah. Beliau menyuruh pembantu wanitanya untuk mengerjakan
beberapa keperluan, tapi lama sekali ia tidak kembali. Melihat ke-
marahan di wajah Rasulullah, Ummu Salamah bangkit untuk
mencari tahu apa yang terjadi.
la menyingkap tirai rumah dan mendapati pembantunya se-
dang bermain dengan anak-anak domba. Ia memanggilnya sekali
lagi, dan kali ini ia datang. Rasulullah saat itu sedang memegang
kayu siwak.
“Seandainya aku tidak takut pembalasan di Hari Perhitungan,"
ucapnya kepada wanita itu, “aku akan memukulmu dengan kayu
siwak ini."
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 19
&

Permintaan terbesar kepada Allah


adalah ampunan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, kaum Anshar mengalami
kesulitan mengairi ladangnya, karena kekurangan tong air. Mereka
kemudian mendatangi Rasulullah dengan harapan beliau dapat
memenuhi kebutuhan tong tersebut, atau merencanakan saluran
yang dapat mengalirkan air yang melimpah. Rasulullah menemui
mereka dan mengucapkan salam tiga kali.
“Apapun yang kalian minta dariku hari ini pasti akan ku-
penuhi,” beliau berkata. “Dan apapun yang aku minta dari Allah
untuk keperluanmu, pasti akan Ia beri”.
Mendengar ucapan Nabi tersebut mereka berubah pikiran. “Hal
terbesar yang dapat kita minta adalah akhirat,” pikir mereka. “Mengapa
20 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
kita sia-siakan kesempatan berharga ini dengan meminta dunia?”
Mereka berkata kepada yang lain, “Ayolah kita gunakan ke-
sempatan ini untuk meminta ampunan Allah.” Lalu mereka berkata
kepada Nabi, “Mintakanlah kami ampunan Allah”. Segera
Rasulullah berdoa, “Ya Allah, ampunilah kaum Anshar, ampunilah
anak-anak mereka, ampunilah isteri-isteri mereka.”

&

Menghindari marah
Abu Hurairah meriwayatkan, seseorang mendatangi Rasulullah
dan meminta nasihat beliau. “Jangan marah,” ujar Nabi. Ia meminta
nasihat lagi, kedua kali, dan ketiga kali, dan tiap kali Rasulullah
mengulangi jawaban yang sama: “Jangan marah."

&
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 21
Mengejar dunia, bukan akhirat
Abu Darda bertanya kepada sekelompok orang, “Bagaimana
ini? Aku menyaksikan kalian kenyang dengan makanan, tapi san-
gat lapar ilmu.”

&

Mereka gembira bertemu Allah


Semasa mudanya, Thalhah bin Barra' mendatangi Rasulullah,
bersumpah setia kepada beliau dan menerima Islam.
“Aku berada di pihakmu,” ia bersumpah kepada Rasulullah.
“Aku akan menuruti apapun perintahmu”.
“Bagaimana bila aku perintahkan engkau memutuskan hu-
bungan dengan orangtuamu?” tanya Nabi. (Thalhah merawat ibu-

20 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


nya dengan kasih sayang yang luar biasa). Segera Thalhah bin
Barra' menyatakan akan memenuhi perintah itu.
“Thalhah,” Nabi berkata padanya, “agama kita tidak mengajar-
kan seseorang untuk memutus tali kekeluargaan. Aku hanya ingin
melihat engkau beriman dengan sepenuhnya.”
Thalhah bin Barra' berada dalam pangkuan Islam dan menjadi
Muslim yang baik hingga hari ia meninggal. Ketika ia berada
dalam sakaratul maut, Rasulullah datang menjenguknya dan men-
dapatinya dalam keadaan tak sadarkan diri. “Aku kira Thalhah
akan meninggal malam ini,” kata Nabi. Kemudian Nabi pulang dan
berpesan agar diberitahu apabila Thalhah siuman.
Tengah malam, sebelum akhirnya ia benarbenar meninggal,
Thalhah berpesan agar Rasulullah tidak usah diganggu di malam
yang telah begitu larut. “Bila beliau datang malam ini, mungkin be-
liau akan diserang musuh, atau digigit binatang berbahaya,”

ORANG-ORANG YANG BERiMAN &@ 23


katanya, berusaha mencegah.
Thalhah meninggal dunia malam itu, dan Rasulullah tidak
diberitahu hingga selesai salat Subuh. Rasulullah kemudian berdoa,
“Ya Allah, sambutlah Thalhah dalam keadaan Engkau dan dia sa-
ling bersukacita karena bertemu.”

&

Yang terpenting adalah yang di dalam dada


Rasulullah menerima keluhan tentang kelakuan Abdullah ibn
Hudzaifah. Dikatakan bahwa ia terlalu banyak berkelakar dan ber-
tingkah konyol.
“Biarkanlah dia,” kata Nabi, “di dalam lubuk hatinya, dia me-
miliki kecintaan yang besar kepada Allah dan NabiNya.”
&
24 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Memberikan dukungan penuh
Abu Bakar memanggil seluruh sahabatnya dan mengutarakan
keinginannya untuk mengirim pasukan ke Syiria. “Allah akan
memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin dan menegakkan
kalimatNya,” ujar Abu Bakar.
Dalam perundingan berikutnya, beberapa sahabat menolak
keinginan Abu Bakar itu. Namun setelah melewati diskusi-diskusi
singkat, seluruhnya — tanpa seorang pun yang berbeda pendapat —
meminta Abu Bakar melaksanakan apa-apa yang dia anggap benar.
Mereka memberikan jaminan: “Kami tidak akan melawan
maupun menyalahkanmu.”

&

ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 25


Dalam dua kemungkinan
Rasulullah seringkali berdoa, “Wahai yang membolak-balikkan
hati, tetapkanlah hati kami dalam iman”. Saking seringnya
Rasulullah mengucapkan doa ini dalam setiap kesempatan, isteri
beliau, Aisyah, pernah bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa sering
benar engkau ucapkan doa itu?”
Rasulullah kemudian menjelaskan, “Setiap hati manusia berada
di antara dua 'jari' Allah. Apabila Ia menginginkan hati seseorang
lurus, Ia akan jadikan hati itu lurus. Dan bila Ia menginginkannya
bengkok, Ia pun akan menjadikannya bengkok."

&

Hati dan lidah: keduanya baik dan buruk


Lugman Al-Hakim, seorang budak Abessinia, suatu ketika di-
26 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
minta majikannya untuk menyembelih seekor domba dan meng-
hidangkan baginya dua kerat daging yang terbaik. Lugman melak-
sanakan perintah tersebut, memasaknya dan menghidangkan lidah
dan hati.
Beberapa hari kemudian, sang majikan menyuruhnya me-
nyembelih lagi seekor domba, dan kali ini memintanya menghi-
dangkan dua kerat daging yang paling jelek. Lugman pun melak-
sanakannya, namun menghidangkan daging yang sama, yaitu lidah
dan hati.
Majikannya lalu bertanya, mengapa Lugman membawakan
daging yang sama untuk kedua permintaannya tersebut.
“Bila keduanya (lidah dan hati) baik,” jawab Lugman, “tidak ada
yang sanggup menandinginya. Tapi, bila keduanya rusak, tak ada
yang lebih buruk daripada keduanya.”

&
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 27
Bersedia demi ketaatan kepada Nabi
Ketika Mughirah bin Syu'bah mengatakan kepada Nabi ke-
inginannya menikahi puteri seseorang, beliau menyuruhnya untuk
bertemu dan melihat gadis itu terlebih dulu. Ia pun lalu me-
laksanakan saran Nabi tersebut dengan memberitahu orangtua si
gadis keinginannya dan perintah Nabi. Namun, orangtua itu me-
nolak anak perempuannya menemui lelaki yang tidak dikenalnya.
Tiba-tiba gadis tersebut, yang berada di ruang sebelah dan
mendengarkan pembicaraan mereka, berkata, “Bila Rasulullah telah
memerintahkanmu, maka temuilah aku. Namun bila tidak, demi
Allah, aku mohon jangan.”

&

28 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


Ketulusan dan kesalehan
adalah esensi Islam
Utsman bin Affan meriwayatkan, Rasulullah pernah berkata
bahwa beliau mengetahui pengakuan mana yang akan me-
nyelamatkan seseorang dari api neraka, yang mutlak muncul dari
lubuk hati seseorang. Umar mencoba menjelaskan bahwa pernyata-
an itu merupakan pengakuan kepada para sahabat.
Menurut Umar, ucapan Nabi itu adalah pengakuan akan ketu-
lusan hati yang telah ditetapkan Allah kepada Nabi dan para saha-
batnya, dan pengakuan keilahian seperti yang dimohonkan Nabi
agar diucapkan oleh paman beliau Abu Thalib ketika terbaring
sekarat.
Inti pernyataan tersebut adalah pengakuan bahwa tiada yang
patut disembah selain Allah .
&
ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 29
Iman yang benar menyingkap kegaiban
Malik bin Anas meriwayatkan bahwa Muadz bin Jabal men-
datangi Rasulullah dan beliau menanyakan kabar Muadz. “Aku
dalam keadaan beriman kepada Allah,” jawab Muadz.
“Setiap pernyataan pasti mengandung sebab dan makna. Apa
maksud pernyataanmu tadi?” tanya Rasulullah.
Muadz kemudian berkata bahwa ia tidak pernah sekalipun
bangun di pagi hari sembari yakin masih akan hidup di sore hari-
nya, dan di malam hari ia tidak pernah berpikir akan bangun
keesokan harinya. Demikian pula, setiap satu langkah ia tidak bisa
memastikan apakah ia akan bisa melangkah lagi.
“Seolah-olah aku menyaksikan sekelompok manusia, bersimpuh,
dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bersama
mereka adalah nabi-nabi mereka, para panutan mereka, yang dahu-
lu mereka harapkan pertolongannya di samping Allah. Seolah-olah

30 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


aku melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana orang-orang
yang disiksa di neraka, dan orang-orang yang dikaruniai surga”.
“Muadz,” ujar Nabi, “engkau telah mencapai makrifat. Jagalah
jangan sampai engkau kehilangannya."
&

Al-Our'an adalah peringatan,


bukan sekadar bacaan
Aisyah mendengar beberapa orang membaca al-Ouran se-
panjang malam, menghatamkannya sekaligus, bahkan dua kali
dalam semalam.
“Apalah artinya bila al-Ouran hanya dibaca belaka?” ucap
Aisyah. “Dulu aku selalu bangun malam hari bersama Rasulullah,
dan yang dibaca adalah surat Al-Bagarah, Ali Imran, dan An-Nisaa.

ORANG-ORANG YANG BERIMAN &@ 31


“Ketika bacaan beliau sampai pada ayat-ayat peringatan, beliau
langsung berdoa kepada Allah, memohon perlindunganNya. Dan
bila sampai pada ayat-ayat yang berisi kabar gembira, beliau
berdoa kepada Allah dan menyampaikan keinginannya atas apa-
apa yang disebutkan dalam ayat itu."

&

Jalanilah penderitaan dengan sabar,


maka kelak dosamu akan dihapuskan
Suatu ketika Abu Bakar membaca ayat ini di hadapan Ra-
sulullah: “Barangsiapa mengerjakan kejahatan, ia akan dibalas den-
gan kejahatan itu, dan ia tidak mendapatkan pelindung dan tidak
pula (mendapatkan) penolong” (4:123).
Abu Bakar lalu bertanya, “Bagaimana keadaan kita bisa men-
jadi baik, bila kita dibalas dengan kejahatan yang kita lakukan?”
30 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
“Semoga Allah mengampunimu, ya Abu Bakar,” ujar Nabi.
“Pernahkah engkau ditimpa sakit, kepayahan, dan kesukaran?
Bukankah engkau kadangkala dirundung kesulitan? Tidakkah
engkau sekarang dan nanti akan berbuat kekeliruan?”
Abu Bakar mengiyakan.
“Nah, itulah pembalasan di dunia ini atas dosa-dosamu."

&

Belasungkawa untuk si miskin


Pernah terjadi, seorang wanita tukang sapu masjid, meninggal
dunia. Ia berkulit hitam dan agak kurang waras, dan karenanya
sedikit sekali yang menghadiri pemakamannya. Mereka yang hadir
pun merasa tidak perlu memberitahu Rasulullah.
Ketika akhirnya Nabi tahu, beliau meminta supaya lain kali ia
ORANG-ORANG YANG BERiman &@ 33
diberitahu jika ada di antara kaum muslimin yang meninggal
dunia. Siapa saja — tanpa memandang statusnya.

&

34 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


aka
Iman itu?
Lepaskan segalanya,
maka kau akan mendapatkan segalanya
Khalifah pertama, Abu Bakar, mengutus Khalid bin Walid
dalam sebuah ekspedisi militer. Salah satu butir nasihat yang ia
berikan adalah, “Harapkanlah kematian, maka kau akan dianuge-
rahi kehidupan.”

&

Pengetahuan adalah lebih dari


sekadar informasi
Malik bin Anas berkata, “Ilmu adalah cahaya yang hanya ber-
asal dari hati yang bersahaja, takwa dan saleh.”

&
36 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Kemakmuran adalah cobaan yang besar
Saad bin Abu Waggas meriwayatkan tentang perkataan Nabi:
“Yang kukhawatirkan pada kalian adalah cobaan dalam meng-
hadapi kemiskinan. Namun yang lebih kukhawatirkan dari kalian
adalah cobaan dalam menghadapi kemakmuran. Dalam meng-
hadapi penindasan dunia kalian tetap sabar, namun tidakkah kalian
akan terlena oleh kemakmuran dan kemewahan yang ditawarkan
dunia ini?”

&

Seluruh dosa manusia dapat dihapuskan,


kecuali kesombongan
“Dalam setiap dosa yang muncul dari hawa nafsu, ada harapan
untuk diampuni,” kata Sufyan At-Isauri, “namun tidak untuk dosa

Apakah Iman Itu? @ 37


yang berasal dari kesombongan. Setan itu berdosa karena som-
bong, sedang Adam berdosa karena dorongan hawa nafsu. Adam
bertobat, kemudian ia diampuni. Tapi dosa setan menjauhkan dia
selamanya dari rahmat Allah.”

&

Cara Nabi memberikan nasihat


Suatu saat Nabi pernah berkata tentang salah seorang sahabat
bernama Khuzaim: “Betapa Khuzaim adalah orang yang baik, kalau
saja rambutnya tidak sepanjang itu dan syalnya tidak menyapu
lantai (Abu Dawud, Sunan).
Ketika Khuzaim mendengar apa yang dikatakan Nabi tentang
dirinya, ia mengambil pisau dan memotong rambutnya.
Dengan cara yang sama, Nabi berkata tentang sahabat yang

38 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


lain bernama Abdullah. “Betapa Abdullah adalah orang yang baik,
andai saja ia salat di waktu malam."
Ketika Abdullah mendengar hal ini, ia langsung mulai salat
malam hari dan hanya tidur sebentar.

&

Ketika kejahatan tetap hidup


Orang bijak pernah berkata: “Beruntunglah orang yang dosa-
dosanya mati bersama mereka. Celakalah orang yang dosa-
dosanya tetap hidup walaupun ia sudah mati.”

&

Apakah Iman Itu? &@ 39


Menjaga silaturahmi
Ata bin Yazid meriwayatkan Nabi pernah berkata: “Siapapun
yang memutuskan ikatan silaturahmi dengan saudaranya lebih dari
tiga hari tanpa bertegur sapa, tidak dapat dibenarkan. Siapapun
dari keduanya yang menyapa lebih dulu, maka dia adalah yang
lebih baik.”
&
Satu-satunya cara untuk memperbaiki diri
adalah mengikuti jejak muslim terdahulu
Imam Malik pernah mengatakan bahwa umat Islam di masa ki-
ni dapat memperbaiki diri hanya dengan memakai cara yang di-
gunakan kaum Muslim sebelum mereka untuk memperbaiki diri.

&
40 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Berharap saja tidak cukup, tapi berusahalah
Ali, anak Abu Thalib, pernah menasihati orang-orang: “Aku
mengajak kalian semua — dan diriku sendiri — untuk menjadi saleh
dan taat. Lakukanlah kebaikan dalam hidupmu dan jangan ber-
angan-angan. Karena harapan tidak akan dapat menggantikan
kerugianmu.”

&

Jangan benci walaupun terhadap


musuh terbesarmu
Pada saat Perang Uhud, gigi depan Nabi patah karena terkena
lemparan batu dari arah musuh. Darah mengalir dari mulut beliau.
Beberapa pengikut Nabi mendesak agar beliau mengutuk orang-
orang yang menimbulkan malapetaka tersebut. (Di antara banyak
Apakah Iman Itu? &@ 41
sahabat yang meninggal dalam perang tersebut, adalah paman
Nabi, yaitu Hamzah).
Nabi menjawab: “Aku tidak diutus sebagai seorang pengutuk.
Aku diutus sebagai penyebar dan pembawa rahmat Allah.”

&

Muslim sejati tak akan ragu terhadap


panggilan Yang Maha Kuasa
Surah Al Maidah dalam al-Ouran (5:90-91) berisi perintah
Allah ini: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (me-
minum) khamar, berjudi, menyembah berhala, dan mengundi nasib
dengan panah, adalah perbuatan keji yang termasuk perbuatan setan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat ke-
beruntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menim-
bulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian dengan khamar
42 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
dan judi itu, dan merintangi kalian dari mengingat Allah. Tidakkah
kalian ingin menjauhi perbuatan-perbuatan itu?” (5:90-91).
Ketika ayat ini turun, Nabi — seperti biasanya dalam setiap tu-
runnya sebuah ayat — membacakannya pada para sahabat. Ketika
beliau sampai pada akhir ayat tersebut — "Tidakkah kalian ingin
menjauhi perbuatan-perbuatan itu?” — semua sahabat menyahut,
“Kami telah menjauhinya, ya Allah. Kami telah menjauhinya.”

&

Bertakwa dan berbuat baik terhadap sesama


Maamar, salah seorang tabi'in (generasi setelah generasi saha-
bat) berkata bahwa para sahabat sering mengucapkan kalimat:
“Temanmu yang terbaik adalah orang yang takut pada Allah den-
gan berbuat baik padamu."
&
Apakah Iman Itu? &@ 43
Tunduk ketika disebut nama Allah
Nabi sedang berada di kamar Aisyah ketika beliau mendengar
dua orang laki-laki sedang bertengkar sambil berteriak-teriak di lu-
ar. Salah satu dari mereka meminjamkan uang pada yang lain, na-
mun kemudian temannya itu mengembalikan lebih sedikit dari pin-
jamannya.
“Demi Allah aku tidak akan mengalah!" ia berseru.
Nabi kemudian keluar untuk melihat dua pria yang sedang
bertengkar itu. “Siapakah yang telah bersumpah dengan nama
Allah bahwa ia tidak akan melakukan kebaikan?" tanya beliau.
Mendengar kata-kata Nabi, salah satu dari mereka segera
melunak. “Itu aku, ya Rasulullah,” ia mengaku. Kemudian, sambil
menunjuk rekannya, ia menambahkan, “Dia dapat mengatur (pem-
bayaran) sesuai dengan keinginannya."
&
44 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Keselamatan hanya untuk orang-orang yang
mengikuti jejak Nabi dan para sahabatnya
Nabi berkata: “Orang-orang Yahudi terpecah menjadi 21 go-
longan dan orang Kristen menjadi 22 golongan. Umat Islam akan
terbagi menjadi 23, semuanya akan masuk neraka kecuali hanya
satu.”
“Yang manakah itu, ya Rasulullah?” tanya para pengikutnya.
“Mereka yang mengikuti jejakku dan sahabatku.”

&

Memperbanyak berbicara kepada Allah


Tsaur bin Yazid menceritakan, ketika ia membaca kisah-kisah ia
menjumpai sebuah percakapan yang menarik antara Nabi Isa den-

Apakah Iman Itu? &@ 45


gan murid-muridnya. “Bercakap-cakaplah lebih banyak dengan
Tuhan daripada dengan manusia,” saran Nabi Isa.
“Bagaimanakah caranya kami lebih banyak berbicara dengan
Tuhan?” tanya murid-murid itu. “Dengan berdoa dan memohon
padanya dalam kesendirian.”

&

Mengingat Allah adalah ibadah yang baik


Abdullah bin Abbas pernah berkata bahwa ia lebih suka mem-
bicarakan pengetahuan-pengetahuan keagamaan selama separuh
waktu malam daripada tidak tidur semalaman beribadah kepada-
Nya.

&

46 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


Orang-orang yang menerima al-Our'an
adalah kepunyaan Allah
Anas bin Malik meriwayatkan Nabi berkata: “Ada beberapa
orang yang merupakan milik Allah.” Ketika ditanya siapakah mere-
ka itu, beliau menjawab, “Mereka yang setia pada al-Our'an.”

&

Menyukai celaan
Pada suatu saat Khalifah Umar datang ke kedai minum milik
Bani Haritsah. Di sana ia menjumpai Muhammad bin Maslamah.
Umar bertanya pada Muhammad: “Bagaimana pendapatmu ten-
tang diriku?”
“Demi Allah, aku melihat engkau seperti apa yang kuharapkan

Apakah Iman Itu? @ 47


dan sama seperti teman-teman yang melihatmu,” jawab
Muhammad. “Kau pandai dalam menghitung kekayaan, dan kau
sendiri tidak menyentuhnya serta menyalurkannya secara adil.
Namun, jika kau berlaku tidak adil, kami akan meluruskannya
seperti kami meluruskan pedang dalam sifat-sifat buruk."
Mendengar kata-kata ini, Khalifah Umar berseru, “Alhamdu-
lillah, aku bersyukur pada Allah yang telah menempatkan aku di
antara orang-orang yang akan meluruskan aku ketika aku sedang
menyimpang.”

&

Mendahulukan cinta daripada kebencian


Ketika Nabi berhijrah dari Mekkah ke Madinah, kunci Ka'bah
di Mekkah dipegang oleh Utsman bin Talhah. Kunci tersebut telah
dipegang oleh keluarganya selama beberapa generasi. Suatu hari
48 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Nabi meminta kunci itu pada Utsman, namun ia menolak mem-
berikannya dan berkata kasar pada Nabi.
Beliau mendengarkan perkataan Utsman sampai selesai, namun
yang akhirnya dikatakan olah Nabi adalah: “Utsman, semoga kau
terus hidup sampai pada hari ketika aku memegang kunci tersebut
di tanganku. Aku akan mempunyai hak untuk memberikannya pa-
da siapapun yang kukehendaki.”
Utsman menjawab: “Ketika kunci Ka'bah berada di tangan
orang sepertimu, maka hari itu akan menjadi hari kehinaan dan ke-
sengsaraan untuk orang-orang Ouraisy,”
Setelah menaklukkan kota Mekkah, Rasulullah mengambil alih
kekuasaan dan meminta agar kunci Ka'bah diberikan pada beliau.
Ketika kunci tersebut telah benar-benar berada di tangan Nabi,
sepupu sekaligus menantu beliau yaitu Ali bin Abi Thalib meminta
agar kunci itu diberikan kepadanya. Nabi tidak menjawab, sebalik-
nya beliau menunjuk Utsman bin Talhah.
Apakah Iman Itu? @ 49
Ketika Utsman berdiri di hadapannya, Nabi memberikan kun-
ci tersebut seraya berkata, “Terimalah kunci ini, Utsman. Hari ini
adalah hari kemuliaan dan pemenuhan janji.”

&

Bersabar dalam menghadapi kebodohan


Zaid bin Sa'ana, seorang cendekiawan Yahudi yang kemudian
memeluk Islam, menceritakan bahwa ketika ia melihat Nabi ia me-
ngenali tanda-tanda kenabian di wajah beliau. Saat itu ada dua hal
yang dapat ia lihat: kesabaran dan pengekangan diri. Kemudian ia
mengetahui dari pengalaman pribadinya bahwa ketidaktahuan
orang lain telah meningkatkan kualitas Nabi selanjutnya.
Pada suatu hari Zaid bin Sa'ana melihat Nabi dan sepupunya
sedang bercakap-cakap. Dari arah lain seorang laki-laki yang tam-
paknya adalah seorang Badui, menunggang unta menuju ke tem-
50 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
pat Nabi. Orang tersebut menjelaskan pada Nabi bahwa ia adalah
salah satu dari sekumpulan orang pada suatu kota yang memeluk
Islam.
Mereka telah diberitahu Nabi bahwa jika menjadi pemeluk
Islam, mereka akan sepenuhnya dijamin oleh Allah. Sekarang me-
reka sedang berada dalam keadaan serba kekurangan di sana, dan
ia takut masyarakatnya akan serentak meninggalkan Islam karena
alasan mereka dalam memeluk Islam adalah kerakusan.
“Jika engkau merasa mampu, maka engkau dapat memberi ban-
tuan kepada mereka,” ucap orang itu mengusulkan pada Nabi.
Nabi melihat kepada Ali dengan nada bertanya. Menyadari ar-
ti pandangan Nabi, Ali mengatakan bahwa bantuan semacam itu
telah habis. Zaid bin Sa'ana kemudian berbicara pada Nabi dan
menawarkan untuk memberikan uang untuk ditukar dengan kur-
ma. Nabi setuju dan Zaid memberikan 80 gram emas yang se-
muanya diberikan pada orang Badui itu. Nabi berkata, “Bantulah
Apakah Iman Itu? @ 51
mereka dan salurkan bantuan ini secara adil di antara mereka.”
Nabi mengatakan pada hari yang ditentukan beliau akan mem-
berikan kurma pada Zaid bin Sa'ana. Namun dua-tiga hari se-
belumnya Zaid menemui Nabi yang kebetulan sedang duduk ber-
teduh pada sebuah dinding bersama dengan para sahabat. Ia
menarik baju Nabi dan berkata pada beliau dengan sikap tegas,
“Mengapa kau tidak membayar utangmu padaku? Demi Allah, aku
tahu bahwa Bani Muthallib memang selalu telat membayar utang
mereka!"
Umar yang saat itu berada di sana naik pitam mendengar ucap-
an Zaid tersebut, dan membentak, “Hei, musuh Allah! Jangan kira
aku tidak mendengar ucapanmu pada Rasulullah. Demi Allah,
hanya karena menghormati beliau maka aku tidak memenggal
lehermu dengan pedangku!"
Namun Nabi tetap memandang Zaid bin Sa'ana dengan te-
nang. Kemudian beliau berpaling pada Umar dan berkata: “Orang
52 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
ini dan diriku sudah selayaknya mendapatkan perlakuan yang
berbeda darimu. Kau pernah memintaku untuk menyegerakan
dalam membayar utangku, dan meminta dia agar tidak terlalu keras
dalam menagihnya. Pergi dan bayarlah apapun yang menjadi
haknya, Umar, dan berilah tambahan 20 sa'a karena telah mem-
buat dia gusar.”

&

Menahan amarah dapat meningkatkan iman


Abdullah bin Abbas meriwayatkan Nabi berkata: “Tegukan
orang yang menelan amarahnya adalah lebih disenangi oleh Allah
daripada yang lain. Allah memenuhi iman orang yang menelan
amarahnya karena Allah.”

&
Apakah Iman Itu? @ 53
Kebal terhadap penjilatan
Sekelompok orang, yang berbicara pada Umar bin Khattab,
bersumpah bahwa sebagai khalifah, mereka tidak pernah melihat
seorang pun yang lebih adil, lebih jujur atau lebih keras sikapnya
terhadap orang-orang munafik selain Umar.
“Setelah Nabi, engkaulah orang yang terbaik,” ucap mereka.
Auf bin Malik bercerita bahwa waktu itu ia berada di sana, dan
ia bersumpah bahwa orang-orang tersebut telah berbohong. “Kami
pernah melihat orang yang lebih baik daripada Umar semenjak ja-
man Nabi, yaitu Abu Bakar,” kata Auf.
Umar menanggapi bahwa apa yang dikatakan Auf itu benar,
dan bahwa orang-orang tersebut salah. “Demi Allah,” kata Umar,
“Abu Bakar itu lebih murni daripada sari wewangian minyak kes-
turi, sedangkan aku ini lebih malas daripada unta peliharaanku.”

&
54 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Memuji seseorang di hadapannya
sama dengan menghancurkan diri sendiri
Seseorang mendatangi Umar dan memuji kelebihan-kelebihan-
nya. Umar berkomentar, “Kau menghancurkan aku dan dirimu
sendiri."
&

Jangan biarkan sanjungan membuat


seseorang menjadi sombong
Dhiba bin Muhsin menuturkan bahwa ia pernah berkata pada
Umar bahwa dia adalah orang yang lebih baik daripada Abu Bakar.
Mendengar pujian tersebut Umar sedih, dan berkata: “Hanya satu
hari dan satu malam dalam kehidupan Abu Bakar lebih berharga
dibanding seluruh hidupku!"

Apakah Iman Itu? @ 55


Kemudian ia bertanya, “Perlukah kukatakan padamu siang dan
malam yang mana yang kumaksud itu?”
“Tentu, ya Amirul mukminin,” jawab Dhiba.
“Malam yang kumaksud adalah ketika Nabi menghindar dari
musuh-musuh beliau di Mekkah. Abu Bakar adalah satu-satunya
orang yang pergi bersama Nabi. Hari yang kumaksud adalah hari
kematian Nabi. Hari ketika banyak orang Arab menjadi murtad,
ketika mereka berkata bahwa mereka akan salat tapi tidak akan
membayar zakat.
“Aku menemui Abu Bakar dan menasihatinya untuk bersikap
lemah lembut pada orang-orang itu. Ia berkata padaku, “Umar, pa-
da jaman jahiliyah (masa sebelum Islam), kau adalah pemberani.
Sekarang, di masa Islam, kau jadi pengecut. Sedangkan aku, demi
Allah, aku akan memerangi mereka selama aku cukup kuat untuk
memegang pedang di tanganku — bahkan walaupun mereka hanya
menahan (harta yang wajib dikeluarkan zakatnya) sedikit saja!”
56 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
&

Mereka yang menoleransi tuntutan


orang-orang yang berhak akan diberkahi
Abu Said meriwayatkan, ada seorang Badui yang datang pada
Nabi untuk menagih utang. “Aku akan bikin hidupmu susah jika
kau tidak bayar utangmu!" kata orang itu. Para sahabat menegur-
nya, “Tak tahu diri, kau! Apa kau tidak sadar kau sedang bicara
dengan siapa?” Orang itu menjawab bahwa ia hanya menagih se-
suatu yang menjadi haknya.
Kemudian Nabi berkata pada para sahabat, “Mengapa kalian
tidak berpihak pada si pemberi pinjaman?”
Nabi lalu mengutus seseorang kepada Khaulah binti Oays un-
tuk memintanya meminjami sejumlah kurma jika ia memilikinya.
“Kami akan mengembalikannya padamu jika nanti kami mem-
Apakah Iman Itu? @ 57
punyainya,” kata orang tersebut pada Khaulah, yang kemudian
meminjamkan sejumlah kurma pada Nabi.
Nabi menyerahkan kurma itu kepada orang Arab tadi, disertai
tambahan sepotong daging.
“Kau memang orang yang beriman dan jujur,” ucap orang itu
kepada Nabi. “Semoga Tuhan memberkahimu."
“Orang yang terbaik adalah mereka yang dengan tepat mem-
berikan apa yang menjadi hak orang lain,” kata Nabi. “Allah tidak
akan memberkahi suatu masyarakat di mana si lemah tidak dapat
meminta pada yang kuat apa yang menjadi hak mereka tanpa rasa
takut atau kekhawatiran mendapat pembalasan.”

&

58 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


Menerima pujian dengan kerendahan hati,
bukan dengan kesombongan
Menurut Naafi, seseorang melontarkan pujian yang berlebih-
lebihan pada Abdullah bin Umar. Orang itu mengatakan bahwa
Abdullah bin Umar adalah manusia termulia, putera dari orang
yang paling mulia.
“Aku bukanlah manusia termulia, bukan pula anak dari orang
yang paling mulia,” kata Abdullah. “Aku hanyalah salah satu ham-
ba Allah: kepadaNya-lah aku berharap, dan kepadaNya-lah aku
takut. Demi Allah, kau ingin menghancurkan seseorang dengan
sanjungan seperti itu.”

&

Apakah Iman Itu? @ 59


Menolak teguran adalah menolak kebaikan
Adi bin Hatim pernah berkata, “Apa yang dibolehkan bagimu
hari ini adalah sesuatu yang kami benci di zaman dulu: dan apa
yang kalian benci hari ini akan dibolehkan oleh generasi-generasi
berikutnya. Kau akan menapaki jalan yang lurus sepanjang kau
tahu apa yang dibenci dan tidak menolak apa yang dibolehkan:
dan sepanjang ada orang yang berilmu di antara kalian untuk
memperingatkan kalian tanpa timbunan caci maki di kepalanya.”

&

Tetap berada di tempat dan menghindari


konflik dengan pemerintah yang berlaku
Nabi bertanya pada Abu Dzar Ghifari, apa yang akan ia laku-
kan jika para pemimpin atau penguasa mengambil lebih daripada
60 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
bagian mereka yang sesungguhnya. “Aku akan menghunus
pedang, ya, Rasulullah,” jawab Abu Dzar dengan tegas.
“Daripada membunuh mereka,” kata Nabi, “akan lebih baik ji-
ka kau bersabar sampai kau bertemu denganku di akhirat.”
Abu Dzar tidak pernah berhenti dalam mengumandangkan
kebenaran, namun ia tidak pernah — sampai akhir hayatnya —
menghunus pedang terhadap pemerintahan waktu itu.

&

Jangan takut memberi peringatan


Orang yang berada dalam keadaan di mana ia punya kewajib-
an moral untuk menyatakan kebenaran, maka janganlah menahan
diri untuk melakukannya karena merasa posisinya lemah. Orang
yang ragu-ragu dalam keadaan seperti itu akan menjadi orang yang

Apakah Iman Itu? @ 61


menyesal pada Hari Pengadilan. Allah akan bertanya kepadanya
mengapa ia tidak mengatakan yang sebenarnya. Ia akan menjawab,
“Karena takut pada manusia.”
Tetapi Allah akan berkata kepadanya, “Bukankah Tuhan yang
di hadapanmu ini yang seharusnya kau takuti?”

&

Bereskan urusan dengan diri sendiri dulu


sebelum kau berurusan dengan Allah
Menurut Tsabit bin Hajjaj, Umar bin Khattab pernah berkata:
“Pertimbangkanlah perbuatanmu di dunia dan bereskanlah urusan
dengan dirimu dulu sebelum kau berurusan dengan Allah: sebab
perhitungan sekarang ini lebih mudah dibanding perhitungan be-

62 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


sok. Dan persiapkanlah dirimu untuk pemunculan yang luar biasa
(di Hari Perhitungan).

&

Belajar dari segala sesuatu yang terjadi


Ada sebuah gerobak yang ditarik oleh dua lembu jantan mele-
wati Abu Darda. Ia melihat bahwa salah satu dari lembu itu terus
menarik, sedangkan yang lain berhenti.
“Dari kejadian itu pun ada pelajaran yang bisa dipetik,” kata
Abu darda. “Lembu yang berhenti itu akan dicambuk, sedangkan
yang lain akan dibiarkan.”

&

Apakah Iman Itu? @ 63


Merenung adalah perbuatan terbaik
Abdullah bin Utbah bertanya pada ibunda Darda, bagaimana
suaminya menghabiskan sebagian besar waktunya. “Dengan mere-
nung dan memetik pelajaran dari segala sesuatu yang terjadi,”
jawabnya.

&

Para sahabat beribadah dengan mengingat Allah


dan akhirat
Ketika Abu Dzar meninggal, seseorang datang dari Basra ke
Madinah hanya untuk mengetahui dari isteri Abu Dzar bagaimana
kebiasaan ibadah almarhum suaminya. “Dia selalu menghabiskan
hari dengan bersendirian, tenggelam dalam renungannya,” jawab-
nya.
64 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
&

Dalam segala sesuatu ada pelajaran


yang dapat diambil
Darani selalu berkata bahwa kapanpun ia keluar dari ru-
mahnya, segala yang ia lihat akan memberikan pandangan tentang
rahmat Allah dan mengajarkan sesuatu kepadanya.

&

Apakah Iman Itu? @ 65


Beribadah kepada Allah
dan tidak menyakiti sesama
Abdullah bin Masud mengatakan, ketika ia bertanya kepada
Rasulullah apakah perbuatan yang paling baik? Rasulullah men-
jawab, “Salat tepat pada waktunya”.
“Apalagi, wahai Nabi?” tanya Ibn Masud. “Menghindarkan
orang dari bahaya yang dapat ditimbulkan lidahmu,” jawab Nabi.

&

Marrifatullah adalah ibadah yang teragung


Seorang lelaki mendatangi Rasulullah dan bertanya apakah
perbuatan yang paling baik. “Marrifatullah,” jawab Nabi. Laki-laki
itu mengulangi pertanyaannya dan Rasulullah memberikan jawab-
an sama.
68 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
“Wahai Rasulullah, saya menanyakan perbuatan, namun eng-
kau berbicara tentang ilmu,” keluh orang itu.
“Dengan ilmu, perbuatan yang paling remeh pun dapat men-
datangkan manfaat,” ucap Nabi kepadanya. “Sedang perbuatan be-
sar pun tidak ada manfaatnya bila dilakukan dalam kebodohan.”

&

Sifat baik adalah esensi agama


Abdurrahman bin Harits bin Abi Mirdas As Sulami mencerita-
kan apa yang terjadi, ketika suatu hari berada di hadapan Nabi
bersama sekelompok orang. Rasulullah minta dibawakan segelas
air baginya, kemudian mencelupkan tangannya ke dalam air dan
mulai mengambil wudu. Air yang tersisa lalu diminum oleh para
sahabat yang hadir.

IBADAH & 69
“Kenapa kalian berbuat begitu?” tanya Nabi.
“Demi cinta Allah dan RasulNya,” jawab mereka.
“Kalau kalian memang ingin dicintai Allah dan NabiNya,” ujar
Rasulullah, “jujurlah ketika kau dipercaya, jujurlah dalam perkata-
anmu: dan jadilah tetangga yang baik bagi orang lain”.

&

Semangat beribadah itu penting


Menurut Ibn Umar, suatu ketika Rasulullah bersabda bahwa
seseorang boleh jadi mengerjakan salat, membayar zakat, berhaji —
dan Rasulullah melanjutkan dengan menyebut semua perbuatan
baik — namun ia hanya diberi pahala sesuai dengan derajat penge-
tahuannya atas perbuatan-perbuatannya.

&
70 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Allah selalu di hati
Ketika Abu Darda diberitahu bahwa Abu Saad bin Munabbih
telah memerdekakan seratus budak, komentarnya adalah: “Tentu
saja itu adalah perbuatan luhur. Namun biarlah kusampaikan per-
buatan yang lebih luhur dari itu, yaitu seseorang dalam keadaan
beriman siang dan malam, dan lidahnya selalu menyebut Allah.”

&

Terus menerus mengingat Allah


Abdullah bin Masud suatu ketika berkata bahwa seorang alim
selalu dalam keadaan beribadah. Pendengarnya meminta penjelas-
an. Jawabnya: “Selalu mengingat Allah dalam hati dan lisannya.”

&
IBADAH & 71
Allah memelihara orang
yang beribadah padaNya
Suatu ketika Salman Al-Farisi menemui Abu Bakar untuk
meminta saran. Abu Bakar menasihatinya agar bertakwa kepada
Allah.
“Kau tahu, Salman, sebentar lagi akan terjadi penaklukan, dan
bagianmu adalah makanan dan pakaian yang kau butuhkan,” ujar
Abu Bakar. “Kau juga perlu tahu bahwa jika kau melaksanakan
salat lima kali sehari, kau akan berada dalam perlindungan Allah
siang dan malam. Jangan membunuh hamba-hamba Allah, karena
perbuatan itu menyebabkan hilangnya perlindungan Allah dan
mengakibatkan seseorang masuk neraka."

&

70 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


Memenuhi kebutuhan seorang muslim
adalah ibadah yang luhur
Abdullah bin Abbas sedang beri'tikaf di Masjid Nabawi, ketika
seseorang datang mengucapkan salam dan duduk di sisinya.
“Engkau tampak sedih dan putus asa,” ujar Ibn Abbas.
“Benar,” jawab laki-laki itu sambil menjelaskan bahwa ia ber-
utang sejumlah uang kepada seseorang. “Demi dia yang dimakam-
kan di sini, saya tidak punya harta untuk membayarnya."
“Bolehkah aku mewakilimu bicara dengan orang itu?” tanya Ibn
Abbas.
“Kalau kau tak keberatan, tolonglah.”
Abdullah bin Abbas segera mengambil sepatunya dan, persis
ketika akan memakainya, sahabatnya berkata, “Mungkin kau lupa
bahwa kau sedang beritikaf”.

IBADAH & 73
“Tidak, aku tidak lupa,” jawab Ibn Abbas. “Tapi aku pernah
mendengar pernyataan Rasulullah bahwa seseorang yang pergi un-
tuk melakukan kebaikan bagi saudaranya dan menyelesaikannya,
lebih baik daripada duduk itikaf selama sepuluh tahun.”

&

Kemelaratan sejati adalah


kehilangan rahmat Allah di hari akhir
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa suatu hari ia dan beberapa
sahabat sedang duduk di hadapan Rasulullah dan beliau bertanya
siapakah yang paling melarat. “Mereka yang tidak memiliki uang
maupun modal,” sahut para sahabat.
Namun Rasulullah mengoreksi mereka: “Yang paling melarat di
antara pengikutku adalah ia yang datang pada Hari Pengadilan

74 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


dengan salat, puasa, dan sedekah, namun pada saat yang sama ber-
laku kejam kepada sesama, merampas hak mereka, menumpahkan
darah mereka, dan menimbulkan kekejaman di antara mereka.
“Perbuatan baiknya akan dipakai untuk mengurangi perbuatan
jahatnya, hingga akhirnya tidak ada lagi yang tersisa, sedangkan
perbuatan jahatnya belum habis. Perbuatan itu kemudian akan
dilemparkan ke wajahnya dan ia akan digiring ke neraka”.

&

Segera berdoa pada masa sulit


Menurut Hudzaifah, pada Perang Khandak tiga ratus muslimin
terkepung. Ia menceritakan betapa gelapnya malam saat itu, dan
mereka dikepung oleh pasukan Abu Sufyan di satu sisi dan Bani
Ouraizah di sisi lain. Kedua pasukan siap mengancam keselamatan
kaum muslimin.
IBADAH & 75
“Hawa dingin cukup menggigit dan badai bertiup, petir dan ki-
lat saling menyambar dan batu melayang dan berbenturan di angin,”
tuturnya. “Nyaris mustahil untuk melihat sesuatu. Sejurus kemudi-
an Rasulullah datang dan menyuruhku untuk menyeberangi parit
dan menyusup ke kemah musuh guna mendapatkan informasi.
“Kami harus tahu apakah mereka akan meneruskan penge-
pungan ataukah akan kembali ke Mekkah. Aku sangat ketakutan
dan sangat kedinginan. Namun karena diperintahkan Rasulullah,
aku berdiri. Beliau mendoakan keselamatanku, aku pun segera be-
rangkat. Aku mondarmandir di dekat kemah Abu Sufyan dan
berhasil memperoleh informasi bahwa mereka sedang berencana
meninggalkan Madinah.
“Sekembaliku, aku mendapati Rasulullah sedang berdoa den-
gan diselubungi jubahnya. Setiap kali Rasulullah menghadapi
keadaan yang sulit, beliau langsung berdoa."

&
76 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
Hati terhanyut oleh al-Our'an
Pada suatu ketika, Abu Hamzah berkata kepada Abdullah bin
Abbas bahwa ia membaca al-Ouran dengan cepat. “Kadang-
kadang aku dapat membaca seluruh al-Our'an sekali atau dua kali
dalam semalam.”
“Kalau aku, aku lebih suka membaca satu surah saja,” sahut Ibn
Abbas. “Setiap kali kau membaca al-Ouran, kau harus meng-
amalkan isinya sebagaimana yang didengar telingamu dan yang di-
rasakan hatimu. Kau harus berhenti sejenak dan merenung agar ha-
timu terhanyut oleh ayat tersebut. Seharusnya tujuanmu bukanlah
sekadar menyelesaikan surah terakhir.”

&

IBADAH & 77
Mendirikan salat memperoleh lindungan
yang kokoh
Sebagian dari riwayat yang disampaikan Muadz bin Jabal
adalah sebagai berikut: “Jangan lalai mengerjakan salat fardu,
barangsiapa yang melalaikannya akan terlepas dari lindungan
Allah.”

&

Mendekatkan diri pada Allah


dengan salat Jumat
Sebelum hijrah ke Madinah, Rasulullah menuliskan perintah
kepada Musab bin Umair agar memperhatikan salat Jumat. Salah
satu isi perintah beliau adalah: “Setiap Jumat, saat matahari mulai

78 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


tergelincir, mendekatlah kepada Allah dengan salat dua rakaat.”

&

Jauh dari Allah


karena mencari ilmu sendiri
Pelajar agama yang mencari ilmu sendiri adalah mereka yang
disebut dalam suatu riwayat ketika Rasulullah menyampaikan fir-
man Allah: “Setidak-tidaknya yang akan Aku lakukan terhadap
mereka adalah mencabut kenikmatan beribadah dari hati mereka."

&

Tidak pantas memamerkan kesalehan


Suatu hari Aisyah melihat seorang lelaki berjalan dengan sikap
IBADAH & 79
yang jelas-jelas mengesankan menunduk karena patuh pada Allah.
“Mengapa orang itu berjalan demikian lemah?” ia bertanya. Aisyah
diberitahu bahwa lelaki tersebut sangat sering membaca al-Our'an,
terus-menerus beribadah dan mengajarkan ilmu pengetahuan.
Mendengar hal itu, Aisyah berkata, “Umar membaca al-Our'an
lebih sering dari siapapun, tapi ia berjalan dengan langkah yang
cepat, berbicara dengan tegas dan memukul dengan keras pula.”

&

Menjaga batas-batas kesopanan


saat berpuasa
Anas bin Malik meriwayatkan ada dua wanita duduk bersama,
kelihatannya mereka berpuasa namun asyik mengumpat dan
melampiaskan iri hati mereka. Ketika Rasulullah mendengar hal ini,

80 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


beliau berkata, “Mereka tidak bisa dikatakan berpuasa. Bagaimana
mungkin mereka berpuasa padahal mereka sedang memakan
bangkai saudaranya sendiri?”
Riwayat lain mencatat, Rasulullah berucap, “Mereka melanggar
peraturan yang ditetapkan Allah. Hal yang merusak puasa mereka
adalah mengumpat, padahal itu dilarang Allah. Mereka duduk
bersama dan mulai menggigiti kulit saudaranya.”

&

Hal yang harus diperhatikan


orang yang beribadah
Abu Ramtha meriwayatkan bahwa ketika ia salat bersama
Rasulullah, saat baru saja beliau mengucap salam, salah seorang ja-
maah langsung berdiri dan melakukan salat sunnah.

IBADAH & 81
Umar melompat dan mencengkeram pundak orang tersebut
sambil berkata, “Tidakkah kau tahu bahwa kaum Ahli Kitab tidak
memiliki jarak antara salat-salat mereka, dan itulah penyebab ke-
hancuran mereka?”
Nabi menoleh kepada Umar dan berkata, “Wahai Ibn Khattab,
melalui engkau Allah memberitahukan yang hak dan benar.”

&

Bisikan paling pelan pun didengar Allah


Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah apakah Allah
demikian dekat sehingga mereka dapat membisikkan doa kepada-
Nya, ataukah sangat jauh sehingga harus diucapkan dengan keras.
Rasulullah menjawab dengan membacakan Surah Al-Bagarah ayat
186: “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang
Aku, maka jawablah, bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
82 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu...”
Abu Musa Al-Anshari menceritakan dalam beberapa kali per-
jalanan terdapat sejumlah orang yang mengeraskan suaranya
dalam salat mereka.
“Jangan memaksakan diri,” seru Nabi, “kalian tidak sedang
menyeru sesuatu yang tuli atau jauh. Kalian sedang menyeru Zat
Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat — lebih dekat dari urat
nadimu sendiri.”
&

Ibadah akan sia-sia bila tujuannya materi


Abu Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah: “Seseorang
yang demi tujuan kekuasaan duniawi, mencari ilmu yang seharus-
nya diniatkan demi keridaan Allah, tak akan mencium bau surga
pada Hari Pengadilan kelak.”

IBADAH & 83
&

Tunduk dan rendah hati,


syarat ibadah yang benar
Pada masa jahiliah, ada seorang lelaki baik hati dan ramah,
bernama Abdullah bin Judaan. Ia adalah sepupu Aisyah, isteri
Rasulullah, yang meninggal sebelum masa kenabian.
Suatu kali Aisyah menyebut sepupunya itu di hadapan Nabi
sebagai orang yang gemar sekali melayani masyarakat dan tuan
rumah yang baik bagi para tamunya. Aisyah bertanya, apakah per-
buatan tersebut akan bermanfaat baginya di Hari Pengadilan nanti.
Rasulullah menjawab tidak: “Sebab tak sekalipun ia mendirikan
salat: Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku pada Hari Pembalasan
nanti.”

84 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


&

Allah menyukai tangisan hambaNya


yang berdoa
Bilamana seorang hamba berdoa kepada Allah, dan doa itu
menyenangkanNya, Ia memerintahkan Jibril agar menunda pe-
ngabulannya, karena Allah senang mendengar suara hambaNya
yang berdoa kepadaNya.

&

Berlaku bijak
Khalifah Umar bin Abdul Aziz menegaskan bahwa untuk hal-
hal yang sudah jelas aturannya, setiap orang harus taat. Jangan
melanggar sesuatu yang sudah jelas karena akan merugikan diri
IBADAH & 85
sendiri. “Sebab, kalau dalam menghadapi satu masalah pikiran
seseorang terbelah, maka mereka cenderung meninggalkan Allah.”

&

Menyebut kebaikan melupakan kejelekan


Abu Harun bercerita bahwa suatu kali ia mendatangi Abu
Hazim. Setelah memberi salam, ia bertanya bagaimana cara sese-
orang mensyukuri kedua matanya. “Bila engkau melihat sesuatu
yang bagus, sampaikanlah, bila melihat kejelekan, lupakan,” jawab
Abu Hazim.
Abu Harun bertanya lagi, “Dan bagaimana mensyukuri kedua
telinga?”
“Bila engkau mendengar sesuatu yang baik, ceritakanlah,” kata
Abu Hazim, “dan bila kau mendengar kejelekan, jangan sampai-

86 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


kan.”

&

Tiga hal yang mencakup seluruh kewajiban


Ibu Anas suatu kali pernah meminta nasihat kepada Rasulullah.
“Tinggalkan dosa, itulah hijrah sejati” jawab Nabi. “Penuhi ke-
wajiban-kewajibanmu, itu adalah jihad yang terbaik: dan selalu
mengingat Allah, karena tidak ada hal yang lebih disenangi Allah
selain hambaNya yang selalu ingat padaNya.”

&

Pengetahuan yang benar


meningkatkan takwa kepada Allah
IBADAH & 87
Suatu kali, beberapa sahabat Nabi sedang duduk bersama be-
liau. Tiba-tiba Nabi mendongak ke langit dan berkata, “Kiamat
akan tiba bila ilmu sudah dicabut”.
Ziyad bin Labid, seorang Anshar, bertanya bagaimana
mungkin ilmu akan dicabut dari mereka, sedangkan mereka punya
Kitabullah dan mengajarkannya kepada anak dan isteri.
“Kukira kau adalah orang yang paling pandai di Madinah ini,"
ujar Nabi. “Tidakkah kau tahu bahwa umat Yahudi pun tersesat,
padahal mereka masih memiliki Kitabullah?”
Perawi hadis ini, Jubair bin Nufair, mendatangi Shaddad bin
Aus dan menyelidiki detail hadis tersebut bersamanya. “Tahukah
kau bagaimana ilmu dapat dicabut?” Shaddad bertanya. Jubair
menjawab tidak tahu. “Bila wadahnya dicabut,” ujar Shaddad, dan
ia bertanya lagi, “Tahukah kau ilmu apa yang akan dicabut?"
Jubair pun tetap menggeleng. Shaddad menerangkan bahwa
takut kepada Allah adalah ilmu yang akan dicabut. “Tidak akan
88 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
kau saksikan lagi orang yang bertakwa kepada Allah.”

&

Setiap orang mungkin tersesat,


tidak ada pengecualian
Abu Hurairah menyampaikan sabda Nabi: “Hari ini kaum mus-
limin melaksanakan ajaran Kitabullah, kemudian mereka akan taat
pada Sunnah Nabi. Lalu mereka akan berbuat sesuai dengan pen-
dapat mereka sendiri. Ketika mereka melakukan hal tersebut, mere-
ka akan tersesat.”

&

Mengagungkan manusia menyebabkan orang


IBADAH & 89
menyembah berhala
Beberapa nama berhala yang disembah oleh kaum Nabi Nuh,
seperti Wud, Suwa, Yaghuts, Yaug dan Nasr, disebutkan dalam al-
Our'an. Ibnu Jarir al Tabari meriwayatkan hadis yang disampaikan
oleh Muhammad bin Oais bahwa nama-nama berhala tersebut
adalah nama para ulama di masa silam.
Mereka adalah orang-orang saleh yang hidup pada periode an-
tara Nabi Adam dan Nabi Nuh. Mereka memiliki banyak pengikut.
Dan ketika mereka meninggal, umatnya berkata bahwa bila mere-
ka membuat patung orang-orang saleh tersebut, itu akan men-
jadikan ibadah mereka lebih khusyuk. Akhirnya, dibuatlah patung-
patung itu.
Ketika generasi berikutnya muncul, setan membisiki mereka
bahwa nenek moyang mereka dahulu tidak sekadar menggunakan
berhala tersebut sebagai perantara ibadah, namun benar-benar
menyembahnya. Berhala-berhala itulah yang menurunkan hujan
90 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu
dan mencukupi seluruh kebutuhan manusia. Sejak itulah manusia
mulai menyembah berhala.
&

Hukum Allah meliputi seluruh manusia


Tertulis di dalam Surah Al-Maidah, bahwa barangsiapa yang
memutuskan perkara bukan berdasarkan apa yang diturunkan
Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir, zalim, dan fasik.
Ayat tersebut berkaitan dengan Bani Israil.
Seseorang berkata kepada Hudzaifah, salah seorang sahabat
Nabi, bahwa karena ayat-ayat tersebut diwahyukan untuk Bani
Israil, maka tidak dapat diterapkan pada kaum muslimin, dan bah-
wa kaum Yahudilah yang dicap kafir, zalim dan fasik apabila
memutuskan perkara tidak menurut hukum Allah.
“Apa kelebihanmu dibanding saudara-saudaramu Bani Israil,

IBADAH & 91
sehingga mereka harus menerima segenap kepahitan, sedangkan
kau menikmati manisnya hidup?” jawab Hudzaifah. “Bukan begitu
(nalarnya). Allah Maha Tahu, dan kau harus mengikuti jejak
langkah mereka.”
&

Penghalang jalan ke surga


Ketika mengetahui ada seorang sahabat yang pernah mende-
ngar perkataan bijak Nabi, Jabir bin Abdullah segera membeli
seekor unta dan berangkat ke Damaskus. Setelah menempuh per-
jalanan selama satu bulan, sampailah ia di kota itu dan di antar ke
rumah Abdullah bin Unais.
Di situ ia meminta tolong penjaga agar memberitahu tuan
rumah bahwa Jabir berada di depan pintu. “Engkaukah Jabir bin
Abdullah itu?” tanya penjaga. Ketika dijawab ya, penjaga tersebut

92 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


segera memberitahu majikannya yang langsung menyambut
tamunya.
“Aku yakin," ujar Jabir, “engkau telah mendengar sesuatu dari
Rasulullah, dan aku kuatir meninggal dunia sebelum mendengar-
nya darimu”. Abdullah bin Unais kemudian menceritakan apa yang
ia dengar dari Nabi, bahwa pada Hari Pengadilan kelak, manusia
akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang, tidak berkhitan, dan
papa. Allah akan menyatakan dengan suara yang dapat dicapai
oleh yang dekat maupun yang jauh, bahwa Dialah Tuhan yang
Maha Kuasa, yang akan memberikan keadilan pada hari ini.
“Seseorang yang menuju surga,” lanjut Abdullah, “tidak akan
dimasukkan ke dalamnya bila ada penghuni neraka yang menun-
tut ganti rugi atas perbuatan salah yang ia timpakan padanya.
Bahkan jika ada seseorang yang sedang menuju neraka, ia akan
dimintai ganti rugi terlebih dulu atas perbuatan salahnya kalau ada
penghuni neraka yang menuntutnya.”

IBADAH & 93
“Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?” tanya Jabir, “se-
dangkan kita dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan tidak
memiliki apa-apa?”
“Ganti rugi itu akan dilakukan berdasar perbuatan baik dan ja-
hat kita,” jawab Abdullah bin Unais.

&

Hanya amal tanpa pamrih


yang memiliki nilai
Abu Umamah meriwayatkan bahwa seseorang mendatangi
Rasulullah dan bertanya tentang orang yang berperang untuk men-
dapatkan materi dan meraih popularitas. Ia ingin tahu pahala
apakah yang akan didapatkannya.
“Tidak ada,” jawab Nabi. Orang tersebut mengulangi per-

94 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


tanyaannya hingga tiga kali, namun jawaban Nabi tetap sama.
“Amal yang diterima Allah,” tambah Nabi, “adalah yang di-
dasari keikhlasan dan ditujukan semata-mata kepadaNya."

&
Antara harap dan cemas
Suatu ketika Umar berkata, bila ada suara dari surga yang me-
ngatakan bahwa seluruh manusia akan masuk surga kecuali satu
orang, dia kuatir orang tersebut adalah dirinya. “Dan bila suara
tersebut mengatakan bahwa seluruh manusia akan masuk neraka
kecuali satu orang, saya berharap orang tersebut adalah saya."

&

Memberi maaf sama dengan bersedekah


IBADAH & 95
Abu Abbas bin Hibr meriwayatkan, suatu kali Rasulullah
mengimbau kaum muslimin agar bersedekah untuk jihad fisabi-
lillah, dan mereka memenuhinya. Salah seorang sahabat Nabi,
Ulbah bin Zaid bin Haritsah, tidak memiliki apapun untuk di-
sumbangkan.
la bangun di malam hari dan mengucurkan airmata mengadu
kepada Allah, “Ya Allah, aku tidak memiliki apa-apa yang dapat
kusumbangkan. Namun ya Allah, telah kumaafkan semua orang
yang pernah menyakitiku.”
Esok harinya, ketika para sahabat telah berkumpul, Rasulullah
menanyai mereka, “Siapakah yang memberikan sumbangannya se-
malam?"
Tidak ada yang menjawab. Rasulullah mengulangi pertanyaan-
nya, tetap tidak ada yang menjawab. Ketika beliau mengulangi un-
tuk ketiga kalinya, Ulbah bin Zaid bin Haritsah bangkit.
“Syukurlah,” sahut Nabi, “karena sumbanganmu telah diteri-

96 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM -Seri Satu



ma.

Melemahnya kekuasaan
Pernah Rasulullah pada suatu saat mengirim Migdad bin
Aswad untuk suatu tugas. Ketika ia kembali beberapa hari kemu-
dian, beliau menanyakan hasil perjalanannya.
“Orang-orang menjadikan aku tumpuan mereka, hingga aku
merasa diriku lebih hebat daripada mereka,” jawab Migdad.
“Begitulah sifat kepemimpinan. Kau dapat mengambilnya atau
meninggalkannya sama sekali,” ujar Nabi.
“Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran,” timpal

IBADAH & 97
Migdad, “aku tidak akan pernah lagi menerima kepemimpinan —
bahkan hanya untuk dua orang."

&

Orang yang tidak takut pada Allah


tidak dapat merasakan takwa
Perang Tabuk terjadi pada masa yang sangat sulit. Abdullah bin
Abbas bercerita bahwa Rasulullah menyeru kaum muslimin untuk
berpartisipasi, dan mereka mulai memberikan apa yang bisa mere-
ka sumbangkan. Abdul Rahman bin Auf memberikan sumbangan
terbesar, yaitu 200 ons perak.
Ketika Nabi menanyakan apakah ia sudah menyisakan untuk

98 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM -Seri Satu


keluarganya, Abdul Rahman menjawab sudah. Ketika Nabi
menanyakan lagi apa yang ditinggalkan Abdul Rahman untuk
keluarganya, ia menjawab, “Sesuatu yang lebih agung dan mulia
ketimbang apa yang kusumbangkan".
Rasulullah bertanya, apakah itu. Jawab Abdul Rahman, “Se-
luruh bekal dan kekayaan yang dijanjikan Allah dan RasulNya.”
Abu Agil Al-Anshari hanya memberikan satu sha' (kira-kira
setengah kilogram) kurma. Ia menghabiskan waktu semalaman un-
tuk mengangkut air milik seorang Yahudi dengan upah dua sha'
kurma. Satu sha' ia tinggalkan untuk bekal rumah tangganya,
sisanya ia bawa untuk disumbangkan. Ia merasa malu dengan sum-
bangannya yang sepele itu, dan meminta maaf karena tidak ada la-
gi yang mampu ia berikan.
Dulu orang-orang munafik di Madinah mencela orang yang
menyumbang dengan jumlah besar sebagai sok pamer. Kini giliran
orang yang memberi sumbangan kecil yang mereka cemooh, den-
IBADAH & 99
gan mengatakan, “Mereka sendiri lebih membutuhkan sumbangan
sepele itu ketimbang orang lain.”

&

Kadang-kadang orang biasa lebih patut


dihargai daripada orang terpandang
Suatu hari, Khalifah Umar sedang duduk bersama sekelompok
orang. Ia bertanya pada mereka, “Siapakah orang yang mendapat
pahala terbesar?”
Sebagian menjawab, orang-orang yang berpuasa. Sebagian la-
gi menjawab, mereka yang menjalankan salat. Ada yang menjawab,
100 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Amirul Mukminin adalah orang yang mendapat pahala paling be-
sar. Tiap orang memberikan jawaban yang berbeda, namun Umar
menyalahkan mereka semua.
“Maukah kalian kuberitahu orang yang akan menerima pahala
terbesar, bahkan lebih besar daripada Amirul Mukminin?” kata
Umar. Mereka lalu meminta penjelasan.
“Ia adalah orang yang memegang erat tali kekang kudanya,
mengawasi pasukan muslimin jauh di negeri Siria, tak peduli
apakah ia akan dimangsa binatang buas, digigit serangga beracun,
ataupun diserang musuh. Orang seperti itulah yang akan meneri-
ma pahala lebih besar dari siapapun yang kalian sebutkan tadi,
bahkan lebih besar daripada Amirul Mukminin.”

&

Menyukai kesederhanaan
IBADAH & 101
Dalam perjalanan pulang dari bepergian jauh dengan naik un-
ta, Khalifah Umar tiba di Palestina bersama-sama dengan Muhajirin
dan Anshar. Jubah panjang yang dipakainya selama perjalanan
robek di bagian punggung. Ia memberikannya kepada Uskup agar
dicuci dan ditambal.
Uskup pun mengerjakan hal yang diperintahkan Umar, dan
setelah selesai ia membawakan secarik jubah lain yang terbuat dari
kain yang bagus. Umar menatapnya dan bertanya apa yang ia
bawa. “Jubahmu,” jawab Uskup. “Aku sudah mencuci dan me-
nambalnya. Yang satu ini pemberian dariku.”
Umar memeriksanya, meraba seluruh permukaan jubah baru
itu. Kemudian dia memakai jubahnya sendiri, seraya me-
ngembalikan jubah pemberian sang Uskup. Ia berkata bahwa jubah
yang lama dapat menyerap keringat lebih baik.

&

102 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Hidup dengan takut pada hari pengadilan
Abu Bakar yang melihat seekor burung hinggap di pohon,
berkata, “O, burung, alangkah beruntungnya engkau. Seandainya
aku dapat menjadi sepertimu — hinggap di pohon, makan buahnya,
kemudian terbang lagi. Tidak ada Hari Pembalasan dan Kiamat
yang menunggumu. Demi Allah, aku lebih suka menjadi sebatang
pohon di pinggir jalan, kemudian datang seekor unta dan
memakannya, mengunyah dan menelanku, kemudian mengeluar-
kanku menjadi kotoran.”

&

Tidak membanggakan perbuatan


Suatu ketika, Umar bertanya kepada Abu Musa Al-Anshari
apakah ia mau seluruh perbuatannya semasa Rasulullah hingga
IBADAH & 103
kini dihapuskan, sampai ia tidak lagi memiliki perbuatan baik
maupun buruk, sehingga ia tidak mendapat pahala dan tidak diberi
hukuman. Abu Musa berkata ia tidak mau.
“Ketika aku tiba di Basrah,” kata Abu Musa, “rakyat mengala-
mi banyak penindasan. Aku mengajarkan al-Ouran kepada mere-
ka dan memperkenalkan ajaran-ajaran Rasulullah. Aku berdakwah
Lillahi ta'ala di antara mereka, karena mengharap rahmat Allah.”
Umar menimpali, “Aku lebih suka perbuatan-perbuatanku
tidak dihubungkan dengan diriku sedemikian rupa, sehingga baik
atau buruknya perbuatan menjadi tidak penting. Demikian pula,
aku tidak memiliki dosa maupun pahala. Yang perlu dikaitkan den-
gan diriku hanyalah apa yang telah kulakukan di depan
Rasulullah.”

&

104 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Hasil kejujuran
Diriwayatkan oleh Al-Hasan, suatu saat seseorang berkata
kepada Utsman: “Engkau adalah orang kaya yang sangat der-
mawan. Engkau dapat bersedekah, pergi haji dan membelanjakan
harta di jalan Allah.”
“Apakah kalian iri?” tanya Utsman.
“Tentu saja,” jawab orang itu.
“Demi Allah,” ujar Utsman, “satu dirham yang disedekahkan
dari hasil usaha yang jujur lebih bernilai daripada sepuluh ribu
dirham yang dikeluarkan dari kekayaan yang melimpah.”

&

IBADAH & 105


Jlilas

Ikhlas berarti menjauhkan diri


dari apa yang dilarang
Zaid bin Argam meriwayatkan bahwa Nabi pernah berkata:
“Siapa saja yang dengan ikhlas bersaksi bahwa tidak ada tuhan se-
lain Allah, maka dia akan masuk surga.” Ketika ditanya keikhlasan
macam apakah itu, beliau menjawab, “Yaitu ketika kesaksiannya
menjaganya dari perbuatan yang dilarang Allah."

108 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


&

Pertimbangkan dulu tindakanmu sebelum diper-


timbangkan di neraca keadilan Tuhan
“Hadapilah dirimu sendiri,” kata Umar, “sebelum kau berha-
dapan dengan kehidupan setelah ini: dan pertimbangkan dulu per-
buatanmu sebelum dipertimbangkan di neraca keadilan Tuhan: dan
persiapkanlah dirimu untuk pemunculan yang dahsyat di hadapan
Tuhan.

&

Jangan memandang ilmu


sebagai alat untuk gengsi
IKHLAS 6 109
Ubayy bin Kaab berkata: “Tuntutlah ilmu dan manfaatkanlah.
Jangan menuntut ilmu supaya kau dapat menyombongkan diri.
Sebaliknya, akan tiba waktunya ketika menuntut ilmu sama ber-
gunanya seperti hiasan yang dipakai untuk baju."

&

Nafsu kemashuran adalah


bahaya terburuk bagi manusia
Menjelang kematiannya, Shaddad bin Aus berkata pada orang-
orang yang mengelilinginya: “Yang paling kutakutkan dari
masyarakat ini adalah lagak-lagu dan menyimpan hasrat-hasrat
tersembunyi."
Apakah makna hasrat tersembunyi itu? Sufyan Tsauri menjelas-
kannya: “Hasrat tersembunyi adalah kegemaran memuji-muji per-

110 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


buatan baik orang lain.”
Ketika Nabi ditanya tentang hal ini, beliau menjawab bahwa
“hasrat tersembunyi" itu memang ada. Sebagai contoh, ada orang
yang mencari ilmu dengan tujuan agar orang-orang akan datang,
kemudian duduk lebih rendah darinya: keadaan ini membuatnya
gembira.
&

Berbuat agar dipandang orang lain (sombong)


Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi mendesak para
pengikutnya untuk mencari perlindungan dari lubang penderitaan.
Ketika ditanya apakah lubang penderitaan itu, beliau menjawab itu
adalah sebuah jurang di neraka, di mana neraka itu sendiri mencari
perlindungan empat ratus kali sehari.
Kemudian Nabi ditanya siapakah yang akan masuk dalam lubang
IKHLAS & 111
tersebut. Nabi menjawab, “Orang-orang berilmu yang sombong."

&

Takutlah pada Allah ketika berurusan


dengan manusia
Suatu hari Nabi melihat Abu Masud Anshari sedang memukuli
budaknya. Nabi berkata,”Kau harus tahu Abu Masud, Allah mem-
punyai kekuatan lebih besar atasmu daripada kekuatanmu atas bu-
dak ini.” Abu Masud gemetar mendengar ucapan Nabi. “Ya
Rasulullah,” ia berkata, “Demi allah, aku bebaskan budak ini.” Nabi
kemudian berkata padanya,'Jika kau tidak melakukan hal itu, api
neraka akan menghanguskanmu."

&

112 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Menempatkan diri pada posisi orang lain dan
berhentilah mencurigai orang
Suatu saat isteri Nabi, Aisyah pernah difitnah melakukan per-
buatan tidak senonoh. Ketika desas-desus itu sedang hangat-
hangatnya, isteri Abu Ayub Anshari mengatakan pada suaminya
apa yang dikatakan orang-orang tentang Aisyah. Abu Ayub sama
sekali tak ingin mempercayainya, dan menandaskan bahwa orang-
orang yang mengatakan hal itu adalah pembohong.
“Apakah kau pernah membayangkan dirimu melakukan hal
itu?” tanya Abu Ayub pada isterinya.
“Tentu saja tidak,” jawab sang isteri.
“Nah, Aisyah itu jauh lebih murni dan suci dibanding dirimu.
Mengapa perbuatan-perbuatan seperti itu dihubungkan dengan
dirinya?”
&
IKHLAS & 113
Turut bergembira atas kebahagiaan
yang diperoleh orang lain
Abdullah bin Abbas suatu saat pernah berkata: “Kapanpun aku
mendengar hujan turun di kota orang lain, aku turut gembira,
walaupun aku sendiri tidak punya ternak yang kugembalakan di
sana."
&

Hindari membalas dendam karena Allah


Ketika kaum Muslim dalam perjalanan kembali dari kemah Bani
Mustalig, Aisyah tertahan karena ia kehilangan sebuah kalung.
Aisyah akhirnya menemukan kalung tersebut, tapi ia tertinggal dari
rombongan. Kemudian ia tertidur di tempat mereka mendirikan
kemah malam sebelumnya. Tiba-tiba ia dibangunkan oleh seseorang

114 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


yang mendudukkannya di atas unta, dan orang itu sendiri me-
megang tali kendali, lalu membawa Aisyah kembali ke Madinah.
Ketika mereka tiba di kota itu, ada beberapa orang munafik
yang memanfaatkan peristiwa itu untuk menyebarkan skandal bo-
hong tentang Aisyah. Salah seorang dari mereka adalah Mistah,
saudara Abu Bakar yang biasa menerima tunjangan bulanan dari
kerabatnya yang kaya itu. Ketika Abu Bakar mengetahui bahwa
Mistah termasuk salah seorang dari mereka yang memfitnah
Aisyah, ia bersumpah bahwa ia tak akan memberi santunan dalam
bentuk apapun lagi pada Mistah.
Salah satu dari ayat al-Our'an menyatakan: “Janganlah orang-
orang yang terhormat dan kaya di antara kalian bersumpah untuk
tidak memberikan sesuatu pada keluarganya yang miskin dan
berhijrah karena Allah. Lebih baik berikan pengampunan dan maaf
pada mereka. Apakah kau tidak ingin Allah memaafkanmu?
Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan Pemaaf.” (24:22)

IKHLAS & 115


Demi mendengar bunyi ayat tersebut, Abu Bakar berkata,
“Tentu saja aku ingin Allah mengampuniku.”

&

Orang yang akan diselamatkan dari


hukuman pada hari pembalasan
“Pada Hari Kebangkitan,” demikian Nabi pernah bersabda,
“Allah akan menyelamatkan orang yang menghindarkan saudara-
nya dari kehinaan di dunia, dari api neraka.”

&

Kebekuan hati berasal dari


penggunaan agama untuk tujuan duniawi
116 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Hasan al-Basri berkata, “Seorang yang terpelajar dihukum kare-
na mempunyai hati yang mati.”
Ketika ditanya apakah kematian hati itu, ia menjawab bahwa
keadaan itu muncul pada diri seseorang karena ia selalu mengejar
dunia dalam segala tindakannya, padahal tujuan utamanya adalah
keabadian.

&

Kematian merupakan kebangkitan sejati


“Manusia itu tidur” ucap Nabi. “Ketika mati, mereka di-
bangunkan.”

&

IKHLAS & 117


Kecintaan pada dunia menghalangi
jalan menuju keabadian
Nabi pernah berkata pada para sahabatnya, “Akan tiba saat
ketika kau akan sama tak berartinya seperti reruntuhan kapal yang
terbawa arus."
Para sahabatnya bertanya mengapa hal itu bisa terjadi. Nabi
menjawab bahwa sesuatu yang bernama wahan akan tumbuh
dalam diri mereka, dan ketika mereka bertanya apakah arti wahan
itu, beliau menjelaskan bahwa itu adalah “mencintai keduniaan dan
takut pada kematian.”

&

Berdiri di tepi api neraka

118 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Setibanya di Madinah setelah berhijrah dari Mekkah, Nabi
memberikan khotbah pertamanya. Beliau berkata pada seluruh ha-
dirin: “Lakukanlah perbuatan-perbuatan baik di dunia dan sim-
panlah sebagai bekal setelah kau mati, kau akan menyadari bahwa
hal itu berguna. Sesungguhnya, akan tiba saat ketika masing-ma-
sing dari kalian akan berada dalam keadaan termangu-mangu, ce-
mas dan tak tentu arah dan masing-masing akan sendirian.
“Kemudian Allah akan menegurmu (dan tidak akan ada juru
bicara dalam keadaan itu): “Tidakkah NabiKu pernah mendatangi-
mu? Tidakkah mereka menyampaikan firmanKu padamu? Aku
melimpahkan kekayaan dan rezeki kepadamu. Sekarang apa yang
telah kau lakukan sebelum kau mati untuk kebaikan dirimu"
“Kalian akan menoleh ke kanan dan kiri, dan kalian tak akan
melihat apa-apa. Kalian akan melihat ke depan, dan yang akan ter-
lihat hanyalah api neraka. Maka selamatkan diri kalian darinya,
walaupun hanya sekecil biji kurma.

IKHLAS & 119


“Siapa saja yang tidak mempunyai bekal walau sedikit, seharus-
nya berdoa untuk diri mereka agar mendapatkan pahala. Perbuatan
baik pahalanya tujuh sampai sepuluh kali lipat. Semoga kedamaian
melimpahi kalian, beserta ampunan dan rahmat Allah.”

&

Menganggap kebaikan kita tidak berarti


Seorang sahabat bernama Said bin Jubair ditanya, siapakah
hamba Allah yang terbaik. “Orang yang berbuat dosa kemudian
bertobat, dan ketika ia ingat akan dosa-dosanya, ia menganggap
perbuatan-perbuatan baiknya sama sekali tak berharga.”

&

Berbuat baik adalah


120 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
tindakan yang paling sulit
“Ada tiga perbuatan yang paling sulit dilakukan,” ujar Nabi.
“Yaitu: berlaku adil pada siapapun: membantu orang lain dengan
memberi apa yang mereka miliki: dan mengingat Allah pada setiap
saat.”

&

Hanya muslim yang benar-benar beriman


yang dapat masuk surga
Abu Hurairah bercerita tentang seorang pria yang berjuang
dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya dalam Perang Khaibar.
Terdengar kabar bahwa ia telah meninggal di medan perang, dan
orang-orang memuji-muji keberaniannya. Mereka sepakat bahwa
pria tersebut pasti telah mati syahid.
IKHLAS & 121
Ketika Nabi mendengar kabar ini, beliau berkata, “Dia akan
masuk neraka.”
Tapi keberanian pria tersebut membuat orang-orang meragu-
kan ucapan Nabi. Akhirnya mereka pergi untuk mengetahui
bagaimana ia mati.
Kemudian diketahui bahwa ia telah terluka, lalu ia berbaring di
suatu tempat hingga malam tiba. Dan ketika ia sudah tak sanggup
lagi menanggung rasa sakit akibat lukanya, ia bunuh diri. Berarti ia
telah bunuh diri, dan bukan mati syahid.
Ketika mereka melaporkan pada Nabi kejadian yang sebenar-
nya, beliau berkata, “Aku bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah
dan pembawa firmanNya.”
Kemudian Nabi menyuruh Bilal mengatakan pada orang-orang
bahwa hanya Muslim yang benar-benar beriman yang akan masuk
surga: dan bahwa Allah juga membantu perjuangan agamaNya
melalui para pendosa.
122 @ BUKU KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
&

Jangan mengistimewakan
perbuatan baik diri sendiri
Seseorang pernah berkata pada Umar, “Kau telah banyak berjasa
untuk Islam. Pastilah kau mendapat tempat yang baik di sisi Allah.”
“Sudahlah,” ujar Umar menanggapi, “kurasa apa yang ada
padaku sekarang ini sudah cukup."

&

Mengambil suatu langkah semata-mata


untuk tujuan duniawi adalah munafik
Ketika Nabi berhijrah ke Madinah, Abdullah bin Ubay dengan

IKHLAS & 123


para pengikutnya berusaha dengan segala cara untuk merintangi
jalan yang dilalui Nabi dan melakukan segala upaya untuk
menyabot misi Nabi. Lalu terjadilah Perang Badar, dan pemimpin
besar Ouraisy terbunuh. Abdullah bin Ubay dan para pengikutnya
sepakat bahwa mereka tidak akan lagi merintangi Islam. Lalu mere-
ka menjaga jarak dengan Islam, tapi kemudian mereka ingkar jan-
ji. Diam-diam mereka terus bersiasat untuk melawan Islam.

&

Martabat seseorang tidak jadi rendah


hanya karena melakukan hal-hal sepele
Pada suatu malam, Khalifah Umar bin Abdul Aziz bercakap-
cakap dengan seorang sahabatnya. Tiba-tiba lampu padam.
Sahabatnya berkata, “Aku akan bangunkan pembantu agar ia men-
uangkan minyak pada lampu ini.” Umar melarangnya.
124 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Kemudian ia bangun dan menuangkan sendiri minyak pada
lampu tersebut. “Aku adalah Umar bin Abdul Aziz sebelum aku
menuangkan minyak pada lampu ini,” kata Khalifah, “dan sekarang
pun aku tetap Umar bin Abdul Aziz.”

&

Hubungan yang buruk dengan seseorang bukan


alasan untuk tidak mengakui hak-haknya
Suatu saat Umar bin Khattab pernah berkata pada seseorang
bahwa ia tidak mencintainya. Kemudian orang tersebut bertanya,
“Tapi apakah kau lalu akan merampas hak-hakku?” Umar berkata
bahwa ia tidak akan melakukan hal itu.
Kemudian laki-laki itu menjawab, “Kalau begitu itu sudah
cukup bagiku — hanya perempuan yang butuh dicintai."

IKHLAS & 125


&

Selalu haus akan ilmu dan bersyukur


atas rahmat Allah
Suatu saat Abu Oilabah pernah ditanya, siapakah orang yang
paling kaya. Ia menjawab, “Orang yang paling kaya adalah orang
yang bersyukur atas apa yang diberikan Allah padanya.”
Lalu siapakah orang yang paling berilmu? “Orang yang selalu
meningkatkan pengetahuannya melalui (pemberian) itu.”

&

Orang akan kehilangan apa yang ia


harapkan jika tidak berusaha
126 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
“Aku tidak pernah melihat sesuatu yang menyamai surga di
mana orang-orang yang mengejarnya hanya perlu tidur saja. Aku
juga tak pernah melihat sesuatu yang menyamai neraka di mana
orang-orang yang ingin terhindar darinya hanya perlu men-
dengkur saja.” Demikian sabda Nabi.

&

Serahkan keadilan di tangan Allah


Imam Zainal Abidin (38-94 H), anak dari Imam Husain, adalah
satu-satunya anggota keluarga yang selamat dari Pembantaian
Karbala. Beliau mendapat kabar bahwa ada seorang yang memfit-
nah dan menuduhnya dengan tuduhan palsu. Imam Zainal Abidin
meminta untuk dipertemukan dengan orang tersebut.
Ketika mereka bertemu, Imam mengucapkan salam padanya
dan berkata: “Jika apa yang kau tuduhkan padaku itu benar, aku
IKHLAS & 127
berdoa semoga Allah mengampuniku: dan jika tuduhan itu salah,
semoga Allah mengampunimu."

&

Sadarlah atas kesalahan diri sendiri


dan bukan kesalahan orang lain
Rabi bin Khaitama tidak pernah menjelekkan orang lain. Tapi ia
pernah menyatakan adanya sejumlah orang yang sangat bertakwa
pada Allah, seraya mengungkapkan dosa-dosa orang lain, bukan
mengaitkan ketakwaan itu dengan dosa-dosa mereka sendiri.

&

128 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Tunduk pada kehendak Allah dan Rasulullah
Abu Huzaifah adalah orang yang suka makan enak. Suatu saat,
sehabis makan sampai kenyang, ia datang ke pengajian Rasulullah,
dan ia terpaksa bersendawa. Nabi mendengarnya dan berkata,
“Orang yang makan sampai merasa kekenyangan di dunia ini akan
menjadi orang yang paling kelaparan di Hari Kebangkitan.”
Kata-kata Rasulullah itu membuatnya bertekad untuk tidak
akan lagi makan sampai kekenyangan.

&

Hanya manusia yang hatinya bersih dari keben-


cian yang akan masuk surga
Suatu hari, ketika sedang duduk dengan para sahabatnya,

IKHLAS & 129


Rasulullah berkata, “Ada seseorang yang baru saja datang dari de-
sa dan ia akan menjadi salah satu penghuni surga.” Tak lama ke-
mudian, orang tersebut muncul. Para sahabat Nabi mengucapkan
salam dan bertanya padanya, apa yang telah ia lakukan sehingga
Nabi menjanjikan surga untuknya.
“Tak ada yang istimewa,” jawabnya. “Satu-satunya yang terpikir
olehku adalah aku tidak pernah menyimpan dendam."

&
Memperbaiki orang lain dan siap untuk
diperbaiki oleh orang lain
Berikut adalah bagian dari pidato Abu Bakar ketika dipilih
menjadi Khalifah: “Rakyatku, urusan kalian telah dipercayakan
kepadaku, walaupun aku tidak lebih baik dari kalian. Orang-orang
130 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
yang lemah di antara kalian bagiku adalah kuat, sampai aku
memastikan bahwa mereka mendapatkan apa yang menjadi hak
mereka. Orang yang kuat akan kuanggap lemah sampai aku
memastikan mereka melaksanakan kewajibannya.
“Aku ini sama saja seperti kalian semua. Ketika kalian melihat
aku melaksanakan tugas dengan benar, ikutilah. Dan ketika kalian
melihat aku ragu-ragu dalam bertindak, luruskanlah.”

&

Sekurang-kurangnya
jangan merugikan orang lain
Yahya bin Muadh Al-Razi pernah mengatakan, jika seseorang
tidak dapat melakukan sesuatu yang menguntungkan saudaranya,
setidak-tidaknya jangan merugikannya.

IKHLAs & 131


&

Ibadah bukan hanya ritual


Nabi pernah menegur seorang pengikutnya, ketika beliau meli-
hat seorang laki-laki sedang salat di bawah sinar matahari. Beliau
menanyakan siapa orang tersebut, dan diberitahukan bahwa dia
adalah Abu Israil Ansari. Ia sedang berpuasa dan ia bersumpah
bahwa ia tidak akan berteduh maupun duduk. Selain itu, ia tidak
mau bicara dengan siapapun dan tetap berdiam diri.
Rasulullah lalu menasihatinya, bahwa seharusnya ia tetap
berbicara, berteduh, duduk dan berpuasa secara wajar.

&

Mengapa menuhankan manusia?


132 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Hamdun Nishapuri yang hidup pada abad ketiga Hijriyah, per-
nah ditanya tentang siapa hamba Allah yang sejati. Inilah jawaban-
nya: “Orang yang selalu menyembah Allah, dan tidak pernah
sedikit pun ingin disembah oleh manusia.”

&

Ketika sedang beribadah kepada Allah,


hormatilah orang lain
Suatu ketika Nabi sedang berdiam diri di masjid, tiba-tiba be-
liau merasa terganggu oleh suara orang yang sedang membaca
dengan keras. Kemudian Nabi berkata pada orang-orang tersebut,
“Kalian semua bermaksud untuk berdoa kepada Allah, tapi ketika

IKHLAs 6 133
melakukan itu kalian seharusnya tidak mengganggu orang lain.
Jangan mengeraskan suaramu untuk menandingi orang lain ketika
sedang membaca al-Our'an.
&

Yang mudah itu hanya formalitas,


yang sulit adalah berkah
Menurut Aisyah, Nabi pernah berkata: “Perkawinan yang pa-
ling diberkahi adalah yang sanggup menghadapi cobaan."

&

Pilihlah jalan yang mudah,


bukan yang sulit

134 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Peristiwa ini terjadi ketika pada suatu saat salah seorang saha-
bat Nabi sedang berada di tengah padang yang luas dan telah tiba
waktu salat. Dengan masih menggenggam tali kekang kudanya, ia
melaksanakan salat. Seorang dari kalangan Khawarij yang melihat
hal itu berkomentar bahwa itu merupakan suatu pelanggaran. Tapi
sahabat yang lain menegaskan bahwa Nabi biasa memilih cara
sederhana dalam segala sesuatu.
Sahabat yang melakukan salat tadi kemudian mengatakan bah-
wa jika ia melepaskan kudanya, pasti kudanya akan lari. “Dan aku
tak akan sanggup berjalan kaki,” tambahnya. “Aku tidak akan men-
ciptakan kesulitan untuk diriku tanpa alasan yang baik.”

&

Membuat kesulitan yang seharusnya tak perlu,


bukanlah termasuk takwa
IKHLAS & 135
Ketika sedang bepergian, Nabi melihat sekelompok orang
sedang mengerumuni seorang laki-laki untuk meneduhkannya dari
sinar matahari. Nabi bertanya apa yang sebenarnya terjadi dengan
orang tersebut. Seseorang menjelaskan bahwa laki-laki tersebut
sedang berpuasa.
Nabi kemudian berkata: “Berpuasa dalam keadaan bepergian
itu bukan termasuk keutamaan."
&

Seorang pemimpin agama seharusnya


memperhatikan pengikutnya
Mu'adh, saat menjadi imam salat Ashar, suatu hari membaca
dua surah al-Our'an yang sangat panjang, yaitu Al-Bagarah dan
An-Nisa. Ketika mendengar hal ini, Nabi berkata: “Mu'adh, apakah
kau mampu membuat orang-orang ini bertahan? Tidakkah surah-
136 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
surah pendek seperti At-Tarig dan Ash-Shams cukup bagimu?”

&

Kebesaran tidak terlihat dari tindakan,


tapi berasal dari dalam hati
Berbicara tentang keagungan Khalifah Abu Bakar, Abu Bakar
Muzani berpendapat bahwa hal itu bukan karena beliau berpuasa
dan beribadah melebihi orang lain, tapi karena sesuatu yang ada di
dalam hatinya.
Ibnu Aliyya menjelaskan pernyataan Abu Bakar Muzani terse-
but, bahwa yang berada dalam hati Khalifah itu adalah kecintaan
pada Allah dan mahluk-Nya.

&
IKHLAS & 137
Agama tidaklah kaku
Udhaif bin Harits bertanya pada Aisyah, kapan biasanya Nabi
mandi, pada larut malam atau dinihari. Aisyah menjawab: “Beliau
biasa mandi pada suatu waktu di sepanjang malam, kadang-
kadang pada larut malam dan kadang-kadang pada dinihari.”
“Alhamdulillah, Allah membuat agama itu mudah,” kata Udhaif.

&

Allah tidak hanya memandang pada


perbuatan tapi juga pada niat
Umar bin Khattab pernah mendengar Nabi berkata: “Suatu per-
buatan dinilai berdasarkan maksud dari yang melakukannya.
Apapun yang diniatkan oleh manusia, pasti akan didapatkannya.
Jadi, siapa yang melangkah karena Allah dan Rasulullah, akan di-
138 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
kahnya ke arah tujuannya. Dan siapa yang melangkah
1 duniawi — untuk menyombongkan diri atau dipuji —
a langkahnya ke tujuan yang dimaksudkan itu."
Jakwa

Takwa menyebabkan orang


mampu menghadapi segala rintangan
Suatu saat ada yang bertanya pada Abu Hurairah, “Apakah
takwa itu?”
Abu Hurairah balik bertanya, “Apakah kau pernah melewati
140 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
jalan yang berduri ?”
“Ya, lalu mengapa?" jawab orang itu.
Abu Huraiah bertanya lagi, “Apa yang akan kau lakukan untuk
melewati jalan itu?”
Orang tersebut menjawab, “Aku akan berhati-hati pada duri-
duri tersebut, menyingkirkannya, dan kemudian aku melanjutkan
perjalananku.”
“Nah, itulah takwa,” kata Abu Hurairah.

&

Pasrah pada Allah dan mengharapkan


kebaikan untuk orang lain
Ketika Jarir akan masuk Islam, Nabi berkata, “Jarir berikan ta-
nganmu.”

TAKWA & 141


Lalu beliau menyuruh Jarir untuk mengucapkan syahadat
(sumpah setia).
“Untuk apa aku harus bersumpah?" Jarir bertanya.
“Bahwa kau akan pasrah pada Allah dan menunjukkan kehen-
dak baik pada seluruh Muslim,” jawab Nabi.
Kemudian Jarir mengucapkan syahadat dan ia menambahkan,
“Rasulullah, aku akan berusaha sesuai kemampuanku.” Kemudian
orang-orang yang hadir menerima syahadatnya.

&

Merusak diri dengan ketamakan dunia


Nabi mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah ke Yaman untuk me-
ngumpulkan pajak. Setelah terkumpul, ia kembali ke Madinah den-

142 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


gan membawa banyak uang. Mendengar kedatangan Abu
Ubaidah, kaum Anshar bergabung dengan Nabi pada salat Subuh
di masjid. Ketika selesai salat mereka mendatangi Nabi.
Melihat kedatangan mereka, Nabi tersenyum. “Aku rasa kalian
telah mendengar kabar bahwa Abu Ubaidah membawa sesuatu
dari Bahrain,” ucap Nabi.
“Ya, kami mendengarnya,” jawab orang-orang Anshar
“Tunggulah kabar baik,” kata Nabi lagi. “Demi Allah, bukan
kemiskinan yang aku khawatirkan pada kalian. Aku mengkha-
watirkan berlimpahnya harta benda, dan kalian dengan segala ke-
dengkian berusaha keras untuk mendapatkannya, seperti yang di-
lakukan oleh orang-orang sebelum kalian. Dan kalian akan hancur
seperti mereka.”

&

Takwa & 143


Orang yang bertakwa adalah orang yang
benar-benar berilmu
Ketika Hasan bin Ali menyerahkan kekhalifahannya kepada
Muawiyah bin Abu Sufyan, ia berpidato di Masjid Kufah tentang
alasannya mengundurkan diri. Pada kesempatan itu ia berkata,
“Orang yang paling bijaksana di antara orang-orang yang bijak-
sana adalah orang yang saleh, dan orang yang paling rapuh dari
semua orang adalah orang yang berbuat dosa."

&

Jangan pilih kasih


Menurut Aslam, pada suatu hari Abdullah bin Argam men-
datangi Umar bin Khattab dan berkata, “Ya, Amirul Mukminin, ada
beberapa perhiasan dan piring-piring perak yang berasal dari har-
144 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
ta karun Jalula. Coba Anda lihat, dan katakan apa yang harus ka-
mi lakukan terhadap benda-benda itu.”
Umar menjawab, “Ingatkan aku mengenai hal ini ketika kau
melihat aku sedang tidak sibuk.”
Beberapa hari kemudian, ketika Amirul Mukminin sedang
tidak melakukan apa-apa, Abdullah bin Argam mengingatkannya.
Kemudian Umar bin Khattab pergi ke Baitul Maal (Kas Negara),
lalu perhiasan dan piring-piring perak itu dibawa ke hadapannya.
Setelah melihatnya beliau mengucapkan ayat keempatbelas
Surah Al-Imran: “Manusia dikaruniai kecintaan terhadap wanita
dan anak-anak, harta benda dari emas dan perak, kuda-kuda yang
bagus, binatang ternak dan perkebunan. Mereka adalah ke-
nikmatan hidup, dan tempat kembali yang terbaik adalah pada
Allah.”
Lalu ia melanjutkan, “Kita tidak akan mampu menahan godaan

TAKWA & 145


sesuatu yang memang diciptakan nikmat bagi kita. Ya Allah, se-
moga kami dapat menggunakannya dengan baik. Lindungilah ka-
mi dari godaan setan."
Tak lama kemudian salah seorang anak kandung Umar, Abdul
Rahman, datang dan meminta sebuah cincin pada ayahnya.
“Pergilah menemui ibumu, ia akan memberimu makan sup gan-
dum,” kata sang ayah.
Umar tidak memberinya apapun.

&

Yang paling utama adalah penilaian diri


Seseorang meminta nasihat pada Abdullah bin Masud.
“Tinggallah di rumah, jagalah ucapanmu, dan ingatlah pada dosa-

146 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


dosamu,” ujar Abdullah bin Masud.

&

Jangan mengambil keuntungan dari


kedudukan seseorang
Suatu ketika, utusan seorang kaisar Romawi mendatangi
Khalifah Umar bin Khattab. Isteri Umar yang termuda meminjam
satu dinar, dan membeli wewangian yang ia tuangkan pada suatu
wadah, lalu menitipkannya pada si utusan untuk disampaikan
kepada isteri kaisar itu sebagai hadiah.
Ketika isteri sang kaisar itu menerima hadiah tersebut, ia men-
gosongkan wadah itu dan mengisinya dengan batu-batu permata.
Kemudian ia menyuruh utusan tadi untuk mengirimnya pada isteri
Umar bin Khattab sebagai balasan.
TAKWA &@ 147
Isteri Umar menerima hadiah tersebut, mengeluarkannya dari
wadah dan meletakkan di seprainya. Ketika Umar pulang, ia
bertanya pada isterinya dari mana dia mendapatkan batu-batu per-
mata itu. Isterinya menceritakan apa yang terjadi, lalu Umar
mengambil permata-permata itu dan menjualnya.
Dari hasil penjualan tersebut ia memberikan satu dinar untuk
isterinya, dan sisanya disimpan di Kas Negara.

&

Tegakkan keadilan walaupun pada musuh


“Jika seseorang melanggar perintah Allah dalam persoalan yang

148 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


menyangkut dirimu, hal terbaik yang dapat kau lakukan untuknya
adalah dengan mematuhi perintah Allah dalam persoalan yang
menyangkut dirinya.” Demikian Umar bin Khattab pernah berkata.

&

Perasaan yang berasal dari keimanan


disalahartikan dengan keduniaan
Abu Salma dan Abu Hurairah menceritakan, pada suatu saat
Nabi bermaksud untuk mengirim pasukan. Beliau meminta orang-
orang untuk memberikan partisipasinya. Seorang saudagar berna-
ma Abdurrahman bin Auf, yang berada di antara orang-orang itu,
berkata, “Rasulullah, aku mempunyai empat ribu, dua ribu untuk
keluargaku dan dua ribu yang lain kuberikan untuk Allah.”
Rasulullah menjawab, “Semoga Allah memberkahimu atas apa
yang kau berikan dan yang kau simpan.”
TAKwA & 149
Sebaliknya, Abu Agil adalah orang yang miskin. Sepanjang
malam ia bekerja di kebun buah-buahan. Ia diberi upah dua sa'a
(kira-kira setengah kilogram) kurma. Satu sa'a ia simpan untuk
keluarganya, dan sisanya ia berikan pada Nabi. Nabi berdoa agar
Allah memberkahi kedua orang tersebut.
Menyangkut Abdurrahman bin Auf, orang-orang berkata bah-
wa ia hanya bersikap pamer (riya'), dan kepada Abu Agil mereka
berkata, “Allah dan Rasulullah pasti memerlukan satu sa'a yang ia
berikan.”

&

Kepercayaan diri
Suatu saat Nabi bertanya pada hadirin, “Siapakah di antara
kalian yang sanggup berjanji padaku bahwa ia tidak akan pernah
meminta apapun pada orang lain?”
150 @ Buku Kecit KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Tsauban menjawab bahwa ia sanggup. Sejak saat itu ia benar-
benar tidak pernah meminta apapun dari orang lain.

&

Mencintai Allah untuk kekayaan


Suatu saat malaikat Allah mengunjungi Nabi dan menyam-
paikan salam dari Allah untuk Nabi. Malaikat tersebut berkata,
“Jika kau menginginkan tanah berbatu di Mekkah diubah menjadi
emas, pasti Allah akan mengabulkannya."
Nabi mendongakkan kepalanya ke langit dan berkata, “Tidak,
ya Allah, aku lebih menyukai ketika aku bisa makan pada suatu
hari dan lapar di hari lain. Ketika lapar, aku akan merendahkan
diriku padaMu dan mengingatMu. Ketika kenyang, aku mengucap
syukur padaMu dan memujiMu.”

TAKWA & 151


&

Kekerasan hati adalah kemalangan terburuk


“Tidak ada kemalangan yang lebih buruk daripada kekerasan
hati,” ujar Malik bin Dinar.
&

Janganlah cinta atau benci


mengganggu jiwa Anda
Suatu saat Umar bin Khattab berkata, “Jangan menjadi gila
karena cinta kepada seseorang, atau ingin menghancurkan sese-
orang karena kebencian.”
Asla bertanya, apakah arti perkataan itu. Umar menjawab,
“Ketika kau mencintai seseorang, akan berbahaya jika kau jatuh

152 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


cinta sampai jungkirbalik seperti anak kecil, dan ketika membenci
seseorang kau bertekad untuk menghancurkannya.”

&

Surga tak akan didapat tanpa pengorbanan


Hidup dan Harta
Ketika Bashir bin Khasasiyah mendatangi Rasulullah untuk
mengucapkan syahadat (sumpah setia), ia bertanya pada Nabi
apakah bentuk dari kesetiaan itu.
Nabi mengulurkan tangannya dan berkata, “Bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,
salat lima kali sehari pada waktu yang telah ditentukan, membayar
zakat, berpuasa ramadhan, berhaji ke tanah suci dan berjihad di
jalan Allah.
Bashir menanggapi, “Aku akan melakukan semuanya. Tapi ada
TAKWA 6 153
dua hal yang di luar kemampuanku. Pertama adalah zakat.
Sejujurnya aku hanya punya sepuluh unta betina, susunya meng-
hasilkan makanan untuk keluargaku dan hanya unta-unta itu satu-
satunya kendaraan kami untuk bepergian.
“Yang kedua adalah berjihad. Aku ini orang yang penakut.
Dikatakan bahwa siapa yang melarikan diri dari medan perang
akan mendapat kemurkaan Allah. Aku takut kalau aku berperang,
aku akan sangat ketakutan dan melarikan diri, sehingga menye-
babkan kemurkaan Allah padaku.” Nabi menarik kembali tangan-
nya. “Bashir,” kata Nabi, “tanpa berzakat dan berjihad bagaimana
kau akan masuk surga?”

&

Sesuatu yang diminta dan sesuatu yang


diberikan secara cuma-cuma adalah

154 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


dua hal yang berbeda
Pada suatu hari Nabi memberikan hadiah untuk Umar bin
Khattab, kemudian Umar mengembalikan hadiah tersebut. Nabi
bertanya, mengapa ia melakukan hal itu. Umar menjawab:
“Rasulullah, tidakkah kau menyuruh kami untuk tidak menerima
sesuatu dari siapapun?”
Nabi kemudian menerangkan, “Itu hanya bila kau meminta
sesuatu. Ketika kau menerima sesuatu yang tidak kau minta, maka
itu adalah rezeki dari Allah.”
Umar lalu bersumpah, “Demi Allah, aku tidak akan meminta
apapun dari orang lain, tapi jika diberi sesuatu tanpa kuminta, ma-
ka aku tidak akan menolaknya.”
&

Tidak menonjolkan diri


TAKWA & 155
Beberapa hari terakhir, Saad bin Abi Waggas menggembalakan
kambing-kambingnya. Pada suatu hari ia berada jauh dari Madinah
bersama ternaknya itu, tiba-tiba anaknya, Amr bin Saad, datang
dengan menunggang kuda.
“Apakah ayah gembira dengan mengubah diri menjadi seorang
Badui bersama kambing-kambingmu, ketika masalah kenegaraan
sedang dibicarakan di Madinah?” kata sang anak.
Saad memukul dada anaknya dan berkata, “Diamlah! Aku
mendengar Nabi pernah berkata: “Allah mencintai hambanya yang
bertakwa, tidak memihak dan tidak menonjolkan diri'.”

&

Ilmu yang sejati adalah takwa pada Allah

156 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


“Ilmu bukanlah terdiri dari hafalan-hafalan dari sekian banyak
tradisi,” ucap Abdullah bin Masud. “Ilmu adalah takwa pada
Allah.”

&

Menyia-nyiakan dunia
Hasan Basri pernah berkata kepada rekan-rekan sezamannya,
“Aku telah menyaksikan orang-orang di antara para sahabat Nabi
yang menganggap dunia tak lebih dari debu yang menempel pada
kaki mereka.”
la memang sungguh-sungguh pernah melihat banyak orang
seperti itu. Tujuhpuluh di antaranya adalah mereka yang bertempur
di Perang Badar. Hasan Basri menceritakan betapa mereka hidup
dengan sangat bersahaja: pakaian mereka pun sangat sederhana,

TAKWA &@ 157


dan mereka sangat senang pada keadaannya sehingga mereka
seperti menyia-nyiakan dunia.
Hasan Basri menambahkan, “Seandainya mereka melihat orang
yang terbaik di antara kalian, mereka akan berpikir: “Orang ini
tidak percaya pada Hari Pengadilan'. 11

&

Sifat terburuk adalah congkak


Nabi berkata ada tiga hal yang menyelamatkan manusia.
Ketiganya adalah: Takut pada Allah ketika sedang sendiri atau
tidak: berbicara jujur pada saat tenang atau marah: dan tidak
melebih-lebihkan antara yang kaya dan yang miskin. Selain itu, ada
tiga sifat yang merupakan perusak terbesar. Yaitu: memuaskan naf-
su-nafsu diri sendiri, kikir, dan congkak. Dan yang terakhir itu
merupakan yang terburuk.
158 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
&

Bertakwa pada Allah


dalam menghadapi orang yang lemah
Setelah Perang Badar usai (624 M), tujuhpuluh orang kafir di-
jadikan tawanan dan dibawa ke Madinah. Salah satu dari mereka
adalah Suhail bin Amr, yang selalu berpidato dengan berkobar-
kobar untuk melampiaskan rasa bencinya yang luar biasa pada
Nabi, sampai giginya tanggal.
“Allah akan mematahkan gigiku sendiri jika aku melakukan
hal-hal yang ia katakan, walaupun aku adalah Nabi-Nya,” ucap
Rasulullah.
Para tawanan ditempatkan di rumah-rumah para sahabat, dan
Nabi memerintahkan untuk memperlakukan mereka dengan baik.
Abu Azit, salah seorang tawanan, tinggal di rumah seorang Anshar.

TAKWA & 159


Setiap pagi dan sore ia selalu disediakan roti, sedangkan orang
Anshar itu sendiri makan dengan kurma.
Ketika Tsumamah bin Uthal, salah seorang kepala suku
Yamamah, ditahan, ia pun selalu diberi makanan yang enak dan
susu atas perintah Nabi.

&

Tidak memilih sisi jasmani dari kehidupan


Suatu hari ketika mendatangi Abu Ubaidah, Umar melihat ia
berbaring di selembar karung goni yang biasa digunakan untuk
memasang pelana unta, ditambah dengan sebuah bantal.
“Kulihat kau tidak berbuat seperti sahabat-sahabatmu,” Umar
berkata.
“Amirul Mukminin,” jawab Abu Ubaidah, “dengan ini saja su-

160 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


dah cukup bagiku untuk beristirahat.”

&

Ketika kesenangan menjadi tak berarti


Dahulu pekerjaan Abu Darda adalah berdagang, tapi setelah
masuk Islam ia menghentikan kegiatan komersialnya. “Demi Allah
yang mengatur jiwaku, aku tidak akan berdagang sekalipun di pin-
tu masjid, di mana aku tidak akan tertinggal salat walaupun sekali,
meskipun aku memperoleh penghasilan empatpuluh dinar sehari
dan kemudian aku menyedekahkannya,” kata Abu Darda.
Ketika ditanya apa yang membuat ia melakukan hal itu, ia men-
jawab, “Kejamnya Hari Pembalasan.”

&
Takwa & 161
Marusia berencana, Allah yang menentukan
Abu Masud membangun rumah untuk dirinya, ia meminta
Ammar bin Yasir untuk datang dan melihat rumah yang ia dirikan.
Kemudian Ammar pergi dan melihat rumah itu. Ia berkata, “Kau
telah merencanakan jauh ke depan, tapi cepat atau lambat kau akan
mati.”
&

Pembalasan di dunia
Khalifah Islam yang ketiga, Utsman bin Affan, suatu hari ber-
kata pada budaknya, “Aku pernah menjewer telingamu, sekarang
balaslah!"
Budak itu memegang telinga Utsman, dan sang khalifah me-
nyuruhnya memelintir telinga itu sekuat tenaga.

162 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


“Betapa enaknya jika pembalasan telah terbayar di dunia dan
tidak ada yang tersisa di akhirat,” katanya.

&

Saat kematian mendekat


Ketika kematiannya sudah dekat, keluarga Bilal bin Rabah
berkumpul dan meratapinya. “Tak ada alasan bagi kalian untuk
bersedih,” ucap Bilal pada mereka. “Betapa indahnya ketika besok
aku akan bertemu dengan teman-temanku — Muhammad dan para
sahabatnya.”
Ketika kematian Khalifah Umar bin Khattab sudah dekat, ia ber-
seru, “Aku akan menganggap diriku berhasil apabila segalanya seim-
bang, dan aku akan menerima apapun, hukuman maupun pahala.”

&
Takwa & 163
Keselamatan adalah segalanya
Suatu hari Nabi mendengar isterinya, Ummu Habibah, meman-
jatkan doa berikut ini: “Ya Allah, berkahilah aku di bawah naungan
suamiku, Rasulullah, ayahku Abu Sufyan dan saudaraku,
Muawiyah."
Nabi kemudian berkata, “Ummu Habibah, hidup manusia di-
tentukan oleh Allah. Ketika kau berdoa padaNya, mintalah yang
terbaik untuk menyelamatkanmu dari api neraka.”

&

Kenikmatan dari keluarga yang saleh


Migdad menceritakan, pada jaman Nabi ada satu keluarga
yang sebagian anggotanya memeluk Islam dan sebagian lagi tidak.
Mereka yang menganut Islam akan mengalami kesedihan yang
164 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
mendalam melihat ayahnya, anaknya atau saudaranya dalam
keadaan tidak beriman. Dengan hatinya yang telah beriman, ia
tahu jika sanak keluarganya tetap dalam keadaan seperti itu, maka
mereka akan masuk neraka. Oleh karena itu sangat menyedihkan
bagi orang Islam, melihat keluarganya masih dalam keadaan kafir.
Mengenai keadaan ini Allah berfirman, “Allah memberikan ki-
ta kesenangan melalui isteri-isteri dan anak-anak kita, dan men-
jadikan kita contoh bagi orang-orang yang bertakwa." (25:27)

&

Panggilan dari surga


Bashir menceritakan, ketika kaum Muslimin Mekkah hijrah
pertama kali ke Madinah, mereka tidak cocok dengan air di tempat
tinggal yang baru itu. Ada sebuah sumur bernama Beir Rumah, mi-
lik salah seorang dari suku Bani Ghifar yang airnya disukai oleh
TAKWA 6 165
kaum Muslim. Pemiliknya biasa menjual sebotol penuh air sumur
itu ditukar dengan satu mudd (setengah gantang) biji padi.
Nabi mengusulkan pada pemilik sumur itu agar ia menjualnya
pada orang-orang Islam. “Sebagai gantinya adalah sumber mata air
di surga,” kata Nabi.
Pemilik sumur itu berkata pada Nabi, “Aku tak bisa mem-
berikannya padamu begitu saja, keluargaku tidak punya sumber
nafkah selain sumur ini.”
Mendengar kejadian ini Utsman bin Affan membeli sumur
tersebut dari pemiliknya seharga 35.000 dirham. Ia kemudian men-
datangi Rasulullah dan bertanya, “Akankah aku juga mendapatkan
sumber mata air di surga sebagai ganti sumur ini?”
Nabi menjawab, “Tentu saja.”
Kemudian Utsman mendermakan sumur itu untuk kaum
Muslimin.

166 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


&

Terimalah apa yang diberikan padamu,


jangan meminta lebih
Setelah usai Perang Hunain, Nabi memberi Hakim bin Hizam
sebagian dari barang rampasan. Tapi Hakim tak puas dengan
bagiannya, lalu Nabi memberinya lagi.
“Yang manakah dari pemberianmu itu yang lebih baik?” tanya
Hakim.
“Yang pertama,” jawab Nabi. Kemudian beliau menambahkan,
“Hai Hakim, harta benda di dunia ini sangat menarik. Tapi barang-
siapa yang menerima sesuatu dengan ketamakan dan tidak memper-
gunakannya dengan baik, maka tidak akan diberkahi. Hanya orang
yang menerima sesuatu dengan hati yang bersih dan menggunakan-
nya dengan baik yang akan diberkahi. Dan ingatlah bahwa tangan
TAKWA & 167
yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima.”
“Walaupun itu engkau, wahai Rasulullah?,” tanya Hakim.
“Ya, walaupun aku.” jawab Nabi.
&

Keinginan untuk dihormati menyebabkan orang


masuk neraka
Muawiyah, khalifah pertama Umayyah, melewati tempat
Abdullah bin Amr dan Abdullah bin Zubair yang sedang duduk.
Ketika melihat kedatangan Muawiyah, Abdullah bin Amr langsung
berdiri. Tapi Abdullah bin Zubair tetap duduk.
Kemudian Muawiyah berkata, “Barangsiapa yang senang me-
lihat orang berdiri untuk menghormatinya, sama seperti mem-
bangun rumah di neraka untuk dirinya.”

168 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


&

Melepaskan kehidupan di dunia ini untuk


kehidupan di akhirat
Khalifah Umar menyediakan semangkuk roti kesat dan minyak
zaitun pada tamunya dari Irak, ketika waktu makan tiba. Kemudian
Khalifah Umar mempersilahkan mereka untuk makan. Dengan
sikap malas-malasan mereka menurutinya.
Melihat betapa sedikitnya mereka makan, Umar berkata,
“Kalian tahu, jika mau aku juga bisa menyediakan makanan mewah
seperti yang biasa kalian dapatkan. Tapi kami sudah membiasakan
diri untuk menghemat sesuatu di dunia ini agar kami dapat mene-
rima sesuatu yang lebih di akhirat. Tidakkah kalian tahu bahwa
Allah menghukum seseorang karena selalu menerima yang bagus-
bagus di dunia ini?”

TAKWA & 169


Toh, Umar tetap bertanya pada para tamunya. “Apa yang kalian
inginkan? Makanan yang pedas, manis, panas, atau dingin?
Apapun yang kau makan, akan menjadi kotoran di perutmu."

&

Tidak tergantung pada hal-hal duniawi


Yunus bin Masyirah pernah berkata, “Mengingkari kepunyaan
sendiri yang sah bukanlah merupakan hakikat dari menahan nafsu.
Begitu juga dengan membuang kekayaan yang dimiliki. Arti sejati
dari menahan nafsu adalah: tidak tergantung pada harta benda
yang ia miliki dan bergantung pada apa yang dimiliki Allah.
“Ini berarti bersikap sama ketika ditimpa kemalangan atau ke-
senangan: tidak memilih-milih dalam setiap keputusan Allah, tidak
membedakan antara siapa yang memuji-muji dan siapa yang
menyalahkan.”
170 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
&

Revolusi Islam adalah oleh orang Islam


Ada seorang prajurit yang berani — walaupun seorang kafir —
yang meminta pada Nabi agar diizinkan ikut dalam Perang Badar
bersama dengan kaum Muslim.
Sebelum memberikan persetujuannya, Nabi bertanya, “Apakah
kau percaya pada Allah dan RasulNya?”
Orang itu berkata bahwa ia tidak mempercayainya.
“Aku tidak dapat menerima bantuan dari seorang kafir,” ucap
Nabi.
Kemudian orang tersebut mengucapkan syahadat sebagai
Muslim, dan ikut berperang bersama para Muslim lainnya.

&
TAKWA & 171
Ada waktunya untuk diam,
ada waktunya untuk bicara
Nabi Muhammad pernah berkata, “Diberkahilah orang yang
menyimpan kata-katanya yang berlebihan untuk dirinya, dan me-
ngeluarkan hartanya yang berlebihan untuk disedekahkan."

&

Dua mata yang akan selamat dari api neraka


“Ada dua mata yang tidak akan disentuh api neraka,” ujar Nabi
Muhammad. “Pertama adalah mata yang menangis karena takut
pada Allah, dan yang kedua adalah mata yang menghabiskan
malamnya untuk tetap berjaga di jalan Allah.”

&
172 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Seseorang harus berkorban untuk
memperoleh sesuatu
Kaab bin Ujrah bercerita, suatu hari ia mendatangi Nabi dan
melihat tanda-tanda ketegangan di wajah Nabi. Ia bertanya apakah
yang sedang mengganggu Rasulullah. Beliau menjawab bahwa su-
dah tiga hari perutnya tidak terisi apapun.
Kaab kemudian pergi dan mendapatkan pekerjaan dari seorang
Yahudi. Ia harus memberi minum unta milik orang Yahudi tersebut,
dan ia mendapat upah sebutir kurma untuk tiap ember yang ia
berikan. Ketika Kaab telah mendapatkan sejumlah kurma, ia datang
kembali pada Nabi.
Nabi bertanya, dari mana ia mendapatkan semua itu. Kaab
menjelaskan tentang pekerjaannya.
“Kaab, katakan padaku, apakah kau mencintaiku?” tanya Nabi.

TAKWA & 173


Kaab menjawab bahwa demi Nabi, ia akan mengorbankan ke-
dua orangtuanya yang ia cintai.
“Apakah kau tahu takdir bagi orang yang mencintai Allah dan
Rasulnya?” Nabi bertanya lagi. “Kemiskinan, hal yang akan
mendekatkannya (pada Allah dan Rasul-Nya) lebih cepat dari ban-
jir yang turun dari bukit.”

&

Kecintaan pada dunia


menghalangi menerima kebenaran
Sekelompok orang Nasrani mengunjungi kota Madinah, sepu-
luh tahun setelah kaum Muslim berhijrah ke Madinah. Rombong-
an mereka dipimpin oleh seorang pendeta, bernama Abu Haritsah
bin Algamah.

174 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Dalam perjalanan pulang ke Yaman, Abu Haritsah menung-
gang seekor bagal. Dan binatang itu tiba-tiba tersandung, dan
membuat penunggangnya terlempar ke tanah. Saudaranya, Karz
bin Algamah, yang melihat kejadian itu, berteriak, “Terkutuklah
pemberontak itu!” (maksudnya Nabi Muhammad).
“Terkutuklah ibumu!” pekik Abu Haritsah dengan pedas.
Saudaranya bertanya dengan heran, “Mengapa kau berkata
seperti itu?”
“Demi Tuhan, bukankah kita tahu bahwa dia adalah nabi yang
kita tunggu-tunggu yang diramalkan dalam Injil?” jawab Abu
Haritsah. “Kalau begitu, mengapa kau tidak mengumumkan keper-
cayaanmu pada kenabian Muhammad?" tanya Karz.
Abu Haritsah menerangkan, “Raja-raja itu telah mencurahkan
kekayaan dan kehormatan pada kita. Jika kita mempercayai
Muhammad, mereka akan mengambil segalanya dari kita.”

TAKWA & 175


&

Bukan sekadar panggilan tugas


Bersama-sama dengan para sahabatnya, Nabi pergi untuk
bertempur pada Perang Badar. Ketika sampai di suatu tempat
bernama Rauha, Nabi memanggil semua orang dan menanyakan
pendapat mereka.
Abu Bakar berbicara, tapi Nabi tidak memperhatikannya.
Kemudian beliau bertanya lagi tentang pendapat mereka.
Ketika Umar mengemukakan pendapatnya, Nabi juga tidak
memperhatikannya. Beliau bertanya sekali lagi. Kali ini Saad bin
Muadh Andhari — dari kalangan Anshar — berdiri.
“Mungkin pertanyaan Nabi ditujukan pada kami,” ucap Saad.
Nabi menyetujuinya.
Alasan dari pertanyaan Nabi adalah karena kaum Anshar telah
176 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
bersumpah yang dikenal dengan sebutan “Sumpah Perlindungan”.
Isinya: mereka diwajibkan untuk melindungi Nabi sampai dengan
tembok Kota Madinah. Sumpah tersebut mengharuskan mereka
untuk tidak berada terlalu jauh dari Nabi, supaya dapat memerangi
musuh-musuh Nabi.
Migdad bin Amr kemudian menenteramkan Nabi dengan
berkata, “Rasulullah, bertindaklah seperti yang ditunjukkan Allah
padamu. Kami tidak akan mengatakan padamu kalimat yang di-
ucapkan anak-anak Israel pada Musa, 'Pergilah kau bersama
Tuhanmu, dan berjuanglah, kami akan tinggal di sini'.” (OS 5:24).
Kemudian Saad bin Muadh menambahkan, “Kami telah
bersumpah padamu, dan kami harus mematuhinya. Karena itu la-
kukanlah apa yang kau inginkan, ya Rasulullah, dan kami ber-
samamu. Demi Allah yang telah mengutusmu untuk me-
nyampaikan kebenaran, jika kau menyuruh kami untuk meng-
arungi lautan dan terjun ke dalamnya, kami akan melakukannya.

TAKWA & 177


Tak seorang pun dari kami yang akan tertinggal.”
Nabi sangat senang mendengar perkataan kaum Anshar. “Maju
ke depan!” katanya. “Allah telah memutuskan kemenangan, dan
Dia akan menolong kalian.”

&

Untuk hidup seseorang


harus akrab dengan kematian
Khalifah Islam yang pertama, Abu Bakar, suatu saat me-
nawarkan sedikit nasihat pada seorang panglima Islam bernama
Khalid bin Walid. “Khalid,” ucapnya, “inginkanlah kematian, den-

178 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


gan demikian kau akan menemukan hidup."

&

Menjalankan agama dengan benar


menimbulkan perubahan-perubahan
mendalam pada kehidupan seseorang
Abu Hurairah bercerita, Nabi mennyampaikan kata-kata bijak
kepadanya: “Abu Hurairah, bebaskanlah dirimu dari larangan
Allah, dan kau akan menjadi orang yang paling taat. Merasa
cukuplah pada apa yang kau miliki, dan kau akan menjadi orang
yang paling bersyukur pada Allah. Inginkanlah untuk orang lain
apa yang kau inginkan terjadi padamu, dan kau akan menjadi
orang yang beriman. Berbuat baiklah pada tetanggamu, dan kau
akan menjadi orang Islam sejati. Sedikitlah tertawa, karena terlalu
TAKWA & 179
banyak tertawa akan mematikan hati.”

&

Penyesalan adalah malu


atas apa yang telah dilakukan
“Malu,” ujar Rasulullah, “adalah bagian dari penyesalan.”

&

Perlakukanlah manusia seperti mereka


diperlakukan oleh Allah
Suatu hari Abu Masud Al-Anshari sedang memukuli
pembantunya dengan sebuah tongkat. Tiba-tiba ia mendengar

180 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


suara dari belakang memanggil-manggil namanya. Menurut Abu
Masud, ia waktu itu sangat marah, sehingga tak bisa mengenali
suara yang memanggilnya. Tapi ketika suara tersebut mendekat, ia
melihat bahwa orang itu tidak lain adalah Nabi Muhammad.
“Abu Masud,” ucap Nabi, “kau harus tahu bahwa Allah mem-
punyai kekuatan atasmu melebihi dari yang kau punyai terhadap
budak ini."
Mendengar hal itu Abu Masud sangat ketakutan, sehingga
tongkat yang ia pegang terlepas dari tangannya. “Rasulullah, mulai
hari ini budak ini kubebaskan,” kata Abu Masud.
Rasulullah kemudian berkata, “Jika Abu Masud tidak melaku-
kan hal demikian, maka ia akan ditelan oleh api neraka.”

&

TAKWA & 181


Pendah
Hali
Menghormati orang tidak hanya
terlihat dari tingkah laku
Anas bin Malik berkata, “Tak ada seorang pun yang menya-
yangi kami melebihi Nabi Muhammad. Tapi apabila beliau muncul
di hadapan kami, tak pernah kami membiasakan diri untuk berdiri.
Karena kami tahu beliau tidak menyukai hal itu.”

184 @ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


&

Menahan diri dari rasa


yang tidak berguna
Abdullah bin Syuraik menceritakan kisah yang ia dengar dari
ayahnya. Suatu ketika disajikan faluda untuk Ali bin Abi Thalib.
Ali berkata, “Aku tahu pasti aroma faluda ini enak, kelihatannya
enak dan rasanya enak, tapi aku memilih untuk tidak menurutkan
kehendak pada sesuatu yang aku tak biasa.”

&

Kecongkakan menjauhkan manusia


dari Allah

RENDaH Hati 6 185


Aisyah menceritakan bahwa suatu hari ia memakai baju baru
dan ia memandanginya dengan hati gembira. Ayahnya, Abu Bakar,
berkata, “Apa yang sedang engkau pandangi? Allah tidak sedang
memandangmu saat ini.” Mendengar peringatan tersebut, Aisyah
bertanya mengapa ayahnya memarahinya.
“Tidakkah kau tahu,” jawab Abu Bakar, “bahwa ketika seorang
hamba Allah menjadi congkak karena perhiasan duniawi, ia mem-
buat Allah tidak suka padanya: ia harus membuang benda-benda
tersebut jika ia ingin membuat Allah menyukainya,”
Kemudian Aisyah melepaskan pakaian tersebut dan men-
dermakannya. Abu Bakar berkata, “Semoga dermamu ini akan di-
hitung sebagai penebusan dosamu."
&

Orang yang paling berani adalah

186 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


yang mampu mengendalikan dirinya
Abu Masud meriwayatkan, Nabi pernah bertanya pada para
sahabatnya: “Siapa orang yang kalian anggap berani?” Beberapa
sahabat berpendapat: “Seorang yang menang dalam adu gulat.”
“Bukan itu,” Nabi menyalahkannya. “Yang lebih tepat untuk
disebut pemberani adalah orang yang dapat mengendalikan
dirinya ketika marah.”
&

Memberikan yang terbaik pada orang lain


tanpa menjadi sombong
Khalifah Umar bin Khattab terbaring dan terluka parah ketika
diserang dengan pisau belati Abu Lulu, budak Magian kepunyaan
Mughirah bin Abu Syu'bah. Khalifah sangat banyak kehilangan

RENDAH Hati 6 187


darah, sehingga apabila ia minum susu, warna putihnya akan
mengalir melalui lukanya. Kemudian ia mengucapkan kata-kata,
“Ya Allah, jika aku mempunyai dunia yang penuh dengan emas,
aku akan menukarnya agar aku dapat melepaskan diri dari hu-
kuman-Mu sebelum ia ditimpakan padaku."
Abdullah bin Abbas kemudian mengingatkan Umar pada wak-
tu mereka berada di Mekkah, “Ketika Nabi berdoa pada Allah, be-
liau berdoa semoga Allah memperkuat Islam melalui dirimu. Pada
waktu itu orang-orang Islam sedang dalam keadaan miskin papa.
Kemudian engkau menjadi penganut Islam dan menjadi sumber
kekuatan Islam. Melalui engkau Islam mencapai kejayaannya.
Engkau berhijrah bersama Nabi dan selalu mendampingi beliau
dalam setiap peperangan. Ketika Nabi wafat, beliau sangat puas ter-
hadapmu.
“Kemudian engkau melayani Khalifah Islam yang pertama, Abu
Bakar, sebagai asisten dan penasihat. Dan setelah Abu Bakar, eng-

188 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


kau menjadi Amirul Mukminin. Melalui engkau Allah menjadikan
kota-kota yang besar di dalam kekuasaan Islam dan memperoleh
kekayaan yang banyak melaluinya. Musuh-musuh Islam dihalau
melalui tanganmu dan engkau ditakdirkan untuk meninggal seba-
gai syuhada. Rahmat Allah atasmu.”
Umar kemudian berkata, “Kau menyesatkan orang dengan
perkataanmu itu, tapi Abdullah, bersediakah engkau memberi ke-
saksian atas namaku pada hari kebangkitan?” Abdullah bin Abbas
mengatakan bahwa ia bersedia. Pada saat itu kepala Umar bin
Khattab berada di pangkuan anaknya yang juga bernama
Abdullah. Umar berkata bahwa ia menginginkan kepalanya di-
letakkan di tanah. Abdullah bin Umar mengangkat kepala ayahnya
dan meletakkannya pada pergelangan kakinya.
“Biarkan daguku menyentuh tanah,” Umar mendesak. Abdul-
lah melakukan apa yang diinginkan ayahnya. Kemudian Umar
berkata pada dirinya, “Terkutuklah engkau dan ibumu jika Allah

RENDaH Hati 6 189


tidak memaafkanmu...” Kemudian ia menghembuskan nafasnya
yang terakhir.

&

Jangan menganggap diri kita bebas dari


kewajiban terhadap Allah
Abdullah bin Masud meriwayatkan bahwa pada waktu Perang
Badar, hanya ada satu unta untuk tiga orang Muslim dan mereka
secara bergantian menungganginya. Nabi pun tak berbeda dari
mereka. Beliau juga harus berbagi seekor unta dengan Abu
Lubabah dan Ali bin Abu Thalib. Keduanya telah meminta Nabi
untuk menunggang unta tersebut, sementara mereka berdua biar-
lah berjalan saja di sampingnya.
Tapi Nabi menjawab, “Kalian tidak lebih kuat daripada aku,

190 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


dan aku juga menginginkan pahala dari Allah sama seperti kalian.”

&

Menghormati seseorang karena memang


diperlukan dan bukan hanya karena segan
Ketika Nabi Muhammad pertama kali hijrah dari Mekkah ke
Madinah, beliau tinggal di rumah Abu Ayyub Anshari. Nabi me-
nempati lantai bawah sedangkan Abu Ayyub dan keluarganya pin-
dah ke kamar di bagian atas rumah. Abu Ayyub merasa segan
karena berada di atas, sedangkan Nabi berada di bawah.
la kemudian meminta Nabi untuk menempati lantai atas, dan ia
beserta keluarganya akan pindah ke bawah. Nabi berkata bahwa ia
tak perlu khawatir akan hal ini.
“Lebih baik aku tinggal di bawah agar tamu yang datang tidak
RENDaH Hati & 191
merasa susah,” ucap Nabi.

&

Menyayangi binatang
Abdullah bin Masud meriwayatkan, suatu hari ia menemani
Nabi dalam sebuah perjalanan. Mereka mendirikan tenda pada su-
atu tempat di mana terdapat seekor burung dengan dua sarangnya.
Mereka membuang sarang-sarang itu untuk mendirikan tenda.
Induk burung itu menangis dan mengipas-ngipaskan sayapnya.
Rasulullah mengetahui hal itu dan beliau bertanya siapa yang telah
menyusahkan induk burung itu sehingga ia begitu sedih. Nabi ke-
mudian memerintahkan sahabatnya untuk mengembalikan sarang-
sarang burung itu.
Nabi juga mengetahui bahwa sebuah sarang semut telah di-
bakar. “Beliau bertanya siapa yang membakarnya, dan ketika kami
192 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
mengatakan bahwa kamilah yang melakukannya, beliau berkata,
Hanya Allah yang memiliki api yang berhak menghukum dengan
api.
.n

&

Menerima semua makanan tanpa berat hati


Menurut Aiman, suatu hari Jabir kedatangan beberapa tamu. Ia
menyuguhkan roti dan cuka untuk makan. Menurut Jabir, Nabi
berkata bahwa cuka adalah bumbu yang enak, dan Nabi juga
berkata, “Terkutuklah orang-orang yang menuangkan caci maki pa-
da sebuah piring yang dihidangkan untuknya.”

&

Allah tidak menyukai hambanya


RENDaH Hati 6 193
yang tinggi hati
Aisyah menceritakan, pada suatu hari seorang wanita miskin
datang padanya dan ingin memberinya sebuah hadiah. Tapi kare-
na kasihan melihat keadaan wanita miskin itu, Aisyah menolaknya.
Nabi berkata pada Aisyah bahwa ia seharusnya menerima hadiah
itu, lalu memberikan pada wanita itu sesuatu sebagai balasannya.
“Aku rasa engkau memandang rendah pada wanita itu,” ucap
Nabi. “Rendah hatilah Aisyah, karena Allah suka pada orang yang
rendah hati dan sangat membenci orang yang tinggi hati.”

&

Hindari pekerjaan yang tujuan utamanya


adalah pamer

194 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan sedang dalam per-
jalanan untuk memenuhi undangan sebuah acara perjamuan. Umar
berkata pada Utsman, “Kita telah menerima undangan ini, tapi aku
tidak ingin pergi.”
“Mengapa begitu?” tanya Utsman.
“Aku tahu semua ini hanya untuk pamer,” kata Umar — yang
dimaksud adalah undangan yang disampaikan kepada mereka.

&

Merendahkan hati adalah


meninggikan derajat
Abu Hurairah meriwayatkan Nabi berkata, “Tidak ada harta
benda yang terlalu rendah untuk diberikan sebagai sedekah: Allah
sangat menghormati orang yang memaafkan, dan meninggikan de-

RENDaH Hati 6 195


rajat orang yang rendah hati.”

&

Nabi tidak mengizinkan orang


mencium tangannya
Abu Hurairah mengisahkan suatu peristiwa ketika Nabi mem-
beli beberapa pakaian dari seorang pemilik toko, dan ketika akan
bangkit, pemilik toko itu ingin mencium tangan beliau.
Nabi menarik tangannya dan berkata, “Itu adalah cara orang
Persia memperlakukan raja-rajanya. Aku bukan raja. Aku sama sa-
ja dengan kalian.”

&

196 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Mencaci maki kebenaran adalah
suatu perbuatan sombong
Pembicaraan tentang tinggi hati muncul pada saat diskusi den-
gan Nabi, dan beliau mempunyai kata-kata yang cukup keras un-
tuk menyebut sikap tinggi hati. Beliau membacakan ayat al-Our'an
yang diakhiri dengan kata-kata, “Allah tidak mencintai hambanya
yang sombong.” (4:36)
Salah seorang sahabat mengatakan pada Nabi bahwa ia sangat
senang memandangi warna putih bersih dari pakaiannya yang baru
dicuci, tali kulit sandal yang dikenakannya, dan cambuk kuda yang
tergantung di sisinya. “Itu bukanlah tinggi hati,” komentar Nabi.
“Tinggi hati berarti tidak menghormati kebenaran dan memandang
hina pada orang lain."

&

RENDAH Hati & 197


Duduk di antara orang-orang
dengan tidak memandang jabatan
Abdullah bin Amir mengisahkan, ketika Nabi datang mene-
muinya pada suatu hari, ia menawarkan bantal kulit untuk alas
duduk Nabi. Tapi Nabi memilih duduk di lantai, dan membiarkan
bantal itu berada di antara beliau dan tuan rumah.

&

Menghormati orang tanpa


kepentingan-kepentingan tertentu
Abu Rifaah Tamim bin Usaid mengadakan perjalanan dari ko-
tanya untuk menemui Nabi. Ketika ia sampai Nabi sedang berkhot-
bah. “Rasulullah,” kata Abu Rifaah, “aku datang dari jauh untuk

198 &@ Buku KECIL KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


mencari pengetahuan-pengetahuan agama, karena aku sama sekali
tidak tahu tentang ajaran-ajaran agama.”
Nabi meninggalkan khotbahnya, dan menghampiri Abu Rifaah
dan menyuruhnya duduk di samping beliau. Nabi lalu mulai mem-
beri tahu pada Abu Rifaah tentang apa yang beliau pelajari dari
Allah. Seusai Rasulullah berbicara padanya, Abu Rifaah bangkit
dan pergi, baru kemudian Nabi melanjutkan khotbahnya.

&

Menganggap diri kecil adalah


sesuatu yang besar di mata Allah
Tafsir bin Katsir meriwayatkan Nabi berkata, “Barangsiapa
merendahkan dirinya di hadapan Allah, maka ia akan ditinggikan
oleh-Nya: ia mungkin menganggap dirinya kecil tapi ia akan tam-

RENDaH Hati 6 199


pak besar (hebat) di mata orang."

&

Sederhana dalam berpakaian


Menurut Wagdan, suatu saat Abdullah bin Umar ditanya ten-
tang pakaian seperti apa yang seharusnya dikenakan. Abdullah bin
Umar berkata bahwa ia harus berpakaian yang tidak menimbulkan
cemoohan orang-orang bodoh atau membuat heran orang-orang
yang pintar. Ketika ditanya pakaian jenis apakah itu, Abdullah
menjawab: “Pakaian yang harganya antara 5 - 10 dirham.”

&

Bersikap baik pada waktu makan

200 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Amir bin Salamah berkata bahwa suatu hari ketika ia makan
bersama Nabi, ia mengambil makanan dari semua sisi piring.
Melihat hal ini Nabi berkata, “Makanlah dari sisi piring yang dekat
denganmu."

&

Sesuatu yang diberikan Allah pada Nabi-Nya


Menurut Ata Khurasani, rumah-rumah para isteri Nabi diba-
ngun dari cabang-cabang pohon kurma dan pintunya terbuat dari
karung yang dibuat dari bulu hitam. Pada suatu saat Gubernur
Madinah menerima perintah dari Khalifah Walid bin Malik bahwa
ia harus merenovasi masjid Nabi. Daerah tempat rumah-rumah itu
berada termasuk dalam rencana pemugaran, dan ini berarti rumah-
rumah tersebut harus dibongkar. Ketika mendengar rencana ini,
penduduk Madinah menangis.
RENDaH Hati 6 201
“Rumah-rumah ini harus dibiarkan apa adanya,” kata Abu
Umamah. “Dulu, isteri-isteri Nabi menolak jika ada orang yang in-
gin mendirikan gedung-gedung yang megah bagi mereka, supaya
orang-orang bisa melihat apa yang Allah berikan kepada NabiNya:
walaupun Allah dapat memberi Nabi seluruh kekayaan yang ada
di dunia ini.

&

Kepuasan hati sejati adalah merasa senang


atas apa yang diperoleh
Inilah nasihat Saad kepada anaknya: “Jika engkau meng-
inginkan kekayaan, engkau harus merasa puas atas apa yang eng-

202 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


kau capai, karena tanpa kepuasan hati, tidak akan ada jumlah
kekayaan yang cukup."

&

Persimpangan jalan
Muslim bin Basyir menceritakan, pada saat sakitnya yang ter-
akhir, Abu Hurairah terisak. Ketika ditanya apakah yang menye-
babkan ia menangis, ia berkata, “Bukan dunia ini yang kutangisi,
tapi perjalanan panjang yang akan kuhadapi dan kurangnya
bekalku. Aku telah berada di puncak bukit. Di hadapanku ada dua
jalan menurun: satu menuju surga dan satu lagi menuju neraka.
Aku tidak tahu ke arah mana aku akan dituntun.”

&

RENDaH Hati &# 203


Hamba Allah harus hidup
dalam kerendahan hati
Ayaadh bin Himar meriwayatkan Nabi berkata, “Allah telah
menyatakan padaku bahwa manusia haruslah rendah hati: dan
manusia hendaknya menahan diri dari menganiaya orang lain.”

&
P ercaya

pada Ni (1Jah

Rahmat Allah tak terhitung jumlahnya


Abu Asakir mengutip perkataan yang pernah diucapkan Abu
Darda, “Orang yang tidak menyadari bahwa Allah memberinya
rahmat, tidak hanya dari makanan dan minuman tapi dalam ben-
tuk lain, sama seperti orang yang berdiri di tepi kehancuran abadi
206 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
(neraka).”
&

Ketaatan pada Allah adalah makanan bagi jiwa


Diriwayatkan Nabi Muhammad pernah berkata, “Ketika aku
melalui malam dalam keadaan berjaga, aku mempunyai penopang
dan pemberi makan yang menyediakan makanan dan minuman
untukku."

&

Selalu bertakwa pada Allah


Umar bin Khattab, khalifah kedua Islam, suatu saat menulis
surat yang berisi nasihat pada Abu Musa Asy'ari. Umar menulis,

Percaya papa Atuh & 207


“Tetaplah bertakwa pada Allah: dan belajarlah Kitab Allah, karena
ia merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan: untuk hati
yang letih, hal itu adalah kesegaran di musim semi.”

&

Pengampunan Allah tiada batas


Muhammad bin Kaab mengutip perkataan yang diucapkan
oleh Ali bin Abu Thalib: “Sekali Allah membuka pintu untuk
bersyukur pada-Nya, Allah tidak akan menutup pintu berkahNya.
Ketika Allah membuka pintu untuk berdoa kepada-Nya, Allah
tidak akan berhenti untuk menerimanya. Dan jika Allah telah mem-
buka pintu untuk bertobat kepada-Nya, Allah tidak akan pernah
menutup pintu maafNya.”

&
208 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM - Seri Satu
Seluruh kekuasaan berada
di tangan Allah
Nabi memerintahkan Dhamam bin Thalabah untuk mengata-
kan pada sukunya yaitu Bani Saad bin Bakar tentang kemanung-
galan Islam. Kemudian Dhamam mendatangi rakyatnya dan
mendesak mereka agar berhenti menyembah berhala. “Betapa ja-
hatnya menyembah Latta dan Uzza,” katanya.
Latta dan Uzza adalah nama berhala-berhala yang mereka sem-
bah. Rakyatnya memperingatkan Dhamam untuk tidak bicara
seperti itu, karena ia akan terjangkit penyakit kusta atau menjadi gi-
la. Dhamam menjawab, “Terkutuklah kalian! Demi Allah, tidak ada
hal buruk atau baik yang dapat diperbuat Latta dan Uzza.”

&

Percaya papa Atuh & 209


Segala sesuatu yang terjadi adalah
melalui Allah
Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat, disarankan oleh para
pengikutnya untuk memiliki pengawal. Khalifah berkata, “Takdir
manusia adalah pengawal baginya.”
Kemudian Ali menambahkan, “Orang yang tidak mengakui
bahwa apapun yang menimpanya adalah takdir dan bahwa apapun
yang menyelamatkannya adalah di luar kekuasaannya, berarti
belum sungguh-sungguh beriman."
&

Hal-hal sepele pun adalah


rahmat yang besar dari Allah

210 @ Buku Kecil KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


Pernyataan ini disampaikan untuk Aisyah: “Kapan pun hamba
Allah minum air putih dan tidak mengalami kesulitan dalam
menelan dan mengeluarkannya, maka adalah kewajibannya untuk
bersyukur pada Allah akan hal itu.”

&

Islam adalah petunjuk praktis untuk


kehidupan sehari-hari
Hamid bin Abdulrahman bin Auf menceritakan bahwa se-
seorang mendatangi Nabi dan berkata, “Tolong berikan padaku
kata-kata bijak untuk menuntun kehidupanku sehari-hari: tetapi
jangan terlalu banyak, karena aku tidak mampu mengingatnya.”
Nabi memberikan jawabannya: “Janganlah marah."

&
Percaya PpaDa Atuh & 211
Bertemulah dengan Tuhanmu
dengan catatan yang bersih
Seseorang menulis surat untuk Abdullah bin Umar, menanya-
kan tentang ilmu pengetahuan sejati. Abdullah menjawab bahwa
hal itu terlalu banyak untuk dituliskan . Secara singkat ia meminta
agar orang itu menahan diri dari menodai kehormatan sesama
muslim: menumpahkan darahnya (perang) dan menggunakan har-
ta benda mereka (zakat): mengembangkan kasih sayang yang kuat
untuk orang-orang Islam. “Dan setelah semua itu kau lakukan, per-
gi dan bertemulah dengan Tuhanmu."
&

Sifat asli seseorang akan terlihat


jika ia sedang tertekan

212 @ Buku KEcit KEARIFAN ISLAM - Seri Satu


“Hanya jika dalam keadaan marah, kemampuan seseorang un-
tuk menahan nafsunya akan terlihat.”

&

Merasa puas dengan takdir Allah


Anas meriwayatkan Nabi mengulangi firman Allah: Beberapa
dari hambaKu kuat imannya karena mereka dalam keadaan miskin
atau kaya: karena dalam keadaan sakit atau sehat. Jika Aku me-
mutarbalikkan kehidupan mereka, keimanan mereka akan goyah.
Beberapa dari hambaKu melayaniKu dengan cara-cara khusus.
Mereka harus menghindari kesombongan mencemari keimanan
mereka. Aku mengetahui apa yang tersimpan di hati mereka dan
Aku tetapkan takdir mereka.

Percaya papa Atuh & 213


elama berabad-abad, sejarah hidup Rasulullah SAW dan para sahabatnya disajikan
Kaya contoh sempurna ketakwaan kepada Allah SWT bagi seluruh manusia.
Halaman sejarah ini dijaga Allah sehingga siapapun yang berminat untuk mempelajari
teladan mereka, dapat mengetahui bagaimana mereka hidup dan meninggal.
Sebagai kumpulan catatan tentang perbuatan dan perkataan yang terpilih untuk
menjadi teladan, buku ini memberikan gambaran otentik pandangan hidup Islami. Ia
memberikan cahaya peri hidup Rasulullah dan para sahabatnya, sehingga siapapun dapat
hidup dengan teladan mereka agar rahmat dan pertolongan Allah selalu menaunginya.
Penyajiannya sederhana, gamblang dan lugas. Kisah-kisah Rasulullah dan sahabat-
sahabatnya dipaparkan dengan ringkas, disertai konteks yang jelas. Setiap orang, termasuk
anak-anak, bisa memetik ilham yang tak habis-habisnya dari buku ini.

Dr. Wahiduddin Khan lahir di Azamgarh, India, pada 1925. Dengan latar belakang keluarga
yang pejuang kemerdekaan, ia tumbuh sebagai nasionalis muda India. Pemikiran Wahiduddin Khan
banyak dipengaruhi pemikir-pemikir sekaliber Abu A'la al-Maududi dan filosof Bertrand Russel. Di
antara karyanya adalah On the Treshold of a New Era dan Islam and the Modern World, yang menjadi
best-seller di negara-negera Arab dan bacaan wajib di sejumlah universitas. Ia juga sempat menjadi
kontributor tetap pada pelbagai jurnal dan surat kabar Islam di India, seperti a/-Risala dan Zindagi.
Salah satu karyanya yang telah diterjemahkan adalah Muhammad Nabi
Untuk Semua (Pustaka Alvabet, 2005).
BN 979-3

lay
Alvabetlslam
2 £ 8 Dwvisi Penerbit Pustaka Alyabet

S 789793064116

Anda mungkin juga menyukai