Oleh:
SRI KHANSA ALISHA
وعلى آله، سيدنا محمد امام المجاهدين، والصالة والسالم على رسوله المبشروالمنذر األمين، الحمد هلل رب العالمين
أّم ابعد. والتابعين لهم بإحسان الى يوم الدين، وصحابته من األنصار والمهاجرين.
Segala puji hanya milik Allah yang telah melimpahkan segala karunianya yang tidak
terhingga, khususnya ni’mat iman dan islam. Yang dengan keduanya diperoleh kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah atas Baginda Nabi Muhammad SAW, dan atas
keluarga dan sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka itu hingga
akhir zaman.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT makalah ini telah dapat kami
selesaikan, dengan tema yang telah ditentukan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Malik M.Ag sebagai Dosen Pembimbing mata
kuliah Pendidikan Agama Islam, atas bimbingannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan penuh dengan kekurangan,
mudah-mudahan bisa lebih disempurnakan lagi di masa-masa mendatang.
Akhirnya semoga pekerjaan kita ini diberi pahala oleh Allah SWT. Amiin.
A. LATAR BELAKANG
Di masa sekarang ini kita umat Islam mendapat ujian yang sangat berat, di mana keadaan
umat Islam sangat ketinggalan dalam segala aspek kehidupan duniawi dibanding umat lain.
Padahal kalau dilihat kebelakang, umat Islam begitu berjaya selama lebih dari 5 abad, bahkan
kemajuan yang dirasakan bangsa-bangsa Barat sekarang, tidak mungkin bisa dilepaskan dari
peranan umat Islam di masa keemasannya.
Umat Islam sekarang perlu berkaca kepada pendahulu mereka, mempelajari sejarah
mereka, dan mengambil i’tibar serta meneladani perjuangan, semangat mereka dalam
memajukan Islam dan kaum muslimin. Sehingga dengan begitu timbullah rasa bangga, percaya
diri, dan berkobarlah semangat yang sudah lama tergerus oleh bayang-bayang gemerlap
kemajuan bangsa-bangsa barat yang telah memenuhi segala aspek kehidupan kita.
..... َو ُك اًّل َنُقُّص َع َلْيَك ِم ْن َأْنَبآِء َم ا ُنَثِّبُت ِبِه ُفَؤ اَدَك
“ Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu ... “ (Hud : 120)[1]
Allah SWT meneguhkan hati Rasulullah serta para sahabat beliau diantaranya dengan
menceritakan para Rasul serta umat-umat terdahulu di dalam Al-Quran..
Dengan mengetahui sejarah para pendahulu kita dapat bercermin bagaimanakah mereka
bisa berhasil, dan bagaimana keadaan umat Islam sekarang dibanding masa dahulu.
]2[َو اَل ُيْص ِلُح آخَر هذه األمة إال ما أْص َلَح َأَّو َلَه
Dan tidaklah bisa memperbaiki akhir ini umat, melainkan oleh sesuatu yang memperbaiki akan
awalnya ..
أي المدينتين تفتح أوال القسطنطينية أو رومية ؟ فدعا عبدهللا: كنا عند عبدهللا بن عمرو بن العاص وسئل: عن أبي قبيل قال
بينما نحن حول رسول هللا صلى هللا عليه و سلم نكتب إذ سئل: فقال عبدهللا: فأخرج منه كتابا قال: بصندوق له حلق قال
: أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم: أي المدينتين تفتح أوال: رسول هللا صلى هللا عليه و سلم
قسطنطينية: يعني. مدينة هرقل تفتح أوال
Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia
ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?
Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan
kitab. Abdullah berkata: Ketika kami dahulu sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel
atau Rumiyah/Roma?
Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel. [H.R. Ahmad,
Ad-Darimi, Al-Hakim]
(لتفتحن القسطنطينية فلنعم األمير أميرها ولنعم الجيش ذلك الجيش ) (روه اإلمام أحمد: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
) في مسنده.
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik
pasukan.”[3]
C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini disusun untuk :
1. Mengetahui pendiri Kerajaan Turki Usmani dan proses kemunculannya
2. Mengetahui siapa saja para pemimpin dimasa Kerajaan Turki Usmani
3. Mengetahui perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam di masa Kerajaan Turki
D. Batasan Masalah
Dalam makalah ini kami hanya membahas seputar Kerajaan Turki Usmani mulai
kemunculannya sampai keruntuhannya, dan sekitar yang terjadi di masa kekuasaan Turki
Usmani
BAB II
PEMBAHASAN
Periode ke III (1566-1703) Hanya bertahan dan tidak terjadi perluasan wilayah; bahkan ada
wilayahnyayang sudah jatuh (seperti Hongaria) ke pihak musuh.
Periode ke V (1839-1924) terjadi modernisasi sampai kemudian jatuh pada 1924. Berdirilan
Republik Islam Turki.[5]
7. Muhammad II bin Murad II atau Muhammad Al-Fatih (855 H/1451 M-886 H/1481 M)
Setelah Sultan Murad II meninggal dunia, pemerintahan kerajaan Turki Usmani dipimpin oleh
putranya Muhammad II atau Muhammad Al-Fatih (Sang Penakluk). Ia diberi gelar Al-Fatih
karena dapat menaklukkan Konstantinopel, yang sudah lama ditunggu-tunggu umat Islam sesuai
yang dijanjikan Rasulullah langsung. Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih
tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh dan separuh dari mereka tidak pernah
meninggalkan solat tahajud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak
pernah meninggalkan solat wajib, tahajud dan rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.
[14] Muhammad Al-Fatih berusaha membangkitkan kembali sejarah gemilang umat Islam
sampai dapat menaklukkan Konstantinopel sebagai ibukota Bizantium. Konstantinopel adalah
kota yang sangat penting dan belum pernah dikuasai raja-raja Islam sebelumnya.
Muhammad Al-Fatih dianggap sebagi pembuka pintu bagi perubahan dan perkembangan
Islam. Tiga alasan Muhammad II menaklukkan Konstantinopel, yaitu:
1) Dorongan iman kepada Allah SWT, dan semangat perjuangan berdasarkan hadits Nabi
Muhammad saw untuk menyebarkan ajaran Islam.
2) Kota Konstantinopel sebagai pusat kemegahan bangsa Romawi.
3) Negerinya sangat indah dan letaknya strategis untuk dijadikan pusat kerajaan.
Usaha mula-mula umat Islam untuk menguasai kota Konstantinopel dengan cara mendirikan
benteng besar dipinggir Bosporus yang berhadapan dengan benteng yang didirikan Bayazid.
Benteng Bosporus ini dikenal dengan nama Rumli Haisar (Benteng Rum). Benteng yang
didirikan umat Islam pada zaman Muhammad Al-Fatih itu dijadikan sebagai pusat persediaan
perang untuk menyerang kota Konstantinopel. Hari Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad bersama
gurunya, Syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha
merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan
berbekal 150.000 pasukan dan meriam buatan Urban –teknologi baru pada saat itu– Muhammad
II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota
secara damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mempertahankan kota dengan
dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa. Pasukan
Muhammad II menyerbu Byzantium dari arah barat (Balkan). Sedangkan, di bagian timur (di
selat Bosporus) dijaga armada Turki untuk menghalangi bantuan yang di tujukan pada
Konstantinopel. Tanggal 28 mei 1453 M pasukan Turki serentak menyerbu kedalam kota,
akhirnya kota Konstantinopel jatuh ke tangan umat Islam (29 Mei 1453 M) dan Kaisar
Bizantium Palaelogus tewas bersama tentara Romawi Timur. Konstantinopel telah jatuh,
penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II
memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen.
Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya
bagi penganutnya. Setelah kota Konstantinopel dapat ditaklukkan, kota itu dijadikan sebagai
ibukota dan namanya diganti menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah
diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul.[15] Jatuhnya kota Konstantinopel ke
tangan umat Islam, berturut-turut pula diikuti oleh penguasaan Negara-negara sekitarnya seperti
Serbia, Athena, Mora, Bosnia, dan Italia.
Setelah pemerintahan Sultan Muhammad II, berturut-turut kerajaan Islam dipimpin oleh
beberapa Sultan, yaitu:
13. Setelah pemerintahan Sultan Murad III, dilanjutkan oleh 20 orang Sultan Turki Usmani sampai
berdirinya Republik Islam Turki. Akan tetapi kekuasaan sultan-sultan tersebut tidak sebesar
kerajaan-kerajaan sultan-sultan sebelumnya. Para sultan itu lebih suka bersenang-senang,
sehingga melupakan kepentingan perjuangan umat Islam. Akibatnya, dinasti Turki Usmani dapat
diserang oleh tentara Eropa, seperti Inggris, Perancis, dan Rusia.[17] Sehingga kekuasaan Turki
Usmani semakin lemah dan berkurang hingga akhirnya di akhir PD II, Turki termasuk negara
yang kalah perang. Kemal Attaturk kemudian memproklamirkan Republik Turki sebagai ganti
dari Kerajaan Turki Usmani. Dengan demikian runtuhlah kerajaan dan kekhalifahan Turki
Usmani.
C. KEMAJUAN PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI MASA TURKI USMANI
Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan Usmani yang demikian luas dan
berlangsung dengan cepat itu diikuti pula oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang-bidang
kehidupan yang lain. Yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bidang Militer
Para pemimpin kerajaan Usmani pada masa-masa pertama adalah orang-orang yang kuat,
sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Meskipun demikian,
kemajuan Kerajaan Usmani mencapai masa keemasannya itu, bukan semata-mata karena
keunggulan politik para pemimpinnya. Masih banyak faktor lain yang mendukung keberhasilan
ekspansi itu. Yang terpenting diantaranya adalah keberanian , keterampilan, ketangguhan, dan
kekuatan militernya yang sanggup bertempur kapan dan di mana saja.
Untuk pertama kali, kekuatan militer kerajaan ini mulai diorganisasi dengan baik dan
teratur ketike terjadi kontak senjata dengan Eropa. Ketika itu, pasukan tempur yang besar sudah
terorganisasi. Pengorganisasian yang baik, taktik, dan strategi tempur militer Usmani
berlangsung tanpa halangan berarti. Namun, tidak lama setelah kemenangan tercapai, kekuatan
militer yang besar ini dilanda kekisruhan. Kesadaran prajuritnya menurun. Merasa merasa
dirinya sebagai pemimpin-pemimpin yang berhak menerima gaji. Akan tetapi, keadaan tersebut
segera dapat diatasi oleh Orkhan dengan jalan mengadakan perombakan besar-besaran dalam
tubuh militer.
Pembaruan dalam tubuh organisasi militer oleh Orkhan, tidak hanya dalam bentuk mutasi
personel-personel pimpinan, tetapi juga diadakan perombakan dalam keanggotaan. Bangsa-
bangsa non-Turki dimasukkan sebagai anggota, bahkan anak-anak Kristen yang masih kecil
diasramakan dan dibimbing dalam suasana Islam untuk dijadikan prajurit. Program ini ternyata
berhasil dengan terbentuknya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau
Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah negara Usmani menjadi mesin perang yang
paling kuat, dan memberikan dorongan yang amat besar dalam penaklukan negari-negeri non-
Muslim.
Di samping Jenissari, ada lagi prajurit dari tentara kaum feodal yang dikirim kepada
pemerintah pusat. Pasukan ini disebut tentara atau kelompok militer Thaujiah. Angkatan laut pun
dibenahi, karena ia mempunyai peranan yang besar dalam perjalanan ekspansi Turki Usmani.
Pada abad ke-16, angkatan laut Turki Usmani mencapai puncak kejayaannya. Kekuatan militer
turki Usmani yang tangguh itu dengan cepat dapat menguasai wilayah yang amat luas, baik di
Asia, Afrika, maupun Eropa. Faktor utama yang yang mendorong kemajuan di lapangan
kemiliteran ini ialah tabiat bangsa Turki itu yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh terhadap
peraturan. Tabiat ini merupakan tabiat alami yang mereka warisi dari nenek moyangnya di Asia
Tengah.
Keberhasilan ekspansi tersebut dibarengi pula dengan terciptanya jaringan pemerintahan
yang teratur. Dalam mengelola wilayah yang luas sultan-sultan Turki Usmani senantiasa
bertindak tegas. Dalam struktur pemerintahan, sultan sebagai penguasa tertinggi, dibantu oleh
shadrul a’dham (perdana menteri), yang membawahi pasya (gubernur). Gubernur mengepalai
daerah tingkat I. Di bawahnya terdapat beberapa orang al-zanaziq atau al-‘alawiyah.
Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, di masa Sultan Sulaiman I, disusun sebuah
kitab undang-undang (qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-abhur, yang menjadi
pegangan hukum bagi kerajaan Turki Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19.
Karena jasa Sultan Sulaiman I yang amat berharga ini, di ujung namanya ditambah gelar Al-
Qanuni.
2. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan Turki Usmani merupakan perpaduan macam-macam kebudayaan, diantaranya
adalah kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak
mengambil ajaran-ajarantentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja. Organisasi
pemerintahan dan kemiliteran banyak mereka serap dari Bizantium. Sedangkan, ajaran-ajaran
tentang prinsip-prinsip ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf mereka terima
dari bangsa Arab. Orang-orang Turki Usmani memang dikenal sebagai bangsa yang suka dan
mudah berasimilasi dengan bangsa asing dan terbuka untuk menerima kebudayaan luar. Hal ini
mungkin karena mereka masih miskin dengan kebudayaan. Bagaimanapun, sebelumnya mereka
adalah orang nomad yang hidup di dataran Asia Tengah.
Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan
mereka dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan, mereka kelihatan
tidak begiu menonjol. Karena itulah, di dalam khazanah intelektual Islam kita tidak menemukan
ilmuwan terkemuka dari Turki Usmani. Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam
pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah, seperti
Masjid Al-Muhammadi atau Masjid Jami’ Sultan Muhammad Al-Fatih, Masjid Agung Sulaiman,
dan Masjid Abi Ayyub Al-Anshari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang
indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang
asalnya gereja Aya Sopia. Hiasan kaligrafi itu dijadikan penutup gambar-gambar Kristiani yang
ada sebelumnya.
Pada masa Sultan Sulaiman di kota-kota besar dan kota-kota lainnya, banyak dibangun
masjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, villa, dan pemandian
umum. Disebutkan bahwa 235 buah dari bangunan itu dibangun di bawah koordinat Sinan,
seorang arsitek asal Anatolia.
3. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial
dan politik. Masyarakat digolong-golongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat
terikat dengan syariat sehingga, fatwa Ulama menjadi hukum yang berlaku. Karena itu, ulama
mempunyai tempat tersendiri dan berperan besar dalam kerajaan dan masyarakat. Mufti, sebagai
pejabat urusan agama tertinggi, berwenang memberi fatwa resmi terhadap problema keagamaan
yang dihadapi masyarakat. Tanpa legitimasi Mufti, keputusan hukum kerajaan bisa tidak
berjalan.
Pada masa Turki Usmani tarekat juga mengalami kemajuan. Tarekat yang paling
berkembang ialah tarekat Bektasyi dan tarekat Maulawi. Kedua tarekat ini banyak dianut oleh
kalangan sipil dan militer. Tarekat Bektasyi mempunyai pengaruh yang amat dominan di
kalangan tentara Jenissari, sehingga mereka sering disebut Tentara Bektasyi, sementara tarekat
Maulawi mendapat dukungan penguasa dalam mengimbangi Jenissari Bektasyi.
Di pihak lain, kajian-kajian ilmu keagamaan, seperti fiqih, ilmu kalam, tafsir, dan hadits
boleh dikatakan tidak mengalami perkembangan yang yang berarti. Para penguasa lebih
cenderung untuk menegakkan satu faham (madzhab) keagamaan dan menekan madzhab lainnya.
Sultan Abdul Hamid II, misalnya begitu fanatik terhadap aliran Asy’ariyah. Ia merasa perlu
mempertahankan aliran tersebut dari kritik-kritikan aliran lain. Ia memerintahkan kepada Syekh
Husein Al-Jisri menulis kitab Al-Hushun Al-Hamidiyah (benteng pertahanan Abd. Al-Hamid)
untuk melestarikan aliran yang dianutnya itu. Akibat kelesuan di bidang ilmu keagamaan dan
fanatik yang berlebihan, maka ijtihad tidak berkembang. Ulama hanya suka menulis buku dalam
bentuk syarah (penjelasan) dan hasyiah (semacam catatan) terhadap karya-karya masa klasik.
[18]
A. Kesimpulan
1. Asal-muasal Kerajaan Turki Usmani adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami
daerah Mongol dan daerah utara negeri China. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad, mereka
pindah ke Turkistan kemudian Persia dan Irak. Mereka masuk Islam sekitar abad kesembilan
atau kesepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah. Di bawah tekanan serangan-serangan
Mongol pada abad ke-13 M, mereka melarikan diri ke daerah barat dan mencari tempat
pengungsian di tengah-tengah saudara mereka, orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia
Kecil. Di sana, di bawah pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin
II, Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka,
Sultan Alauddin mendapat kemenangan. Atas jasa baik itu, Alauddin menghadiahkan sebidang
tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu, mereka terus membina
wilayah barunya dan memilih Syukud sebagai ibu kota.
Setelah Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289 M. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya,
Usman. Putra Ertoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani. Usman
memerintah antara tahun 1290 M dan 1326 M. Sebagaimana ayahnya, ia banyak berjasa kepada
Sultan Alauddin II dengan keberhasilannya menduduki benteng-benteng Bizantium yang
berdekatan dengan kota Broesse. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang kerajaan
Seljuk dan Sultan Alauddin terbunuh. Kerajaan Seljuk Rum ini kemudian terpecah-pecah dalam
beberapa kerjaan kecil. Usman pun menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh atas daerah
yang didudukinya. Sejak itulah, kerajaan Usmani dinyatakan berdiri.
2. Kerajaan Turki Usmani pernah dipimpin sebanyak 40 orang raja, di mana yang pertama adalah
pendirinya yaitu Sultan Usman bin Ertoghrul, kemudian dilanjutkan raja-raja setelahnya.
Diantara raja yang paling sukses adalah Muhammad Al-Fatih dan Sultan Sulaiman I.
3. Di masa Kerajaan Turki Usmani perkembangan yang paling pesat adalah di bidang militer dan
infrastuktur, sedangkan bidang lain tidak terlalu mengalaami kemajuan berarti.
4. Kerajaan Turki Usmani mulai mengalami masa kemunduran setelah wafatnya Sultan Sulaiman
Al-Qanuni, sultan setelahnya tidak mampu meneruskan jalannya pemerintahan dengan baik,
sementara bangsa-bangsa Eropa mengalami masa kemajuan ilmu pengetahuan, hingga akhirnya
tahun1942 Republik Turki diproklamirkan menggantikan kerajaan Turki Usmani.
B. Saran
1. Agar seluruh mahasiswa dan kaum muslimin mempelajari sejarah perjuangan umat Islam masa
lalu agar memicu semangat ingin memajukan Islam
2. Terus tingkatkan ilmu pengetahuan, karena kita sudah sangat tertinggal dengan bangsa Barat
3. Tetaplah teguh dan bangga dengan ke islaman karena Islam memiliki sejarah yang sangat
membanggakan
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Quranul Karim
http://bukitbarisan.wordpress.com/2009/12/29/kisah-penaklukan-konstantinopel-1453-m-dan-
terbunuhnya-dracula-1476-m/ [diakses : 12 Maret 2014]
2. Http://www.slideshare.net/lukmanul/turki-utsmani [29 Maret 2014, 22:35]
3. Kejatuhan Konstaninopel, http://id.wikipedia.org/wiki/Kejatuhan_Konstantinopel [ diakses : 11
Maret 2014 ]
4. Kisah Penaklukan KONSTANTINOPEL (1453 M) dan Terbunuhnya DRACULA (1476 M)
5. Makalah Sejarah Peradaban Islam Masa Turki Usmani, http://www.jungpasir27.blogspot.com
6. Maktabah Syamilah
7. Peradaban Islam di Turki Era Turki Usmani,
http://melianatureoku.blogspot.com/2013/02/peradaban-islam-di-turki-era-turki.html
8. Sejarah Penaklukan Konstantinopel Oleh Sultan Muhammad Al-Fatih,
http://soalsdn2.blogspot.com/2012/09/sejarah-penaklukan-konstantinopel-oleh.html
9. Sejarah Peradaban Islam Masa Turki Usmani,
http://ladydeeana91.blogspot.com/2012/04/sejarah-peradaban-islam-masa-turki.html
10. Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
GLOSARIUM
[1] Al-Quran Surah Hud : 120
[2] Assyifa bita’rifi huquqil Mustafa
[3] Musnad Ahmad bin Hanbal
[4] www.bukitbarisan.wordpress.com [diakses : 12 Maret 14]
[5] www.slideshare.net/lukmanul/turki-utsmani
[6] Sejarah Peradabab Islam, Dr. Badri Yatim, M. A. Hal 130
[7] www.jungpasir27.blogspot.com
[8] Sejarah Peradabab Islam, Dr. Badri Yatim, M. A. Hal 131
[9] www.jungpasir27.blogspot.com
[10] Sejarah Peradabab Islam, Dr. Badri Yatim, M. A. Hal 131
[11] www.jungpasir27.blogspot.com
[12] Sejarah Peradabab Islam, Dr. Badri Yatim, M. A. Hal 132
[13] www.jungpasir27.blogspot.com
[14] www.soalsdn2.blogspot.com
[15] www.soalsdn2.blogspot.com
[16] Sejarah Peradabab Islam, Dr. Badri Yatim, M. A. Hal 132-133
[17] www.jungpasir27.blogspot.com
[18] Sejarah Peradabab Islam, Dr. Badri Yatim, M. A. Hal 133-138
[19] Sejarah Peradabab Islam, Dr. Badri Yatim, M. A. Hal 163-169