MANAJEMEN STRATEGIK
VERONIKA DINI
7311419014
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2021
BAB 1
Manajemen strategis adalah serangkaian dan tindakan manjerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang.Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan,
perumusan strategi, (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang),
implementasi strategi, dan evaluasi dan pengendalian.Manajemen stategi menekankan
pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan
dan kelemahan perusahaan.Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi
perencanaan dan strategi jangka panjang. Kebijakan bisnis, sebaliknya, berorientasi pada
manajemen umum dan cenderung melihat kedalam dan lebih menekankan pada integrasi
yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan. Kebijakan bisnis lebih
memfokuskan pada pemanfaatan asset perusahaan secara efisien.Dengan demikian,
kebijakan bisnis lebih menekankan pada perumusan arahan umum yang dapat digunakan
untuk pencapaian misi dan tujuan perusahaan dengan lebih baik.Manajemen strategis
sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan
tekanan strategis. Oleh karena itu, istilah manajemen strategis biasanya menggantikan
istilah kebijakan bisnis sebagai suatu nama bidang ilmu. Strategi disusun pada dasarnya
untuk membentuk 'response' terhadap perubahan eksternal yang relevan dari suatu
organisasi. Perubahan eksternal tersebut tentunya akan dijawab dengan memperhatikan
kemampuan internal dari suatu organisasi. Sampai seberapa jauh suatu organisasi dapat
memanfaatkan .peluang dan meminimalkan ancaman dari luar untuk memperoleh manfaat
yang maksimal dengan mendayagunakan keunggulan organisasi yang dimiliki pada saat ini.
Ketidakmampuan atau ketidakpedulian untuk melihat perubahan lingkungan eksternal ini
akan membuat 'shock' suatu organisasi, Sehingga Strategi berguna untuk menjaga,
mempertahankan, meningkatkan kinerja serta keunggulan bersaing dari suatu organisasi
(Pearce and Robinson, 1996).
Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa organisasi yang mempunyai strategi yang
jelas/ formal, lebih unggul (outperformed) kinerjanya dibandingkan dengan organisasi tanpa/
tidak terformulasi dengan jelas strateginya Thune dan House (1970) mempelajari kinerja 36
perusahaan obat-obatan sampel di USA, perusahaan makanan, kimia, baja, minyak dan
pabrik mesin. Dengan menggunakan 5 (lima) ukuran kinerja yaitu 'sales, return on equity,
return on capital, stock prices', dan 'earning per share' terbukti bahwa kinerja perusahaan
yang menggunakan strategi yang diformulasikan dengan baik dalam perencanaan strategist
lebih unggul dibandingkan perusahaan tanpa informal planning. Keniehl Ohmae (Wahyudi,
1996) membandingkan tiga macam proses berfikir yaitu berfikir secara mekanik, intuisi dan
strategik. Dari ketiganya dapat disimpulkan bahwa berfikir secara strategik akan
menghasilkan penyelesaian yang lebih kreatif dan berbeda bentuknya daripada hanya
berfikir secara mekanik dan intuisi, Dengan semakin kreatif dalam memecahkan masalah,
maka akan semakin kecil tingkat kesalahan yang mungkin timbul di masa yang akan datang
dan hal ini akan membuat keuntungan bagi si pembuat keputusan. Berfikir strategik
memerlukan beberapa tahapan yaitu:
(a) Identifikasi masalah, Pada tahap awal ini, diharapkan dapat untukmengidentifikasikan
masalah-masalah dengan cara melihat gejala-gejala yang ada.
(b) Pengelompokan masalah, Pada tahap ini, kita diharapkan bisa mengelompokan
masalah-masalah sesuai dengan sifatnya agar kemudahan pemecahannya.
(c) Proses abstraksi, Pada tahap ini, kita diharapkan mampu menganalisis masalah-masalah
dengan mencari faktor-faktor penyebabnya. Oleh Karenaitu, kemudian kita dituntut lebih teliti
untuk dapat menyusunmetode pemecahannya.
(d) Penentuan metode/ cara pemecahan dan Pada tahap ini, kita diharapkan mampu
menentukan metode yangpaling tepat untuk penyelesaian masalah.
Pada tahap yang akhir ini, kita dituntut untuk bisa menerapkan metode yang telah
ditetapkan. Terdapat banyak pengertian dari strategi, seperti yang dikemukakan Steiner and
Miner (1977) menyatakan bahwa 'strategy is the forging of company mission, setting
objectives for the organization in light of external and internal forces, formulating specific
policies and strategies to achieve objectives, and assuring their-'proper implementation so
that the basic purposes and objectives of the organization will be achieved'. Pearce and
Robinson (1994) mengartikan strategi sebagai 'comprehensive, generalplan ofmajor actions
through which a firm intends to .achieve its long term objectives in a dynamic environment.
14 basic approaches (generic strategies) can be identified : concentration, market
development, product development, innovation, horizontal integration, vertical integration,
joint venture, strategic alliances, consort/a, concentric diversification, conglomerate
diversification, turnaround, divesture and liquidation. Selanjutnya pengertian manajemen
strategi menurut Fred R. David adalah seni dan ilmu untuk memformulasi,
menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi dapat mencapai tujuan. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen Strategi adalah suatu proses permanajemenan untuk mewujudkan visi dan misi
organisasi, menjaga hubungan organisasi dengan lingkungan, terutama kepentingan para
Stakeholder, pemilihan strategi, pelaksanaan strategi dan pengendalian strategi untuk
memastikan bahwa misi dan tujuan organisasi dapat tercapai. Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, Manajemen Strategi didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan-keputusan antar
fungsi (crassfunctional) yang membuat organisasi dapat mencapai
tujuantujuannya.Manajemen strategi berfokus pada pengintegrasian manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/ operasi, riset dan pengembangan, sistem
informasi komputer untuk mencapai kesuksesan organisasi.
a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
d. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang
ada.
e. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika menerapkan Manajemen Strategi,
yaitu:
f. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada
tahap pelaksanaannya
g. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
Perkembangan Teori Manajemen Strategi Manajemen Strategi yang dikenal saat ini tidaklah
muncul dengan tiba-tiba, tetapi ia mengalami tahapan yang sangat penting. Tema utama
pada awal dekade 1950 an masih berkisar disekitar anggaran dan pengawasan keuangan
Budgeting and Financial Controlling). Manajemen perusahaan pada saat itu menggunakan
anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian melalui sasaran keuangan yang
ditentukan. Menjelang akhir tahun 1950 an teori manajemen strategi kemudian berkembang
dengan menekankan pada integrasi fungsional atau perpaduan fungsi produksi, pemasaran,
keuangan dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gordon
Howell merekomendasikan pendidikan bisnis atau mata kuliah business policy, merupakan
mala kuliah wajib untuk pendidikan bisnis. Pada tahun 1960 an, tema dominan dalam
strategi bergeser kearah Corporate Planning yang merupakan sebuah rencana yang rumit
dengan ramalan rinci tentang keadaan ekonomi dan pasar-pasar khusus.Pandangan ini
didukung oleh Alfred Sloan dalam bukunya My Years with General Motors dan Albert
Chandler dalam buku yang berjudul Strategy and Structure. Pada tahun 1970 an
berkembanglah perencanaan strategik perusahaan (CorporateStrategic Planning) yang
mengaksentuasikan pada perpaduan fungsi manajemen yang kemudian diformulasikan
dalam perencanaan dan kebijakan strategi perusahaan. Pada tahun 1980 an, muncullah
konsep tentang Manajemen Strategi yang mengaksentuasikan diri pada pengembangan
keahlian internal perusahaan dengan menggunakan kompetensi inti (core competence) dan
reaktif terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Model Manajemen Strategi Elemen dasar dari manajemen strategi menurut Wheelen dan
Hunger adalah (Wheelen dan Hunger, 2003 :8):
1) “Environmental scanning”
2) “Strategy formulation”
3) “Strategy implementation”
Elemen-elemen dasar diatas dapat dijabarkan sehingga model dari manajemen strategis
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
1. Pemindaian Lingkungan (Environmental Scanning)
Salah satu alat yang paling sering digunakan dalam analisa situasi adalah analisa SWOT.
SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan)
internal dari suatu instansi, serta Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam
lingkungan yang dihadapi suatu instansi. (Hunger dan Wheelen, 2006, p. 138)
Dari analisa SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya kita dapat menghasilkan beberapa
alternatif strategi yang mungkin dapat diterapkan. Komponen SWOT ini dapat digunakan
lebih lanjut dalam pembuatan matriks SWOT (SWOT matrix) atau lebih dikenal dengan
sebutan matriks TOWS (TOWS matrix). (Hunger dan Wheelen, 2006, p. 144)
Matriks TOWS dapat mengilustrasikan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi suatu
perusahaan dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
tersebut. Adapun hasilnya adalah empat alternatif strategi, yaitu sebagai berikut :
Strengths – Opportunities (S-O Strategies)yaitu strategi yang dilakukan dengan cara
mempergunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang di luar
perusahaan.
Strengths – Threats (S-T Strategies)yaitu strategi yang dilakukan dengan cara
mempergunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi
dampak ancaman dari luar perusahaan.
Weaknesses – Opportunities (W-O Strategies)yaitu strategi yang dilakukan dengan
cara mengatasi kelemahan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang di luar
perusahaan.
Weaknesses – Threats (W-T Strategies)yaitu strategi yang dilakukan dengan cara
mengurangi kelemahan internalperusahaan dan menghindari ancaman eksternal.
Gambar 1.3: Matriks SWOT
a. Misi
Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi tersebut berdiri atau
ada.Pernyataan misi organisasi yang disusun dnegan baik,mengidentifikasikan tujuan
mendasar dan yang membedakan suatuperusahaan dengan perusahaan lain, dan
mengidentifikasi jangkauan operasiperusahaan dalam produk yang ditawarkan dan pasar
yang dilayani. Misimengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan
pandangan umum untukkelompok pemegang saham utama dalam lingkungan kerja
perusahaan. Misi dapat ditetapkan secara sempit ataupun secara luas. Tipe pernyataan
misisempit menegaskan secara jelas bisnis utama organisasi, misi ini juga secara jelas
membatasi jangkauan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan produk atau jasa
yang ditawarkan.
b. Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apayang akan
diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi.
c. Strategi
Strategi implisit dapat berasal dari kebijakan perusahaan, program-program yang disetujui
(dan tidak disetujui) dan anggaran yang telah disahkan.
Program divisi-divisi yang didukung dengan anggaran yang besar dan ditangani oleh para
manajer yang dipertimbangkan untuk mendapatkanjalur promosi cepat, menunjukkan di
mana perusahaan menempatkan energi dan biayanya.
d. Kebijakan
PT Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992
dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT
Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd yang berpusat di Jakaarta dan mulai beroperasi
pada bulan Oktober 1992.
Pada tahun 1994 , terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan
merupakan divis terbesar di indofoof dan pabrikanya tersebar du 15 kota, di antaranya
Meda, Pekanbaru, Palembang, Tanggerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang,
Surabaya, Banjarmasin, Maksar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi sedangkan cabang
tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang di hasilkan
cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota di mana pabrik berada, sehingga produk dapat
di terima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
tenaga kerja lokal.
Saat ini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
bisnisnya . Indofood memiliki 4 kelompok usaha ( Group ) strategis di antaranya :
b. Status Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan jenis perusahaan manufaktur,
yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hinga berubah menjadi
barang yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di
industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern. PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. merupakan bentuk perusahaan PT (perseroan
terbatas), yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki
modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak
saham yang dimilikinya.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. telah memenuhi syarat pembentukan PT
Terbuka (PT. Go Public) berdasarkan UU No. 40/2007 dan UU No. 8/1995
tentang pasar modal. Modal dasar perseroan (PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk. ) adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai
jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam
perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang
disetorkan dan modal bayar.
c. Jenis Industri
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bergerak dalam bidang
pembuatan mie dan bahan makanan, produk makanan kuliner, biskuit,
makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan,
transportasi, pergudangan dan cold storage, jasa manajemen dan penelitian
dan pengembangan.
REKOMENDASI STRATEGI
1. Tahap Input
A. Analisis Lingkungan Eskternal
Indikator EFE (Eksternal Factor Evaluation) Matriks PT Indofood Sukses Makmur
Tbk.
a. Peluang
1. Pasar domestik dan global masih terbuka lebar untuk di eksploitasi Indofood sukses
makmur masih menjadi penguasa pasar mie instant di tanah air. Berdasarkan data
Bloomberg, Indofood Sukses Makmur menguasai pangsa pasar sekitar 70,7% mie
instant. Meskipun mie sedap (produksi wingsfood) mulai mencuri perhatian
penikmat mie instant lokal, namun pangsa pasarnya masih jauh dibawah indimie
keluaran indofood. Mie instant telah menjadi makanan pengganti nasi bagi
sebagian masyarakat Indonesia. Menurut Asosiasi mie instant dunia (WINA),
konsumsi mie instant indonesia mencapai 14,5 miliar bungkus pada 2015. Selain itu
juga Indomie di ekspor ke lebih dari 50 negara. Seperti Eropa, Timur Tengah,
Afrika, Amerika, Sudan, Libanon, Malaysia, Saudi Arabia, Suria hingga Mesir.
2. Naiknya permintaan, akibat menurunnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan
pokok
Naiknya permintaan, akibat menurunnya daya beli masyarakat yang disebabkan
oleh naiknya harga makanan pokok masyarakat di atas 10% namun upah minimum
nasional hanya naik sebesar 10%.
3. Pola konsumsi masyarakat terhadap makanan instan yang tinggi
Tingginya aktivitas masyarakat yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan
masyarakat ini menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah.
Perubahan pola atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan
pola konsumsi. Misalnya, orang zaman sekarang semakin sibuk dengan jam kerja
lebih panjang, mendorong mereka untuk memilih makanan yang penyajiannya lebih
praktis tapi tetap beragam. Perkembangan konsumsi makanan instan yang
berbasis gandum ini dari tahun ke tahun memperlihatkan tren yang positif dan
semakin berkembang.
4. Menunjukkan perkembangan tekhnologi
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang memprediksi peran
pedagang grosir atau distributor akan hilang karena faktor perkembangan teknologi
pemasaran. Meskipun demikian, menurut dia, keberadaan warung atau ritel bakal
tetap ada meskipun perkembangan teknologi semakin pesat, yakni tumbuhnya
perdagangan online.
5. Melakukan kerjasama dengan perusahaan lain
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa
pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan
bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk
pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi diantaranya Bogasari Flour
Mills, Salim Ivomas, untuk bahan baku bumbu menunjuk PT. Food Ingredient
Development.
b. Ancaman
1. Adanya produk subtitusi
Saat orang bosan dengan mie instan atau tidak tersedia mereka bisa mengganti
makanan dengan roti.
2. Iklan kompetitor yang agresif
Aktivitas pemasaran yang dilakukan PT. Indofood untuk menjual produknya
tergolong cukup gencar dan terintegrasi. Apalagi banyak kompetitor yang
menyerupai produk PT. Indofood dengan iklan yang agresif. Contohnya, Mie
sedap dan Mie ABC.
3. Kemungkinan adanya gerakan anti MSG dan zat berbahaya lainnya serta
ancaman hukum anti monopoli
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau emitennya, PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), terkait
isu adanya bahan pengawet berbahaya yang terkandung di dalam produk
Indomie. Seperti dikabarkan oleh media setempat di Taiwan, Indofood grup
terganjal isu soal kandungan berbahaya bahan pengawet E218 (Methyl P-
Hydroxybenzoate) dalam produk mi instan Indomie yang seharusnya digunakan
untuk kosmetik bukan makanan.
4. Ketersediaan kredit rendah dipasar untuk membiayai ekpansi usaha diluar
negeri
Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk melakukan ekspansi usaha dibutuhkan dana
yang cukup besar. Namun, ketersediaan kredit yang rendah dipasar akibat krisis
keuangan global unutk membiayai ekspansi diluar negeri, yaitu Nigeria dan Arab
Saudi.
5. Ketergantungan yang tinggi dengan pemasok bahan baku
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa
pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material)
dan bahan pendukung lainnya. komposisi gandum dalam struktur biaya bahan
baku produk-produk Indofood cukup besar, antara 70% hingga 75%. Alhasil,
pelemahan rupiah membuat beban pokok penjualan membengkak.
“OPPORTUNITY
(PELUANG)”
Pasar domestik dan 0,15 4 0,6
global masih terbuka
lebar untuk diekploitasi
Naiknya permintaan,
akibat menurunnya daya 0,1 4 0,4
beli masyarakat terhadap
kebutuhan pokok
2. Matriks SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu pendekatan tradisional yang sudah lama
digunakan oleh para pembuat strategi untuk mengindentifikasi sistematis atas kondisi
internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan serta lingkungan eksternal yang
menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan
perusahaan dapat menyusun strategi bersaing berdasarkan kombinasi antara faktor-faktor
internal dan eksternal yang telah disajikan dalam matrik IFE dan EFE, sehingga pada
akhirnya didapatkan strategi yang sesuai berdasarkan posisi dan kondisi perusahaan.
Matriks SWOT, matriks kekuatan-kelemahan-kesempatan-ancaman (strengths-
weaknesses-opportunities-threats-SWOT) juga merupakan alat pencocokan penting yang
membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: strategi kekuatan-kesempatan
(strengths-opportunities-SO), strategi kelemahan-kesempatan (weaknesses-opportunities-
WO), strategi kekuatan-ancaman (strengths-threats-ST), dan strategi kelemahan-ancaman
(weaknesses-threats-WT). mencocokkan faktor internal dan eksternal kunci adalah bagian
yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang
baik, serta tidak ada satu set pun pencocokan terbaik.
Strength (Kekuatan):
1. Variasi produk yang berkualitas tinggi
2. Brand Image yang kuat dibandingkan dengan para kompetitor
3. Target pasar yang menyasar semua kalangan
4. Dominasi terhadap pangsa pasar yang sangat tinggi dengan kisaran 70%
5. Inovasi dalam menghasilkan cita rasa produk yang digemari oleh konsumen
6. Jangkauan pemasaran yang luas yang telah mencakup pasar internasional
Weakness (Kelemahan):
1. Produk memakai MSG yang akan berdampak negatif jika dikonsumsi dalam jumlah
besar.
2. Ketersediaan bahan baku yang masih terbatas untuk produksi luar negeri
3. Besarnya biaya yang digunakan
4. Harga yang sedikit mahal pada barang tertentu dibandingkan dengan kompetitor
Opportunity (Peluang):
1. Pasar domestik dan global masih terbuka lebar untuk di eksploitasi
2. Naiknya permintaan, akibat menurunya daya beli masyarakat terhdap kebutuhan
pokok
3. Pola konsumsi masyarakat terhadap mie instan yang tinggi
4. Menunjukkan perkembangan teknologi
5. Melakukan kerjasama dengan perusahaan lain
Threat (Ancaman):
1. Adanya sebuah produk substitusi
2. Iklan kompetitor yang agresif
3. Kemungkinan adanya gerakan anti MSG dan zat berbahaya lainnya serta ancaman
hukum anti monopoli
4. Ketersediaan kredit rendah di pasar untuk membiayai ekspansi usaha keluar negeri.
5. Ketergantungan yang tinggi dengan pemasok bahan baku
Kekuatan = S Kelemahan = W
Daftar Kekuatan: Daftar Kelemahan:
1. Variasi produk 1. Produk memakai
yang berkualitas MSG yang akan
tinggi berdampak negatif
2. Brand Image yang jika dikonsumsi dalam
kuat dibandingkan jumlah besar.
dengan para 2. Ketersediaan bahan
kompetitor baku yang masih
3. Target pasar yang terbatas untuk
menyasar semua produksi luar negeri
kalangan 3. Besarnya biaya yang
4. Dominasi terhadap digunakan
pangsa pasar yang 4. Harga yang sedikit
sangat tinggi mahal pada barang
dengan kisaran tertentu dibandingkan
70% dengan kompetitor
5. Inovasi dalam
menghasilkan cita
rasa produk yang
digemari oleh
konsumen
6. Jangkauan
pemasaran yang
luas yang telah
mencakup pasar
internasional
Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi dalam
menghadapi persaingan dan perubahaan yang terjadi dalam industri manufaktur. Dengan
nilai matrik IFE sebesar 3.17 maka PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki faktor
internal yang berada pada kondisi kuat dalam melakukan kegiatan bisnis manufaktur di
Indonesia. Nilai matriks EFE sebesar 3,15 memperlihatkan respon yang diberikan oleh
perusahaan terhadap lingkungan eksternal tergolong tinggi.
Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal dipetakan ke
dalam matriks IE, maka posisi perusahaan saat ini adalah pada sel I. Pada sel ini strategi
yang harus dijalankan oleh perusahaan adalah tumbuh dan membangun (Growth and Build).
Jenis strategi yang cocok untuk kondisi ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, integrasi
kedepan, dan integrasi horizontal). Atau integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang,
dan integrasi horizontal). Oleh karena itu, strategi yang paling disarankan dalam matriks IE
adalah penetrasi pasar. Dalam kaitannya untuk melakukan penetrasi pasar dan melakukan
perlawanan terhadap Mie Sedaap, Indofood melakukan integrated marketing. Pihak Indomie
mengandalkan strategi komunikasi yang saling teintegrasi baik above the line (ATL) maupun
below the line (BTL). Kreativitas pesan yang disampaikan mencerminkan personifikasi
merek Indomie sebagai mie instan keluarga yang lezat dan bergizi. Dalam iklan misalnya,
Indomie terlihat mempertegas kembali bahwa segmentasinya adalah remaja dan keluarga.
Sementara itu, mereka juga menggelar kegiatan Indomie Jingle Dare untuk pelajar SMU,
mensponsori acara Indonesian Idol, dan kegiatan lainnya.
Laba bersih pada tahun 2016 1.360.821 dan pada tahun selanjutnya 5
meningmat sebesar 1.893.285
POSISI KOMPOTITIF
Harga produk pesaing yang berada pada kisaran harga yang sama -2
POSISI INDUSTRI
Kesimpulan :
Rata-rata FP : 4.67
Rata-rata CP : -1.75
Rata-rata SP : -1.5
Rata-rata IP : 5.3
Directional vector coordinates:
Sumbu x : -1,75+5,3 = 3,55
Sumbu y : -1,5+4,67 = 3,17
Kesimpulan Space Matrix PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Berdasarkan hasil matriks Space diatas, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
mengarah pada kuadran agresif, yang berarti bahwa PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk saat ini berada pada posisi yang baik untuk itu maka perusahaan diharapkan dapat
menggunakan kekuatan internalnya guna memanfaatkan peluang eksternal, mengatasi
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Jenis strategi yang sesuai pada
kuadran ini adalah integrasi ke kebelakang, integrasi ke depan, integrasi horisontal,
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi terkait maupun
tidak terkait. Untuk strategi yang dilakukan oleh PT Indofood adalah dengan melakukan
ekspansi usaha dengan cara memperluas kegiatan usahanya dan meningkatkan jangkauan
produknya. PT. Indofood berkembang dengan akuisisi perusahaan dalam satu jalur atau
jalur baru dan juga joint venture dengan perusahaan lain. PT. Indofood banyak akuisisi
sebagai cara pengembangan usaha, termasuk mengakuisisi China Minzhong Food
Corporation Limited ("CMFC"), mengakuisisi saham Filifina Roxas Holdings Inc.,
mengakuisisi PT. Pepsi-cola Indobeverages dan usaha patungan dengan Tsukishima
Sukses Makmur Indonesia. Langkah diversifikasi Indofood berkonsentrasi pada bisnis yang
telah mapan untuk terus berinovasi dan konglomerat dengan mendirikan bisnis baru yang
sangat berbeda dengan bisnis perusahaan saat ini.
BCG PT Indofood Tbk : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Membagi perusahaannya
ke dalam 5 divisi sebagai berikut:
Produk
Noodles Indomie goreng, Indomie Mie Noodle, Supermie, Sarimi,
Sakura, Pop Mie, Pop Bihun, Mie Telur Cap 3 Ayam,
Indomie Laksa
Dairy (Susu) Indomilk, Cap Enak, Tiga Sapi, Kremer, Milkuat, Orchid
Butter, Indoeskrim
Snack Foods Chitato, Chiki, Qtela, Jetz, Cheetos, Lays, Trenz, Dueto,
Wonderland Biskuit
Food Seasonings (Bumbu-bumbu Indofood Bumbu Racik, Indofood Freiss, Sambal Indofood,
Makanan) Kecap Indofood, Kecap Piring Lombok, Maggi, Bumbu
Kaldu Indofood
Nutrition and Special Food Promina, Sun, Govit, Provita
Beverages (Minuman) Ichi Ocha, Cafèla Latte, Club, Tekita, Fruitamin, Pepsi,
Mirinda, 7Up, Tropicana Twister
1) Question
Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi
mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas
perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena
organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan
strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau
menjualnya.
Analisis PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, : Pada kuardan ini PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk tidak menunjukkan pangsa pasar yang relative rendah dan di Indonesia untuk
produk mie instan yaitu indomi tidak bersaing dalam industry yang pertumbuhannya pesat
dilihat bahwa indomi yang dikeluarkan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan
market reader mie instan di Indonesia karena memiliki brand yang kuat di benak konsumen
dan merupakan perusahaan mie instan pertama di Indonesia. Pada PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk yang berada pada posisi ini adalah Indoeskirim, Supermi.
2) Star
Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik
untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif
yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi
yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini
adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi
perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan
mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi
pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi
yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
Analisis PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, : Perusahaan memiliki hubungan jangka
panjang dilihat dari peluang yang baik dalam hal pertumbuhan dan laba dimana
mempunyai pangsa pasar yang tinggi dimana produk yang dikeluarkan PT. Indofood
Sukses Makmur di gemari oleh semua kalangan, sehingga bagi perusahaan memerlukan
investasi. Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang berada pada posisi ini adalah
Kecap Indofood, Bumbu Kaldu Indofood.
3) Cash Cow
Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi
bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena
menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk
membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah
bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya
selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi
strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi
lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.
Analisis PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, : Pada kuardan ini PT. Indofood Sukses
Makmur, memiliki pangsa pasar yang relative tinggi tetapi bersaing dalam pertumbuhan
pasar industri yang lambat sehingga PT. Indofood Sukses Makmur menghasilkan
pendapatan yang dapat diperas seperti susu sapi hal ini dilihat dari PT. Indofood Sukses
Makmur yang memiliki anak perusahaan dan memproduksi berbagai macam produk
makanan. Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang berada pada posisi ini adalah
Indomie goreng, Indomilk, dll.
4) Dog
Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan
bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah
anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis
ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah
divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik.
Analisis PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, : Pada Kuardan ini PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk tidak menunjukkan pangsa pasar yang realtif rendah namun dilihat saat ini
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk bersaing pada industri yang relative pertumbuhannya
rendah yaitu Mie Sedap yang dikeluarkan oleh PT. Wingsfood. Pada PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk yang berada pada posisi ini adalah Indomie Mie Noodle, Indomie Laksa, dll
BAB 4
PEMILIHAN STRATEGI
QUANTITIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)
Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berabagai strategi
berdasarkan sejauh mana faktor kesuksesan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau
ditingkatkan. Daya tarik relatif untuk setiap strategi dalam seperangkat alternatif dihitung
dengan menentukan dampak komulatif dari setiap faktor kesuksesan internal dan eksternal
yang penting. Berapapun perangkat strategi alternatif dapat dicakup dalam QSPM dievaluasi
relatif satu dengan yang lain. Contohnya, perangkat strategi mencakup diversifikasi,
sementara perangkat lain mungkin termasuk mengeluarkan saham dan menjual divisi untuk
meningkat modal yang dibutuhkan. Dua perangkat strategi ini sangat berbeda, dan QSPM
mengevaluasi strategi hanya di dalam perangkat.
STRATEGIC ALTERNATIVES
Strategi 1 Strategi 2
Menghadirkan
produk inovatif Pengembangan
dengan harga yang pasar
kompetitif
Key Factors Weight AS TAS AS TAS
peluang:
kekuatan: