Homecare Kelompok 2
Homecare Kelompok 2
Keperawatannya
Disusun Oleh :
Afrida Setyaningrum (214201446161) Ummi Rois (214201446169)
Ika Puspitasari (214201446162) Shoeahul Khoeriyah (214201446171)
Lilis Mukhlisoh (214201446163) Erna Furnawati (214201446172)
Neng Herni (214201446164) Rasini (214201446173)
Indri Apriyani Suryana (214201446165) Retnowati Hazanah (214201446174)
Fira Ulinnuha (214201446168) Bahuatul Afifah (214201446175)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu
memahami konsep dasar homecare
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Mahasiswa mampu memahai definisi homecare
b. Mahasiswa mampu memahami tujuan homecare nursing
c. Mahasiswa mampu memahami konsep atau model teori keperawatan
d. Mahasiswa mampu memahami landasan hukum homecare
e. Mahasiswa mampu memahami isu dan legal aspek
f. Mahasiswa mampu memahami instansi pelayanan homecare
g. Mahasiswa mampu mengetahui jenis pelayanan homecare
h. Mahasiswa mampu memahami lingkup praktik pelayanan homecare
i. Mahasiswa mampu memahami manfaat homecare
j. Mahasiswa mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan homecare
k. Mahasiswa mampu memahami standar praktik homecare
l. Mahasiswa mampu memahami standar alat homecare
m. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme pelayanan homecare
n. Mahasiswa mampu mengetahui struktur organisasi homecare
o.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Home Care
Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Pelayanan diberikan
sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang direncanakan dan dikoordinasi
oleh pemberi pelayanan melalui staf yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Sedangkan menurut Neis dan McEwen (2001) menyatakan home health care
adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan social diberikan di rumah
kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena
kondisi kesehatannya.
Menurut parellagi (2015), tujuan dari pelayanan home care nursing yaitu:
1. Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif dan
berkesinambungan
2. Khusus
a. Meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan.
b. Mengoptimalkan tingkat kemandirian klien dan keluarganya
c. Meminimalkan akibat yang ditimbulkan dari masalah kesehatan yang dialami
klien.
Tanggung jawab ini secara umum diemban oleh perawat terdaftar. Bergantung
pada instansi, penyedia layanan tambahan dapat mencakup perawat praktis, perawat
praktik, asisten perawat, tenaga bantu perawatan dirumah, ahli terapi fisik, ahli terapi
okupasi, ahli terapi pernapasan, terapi wicara, petugas dinas social, ahli gizi dan
rohaniawan. Selain itu, instansi layanan kesehatan dirumah biasanya menawarkan
layanan perawat spesialis, seperti perawat ahli luka ostonomi kontinensia atau
educator diabetes. Rencana asuhan yang di implementasikan oleh instansi perawatan
dirumah mungkin membutuhkan layanan satu atau dua kali sehari, hingga tujuh hari
seminggu. Waktu minimum tiap episode perawatan atau kunjungan, biasanya satu
jam.
Adapun dilihat dari tingkat pencegahan, maka lingkup praktek keperawatan dapat
mencakup :
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tersier
I. Manfaat Home Care
1. Bagi Klien dan Keluarga :
a. Program home care dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi
dan konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat
anggota keluarga ada yang sakit
c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikannya
2. Bagi Perawat :
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien,
dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat
c. Data dan minat pasien
3. Bagi Rumah Sakit :
a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya
pelayanan home care yang dilakukannya
b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat
J. Kelebihan Dan Kekurangan Home Care
1. Kelebihan home care :
a. Bisa meningkatkan kemandrian pasien dan keluarga dalam melakukan
pemeliharaan kesehatan
b. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
c. Pembiayaan yang lebih murah
d. 1 minggu di rumah sakit untuk kelas 3 kurang lebih biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp. 1.000.000,00 kalau memakai pelayanan home care dalam 1
minggu yang dilakukan visit 3 kali kurang lebih biaya yang dikeluarkan Rp.
425.000,00
3. Sarana lain
a. Alat dan media pendidikan kesehatan
b. Ruangan beserta perlengkapannya
c. Kendaraan
d. Alat komunikasi
e. Dokumentasi
M. Mekanisme Pelayanan Home Care
1. Proses Penerimaan Kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain,
keluarga
b. Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
a. Data Umum
1) Nama kepala keluarga (KK) : Tn. R
2) Usia : 70 Tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : Buruh
5) Alamat : Mergangsan Lor
6) Komposisi keluarga :
7) Genogram
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8) Tipe keluarga
Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri dari bapak, anak,
menantu dan cucu.
9) Suku dan Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan
yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa
sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa.
10) Agama
Tn. R beragama Katolik serta anak, menantu dan cucu beragama
yang sama, setiap hari minggu Tn.R ke gereja dan setiap ada
kegiatan di gereja
11) Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan
menonton televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang-
kadang tidak pernah dilakukan.
Kamar
Ruang tamu
kamar
Kamar
Tempat
jualan
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-harinya dan mendapatkan informasi kesehatan
dari petugas kesehatan dan televisi.
2) Struktur kekuatan keluarga
Tn. R menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3) Struktur peran (formal & informal) Formal :
Tn. R sebagai Kepala Keluarga, Ny. A sebagai anak, Tn. J sebagai menantu, An.Z sebagai cucu
Informal : Tn. R dibantu anaknya juga membantu mencari nafkah.
4) Nilai dan norma keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya
bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang terdekat.
e. Fungsi Keluarga
1) Keluarga afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
2) Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.
3) Fungsi perawatan keluarga
Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila
ada anggota keluarga yang sakit keluarga merawat dan mengantarkan ke rumah sakit atau petugas kesehatan. Dalam
merawat Tn. R masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain.
4) Fungsi reproduksi
Tn. R sudah tidak melakukan hubungan seksual karena merasa sudah tua tidak mampu lagi dan juga sudah tidak
mempunyai istri.
5) Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.
g. Pemeriksaan Fisik
Tekanan Darah : 140/85 mmHg
Nadi : 84 x/m
Suhu : 370C
Respirasi : 20 x/m
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
Hasil pemeriksaan laboratorium (cholesterol) : 200 mg/dl
Kepala : simetris, berambut bersih berwarna putih, muka tidak pucat
Mata : konjungtivitis merah muda, sklera putih terdapat gambaran tipis pembuluh darah.
Hidung : lubang hidung normal, simetris, pernapasan vesikuler.
Mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis
Telinga : pendengaran masih normal tidak ada keluar cairan dari telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada tarikan intercostae vokal feminus dada kanan dan kiri sama, terdengar suara sonor pada
semua lapanag paru, suara jantung pekak, suara nafas vesikuler
Perut : simetris, tidak tampak adanya benjolan, terdengar suara tympani, tidak ada nyeri tekan.
Extremitas : tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.
Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari.
h. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan dan membantu masalah Tn. R.
2. Analisa Data
Keluarga : Tn. R
Alamat : Mergangsan Lor
DO :
Keluarga tampak bingung
dengan penyakit yang diderita
Tn.R
TD : 140/85 mmHg
N : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
3. Diagnosis Keperawatan
a. Diagnosis Keperawatan
Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
b. Prioritas Masalah
Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
Skoring data:
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komperehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga diberikan kepada
individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Dalam melakukan home care ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam
aspek legal dan etik serta isu-isu legal dalam home care, perizinan dan akreditasi
dalam home care, kebijakan home care di Indonesia, dan keercayaan dan budaya
dalam home care. Hal ini dilakukan dalam proses perawatan yang akan dilakukan
untuk pasien. Untuk menghindari adanya saling menyalahkan dalam home care
tersebut sehingga tidak ada pihak yang saling merugikan. Sehingga pasien juga
mendapatkan perawatan yang baik serta perawat juga mengerti dan memahami
peraturan-peraturan yang ada dan langkah-langkah dalam menjalankan home care.
Sudah menjadi rahasia umum jika di banyak negara maju lebih memilih untuk
menggunakan Home Care sebagai prioritas dalam menjaga kebugaran atau menjaga
status kesehatan supaya tetap prima .
B. Saran
1. Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP,
harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.
2. Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home
care, tetap kritis namun bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari
perawat.
DAFTAR PUSTAKA