Keracunan
Keracunan
Silahkan anda jelaskan secara teori yg diambil dari buku dan jurnal tentang :
Keracunan adalah kondisi yang disebabkan oleh menelan, mencium, menyentuh, atau
menyuntikkan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Sumber: https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/pertolongan-pertama-untuk-
keracunan/
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk
ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru,
hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh,
tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan
menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang
Keracunan atau intoksikasi menurut WHO adalah kondisi yang mengikuti masuknya
suatu zat psikoaktif yang menyebabkan gangguan kesadaran, kognisi, persepsi,
afek, perilaku, fungsi, dan respon psikofisiologis.
1. Makanan
Proses pembusukan merupakan proses awal dari akibat aktivitas
mikroorganisme yang mempengaruhi langsung kepada nilai bahan makanan
tersebut untuk kepentingan manusia. Selain itu, keracunan bahan makanan
dapat juga disebabkan oleh bahan makanannya sendiri yang beracun,
terkontaminasi oleh protozoa, parasit, bakteri yang patogen dan juga bahan
kimia yang bersifat racun, di Indonesia ada beberapa jenis makanan yang
sering mengakibatkan keracunan, antara lain:
a. Keracunan botulinum
b. Keracunan jamur
c. Keracunan jengkol
Sumber:
Etiologi Overdosis
Keadaan ini sering terjadi dan faktor penyebabnya adalah :
1. Usia
Lansia sering lupa bahwa ia sudah minum obat, sehingga sering terjadi
kesalahan dosis karena lansia minum lagi
2. Merek dagang
Banyaknya merek dagang untuk obat yang sama, sehingga pasien bingung,
misalnya furosemide (antidiuretik) dikenal sebagai lasix, uremia dan unex.
3. Penyakit
Penyakit yang menurunkan metabolisme obat dihati atau sekresi obat melalui
ginjal akan meracuni darah.
Sumber : Fajri. (2012). Keracunan Obat dan bahan Kimia Berbahaya. Dari:
http://fajrismart.wordpress.com/2011/02/22/keracunan-obat-dan-bahan-
kimiaberbahaya/ . Diakses tanggal 17 Agustus 2017
2. Setelah anda menjawab definisi dan etiology dari Overdosis/ Keracunan selanjutnya
jelaskan :
Ketika seseorang mengalami overdosis obat ada beberapa saluran yang terganggu
yaitu saluran cerna dan saluran pernapasan. di saluran pencernaan akan menimbulkan
mual, muntah dan diare, sedangkan pada saluran pernapasan terjadi korosi di trakea
sehingga terjadi pembengkakan atau edema pada laring. Pembengkakan ini lah yang
akan menghambat jalan napas atau terjadilah obstruksi jalan napas. Di salauran
pencernaan dan saluaran pernapasan pembuluh darah terganggu karena darah
menyerap obat dalam jumlah yang banyak, terganggunya ini akan mengakibatkan
gangguan saraf otonom yang akan menyebabkan nyeri kepala, kelemahan dan
gangguan di pusat pernapasan. Di pusat pernapasan yang terganggu pernapasan
pasien akan cepat dan dalam yang akan mengakibatkan alkolisis respiratori.
Manifestasi Klinis
1. Penurunan kesadaran
5. Beberapa gejala umum yang terkait dengan keadaan overdosis adalah nyeri
dada yang parah, kejang, sakit kepala parah, kesulitan bernapas,mengigau,
agitasi ekstrem atau kecemasan.
Sumber :
Pamela. (2011). Pedoman Keperawatan Emergensi.jakarta:EGC
Brester Jay Micheal. (2007). Manual Kedokteran Darurat.Jakarta:EGC
enters for Disease control and Prevention. (2020). Overdose Death rates
1. Penurunan kesadaran.
6. Adanya suara mengorok atau mendengkur yang berasal dari tenggorokkan yang
menandakan bahwa seseorang mengalami kesulitan bernafas .
7. Gejala ringan meliputi : Anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah,rasa takut, tremor
pada lidah, kelopak mata,pupil miosis.
9. Keracunan berat : diare, pupil pi- poin, reaksi cahaya negatif,sesak nafas,
sianosis, edema paru .inkontenesia urine dan feces, kovulsi,koma, blokade
jantung akhirnya meningeal
Sumber: https://pdfcoffee.com/askep-overdosis-5-pdf-free.html
3. Jelakan
1. Pemeriksaan laboratorium
Pasien dengan overdosis obat biasanya menjalani beberapa pemeriksaan penunjang.
Skrining obat sudah tersedia tetapi seringkali tidak mengubah
manajemen awal kasus langsung. Skrining obat bila dilakukan pada urin dan cukup
sensitif. Dalam kebanyakan kasus, hasil opiat positif akan muncul
bahkan 48 jam setelah terpapar. Pada pasien dengan toksisitas opiat atau overdosis,
pemeriksaan darah berikut biasanya dilakukan:
a. Jumlah sel darah lengkap
b. Panel metabolik yang komprehensif
c. Tingkat kreatin kinase
d. Penentuan gas darah arteri
2. Imaging
a. Jika ada cedera paru-paru yang dicurigai, X-ray dada harus dilakukan.
b. Jika pasien dicurigai sebagai body packer (menelan paket obat-obatan terlarang yang
dibungkus), maka harus dilakukan rontgen perut. Dalam
beberapa kasus, seseorang mungkin menelan paket untuk menyembunyikan bukti dari
penegak hukum. Dalam kasus seperti itu,
paket tidak disiapkan dengan baik, dan orang-orang ini berisiko mengalami keracunan
parah jika terjadi kebocoran di dalam usus.
3. Elektrokardiografi
EKG direkomendasikan pada semua pasien dengan dugaan overdosis opioid.
Coingestant seperti trisiklik berpotensi menyebabkan aritmia
Sumber :
Dharma. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta
(Schiller et al., 2020).
Tata laksana yang secara umum dapat diberikan pada pasien dengan keracunan makanan:
1. rehidrasi
2. obat-obatan antidiare
3. antiemetic
Sumber: https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/keracunan-makanan/
penatalaksanaan
Silahkan di kutip dari buku 3S (SDKI, SLKI, SIKI) yg di keluarkan oleh PPNI 2018
Pertama yang perlu dilakukan adalah mengkaji ulang kondisi klien yang
memerlukan lavage lambung dan pastikan selang nasogastrik tube (SNG) terpasang
dengan benar. Lakukan persiapan klien, persiapan alat, persiapan lingkungan.
Persiapan Klien dalam Bilas Lambung / Lavage Lambung
Menyampaikan salam
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada klien
Melakukan kontrak waktu dan kesepakatan rencana tindakan yang akan
dilakukan tentang bilas lambung / lavage lambung
Usahakan untuk tetap menjaga privasi klien dan sebelum melakukan tindakan semua
peralatan diletakkan didekat klien.