ABSTRAK
Kata kunci: Profil kompetensi, Lulusan SMK, Preferensi, Stake holder, Analisis conjoin
medesai pengumpulan
formasi menyusu memilih n teknik dan penafsirkan
masalah n stimuli data konjoin data
input
Prosedur analisis konjoin mengacu (a) berani mengambil resiko, dan (b)
pada Gundono (2011) yang dimodifikasi kreatif-inovatif; serta (4). kompetensi
(gambar 1), meliputi tahap: karakter yang bersumber dari dalam
1. Formasi Permasalahan diri/individual, meliputi: (a) jujur dan
Tahap menglasifikasi aspek integritas, (b) tekun tidak kenal
kompetensi lulusan SMK, di mana menyerah dan (c) disiplin.
digolongkan dalam empat faktor 2. Menyusun stimuli
(aspek), yaitu: (1) kompetensi Mengombinasi antara faktor dengan
profesional, meliputi: (a) menguasai level yang dibentuk dengan cara
ilmu pengetahuan dan teknologi/ memilih satu level untuk setiap
iptek dan (b) terampil bekerja di faktor atau atribut. Metode
bidangnya; (2) kompetensi karakter kombinasi menggunakan pendekatan
yang berhubungan dengan orang full-profile-multiple faktor
lain/sosial, meliputi: (a) tanggung evaluation. Hasil kombinasi antara
jawab, dan (b) berperilaku baik; (3). faktor dengan level dapat dilihat pada
kompetensi kewirausahaan, meliputi: tabel 1.
Tabel 1. Faktor dan level profil lulusan smk yang diharapkan stake holder
No Faktor (aspek) Level
1 Kompetensi profesional (a) Menguasai ilmu Iptek (b) Terampil bekerja
2 Kompetensi karakter profesional (a) Tanggung jawab (b) Berperlaku baik
sosial
3 Kompetensi kewirausahaan (a) Berani mengambil resiko (b) Kreatif dan inovatif
4 Kompetensi karakter profesional (a) Jujur dan integritas (b) tekun (c) Dispilin
individual
Tabel 2. Kombinasi antara level profil lulusan SMK yang diminati stake holder
No Profil Lulusan SMK Yang Diharapkan
1 Menguasai IPTEK Berperilaku baik Kreatif Inovatif Jujur
2 Menguasai IPTEK Berperilaku baik Kreatif Inovatif Tekun
3 Menguasai IPTEK Berperilaku baik Kreatif Inovatif Disiplin
4 Menguasai IPTEK Berperilaku baik Berani beresiko Jujur
5 Menguasai IPTEK Berperilaku baik Berani beresiko Tekun
6 Menguasai IPTEK Berperilaku baik Berani beresiko Disiplin
7 Menguasai IPTEK Tanggung jawab Kreatif Inovatif Jujur
8 Menguasai IPTEK Tanggung jawab Kreatif Inovatif Tekun
9 Menguasai IPTEK Tanggung jawab Kreatif Inovatif Disiplin
10 Menguasai IPTEK Tanggung jawab Berani beresiko Jujur
11 Menguasai IPTEK Tanggung jawab Berani beresiko Tekun
12 Menguasai IPTEK Tanggung jawab Berani beresiko Disiplin
13 Terampil bekerja Berperilaku baik Kreatif Inovatif Jujur
14 Terampil bekerja Berperilaku baik Kreatif Inovatif Tekun
15 Terampil bekerja Berperilaku baik Kreatif Inovatif Disiplin
16 Terampil bekerja Berperilaku baik Berani beresiko Jujur
17 Terampil bekerja Berperilaku baik Berani beresiko Tekun
18 Terampil bekerja Berperilaku baik Berani beresiko Disiplin
19 Terampil bekerja Tanggung jawab Kreatif Inovatif Jujur
20 Terampil bekerja Tanggung jawab Kreatif Inovatif Tekun
21 Terampil bekerja Tanggung jawab Kreatif Inovatif Disiplin
22 Terampil bekerja Tanggung jawab Berani beresiko Jujur
23 Terampil bekerja Tanggung jawab Berani beresiko Tekun
24 Terampil bekerja Tanggung jawab Berani beresiko Disiplin
6. Menilai reliabilitas dan validitas data yang dikelola secara sendiri oleh
Bertujuan menguji kualitas pemiliknya serta tidak memiliki
instrumen, dimana penilaian stimuli aturan operasional standar baku yang
pada kuisioner dinyatakan valid jika berjumlah 21 buah; dan (b) Bengkel
terdapat kesesuaian antara data yang Formal, yaitu bengkel authorized
dikumpulkan dengan data yang oleh Asosiasi Tunggal Pemegang
sesungguhnya, dan dinyatakan Merek (ATPM), memiliki aturan
reliabel jika mendapatkan hasil yang operasional standar baku berjumlah
relatif sama apabila dilakukan yang 9 buah.
penelitian berulang.Uji validitas dan 2. Validitas dan Reabilitas
reliabilitas pada penelitian ini Hasil uji validitas penilaian dari 24
menggunakan bantuan software stimuli, nilai semua stimuli adalah
SPSS. lebih dari 0,3. Korelasi terbesar
Pengambilan keputusan uji validitas adalah pada stimulasi nomor 5, yaitu
adalah: jika r (korelasi) hasil 0,873, sedangkan korelasi terendah
perhitungan lebih dari r (korelasi) adalah stimuli nomor 15 yaitu 0,308
tabel, maka stimuli dinyatakan valid, pada. Hal ini dapat diinterpretasikan
dan sebaliknya. Sedangkan, bahwa semua penilaian terhadap
pengambilan keputusan uji stimuli adalah valid. Dari hasil
realibilitas adalah jika r Alpha perhitungan nilai Alpha Cronbach
Cronbach lebih dari r (korelasi) adalah 0,947, dimana nilai ini lebih
tabel, maka stimuli dinyatakan dari nilai korelasi tabel. Hal ini
reliabel.Pada penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen pada
menggunakan dan , penelitian ini adalah reliabel. Karena
maka nilai r tabel yang bersesuaian semua stimuli valid dan reliabel,
adalah . maka data hasil dari instrumen pada
7. Melakukan simulasi dan meramalkan penelitian ini layak dilanjutkan untuk
prefenrensi dianalisis.
Yaitu meramalkan preferensi stake 3. Hasil Analisis Konjoin
holder terhadap profil lulusan SMK. (a) Preferensi stake holder terhadap
stimuli
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan nilai agregat
1. Deskripsi Responden/Stake holder utility dan persentasenya meng-
Stake holder adalah pemilik/ gunakan software SPSS dan excel
pimpinan bengkel berjumlah 30 (Tabel 4), bahwa penilaian stake
orang/perusahaan, yang terdiri holder terhadap stimuli
Bengkel Mobil atau Teknik (kombinasi nilai-nilai profil
Kendaraan Ringan (TKR) sebanyak lulusan) yang paling ideal
13 orang, dan Bengkel Sepeda Motor menurut merekaadalah stimuli
atau Teknik Sepeda Motor (TSM) nomor 19, yaitu: terampil bekerja,
sebanyak 17 orang. Sedangkan tanggung jawab, kreatif dan
berdasarkan klasifikasi kelas inovatif dan jujur dengan nilai
perusahaan, mereka terdiri dari: (a) agregat 0,7933.
Bengkel Nonformal, yaitu bengkel
Gambar 5.Importance (nilai kepentingan) level jenis perusahaan (a) TSM dan (b) TKR
Perbandingan dari hasil inovatif dan disiplin, di mana
importance (kepentingan relatif) memiliki nilai agregat tertinggi
level dalam menentukan 0.7497. Sedangkan stake holder
preferensi stake holder dengan dari Bengkel Formal menganggap
jenis Bengkel Sepeda Motor lulusan SMK yang ideal adalah
(TSM) terhadap profil lulusan stimuli nomor 19, yaitu profil
SMK yang ideal (Gambar 5.a) lulusan yang terampil bekerja,
menunjukkan bahwa level yang tanggung jawab, kreatif inovatif
paling dianggap penting dalam dan jujur, dengan nilai agregat
mengukur profil lulusan SMK tertinggi 0,9574. Perbedaan kedua
ideal menurut stake holder dari stake holder hanya pada faktor
Bengkel Sepeda Motor (TSM) kompetensi profesional individu,
adalah: (1) terampil bekerja, yaitu Bengkel Nonformal
selanjutnya disusul (2) tanggung menginginkan disiplin, sementara
jawab; (3) displin; dan yang Bengkel Formal menginginkan
terakhir adalah (4) kreatif sifat jujur.
inovatif. Perbandingan dari hasil
Sedangkan perbandingan hasil importance (kepentingan relatif)
importance (kepentingan relatif) faktor dalam menentukan
leveldalam menentukan preferensi preferensi stake holder
stake holder Bengkel Mobil berdasarkan kelas perusahaan
(TKR) terhadap profil lulusan terhadap profil lulusan SMK yang
SMK (Gambar 5.b), bahwa level ideal (Gambar 6), bahwa faktor
yang paling dianggap penting yang paling dianggap penting
dalam mengukur profil lulusan dalam mengukur profil lulusan
SMK ideal menurut stake holder SMK ideal menurut stake holder
dari perusahaan yang berjenis dari Bengkel Formal (Authorized/
TKR adalah: (1) jujur, disusul (2) ATPM) adalah: (1) kompetensi
terampil bekerja, (3) kreatif karakter profesional individu,
inovatif dan yang terakhir adalah kemudian disusul (2) kompetensi
(4) tanggung jawab. karakter sosial; (3) kompetensi
(c) Segmentasi Preferensi Stake profesional; dan (4) kompetensi
holder Berdasarkan Kelas wirausaha. Sementara itu, stake
Perusahaan holder dari Bengkel Nonformal
Hasil preferensi segmentasi stake menganggap faktor yang paling
holder terhadap profil lulusan penting untuk mengukur profil
SMK ideal ditinjau dari kelas lulusan SMK yang ideal adalah:
perusahaan dapat dilihat pada (1) kompetensi kewirausahaan,
Tabel 6. Bahwa stake holder dari disusul (2) kompetensi karakter
Bengkel Nonformal menganggap profesional individu; (3)
lulusan SMK yang ideal adalah kompetensi karakter sosial; dan
stimuli nomor 21, yaitu: terampil yang terakhir adalah (3)
bekerja, tanggung jawab, kreatif kompetensi profesional.
Gambar 7. Importance (nilai kepentingan) level Perusahaan: (a) Formal; (b) Nonformal