Anda di halaman 1dari 5

IBADAH Minggu 23 Januari 2022 (GKI Anglikan)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera
bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.

Yohanes 10: 10
10:10. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan;  Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Mengapa Yesus harus datang kedunia untuk memberi hidup dalam


kelimpahan?

1. sebab setan telah merusak duniamenjadi seperti padang gurun,


sehingga manusia sulit untuk menabur dan menuai (sulit mencari
nafkah didunia dan sulit untuk hidup secara jasmani).
Bahkan, jika antikris berkuasa didunia ini, mustahil manusia bisa
hidup didunia ini, kecuali menyembah antikris. Dan ini berarti masuk
dalam kebinasaan.
Jadi, didunia ini TANPA KEHIDUPAN SECARA JASMANI.

2. sebab setan mengikat manusia dalam dosa sampai puncaknya dosa,


sehingga manusia mati secara rohanisampai menuju kebinasaan.
Jadi, dunia ini juga TANPA KEHIDUPAN SECARA ROHANI.

3. sebab dunia ini sedang hancur/binasa.

Jadi, dalam dunia, TIDAK ADA KEHIDUPAN JASMANI DAN ROHANI. Karena


itu, Yesus harus datang kedunia untuk memberikan hidup, bahkan hidup
dalam kelimpahan.
Hidup dalam kelimpahan:
hidup yang selalu dipelihara oleh Tuhan sampai selalu mengucap syukur pada

1
Tuhan seberapapun berkat yang kita peroleh.
Dan apa yang kita butuhkan, selalu Tuhan sediakan.
hidup kekal selama-lamanya di Surga.

Bagaimaana Yesus datang kedunia untuk memberikan hidup dalam


kelimpahan?
Salah satunya tertulis dalam Yohanes 10: 11
10:11.  Akulah  gembala yang baik. Gembala yang baik  memberikan
nyawanya bagi domba-dombanya;
= Yesus tampil sebagai Gembala yang baik.
Gembala yang baik memberikan nyawa bagi domba-dombaNya, sehingga kita
memperoleh hidup berkelimpahan bahkan hidup kekal.
Kaalu Yesus tidak mau mati, maka kitalah yang mati.
penampilan Yesus sebagai Gembala:

Yesus sebagai Gembala yang baik. 1 Petrus 2: 21-24


2:21. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu  mengikuti jejak-Nya.
2:22. Ia tidak berbuat dosa, dan  tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki;
ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya
kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang  telah mati terhadap dosa,  hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Sebagai Gembala baik, Yesus telah memberikan nyawa bagi domba-


dombaNya.
Disini, dikatakan, Yesus memberikan jejak.
Artinya: Yesus memberikan jejak kematian dan kebangkitansupaya kita
tidak tersesat.
Praktik mengikuti jejak KEMATIAN: mati terhadap dosa, yaitu:
2
o tidak berbuat dosa,
o tidak berdusta ('tipu tidak ada dalam mulut-Nya'),
o ay. 23= tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi
membalas kejahatan dengan kebaikan.
Praktik mengikuti jejak KEBANGKITAN: ay. 24= hidup untuk kebenaran.
Kalau sudah bisa mengikuti jejak kematian dan kebangkitan, hasilnya:

 'Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh'= mengalami kuasa


bilur-bilur Tuhanutnuk menyembuhkan, baik penyakit
jasmani maupun penyakit rohani (kita sehat jasmani dan
rohani).

 Mazmur 37: 25-26


37:25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,
tetapi  tidak pernah kulihat orang  benarditinggalkan, atau
anak cucunya meminta-minta roti;
37:26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi
pinjaman, dan  anak cucunya menjadi berkat.
Hasil kedua: diberkati sampai anak cucu dan menjadi berkat
bagi orang lain.

Jadi, Yesus memberikan nyawaNya untuk memberikan hidup dalam


kelimpahan kepada kita, hidup berkelimpahan itu adanya Kasih.

Kidung Agung 8 : 6 Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti


meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih
seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api
TUHAN!
Ini yang harus kita miliki. Kasih yang sempurna sama dengan kasih dari kayu
salib--kasih yang sekuat maut. Yesus sampai mati di kayu salib untuk
mengasihi kita.
Mengapa kita membutuhkan kasih Yesus?:

3
 Roma 8: 35-36
8:35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam
bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai  domba-
domba sembelihan."

Yang pertama: kita butuh kasih Yesus sebab sehebat apapun kita di
dunia, kita hanya seperti domba sembelihan yang diancam maut.
Raja Daud mengatakan: 'Hanya satu langkah jaraknya antara aku
dan maut.'
Yang kita butuhkan hanya kasih Yesus yang sempurna--kasih sekuat
maut, untuk melepaskan kita dari maut.
Satu langkah = satu denyut jantung.

Maut bermacam-macam bentuknya:

o maut secara tubuh.


o maut rohani/kematian rohani; karena dosa-dosa dan puncaknya
dosa, juga ajaran-ajaran palsu.
Kita juga tidak tahu, tiba-tiba sudah berbuat dosa/jatuh dalam dosa.
Raja Daud ketika sedang berjalan-jalan, tiba-tiba jatuh dalam dosa.
o maut di neraka: kematian yang kedua.
 Roma 8: 35
8:35. Siapakah yang akan  memisahkankita dari kasih Kristus?
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau
ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Yang kedua: kita butuh kasih Yesus, supaya kita tidak terpisah dari
Yesus selama-lamanya, sekalipun kita harus menghadapi penindasan,
kesesakan, aniaya, dan kelaparan. Ini kekuatan kasih sekuat maut.

Banyak orang meninggalkan jabatan pelayanan di tengah jalan. Tidak


4
terduga, itulah maut yang mengintai kita; mau memisahkan kita dari
Yesus.

 Yang ketiga: kita butuh kasih Yesus, supaya bisa mengasihi sesama


seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh--orang yang merugikan,
berbuat, dan berkata jahat kepada kita.
Kalau membenci sesama, berarti tetap di dalam maut (1 Yohanes 3:
15: Setiap orang yang  membenci saudaranya, adalah
seorang  pembunuhmanusia).
Mari, kita membalas kejahatan dengan kebaikan. Inilah kasih
matahari; kasih yang sempurna; kasih dari kayu salib.
Di kayu salib, sebelum Yesus mati, Dia berkata: 'Bapa, ampunilah
mereka.'--Yesus membalas kejahatan dengan kebaikan.

Kolose 3: 14
3:14. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai  pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kalau sudah bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan
mengasihi musuh, berarti sudah menjadi satu tubuh/masuk dalam
kesatuan tubuh Kristus. Jika TUHAN datang kedua kali, kita menjadi
satu tubuh yang sempurna--mempelai wanita sorga.
"Seringkali saya beri contoh. Coba lihat tubuh kita sendiri. Tidak ada
yang kita benci dari tubuh kita. Malah kalau ada yang sakit, kita
perhatikan. Kalau tangan kanan tidak sengaja menutup pintu,
sehingga tangan kiri terjepit, tidak mungkin kita berkata pada
tangan kanan: 'Awas kamu.' Itulah mengasihi musuh--orang yang
merugikan kita/menyakiti hati kita. Mari, kita balas kejahatan
dengan kebaikan."

Tuhan Yesus memberkati

Anda mungkin juga menyukai