Anda di halaman 1dari 7

IBADAH DOA RABU 19 Januari 2022

Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13, tiba saatnya kita memperhatikan


ayat 10.
Matius 6: 10
(6:10)  datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di
sorga.
Dalam ayat 10 ini, dibagi menjadi dua bagian:
Bagian pertama: DATANGLAH KERAJAAN-MU

Roma 14: 17
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman,
tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman tetapi soal;


1.    Kebenaran
Kebenaran itu berasal dari firman Tuhan, sebab firman Tuhan itu adalah
kebenaran yang sejati.
Di muka bumi ini ada banyak kebenaran; ada kebenaran diri sendiri, ada
kebenaran dari hukum taruat, ada kebenaran dari hukum rimba dan
hukum-hukum yang lain, tetapi kebenaran yang sejati adalah kebenaran
dari firman Tuhan.
2.    Damai sejahtera
Itu sumbernya dari kasih Allah, berarti kalau seseorang hidup / tinggal di
dalam kasih, maka ia akan mengalami damai sejahtera sorgawi.
Jadi damai sejahtera itu bukan berasal dari harta kekayaan / uang, bukan
berasal dari yang lain-lain tetapi sumbernya dari kasih Allah.
Biarlah kasih Allah memenuhi kehidupan kita supaya damai sejahtera
menjadi bagian dari kehidupan kita sekalian.
3.    Sukacita
Sukacita ini dikerjakan oleh Roh Kudus.
Kalau Roh Kudus memenuhi kehidupan kita, maka kita akan penuh
dengan sukacita.
Ada 2 jenis sukacita;
-      Sukacita yang datangnya dari dunia.
Kalau ia manusia dunia ia akan bersukacita karena memiliki harta /
kekayaan = bersukacita karena hal-hal yang bersifat duniawi.
-      Sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Manusia rohani akan mengalami sukacita dari Roh Kudus, sekalipun tidak
memiliki harta / kekayaan.

Biarlah Kerajaan Sorga ini datang memenuhi kehidupan kita semua.


1
Oleh sebab itu kerajaan sorga bukan soal makan dan minum / hal-hal
yang lahiriah.
Kalau kerajaan sorga itu dari hal-hal yang lahiriah, 3 hal itu (kebenaran,
damai sejahtera, sukacita) sifatnya hanya sementara.

Saudaraku, ketika seseorang hidup dalam kebenaran yang sumbernya


dari firman Tuhan, kemudian hidup dalam damai sejahtera yang
sumbernya dari kasih Allah, penuh dengan sukacita oleh Roh Kudus,
berarti seseorang terlepas dari dosa, sebab yang menimbulkan dosa
adalah hal-hal yang lahiriah.
Oleh karena perkara-perkara lahiriah, karena soal makan dan minum;
-      orang jauh dari Tuhan, jauh dari ibadah pelayanan
-      kemudian, terjadi perselisihan di antara sesama, itu adalah dosa.
Namun, kalau kerajaan sorga memenuhi kita, maka kita memliki kuasa.
Kuasa itulah kekuatan kita untuk melepaskan diri kita dari dosa.

1 Korintus 4: 18-20
(4:18) Tetapi ada beberapa orang yang menjadi  sombong, karena mereka
menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.
(4:19) Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan
menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-
orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.
(4:20) Sebab  Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari
kuasa.

Kerajaan sorga itu bukan terdiri dari perkataan-perkataan kosong, tetapi


dari kuasa yang ia peroleh.
Jadi, kalau kerajaan sorga datang, kita mempunyai kuasa, di situlah letak
kekuatan kita untuk melepaskan diri dari dosa.
Kalau perkataan-perkataan banyak, tetapi tidak memiliki kuasa, itu adalah
perkataan kosong dari orang-orang yang sombong.
Orang yang banyak bicara, itu adalah orang yang sombong, karena
sesungguhnya kerajaan sorga tidak turun atasnya.

Oleh sebab itu, yang terpenting adalah; biarlah kita semua taat dengar-
dengaran saja, supaya tidak banyak berkata-kata, karena Kerajaan Sorga
bukan terdiri dari perkataan tetapi dari kuasa.
Apa artinya banyak bicara tetapi tidak memiliki kuasa / power. Mari kita
menempatkan diri dengan baik di hadapan Tuhan, tunduk kepada
otoritasnya Tuhan.

Itu sebabnya Rasul Paulus kuatir mengingat orang-orang yang sombong


ini, sebab mereka hanya bisa berkata-kata saja.

2
Biarlah kita memperhatikan firman Tuhan ini dengan baik, supaya kita
hidup sesuai dengan doa Bapa Kami; datanglah kerajaan-Mu, dengan
demikian kita memperoleh kuasa, sehingga ada kekuatan untuk
melepaskan diri dari dosa.

Sebagai contoh.
Keluaran 14: 28-30
(14:28) Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang
berkuda dari seluruh  pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel
itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.
(14:29) Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah
laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi
mereka.
(14:30) Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel
dari  tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati
terhantar di pantai laut.

Tuhan menyelamatkan Bangsa Israel dari Firaun, Mesir, pasukan / orang-


orang Mesir..

Diselamatkan, berarti terlepas dari;


1.    Firaun
Artinya; terlepas dari kuasa iblis setan.
Sebab, Firaun itu adalah gambaran dari iblis setan, itulah roh jahat dan
roh najis.
Kalau saudara perhatikan mahkota dari Firaun, terdapat simbol ular,
gambaran dari iblis setan.
Saudaraku, kalau sesesorang dikuasai oleh roh jahat dan roh najis, ia
pasti jauh dari Tuhan, oleh sebab itu bangsa Israel harus dilepaskan dari
firaun.

2.    Mesir
Artinya; terlepas dari dunia, pengaruh dan arusnya.
Mesir adalah gambaran dari dunia.

1 Yohanes 2: 15-16
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam
orang itu.
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu  keinginan
daging  dan  keinginan mata  serta  keangkuhan hidup, bukanlah berasal
dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dunia, yaitu;

3
-      Keinginan daging
-      Keinginan mata
-      Keangkuhan hidup
3 hal ini ada di dalam dunia yang fana.

Itu sebabnya dalam ayat 15 ada larangan; janganlah kamu mengasihi


dunia dan apa yang ada di dalamnya sebab jikalau orang mengasihi dunia,
maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

3.    Pasukan / orang-orang Mesir


Artinya; terlepas dari hawa nafsu dan keinginan daging.
Orang-orang Mesir / pasukan -> manusia daging.

Saudaraku, terlepas dari 3 perkara ini, berarti terlepas dari dosa, sebab
dosa ditimbulkan oleh 3 hal;
1.    Iblis setan itulah roh jahat, roh najis.
2.    Dunia dengan pengaruh dan arusnya yang begitu deras.
3.    Daging, dengan 15 tabiat daging.

Bangsa Israel diselamatkan oleh Tuhan ketika menyeberangi laut


teberau / laut merah / laut kolsom.

1 Korintus 10: 1-2


(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa
nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa
mereka semua telah  melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam
awan dan dalam laut.

Saudaraku, melintasi laut Teberau, berarti bangsa Israel telah dibaptis


dalam baptisan air.
Berarti, baptisan air itulah kuasa yang datang dari sorga, sehingga
dengan demikian, kita ada kekuatan untuk melepaskan diri dari dosa,
yang ditimbulkan oleh 3 hal tadi.

Baptisan air = baptisan Kristus, berarti; satu dalam kematian dan


kebangkitan Kristus (Roma 6: 3-4).
-      Kuasa kematian Kristus; mengubur hidup yang lama.
-      Kuasa kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup yang baru.
Itulah kuasa, sehingga dengan demikian kita memperoleh kekuatan untuk
melepaskan diri dari dosa.
Jadi kuasa itu letaknya pada baptisan air.

4
Kerajaan sorga itu bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa, sebab
kalau kerajaan sorga terdiri dari perkataan, kita tidak perlu menghadirkan
kerajaan sorga di bumi ini, cukup hanya dengan perkataan-perkataan
saja.
Berarti, kalau seseorang banyak berkata-kata tanpa mengalami kuasa
Allah = orang sombong.

Hasil kalau kerajaan sorga datang


Wahyu 21: 1-4
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab
langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun
tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari
sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya.
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia
akan menjadi Allah mereka.
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala  air mata  dari mata mereka, dan
maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi  perkabungan, atau  ratap
tangis, atau  dukacita , sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Wahyu 22: 3, 5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi  laknat. Takhta Allah dan takhta Anak
Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak
memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan
menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.

Hasilnya;
1.    Tuhan menghapus segala air mata.
Biasanya air mata mengalir itu karena ada penderitaan, tetapi di sini
dikatakan; Tuhan hapus air mata.
2.    Maut tidak ada lagi.
= terlepas dari kematian yang kekal.
3.    Tidak ada lagi perkabungan.
Saudaraku, perkabungan itu terjadi karena ada yang mati.
Kalau kerohanian mati, maka seseorang akan selalu mengalami
perkabungan; berkabung, berkabung dan berkabung. Kalau rohani mati,
maka seluruh anggota tubuh tidak dapat digunakan untuk melayani
Tuhan, orang yang semacam ini akan terus mengalami perkabungan.
Tetapi di sini kita melihat, ketika kerajaan sorga turun; tidak ada lagi
perkabungan.
5
Coba saja saudara lihat, orang yang berkabung itu, adalah orang yang
rohaninya mati.
Masakan kerajaan sorga turun, namun masih berkabung? Itu tidaklah
mungkin.
4.    Tidak ada lagi ratap tangis
Saya teringat dengan Esau, dia menangis, dia meraung-raung ketika ia
kehilangan hak kesulungannya.
Sementara hak kesulungan itu adalah ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan, sedangkan dalam kerajaan sorga juga ada ibadah, oleh sebab
itu jangan hentikan ibadah, itu adalah perbuatan bodoh (Wahyu 22: 3).
5.    Tidak ada dukacita
Dukacita ini terjadi karena ada kematian, tetapi kalau kerajaan sorga
turun, tidak ada lagi dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah
berlalu.
6.    Tidak ada lagi laknat
= tidak ada lagi kutuk.
Laknat itu semacam kutuk.
7.    Tidak ada lagi malam
Malam = kegelapan.
Kalau kerajaan sorga turun, kegelapan dosa tidak lagi berkuasa.

7 hal di atas tidak ada lagi sebab langit yang pertama dan bumi yang
pertama tidak terlihat lagi, dan lautpun tidak ada lagi = langit yang baru
dan bumi yang baru.

Ciri-ciri kerajaan Sorga turun:


Jika Kerajaan sorga turun, bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya.

1 Petrus 3: 3-4
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-
ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan
pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi
dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari  roh yang lemah
lembut  dan  tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu
berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang  menaruh pengharapannya
kepada Allah; mereka  tunduk  kepada suaminya,

Perhiasan rohani dari seorang perempuan adalah ketundukannya,


sedangkan ketundukan itu berasal dari roh yang lemah lembut dan
tenteram = menaruh pengharapannya kepada Allah.

6
Jadi, perhiasan gereja Tuhan bukan secara lahiriah / rambut yang
dikepang-kepang atau emas perak, dan lain sebagainya, melainkan
perhiasan secara rohani = manusia batiniah.

Kembali saya mengatakan; biarlah kerajaan sorga itu turun, sehingga


dengan demikian kita memiliki kuasa, dengan kuasa ini kita
memiliki kekuatan untuk melepaskan diri dosa. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA


MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai