Ikhtisar Agama Kristen ini disusun pada tahun 1607 oleh seorang pendeta Belanda bernama Herman
Faukelius, dan pada dasarnya merupakan ikhtisar Katekismus Heidelberg. Majelis Gereja di kota
Middelburg (Belanda) menerimanya sebagai pedoman untuk memeriksa orang yang mohon diterima pada
Perjamuan Kudus.
Sinode Nasional di Dordrecht (1618-1619) menganjurkan supaya kitab katekismus yang singkat ini dipakai
sebagai pedoman bagi orang yang tidak sanggup memahami isi Katekismus Heidelberg. Maka sejak tahun
1637 karangan ini dimuat dalam Buku Gereja bersama Katekismus Heidelberg. Namun, statusnya tidak
sama dengan Katekismus itu, sebab Sinode tidak mengakuinya sebagai karangan pengakuan iman yang
resmi. Ikhtisar Agama Kristen dipergunakan secara khusus untuk mengajar orang-orang dewasa yang
ingin menjadi anggota gereja.
Di Indonesia pada abad ke-17 dan ke-18 dipakai terjemahan Ikhtisar ini ke dalam bahasa Melayu, yang
sekitar tahun 1680 disusun oleh Pdt. Melchior Leydecker. Di samping itu dalam abad ke-17 dipakai juga
kitab katekismus sederhana yang lain, yang dikarang oleh seorang bangsawan yang bukan teolog
profesional, yaitu Marnix van Sint-Aldegonde. Karangan itu diterjemahkan pada tahun 1602 oleh seorang
pegawai VOC, dan selama beberapa waktu dipakai a.1. di Ambon.2
1. Pert. Berapa pokok yang perlu Saudara ketahui supaya hatimu terhibur dan berbahagia dalam
kehidupan ini dan pada saat kematian?
Jaw. Tiga pokok. Pertama, besarnya dosa dan sengsaraku (a). Kedua, bagaimana kudapat kelepasan
dari segala dosa dan sengsaraku (b). Ketiga, bagaimana aku harus bersyukur kepada Allah atas
kelepasan yang demikian itu (c).
(a) 1Yo 1:8. (b) Yoh 17:3. (c) Rom 6:13; lihat juga Efe 5:8.
Keluaran 20:2-17
Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah. Mesir, dari tempat perbudakan.
Perintah ke-1
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
Perintah ke-2
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di
bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat
dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang,
yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah perintah-Ku.
Perintah ke-3
Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang
bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Perintah ke-4
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu:
maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan,
atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan
Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Perintah ke-5
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu.
Perintah ke-6
Jangan membunuh.
Perintah ke-7
Jangan berzina.
Perintah ke-8
Jangan mencuri.
Perintah ke-9
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
Perintah ke-10
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki, atau
hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.
5. Pert. Apa inti perintah-perintah Allah yang diberikan-Nya kepadamu dalam keempat hukum pada loh
batu yang pertama?
Jaw. Bahwa aku harus mengasihi TUHAN, Allahku, dengan segenap hatiku dan dengan segenap jiwaku,
dengan segenap akal budiku, dan dengan segenap kekuatanku (a). Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama, Mat 22:37-38.
6. Pert. Apa inti perintah-perintah Allah yang diberikan-Nya kepadamu dalam keenam hukum pada loh
batu yang kedua?
Jaw. Bahwa aku harus mengasihi sesamaku manusia seperti diriku sendiri (a). Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, Mat 22:39-40.
(a) Rom 3:10, 12. (b) Rom 8:7. (c) Tit 3:3. (d) Kej 6:5. (e) Yak 3:8. (f) Yoh 3:19.
8. Pert. Apakah Allah telah menjadikan Saudara dengan kodrat sejahat dan seburuk itu?
Jaw. Tidak (a). Sebaliknya, aku telah dijadikan-Nya baik (b) dan menurut gambar-Nya (c), dengan
pengetahuan yang benar akan Allah (d), dan dengan kebenaran serta kesucian (e).
(a) Ayu 34:10. (b) Kej 1:31. (c) Kej 1:27. (d) Kol 3:10. (e) Efe 4:24.
(a) Rom 5:19. (b) Yoh 3:6. (c) Rom 3:23. (d) Maz 51:7.
12. Pert. Jadi, kita sama sekali tidak mampu untuk berbuat satu apa pun yang baik yang berasal dari
kita sendiri, dan hanya cenderung pada yang jahat?
Jaw. Ya (a), kecuali jika kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah (b).
13. Pert. Apakah Allah hendak membiarkan ketidaktaatan dan keburukan yang sedemikian tanpa
hukuman?
Jaw. Tidak (a). Sebaliknya, sesuai dengan keputusan-Nya yang adil, Dia hendak menghukumnya, baik di
dunia ini (b) maupun di akhirat (c), seperti tertulis, Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan
segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat, Gal 3:10.
14. Pert. Bagaimana cara Saudara dapat luput dari hukuman itu dan kembali beroleh anugerah Allah?
Jaw. Caranya melalui seorang Pengantara yang adalah (a) Allah sejati (b) sekaligus manusia sejati (c)
dan benar (d).
(a) Mat 1:23. (b) Yer 23:5-6. (c) 1Ko 15:21. (d) Ibr 7:26.
16. Pert. Apakah para Malaikat dapat menjadi pengantara bagi kita?
Jaw. Tidak dapat (a), karena mereka bukan Allah dan juga bukan manusia.
18. Pert. Apakah semua orang akan diselamatkan oleh Pengantara, yaitu Yesus, sebagaimana mereka
juga semua kena kutuk karena Adam?
Jaw. Tidak (a). Yang akan diselamatkan hanyalah mereka (b) yang menerima Dia dengan iman yang
sejati (c), seperti tertulis, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
tetapi beroleh hidup yang kekal, Yoh 3:16.
20. Pert. Apa inti janji-janji Allah kepada kita yang terdapat dalam Injil dan yang menurut perintah-Nya
wajib kita percaya?
Jaw. Hal itu tercantum dalam Kedua belas Pasal Iman Kristen yang am. Bunyinya sebagai berikut.
21. Pert. Bila Saudara mengaku percaya kepada Allah, Bapa dan Anak dan Roh Kudus, apakah Saudara
memahaminya seakan-akan ada tiga Allah?
Jaw. Sama sekali tidak, sebab hanya ada satu (a) saja Allah yang sejati.
22. Pert. Jadi, apa sebabnya Saudara menyebut tiga, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus?
Jaw. Oleh sebab Allah telah menyatakan diri-Nya dalam Firman-Nya (a) sedemikian, yaitu bahwa ketiga
Pribadi yang berbeda-beda ini adalah Allah yang esa dan sejati (b). Begitu juga kita dibaptis dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Mat 28:19.
23. Pert. Apa yang Saudara percayai, bila berkata: Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang Mahakuasa,
Khalik langit dan bumi?
Jaw. Bahwa Bapa yang kekal dari Tuhan kita Yesus Kristus (a), yang telah menjadikan (b) langit dan
bumi (c) dari yang tidak ada (d) dan yang tetap merawatnya oleh Pemeliharaan-Nya itu (e) adalah
Allahku dan Bapaku (f) karena Anak-Nya, yaitu Kristus.
(a) Yoh 17:1, 5. (b) Maz 33:9. (c) Kej 1:1. (d) Ibr 11:3. (e) Maz 145:15-16. (f) Efe 1:5.
24. Pert. Apa yang Saudara percayai, bila berkata: Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal,
Tuhan kita?
Jaw. Bahwa Yesus Kristus adalah Anak (a) yang kekal (b) dan tunggal (c) Sang Bapa (d), sehakikat (e)
dengan Allah Bapa dan dengan Roh Kudus.
(a) Ibr 1:5. (b) Yoh 5:26. (c) Ams 8:23. (d) Yoh 1:18. (e) Fil 2:6.
25. Pert. Tidakkah percaya Saudara, bahwa Dia juga telah menjadi manusia?
Jaw. Aku percaya (a), karena Dia dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari anak dara Maria (b).
26. Pert. Jadi, apakah tabiat keallahan-Nya telah berubah menjadi tabiat kemanusiaan?
Jaw. Tidak (a), karena tabiat keallahan-Nya tidak mungkin berubah.
28. Pert. Jadi, apakah Dia membawa tabiat kemanusiaan-Nya dari surga?
Jaw. Tidak. Sebaliknya, Dia mengenakannya (a) dari anak dara Maria (b) oleh karya Roh Kudus (c).
Dengan demikian, Dia menjadi serupa dengan kita, saudara- saudara-Nya, dalam segala hal, kecuali
dosa, Ibr 2:17 dan 4:15. (a) Fil 2:7. (b) Luk 1:30-31. (c) Mat 1:18,20.
(a) Yoh 1:42. (b) Kis 10:38. (c) Kis 3:22. (d) Maz 110:4. (e) Luk 1:32-33.
32. Pert. Apa yang telah dilakukan Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita?
Jaw. Dia telah menderita (a) untuk kita (b), disalibkan (c), mati (d) dan dikuburkan (e), turun ke dalam
kerajaan maut (f), artinya Dia telah menderita kesakitan neraka. Dengan demikian, Dia menaati Bapa-
Nya (g), untuk melepaskan kita dari hukuman-hukuman dosa baik di dunia ini maupun di akhirat (h)
(a) 1Pe 3:18. (b) Mat 20:28. (c) Mar 15:25. (d) 1Ko 15:3. (e) 1Ko 15:4. (f) Mat 27:46. (g) Fil 2:8.
(h) Gal 3:13.
34. Pert. Apa yang telah diperbuat oleh tabiat keallahan-Nya dalam hal ini?
Jaw. Keallahan-Nya menguatkan (a) kemanusiaan yang telah diterima-Nya dengan kuasa sedemikian
rupa, hingga kemanusiaan itu sanggup memikul beban murka Allah terhadap dosa (b) dan melepaskan
kita darinya (c).
38. Pert. Bukankah Dia menyertai kita sampai pada akhir zaman, sebagaimana telah dijanjikan-Nya
kepada kita? Mat 28:20.
Jaw. Menurut keallahan-Nya, keagungan-Nya, anugerah-Nya, dan Roh-Nya, Dia tidak akan pernah
bercerai dari kita (a). Akan tetapi, menurut kemanusiaan-Nya (b) Dia tinggal di surga (c), sampai Dia
akan datang dari sana (d) untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati (e).
(a) Mat 18:20. (b) Yoh 16:7. (c) Kis 3:21. (d) Kis 1:11. (e) 2Ko 5:10.
(a) 1Yo 5:7. (b) Kis 5:3-4. (c) Yoh 15:26. (d) Yoh 6:63. (e) Yoh 16:13. (f) Kis 9:31. (g) Yoh 14:16-17.
40. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang gereja yang kudus dan am?
Jaw. Bahwa Anak Allah (a), oleh Roh dan Firman-Nya (b), mengumpulkan, dari segenap umat manusia
(c), mereka yang telah dipilih untuk beroleh hidup yang kekal (d), untuk menjadi jemaat-Nya (e). Aku
percaya bahwa aku adalah anggota yang hidup (f) dari jemaat ini dan akan tetap tinggal menjadi
anggotanya untuk selama-lamanya (g).
(a) Yoh 10:11. (b) Wah 5:9. (c) Rom 8:29-30. (d) Kis 16:14. (e) Ibr 12:22-23. (f) 1Yo 3:14. (g) Yoh
10:28.
43. Pert. Apa manfaatnya bagimu, jikalau Saudara percaya kepada semua hal ini?
Jaw. Bahwa dalam Kristus aku menjadi benar (a) di hadapan Allah.
45. Pert. Apa artinya kalau Saudara telah dibenarkan hanya oleh iman?
Jaw. Artinya, pelaksanaan pelunasan oleh Kristus (a) dan kebenaran-Nya (b) yang sempurna semata-
mata Allah perhitungkan kepadaku (c). Oleh sebab itu, dosa- dosaku diampuni dan saya menjadi ahli
waris hidup yang kekal (d). Anugerah ini tidak dapat saya terima kecuali oleh iman (e).
(a) 2Ko 5:21. (b) Rom 5:19. (c) Rom 4:6. (d) Kis 26:18. (e) Rom 4:5.
46. Pert. Mengapa perbuatan baik kita tidak dapat merupakan kebenaran kita di hadapan Allah, biarpun
untuk sebagian saja?
Jaw. Oleh sebab perbuatan kita yang terbaik pun dalam hidup ini tidak sempurna dan cemar karena
dosa (a).
47. Pert. Jadi, apakah perbuatan baik kita tidak menghasilkan ganjaran? Padahal, Allah hendak
mengganjarnya, baik dalam hidup sekarang ini maupun dalam hidup yang akan datang?
Jaw. Ganjaran (a) itu tidak berlangsung berdasarkan jasa, tetapi berdasarkan rahmat semata-mata (b).
52. Pert. Berapa jumlah Sakramen yang ditetapkan Kristus dalam Perjanjian Baru?
Jaw. Dua, yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus.
55. Pert. Di mana Kristus menyatakan dan menjanjikan hal itu kepada kita?
Jaw. Dalam penetapan baptisan, yang bunyinya sebagai berikut, Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Mat 28:19. Dan,
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum, Mar
16:16.
(a) Kol 2:11-12. (b) Mat 19:14. (c) Kis 2:39. (d) 1Ko 7:14.
60. Pert. Apakah roti itu diubah menjadi tubuh Kristus, dan air itu diubah menjadi darah-Nya?
Jaw. Tidak, sama seperti dalam baptisan airnya tidak diubah menjadi darah Kristus (a).
61. Pert. Bagaimana Saudara harus menguji diri, sebelum turut merayakan perjamuan Tuhan?
Jaw. Aku harus menguji diri (a), pertama apakah aku membenci diri sebab dosa-dosaku dan
merendahkan diri di hadapan Allah karenanya (b); selanjutnya, apakah aku percaya (c) bahwa aku telah
beroleh pengampunan segala dosaku karena Kristus; akhirnya, apakah untuk seterusnya aku sungguh-
sungguh berniat (d) menjalankan segala perbuatan yang baik.
(a) 1Ko 11:28-29. (b) Maz 51:19. (c) 2Ko 13:5. (d) Maz 119:40.
62. Pert. Apakah mereka yang menganut ajaran fasik atau yang hidup menurut cara yang memalukan
diizinkan turut merayakan Perjamuan?
Jaw. Tidak. Jangan sampai dengan demikian perjanjian Allah dinajiskan (a) dan murka-Nya bangkit
menyala-nyala terhadap seluruh jemaat (b).
63. Pert. Tindakan apa yang perlu diambil terhadap orang-orang yang demikian?
Jaw. Sesuai dengan penetapan yang telah diberikan Kristus kepada kita dalam Mat 18:15-17, yang
bunyinya demikian, Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau,
bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu
tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan
jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal
Allah atau seorang pemungut cukai.
BAGIAN KETIGA: TENTANG SYUKUR YANG WAJIB DISAMPAIKAN KEPADA ALLAH KARENA KELEPASAN
ITU
64. Pert. Mengingat bahwa kita diselamatkan oleh Kristus hanya berdasarkan rahmat, mengapa Saudara
masih perlu melakukan perbuatan baik?
Jaw. Bukan (a) untuk menjadi layak masuk surga (karena aku telah menjadi layak karena karya Kristus)
(b), melainkan oleh sebab Allah menyuruh aku berbuat demikian. (c)
65. Pert. Jadi, apa makna perbuatan baik yang Saudara lakukan?
Jaw. Maknanya agar dengannya kunyatakan syukur kepada Allah atas segala anugerah-Nya dan Dia
dipuji olehku (a). Di samping itu, agar perbuatan baik, yang merupakan hasil iman, meyakinkan aku
tentang kesungguhan imanku itu (b). Akhirnya, agar olehnya sesamaku diarahkan dan hatinya ditarik
kepada Kristus (c).
66. Pert. Apakah mereka yang tidak melakukan perbuatan baik juga akan diselamatkan?
Jaw. Tidak (a), karena Kitab Suci berkata bahwa orang cabul, penyembah berhala, pezina, orang sundal,
pencuri, orang tamak, pemabuk, pemfitnah, dan penipu, dan sebagainya, tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah, kecuali kalau mereka bertobat, 1Ko 6:9-10.
(a) Yer 31:19. (b) Rom 6:13. (c) Rom 7:22. (d) Gal 5:25.
(a) Rom 14:23. (b) Yeh 36:27. (c) 1Ko 10:31. (d) Mat 15:9. (e) Kol 2:23.
69. Pert. Apakah mereka yang telah bertobat kepada Allah dapat melaksanakan hukum Taurat dengan
sempurna?
Jaw. Sama sekali tidak (a). Bahkan, orang-orang yang paling suci pun selama hidup di dunia ini baru
berada pada taraf permulaan ketaatan ini (b). Namun, begitu rupa halnya, sehingga mereka, dengan
niat yang sungguh-sungguh, mulai hidup menurut hukum-hukum Allah, tidak hanya menurut beberapa
saja, tetapi menurut semua hukum itu (c). Begitu pula, mereka berdoa kepada Tuhan terus- menerus,
agar makin hari makin maju dalam hal itu (d).
(a) 1Yo 1:8. (b) Rom 7:14-15,22. (c) Fil 3:12-14. (d) Maz 119:4-5.
70. Pert. Kepada siapa hal ini harus kita minta dalam doa?
Jaw. Bukan kepada salah satu makhluk, melainkan hanya kepada Allah (a), yang dapat (b) menolong
kita dan yang karena Yesus Kristus sudi (c) mengabulkan doa kita.
71. Pert. Dalam nama siapa harus kita berdoa kepada Allah?
Jaw. Hanya dalam nama Kristus saja (Yoh 16:23) (a), bukan dalam nama salah seorang kudus (b).
72. Pert. Apa yang harus kita minta kepada Allah dalam doa?
Jaw. Segala kebutuhan rohani (a) dan jasmani (b), yang dicakup Tuhan Kristus dalam doa yang
diajarkan-Nya kepada kita.
74. Pert. Apa yang Saudara mohon kepada Allah sepanjang doa ini?
Jaw. Pertama, supaya segala sesuatu yang dapat membesarkan kemuliaan Allah dikembangkan,
sebaliknya ditolak segala sesuatu yang merintangi kemuliaanNya atau yang menentang kehendak-Nya.
Kedua, supaya Dia memelihara aku dengan segala sesuatu yang perlu untuk tubuhku, dan dari segi
jiwaku melindungi aku dari segala hal jahat yang dapat merugikan keselamatanku.
Setelah mereka yang ingin bergabung dengan jemaat mengenal dan mengakui pasal- pasal ini secara
mendasar, hendaklah mereka ditanya, apakah mereka barangkali sedikit ragu-ragu tentang salah satu
pokok di bidang ajaran, supaya mereka dipuaskan. Kalau ada di antara mereka yang berkata, 'ada' maka
usahakanlah untuk memuaskannya berdasarkan Kitab Suci.
Kalau ternyata mereka semua merasa senang, tanyakan kepada mereka apakah mereka berniat juga,
oleh rahmat Allah, untuk tetap memegang ajaran ini, meninggalkan dunia, dan melangsungkan hidup
Kristen yang baru.
Akhirnya, mereka juga ditanya, apakah mereka hendak menundukkan diri pada disiplin gereja Kristen.
Sesudah itu mereka diberi nasihat supaya hidup dalam damai, kasih, dan kerukunan dengan semua orang,
dan supaya mengadakan perdamaian, jika salah seorang dari mereka berperkara dengan sesamanya.