Anda di halaman 1dari 9

IBADAH RAYA MINGGU 25 Juli 2021

Wahyu 21: 1-2


(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab
langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun
tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat  kota yang kudus, Yerusalem yang baru , turun
dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya.

Tuhan menjadikan langit yang baru, bumi yang baru, itulah kota yang
kudus, Yerusalem baru = hari yang disiapkan oleh Tuhan.

Wahyu 21: 4
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan
maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap
tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Wahyu 22: 3, 5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak
Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak
memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan
menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.

Mereka yang melayani Tuhan menjadi MILIK KESAYANGAN TUHAN pada


hari yang disiapkan Tuhan.
Perlu untuk diketahui; sampai pada saat ini, Tuhan masih bekerja, Dia
tidak pernah tidur, Dia tidak pernah terlelap, Dia bekerja mempersiapkan
suatu rumah sebanyak orang yang menerima keselamatan.

Zakharia 14: 7
(14:7) tetapi akan ada satu hari -- hari itu diketahui oleh TUHAN --
dengan  tidak ada pergantian siang dan malam , dan malampun menjadi
siang.

Hari yang dipersiapkan oleh Tuhan tanpa pergantian siang dan malam.
Pendeknya; hari tanpa malam, suatu kota tanpa malam.

Tuhan menghapus segala air mata dari mata mereka, sebab segala
sesuatu yang lama telah berlalu, antara lain;
1.    Maut tidak ada lagi
2.    Tidak akan ada lagi perkabungan
3.    Tidak ada lagi ratap tangis
4.    Tidak ada lagi dukacita
5.    Tidak akan ada lagi laknat (kutuk)
6.    Malam tidak akan ada lagi disana

Arti malam tidak akan lagi disana: kejahatan dan yang membuat
kejahatan tidak ada lagi di dalamnya.
Jadi, Yerusalem baru, kota mempelai, tidak ada lagi malam disana = kota
tanpa malam.

Sebagai bukti malam tidak ada lagi ...


Wahyu 21: 8
(21:8) Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya,
orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-
tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-
nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Wahyu 22: 15
(22:15) Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang
sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan
setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di
luar.

Ada 9 perbuatan jahat yang tidak terlihat lagi di dalam kota tanpa malam
tersebut.
1.    orang-orang penakut,  gambaran dari orang yang tidak memiliki
kasih secara sempurna.
2.    orang-orang yang tidak percaya,  menggambarkan orang-orang
yang tidak mengalami hidup baru.
3.    orang-orang keji,  menunjukkan ia dikuasai roh antikris dan roh
najis. Kalau seseorang dikuasai roh najis, perbuatannya pasti keji.
4.    orang-orang pembunuh, berarti suka membenci sesamanya.
5.    orang-orang sundal,  berarti dikuasai oleh roh najis.
6.    tukang-tukang sihir,  adalah orang-orang yang tidak mau
menghargai korban Kristus.
7.    penyembah-penyembah berhala, berarti suka menduakan hati
Tuhan. kalau suka menduakan hati Tuhan, juga menduakan segala
sesuatu yang ada di dunia ini.
8.    semua pendusta, menunjukkan ia adalah pribadi yang penuh dengan
dosa, sebab fungsi dusta adalah untuk menutupi segala dosa
kejahatan.
9.    anjing-anjing, menunjukkan pribadi yang kembali mengulangi
kesalahan yang sama. Bahkan ironisnya bisa sampai hancur-hancuran
saat mendengar firman Tuhan, namun akhirnya kembali mengulangi
kesalahan yang sama.

Selanjutnya, kita dapat melihat orang-orang lain yang tidak masuk


dalam Kerajaan Sorga ...
1 Korintus 6: 9-10
(6:9) Atau tidak tahukah kamu, bahwa  orang-orang yang tidak adil tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah ? Janganlah sesat!  Orang
cabul,  penyembah berhala,  orang berzinah,  banci,  orang pemburit ,
(6:10)  pencuri,  orang kikir,  pemabuk,  pemfitnah   dan  penipu  tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah .

Selain 9 perbuatan jahat (di atas tadi) tidak ada di dalam Kerajaan Sorga,
juga ada 10 perbuatan-perbuatan yang tidak mendapat bagian di dalam
kerajaan Allah, antara lain;

1.    Orang cabul,
2.    penyembah berhala,
3.    orang berzinah,
4.    banci,
5.    orang pemburit,
6.    pencuri,
7.    orang kikir,
8.    pemabuk,
9.    pemfitnah
10.  dan penipu

Sejenak kita memperhatikan ...


Wahyu 21: 5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah,  Aku
menjadikan segala sesuatu baru! " Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena
segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Kota tanpa malam, berarti Tuhan menjadikan segala sesuatu baru.

Wahyu 21: 6
(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah
Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan
Kuberi  minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan .

Tidak berhenti hanya sebatas Tuhan menjadikan segala sesuatu baru,


kelanjutannya adalah Tuhan memberi “minum dengan cuma-cuma dari
mata air kehidupan.”

Pagi hari ini kita datang menghadap takhta kasih karunia lewat Ibadah
Raya Minggu. Oleh karena kemurahan-Nya, Tuhan menyatakan
pembukaan rahasia firman Tuhan.
Apa yang kita terima, kita tidak perlu membayarnya, hari ini kita
menerima firman Tuhan secara gratis.
Seandainya kita betul-betul memahami arti dari keselamatan dimana
keselamatan itu harganya sangat mahal, kita pasti pertaruhkan segala-
galanya hanya untuk menerima firman Tuhan yang memberi keselamatan.
Namun kenyataannya, ketika firman Tuhan disampaikan, banyak orang
tidak menghargainya, itu menunjukkan bahwa ia tidak menyadari betapa
mahalnya arti sebuah keselamatan.

Hal yang senada kita kembali membaca ...


Zakharia 14: 8
(14:8)  Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem ;
setengahnya  mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut
barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam
musim dingin.

Setelah hari yang disiapkan oleh Tuhan (kota tanpa malam), selanjutnya;
“Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem”
Tuhan memberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Kemudian, air kehidupan itu “mengalir ke laut timur, dan setengah lagi
mengalir ke laut barat”
Lebih rinci ...
Yehezkiel 47: 1
(47:1) Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan
sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan
mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan
air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu,
sebelah selatan mezbah.

(LIHAT POWER POINT)

“suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi”, maksudnya; kita benar-
benar dikuasai oleh sungai air kehidupan sepenuhnya.
Ketika air setinggi mata kaki, setinggi lutut, bahkan setinggi pinggang,
seseorang masih dapat berjalan di dalam air itu, artinya; seseorang
melakukan kehendaknya sendiri.
Tetapi ketika air itu sudah menjadi sungai, seseorang tidak dapat berjalan
lagi, tidak dapat melakukan kehendaknya, selain kehendak Tuhan, oleh
kuasa firman Tuhan yang limpah.

Betapa luar biasanya kuasa firman merubah sikap kita. kalau dahulu kita
boleh melangkah kemana saja kita mau, kemana saja arah tujuan yang
kita mau sesuai kehendak hati.
Tetapi lewat pembukaan rahasia firman yang limpah, yang digambarkan
dengan sungai air kehidupan, membuat kita dikuasai sepenuhnya oleh
firman/ hidup oleh karena sungai air kehidupan, bukan lagi hidup yang
sembarangan/sesuka hati.
Perhatikanlah ikan di laut; sekalipun air laut rasanya asin, tetapi ikan
tidak pernah asin, matanya tidak pernah berkedip.
Dalam Mazmur 119: 105, Firman adalah pelita. Kemudian kita
bandingkan dengan Matius, mata adalah pelita.
Tidak pernah kedip, berarti tetap dalam terang, karena firman yang
seluruhnya menguasai.

Yehezkiel 47: 8-9


(47:8) Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur,
dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang
mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
(47:9) sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup
yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat
banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar
dan  ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup .

Sungai air kehidupan memberi kehidupan, sebab kemana saja sungai


mengalir, semuanya disana hidup.
Segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup.
Hidup, artinya; tidak mengalami kematian rohani.
Kalau rohani hidup, maka pertumbuhan rohani itu akan terlihat dari sehari
ke sehari, itulah yang disebut pertumbuhan rohani yang sehat.

Dampak positif menikmati sungai air kehidupan.


Yang Pertama.
Yehezkiel 47: 8
(47:8) Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur,
dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di  Laut Asin, air yang
mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar ,
Laut Asin yang mengandung banyak garam menjadi tawar.

Sejenak kita melihat AIR ASIN.


Mazmur 107: 34
(107:34) tanah yang subur menjadi padang asin, oleh sebab   kejahatan
orang-orang  yang diam di dalamnya

Laut asin menggambarkan dosa kejahatan.


Saudaraku, tidak ada satupun makhluk hidup yang berkeriapan di dalam
Laut Mati/Laut Asin, karena mengandung kadar garam yang tinggi, itulah
segala perbuatan yang jahat.
Jadi, kejahatan itu membuat kerohanian seseorang tidak hidup.

Bandingkan dengan ...


Yeremia 2: 7
(2:7) Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati
buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu
masuk, kamu  menajiskan tanah-Ku ; tanah milik-Ku telah kamu
buat  menjadi kekejian.

Laut asin juga menggambarkan dosa kenajisan.


Kenajisan seseorang merupakan perbuatan kekejian. Itu sebabnya
perempuan sundal yang menunggangi seekor binatang disebut perempuan
kekejian, itulah kota Babel besar, tempat roh jahat dan roh najis
bersembunyi.

Sehingga kalau kita perhatikan ...


Akibat dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Yeremia 2: 8
(2:8) Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang
yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka
mengikuti apa yang tidak berguna.

1.    Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?


Imam = pelayan-pelayan Tuhan.
Kalau seorang pelayan tidak mau bertanya segala kemurahan hati Tuhan,
kehendak Tuhan, rencana Tuhan, keinginan Tuhan, jalan-jalan Tuhan, itu
disebabkan oleh dosa kejahatan dan dosa kenajisan.

2.    Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi


= hakim tidak mengenal Tuhan, sehingga hakim yang semacam ini tidak
mengenal keadilan dan kebenaran.
Persekutuan kita kepada Tuhan lewat ketekunan 3 macam ibadah utama
ini;
-      Menghasilkan persekutuan dengan anggota-anggota tubuh Kristus.
-      Duduk di atas takhta untuk menghakimi 12 suku Israel, berarti
menghakimi dosa kejahatan dan dosa kenajisan, selanjutnya duduk
makan sehidangan dalam perjamuan kawin Anak Domba.
Tetapi oleh karena dosa kejahatan dan kenajisan, orang yang
melaksanakan hukum tidak ada lagi mengenal keadilan dan kebenaran.

3.    Para gembala mendurhaka terhadap Aku.


= memberontak kepada Tuhan, buktinya; tidak mempedulikan kawanan
domba.

4.    Para nabi bernubuat demi Baal


Bernubuat tetapi hanya untuk berhala-berhala, hanya untuk perkara
lahiriah saja = serakah, tamak, loba, cinta akan uang.

5.    Mereka mengikuti apa yang tidak berguna.


Tetapi saya kembali tandaskan: Ia berkata kepadaku: "Sungai ini
mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan
bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu
menjadi tawar  (Yehezkiel 47: 8).
Kemana saja air itu mengalir, air laut yang mengandung banyak garam
menjadi tawar = bebas dari dosa kejahatan dan kenajisan.

Yang Kedua.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang   jernih
bagaikan kristal , dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak
Domba itu.

Oleh karena sungai air kehidupan yang jernih, kita bagaikan kristal =
transparan, tidak ada yang tersembunyi, tidak ada rahasia yang
disembunyikan, persis seperti anak kecil; tulus, polos, tampil apa adanya.
Kalau domba-domba dengar-dengaran, maka ia dikenal oleh gembala
Agung, Yesus Kristus, buktinya; gembala itu mengenal domba-dombanya
luar dan dalam, inilah kehidupan yang trasnparan, tampil apa adanya.
Dan Tuhan membuka pintu bagi mereka yang dikenal-Nya. Untuk apa kita
pura-pura dengar-dengaran tetapi tidak dikenal.
Jadilah pribadi yang transparan, kalau tidak, disebut orang yang
misterius, belum ada pengakuan secara tuntas.
Tetapi oleh karena sungai air kehidupan, kita bagaikan kristal, bukan lagi
manusia yang misterius di hadapan Tuhan.
Jangan menjadi pribadi yang misterius di hadapan Tuhan, biarlah kita
bagaikan kristal di hadapan Tuhan.

Yehezkiel 47: 9-10


(47:9) sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup
yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat
banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar
dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
(47:10) Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai
dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat
dan di  sungai itu ada berjenis-jenis ikan , seperti ikan-ikan di laut besar,
sangat banyak.

Selanjutnya, di dalam “sungai itu ada berjenis-jenis ikan.”


Apa artinya BERJENIS-JENIS IKAN? Artinya; berbeda-beda, baik karunia-
karunia maupun jabatan-jabatan, berbeda-beda, baik suku, kaum, bahasa
dan bangsa, tetapi ada kesatuan di dalamnya, itulah kesatuan tubuh
Kristus.
Kalau tercipta kesatuan tubuh Kristus, maka anggota-anggota tubuh yang
berbeda-beda itu saling membutuhkan satu dengan yang lain, saling
terkait satu dengan lain (1 Korintus 12: 4-6, 14-28), seperti kita
membutuhkan kasih karunia/kemurahan Tuhan lewat pembukaan rahasia
firman yang diberikan dengan Cuma-Cuma.

Kolose 3: 14-15
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah  kasih, sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan .
(3:15) Hendaklah  damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu ,
karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan
bersyukurlah.

Kasih berfungsi sebagai; pengikat yang mempersatukan dan


menyempurnakan, sebagai tandanya; takhta Allah yang memberi damai
sejahtera berkuasa di dalam hati, itulah panggilan untuk menjadi tubuh
Kristus, kiranya dapat dipahami dengan baik, supaya setiap anggota-
anggota tubuh tidak mementingkan diri sendiri.

Kolose 3: 13
(3:13)  Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain , dan  ampunilah
seorang akan yang lain   apabila yang seorang menaruh dendam terhadap
yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian.

Supaya tubuh Kristus tetap menjadi satu, ada 2 hal yang harus
diperhatikan, antara lain;
-      Sabarlah seorang terhadap yang lain.
-      Ampunilah seorang akan yang lain/saling mengampuni.
Seperti papan-papan jenang yang disalut/dilapisi dengan emas yang diikat
oleh 5 kayu lintang (Keluaran 26: 15-30), artinya; menjadi rumah
Tuhan karena kesatuan tubuh Kristus yang diikat & dipersatukan oleh
kasih Kristus.
Papan-papan jenang à rumah Tuhan/gereja Tuhan yang diikat oleh kasih
Kristus.
5 kayu lintang à korban Kristus/5 luka utama Yesus.

Yohanes 7: 37-38
(7:37) Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus
berdiri dan berseru:  "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum!
(7:38) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab
Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Minum dari air sungai kehidupan, berarti menghargai ajakan Tuhan,


yaitu; "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!”
Artinya; barangsiapa percaya kepada Tuhan, dari dalamnya hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup sampai kepada hidup yang
kekal  (Yohanes 4: 14).
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI

SIAPA DAPAT MEMISAHKANKU


DARI KASIHMU
SEKALIPUN BANYAKLAH TANTANGAN
KAU PEMBELAKU ADA DI PIHAKKU
KU KAN SANGGUP MENANGGUNG SEGALA SESUATU

DI ATAS MEZBAHMU TUHAN


KUPERSEMBAHKAN SEGENAP HIDUPKU
SEBAGAI DOMBA YANG RELA MENJADI KORBAN
NAMUN KU YAKIN TUHAN
KAU PASTI BRI-KU KEMENANGAN
SBAB KAU MEMPELAIKU YANG MENGASIHIKU

Anda mungkin juga menyukai