Anda di halaman 1dari 13

Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa Era Pandemi Covid-19

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Dokumentasi Keperawatan dosen pengampu Dr.Linda Amalia,S.Kp.,MKM.

oleh :
Andini 2009650

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang


yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa
Era Pandemi Covid-19” yang diajukan untuk tugas mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan.
Penulis merasakan banyak sekali kendala dan kesulitan dalam penyusunan
makalah ini, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya makalah ini bisa
diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat ibu Dr.Linda Amalia,S.Kp.,MKM. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Dokumentasi Keperawatan, kepada keluarga tercinta terimakasih atas doa dan
motivasi yang diberikan kepada penulis, dan kepada rekan seperjuangan yang
telah meberikan motivasi dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan
saran dan kritik yang membangun untuk penulis agar mampu menyusun makalah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembanagan ilmu Dokumentasi
Keperawatan. Akhir kata, penilis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi semua pihak.

Banjar, 14 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan penelitian.............................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 2
E. Metode Penelitian ............................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 3
A. Trend................................................................................................ 3
B. Dokumentasi Keperawatan.............................................................. 3
C. Pandemi ........................................................................................... 4
D. Covid-19 .......................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 5
A. Prinsip Pendokumentasian............................................................... 5
B. Dokumentasi Pengkajian Keperawatan ........................................... 5
C. Diagnosis Keperawatan ................................................................... 6
D. Intervensi Keperawatan.................................................................... 6
E. Evaluasi Keperawatan...................................................................... 7
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 8
A. Kesimpulan ..................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Insiden Covid-19 di Indonesia dari hari ke hari semaikin meningkat dan
ketika ini sudah menginjak bulan kedua di tahun 2021. Sudah waktunya mesti
mengerjakan proses refleksi yang bertujuan guna mengenal asuhan dan
sebagai bahan upaya perbaikan terhadap asuhan. Salah satu tenaga kesehatan
yang mesti membenahi dan menciptakan refleksi diri terhadap model
asuhannya ialah tenaga perawat. Bukan mengesampingkan tenaga kesehatan
yang lain, tetapi penekanan pengenalan dan refleksi diri pada tenaga
keperawatan ini disebabkan dalam 24 jam, tiga shift yakni pagi, sore, malam,
serta dalam tujuh hari full tidak ada lokasi tinggal sakit yang tidak terdapat
perawatnya.
Perlu digaris bawah bahwa isolasi bukan obat dari Covid-19, namun
isolasi ialah upaya memutus rantai persebaran, sementara esensinya ialah
perawatan, pengobatan, pemulihan, dan kerja sama pasien, dengan perawat
dan seluruh tenaga kesehatan dalam mencairkan kesehatan ialah komponen
yang paling utama. Sebagai garda terdepan pada era Covid 19, menurut
keterangan dari Liu, 2020 dalam The Lancet Global Health , 20 , 1-9, perawat
memiliki peran dalam asesmen, meminimalkan komplikasi dengan
mengemban monitoring ketat, mengemban manajemen jalan napas,
mengerjakan perubahan posisi, melakukan pendidikan dan kolaborasi dalam
pemberian obat. Perawat pun akan menolong pasien dalam pemenuhan
keperluan sehari-hari, tergolong pemberian carian dan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan penyingkiran, dan lain-lain.
Tidak melulu kebutuhan jasmani yang mesti dibantu, pun kebutuhan
pemenuhan keperluan psikologis, keperluan spiritual serta keperluan untuk
didengar dan dimengerti menjadi hakikat perawatan pasien. Di sisi lain,
terjadi sebuah perubahan gejala besar pada era Covid ini, di mana lazimnya di
Indonesia model keluarga empowerment ketika keluarga diasuh sangat kental
menjadi kebiasaan di Indonesia, tetapi pada era Covid-19 kebiasaan ini
berubah100 % atau bisa dikatakan kebiasaan pelibatan family dalam asuhan
di RS tidak dapat dilaksanakan sebab adanya pembatasan untuk menangkal
transmisi dan pasien mesti diisolasi sampai-sampai tidak boleh ditungggu
oleh keluarga. Dampak perawatan isolasi ini mengakibatkan perubahan yang
paling besar dan mendorong semua perawat guna lebih mengerjakan asuhan
secara komprehensif dari semua komponen bio, psiko, sosial, spiritual, dan
budaya.

1
2

Mungkin pernah mendengar testimoni yang beredar di medsos, di mana


seorang profesor dari universitas ternama di Jogja paling merasa terbantu
dengan adanya perawat, dokter, dan profesi lainnya. Di sisi lain, ada pun
keluhan yang mengucapkan adanya pasien yang merasa tidak diserahkan
asuhan dengan caring oleh perawat. Kondisi berikut yang bisa menjadi
refleksi diri yang mesti dibetulkan dan menjadi bukti bahwa asuhan
keperawatan sangatlah dinanti.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa Era
Pandemic Covid 19?
2. Bagaimana Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa Era Pandemic
Covid 19

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan gambaran Trend Dokumentasi Keperawatan Pada
Masa Era Pandemic Covid 19
2. Untuk mengetahui Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa Era
Pandemic Covid 19

D. Manfaat Penelitian
1. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi yang
dapat mendeskripsikan Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa Era
Pandemic Covid 19.
2. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa Era Pandemic
Covid 19

E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif. Prosedur penelitian diawali dengan kegiatan
penyusunan dan pengembangan pendahuluan. Kegiatan studi pendahuluan
diawali secara terencana. Artinya, sebagai persepsi, ide, dan bahan-bahan
yang diperlukan untuk penyusunan dan pengembangan penelitian
tergambarkan dalam pikiran penyusun dengan cara berliterasi. Adapun
tinjauan yang penulis ambil dari beberapa sumber yang kompeten dalam
permasalahan Trend Dokumentasi Keperawatan Pada Masa Era Pandemic
Covid 19. Tinjauan yang diambil dari jurnal, literatur dan internet.
3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Trend
Berdasarkan keterangan dari Maryati (2010) trend ialah suatu gerakan
(kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari
rata–rata evolusi dari masa-masa ke waktu. Rata-rata perubahan itu bisa
meningkat bisa berkurang. Jika rata-rata perubahan meningkat disebut trend
positif atau trend mempunyai kecenderungan naik. Sebaliknya, andai rata–
rata evolusi berkurang disebut trend negatif atau trend yang memiliki
kecenderungan menurun.
Garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas (x) adalahv
ariabel waktu. Tren garis lurus (linier) ialah suatu trend yang diramalkan
naik atau turun secara garis lurus. Variabel waktu sebagai variabel bebas
dapat memakai waktu tahunan, semesteran, bulanan, atau mingguan.
Analisis tren garis lurus (linier) terdiri atas metode kuadrat kecil atau (least
square) dan moment.
Trend menunujukkan evolusi nilai sebuah variabel yang relative stabil
evolusi populasi, evolusi harga, evolusi teknologi, dan peningkatan
produktivitas. Berdasarkan keterangan dari M.Narafi, (2013) mengatakan
ramalan penghasilan (penjualan) adalahproses aktivitas memperkirakan
produk yang akan dipasarkan atau disewakan di masa yang akan datang
dalam suasana tertentu dan diciptakan menurut data historis yang pernah
terjadi atau barangkali terjadi.

B. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan adalah aspek urgen yang perlu ditingkatkan.
Dokumentasi keperawatan menjadi salah satu faedah yang paling penting
dari perawat semenjak zaman Florence Nightingale, sistem pelayanan
kesehatan mewajibkan adanya pendokumentasian sebab dapat menjamin
kelangsungan perawatan, dapat berfungsi sebagai bukti hukum dari proses
perawatan dan mendukung evaluasi kualitas perawatan pasien, perawat yang
tidak cukup patuh dalam pendokumentasi asuhan keperawatan akan
berdampak pada rendahnya mutu kelengkapan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau
tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu
yang berwenang Potter dan Perry, (2002). Sedangkan menurut Dokumentasi
merupakan bagian integral proses keperawatan. Dokumentasi proses
4

keperawatan mencakup pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan,


tindakan, dan evaluasi terhadap klien Nursalam(2009).

C. Pandemi
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pandemi adalah
wabah yang berjangkit serempak di mana-mana atau meliputi geografi yang
luas. Artinya, virus Corona telah diakui menyebar luas hampir ke seluruh
dunia. WHO sendiri mendefinisikan pandemi sebagai situasi ketika populasi
seluruh dunia ada kemungkinan akan terkena infeksi ini dan berpotensi
sebagian dari mereka jatuh sakit. Sedangkan dilansir ABC News, pandemi
adalah epidemi global. Epidemi sendiri adalah wabah atau peningkatan kasus
penyakit dengan skala yang lebih besar.

D. Covid-19
Menurut ahli virus atau virologis Richard Sutejo (2020), Covid-19
merupakan tipe virus yang umum menyerang saluran pernafasan. Tetapi
strain covid-19 memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi akibat
adanya mutasi genetik dan kemungkinan transmisi inter-spesies."Virus ini,
seperti halnya pendahulunya, MERS dan SARS, mematikan karena
menyerang paru-paru dan menimbulkan Acute Respiratory Distress
Syndrome yang membahayakan nyawa penderita sehingga memerlukan
ventilator untuk bertahan hidup," kata Richard yang juga Head of Master in
Bio Management i3L dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
5

BAB III

PEMBAHASAN

A. Prinsip Pendokumentasian
Prinsip pendokumentasian keperawatan menjelasakan tentang
ketentuan dan persyaratan untuk melaksanakan pendokumentasian
keperawatan. Untuk menolong perawat mengetahui dan menerapkan
standar praktik pelayanan keperawatan, terdapat baikya mengetetahui
mengenai prinsip pendokumentasian dalam keperawatan. Prinsip
pendokumentasian dalam pelayanan keperawatan ialah memberikan
informasi tentang:
1) Mencerminkan sudut pandang klien terhadap pelayanan yang
diserahkan oleh perawat, mengidentifikasi kualitas pemberi asuhan
dan daftar pelaksanaan asuhan keperawatan termasuk hasil
kesehatan klien ketika ini.
2) Mempromosikan kesinambungan pelayanan keperawatan melewati
komunikasi antar profesi.
3) Mampu mengindikasikan komitmen perawat untuk menyerahkan
perawatan yang aman, kompeten dan etis.
4) Menunjukkan bahwa perawat telah merealisasikan pengetahuan
keperawatan, keterampilan dan evaluasi yang dibutuhkan oleh
standar profesional dan etika, perundang-undangan yang relevan
sesuai kepandaian rumah sakit.

B. Dokumentasi Pengkajian Keperawatan


Dokumentasi pengkajian keperawatan merupakan daftar tentang
hasil pengkajian yang dilakukan untuk mengoleksi informasi dari pasien,
membuat data dasar mengenai pasien, dan membuat daftar tentang respons
kesehatan pasien. Pengkajian yang komprehensif atau menyeluruh,
sistematis yang logis bakal mengarah dan menyokong pada identifikasi
masalah-masalah pasien. Masalah-masalah ini dengan memakai data
penkajian sebagai dasar formulasi yang ditetapkan sebagai diagnosa
keperawatan. Adapun Pada pasien yang dicurigai COVID-19 (mempunyai
3 fenomena utama demam, batuk dan sesak) perlu dilaksanakan
pengkajian:
1) Riwayat perjalanan: Petugas kesehatan mesti mendapat secara
mendetail riwayat perjalanan pasien ketika ditemukan pasien demam
dan penyakit pernapasan akut.
2) Pemeriksaan fisik: Pasien yang merasakan demam, batuk dan sesak
napas dan telah melakukan perjalanan ke Negara atau Daerah yang
6

sudah ditemukan COVID-19 perlu dilakukan isolasi tidak cukup lebih


14 hari.
C. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan ialah keputusan klinis tentang seseorang,
keluarga, atau masyarakat sebagai dampak dari masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang aktual atau potensial. Diagnosis keperawatan
sejalan dengan diagnosis medis sebab dalam mengoleksi data-data saat
mengerjakan pengkajian keperawatan yang dibutuhkan untuk mendirikan
diagnosa keperawatan ditinjau dari suasana penyakit dalam diagnosa
medis. Hasil pengkajian dan respon yang diserahkan pasien, paling tidak
sedikit diagnosis keperawatan yang diusung pada COVID-19 merupakan
1) Infeksi bersangkutan dengan kegagalan guna menghindari patogen
dampak paparan COVID-19.
2) Hipertermia bersangkutan dengan penambahan laju metabolisme.
3) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan adanya sesak napas
4) Kecemasan berhubungan dengan etiologi penyakit yang tidak
diketahui tujuan dan kriteria hasil.
5) Cegah penyebaran infeksi.
6) Pelajari lebih lanjut mengenai penyakit dan penata laksanaannya.
7) Kontrol suhu tubuh.
8) Frekuensi ekspirasi normal.
9) Kecemasan menurun.

D. Intervensi Keperawatan
Pada etape ini perawat menciptakan rencana perbuatan
keperawatan guna mengatasi masalah dan menambah kesehatan pasien.
Perencanaan keperawatan ialah suatu rangkaian pekerjaan penentuan
langkah-langkah solusi masalah dan prioritasnya, perumusan tujuan,
rencana perbuatan dan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien/klien
menurut analisis data dan diagnose. Berikut intervensi keperawatan yang
dapat dilaksanakan pada pasien dengan COVID-19:
1) Monitor vital sign: Pantau suhu pasien; infeksi seringkali dimulai
dengan suhu tinggi; monitor pun status pernapasan pasien sebab sesak
napas ialah gejala umum covid19. Perlu pun untuk diperhatikan
saturasi oksigen pasien sebab sesak napas berhubungan dengan
kejadian hipoksia.
2) Maintain respiratory isolation: Simpan tisu di samping lokasi tidur
pasien; buang sekret dengan benar; menginstruksikan pasien untuk
memblokir mulut ketika batuk atau bersin (menggunakan masker) dan
menganjurkan pengujung (siapa saja yang memasuki ruang
7

perawatan) tetap memakai masker atau batasi/hindari kontak langsung


pasien dengan pengunjung.
3) Terapkan hand hygiene: Ajari pasien dan orang yang sudah kontak
dengan pasien cuci tangan gunakan sabun dengan benar.
4) Manage hyperthermi: Gunakan terapi yang tepat guna suhu tinggi
untuk mempertahankan normotermia dan mengurangi keperluan
metabolism
5) Edukasi: Berikan informasi mengenai penularan penyakit, pengujian
diagnostik, proses penyakit, komplikasi, dan perlindungan dari virus.

E. Evaluasi Keperawatan
Implementasi keperawatan ialah serangkaian pekerjaan yang
dilaksanakan oleh perawat untuk menolong pasien dari masalah
kedudukan kesehatan yang dihadapi kepada status kesehatan yang baik
yang mencerminkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses pelaksanaan
implementasi mesti berpusat kepada keperluan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi keperluan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan
kegiatan komunikasi. Tujuan keperawatan bisa dipenuhi jika diperlihatkan
dengan:
1) Pasien dapat menangkal penyebaran infeksi.
2) Pasien bisa belajar lebih tidak sedikit tentang penyakit dan
penatalaksanaanya.
3) Suhu tubuh pasien pulang normal.
4) Pernapasan pasien normal.
5) Kecemasan pasien berkurang.
F.
8

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Penyelenggaraan proses keperawatan terdiri dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Semua tindakan itu
harus didokumentasikan sebagai bukti penyelenggaraan proses
keperawatan. Data klinis yang menyeluruh dan berbobot juga berkualitas
dapat meningkatkan bobot layanan kesehatan. Dokumentasi keperawatan
terdiri dari 1) kemampuan berkomunikasi untuk pendataan data dan
menciptakan hubungan baik antara perawat dan klien dalam solusi
masalah klien. 2) dokumentasi proses keperawatan yang adalahmetode
solusi masalah secara sistimatis sesuai kaidah keperawatan dan 3) standar
pendokumentasian dapat memberi informasi pengakuan kualitas dan
kuantitas pendokumentasian untuk memperkuat pola pendokumentasian
keperawatan
Insiden Covid-19 di Indonesia dari hari ke hari semakin bertambah
dan ketika ini sudah menginjak bulan kedua di tahun 2021. Sudah
waktunya mesti mengerjakan proses refleksi yang bertujuan guna
mengenal asuhan dan sebagai bahan upaya perbaikan terhadap asuhan.
Salah satu tenaga kesehatan yang mesti membenahi dan menciptakan
refleksi diri terhadap model asuhannya ialah tenaga perawat.

B. Saran
Untuk menjamin ketenteraman petugas dan keselamatan klien, maka
seharusnya setiap tahapan dari proses yang dilakukan didokumentasikan
dengan lengkap, sampai-sampai “apa yang direncanakan dilaksanakan, apa
yang di tulis digarap dan apa yang dikerjakan ditulis”. Hal ini
bersangkutan dengan adanya proses manajemen yang saling berhubungan
antara input yang terdiri dari SDM, sarana dan prasarana, kepandaian dan
SOP serta pengembangan kapabilitas staf yang bakal menghasilkan output
tercapainya standar yang diinginkan untuk peningkatan mutu lokasi
tinggal sakit.
Tetapi pengamalan proses manajemen keperawatan belum
terdokumentasi dengan optimal. Keberhasilan pendokumentasian asuhan
keperawatan sangat diprovokasi oleh seorang perawat sebagai ujung
tombak dalam menyerahkan asuhan keperawatan. Siagian (2002)
menyatakan bahwa kian tinggi tingkat edukasi seseorang kian besar
9

kemauan untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan. Pelatihan


adalahbagian dari proses pendidikan untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf. B. (2020). Mengenal Kata Trend Lebih Dalam. Diakses dari :


https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/F3313069_bab1.pdf

Humasfik. (2020). Refleksi Asuhan Keperawatan pada Era Covid-19. [Daring].


Diakses dari https://nursing.ui.ac.id/refleksi-asuhan-keperawatan-pada-era-
covid-19/

Siringoringo, P. (2020). Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Pada.


Pasien Covid-19. Diakses dari :
file:///C:/Users/acer/Downloads/PELAKSANAAN%20DOKUMENTASI
%20KEPERAWATAN%20PADA%20PASIEN%20TERINFEKSI
%20POSITIF%20COVID.pdf

Lilin Rosyanti. dkk. (2020). Dampak Psikologis dalam Memberikan Perawatan


dan Layanan Kesehatan Pasien COVID-19 pada Tenaga Profesional
Kesehatan. Diakses dari: file:///C:/Users/acer/Downloads/191-File
%20Utama%20Naskah-660-2-10-20200904.pdf

Setiadi. (2012). Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori


dan Praktik. Diakses dari : file:///C:/Users/acer/Downloads/KONSEP
%20DOKUMENTASI%20KEPERAWATAN.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai