Pada bab ini kita akan mempelajari dan mempraktikkan latihan kebugaran
jasmani serta merawat tubuh agar tetap segar. Setelah mempelajari materi
dalam bab ini diharapkan kalian mampu mempraktikkan materi dengan
penuh tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri.
1. Kekuatan
Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha
maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot untuk mengatasi suatu
tahanan. Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas
olahraga karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cedera.
Selain itu, kekuatan memainkan peranan penting dalam komponen-
komponen dan kemampuan fisik yang lain misalnya power, kelincahan, dan
kecepatan. Dengan demikian, kekuatan merupakan faktor utama untuk
menciptakan prestasi optimal. (Baca juga : Aktivitas Air (Akuatik) I : Gaya
dada, Gaya bebas, Gaya punggung, Gaya kupu-kupu, Loncat indah).
Gambar 1. Push up
Caranya sebagai berikut.
1) Sikap awal tidur telentang, kedua lutut ditekuk serta kedua siku ditekuk
diletakkan di belakang kepala.
2) Badan diangkat dalam posisi duduk, kedua lengan tetap berada di
belakang kepala.
3) Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, selanjutnya
semakin lama semakin ditambah ulangannya.
1) Sikap awal tidur telungkup, kaki rapat, dan kedua tangan diletakkan di
belakang kepala.
2) Angkat badan hingga dada tidak menyentuh lantai, sedangkan kedua kaki
tetap pada posisi semula.
3) Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang selama 30 detik kemudian
semakin lama semakin ditambah ulangannya.
a) Shoulder press
Shoulder press untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Caranya
siapkan barbel dengan berat sesuai kemampuan, angkat barbel dengan
kedua tangan ke atas sampai dengan kedua lengan lurus,
kemudian turunkan sampai di depan dada. Ulangi gerakan tersebut sesuai
kemampuan dengan beban latihan semakin meningkat.
Leg squat untuk melatih kekuatan otot tungkai. Caranya siapkan barbel
dengan berat sesuai kemampuan, angkat barbel dengan kedua tangan dan
diletakkan di punggung di bawah leher, tekuk lutut setengah jongkok,
kemudian luruskan lutut. Gerakan itu dilakukan berulang-ulang sesuai
dengan kemampuan, dengan beban makin lama makin meningkat.
2. Kecepatan
a. Keturunan
b. Waktu reaksi
c. Kemampuan untuk menahan tahanan luar
d. Teknik
e. Konsentrasi dan kemauan
f. Elastisitas otot (Baca juga : Aktivitas Penjelajahan Gunung : Backpacking,
Camping, Hill craft, Hiking, Mountaineering, Rock climbing)
a. Macam-macam kecepatan
Kecepatan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu kecepatan sprint,
kecepatan reaksi, dan kecepatan
bergerak.
1) Latihan percepatan
2) Lari menaiki tangga atau bukit
3) Lari menuruni tangga atau bukit
4) Latihan kecepatan reaksi (permainan hijau-hitam)
5) Lari cepat (sprint training) dengan jarak 40-60 meter. Lari cepat dapat
dilakukan dengan sikap badan tegak dan lari di tempat di belakang garis
start. Percepatlah lari di tempat sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Setelah aba-aba dibunyikan, berlarilah secepat-cepatnya. (Baca
juga : Aktivitas Air (Akuatik) II : Aktivitas akuatik, Keterampilan, Renang
gaya dada dan gaya miring)
Latihan daya tahan dalam arti muscle endurance dan circulator respiratory
endurance, antara lain sebagai berikut.
1) Fartlek
Kombinasi antara lari pelan dan lari cepat yang bervariasi tanpa melakukan
istirahat. Dapat dilakukan di lapangan, sawah/ladang, dan daerah yang
berbukit-bukit. (Baca juga : Aktivitas Senam Artistik II : Handstand, Tiger
sprong, Balance)
2) Cross country
Lari jarak jauh melintasi alam terbuka dengan kecepatan tidak terlalu lambat
dan tidak juga terlalu cepat.
1) Joging
2) Berjalan
3) Bersepeda
4) Gerakan naik turun tangga
5) Berenang
4. Kelentukan (Fleksibilitas)
1. Pengertian
a. Lari cepat 60 m.
b. Gantung angkat tubuh 60 detik untuk putra dan 30 detik untuk putri.
c. Baring duduk 60 detik.
d. Loncat tegak.
e. Lari 1200 m untuk putra dan 1000 m untuk putri. Petunjuk pelaksanaan
tes kebugaran jasmani untuk siswa seumur kalian sebagai berikut.
a. Lari 60 meter
Tujuan:
Perlengkapan:
Lintasan lari yang lurus, datar, rata, tidak licin; bendera start dan tiang
pancang; peluit; stopwatch; serbuk kapur; formulir tes dan alat tulis; nomor
dada.
Pelaksanaan:
Penilaian:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang digunakan peserta untuk berlari
menempuh jarak 60 meter.
2) Angka dicatat sampai per seratus detik bila stopwatch-nya digital. Bila
manual sampai per sepuluh detik.
b. Gantung siku tekuk/angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk
putra)
Tujuan:
Untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
Perlengkapan:
Palang tunggal yang diatur ketinggiannya, stopwatch, formulir tes dan alat
tulis, nomor dada, serbuk kapur atau magnesium.
Pelaksanaan:
Penilaian:
Tujuan:
Perlengkapan:
Pelaksanaan:
1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan yang dapat
dilakukan dengan benar selama waktu yang ditentukan.
2) Gerakan yang tidak dilakukan secara benar diberi nilai nol.
d. Loncat tegak
Tujuan:
Perlengkapan:
Pelaksanaan:
Penilaian:
Tujuan:
Perlengkapan:
Lintasan lari, stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, nomor dada,
formulir tes, dan alat tulis.
Pelaksanaan:
Penilaian:
Tabel 2.1 Nilai Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Remaja Putra Umur 16-
19 Tahun
Tabel 2.2 Nilai Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Remaja Putri Umur 16-19
Tahun
Pernahkah kalian merasakan badan letih, lelah, lesu, dan lemah? Hal ini
kemungkinan dikarenakan kekurangan gizi, belajar atau bekerja terlalu keras
setiap hari. Menjaga kondisi tubuh agar tetap selalu segar dan
berpenampilan prima dalam beraktivitas sehari-hari adalah sangat penting,
sebab dengan kondisi stamina tanpa tekanan (stress), maka aktivitas yang
dilakukan akan lebih bersemangat. Salah satu cara menjaga agar tubuh
tetap selalu segar yaitu dengan berolahraga secara teratur. Di samping itu,
makan makanan yang bergizi juga merupakan prioritas dalam menjaga
perawatan tubuh agar tetap segar.
Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang telah diakui memberikan
pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia bila dilaksanakan
dengan tepat dan terarah. Dalam arti bahwa telah diperhitungkan
pelaksanaannya berdasarkan adanya keterbatasan dari tubuh manusia
menghadapi beban kerja fisik dan kelebihan tubuh manusia menghadapi
tekanan-tekanan (stress) yang semakin meningkat.
Olahraga sebagai bagian dari budaya kehidupan telah lama dianggap sebagai
cara yang tepat untuk meningkatkan kesehatan. Sejalan dengan kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berhasil pula diungkap banyak
hal tentang misteri yang selama ini menyelimuti hubungan antara latihan
fisik dengan derajat kesehatan. Misalnya para ahli membuktikan bahwa
berbagai fungsi organ tubuh akan meningkat dengan nyata apabila diberi
latihan fisik yang memadai. Perubahan-perubahan itu dapat bersifat
permanen maupun temporer. Pada anak-anak yang aktif bergerak akan
dijumpai tulang-tulang yang lebih kuat dan jantung yang lebih tebal dan
besar. Beberapa perubahan sering hilang apabila latihan dihentikan, tetapi
akan kembali lagi bila latihan dimulai kembali (bersifat reversibel).