Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala,


karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
ditugaskan oleh Dr. Seno Andri, M.Si pada Mata Kuliah Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………… ii


Daftar isi ………………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………... 1
I.1. Latar Belakang ……………………………………….…….. 1
I.2. Rumusan Masalah …………………………………….……. 1
I.3. Tujuan Penulisan …………………………………………….. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
II.1 Pengembangan Sumber Daya Manusia ……………………. 3
II.2 Produktivitas Organisasi …....………………………………… 5
II.3 Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas
Organisasi ………………………………………………………. 7
BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………… 9
III.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 9
III.1 Saran ……………………………………..……………………. 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat
dalam suatu organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Secara
umum sumber daya yang terdapat dalam organisasi bisa dikelompokkan ke dalam
dua macam, yakni sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya
non manusia (non-human resources). Dari keseluruhan sumber daya yang
tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber
daya manusia paling penting dan sangat menentukan serta berpengaruh dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi. Salah satu program untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas adalah program pengembangan pegawai
melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Program ini dinilai cukup baik karena
dapat meningkatkan kemampuan pegawai yang dimiliki pemerintah sehingga
dengan bekal keterampilan yang diperoleh selama pendidikan para pegawai
tersebut dapat membantu pemerintah mencapai tujuan pemerintah serta mampu
mendukung daya saing perusahaan secara berkesinambungan.
Adapun dalam melaksanakan Diklat ini harus diperlukan suatu
perencanaan yang baik, sistematis dan terarah. Sehingga hasil dari pelaksanaan
ini dapat memberi masukan yang positif bagi perusahaan. Selain itu karena biaya
untuk pelaksanaan Diklat cukup besar maka pelaksanaan Diklat harus dilakukan
dengan semaksimal mungkin meminimalisir pemborosan biaya. Secara umum,
tujuan dari pelatihan dan pengembangan pegawai/ karyawan memang untuk
meningkatkan kemampuan dan produktivitas /pegawai karyawan namun Pelatihan
dan Pengembangan tidak menjamin terjadinya peningkatan Produktivitas seorang
Pegawai/karyawan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan membahas
“Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Produktivitas
Organisasi”.

I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut :


1. Apa itu Pengembangan Sumber Daya Manusia ?
2. Apa Itu Produktivitas Organisasi ?
3. Apakah Pengembangan Sumber Daya Manusia mempengaruhi Produktivias
Organisasi?

I.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari Penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu Pengembangan Sumber Daya Manusia.
2. Untuk mengetahui apa Itu Produktivitas Organisasi.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia
terhadap Produktivitas Organisasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

 II.1. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,


teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis,
dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan
kompetensi.
Menurut A.Anwar Prabu Mangku Negara (2004:44) pengembangan
merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan
prosedur sistematis dan teroganasis dimana pegawai manajerial mempelajari
pengetahuan konseptuan dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Pada
hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal
yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab
dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan
suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan
sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas
prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah
tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi
mandiri (Iskandar Wiryokusumo, 2011). Sumber Daya Manusia adalah
manusia/orang yang bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai,
karyawan, personil, pimpinan / manajer, pekerja, tenaga kerja, majikan buruh dan
sebagainya.
Menurut Irianto(2001) Pengembangan SDM adalah peningkatan kualitas
SDM melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan.
Disamping itu pengembangan SDM merupakan aplikasi program pelatihan dan
pendidikan di dalam organisasi dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran.
Malayu S.P Hasibuan (2010: 120) menyatakan bahwa “Pendidikan dan pelatihan
adalah suatu proses untuk meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan moral
pegawai”. Dengan kata lain orang yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan
secara berencana cenderung lebih dapat bekerja secara terampil jika dibandingkan
dengan pegawai yang tidak mengikuti pendidikan dan pelatihan.

3
Oleh karena itu pendidikan dan pelatihan semakin penting karena tuntutan
pekerjaan sebagai akibat dari perubahan situasi, kondisi kerja, dan kemajuan
teknologi yang semakin hari semakin ketat persaingannya. Berdasarkan pemaparan
di atas dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program pendidikan dan
pelatihan sangatlah penting bagi pegawai baik untuk masa sekarang ataupun masa
yang akan datang, karena dengan adanya pendidikan dan pelatihan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, sikap serta produktivitas pegawai akan
meningkat,.Ambar T Sulistiyani & Rosidah (2009: 223) menyatakan bahwa program
pelatihan mempunyai tiga tahap aktivitas yang mencangkup:
a) Penilaian kebutuhan pelatihan yang tujuannya adalah mengumpulkan
informasi untuk menentukan dibutuhkan atau tidaknya program pelatihan.
b) Pengembangan program pelatihan (development) bertujuan untuk merancang
lingkungan pelatihan dan metode-metode pelatihan yang dibutuhkan guna
mencapai tujuan pelatihan.
c) Evaluasi program pelatihan (evaluation) mempunyai tujuan untuk menguji dan
menilai apakah program-program pelatihan yang telah dijalani, secara efektif
mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
tahapan dalam pendidikan dan pelatihan itu terdiri dari analisis kebutuhan,
penentuan sasaran yang sesuai dengan isi program, pelaksanaan program
pendidikan dan pelatihan, dan penilaian pelaksanaan program.Menurut Hani
Handoko,(2001)bentuk pelatihan danpengembangan SDM dibagimenjadi dua,yaitu:
1. On thejob training

On the job training berarti meminta seseorang untuk mempelajari pekerjaan


itu dengan langsung mengerjakannya. Adapun berbagai macam metode atau
tehnik ini biasa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut :
a.Rotasi Jabatan
b.Pelatihan (Training)
c.Magang(Apprenticeship)

2.Off the job training


Merupakan kegiatan yang diselenggarakan di lokasi terpisah. Program ini
memberikan kepada individu-individu keahlian dan pengetahuan yang mereka

4
butuhkan untuk menunaikan pekerjaan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja
regular mereka. berupa :
1)Kursus
2)Pendidikan.
3)Workshop

II.2 Produktivitas Organisasi


A.    Pengertian Produktivitas
Menurut Swastha dan Sukotjo (1993:281) pengertian produktivitas adalah
“sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan
jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi
dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut”.Putti (1989:7)
menjelaskan bahwa produktivitas adalah “suatu tingkat perbandingan antara
besarnya keluaran dengan besarnya masukan”. Dengan demikian hal ini
menjelaskan bahwa kuantitas keluaran yang dapat dihasilkan di sejumlah masukan
tertentu.

Menurut Hasibuan (2002 produktivitas adalah perbandingan antara output


(hasil) dan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya mungkin oleh adanya
peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan
adanya peningkatan keterampilan dan tenaga kerja.Dari uraian sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa produktivitas adalah kemampuan seseorang karyawan/Pegawai
dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh
keluaran atau hasil yang optimal dalam rangka pelaksanaan tugas yang telah
dibebankan kepadanya serta pencapaian hasil kerja yang telah ditentukan.

B.     Pentingnya Produktivitas


Suatu organisasi baik itu organisasi besar maupun kecil ,Publik atau swasta
akan tergugah oleh pentingnya arti perbaikan tingkat produktivitas kerja.
Menurunnya pertumbuhan dalam tingkat pendapatan perkapita dan standar
kehidupan, adanya tekanan-tekanan dari tingkat inflasi, persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan neraca pembayaran dan upaya pemeliharaan kekuatan nilai mata
uang, semuanya ini telah menyebabkan timbulnya minat peningkatan
produktivitas.Adanya penurunan keuntungan yang rendah. Pentingnya peningkatan
produktivitas disebabkan karena adanya kenyataan bahwa tingkat produktivitas yang

5
tinggi akan dapat memperkuat perekonomian Negara yang selanjutnya akan
menghasilkan perbaikan standar kehidupan dalam artian ketenagakerjaan,
pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Organisasi sebagai alat atau sarana untuk memenuhi kebutuhan pegawai.
Meskipun demikian, organisasi didirikan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
perseorangan, tetapi juga berhubungan dengan kelangsungan hidup
organisasitersebut melalui produktivitas. Pencapaian produktivitas digabungkan
dengan pemenuhan kebutuhan pegawai /karyawan hendaknya menjadi perhatian
setiap organisasi.Pola dan sistem kerja yang dianut saat ini harus efisien dan efektif
ketimbang pola dan sistem kerja masa lalu, dan output yang bakal dicapai di waktu
yang akan datang harus lebih berkualitas ketimbang output saat ini.Pola perilaku
yang demikian mengakibatkan pegawai selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kerja mereka, ini barang kali merupakan salah satu motivasi bagi tenaga
yang bersangkutan. Pegawai yang mempunyai perilaku demikian terdorong untuk
menjadi dinamis, kreatif, inovatif, terbuka, serta sikap cepat tanggap terhadap
gagasan-gagasan dan perubahan baru.
Produtivitas kerja juga merupakan motif ekonomi untuk memperoleh hasil
sebanyak mungkin dengan biaya sekecil-kecilnya. Dan produktivitas kerja sebagai
aksentuasi penerapan motif ekonomi yang banyak terletak pada faktor manusia
pelaksana kegiatan organisasi itu sendiri yaitu para anggota, pegawai atau
pelaksana, sehingga organisasi selalu berupaya agar pegawai selalu terlibat utuk
mengembangkan dirinya dan memberikan produktivitas kerja setinggi mungkin untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.sehingga wujud dari capaian tujuan
tersebut dapat dipahami sebagai Produktivitas Organisasi .

C.    Jenis-Jenis Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas dibedakan empat jenis lingkup pengukuran yaitu:


1. Pengukuran produktivitas tingkat makro yaitu secara rasional dam regional.
Out putnya produk domestik bruto dan in putnya berupa tenaga kerja.
2. Pengukuran produktivitas tingkat sektoral yaitu sektor industri, pertanian, jasa
dan sektor-sektor lain. Keluarannya berupa produk domestik bruto sektoral
sedangkan masukannya berupa tenaga kerja.
3. Pengukuran produktivitas tingkat perusahaan. Keluarannya berupa nilai
tambah dan masukannya berupa tenaga kerja.

6
4. Pengukuran produktivitas tingkat individu dan unit tertentu. Keluarannya
berupa jumlah produk yang dihasilkan dan masukannya berupa tenaga kerja.

 II.3 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Produktivitas 


Organisasi

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Penggunaanteknologi menuntut


semua Organisasi harus mampu mengambilalternatif pilihan untuk
mengembangkan SDM agar dapat menguasai dan menerapkan ilmupengetahuan
dan teknologitersebutkedalam organisasi.kemampuanyang baikdari Sumber Daya
Manusiaadalah syaratmutlak Untukmewujudkanefektifitasorganisasi, dan Sumber
Daya Manusia harus dikembangkan sesuai kebutuhan organisasi.Dengan
dilaksanakan pelatihan dan pengembangan, maka akan memutakhirkan
kemampuan karyawan yang sejalan dengan perubahan teknologi.Sehingga akan
meningkatkan produktifitas karena karyawan akan mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan cara dan metode baru yang lebih efektif dan efisien dengan
sistem teknologi.

Menurut Sulistyani dan Rosidah (2003: 200), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi produktivitas ,antara lain:
a.  Knowledge
Pengetahuan (knowledge) sesungguhnya sebagai salah satu yang mendasari
pencapaian produktivitas. Pengetahuan lebih berorientasi pada intelejensi, daya
pikir, dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang.
Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan
mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif;
b. Skills
Keterampilan (skills) adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional
mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui
proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis;
c.       Abilities
Abilities (kemampuan) terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh
seorang pegawai. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk
kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang tinggi, diharapkan memiliki ability yang tinggi pula.

7
d. Attitude

Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan yang


terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku
kerja seseorang maka akan menguntungkan. Pencapaian produktivitas yang tinggi
merupakan dambaan setiap organisasi/ institusi baik swasta maupun pemerintahan.
Untuk meningkatkan produkivitas, banyak organisasi telah mengembangkan
program-program peningkatan produktivitas. Menurut Putti (1986), program
peningkatan produktivitas kerja yang bisa dilakukan organisasi:

a) program kerjasama kelompok,


b) penggunaan metode-metode baru  melaksanakan kegiatan kerja,
c) program mekanisasi dan komputerisasi,
d) program pemberian berbagai insentif, e) program pelatihan dan pendidikan.

Berdasarkan uraian diatas tentang Produktivitas dan Pengembangan


Sumber Daya manusia pada suatu Organisasi baik Publik maupun Swasta terlihat
bahwa Produktivitas Organisasi akan meningkat apabila Pengembangan Sumber
Daya Manusia pada organisasi tersebut dilakukan melalui Program Pendidikan dan
pelatihan yang tepat efektif dan Efisien sesuai dengan kebutuhan Sumber Daya
Manusia yang ada pada Organisasi tersebut.

Pengembangan SDM merupakan program yang selalu diterapkan oleh


Organisasi/perusahaan kepada para pegawainya.guna menciptakan sumber daya
manusia yang mampu bekerja secara produktif, inovatif serta kreatif sehingga akan
dapat memajukan Organisasi /perusahaan.Dari hal tersebut dan uraian tentang
pelatihan dan Pengembangan diatas menunjukkan bahwa Program Pelatihan dan
pengembangan SDM tentunya akan mempengaruhi Produktivitas kerja seseorang
pegawai ,namun untuk dapat terciptanya produktivitas yang tinggi sesuai yang
diharapkan organisasi, tergantung jenis pelatihan dan pengembangan SDM yang
dibutuhkan Organisasi itu tersebut dan bagaimana tahapan Pelatihan dan
Pengembangan SDM itu dilaksanakan dengan tepat.

8
BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai adalah


pengetahuan, keterampilan, kemampuan serta pemenuhan kebutuhan hidup
pegawai baik yang bernilai psikologis maupun ekonomi. Pengetahuan ,Keterampilan
dan Kemampuan merupakan hasil Pengembangan dari Sumber Daya Manusia pada
suatu Organisasi baik Publik maupun Swasta .Pengembangan Sumber Daya
Manusia akan mampu meningkatkan Produktivitas Organisasi apabila
Pengembangan yang tepat efektif dan Efisien sesuai dengan kebutuhan Sumber
Daya Manusia yang ada pada Organisasi tersebut. Maka Pengembangan Sumber
Daya Manusia akan mempengaruhi Produktivitas Organisasi.

III.2. Saran
Setiap Organissai Publik maupun Swasta harus selalu melakukan
Pengembangan terhadap Sumber Daya Manusianya ,Organisasi harus mampu
memberikan Pengembangan yang efektif dan Efisien sesuai dengan Kebutuhan
Pegawai atau Karyawan yang ada . Organisasi harus melakukan Evaluasi terhadap
Pengembangan yang telah diberikan baik dalam dalam bentuk Pelatihan maupun
Pendidikan ,agar betul- berdampak terhadap Produktivitas Organisasi .

9
DAFTAR PUSTAKA

A. Anwar Prabu Mangkunegara (2004).Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja


Rosdakarya, Bandung A. Anwar Prabu Mangkunegara
JusufIrianto, 2001,Tema-temaPokokManajemenSDM, Jakarta: PTSICGroup,
HaniHandoko, 2001,ManajemenPersonaliadanSDM,edisi2,(Yogyakarta:BPFE,
Iskandar Wiryokusumo. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.Jakarta: Bumi
Aksara
Malayu S.P. Hasibuan. (2002). Managemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Bumi
Aksara. Malayu S.P. Hasibuan
Malayu S.P. Hasibuan. (2010). Managemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Bumi
Aksara. Mala
Putti Joseph M,1986 “Memahami Produktivitas “ Bina Rupa Aksara,Jakarta
Sulistyani, A.T dan Rosidah. 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.
Yogyakarta. Sulistiyani dan Rosidah, (2009), Manajemen Sumber Daya
Manusia, (Yogyakarta : Graha Ilmu).
Swastha dan sukotjo 1993 ,Pengantar Bisnis Moders (Pengantar Ekonomi
Perusahaan Modern). Liberty Offset Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai