Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Sumber Daya Manusia

“ Pentingnya Penerapan Disiplin Kerja Untuk


Meningkatkan Kinerja Karyawan ”

Oleh :

NAMA : KADEK DESI KERTIANI

NIM : 20.21.1.12342

KELAS : 02/RSR/MANAJEMEN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA

HANDAYANI DENPASAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pentingnya
Penerapan Disiplin Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan” tepat pada
waktunya.

Disiplin kerja merupakan kepatuhan karyawan terhadap seluruh aturan


yang ada di perusahaan tempat ia bekerja. Memiliki karyawan yang disiplin tentu
saja akan memberikan dampak yang signifikan kepada perusahaan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Ida Ayu Inten Kusuma Dewi selaku Dosen dari Manajemen Sumber Daya
Manusia. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
pentingnya disiplin kerja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 27 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latara Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Disiplin Kerja ................................................................... 3

2.2 Aspek – Aspek Dalam Disiplin Kerja ................................................. 5

2.3 Faktor Yang Memepengaruhi Disiplin Kerja ..................................... 6

2.4 Pengaruh Disi[lin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ....................... 7

2.5 Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Untuk Meningkatkan

Disiplin kerja ....................................................................................... 9


BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................. 11

Daftar Pustaka

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan, organisasi maupun lembaga tentu ingin mendapatkan kinerja
karyawan yang baik dalam setiap bidangnya masing – masing. Dalam pemeliharaan dan
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) sendiri tentu harus mendapat perhatian yang
lebih. Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang perperan penting untuk
kelangsungan perusahaan/instansi. Kinerja merupakan hasil yang dicapai dari yang telah
dilakukan, di kerjakan seseorang dalam melaksanakan kerja atau tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan prestasi kerja atau
performance, yaitu hasil kerja selama periode tertentu.
Pada umumnya orang – orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber
daya manusia sependapat bahwa penilaian prestasi kerja para pegawai merupakan bagian
penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan. Kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas
kinerja suatu perusahaan/instansi. Oleh karena itu, diperlukannya sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi yang tinggi karena keahlian atau kompetensiakan dapat
mendukung peningkatan prestasi kinerja karyawan. Selama ini banyak perusahaan yang
belum mempunyai karyawan dengan kompetensi yang memadai, ini dibuktikan dengan
rendahnya produktivitas karyawan dan sulitnya mengukur kinerja karyawan di lungkup
perusahaan.
Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para karyawan di
perusahaan guna memenuhi begbagai ketentuan. Dalam penerapannya, disiplin lebih
ditekankan pada unsur kesadaran individu untuk mengikuti peraturan – peraturan yang
berlaku dalam suatu perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja
adalah hubungan kerja yang erat dan saling membantu antar sesama karyawan dan antara
karyawan dengan pimpinan akann mempunya pengarug yang baik terhadap kepuasan
kerja karyawan sehingga berujung pada output kinerja yang baik pula.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan disiplin kerja?
1.2.2 Apa saja yang menjadi aspek dalam disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja
karyawan?
1.2.3 Faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin kerja?
1.2.4 Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
1.2.5 Upaya apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan disiplin kerja?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan disiplin kerja
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja yang menjadi aspek dalam disiplin kerja untuk
meningkatkan kinerja karyawan
1.3.3 Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin kerja
1.3.4 Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
1.3.5 Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
disiplin kerja

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Disiplin Kerja


Disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota
organisasi/instansi maupun perusahaan memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. Disiplin
kerja adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
perusahaan/instansi baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin kerja dapat
didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai patuh dan taat terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar
tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Disiplin kerja merupakan bagian atau variabel yang sangat penting dalam
pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, disiplin kerja diperlukan dalam suatu
organisasi agar tidak terjadi keteledoran, penyimpangan atau kelalaian yang menyebabkan
terjadinya pemborosan dalam melakukan pekerjaan. Disiplin kerja adalah suatu alat yang
digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar bersedia mengubah
perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Disiplin kerja memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan maupun bagi para
karyawan. Bagi perusahaan, adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan
kelancaran pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil yang optimal. Bagi karyawan, disiplin
kerja akan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan semangat kerja karyawan juga
bertambah. Hal ini membuat karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan penuh
kesadaran. Perusahaan harus menciptakan peraturan atau tata tertib dalam pelaksanaan disiplin
kerja. Peraturan atau tata tertib yang diciptakan harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dalam
perusahaan. Peraturan - peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja, antara lain :
1. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam istirahat
2. Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan
3. Peraturan cara - cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja lain

3
4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh karyawan selama
dalam perusahaan.

Disiplin kerja yang baik adalah apabila karyawan mematuhi peraturan, yakni karyawan
datang tepat waktu, tertib dan teratur. Tepat waktu, tertib dan teratur yang dimiliki oleh
karyawan menandakan bahwa karyawan tersebut memiliki disiplin kerja yang tinggi, sehingga
memberi pengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut. Kedua, berpakaian rapi. Berpakaian
rapi juga didukung dengan seragam yang sesuai dengan atribut yang telah ditentukan.
Karyawan yang menggunakan seragam dan atribut yang sesuai dengan ketentuan menandakan
bahwa karyawan tersebut mematuhi peraturan perusahaan. Hal ini juga dapat memberikan
kepercayaan diri kepada karyawan sehingga kinerja karyawan tersebut meningkat. Ketiga,
mampu menggunakan perlengkapan kerja dengan hati-hati. Sikap hati – hati yang ditunjukkan
karyawan dapat di artikan bahwa karyawan tersebut tidak menghindar dari kewajibannya. Hal
ini menandakan bahwa disiplin kerja telah dimiliki oleh karyawan tersebut. Keempat,
mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan. Karyawan yang mengikuti cara kerja dan
peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan, maka disiplin kerja karyawan memberikan
pengaruh terhadap kinerjanya. Kelima, memiliki tanggung jawab yang tinggi. Tanggung jawab
yang tinggi mempengaruhi disiplin kerja. Karyawan yang memiliki tanggung jawab terhadap
segala sesuatu menandakan bahwa karyawan tersebut memiliki tingkat disiplin kerja yang
tinggi.

4
2.2 Aspek – Aspek Dalam Disiplin Kerja
Ukuran disiplin kerja bagi karyawan memiliki beberapa aspek yaitu:

1. Pemahaman terhadap peraturan dan standar organisasi. Tanpa memahami peraturan


terlebih dahulu mustahil seorang pegawai dapat mematuhi atau melanggar peraturan
tersebut. Hal ini berarti, sebelum mematuhi suatu peraturan organisasi perlu diketahui
apakah pegawai sudah mengetahui atau memahami standar dan peraturan organisasi
tersebut dengan jelas. Seorang pegawai dikatakan menunjukkan disiplin yang baik
bila menunjukkan usaha-usaha untuk memahami secara jelas peraturan dan standar
organisasi. Berarti pegawai secara proaktif berusaha mendapatkan informasi tentang
peraturan di tempat kerja secara jelas, sehingga pegawai akan rajin mengikuti
briefing, membaca pengumuman, atau menanyakan ketidakjelasan suatu peraturan.
Sebaliknya, pegawai akan memiliki disiplin kerja yang buruk bila ia tidak
menunjukkan pemahaman sama sekali terhadap peraturan-peraturan organisasi.
2. Terdapatnya kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan dan standar organisasi. Salah
satu aspek utama dalam penilaian kedisiplinan seorang pegawai adalah jumlah
peringatan dan sangsi terhadap pelanggaran yang dibuat. Pegawai mempunyai
disiplin tinggi jika tidak mempunyai catatan pelanggaran selama masa kerja, mentaati
peraturan tanpa ada paksaan dan secara sukarela serta dapat menyesuaikan diri
dengan aturan organisasi yang telah ditetapkan.
3. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Pegawai yang
berdisiplin senantiasa menghargai waktu sehingga membuat bekerja tepat waktu, tahu
kapan memulai dan mengakhiri suatu pekerjaan, tahu membedakan kapan waktu
istirahat dan kapan waktu bekerja serius, menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Aspek keteraturan proses dalam menjalankan tugas. Keteraturan proses menimbulkan
kualitas-kualitas pekerjaan yang meliputi perencanaan, pengurutan metode atau tata
kerja yang tertib dan teratur. Pegawai yang berdisiplin dalam melaksanakan pekerjaan
mengetahui dengan baik urutan perencanaan pekerjaan secara rapi agar dapat bekerja
efektif dan produktif.

5
2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah:
1. Besar kecilnya pemberian kompenisasi Besar kecilnya kompenisasi dapat
mempengaruhi tegaknya disiplin. Bila ia menerima kompenisasi yang memadai,
mereka akan dapat bekerja tenang dan tekun.
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam organisasi Keteladanan pimpinan sangat
penting sekali, karena dalam lingkungan organisasi. Semua pegawai akan selalu
memerhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan
bagaiamana pimpinan ia dapat mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan
sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan. Pembinaan disiplin tidak
akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada aturan tertulis yang pasti
untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila
peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah
sesuai dengan kondisi dan situasi. d. Keberanian pimpinan dalam mengambil
tindakan. Bila seorang pegawai yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian
pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang
dibuatnya, Adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yaang
ada.
4. Ada tidaknya pengawasan pimpinan Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi perlu ada pengawasan, yang akan mengarahkan para pegawai agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Dengan adanya pengawasan maka sedikit banyaknya pegawai, akan terbiasa
melaksanakan disiplin kerja.
5. Ada tidaknya perhatian kepada para pegawai. Karyawan/pegawai adalah manusia
yang mempunyai perbedaan karakter antara yang satu dengan yang lain. Seorang
pegawai tidak hanya puas dengan penerimaan kompenisasi yang tinggi, pekerjaan
yang menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari
pimpinannya sendiri. Keluhan dan kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan
jalan keluarnya, dan sebagainya. Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang
besar kepada para pegawai akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik.

6
Pimpinan demikian akan selalu dihormati dan dihargai oleh para karyawan, sehingga
akan berpengaruh besar kepada prestasi, semangat kerja, dan moral kerja karyawan.
6. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Kebiasaan-
kebiasaan positif antara lain :
• Saling menghormati, bila ketemu dilingkungan pekerjaan.
• Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya,sehingga para
pegawai akan turut merasa bangga dengan pujin tersebut.
• Sering mengikutsertakan pegawai dalam pertemuan-pertemuan, apalagi
pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.
• Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan
menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa, walaupun kepada
bawahan sekalipun

2.4 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja telah dibuktikan dengan adanya
beberapa penelitian. Kedisplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.
Kedisplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan- peraturan
organisasi dan normanorma social.
Dalam penelitian Ova Nuracto Sofiati, disiplin kerja memberikan pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, baik dalam bentuk preventif, korektif dan
progresif. Disiplin kerja pegawai bagian dari faktor kinerja. bahwa salah satu faktor
penentu dari efektivitas kinerja adalah disiplin kerja. Disiplin kerja harus dimiliki setiap
karyawan dan harus dibudayakan dikalangan pegawai agar dapat mendukung tercapainya
tujuan organisasi karena merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan kerja dan juga
tanggung jawab diri terhadap organisasi atau perusahaan.
Holil dan Sriyanto dalam penelitainnya menyatakan bahwa dari perspektif
organisasi, disiplin kerja dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi
terhadap setiap aturan yang berlaku didalam organisasi, yang terwujud diberi melalui
sikap,perilaku, dan perbuatan yang baik sehingga tercipta kebaraturan.

7
Disiplin sangat berpengaruh pada kinerja pegawai, karena merupakan ketaatan dan
kesediaan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan. Sikap disiplin harus
dimiliki oleh setiap pegawai tanpa ada rasa keterpaksaan dan juga pengawasan oleh
pimpinan organisasi. Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organsasi baik
bersifat profid oriented dan non profid oriented yang dihasilkan selama satu periode
tertentu. Kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikatorindikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.
Dalam bagan dibawah ini, factor kinerja karyawan meliputi (disiplin kerja
motivasi kerja,pengetahuan dan keterampilan), lingkungan internal organisasi meliputi
(kepemimpinan, strategi organisasi, visi dan misi, stuktur organisasi, pendidikan dan
pelatihan, dan kebijakan organisasi) dan faktor lingkungan organisasi.

8
Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan eksternal, lingkungan internal
organisasi, dan faktor internal pegawai. Ada hubungan disiplin kerja dengan kinerja
pegawai terdapat pada perilaku kerja yang harus ditingkatkan.59 Disiplin kerja harus
dimiliki oleh setiap pegawai agar dapat mendukung tercapainya organisasi karena
merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan kerja dan tanggung jawab diri tehadap
organisasi atau perusahaan.

2.5 Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja


Disiplin yang baik adalah disiplin yang timbul karena keinsafan, kesadaran bukan
karena terpaksa, sehingga diperlukan adanya usaha untuk meningkatkan sikap disiplin.
Untuk meningkatkan sikap disiplin perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Memberi penghargaan kepada pegawai yang telah menyelesaikan tugas dengan baik
dan teratur.
b. Memberikan teguran kepada pegawai yang berbuat salah.
c. Memberikan penjelasan dan penerangan mengenai hal yang belum diketahui untuk
menghilangkan rasa ragu-ragu.
d. Memberikan latihan dan kegiatan yang berkesinambungan untuk menambah
ketrampilan dan rasa percaya diri.
Disiplin itu dapat tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman
kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak pada masa
kanak - kanak dan terus berkembang dan menjadikannya bentuk disiplin yang semakin
kuat.
Sikap mental seseorang terhadap nilai budaya yang ada disekitarnya akan dapat
dibentuk dan dikembangkan dengan berbagai cara, yaitu melalui jalur-jalur :
1. Pendidikan informal didalam keluarga, pendidikan formal dalam sekolah atau
didalam masyarakat.
2. Latihan-latihan yang terutama menekankan pada pembentukan kebiasaan untuk sikap
patuh dan taat, yang dapat membentuk semangat penguasaan diri dan pengendalian
diri.
3. Penanaman pengaruh dalam bentuk pemberian keteladanan atau panutan, koreksi,
ganjaran, pujian atau penghargaan, serta pengendalian.

9
Melalui jalur tersebut diharapkan perilaku seseorang khususnya sikap mentalnya dapat
terbina yang akan memperlihatkan sikap kepatuhan dan ketaatan. Perwujudannya tampak
dalam perbuatan dan tindakan positif terhadap sistem nilai budaya masyarakat

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Disiplin di tempat kerja tidak hanya semata-mata patuh dan taat terhadap sesuatu
yang kasat mata, seperti penggunaan seragam kerja, datang dan pulang sesuai jam kerja,
tetapi juga patuh dan taat terhadap sesuatu yang tidak kasat mata tetapi melibatkan
komitmen, baik dengan diri sendiri ataupun komitmen dengan organisasi (kelompok
kerja). Jika dikaitkan dengan tujuan organisasi, maka disiplin kerja pada dasarnya
merupakan upaya untuk menyesuaikan diri dengan aturan organisasi sehingga tercapai
tujuan organisasi. Hal itu berarti, terpenuhinya standar ukuran prestasi. Hal ini sesuai
dengan pengertian disiplin kerja yaitu suatu sikap dan perilaku yang berniat untuk
mentaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran diri untuk
menyesuaikan dengan peraturan organisasi. Disiplin kerja merupakan sarana untuk
mencapai tujuan organisasi
3.2 Saran
Disiplin dalam bekerja sangatlah penting sebab dengan kedisiplinan tersebut
diharapkan sebagian besar peraturan ditaati oleh para pegawai, bekerja sesuai dengan
prosedur, sehingga pekerjaan terselesaikan secara efektif dan efisien serta dapat
meningkatkan produktivitas.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/423077110/jurnal-kinerja-karyawan
https://www.academia.edu/28624697/PENGARUH_DISIPLIN_KERJA_DAN_INSE
NTIF_TERHADAP_KINERJA_KARYAWAN
https://www.academia.edu/28723122/Pengaruh_Lingkungan_Kerja_dan_Kompensasi
_terhadap_Kedisiplinan_serta_Dampaknya_pada_Kinerja_Karyawan_Bagian_Produk
si_CV_Aneka_Ilmu_Sayung_doc

12

Anda mungkin juga menyukai