Anda di halaman 1dari 7

PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TANDA BAHAYA

BAYI BARU LAHIRDI BPM BIDAN JEANNE 2016

Nur Romdhona
Astriani Hapsari

Abstrak
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan
indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan
masyarakat, baik pada tatanan provinsi maupun nasional. Pada tahun 2012
Angka Kematian Bayi di Jawa Barat 30 per 1.000 kelahiran hidup dan di Kota
Depok Angka Kematian Bayi sebanyak 114 per 1.000 kelahiran hidup.
Pengetahuan, kemampuan dan kepercayaan diri ibu dalam melakukan
perawatan yang adekuat bagi bayinya, terutama kemampuan untuk mengenali
tanda - tanda penyakit atau masalah bayi yang umum, seperti ikterus, hipotermi
dan tanda bahaya lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di BPM Bidan Jeanne 2016, penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan sampel 60 responden. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan yang bersifat tertutup
pada masing-masing variabel.
Hasil yang didapat dari penelitian pengetahuan ibu hamil tentang
pengertian tanda bahaya bayi baru lahir menunjukan sebanyak 46responden
(76.7%) mempunyai pengetahuan baik, tentang gejala dan tanda bahaya bayi
baru lahir menunjukan sebanyak 38 responden (63.3%) mempunyai
pengetahuan cukup, tentang penyebab terjadinya tanda bahaya bayi baru lahir
menunjukan sebanyak 42 responden (70%) mempunyai pengetahuan baik, dan
tentang komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir yang disertai
dengan tanda bahaya menunjukan sebanyak47 responden(78.3%) mempunyai
pengetahuan baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan, pengertian, gejala
dan tanda bahaya, penyebab dan komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi
baru lahir yang disertai dengan tanda bahaya di BPM Bidan Jeanne dapat
dikategorikan baik.
Kata kunci : Tanda bahaya bayi baru lahir

PENDAHULUAN indikator yang lazim digunakan


untuk menentukan derajat kesehatan
Tanda bahaya bayi baru lahir masyarakat, baik pada tatanan
adalah suatu keadaan atau masalah provinsi maupun nasional. Angka
pada bayi baru lahir yang dapat Kematian Bayi di Indonesia masih
mengakibatkan kematian pada bayi. sangat tinggi dibandingkan dengan
Angka Kematian Bayi (AKB) atau negara berkembang lainnya.
Infant Mortality Rate merupakan
Menurut WHO pada tahun mengenali tanda - tanda penyakit
2013 AKB di dunia 34 per 1.000 atau masalah bayi yang umum,
kelahiran hidup, AKB di negara seperti ikterus, hipotermi dan tanda
berkembang 37 per 1.000 kelahiran bahaya lainnya (Varney, 2008).
hidup dan AKB di negara maju 5 per Para orang tua terutama ibu
1.000 kelahiran hidup. AKB di Asia hamil seharusnya mengetahui tanda
Timur 11 per 1.000 kelahiran hidup, bahaya terhadap bayi mereka agar
Asia Selatan 43 per 1.000 kelahiran dapat mewaspadai sejak dini, karena
hidup, Asia Tenggara 24 per 1.000 tanda bahaya bayi baru lahir
kelahiran hidup, dan Asia Barat 21 merupakan gejala yang mampu
per 1.000 kelahiran hidup (WHO, mengancam kesahatan bayi, bahkan
2014). dapat menyebabkan kematian bayi.
Survei Demografi Kesehatan Dengan mengetahui tanda bahaya
Indonesia (SDKI) 2012 bayi baru lahir sejak dini, bayi akan
menyebutkan Angka Kematian Bayi lebih cepat memperoleh pertolongan
(AKB) 32 per 1.000 kelahiran hidup. atau penanganan sehingga dapat
Bila dibandingkan dengan Malaysia, mencegah kematian pada bayi
Filiphina dan Singapura, angka (Muslihatun, 2010).
tersebut lebih besar, dimana AKB Setiap tahun diperkirakan 4
Malaysia 7 per 1.000 kelahiran juta bayi meninggal di dunia pada
hidup, Filiphina 24 per 1.000 bulan pertama kehidupan dan dua
kelahiran hidup dan Singapura 2 per pertiganya meninggal pada minggu
1.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). pertama. Penyebab utama kematian
Menurut Kementrian Kesehatan pada minggu pertama kehidupan
Indonesia tahun 2013 angka adalah komplikasi kehamilan dan
kelahiran di Indonesia sebesar persalinan seperti asfiksia, sepsis
4.738.692 bayi. Jika angka kelahiran dan komplikasi berat lahir rendah.
bayi sekitar 5 juta per tahun dan Kurang lebih 98% kematian ini
AKB 20 per 1.000 kelahiran hidup, terjadi di negara berkembang dan
berarti sama halnya dengan setiap sebagian besar kematian ini dapat
hari 246 bayi meninggal, setiap 1 dicegah dengan pencegahan dini dan
jam 10 bayi meninggal di Indonesia pengobatan yang tepat. Pada tahun
(Roesli Utami, 2008). 2013 telah dilakukan penelitian yang
Menurut Profil Kesehatan berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu
Provinsi Jawa Barat 2012 Angka Nifas tentang Tanda Bahaya Bayi
Kematian Bayi di Jawa Barat 30 per Baru Lahir di BPM Hj. Sri Lumintu
1.000 kelahiran hidup dan di Kota Jajar Surakarta 2013” hasil dari
Depok Angka Kematian Bayi penelitian tersebut menunjukan
sebanyak 114 per 1.000 kelahiran bahwa dari 32 ibu nifas yang
hidup. Pengetahuan, kemampuan menjadi responden, hanya 8 orang
dan kepercayaan diri ibu dalam (25%) yang memiliki pengetahuan
melakukan perawatan yang adekuat baik, 19 orang (59,4%) memiliki
bagi bayinya, meliputi : menyusui pengetahuan cukup dan 5 orang
atau pemberian makanan melalui (15,6%) memiliki pengetahuan
botol, perawatan tali pusat, kulit dan kurang (Triani, 2013).
genetalia bayi, kemampuan untuk
Berdasarkan latar belakang di tanda bahaya pada bayi baru lahir,
atas penulis tertarik untuk penyebab terjadinya tanda bahaya
melakukan penelitian tentang pada bayi baru lahir,komplikasi
“Pengetahuan Ibu Hamil Tentang yang mungkin terjadi pada bayi baru
Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir lahir yang disertai tanda bahaya dan
di BPM Bidan Jeanne 2016”. pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya bayi baru lahir. Alat ukur
masing-masing variabel
METODE PENELITIAN menggunakan kuesioner. Kategori
variabel pengertian tanda bahaya
Penelitian ini menggunakan pada bayi baru lahir, gejala dan
desain studi deskriptif, mempelajari tanda bahaya pada bayi baru lahir,
pengetahuan ibu hamil tentang penyebab terjadinya tanda bahaya
tanda bahaya bayi baru lahir ditinjau pada bayi baru lahir, dankomplikasi
dari pengertian tanda bahaya pada yang penanganmungkin terjadi pada
bayi baru lahir, gejala dan tanda bayi baru lahir yang disertai tanda
bahaya pada bayi baru lahir, bahaya yaitu kategori baik jawaban
penyebab tanda bahaya pada bayi benar 4-5 soal , cukup jawaban benar
baru lahir dan komplikasi yang 2-3 soal, kurang jawaban benar 0-1,
mungkin terjadi pada bayi baru lahir dan kategori pengetahuan ibu hamil
yang disertai dengan tanda bahaya. tentang tanda bahaya bayi baru lahir
Definisi operasional yaitu baik jawaban benar 14-20
pengetahuan ibu tentang tanda soal, cukup jawaban benar 7-13,
bahaya bayi baru lahir di BPM Bidan kurang jawaban benar 0-6. Masing-
Jeanne 2016 dengan variabel- masing variabel menggunakan skala
variabel yaitu pengetahuan ibu hamil ordinal.
tentang pengertian tanda bahaya Populasidalampenelitianinia
bayi baru lahir, pengetahuan ibu dalahibu hamil di BPM Bidan
hamil tentang gejala dan tanda Jeanne berjumlah 148 ibu hamil
bahaya pada bayi baru lahir, pada periode Mei sampai dengan
pengetahuan ibu hamil tentang Agustus 2016.
penyebab terjadinya tanda bahaya Sampel dalam penelitian ini
pada bayi baru lahir,pengetahuan ibu adalah 60 responden ibu hamil
hamil tentang komplikasi yang pertama yang bersedia mengikuti
mungkin terjadi pada bayi baru lahir penelitian di BPM Bidan Jeanne
yang disertai tanda bahaya dan 2016. Penelitiandilakukandi BPM
pengetahuan ibu hamil tentang tanda Bidan Jeanne, Depok.
bahaya bayi baru lahir. Definisi Waktupenelitiandilakukan pada 19
operasional dari masing-masing sampai 22 Agustus 2016. Jenis data
variabel yaitu jumlah skor yang dalam penelitian ini menggunakan
diperoleh responden pada kuesioner data primer yang diperoleh dari hasil
tentang pengertian tanda bahaya kuesioner di BPM Bidan Jeanne
pada bayi baru lahir, gejala dan 2016 dengan membagikan kuesioner
kepada responden.
Metode pengambilan data tentang Tanda Bahaya Bayi
penelitian dilakukan dengan Baru Lahir di BPM Bidan Jeanne
mengumpulkan data yang sesuai 2016”, berdasarkan variabel yaitu :
dengan variabel penelitian. Untuk pengertian tanda bahaya pada bayi
mendapatkan variabel yang efektif, baru lahir, gejala dan tanda bahaya
peneliti melakukan pengumpulan pada bayi baru lahir, penyebab
data primer, yaitu dengan cara terjadinya tanda bahaya pada bayi
memberikan kuesioner kepada ibu baru lahir, dan komplikasi yang
hamil di BPM Bidan Jeanne tahun mungkin terjadi pada bayi baru lahir
2016. yang disertai tanda bahaya akan
disajikan dalam bentuk tabel
distribusi di bawah ini.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian penulis
mengenai “Pengetahuan Ibu Hamil

No Variabel Baik Cukup Kurang Jumlah

1 Pengertian tanda 46 12 2 60
bahaya bayi baru
lahir
2 Gejala dan tanda 21 38 1 60
bahaya bayi baru
lahir
3 Penyebab terjadinya 42 17 1 60
tanda bahaya bayi
baru lahir
4. Komplikasi yang 47 13 0 60
mungkin terjadi pada
bayi baru lahir yang
disertai tanda bahaya
5. Pengetahuan tanda 44 16 0 60
bahaya bayi baru
lahir

Berdasarkan tabel hasil responden mempunyai pengetahuan


penelitian variabel dari pengetahuan baik yaitu 42 orang (70%),
ibu hamil tentang pengertian tanda pengetahuan ibu hamil tentang
bahaya bayi baru lahir sebagian komplikasi yang mungkin terjadi
besar responden mempunyai sebagian besar responden
pengetahuan baik yaitu 46 orang mempunyai pengetahuan baik yaitu
(76.7%), pengetahuan ibu hamil 47 orang (78.3%) dan penelitian
tentang gejala dan tanda bahaya bayi keseluruhan variabel-variabel dari
baru lahir sebagian besar responden pengetahuan ibu hamil tentang tanda
mempunyai pengetahuan cukup bahaya bayi baru lahir sebagian
yaitu 38 orang (63.3%), besar responden mempunyai
pengetahuanpenyebab terjadinya pengetahuan baik sebanyak 44
tanda bahaya sebagian besar orang (73.3%).
PEMBAHASAN pada bayi baru lahir yaitu suhu bayi
> 37,5˚C, frekuensi pernapasan bayi
Setelah dilakukan > 60 x / menit. Tanda dari hipertermi
pengumpulan data menggunakan tubuh terasa panas, bayi agak rewel,
kuesioner, kemudian diolah dan dan biasanya minum kurang, terlihat
dianalisa sesuai dengan variabel tanda-tanda dehidrasi seperti berat
yang diteliti, maka dibawah ini badan menurun, turgor kulit kurang,
pembahasan mengenai variabel banyaknya air kemih berkurang.
penelitian yang telah ditentukan Berdasarkan hasil analisis
yaitu : per butir pernyataan, dapat
Pengetahuan Ibu Hamil disimpulkan bahwa responden
tentang Pengertian Tanda Bahaya memiliki tingkat pengetahuan yang
Bayi Baru Lahir di BPM Bidan cukup tentang gejala dan tanda
Jeanne 2016, didapatkan hasil bahaya bayi baru lahir, akan tetapi
responden memiliki tingkat responden kurang memahami dan
pengetahuan yang baik sebanyak 46 salah menjawab pada butir
responden (76.7%).Menurut pernyataan “Frekuensi napas normal
Deslides (2012), Tanda bahaya bayi pada bayi > 60 kali permenit
baru lahir adalah suatu keadaan (megap-megap)”. Hal ini mungkin
dimana dapat menyebabkan karena responden tidak mengetahui
kematian pada bayi baru lahir jika frekuensi napas normal sebenarnya,
tidak segeramendapat penanganan. padahal pada soal terdapat kata
Berdasarkan hasil analisis “megap-megap”.
per butir pernyataan, dapat Pengetahuan Ibu Hamil
disimpulkan bahwa responden tentang Penyebab Terjadinya Tanda
memiliki tingkat pengetahuan yang Bahaya Bayi Baru Lahir di BPM
baik tentang pengertian tanda Bidan Jeanne 2016, didapatkan hasil
bahaya bayi baru lahir, akan tetapi responden memiliki tingkat
responden kurang memahami dan pengetahuan yang baik sebanyak 42
salah menjawab pada butir responden (70.0%).
pernyataan “Tanda bahaya pada bayi Menurut Surasmi (2003),
pasti menimbulkan kecacatan fisik”. penyebab gangguan napas pada bayi
Hal ini mungkin dianggap oleh baru lahir sebagai berikut:
responden bahwa setiap tanda
bahaya pasti menyebabkan 1. Gangguan sirkulasi menuju
kecacatan pada fisik, padahal tidak janin, menyebabkan adanya
semua tanda bahaya dapat gangguan aliran pada tali
menyebabkan kecacatan fisik. pusat seperti : lilitan tali
Pengetahuan Ibu Hamil pusat, simpul tali pusat,
tentang Gejala dan Tanda Bahaya tekanan pada tali pusat,
Bayi Baru Lahir di BPM Bidan ketuban telah pecah,
Jeanne 2016, didapatkan hasil kehamilan lewat waktu, dan
responden sebagian besar memiliki pengaruh obat.
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 2. Faktor ibu, misalnya
38 responden(63.3%).Menurut gangguan his, turunnya
Saifuddin (2006), Gejala demam tekanan darah
Berdasarkan hasil analisis Pengetahuan Ibu Hamil
per butir pernyataan, dapat tentang Tanda Bahaya Bayi Baru
disimpulkan bahwa responden Lahir di BPM Bidan Jeanne 2016,
memiliki tingkat pengetahuan yang berdasarkan hasil penelitian
baik tentang penyebab terjadinya pengetahuan ibu hamil tentang tanda
tanda bahaya bayi baru lahir, akan bahaya bayi baru lahir di BPM Bidan
tetapi responden kurang memahami Jeanne dapat diketahui bahwa
dan salah menjawab pada butir sebagian besar responden memiliki
pernyataan “Gangguan napas pada pengetahuan baik sebanyak 44
bayi baru lahir disebabkan oleh responden (73.3%).
kurangnya bayi mendapatkan Hasil penelitian ini dapat
asupan nutrisi”. Hal ini mungkin menyimpulkan bahwa lebih dari
karena responden tidak mengetahui 70% ibu hamil mengetahui dan
bahwa gangguan napas bukan memahami tentang tanda bahaya
disebabkan karena kurangnya bayi baru lahir. Hal ini tidak sesuai
mendapatkan nutrisi. dengan hasil penelitian dari Budi
Pengetahuan Ibu Hamil Triani Kusdiar 2013 dengan judul
tentang Komplikasi yang mungkin “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
terjadi pada Bayi Baru Lahir yang tentang Tanda Bahaya Bayi Baru
disertai dengan Tanda Bahaya di Lahir di BPM Hj. Sri Lumintu Jajar
BPM Bidan Jeanne 2016, Surakarta 2013” bahwa mayoritas
didapatkan hasil responden memiliki ibu memiliki pengetahuan yang
tingkat pengetahuan yang baik cukup yaitu 59,4%.
sebanyak 47 responden (78.3%).
Menurut Muslihatun (2010),
Hipotermi adalah suhu tubuh bayi DAFTAR PUSTAKA
dibawah 36C serta kedua tangan
dan kaki teraba dingin, sedangkan Budi Triani, 2013, Tingkat
suhu normal adalah 36,5C-37,5C. pengetahuan ibu nifas tentang
Berdasarkan hasil analisis tanda bahaya bayi baru lahir
per butir pernyataan, dapat di BPM Hj. Sri Lumintu Jajar
disimpulkan bahwa responden Surakarta tahun 2013, dikutip
memiliki tingkat pengetahuan yang tanggal 19 oktober 2015,
baik tentang penyebab terjadinya http://digilib.stikeskusumahus
tanda bahaya bayi baru lahir. Hanya ada.ac.id
saja pada pernyataan nomor 17 yaitu Deslidel, 2012, Buku Ajar Asuhan
“Bayi dengan suhu tubuh yang Neonatus, Bayi dan Balita,
rendah (kurang dari 36,5˚C) EGC, Jakarta.
merupakan tanda dari bayi
mengalami kuning”. Hal ini Muslihatun W.N, 2010, Asuhan
mungkin karena responden kurang Neonatus dan Balita,
memahami bahwa suhu tubuh yang Fitramaya, Yogyakarta.
rendah bukan merupakan tanda dari
bayi mengalami kuning melainkan Utami R, 2008, Inisiasi Menyusu
bayi mengalami hipotermi. Dini Plus Asi Eksklusif,
Pustaka Bunda, Jakarta.
Saifuddin A.B, 2002, Buku Acuan Nasional Surasmi A, 2003, Perawatan Bayi Risiko
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Tinggi, EGC, Jakarta. Dikutip tanggal
Neonatal, Depkes RI Pusat 9 Juli 2016
Pendidikan Tenaga Kesehatan,
Jakarta.
Varney H, 2008,Buku Ajar Asuhan
Kebidanan (edisi 4, vol.2), EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai