Anda di halaman 1dari 3

1.

PENGERTIAN TARBIYAH

Tarbiyah adalah satu kata bahasa Arab yang digunakan dalam bidang Pendidikan yang diartikan
sebagai pendidikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia Tarbiyah juga diartikan dengan
pendidikan.

Kata Tarbiyah yang berdiri sendiri sebagai kata tidak dijumpai dalam AlQur‟an, akan tetapi derivari
kata tersebut dapat kita temukan dalam Alquran. Asal Kata Tarbiyah adalah rabba, rabbun, dan
rabbaya yang berarti menjadikan sesuatu Itu tahap demi tahap sampai sempurna.

Dalam Alquran, kata sebagai sebuah definisi yang sudah mapan tidak Dapat dijumpai, namun
demikian kata dengan merujuk pada berbagai bentuk Derivasinya dapat ditemukan dalam ayat-ayat
yang tersebar dan terulang sebanyak 952 kali.

2. Ta’lim

Secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari ‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti
pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan.
Menurut Abdul Fattah Jalal, ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan, pemahaman,
pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran
sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya
( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak
lahir hingga mati untuk menuju dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi tahu.

3. Tadris

Tadris merupakan masdar yang asal katanya dari ‫س َر‬ َ Yang ‫دَر ًسا‬-‫يَد ُر ُس‬- ‫ َد‬Berarti pengajaran atau
pembelajaran. Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengajaran Berarti proses, cara, perbuatan mengajar.
Dalam pengajaran adanya interaksi Antara yang mengajar ( mudaris) dan yang belajar (mutadaris).
At-tadris adalah upaya menyiapkan murid ( mutadarris ) agar dapat Membaca, mempelajari dan
mengkaji sendiri, yang dilakukan dengan cara Mudarris membacakan, menyebutkan berulang-ulang
dan bergiliran, menjelaskan, Mengungkap dan mendiskusikan makna yang terkandung di dalamnya
sehingga Mutadarris mengetahui, mengingat, memahami, serta mengamalkannya dalam Kehidupan
sehari-hari dengan tujuan mencari ridla Allah (definisi secara luas dan Formal). At-Tadris dalam
Hadits: Al-Juzairi memaknai tadarrusu dengan Membaca dan menjamin agar tidak lupa, berlatih dan
menjamin sesuatu.

4. Hakikat ilmu Al-Qur’an

Ilmu merupakan bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan ilmu kita bisa menjawab
apa apa yang terjadi kepada kkita Orang yang berilmu berarti orang yang memiliki pengetahuan,
dasar, pemahaman. Dan memiliki batasan tergantung pada keterbatasannya dalam mencari ilmu
yang Diperolehnya. Dalam pandangan Al-Qur`an, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan
Manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi Kekhalifahan. Ini
tercermin dari kisah kejadian manusia pertama yang dijelaskan Al-qur`an pada Q.S al-Baqarah (2): 31
dan 32.

5. Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan adalah untuk membimbing dan mengarahkan pikiran Maupun perasaan manusia,
sehingga dapat menjadi seorang hamba yang dapat Beribadah dan beraktivitas sesuai dengan garis
yang ditentukan Allah SWT. Terwujudnya kepribadian muslim, yang seluruh aspeknya mencermikan
ajaran Islam. Kepribadian muslim tidak terlepas dari: iman,islam dan ihsan. Para ahli Pendidikan
sepakat bahwa maksud pendidikan dan pengajaran bukanlah Memenuhi memenuhi otak anak didik
dengan segala macam ilmu yang belum Mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah mendidik anak agar
akhlak dan jiwa Mereka dapat menanamkan rasa fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka
Dengan kesopanan yang tinggi, jujur dan ikhlas.

6. Kewajiban belajar dan mengajar

Belajar atau menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi laki-laki maupun perempuan, dari setelah kita
lahir hingga mati. Tanpa ilmu manusia akan tersesat dari jalan Kebenaran. Tanpa ilmu manusia tidak
akan mampu merubah suatu peradaban. Bahkan Dirinya pun tidak bisa menjadi lebih baik. Secara
sederhana, belajar berarti berusaha Mengetahui sesuatu, berusaha memperoleh ilmu pengetahuan
(kepandaian, Keterampilan).

7. Kewajiban mengajar

Wajib bagi umat manusia yang diberi akal sehat oleh Allah SWT, untuk Menuntut ilmu, mendalami
ilmu, mempraktikan ilmu, dan menyampaikan ilmu Yang ia dapat kepada orang lain, terutama
keluarga terdekat. Karena dengan ilmu Seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dalam
hadits Nabi pun sudah dijelaskan, sampaikan dariku walaupun satu Ayat, yang mana dapat kita
pahami bahwa kita diperintahkan membagikan ilmu Yang kita ketahui kepada orang lain walaupun
ilmu kita sedikit, tidak menuntut Kemungkinan ilmu itu akan menjadi manfaat bagi orang yang
menerimanya. Dan Kita yang menyampaikan pun mendapatkan pahala yang terus menerus bahkan
Sampai meninggal pun pahala itu tetap mengalir. Untuk diri sendiri jangan pernah berpuas hati atas
apa yang kita miliki Sekarang, kita harus lebih rajin dan semangat lagi dalam mempelajari ilmu,
karena Dalam mempelajari ilmu tidak ada batasan usia, ilmu akan berguna bagi kita dari Kehidupan
dunia bahkan akhirat.

8. Potensi belajar

Belajar berarti berusaha mmengetahui Sesuatu, berusaha memperoleh ilmu (kepandaian,


keterampilan). Belajar sesuatu yang Menarik karena sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia selalu berusaha Mengetahui sesuatu yang berada dalam lingkungannya untuk menunjukkan
eksistensi Kemanusiannya. Sedangkan mengajar adalah memberikan serta menjelaskan kepada
Orang lain tentang suatu ilmu. Dengan kata lain belajar mengajar merupakan suatu Aktivitas yang
dikerjakan dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan, sedangkan Dalam proses itu sendiri ada
pelajar dan menerima ilmu dan ada pendidik yang Memberikan pelajaran. Maka berbicara tentang
belajar mengajar, tidak bisa dipisahkan Dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Menurut AL-Ghazali
seperti dikutip oleh M.Muchlissolichin, guru berfungsi sebagai penuntun dan pembimbing bagi anak
didik, Dalam menjalani tugasnya. Al-Ghazali menganjurkan agar guru mengajar
membimbing ,Dengan penuh kasih sayang bagaimana ia. “ didiklah muridmu dan perlakukanlah
Mereka seperti anakmu sendiri”.

9. Motivasi belajar

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri Seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan sesuatu tindakan Sesuai tujuan tertentu. Dalam kegiatan belajar, maka Motivasi dapat
dikatakan sebagai Keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
Belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang Memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki Oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Setiap
tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan Motivasi (niat), sebagaimana sabda
Rasulullah SAW Yang artinya: “Sesungguhnya setiap perbuatan itu bergantung pada Niatnya.”
Maknanya adalah, jika ingin mempelajari sesuatu, haruslah dimulai Dengan niat. Niat itu sangat
penting dalam belajar, jika tidak mempunyai Niat, maka usahanya dalam belajar hanyalah sia-sia.

10. Pendidik dan peserta didik

-Pengertian pendidik atau guru secara terbatas adalah sebagai satu sosok individu yang Berada di
depan kelas. Dalam arti luas adalah seorang yang mempunyai tugas tanggung jawab Untuk mendidik
peserta didik dalam mengembangkan kepribadiannya, 1baik berlangsung di Sekolah maupun di luar
sekolah. Menurut UUSPN 1989, guru termasuk tenaga kependidikan Khususnya tenaga pendidik
yang bertugas membimbing, mengajar dan melatih peserta didik. Dalam terminologi pendidikan
modern, para pendidik disebut orang yang memberikan Pelajaran kepada anak didik dengan
memegang satu disiplin ilmu di sekolah. Secara etimologi, dalam konteks pendidikan Islam pendidik
disebut dengan ustadz, Mu’allim, murabbi, mursyid dan mudarris.

-Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui Proses
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.3 Penyebutan peserta didik Juga
mengisyaratkan bahwa lembaga pendidikan tidak hanya sekolah (pendidikan formal), Melainkan
juga mencakup lembaga pendidikan nonformal yang ada di masyarakat, seperti Majelis ta’lim,
paguyuban, dan sebagainya. Istilah peserta didik bukan hanya untuk orangorang yang belum dewasa
dari segi usia, melainkan juga orang-orang yang dari segi usia sudah Dewasa, namun dari segi
mental, wawasan, pengalaman, keterampilan, dan sebagainya masih Memerlukan bimbingan.

Anda mungkin juga menyukai