KELOMPOK 4
1. SELFIANA
2. MAKRIFATUL HIMA
3. SAHRATUL AENI
6. ASWAR YANTO
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampai kan kepada Tuhan yang maha esa,karena rahmat dan
hidayahnya lah penyusun mampu menyelesaikan makalah tentang
“PENGORGANISASIAN DI RUANG KEPERAWATAN”, shalawat dan salam kita
curahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Adapun tujuan penyusun membuat makalah ini, untuk menyelelesaikan tugas mata
kuliah “MANAJEMEN KEPERAWATAN”. Penyusunan makalah ini tidak luput dari
pihak-pihak yang membantu baik dari segi moril dan materil oleh karena itu kami ucapkan
terima kasih.
Dan dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari mungkin banyak kesalahan
dan kekeliruan maka dari itu penyusun mengaharapkan kritik dan saran demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengorganisasian...........................................................................................5
B. Konsep pengorganisasian……………………………………......................................... 5
C. Langkah-langkah Pengorganisasian.................................................................................8
D. Tipe-tipe Pengorganisasian..............................................................................................9
E. Struktur pengorganisasian................................................................................................ 11
F. Saluran komunikasi dalam organisasi pelayanan kesehatan/keperawatan………………18
G. Factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi dalam organisasi pelayanan
keperawatan.....................................................................................................................20
A. Kesimpulan......................................................................................................................22
B. Saran................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
interdependensi dan integrasi dari bagian-bagian dan elemen yang ada. Organisasi
individu dan grup atau kelompok profesi yang secara bersama-sama bekerja untuk
kelompok menjadi penting dan sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan
tersebut, oleh karena itu pola interaksi yang efektif harus diciptakan diantara individu
atau grup baik internal maupun ekternal maupun eksternaldari system yang telah ada.
pembuatan keputusan yang terkait dengan pasien, walaupun demikian para manajer
B. RUMUSAN MASALAH
4
5. Jelaskan Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan
Pelayanan Keperawatan ?
C. TUJUAN
kesehatan/keperawatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
objektif, penugasan suatu kelompok manajer dengan otoritas pengawasan setiap kelompok,
dan menentukan cara pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik cara
(Swansburg, 1993).
tanggung jawab dan koordinasi kegiatan, baik vertical maupun horizontal yang dilakukan
oleh tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan ditetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan
tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, seperti apa tugas-tugas
dikelompokkan, siapa yang melaporkan ke siapa, dan di mana dan kapan keputusan harus
B. KONSEP
Dalam menganalisa pengaruh pola formal organisasional pada sifat dasar komunikasi antara
1. Peran
Peran diartikan sebagai suatu set perilaku dan sikap yang diharapkan dari
seseorang oleh mereka yang berinteraksi dengannya. Peran seseorang diartikan oleh
harapan-harapan orang lain, individu tersebut sangat bergantung pada harapan mereka
peran, yang berubah dengan perubahan keadaan hidupnya. Sebagai pekerja sebuah
6
departemen keperawatan, perawat dapat memegang beberapa peran jabatan pada waktu
yang sama. Kepala perawat tertentu merupakan bawahan bagi atasannya, seorang
supervisor bagi staf perawatnya, rekan kerja kepala perawat lainnya dan mungkin kepala
panitia atau konsultan bagi para pekerja di divisi lain dalam organisasinya. Karena
perbedaan sikap dan perilaku diperlukan dalam pelaksanaan masing-masing peran, kepala
perawat yang telah diuraikan di atas harus sering "merubah seragam" selama hari
kerjanya, penyesuaian dan penyesuaian ulang ekspresi wajah, bahasa tubuh, nada suara
dan bahasa untuk memenuhi harapan pihak yang berkepentingan lainnya yang telah
2. Kekuasaan
sesuai dengan harapan seseorang. Karena kekuasaan tumbuh dari interaksi manusia,
kekuasaan tidak bersifat statis, tetapi terus menerus berubah. Perolehan kekuasaan oleh
dengan yang lain atau perubahan dalam kualitas komunikasi tersebut. Begitu juga
baliknya dengan yang lain sehingga membuatnya terus menerus kehilangan kekuasaan
3. Status
Konsep status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan. Status dapat diartikan
sebagai urutan penganugerahan suatu kelompok kepada seseorang yang sesuai dengan
penilaian mereka atas pekerjaan dan sumbangsihnya. Derajat status yang diberikan
7
kepada pekerjaan tertentu erat kaitannya dengan jarak dari hierarki organisasi tingkat
atas, jumlah keahlian yang diperlukan dalam melaksanakan tugas kerja tersebut, derajat
pelatihan khusus, atau pendidikan yang diperlukan bagi posisi tersebut, tingkat tanggung
jawab dan otonomi yang diharapkan dalam pelaksanaan kerja dan gaji yang didapat dari
jabatan tersebut. Status masing - masing perawat tergantung pada posisi dari departemen
kesehatan dalam tabel organisasi unit kerjanya. Status sebuah kelompok dikaitkan dengan
perawatan klien dan kesembuhannya sama pentingnya dengan kesejahteraan klien seperti
4. Wewenang
jawab. Jabatan pada hierarki keperawatan puncak dihubungkan dengan lapisan atas dari
tanggung jawab dan wewenang. Jadi status yang tinggi dihubungkan dengan wewenang
yang memberi status pekerjaan tinggi bagaimanapun dapat diserahkan pada jabatan di
5. Kepusatan ( Centrality )
8
6. Komunikasi ( Communication )
Semua pekerjaan dalam sebuah kelompok manusia dilakukan melalui dan karena
komunikasi antar pekerja. Komunikasi biasa diartikan sebagai pengiriman informasi dan
opini antar manusia. Diperlukan pendahuluan pesan oleh si pengirim dan persepsi pesan
yang sama oleh si penerima pesan. Kebanyakan ahli komunikasi percaya bahwa
penangkapan pesan tersebut merupakan aspek yang lebih kritis dari proses dan usaha
manusia bagaimana mendengar secara bersungguh - sungguh dan kritis terhadap semua
aspek pesan yang dikirim. Adalah mungkin untuk melatih pengirim pesan agar mengatur,
penerima pesan. Pengirim pesan dapat diajari memperkuat isi verbal setiap pesan dengan
ekspresi yang sesuai dan gerak isyarat untuk menekankan konsep kunci serta untuk
mendapatkan masukan dari si penerima pesan sebagai tanda atas keefektifan komunikasi.
C. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah di susun pada saat
fungsi perencanaan.
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan.
3. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis (elemen kegiatan).
4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
5. Penugasan personal yang cakap yaitu memilih dan mendapatkan staf yang dipandang
9
6. Mendelegasikan wewenang dalam pembagian tugas harus diperhatikan adanya
keseimbangan antara wewenang dan tnggung jawab staf, untuk organisasi seperti
puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan
kegiatannya cukup luas, prinsip kerjasama yang sifatnya integrative perlu diterapkan
karena prinsip kerja integrasi diharapkan semua kegiatan pokok puskesmas dapat
diselesaikan.
D. TIPE-TIPE ORGANISASI
yang diterapkan di ruangan perawatan. Berikut akan dijelaskan beberapa tipe organisasi
dijalankan di ruang perawatan. Akan tetapi, secara umum organisasi dibagi menjadi tiga
a. Organisasi Lini
Bentuk organisasi lini merupakan yang tertua di dunia. Organisasi lini mencirikan
bahwa pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara satuan
dominan, segala kendali ada di tangan pimpinan, dan dalam melaksanakan kegiatan
Organisasi lini lebih cocok digunakan untuk organisasi dengan jumlah karyawan
sedikit, sarana dan prasarana yang terbatas, serta tujuan dan kegiatan yang sederhana.
10
dilaksanakan dengan cepat, kesatuan arah dan perintah lebih terjamin serta
perawatan.
b. Organisasi Staf.
berperan sebagai pemantu pimpinan. Orang yang duduk dalam suatu organisasi staf
adalah individu ahli yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Hal ini terjadi karena
memecahkan permasalahan yang ada sehingga dibutuhkan orang yang sanggup dan
Bentuk Operasi lini dan staf merupakan pengembangan dari organisasi staf. Pada
bentuk organisasi ini, staf tidak hanya diplot sebagai penasihat, tetapi staf juga diberikan
tanggung jawab untuk melaksanakan nasihat tersebut. Organisasi ini staf diterapkan jika
permasalah nasihat tersebut. Organisasi lini staf diterapkan jika permasalahan organisasi
sangat kompleks sehingga staf tidak hanya diharapkan memberikan buah pikirannya,
11
E. STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penugasan yang paling tua karena metode ini
adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang pertama kali digunakan. Pada
metode ini, seorang perawat bertugas dan bertanggung jawab merawat satu pasien selama
periode dinas (Sitorus, 2006). Metode ini biasa diterapkan di ruang perawatan
asuhan keperawatan yang menekankan pada penyelesaian tugas dan prosedur (Sitorus,
2006). Prioritas utama metode ini adalah pemenuhan kebutuhan fisik sehingga kurang
Peran perawat pada metode ini adalah melakukan tindakan sesuai dengan
jawab untuk memberikan tindakan keperawatan sebanyak satu atau dua jenis tindakan.
Jenis tindakan lainnya diberikan oleh perawat yang lainnya. Berdasarkan struktur di atas,
trgambar dengan jelas bahwa ada pembagian tugas perawat, yaitu ada perawat yang
tugasnya hanya memberikan obat ada perawat yang tugasnya hanya merawat luka dan
lain-lain. Namun demikian, guna mengurangi beban tanggung jawab kepala ruang yang
besar, pihak rumah sakit dapat memodifikasi struktur tersebut dengan menempatkan
wakil kepala ruang untuk membantu tugas kepala ruang. Selain mengurangi beban kerja
kepala ruang, dengan adanya wakil kepala ruang, harapannya dapat meningkatkan
12
2. Metode Tim
asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat profesional yang sering disebut
dengan “Ketua tim”. Selain itu, Sitorus (2006) juga menyampaikan bahwa dengan
Guna menunjang tercapainya asuhan keperawatan yang efektif dan efisien, tugas
pokok dan fungsi masing-masing, posisi harus jelas dan dipahami oleh masing-masing
personel perawat. Keliat, dkk (2006) menguraikan secara rinci tugas pokok dan fungsi
masing-masing posisi yang tergambar dalam struktur organisasi metode penugasan tim
sebagai berikut.
a. Kepala Ruangan
1) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
Fungsi Pengorganisasian
13
Fungsi Pengarahan
a) Memimpin operan
c) Mengatur pendelegasian
d) Melakukan supervise
Fungsi Pengendalian
2) Compensatory Reward
3) Hubungan Profesional
4) Asuhan keperawatan
spesifikasi ruangan)
14
b. Ketua Tim
1) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
Fungsi Pengarahan
Fungsi Pengendalian
2) Compensatory Reward
3) Hubungan Profesional
15
4) Asuhan Keperawatan
spesifikasi ruangan).
c. Perawat Pelaksana
1) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
2) Asuhan keperawatan
spesifikasi ruangan)
keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat yang bertanggung jawab dalam
perawatan. Perawat yang bertanggung jawab selama 24 jam atas pasien-pasiennya tadi
disebut”Perawat Primer”. Perawat primer biasanya bertanggung jawab antara 4-6 pasien.
Berikut akan dijelaskan secara rinci tugas pokok dan fungsi masing-masing posisi dan
perawatan.
16
2) Perawat primer mengkaji secara komprehensif dan merumuskan diagnosis
keperawatan
dan rasional)
dan tenaga kesehatan yang lain atas rencana yang telah dibuat.
penyuluhan)
8) Perawat Primer melakukan rujukan kepada pekerja social dan kontak degan
Menurut penulis, tugas pokok dan fungsi kepala ruang pada metode primer tidak
jauh berbeda dengan yang dilakukan pada metode penugasan tim seperti yang
1) Pendekatan Manajemen
Fungsi Peencanaan
17
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengarahan
a) Memimpin operan
c) Mengatur pendelegasian
d) Melakukan supervise
Fungsi pengendalian
c) Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien, perawat, dan nakes lain.
2) Compesatory Reward
3) Hubungan Profesional
18
Selain menjalankan tugas di atas, ada salah satu tugas yang harus dijalankan
oleh kepala ruang adalah menjadi konsultan jika perawat mengalami kendala
Selain pembuatan struktur organisasi, menurut keliat, dkk (2006) kegiatan lain
Daftar dinas merupakan bagian penting dalam pengorganisasian yang berisi jadal
dinas (shift pagi, siang, malam), perawat yang libur, dan perawat yang cuti. Daftar
dinas ini biasanya dibuat untuk kurun waktu dinas selama satu bulan. Pembuat daftar
dinas adalah kepala ruang yang dbantu ketua tim/ perawat primer.
Daftar alokasi pasien dibuat guna mengetahui jumlah dan nama pasien, jumlah
dan nama pasien jenis penyakit, dokter, serta distribusi perawta terhadap pasien yang
terdapat di ruangan. Daftar pasien berisi nama pasien, dokter yang bertanggung jawab,
perawat dalam tim (jika menerapkan metode penugasan tim), perawat yang dinas, dan
KESEHATAN/KEPERAWATAN
19
1. Komunikasi vertical
Komunikasi vertical terjadi dari atas kebawah atau sebaliknya sesuai garis
perintah. Komunikasi dari atas kebawah terjadi dimulai dari manajemen puncak
atas berfugnsi untuk memberikan informasi ataupun umpan balik kepada tingkatan
manajemen atas tentang hal-hal yang terjadi tingkat bawah (robbins,2013). Informasi
maupun permintaan. Komunitas ke atas dapat dapat disebut juga sebagai umpan
tim/perawat primer dan atau perawat pelaksana; ketua tim/perawat primer dengan
perawat pelaksana
2. Komunikasi lateral/horizontal
organisasi yang sama. Komunikasi yang terjadi adalah pimpinan dengan pimpinan,
20
lateral/horizontal yang terjadi pada tingkat ruang perawatn adalah antar-kepala ruang,
3. Komunikasi Diagonal
diagonal garis perintah organisasi. Komunikasi ini dilakukan antara dua orang pada
tingkat kedudukan yang berbeda, pada tugas dan fungsi yang berbeda, dan tidak
yang terjadi pada tingkat ruang perawatan adalah komunikasi antara perawat dan tim
kesehatan. Di dalamnya merupakan tempat padat tenaga kerja yang terdiri dari individu-
individu yang saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Penyampaian pesan secara akurat dan efektif juga sangat diperlukan dalam
kehidupan berorganisasi ini. Namun, menurut Lesikar (dalam Handoko 1999), efektivitas
21
kalau organisasi sudah mempunyai banyak cabang yang menyebar. Maka, hal
direktur.
2. Struktur Organisasi
pihak-pihak yang berkomunikasi dengan seorang serta isi dan ketepatan dalam
kesopanan.Spesialisasi Jabatan
3. Pemilikian informasi
Kepala ruang perawatan juga mempunyai informasi yang lebih tentang bagaimana
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tujuan objektif, Penugasan suatu kelompok manajer dengan otoritas pengawasan setiap
kelompok, dan menentukan cara pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit
lainnya, Baik cara vertical maupun horizontal yang bertanggung jawab mencapai tujuan
adanya tujuan bersama, adanya kerjasama dua orang atau lebih, adanya pembagian tugas,
B. SARAN
Kami dari penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan karena keterbatasan referensi dan ilmu yang kami miliki.Untuk itu
kami sebagai penulis menerima kritik dan saran yang sifat membangun dari dosen
pembimbing untuk demi baiknya penulisan kami di masa yang akan datang.Semoga
23
DAFTAR PUSTAKA
24