: Amelia putri
- Laut kontinen.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laut merupakan sumber makanan bagi manusia, sebagai jalan raya perdagangan,
sebagai sarana penaklukan, sebagai tempat pertempuran, sebagai tempat untuk
bersenang-senang dan rekreasi dan sebagai alat pemisah atau pemersatu bangsa. Di
abad ke- 20 ini fungsi laut telah meningkat dengan ditemukannya bahan-bahan
tambang dan galian yang berharga di dasar laut dan dimungkinkannya usaha-usaha
menggambil kekayaan alam tersebut, baik di airnya maupun di dasar laut dan tanah
dibawahnya
2.Status Indonesia sebagai negara kepulauan telah ditetapkan sejak Deklarasi Djuanda
pada tahun 1957 dan diperkuat dengan Konvensi Hukum Laut (United NatTV ions
Convention on the Law of the Sea/UNCLOS). Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau,
bergaris pantai sepanjang 81.000 km. Sekitar 62% luas wilayah Indonesia adalah laut dan
perairan, hal ini dikonfirmasi dari data KKP, luas wilayah daratan sebesar 1,91 juta km2
sedangkan luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2.
Dengan lanskap seperti itu, tak pelak Indonesia memiliki potensi kekayaan sumber daya laut
yang luar biasa, khususnya di sektor perikanan. Pertumbuhan nilai ekspor produk kelautan
dan perikanan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah dalam hal ini Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP). Berdasarkan data BPS yang diolah Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP), pada periode
Januari – November 2016-2017, nilai ekspor produk perikanan naik 8,12% dari USD3,78
miliar pada 2016 menjadi USD4,09 miliar pada 2017.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers di kantor KKP,
Kamis (11/1), mengungkapkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, KKP akan
terus mengupayakan peningkatan produksi dan ekspor produk perikanan Indonesia. Untuk
mewujudkannya, penegakan hukum dalam melawan Illegal, Unreported, and Unregulated
(IUU) Fishing harus tetap digalakan.
Dalam kesempatan yang sama, disampaikan pula kenaikan neraca perdagangan yang
mengalami pertumbuhan sebesar 7,42% dari USD3,403 miliar pada 2016 menjadi
USD3,655 miliar pada 2017. Kemudian pada periode Januari – November 2016-2017
berbagai komoditas kelautan dan perikanan mengalami peningkatan nilai ekspor, di
antaranya udang mengalami kenaikan 0,53%, tuna tongkol cakalang (TTC) naik 18,57%,
rajungan & kepiting (RK) naik 29,46%, cumi sotong gurita (CSG) naik16,54%, dan rumput
laut (RL) naik 23,35%, sedangkan komoditas lainnya naik 3,61%.
4. a.Berdasarkan kenyataan sejarah dan cara pandang bangsa Indonesia, Negara Republik
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sebagai negara kepulauan
dengan Deklarasi tanggal 13 Desember 1957 dan Undang‑undang Nomor 4 Prp. Tahun
1960 tentang Perairan Indonesia telah menetapkan wilayah perairan Negara Republik
Indonesia bahwa bangsa Indonesia telah berhasil memperjuangkan konsepsi hukum negara
kepulauan dengan dimuatnya ketentuan mengenai asas dan rezim hukum negara
kepulauan dalam Konvensi b.Perserikatan Bangsa‑Bangsa tentang Hukum Laut yang telah
diratifikasi dengan Undang‑undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United
Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa‑Bangsa tentang
Hukum Laut).
c.bahwa pengaturan hukum negara kepulauan ditetapkan dalam Undang‑undang Nomor 4
Prp. Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
rezim hukum negara kepulauan sebagaimana dimuat dalam Bab IV Konvensi.
d.Bahwa sehubungan dengan itu, serta untuk menetapkan landasan hukum yang mengatur
wilayah perairan indonesia,kedaukatan,yurisdiksi,hak dan kewajiban serta kegiatan di
perairan indonesia.
5.Pasal 1