Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Malaria merupakan salah satu penyakit penyebab masalah kesehatan


masyarakat terutama di negara tropis dan sub tropis yang sedang berkembang.
Penyakit malaria hingga kini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat dunia yang utama. Negara negara yang beriklim tropis dan sub tropis dan
penduduk yang beresiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,5 milyar orang atau 41%
dari jumlah penduduk dunia. Malaria telah menjadi masalah sosial-ekonomi, seperti
kerugian ekonomi, kemiskinan dan keterbelakangan.1
Malaria adalah salah satu penyakit infeksi parasit terpenting di dunia;
penyakit ini menjadi masalah terutama bagi Negara negara yang sedang berkembang.
WHO memperkirakan jumlah kasus malaria setiap tahun antara 300-500 juta dengan
lebih dari 1 juta kematian. Sebagian besar kematian akibat malaria terjadi pada masa
bayi dan kanak-kanak (lebih dari 3000 kematian per hari). Penyakit malaria
ditemukan tersebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia dengan jumlah kesakitan
sekitar 70 juta orang atau 35 % penduduk Indonesia yang tinggal di daerah resiko
malaria Di Indonesia, malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Angka kesakitan cukup tinggi terutama di luar Jawa dan Bali. Umumnya tempat-
tempat yang rawan malaria terdapat pada Negara-negara berkembang dimana tidak
memiliki tempat penampungan atau pembuangan air yang cukup, sehingga
menyebabkan air menggenang dan dapat dijadikan sebagai tempat ideal nyamuk
untuk bertelur.2

Malaria disebabkan oleh parasit dari genus plasmodium. Ada empat jenis
plasmodium yang dapat menyebabkan malaria, yaitu plasmodium falciparum,
plasmodium vivax, plasmodium oval, dan plasmodium malaria. Parasit-parasit
tersebut ditularkan pada manusia melalui gigitan seekor nyamuk dari genus
anopheles. Malaria bermanifestasi sebagai penyakit akut ataupun kronik, ditandai

1
2

dengan demam paroksismal, menggigil, kelelahan, berkeringat, anemia, dan


splenomegali. Manifestasi klinis malaria pada anak berbeda dan tidak spesifik
dibandingkan dewasa. Belum ditemukannya defi nisi klinis keluhan atau gejala klinis
di daerah endemis tertentu dapat menyebabkan over diagnosis dan overtreatment
malaria pada anak.3,4

Anda mungkin juga menyukai