Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KERAJAAN PAJAJARAN
di susun untuk tugas
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Guru : Kasmir

Di susun oleh kelompok :

1.Andika 1
2.Andika 2
3.Avrilia Valentina
4.Putri Anwar
5.Riyanti
6.Wisnu Berry

KELAS X IPS
SMA N 2
MUARA MUNTAI
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Kerajaan Pajajaran ”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai pengumpulan data dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan  hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG .
B. RUMUSAN MASALAH .
C. TUJUAN PENULISAN .
BAB II 5
PEMBAHASAN .
A. SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN .
B. BERDIRINYA PAKUAN KERAJAAN PAJAJARAN
C. MASA KEJAYAAN KERAJAAN PAJAJARAN .
D. RUNTUHNYA PAKUAN PAJAJARAN .
BAB III 6
PENUTUP 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Indonesia banyak sekali terdapat kerajaan,salah satunya yaitu kerajaan pajajaran


yang terletak di Jawa Barat.Diketahui kerajaan ini berdiri sesudah runtuhnya kerajaan
Tarumanegara, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah candi di desa
cangkuang dekat Leles yang keberadaannya pastinya belum dapat diketahui, akibat
dari data-data yang kurang untuk mengungkapkannya secara pasti. Para ahli
berpendapat selain kerajaan Tarumanegara, terdapat sebuah kerajaan yang bernama
kerajaan padjajaran,namun tidak dapat diketahui dimana pastinya lokasi kerajaan
tersebut.

Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan pajajaran di dirikan pada tahun 923
oleh Sri jayabhupati, seperti yang di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak (1030
M) dikampung Pangcalikan dan Bantarmuncang, tepi Sungai Cicati, Cibadak,
Sukabumi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses terbentuknya kerajaan Pajajaran?


2. Seperti apa kehidupan pada masa kerajaan Pajajaran?
3. Seperti apa proses peruntuhan kerajaan Pajajaran ?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan Penulisan makalah ini demi memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN

Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda adalah kerajaan Hindu yang berlokasi
di sebelah barat Pulau Jawa (Sunda). Beribukota di Pajajaran (sekarang adalah
Bogor), kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Pakuan Pajajaran
(pakuan atau pakuwuan berarti kota). Sebagaimana adat kebiasaan di Asia Tenggara
pada masa itu yang menyebut kerajaan dengan nama ibukotanya. Beberapa catatan
sejarah menyebutkan kerajaan ini didirikan oleh Sri Jayabhupati pada tahun 923.

Sementara Pakuan Pajajaran secara ‘resmi’ dinyatakan berdiri saat Jayadewata


naik tahta pada 1482 dan bergelar Sri Baduga Maharaja. Sejarah kerajaan banyak
dikisahkan dalam berbagai kitab cerita.

Masih sering pula dituturkan dalam pantun dan kisah babad. Serta ditemukan
pula catatan dari berbagai prasasti yang ditemukan dan catatan perjalanan bangsa
asing di Nusantara pada masa itu.

B. BERDIRINYA PAKUAN KERAJAAN PAJAJARAN

Kala itu, terdapat dua kerajaan di tanah Parahyangan (Sunda, sekarang Jawa
Barat) yaitu Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda. Kedua kerajaan ini terikat oleh tali
perkawinan antara putra raja Galuh dengan putri raja Sunda. Kerajaan Galuh dipimpin
oleh Raja Dewa Niskala dan Kerajaan Sunda dipimpin oleh Raja Susuktunggal. Pada
tahun 1400-an, saat Majapahit diambang kehancuran, rombongan pengungsi dari
datang ke Kerajaan Galuh dan diterima dengan tangan terbuka.

Sambutan tak berhenti di situ, kepala rombongan yang masih merupakan


saudara dari Prabu Kertabumi (raja Majapahit) bernama Raden Baribin dinikahkan
dengan salah seorang putri Galuh, Ratna Ayu Kirana. Sang raja pun mengambil
seorang istri dari rombongan pengungsi Majapahit. Tindakan tersebut menyebabkan

5
kemarahan dari raja Sunda yang menuduh raja Galuh melupakan aturan bahwa orang
Galuh dan Sunda dilarang keras menikah dengan orang dari Majapahit. Kedua raja
yang terlibat pertalian besan ini pun terlibat sengketa.

Terancam perang, dewan penasehat dari kedua kerajaan berunding dan


meminta para raja untuk turun dari tahta. Dan kemudian bersama-sama menunjuk
seorang pengganti untuk memimpin kedua kerajaan. Tak disangka, nama yang
ditunjuk oleh kedua raja adalah nama yang sama, Jayadewata. Maka terselesaikanlah
persengketaan dengan jalan menyatukan dua kerajaan di bawah satu raja. Selain Sri
Baduga Maharaja, Jayadewata juga dikenal dengan sebagai Prabu Siliwangi.

C. MASA KEJAYAAN KERAJAAN PAJAJARAN


Tercatat ada 5 raja yang memimpin Kerajaan Pajajaran saat masih
berkedudukan di Pakuan Pajajaran, yaitu Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521),
Surawisesa (1521 – 1521), Ratu Dewata (1535 – 1543), Ratu Sakti (1543 – 1551),
serta  Ratu Nilakendra (1551 – 1567). Dari kelima raja yang memimpin tersebut,
masa kejayaan terjadi pada saat Sri Baduga Maharaja menduduki singgasana raja.
Berbagai pembangunan fisik dilakukan untuk memudahkan kehidupan kerajaan dan
rakyat. Berbagai kisah dan cerita tak henti menyebutkan Sri Baduga Maharaja,
bahkan hingga kini namanya masih dielu-elukan oleh masyarakat Sunda. Berikut ini
beberapa pencapaian yang membuktikan masa kejayaan Kerajaan Pajajaran pada
pemerintahan Sri Baduga Maharaja :

1. Pembangunan Fisik

Karena masih berstatus sebagai ‘kerajaan baru’, Sri Baduga Maharaja banyak
melakukan pembangunan fisik untuk memudahkan kehidupan negara dan rakyat.
Berikut adalah pembangunan fisik yang dilakukan oleh raja pertama Kerajaan
Pajajaran antara lain adalah:

● Membangun jalan dari Pakuan (ibukota) sampai ke Wanagiri,


● Membuat telaga besar yang diberi nama Talaga Maharena Wijaya,
● Membangun kabinihajian atau keputren atau tempat tinggal para putri, dan
● Membangun pamingtonan atau tempat hiburan.

6
2. Bidang Militer

Pertahanan negara diperkuat dengan memperkuat angkatan militer agar peristiwa


seperti Peristiwa Bubat tidak terulang. Kesatrian atau asrama untuk prajurit
dibangun untuk menarik minat para pemuda agar mereka mau menjadi prajurit.
Selain itu, para prajurit dibekali latihan dengan berbagai macam formasi tempur
yang sering dipertunjukkan bagi rakyat.

3. Administrasi pemerintahan

Kegiatan administrasi pemerintahan dirapikan, dengan memberikan tugas yang


spesifik kepada setiap abdi raja. Undang-undang kerajaan disusun untuk mengatur
kehidupan dalam bernegara. Serta aturan mengenai pemungutan upeti dibuat agar
tidak terjadi kesewenang-wenangan dalam proses penarikannya.

4. Keagamaan

Karena agama adalah bagian penting dari kehidupan manusia, desa-desa perdikan
dibagikan kepada para pendeta dan murid-muridnya. Tanah perdikan adalah tanah
yang tidak dipungut pajak. Sehingga para pendeta dan muridnya dapat dengan
leluasa memimpin ritual keagamaan tanpa perlu memikirkan masalah duniawi.

5. Kehidupan Masyarakat

Kehidupan masyarakat Pakuan Pajajaran dapat dilihat melalui beberapa aspek


seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Inilah penjelasannya :

● Ekonomi

Mata pencaharian utama masyarakat adalah pertanian. Selain itu kegiatan


perdagangan dan pelayaran juga dikembangkan. Pakuan Pajajaran
memiliki

7
enam pelabuhan penting, yaitu Pelabuhan Banten, Pontang, Cigede,
Tamgara, Sunda Kelapa, dan Cimanuk (sekarang Pamanukan).

● Sosial

Dalam keseharian masyarakat Pakuan Pajajaran, penduduk digolongkan


menurut pekerjaannya. Ada golongan seniman yang terdiri pemain musik
gamelan, penari, dan badut. Lalu golongan petani dan golongan pedagang
– yaitu mereka yang bermata pencaharian sebagai petani dan pedagangan.
Serta  ada pula golongan penjahat, yakni mereka yang memiliki profesi di
bidang kejahatan seperti perampok, pencuri, pembunuh, dan sebagainya.

● Budaya
Agama yang secara resmi dianut oleh kerajaan adalah agama Hindu,
sehingga praktik hidup keseharian sangan kental dengan ritual keagamaan
Hindu. Peninggalan yang masih dapat disaksikan hingga kini adalah kitab
Cerita Parahyangan dan kitab Sangyang Siksakanda serta kitab cerita
Kidung Sundayana. Adapula berbagai prasasti yang ditemukan tersebar di
berbagai wilayah kekuasaan kerajaan.
Prasasti-prasasti tersebut di antaranya Prasasti Batu Tulis di
Bogor, Prasasti Sangyang di Tapak, Sukabumi, Prasasti Kawali di Ciamis,
Prasasti Rakan Juru Pangambat, Prasasti Horren, Prasasti Astanagede,
Tugu perjanjian dengan Portugis (padraõ) di Kampung Tugu, Jakarta, dan
Taman perburuan yang kini menjadi Kebun Raya Bogor.

A. RUNTUHNYA PAKUAN PAJAJARAN

Penerus tahta Pajajaran tidak ada yang bisa menandingi kemasyhuran Sri Baduga
Maharaja. Semua catatan akan masa kejayaan yang terabadikan dalam cerita, kidung,
pantun, babad, hingga terukir dalam prasasti-prasasti adalah hasil kerja keras dari
sang raja pertama. Catatan keruntuhan Pajajaran terjadi pada 1579 Masehi akibat
serangan dari Kesultanan Banten, anak kerajaan dari Kerajaan Demak di Jawa
Tengah. Ditandai dengan pemboyongan Palangka Sriman Sriwacana (singgasana raja)
dari Pakuan Pajajaran ke Keraton Surosowan di Banten oleh Maulana Yusuf.

8
Pemboyongan singgasana batu tersebut adalah aksi simbolis terhadap tradisi politik
masa itu agar Pakuan Pajajaran tidak bisa menobatkan raja baru. Maulana Yusuf
ditasbihkan sebagai penguasa sah Sunda karena dirinya masih memiliki darah Sunda
dan merupakan canggah dari Sri Baduga Maharaja. Kerajaan Pajajaran adalah satu
bukti sejarah, bahwa alih-alih berperang jalan damai masih dapat ditempuh untuk
menyelesaikan pertikaian dua negara. Satu hal yang jarang ditemui, terutama pada
masa itu.

Mungkin masih ada sisa trauma akibat peristiwa Bubut, di mana tanah Sunda nyaris
porak-poranda akibat serangan Majapahit, sehingga mereka memilih jalan yang
menghindari terjadinya perang. Dan sambutan raja Galuh kepada para pengungsi
Majapahit juga patut diapresiasi. Sangat sedikit orang yang bisa menerima pengungsi
dari negara yang pernah melancarkan serangan perang ke negaranya. Meskipun entah
apa alasan sebenarnya diterimanya para pengungsi tersebut, akan tetapi tindakan itu
adalah lebih banyak terjadi pada konteks ketimbang praktik.

Berakhirnya masa kerajaan ini adalah akhir dari kekuasaan Hindu di Parahyangan dan
awal dari masa dinasti Islam. Konon dikabarkan bahwa sebagian abdi istana menetap
di Lebak dan menerapkan cara kehidupan mandala yang ketat. Kini keturunan dari
para abdi istana ini adalah yang kita kenal sebagai Suku Baduy.

9
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Kerajaan Pajajaran didirikan pada tahun 923 M oleh Sri Jayabhupati. Proses pendirian
kerajaan dan sejarah Pajajaran ini, diketahui dalam tulisan yang terdapat dalam sebuah
prasasti Sanghyang Tapak. Pada umumnya masyarakat Kerajaan Pajajaran hidup dari
pertanian, terutama perladangan. Berdasarkan kitab Sanghyang Siksakandang Karesian,
kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Sunda dapat dibagi menjadi beberapa kelompok.
Pakuan Pajajaran hancur, rata dengan tanah, pada tahun 1579 akibat serangan pecahan
kerajaan Sunda, yaitu Kesultanan Banteng.

10

Anda mungkin juga menyukai