Anda di halaman 1dari 9

Besi Beton

jualbesi.com
Besi beton adalah salah satu jenis besi yang sering digunakan dalam kontruksi yang biasa
digunakan dalam tulang-tulang pondasi dalam sebuah bangunan. Sehingga sering disebut
dengan beton bertulang.

Secara umum, besi beton terdiri dengan 2 model yaitu:

1. Jenis besi ulir (deformed bar)


2. Jenis besi polos (plain bar)
Besi yang memiliki bentuk bulat ini sangat bermanfaat dalam kontruksi pada pondasi,
sehingga dapat meningkatkan daya kekokohan pada bangunan yang dilengkapi dengan
beton bangunan.

Besi Baja Kontruksi H-Beam


rooma.id
Jenis besi baja yang sering digunakan dalam kontruksi bangunan, bermacam-macam
besi H-beam adalah yang oaling sering dan terkenal.
H-beam adalah besi baja yang berbentuk balok, secara teknis disebut juga dengan hot
rolled yang memiliki bentuk serupa dengan huruf H.
Besi H-beam juga sering kali digunakan dalam kontruksi dalam pembangunan jembatan,
serta proyek bangunan berupa gedung yang bertingkat.
Jenis Besi Siku
pengelasan.net
Sesuai dengan namanya, besi siku adalah besi yang memiliki bentuk siku dengan sudut 90
derajat.

Berbagai jenis besi siku tersebut, biasanya tersedia dalam ukuran yang beragam, mulai dari
ukuran 2 cm, 3 cm, 4 cm hingga 5 vm.

Besi siku cocok dalam kontruksi pembangunan tangga, rak besi, menara air serta kebutuhan
kontruksi yang lain.
Expanded Metal
sc01.alicdn.com
Besi expanded metal juga termasuk dalam jenis jenis besi yang berguna dalam kontruksi
yang bentuknya mirip dengan mesh atau jaring-jaring, yang dibuat dari plat baja berlubang.

Memiliki keunggulan sangat kuat dengan berat yang ringan, karena terbuat dari plat baja
yang disayat dan tarik tanpa proses pengelasan.

Jenis Besi Wide Flange (WF)


tokopedia.net
Besi Wide Flange memiliki kemiripan dengan besi H-beam, diamana sama sama berbentuk H,
namun aga berbeda.
Kekuatan dari besi Wide Flange sangat bagus baik dalam haya tekan dan gaya tarik.
Jadi jenis besi ini dapat menjadi bahan dalam sebuah kontruksi yang lebih bagus dan efisien.

Besi Hollow
betonbesibaja.com
Besi hollow merupakan salah satu jenis besi yang berbentuk kotak dan beronga atau bolong pada
tengahnya.
Terbuat dari bahan baja dengan campuran galvanis yang kemudian ditutupi dengan lapisan seng dan
alumunium.

Ada banyak macam besi jenis ini yang digunakan untuk kontruksi pada besi pagar, kanopi, pintu
gerbang atau ralling.
Jenis Besi Plat
javalaser.com
Besi plat adalah bahan baku utama untuk membuat berbagai macam mesin, kendaraan beroda empat,
kapal, dan keperluan industri yang lain.

Akan tetapi, besi yang berbentuk lempengan ini juga sering digunakan dalam berbagai kebutuhan
kontruksi bagunan dan peralatan rumah tangga.
Pengunaan besi plat dalam bahan kontruksi sangat bagus dengan adanya berbagai macam besi. Besi
ini pun memiliki keunggulan yaitu dengan tahan terhadap korosi.

Besi Wiremesh
tokopedia.net
Besi wiremesh adalah besi yang cocok untuk bahan dalam pembuatan pagar. Jenis besi ini memiliki
bentuk kotak atau jajargenjang.

Selain dalam bahan pembuatan pagar beton, nesi wiramesh ini sering juga digunakan dalam penguat
dak beton atau plat dalam sebuah bangunan.

Besi Kontruksi CNP Dan UNP
Kegunaan Konstruksi Baja
Jenis jenis besi yang sangat beragam sepeti pada besi CNP dan UNP ini, besi ini selayaknya saudara
namun berbeda bentuk dan fungsi.

Besi CNP yang berbentuk seperti huruf C dan sering digunakan untuk kontruksi pada rangkaatap
dang rangka yang lain.

Namun besi UNP memiliki bentuk seperti huruf U dan biasa digunakan sebagai balok penutup pada
atap serta penopang pada dinding.

Kedua besi kontruksi ini merupakan material yang sangat penting dan hampir ada dalam kontruksi
suatu bangunan.

Pipa Besi
asiatoko.com
Sesai denganpenyebutannya, pipa jenis ini memiliki bentuk seperti pipa pada paralon. Diantara
semua jenis jenis besi yang digunakan dalam kontruksi, pipa besi mungkin termasuk yang paling
sering kita jumpai di suatu kontruksi.

Meskipun namanya pipa besi, namun sebenarnya bahan utamanya adalah baja.
Selain sebagai bahan kontruk di bangunan, pipa besi juga sering digunakan dalam penyaluran bahan-
bahan cair.

Perbedaan Besi dan Baja

Besi dan baja sendiri tidaklah sama. Memang jenis logamnya serupa
yakni termasuk ke dalam unsur Fe (ferrum) yaitu logam ferrous yang
berbahan dasar unsur Fe namun keduanya tidaklah sama. Kalau besi
itu merupakan material alami yang terbuat dari unsur Fe.

Kenapa kita jarang melihat besi murni?

Alasannya adalah bahwa besi murni mudah reaksi dengan oksigen di


udara.
Kelemahan utama besi sebagai bahan konstruksi adalah bereaksi
dengan udara lembab (dalam proses yang disebut karatan) untuk
membentuk oksida warna coklat-merah yang kita sebut karat.

Besi juga bereaksi dengan banyak cara lain, seperti dengan unsur
mulai dari karbon, sulfur, silikon dan juga halogen seperti klorin.

Berbeda dengan baja yang merupakan material buatan yang bukan


hanya berasal dari unsur besi saja melainkan merupakan berbagai
macam paduan unsur seperi besi, mangan, fosfor, karbon, silikon,
sulfur, dan sedikit alumunium, nitrogen, dan oksigen dengan
kandungan karbon sebanyak 0,2 hingga 2,1 %.

Nah unsur C atau unsur karbon inilah yang sangat mempengaruhi


tingkat kekerasan dan kekuatan daya tari dari suatu material yang
hubugannya berbanding lurus jadi jika suatu produk kandungan
karbonnya semakin besar maka material tersebut juga memiliki
tingkat kekerasan dan daya tarik yang semakin besar.
Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol
atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian
positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik
antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih.
Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga
mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa.

Gaya London / Gaya Dispersi


Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul
dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman mengungkapkan teori
tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London. Gaya London adalah
gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam orbital.
Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul
yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat.
Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini dapat
berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat
mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas.

Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya
berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah
dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama.

Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar.
Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti
helium (He), dan sebagainya.

Ikatan Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang
mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N).
Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari titik didih yang menyolok
tinggi dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis.

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara


atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar
ikatan hidrogen yang terbentuk.

Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua
ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih
besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar
(karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih
tinggi daripada asam florida.

Ikatan / Gaya Van Der Waals


Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa
dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas,
semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk
melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam
suatu zat berikut.

 Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah
satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia,
hidrogen, dan nitrogen.
 Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol
selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton
 Ikatan sekunder merupakan ikatan antar molekul yang gaya ikatannya
timbul dari dipole atom atau molekul. Semakin kuat daya tarik
antarmolekul maka semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga
berakibat semakin tinggi titik leleh ataupun didih suatu senyawa.
 a). Gaya London/ Dispresi, merupakan gaya tarik menarik antara
molekul dan zat nonpolar. Electron senantiasa bergerak dalam orbital,
perpindahan electron dari satu daerah e yang lainya menjadikan molekul
bersifat nonpolar menjadi polar sesaat.
 b). Ikatan Hidrogen, gaya antar molekul relative kuat terdapat dalam
Hidrogen yang memiliki keelektronegatifan besar. Kekuatan ini
dipengaruhi oleh perbedaan elektronegatifan antar molekul-molekul
tersebut, semakin besar perbedaan maka semakin besar hydrogen
terbentuk.
 c). Ikatan Gaya Van Der Waals, gaya antar molekul secara kolektif
disebut dengan gaya van der waals. Gaya London, gaya dipole-dipol dan
gaya dipole-dipol terimbas tergolong gaya van der waals.
 Jumlah unsure yang terdapat dialam lebih dari 118 unsur, itu karena
atom-atom dapat bereaksi anara satu atom dengan atom lainnya
membentuk substansi baru yang disebut senyawa. Jika dua ataiu lebih
atom berikatan membentuk ikatan kimia menhasilkan senyawa yang unik
dengan sifat kimia.

Pengertian Gaya Antar-Molekul Dilansir dari Buku Ajar Kimia Dasar 1, gaya antar-

molekul adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antar-molekul yang saling berdekatan.

Peristiwa ini berlangsung antar-molekul yang satu dengan molekul yang lainnya. Oleh

karena itu, gaya antar-molekul berbeda dari ikatan kimia. Ikatan kimia yang mencakup

ikatan ionik, kovalen, dan logam terjadi antar-atom dalam membentuk molekul. Ikatan

ini lebih kuat dar gaya antar-molekul. Sifat fisik dari zat dikukur tanpa adanya

perubahan komposisi kimia lain zat diteliti. Itu artinya, ikatan kimianya tidak dipengaruhi.

Kekuatan gaya tarik antar-molekul mampu menentukan apa yang akan terjadi. Gaya

antar-molekul terbagi menjadi tiga macam, yakni gaya Van der Waals, ikatan hidrogen,

dan gaya london.

Baca selengkapnya di artikel "Pengertian Gaya Antar Molekul dan

Contohnya", https://tirto.id/gm2t
Perbedaan lain yang mencolok sebagai perbedaan besi dan baja adalah
pada kekuatannya. Kekuatan material baja lebih besar dibandingkan
besi begitu pula dengan tingkat keuletannya. Bahkan kekuatan dari
baja ini bisa mencapai 1000 kali lebih kuat dibandingkan dengan
material besi murni. Namun daya redam baja lebih kecil jika
dibandingkan dengan material besi.

Untuk membangun rumah atau bangunan lainnya, berbagai jenis semen bisa


digunakan. Hal tersebut bergantung pada persyaratan parameter desain dan fungsional
struktur. Penggunaan semen juga tergantung pada kondisi lingkungan dari lokasi
proyek dan karakteristik daya tahan. Penggunaan semen umumnya untuk membuat
beton dan mortar. Ketika digunakan dalam campuran beton cor, semen mempunyai
kegunaannya yang luar biasa.
Ketika dicampur dengan air, semen akan berubah menjadi seperti sebuah adukan
bubur yang dapat mengikat dan mengeras. Hal tersebut terjadi karena ketika air
ditambahkan ke campuran semen, akan terjadi suatu reaksi kimia dalam bentuk hidrasi
dan membuat campuran semen tersebut berubah menjadi adukan bubur yang
mempunyai kekuatan tinggi daya tahan dan mengikat. Agar semen dapat membuat
mortar atau beton, timbang adukan bubur tersebut dan dicampur dengan agregat dan
air sesuai kebutuhan. Hal tersebut juga tetap dapat dipakai dalam jangka waktu yang
relatif lama.

Secara umum semen memiliki 4 unsur utama dalam senyawa penyusunnya yaitu:

a. Trikalsium silikat (C3S) atau 3CaO.SiO2

b. Dikalsium silikat (C2S) atau 2CaO.SiO2

c. Trikalsium aluminat (C3A) atau 3CaO.Al2O3

d. Tetrakalsium aluminofert (C4AF) atau 4CaO.Al2O3.Fe2O3


C3S dan C2S merupakan senyawa yang paling dominan dalam semen dan memberikan sifat semen. Bila
terkena air, C3S akan langsung terhidrasi, dan menghasilkan panas.

Sedangkan C2S berekasi dengan air lebih lambat sehingga hanya berpengaru terhadap pengerasan
semen setelah berumur lebih dari 7 hari dan memberikan kekuatan akhir. C2S juga membuat semen
taahan terhadap serangan kimia(chemiclattack) dan juga mengurangi besar susutan pengeringan.

Unsur C3A (unsur ketiga) berhidrasi secara exothermic dan bereaksi sangat cepat memberikan kekuatan
setelah 24 jam.

Unsur yang keempat yaitu C4AF kurang begitu besar pengaruhnya terhadap kekerasan semen.
Kandungan besi yang sedikit dalam semen putih akan memberikan kandungan C4AF yang sedikit dalam
semen, sehingga kualitas semen akan bertambah dari segi kekuatannya.

Anda mungkin juga menyukai