Anda di halaman 1dari 28

BAHAN AJAR

Sekolah : SMK Indonesia


Mata Pelajaran : Penerapan Rangkaian Elektronika
Kelas/Semester : IX
Materi Pokok : Rangkaian Penghitung (Counter)
Alokasi Waktu : 1 JP (45 menit)

A. Tujuan Pembelajaran:

1. Pengetahuan:
a. Produk
1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan
rangkaian penghitung (counter) dengan mengerjakan soal terkait di LP 3
minimal nilai sama dengan KKM.

2) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu


mengklasifikasikan jenis-jenis rangkaian penghitung (Counter) dengan
mengerjakan soal terkait LP3 minimal nilai sama dengan KKM.

b. Proses
Siswa diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah pengoperasian
rangkaian penghitung (counter) dengan mengerjakan evaluasi yang terkait
dengan LP 4 minimal nilai sama dengan KKM.

2. Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer siswa dapat mempraktekkan langkah-langkah
pengoperasian rangkaian penghitung (counter) sesuai rincian tugas kinerja di LP
5 minimal nilai sama dengan KKM.

B. Kompetensi Dasar
3.13. Menerapkan Rangkaian Penghitung (Counter)
4.13. Mengoperasikan Rangkaian Penghitung (Counter)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. Pengetahuan:
a. Produk (Penggalan materi 1)
3.13.1. Mendefenisikan rangkaian penghitung (counter)
3.13.2. Mengklasifikasikan jenis-jenis rangkaian penghitung (Counter)

b. Proses (Penggalan materi 2)


3.13.3. Menjelaskan langkah-langkah pengoperasian rangkaian penghitung
(Counter)
2. Keterampilan: (Penggalan materi 3)
4.13.1. Mempraktekkan langkah-langkah pengoperasian rangkaian
penghitung (Counter)

D. Uraian Materi Ajar


Penggalan Materi 1

1. Pengertian Rangkaian Penghitung (Counter)


Counter adalah suatu rangkaian kombinasional gerbang-gerbang logika
yang menghitung banyaknya pulsa atau clock yang masuk. Nilai maksimal
yang dapat dicacah oleh oleh suatu counter. Suatu contoh suatu counter disebut
pencacah modulo 10, artinya pencacah yang hanya dapat mencacah sampai 10
hitungan saja, yaitu dari 0-9 jika pencacah telah selesai menghitung dari
hitungan 0-9, maka pencacah akan mengeluarkan pulsa reset atau clear untuk
mengulang cacahan dari 0
Counter banyak diaplikasikan pada peralatan yang berhubungan dengan
teknologi digital dan biasanya digunakan untuk aplikasi menghitung jumlah
kemunculan sebuah kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit pulsa.
Aplikasi ini dapat dilihat seperti pada aplikasi sisa parkiran dalam gedung,
aplikasi penghitung jumlah barang, aplikasi penghitung jumlah pengunjung
perpustakaan dan lain sebagainya. Penerapan counter dalam aplikasinya adalah
berupa chip IC baik IC Logika Transistor–Transistor (TTL), maupun CMOS,
antara lain adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS)
4017,4029,4042,dan lain-lain.
Mode operasi counter akan dijelaskan dengan bantuan pulsa diagram
seperti tampak pada Gambar 1.Sebelum clock pertama, keluaran Q1 sampai
dengan Q4 adalah 0. Angka 0 disetarakan dengan kombinasi biner 0000.
Setelah clock pertama bentuk bitnya menjadi 0001 yang diinterprestasikan
sebagai angka 1.
Gambar 1. Rangkaian Counter 4 bit

Gambar 2. Diagram pulsa counter 4 bit

Setelah clock kedua, 0010 akan muncul yang sesuai dengan angka 2, dan
seterusnya. Seluruhnya terdapat 16 macam kombinasi yang sesuai dengan
angka 0 sampai dengan 15. Setelah clock ke 16 seluruh keluaran akan kembali
ke kondisi awal yaitu 0000. Untuk clock selanjutnya, proses diatas akan
diulangi kembali.Secara umum dapat disimpulkan bahwa n-bit counter dapat
diasumsikan sebagai 2n kombinasi keluaran yang berbeda-beda. Sejak angka 0
harusdialokasikan ke salah satu kombinasi ini, counter akan mampu
menghitung hingga 2n–1 sebelum hitungan diulang kembali. Bila suatu counter
terdiri atas 8 flip flop yang disusun seri, maka akan ada 28= 256 kombinasi
biner yang berbeda yang berarti angka antara 0 sampai dengan 255.
Dengan mengubah sambungan memungkinkan untuk mereduksi kapasitas
hitungan misalnya sebuah counter 4 bit yang memiliki 16 variasi keluaran
dapat dibuat menjadi hanya 10 variasi keluaran. Counter akan menghitung o
sampai 9 secara berulang ulang dan counter jenis ini disebut counter
BCD.Sering pula counter tidak hanya untuk menghitung naik dari 0000 ke
0001 dan seterusnya melainkan dapat pula dipergunakan sebagai penghitung
turun dengan nilai awal adalah 1111 kemudian 1110 dan seterusnya sampai
0000 kemudian kembali ke 1111, counter yang seperti ini disebut counter
down. Suatu counter akan berfungsi sebagai counter up atau counter down
dapat dipilih dengan sebuah kontrol untuk menentukan arah
hitungan.Beberapa counter dapat dibuat dari berbagai macam variasi.
Kriteria penting suatu counter antara lain adalah :
1. Arah hitungan ( naik atau turun)
2. Kontrol clock (serentak atau tak serentak)
3. Kapasitas hitungan
4. Kode hitungan
5. Kecepatan menghitung
6. Kemampuan counter untuk diprogram, yang artinya hitungan mulai
berapa dapat diatur

2. Klasifikasi Jenis-Jenis Rangkaian Penghitung (Counter).


Ada dua jenis counter yang sering digunakan dalam teknologi digital,
yakni asynchronous counter (serial counter) dan synchronous counter (parallel
counter).

a. Asynchronous Counter (Serial Counter)


Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counter atau
Counter Serial (Serial Counter) atau dapat disebut juga dengan pencacah
asinkron adalah pencacah yang flip-flopnya bekerja secara bergantian,
maksudnya flip flop yang akan aktif dari LSB menuju MSB. Flip-flop
paling kri (LSB) akan mendapatkan pulsa clock pertama kali kemudian
flip-flop sebelah kanan (MSB ) mendapatkan clockdari flip-flop disebelah
krinya.
Pencacah Asynchonous didisain dengan menggunakan flip-flop pada
keadaan toggle. Flip-flop JK atau D dapat dibuat kedalam keadaan toglle.
Flip-flop JK dapat dibuat dalam keadaan toglle dengan menghubungkan
kedua input J dan K pada logika 1(high). Sedangkan untuk flip-flop tipe D,
dapat dibuat dalam keadaan toglle dengan menghubungkan keluaran Q
kembali ke input.
Pencacah asynchonous bekerja dengan mengkaskade seri flip-flop
dalam keadaan togle secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop
digunakan sebagai clock untuk flip-flop berikutnya secara berurutan. Hal
ini menyebabkan flip-flop berubah secara asynchonous, seperti
gelombang. Pencacah asynchonous lebih dikenal sebagai pencacah
ripple. Karena cara penghubungan setiap flip-flop seperti diatas,
sehingga setiap frekuensi flip-flop berikutnya dibagi dua .
Berdasarkan cara kerjanya, maka counter dapat digolongkan, menjadi
3 yaitu:
1. Up Counter
Up Counter adalah Sebuah Counter disebut sebagai Up Counter jika
dapat menghitung secara berurutan mulai dari bilangan terkecil sampai
bilangan terbesar. Contoh : 0-1-2-3-4-5-6-7-0-1-2. Tabel Kebenaran
Rangkaian Up Counter 3 bit seperti ditunjukan tabel 1.

Tabel 1.Tabel Kebenaran Rangkaian Counter Up Counter 3


Dari hasil persamaan logika berdasarkan Tabel Kebenaran Rangkaian
Counter Up di atas didapatkan rangkaian seperti di bawah ini :
Gambar 3. Rangkaian Up Counter Sinkron 3 bit.
2. DownCounter
Down Counter adalah adalah Counter yang dapat menghitung
secara berurutan dari bilangan terbesar ke bilangan terkecil, contoh 7-6-
5-4-3-2-1-0.Tabel Kebenaran Rangkaian Down Counter 3 bit seperti
ditunjukan tabel 2.

Tabel 2. Tabel Kebenaran Rangkaian Down Counter 3 bit


Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa Down Counting merupakan kebalikan
dari Up Counting, sehingga rangkaiannya masih tetap menggunakan
rangkaian Up Counter, hanyaoutputnya diambilkan dari masing-
masing Flip-flop.Bentuk rangkaian Down Counter adalah seperti
gambar 4.

Gambar 4. Rangkaian Down Counter 3 bit


3. Up/Down Counter
Counter Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up
Counter dan Down Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian
antara Up dan Down karena adanya input eksternal sebagai control yang
menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada gambar 4.4
ditunjukkan rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit. Jika input
CNTRL bernilai ‘1’ maka Counter akan menghitung naik (UP),
sedangkan jika input CNTRL bernilai ‘0’, Counter akan menghitung
turun (DOWN).

Gambar 5. Rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit

b. Synchronous Counter (Paralel counter)

Synchronous counter disebut juga Paralel Counter atau dapat disebut


juga dengan pencacah asinkron adalah pencacah yang flip-flopnya bekerja
secara bersamaan. Semua flip-flop dalam pencacah ini mendapatkan pulsa
clock yang sama dari satu sumber secara bersamaan, karena semua flip-flop
bekerja secara bersamaan sehingga pencacah ini bekerja lebih cepat (delay-
nya kecil). Sedangkan decade counter merupakan nilai maksimal yang dapat
dicacah oleh suatu counter.
Jadi decade counter adalah pencacah yang hanya dapat mencacah
sampai 10 hitungan saja. Jika counter modulo 10 telah mencacah dari 0
sampai 9 maka pencacah akan mengeluarkan pulsa reset atau clear untuk
mengulang cacahan dari 0.
Satu dekade counter sinkron juga dapat dibuat dengan
menggunakan penghitung biner sinkron untuk menghasilkan urutan
menghitung dari 0 sampai 9. Sebuah counter biner standar dapat dikonversi
ke satu dekade (desimal 10) counter dengan bantuan dari beberapa
logika tambahan untuk mengimplementasikan urutan keadaan yang
diinginkan. Setelah mencapai hitungan "1001", counter mendaur ulang
kembali ke "0000". sekarang memiliki satu dekade atau Modulo-10 counter.
Satu dekade counter adalah salah satu yang penting dalam angka
desimal, bukan biner. Sebuah counter dekade memiliki setiap digit
biner dikodekan (yaitu, ia bisa menghitung dalam –kode decimal biner ,
sebagai sirkuit terpadu 7490) atau pengkodean biner lainnya (seperti yang
terdiri dr lima bagian enconding-bi dari 7490 sirkuit terintegrasi). Atau,
mungkin memiliki "sepenuhnya dekode" atau kode keluaran satu-panas di
mana setiap output pergi tinggi pada gilirannya, sedangkan 4017 adalah
seperti sirkuit. Jenis terakhir dari sirkuit menemukan aplikasi dalam
multiplexer dan demultiplexers, atau di mana pun jenis pemindaian perilaku
berguna. counter serupa dengan jumlah yang berbeda output juga
umum. Dekade Penghitung juga dikenal sebagai counter-mod . Salah satu
penggunaan pencacah mod adalah sebagai panampil digit desimal.
Pecacah modulo 10 dihubungkan dengan decoder BCD to 7 segment
sehingga nilai cacahan dapat ditampilkan pada 7 segment. Jika akan
membuat penampil desimal 3 digit maka dibutuhkan 3 buah pencacah
modulo 10, 3 buah decoder BCD to 7 segment dan 3 buah 7 segment sebagai
panampil, dan synchronous decade counter Serupa dengan dekade
counter asynchronous, jumlah dekade sinkron counter mulai dari 0 sampai
9 dan kemudian mendaur ulang ke 0 lagi. Hal ini dilakukan dengan memaksa
keadaan 1010 kembali ke keadaan 0000.
Counter sinkron dapat dibangun dengan menggunakan JK flip-flop dan
gerbang, dan rangkaian untuk dekade counter sinkron semua clock secara
paralel. bekerja lebih cepat daripada counter riak. perubahan JK flip-flop
hanya bila J = K = 1 pada saat pulsa clock. tindakan beralih di sirkuit ini
terkendali melalui output Q dan gerbang NAND. sebelum bistable bisa
beralih, semua Qs sebelumnya bistable harus berada di logika 1. karena Jo =
Ko= 1, FFo matikan pada setiap Q3 pulse.while jam = 0, Q3 = 1 dan ketika
Q0 = 1, J1 = K1 = 1 dan FF1 toggles. dalam cara yang sama, FF2 matikan
ketika Q0 = Q1 = Q2 = 1. ketika Q3 =1, Q3 # = 1, sehingga = J3 1 dan K3 =
0. saat ini semua flip-flop reset ke nol.

Satu dekade counter menghitung dari 0 sampai 9 berulang kali. Oleh


karena itu, total empat flip - flop diperlukan karena menghitung 7 rangkaian
logika pulsa masukan dari 0 hingga 9, kembali ke 0, dan kemudian
mengulang setelah keadaan mencapai 9, keadaan teks adalah 0, bukan
10. komersial, satu dekade counter sinkron menggunakan arus keluaran
sebagai input untuk flip nya-menjatuhkan, sehingga waktu switching untuk
setiap ff hampir sama dalam beberapa penundaan sirkuit. yang desigh seperti
satu dekade counter dibiarkan sebagai latihan.
Apabila nilai hitungan yang stabil adalah penting di beberapa bit, yang
terjadi di kebanyakan sistem counter, counter sinkron digunakan. Ini juga
menggunakan flip-flop, baik D-tipe atau jenis JK lebih kompleks, tapi di
sini, setiap tahap clock secara bersamaan oleh sinyal clock umum. Logika
gerbang antara setiap tahap aliran data sirkuit kontrol dari panggung ke
panggung sehingga jumlah perilaku yang diinginkan direalisasikan.
. Counter Dekade adalah jenis counter yang penting dalam puluhan
daripada harus representasi biner. Setiap keluaran akan tinggi pada
gilirannya, dimulai lebih dari sepuluh setelah output telah terjadi. Jenis
sirkuit menemukan aplikasi dalam multiplexer dan demultiplexers, atau di
mana pun jenis pemindaian perilaku berguna. counter serupa dengan jumlah
yang berbeda output juga umum.
Satu decade counter menghitung dari 0 sampai 9 dan kemudian me-reset
ke nol. Counter input dapat diatur dengan nol olehgaris reset rendah .
hitungan lalu menaikkan pada setiap pulsa clock hingga mencapai 1001 (
decimal 9) ketika kenaikan 1010 (decimal 10) kedua input gerbang NAND
menjadi tinggi .Hasilnya adalah bahwa output NAND menjadi rendah, dan
me reset counter ke nol. D rendah akan dapat melaksanakan sinyal ,
menunjukan bahwa telah terjadi hitungan sepuluh.
Satu decade counter / binery counter dirancang untuk menghitung
sampai 101010102. Sebuah counter empat tahap dapat dengan mudah
termodifikasi untuk satu decade counter dengan menambah sebuah gerbang
NAND seperti di tunjukan pada gambar . perhatikan bahwa FF2 dan FF4
memberikan masukan terhadap gerbang NAND . keluaran gerbang NAND
tersambung ke input CRL dari masing-masing FFS. Counter beroperasi
sebagai counter normal sampai mencapai hitungan 1010 . pada saat itu ,
kedua input ke gerbang NAND adalah HIGH , dan output berjalan LOW.
LOW ini diterapkan pada masukan CRL dari FFS menyebabkan mereka
untuk me-reset ke nol . Setelah FFS- reset ,hitungan bias di mulai lagi .
Tabel berikut mununjukkan jumlah biner dan input serta output dari
gerbang NAND untuk setiap hitungan decade counter ,Mengubah
masukan ke gerbang NAND dapat menyebabkan jumlah maksimum yang
akan diubah. Sebagai contoh , jika FF4 dan FF3 adalah kabel ke gerbang
NAND, counter akan menghitung sampai 11002 (12)10 , dan kemudian di
reset.
Penggalan Materi 2
1. Mempraktekkan langkah-langkah pengoperasian rangkaian penghitung
(Counter)

EWB (Electronic Workbench ) adalah Salah satu jenis software elektronika


yang digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu
rangkaian listrik.
1. Buka aplikasi EWB kemudian klik FILE pilih New untuk memulai
lembaran kerja baru.

2. Gambarlah rangkaian Asynchronous Counter dan Synchronous Counter


seperti yang ada pada tabel 3 dan tabel 4.
3. Rangkaian Asynchronous Counter menggunakan IC digital 7492
4. Rangkaian Synchronous Counter menggunakan IC digital 7492, 7493,
7490, 7448
5. Klik Analysis kemudian pilih Aktif, untuk menampilkan hasil Simulasinya
pada EWB

.
6. Lakukan analisa pada masing-masing rangkaian Asynchronous Counter
dan Synchronous Counter
Tabel 3. Asynchronous Counter
Asynchronous Counter Hasil
analisa
1. Rangkaian Up Counter

2. Rangkaian Down Counter

Catatan :
Untuk operasi UP Counter Pin- 4 ( Down ) dihubungkan ke VCC , sedangkan pin- 5
( UP ) dihubungkan ke input Clock. Sedangkan untuk operasi Down Counter Pin- 4 (
Down ) dihubungkan ke input Clock , sedangkan pin- 5 ( UP ) dihubungkan ke input
VCC.

Tabel 4. Synchronous Counter


Synchronous Counter Hasil
analisa
1. Rangkaian Counter menggunakan IC 74LS 92 ( menghitung
sampai 11 ) disebut juga dengan mode 12 Rangkaian ini bekerja
dari 0000 sampai 1011 ( B ), setelah itu kembali ke 0000
2. Rangkaian Counter menggunakan IC 74LS 93 atau IC 4 bit binary
Counter ( menghitung dari 0000 sampai 1111 )

3. Rangkaian Decade Counter output display 7 Segment , dilengkapi


dengan decoder BCD to 7 Segment )

Penggalan Materi 3
Siswa disuruh mempraktekan sesuai dengan urutan langkah kerja.
E. Rujukan
Putranto,Agus dkk .2008.Teknik Otomatis Industri untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Jilid 2. Penerbit :Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Rangkaian Penghitung (Counter)

Nama Kelompok : ..............................................................................................................


Nama Siswa : ..............................................................................................................
Kelas : ..............................................................................................................

A. Tujuan Pembelajaran:

1. Pengetahuan:
a. Produk
1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat rangkaian penghitung
(counter) dengan mengerjakan soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan
KKM.

2) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu mengklasifikasikan
jenis-jenis rangkaian penghitung (Counter) dengan mengerjakan soal terkait LP3
minimal nilai sama dengan KKM.

b. Proses
Siswa diharapkan dapat langkah-langkah pengoperasian rangkaian penghitung
(counter) dengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4 minimal nilai sama
dengan KKM.

2. Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer siswa dapat mempraktekkan langkah-langkah
pengoperasian rangkaian penghitung (counter)sesuai rincian tugas kinerja di LP 5
minimal nilai sama dengan KKM.

B. Kompetensi Dasar
3.13. Menerapkan Rangkaian Penghitung (Counter)
4.13. Mengoperasikan Rangkaian Penghitung (Counter)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. Pengetahuan:
a. Produk (Penggalan materi 1)
3.13.1. Mendefenisikan rangkaian penghitung (counter)
3.13.2. Mengklasifikasikan jenis-jenis rangkaian penghitung (Counter)

b. Proses (Penggalan materi 2)


3.13.3. Menjelaskan langkah-langkah pengoperasian rangkaian penghitung
(Counter)
2. Keterampilan: (Penggalan materi 3)
4.13.1. Mempraktekkan langkah-langkah pengoperasian rangkaian penghitung
(Counter)
D. Langkah Pembelajaran
Identifikasikan rangkaian penghitung (counter), kemudian kerjakan soal berikut ini dengan
menuliskan deskripsi hasil identifikasi sebagai ciri-ciri masing-masing rangkaian penghitung
(counter)

Deskripsi ciri-ciri masing-masing rangkaian


Rangkaian Penghitung
penghitung (counter)

Asynchronous Counter
(Serial Counter)

Rangkaian Up Counter

Rangkaian Down Counter

Rangkaian Up/Down Counter

Synchronous Counter

E. Diskusi
Membahas masalah rangkaian penghitung (counter), mengutarakan pengertian rangkaian
penghitung (counter) dan karakteristik dari rangkaian penghitung (counter). Buatlah
kelompok dengan anggota 3 – 4 orang, diskusikan klasifikasi dari rangkaian
penghitung (counter) . Tuliskan langkah-langkah pembuatannya dengan menggunakan
software EWB.

F. Peta Konsep

Pengertian Rangkaian Penghitung (Counter)

Rangkaian Mengklasifikasikan jenis-jenis rangkaian


Penghitung (Counter) penghitung (Counter)

Pembuatan Rangkaian Penghitung (Counter)

G. Daftar Pustaka

Putranto,Agus dkk .2008.Teknik Otomatis Industri untuk Sekolah Menengah


Kejuruan Jilid 2. Penerbit :Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan
KUNCI JAWABAN LKPD
Rangkaian Penghitung (Counter)

1. Identifikasikan rangkaian penghitung (counter), kemudian kerjakan soal berikut ini dengan
menuliskan deskripsi hasil identifikasi sebagai ciri-ciri masing-masing rangkaian penghitung
(counter).

Rangkaian
Deskripsi ciri-ciri masing-masing rangkaian penghitung
Penghitung
(counter)
(Counter)
Pencacah yang flip-flopnya bekerja secara bergantian,
maksudnya flip flop yang akan aktif dari LSB menuju MSB.
Asynchronous
Flip-flop paling kri (LSB) akan mendapatkan pulsa clock
Counter (Serial
Counter) pertama kali kemudian flip-flop sebelah kanan (MSB )
mendapatkan clockdari flip-flop disebelah krinya.

Pencacah yang menghitung secara berurutan mulai dari


Rangkaian Up
bilangan terkecil sampai bilangan terbesar. Contoh : 0-1-2-3-4-
Counter
5-6-7-0-1-2.
Rangkaian Down Pencacah yang dapat menghitung secara berurutan dari
Counter bilangan terbesar ke bilangan terkeci. Contoh 7-6-5-4-3-2-1-0
Pencacah gabungan dari Up Counter dan Down Counter.
Rangkaian Up Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan
Down Counter Down karena adanya input eksternal sebagai control yang
menentukan saat menghitung Up atau Down.
Pencacah yang flip-flopnya bekerja secara bersamaan. Semua
flip-flop dalam pencacah ini mendapatkan pulsa clock yang
Synchronous sama dari satu sumber secara bersamaan, karena semua flip-
Counter
flop bekerja secara bersamaan sehingga pencacah ini bekerja
lebih cepat (delaynya lebih kecil)

2. Hasil diskusi cara membuat rangkain counter Asynchronous Counter (Serial Counter)
dan Synchronous Counter . Langkah-langkah pembuatannya dengan menggunakan
software EWB:

1. Buka aplikasi EWB kemudian klik FILE pilih New untuk memulai lembaran kerja baru.
2. Gambarlah rangkaian Asynchronous Counter seperti yang ada pada tabel dibawah
ini
Asynchronous Counter
1. Rangkaian Up Counter 2. Rangkaian Down Counter

3. Klik Analysis kemudian pilih Aktif, untuk menampilkan hasil Simulasinya


rangakaian up counter dan down counter.
4. Selanjutnya Gambarlah rangkaian Synchronous Counter seperti pada tabel dibawah
ini
Synchronous Counter

1. Rangkaian Counter menggunakan IC 74LS 92 ( menghitung sampai 11 )


disebut juga dengan mode 12 Rangkaian ini bekerja dari 0000 sampai
1011 ( B ), setelah itu kembali ke 0000
2. Rangkaian Counter menggunakan IC 74LS 93 atau IC 4 bit binary Counter
( menghitung dari 0000 sampai 1111 )

3. Rangkaian Decade Counter output display 7 Segment , dilengkapi dengan


decoder BCD to 7 Segment )

5. Klik Analysis kemudian pilih Aktif, untuk menampilkan hasil Simulasinya.


Rangkaian Counter menghitung 0000 sampai 1011
Lampiran 2. Rubrik penilaian

Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian

Indikator LP dan Butir Soal Kunci LP dan Butir


Soal
Sikap Prilaku Karakter LP1 Deskripsi
Sikap Sosial LP2
Produk: LP 3 Produk Kunci LP 1 Produk
1. Mendefenisikan rangkaian penghitung Butir 1, 2, 3 Butir 1, 2, 3
(counter)
2. Mengklasifikasikan jenis-jenis Butir 4, 5, 6, 7 Butir 4,5,6,7
rangkaian penghitung (Counter).
Proses:
Menjelaskan langkah-langkah LP 4 Proses: Dipercayakan kepada
pengoperasian rangkaian penghitung RTK 1, 2, 3, 4, 5 judgement
(Counter) Penilai/Guru
Keterampilan:
Mempraktekkan langkah-langkah LP 5 Keterampilan: Dipercayakan kepada
pengoperasian rangkaian penghitung RTK 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, judgement
(Counter) 8 Penilai/Guru
Siswa: Kelas: Tanggal:

LP 1: Format Penilaian Sikap Prilaku Karakter

Petunjuk:
Untuk setiap sikap berikut ini, beri penilaian atas siswa siswa dengan mengguna-kan skala
berikut ini:
Aspek Sikap /ranah Non-instruksional/ Skor Perolehan
(Attitude) Believe (B) Evaluation (E)
(Preferensi oleh (Oleh Guru/
No
(Standar Isi Kompetensi Inti SMK berdasarkan Peserta didik mentor)
Lampiran Permendikbud No.21 Tahun 2016, halaman ybs.)
11) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Kedisiplinan
2 Kejujuran
3 Kerja sama (Peduli)
4 Responsif terhadap informasi
5 Tanggung jawab
6 Memecahkan masalah
7 Kemandirian (Pro-aktif)
8 Ketekunan (berkesinambungan)

∑(𝐵𝑛 + 𝐸𝑛 )
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑡𝑡𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒 (𝑁𝐴𝑡) = × 𝑆𝑚𝑎𝑥
(5 + 5) × 𝑛𝑚𝑎𝑥

Keterangan:
𝐵𝑛 dan 𝐸𝑛 skor B dan E pada aspek sikap ke n
𝑛𝑚𝑎𝑥 = banyaknya aspek sikap = 8
𝑆𝑚𝑎𝑥 = Skor maksimum 100 atau sesuai dengan ketetapan tertentu
Peserta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian diserahkan kepada guru/mentor untuk
diisi dan diolah nilai NAt

Padang, 2018
Pengamat,

( )
DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)
Deskripsi Skor
No Komponen
5 4 3 2 1
1 Kedisiplinan Mentaati semua Mentaati semua Mentaati semua Peraturan kerja Peraturan kerja
peraturan kerja pe-raturan kerja peraturan kerja kadang-kadang sering
secara konsisten secara konsisten dengan penga- dilanggar meski- dilanggar
tanpa instruksi dengan sedikit wasan guru pun diawasi meskipun
dan pengawasan pengawasan dari diawasi
guru guru
2 Kejujuran Selalu jujur Jujur selama Kadang-kadang Kadang-kadang Sering tidak
diawasi jujur tidak jujur jujur walaupun
walaupun diawasi diawasi
3 Kerja sama (Peduli) Dapat Bisa bekerjasama Dapat Hanya dapat Tidak dapat
bekerjasama dengan group bekerjasa-ma bekerjasama bekerjasama
dengan semua tertentu tanpa dalam group dengan guru
pihak (sesama pengawasan kerja selama
teman maupun diawasi guru
guru, pegawai)
4 Responsif terhadap Respon terhadap Respon terhadap Kadang-kadang Respon terhadap Kurang mampu
informasi akses informasi akses informasi respon dalam akses informasi mengakses
dan memanfaat- tapi kurang mencari baru tetapi informasi baru
kannya memanfaatkannya informasi baru terlambat
5 Tanggung jawab Dapat Bertanggungjawab Kadang kadang Bertanggungjawab Kurang
bertanggung tetapi hanya bertanggung- selama bertanggung-
jawab dalam sebagian saja jawab jika menguntungkan jawab pada
segala kewajiban diawasi dan diawasi kewajibannya
6 Memecahkan Dapat Dapat Dapat Dapat Semua masalah
masalah memecahkan memecahkan memecahkan memecahkan diselesaikan
masalah dengan masalah dengan sebagian besar sebagian masalah selalu dengan
baik tanpa baik atas masalah tanpa walau tanpa bimbingan
bimbingan Semua bimbingan bimbingan bimbingan
7 Kemandirian (Pro- Dapat belajar Dapat belajar Kadang kadang Kadang kadang Kurang mampu
aktif) sendiri tanpa sendiri dengan dapat belajar mandiri jika bekerja mandiri
pengawasan guru pengawasan guru mandiri diawasi
8 Ketekunan Tekun tanpa harus Tekun selama Kadang kadang Kadang kadang Kurang tekun
(berkesinambungan) dibimbing dibimbing tekun kurang tekun walau
walau dibimbing dibimbing
Siswa: Kelas: Tanggal:

LP 2 : Format Pengamatan Sikap Sosial

Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa
dengan menggunakan skala berikut ini:

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

Rincian Tugas Kinerja Memerlukan Menunjukkan Memuaskan Sangat baik


No
(RTK) perbaikan (D) kemajuan (C) (B) (A)

1 Bertanya
Menyumbang ide atau
2 pendapat
Menjadi pendengar yang
3 baik
4 Berkomunikasi

Keterangan;
D = Memerlukan perbaikan
C = Menunjukkan kemajuan
B = Memuaskan
A = Sangat Baik

Padang, 2018
Pengamat,

( )
Nama : NIS : Tanggal :

LP3 : Produk
1. Jelaskan secara tertulis pengertian rangkaian penghitung (counter).
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

2. Jelaskan secara tertulis fungsi rangkaian penghitung (counter)


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

3. Jelaskan secara tertulis kriteria rangkaian penghitung (counter).


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

4. Jelaskan secara tertulis konseptual pengertian rangkaian Asynchronous Counter .


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

5. Jelaskan secara tertulis konseptual klasifikasi rangkaian Asynchronous Counter


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

6. Jelaskan secara tertulis konseptual, pengertian rangkaian Synchronous Counter


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

7. Jelaskan secara tertulis perbedaan rangkaian Asynchronous Counter dan Synchronous


Counter
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Kunci LP3 : Produk

1. Pengertian Rangkaian Penghitung (Counter):


Suatu rangkaian kombinasional gerbang-gerbang logika yang menghitung banyaknya
pulsa atau clock yang masuk.

2. Fungsi Rangkaian Penghitung (Counter):


Counter banyak diaplikasikan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi
digital dan biasanya digunakan untuk aplikasi menghitung jumlah kemunculan sebuah
kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit pulsa, pada aplikasi sisa parkiran
dalam gedung, aplikasi penghitung jumlah barang, aplikasi penghitung jumlah
pengunjung perpustakaan dan lain sebagainya.

3. Kriteria Rangkaian Penghitung (Counter):


a) Arah hitungan ( naik atau turun)
b) Kontrol clock (serentak atau tak serentak)
c) Kapasitas hitungan
d) Kode hitungan
e) Kecepatan menghitung
f) Kemampuan counter untuk diprogram, yang artinya hitungan mulai berapa
dapat diatur

4. Konsep Rangkaian Asynchronous Counter:


Pencacah yang flip-flopnya bekerja secara bergantian, maksudnya flip flop yang
akan aktif dari LSB menuju MSB. Flip-flop paling kri (LSB) akan mendapatkan
pulsa clock pertama kali kemudian flip-flop sebelah kanan (MSB ) mendapatkan
clockdari flip-flop disebelah krinya.

5. Konsep Klasifikasi Rangkaian Asynchronous Counter .


a) Rangkaian Up Counter :Pencacah yang menghitung secara berurutan mulai dari
bilangan terkecil sampai bilangan terbesar. Contoh : 0-1-2-3-4-5-6-7-0-1-2.
b) Rangkaian Down Counter : Pencacah yang dapat menghitung secara
berurutan dari bilangan terbesar ke bilangan terkeci. Contoh 7-6-5-4-3-2-1-0
c) Rangkaian Up Down Counter: Pencacah gabungan dari Up Counter dan Down
Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down
karena adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat
menghitung Up atau Down.

6. Konsep Synchronous Counter.


Pencacah yang flip-flopnya bekerja secara bersamaan. Semua flip-flop dalam pencacah
ini mendapatkan pulsa clock yang sama dari satu sumber secara bersamaan, karena
semua flip-flop bekerja secara bersamaan sehingga pencacah ini bekerja lebih cepat
(delaynya lebih kecil)

7. Perbedaan Asynchronous Counter dan Synchronous Counter .

Synchronous Counter:
a) Masukan untuk clock dikembalikan secara serempak
b) Waktu penundaan atau adalah delay sama dengan penundaan satu flip-flop
c) Memerlukan sirkit clock yang berdaya tinggi, sebaba sirkit clocktersebut
menggerakan semua flip-flop secara bersamaan
Asynchronous Counter:
a) Masukan clock dikembalikan secara tak bersamaan atau tak berurutan
b) Waktu penundaan atau delay adalah waktu semua penundaan flip-flop
dijumlahkan
c) Memerlukan sirkit clock yang berdaya rendah, sebab hanya flip-flop yang
paling awal saja yang dikendalikan oleh flip-flop.
Nama : NIS : Tanggal :

LP4 : Proses

Prosedur:
1. Guru meminta siswa menyebutkan langkah-langkah instalasi perangkat lunak
pemrograman berorientasi obyek
2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada tabel
3. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dimulai
4. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format yang
tersedia

Format Assessmen Kinerja Proses


Skor Assesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa
Maksimum Oleh Guru
Sendiri
Langkah kinerja proses rangkaian
penghitung (counter)
1 Siswa menyebutkan langkah pembuatan rangkaian 20
Up counter.
2 Siswa menyebutkan langkah pembuatan rangkaian 20
Down Counter
3 Siswa menyebutkan langkah pembuatan rangkaian 20
penghitung 0000 sampai 1011
4 Siswa menyebutkan langkah pembuatan rangkaian 20
penghitung 0000 samapai 1111
5 Siswa menyebutkan langkah pembuatan rangkaian 20
decade conter dengan output display seven
segmen
Skor Total 100

Padang, 2018

Siswa Guru,

( ) ( Leni Puspitasari, S.Pd )


Nama : NIS : Tanggal :

LP5 : Keterampilan

Prosedur:
1. Siapkan komputer untuk digunakan masing-masing siswa
2. Tugasi siswa menginstal program Java SDK dan IDE Netbeans.
3. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada tabel
4. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dilakukan
5. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini

Format Assessmen Kinerja Keterampilan


Skor Assesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa
Maksimum Oleh Guru
Sendiri
Langkah kinerja proses pembuatan
rangkaian penghitung (counter)
1 Membuka halaman baru EWB pembuatan
12.5
rangkaian penghitung (counter).
2 Membuat rangkaian Up counter 12.5
3 Membuat Rangkaian Down Counter 12.5
4 Menggunakan perintahanalysis untuk melihat hasil
12.5
simulasi rangkaian.
5 Membuat rangkaian penghitung 0000 sampai 1011 12.5
6 Membuat rangkaian penghitung 0000 sampai 1111 12.5
7 Membuat rangkaian penghitung dengan output
12.5
display seven segment
8 Menggunakan perintahanalysis untuk melihat hasil
12.5
simulasi rangkaian.
Skor Total 100

Padang, 2018

Siswa Guru

( ) ( Leni Puspitasari, S.Pd)


)

Anda mungkin juga menyukai