Anda di halaman 1dari 8

Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No.

1, Februari 2021 : 73-80

Pencegahan Anemia Santri Putri Melalui Perbandingan


Konsumsi Suplementasi Tablet Tambah Darah Dengan Kapsul
Serbuk Moringa Oleifera Leaf

Prevention Of Anemia in Female Santri Through Comparison Of Blood


Added Tablet Supplementation With Powder Capsule Moringa Oleifera Leaf
Azizatul Hamidiyah 1, Lutfiatur Rohmani2
1,2Program Studi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibrahimy
1Email: azizatulhamidiyah@gmail.com

ABSTRAK

Anemia merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi terutama di negara berkembang.
Anemia pada remaja putri dapat menyebabkan risiko gangguan fisik dan mental, meningkatkan risiko t
gangguan saat periode kehamilan nantinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam
penanggulangan anemia adalah dengan suplementasi zat besi. Akan tetapi program ini belum berjalan
maksimal dan supmenen tablet tambah darah yang diberikan perlu dievaluasi ulang mengingat merupakan
produk kimia yang tentu kurang baik jika dikonsumsi secara rutin bagi ginjal. Sehingga perlu dilakukan
pengembangan produk yang lebih aman untuk dikonsumsi secara rutin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui perbandingan konsumsi suplementasi tablet tambah darah dan kapsul serbuk Moringa Oleifera
Leaf dalam pencegahan anemia remaja putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain True Eksperimen. Waktu penelitian dilakukan selama
10 bulan pada Tahun 2020. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari masing-masing 30 remaja putri baik
kelompok intervensi maupun control. Instrumen dalam penelitian ini yaitu 1) lembar observasi hasil
pengamatan Kadar Hemoglobin, 3) Lembar observasi recall gizi dan lama waktu tidur untuk
mengontrol bias, 4) Set alat Hemoglobin Test merk Quick Check, darah responden, alcohol swab,
blood lancet. Analisis data dilakukan menggunakan uji univariat dan bivariat (Wilcoxon). Hasil
penelitian menunjukkan ada perbedaan konsumsi suplementasi tablet tambah darah dan kapsul serbuk
Moringa Oleifera Leaf dalam pencegahan anemia remaja putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah
Sukorejo (Pvalue 0,047).

Kata kunci: Anemia, Suplementasi Tablet Tambah Darah, Kapsul Serbuk Moringa Oleifera Leaf

ABSTRACT

Anemia is a common health problem, especially in developing countries. Anemia in adolescent


girls is a risk of physical and mental dysfunction, and can increase the risk of interference during
pregnancy later. One of the efforts that can be done in overcoming anemia is iron supplementation.
However, this program has not run optimally and the supplemental blood supplement tablet given needs
to be re-evaluated considering that it is a chemical product which is certainly not good if consumed
regularly for the kidneys. So it is necessary to develop products that are safer for regular consumption.
The purpose of this study was to determine the comparison of the consumption of supplementation with
blood-added tablets and capsules of Moringa Oleifera Leaf powder in the prevention of anemia in
adolescent girls at Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. This research was a quantitative
study with a True Experiment design. The research was conducted for 10 months in 2020. The sample in
this study consisted of 30 girls each, both in the intervention and control groups. The instruments in this
study were 1) observation sheet of observation result of hemoglobin level, 3) observation sheet of
nutrition recall and length of sleep to control bias, 4) Set of Quick Check brand Hemoglobin Test,
respondent's blood, alcohol swab, blood lancet. Data analysis was performed using univariate and
bivariate (Wilcoxon) tests. The results showed that there were differences in the consumption of
supplementation with blood-added tablets and capsules of Moringa Oleifera Leaf powder in the
prevention of anemia in adolescent girls at Salafiyah Syafiiyah Sukorejo boarding school (Pvalue 0.047).

Keywords: Anemia, Blood Added Tablet Supplementation, Powder Capsule Moringan Oleifera Leaf

73
74 Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No. 1, Februari 2021 : 73-80

PENDAHULUAN Hasil penelitian yang dilakukan


Anemia merupakan masalah oleh Hamidiyah (2018) menunjukkan
kesehatan yang banyak terjadi terutama bahwa 111 dari 140 (79%) santri putri
di negara berkembang. Remaja putri asrama pusat Pondok Pesantren
berisiko menderita anemia sepuluh kali Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
dibandingkan dengan remaja putra. mengalami anemia. Begitu pula
Remaja putri membutuhkan besih lebih berdasarkan hasil penelitian yang
banyak karena percepatan growth spurt dilakukan oleh Soan (2018)
dan menstruasi (Lych, 2000). Anemia menunjukkan bahwa 87 dari 90 (97%)
remaja dapat menyebabkan mahasiswa Kebidanan Universitas
keterlambatan pertumbuhan fisik, Ibrahimy mengalami anemia.
gangguan perilaku dan emosional. Bila Secara umum tingginya
keadaan akut, anemia dapat prevalensi anemia di Indonesia
menyebabkan kematian. Anemia remaja disebabkan defisiensi besi dan mineral
putri juga berisiko meningkatkan risiko lainnya, seperti vitamin A, C, folat,
terjadinya gangguan kehamilan nantinya riboplafin dan B12 (Briawan, 2014).
(Sediaoetomo, 1992). Menurut Yip Hasil penelitian Andasari (2017)
(1998) kebutuhan zat besi perlu menunjukkan bahwa ada hubungan
diperbaiki sejak remaja sehingga signifikan antara asupan nutrisi dengan
anemia pada saat kehamilan dapat terjadinya anemia pada remaja puteri
dicegah. dengan Pvalue 0,038. Begitu pula hasil
Menurut WHO (2013), penelitian yang dilakukan oleh
prevalensi anemia dunia berkisar 40- Hamidiyah (2018) menunjukkan bahwa
88%. Berdasarkan data hasil semakin tinggi asupan nutrisi maka 3,01
Riskesdas tahun 2013, prevalensi kali semakin rendah pula santri terkena
anemia di Indonesia yaitu 21,7% anemia.
penderita anemia berumur 15-24 tahun Salah satu upaya yang dapat
sebesar 18,4% (Kemenkes RI, 2013). dilakukan dalam penanggulangan
Survey yang dilakukan kepada siswa anemia adalah dengan suplementasi zat
sekolah di Indonesia menunjukkan besi. Program suplementasi zat besi
prevalensi anemia sebesar 36%-43% berupa konsumsi tablet tambah darah
(Astuti & Rosidi, 2011). dilakukan setiap minggu di semua
Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No. 1, Februari 2021 : 73-80 75

sekolah dengan peer group sharing besi dalam tubuh untuk dapat
dipantau langsung oleh guru. Dan mensintesis Hb. Dan vitamin C
monitoring setiap 3 bulan sekali oleh berperan dalam meningkatkan abrsopsi
Puskesmas. Akan tetapi program ini zat besi.
belum berjalan maksimal dan supmenen Oleh karena itu, penting
tablet tambah darah yang diberikan dilakukan penelitian pencegahan
perlu dievaluasi ulang mengingat anemia remaja melalui perbandingan
merupakan produk kimia yang tentu konsumsi suplementasi tablet tambah
kurang baik jika dikonsumsi secara rutin darah dan kapsul serbuk Moringan
bagi ginjal. Oleifera Leaf di Pondok Pesantren
Sehingga perlu dilakukan Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.
pengembangan produk sejenis berupa Tujuan penelitian ini yaitu untuk
kapsul serbuk Moringan Oleifera Leaf mengetahui perbandingan konsumsi
substtitusi tablet tambah darah. suplementasi tablet tambah darah dan
Mengguakan serbuk Moringan kapsul serbuk Moringa Oleifera Leaf
Oleifera Leaf karena sayuran kelor dalam pencegahan anemia remaja putri
semua bagian pohonnya dapat di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah
dimanfaatkan. Hasil penelitian While Sukorejo.
Gopalan, el al. (2010) menunjukkan
bahwa seluruh bagian tanaman kelor METODE PENELITIAN
bermanfaat bagi kesehatan. Begitu pula Penelitian ini merupakan
Bey (2010) menunjukkan kandungan Fe penelitian kuantitatif dengan desain
serbuk kelor 25 kali lipat lebih tinggi True Eksperimen. Lokasi penelitian
dibanding sayuran bayam, vitamin A dilakukan di Pondok Pesantren
10 kali lipat lebih tinggi dibanding Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
dengan wortel. Dan 7 kali lebih tinggi Situbondo dan laboratorium Politeknik
kandungan Vitamin C dibanding dengan Jember. Waktu penelitian dilakukan
jeruk. Sebagaimana yang diketahui Fe selama 10 bulan pada Tahun 2020.
merupakan mineral yang sangat Populasi dalam penelitian ini adalah
berpengaruh dalam pembentukan remaja putri di Pondok Pesantren
hemoglobin. Sedangkan vitamin A Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
berperan dalam memobilisasi cadangan Situbondo. Sampel dalam penelitian ini
76 Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No. 1, Februari 2021 : 73-80

terdiri dari masing-masing 30 remaja Lembar observasi recall gizi dan


putri baik kelompok intervensi maupun lama waktu tidur untuk mengontrol
kontrol untuk uji pengaruh kadar bias, 4) Set alat Hemoglobin Test
hemoglobin menggunakan rumus : merk Quick Check, darah responden,
4 •  2 • ( z + z  ) 2 alcohol swab, blood lancet. Analisis
n=
( 1 −  2 ) 2 data dilakukan menggunakan uji
Pengambilan sampel univariat dan bivariat (Wilcoxon).
menggunakan teknik simple random
sampling . Kriteria inklusi sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini sebagai berikut: Distribusi Frekwensi Perbedaan
a. Berusia 18-21 Tahun. Kadar Hb Sebelum dan Sesudah
b. Telah mengalami menstruasi. Konsumsi Tablet Tambah Darah
c. Sedang mengalami anemia saat dalam Pencegahan Anemia Remaja
penelitian. Putri di Pondok Pesantren Salafiyah
d. Tidak memiliki gangguan tidur, dan Syafiiyah Sukorejo
tidur minimal 4 jam. Tabel 1 Distribusi Frekwensi Perbedaan
Kadar Hb Sebelum dan
e. Tidak sedang menstruasi saat Sesudah Konsumsi Tablet
penelitian. Tambah Darah dalam
Pencegahan Anemia Remaja
f. Tidak dalam keadaan puasa selama Putri
penelitian. No. Keterangan N %
1 Tidak Ada
g. Bersedia menjadi responden Kenaikan Kadar 19 63
penelitian. Hb
2 Ada Kenaikan
Pengumpulan data dilakukan 11 37
Kadar Hb
dengan uji perbedaan kadar Hb kepada Total 30 100
30 remaja putri yang anemia sebelum
Berdasarkan Tabel 1
dan sesudah mengkonsumsi Kapsul
menunjukkan bahwa sebagian besar
serbul Moringa Oleifera Leaf dan 30
yaitu 63% tidak ada peningkatan kadar
kelompok kontrol dengan
Hb pada responden sebelum dan
mengkonsumsi tablet tambah darah.
sesudah konsumsi tablet tambah darah.
Instrumen dalam penelitian ini
yaitu 1) lembar observasi hasil
pengamatan Kadar Hemoglobin, 3)
Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No. 1, Februari 2021 : 73-80 77

Distribusi Frekwensi Perbedaan Tabel 3 Perbedaan kadar Hb Sebelum


dan Sesudah Konsumsi Tablet
Kadar Hb Sebelum dan Sesudah
Tambah Darah dalam
Konsumsi Kapsul Serbuk Moringa Pencegahan Anemia Remaja
Putri
Oleifera Leaf dalam Pencegahan
PostK1 - PreK1
Anemia Remaja Putri di Pondok Z -1.201a
Pesantren Salafiyah Syafiiyah Asymp. Sig. (2-tailed) .230
Sukorejo a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Tabel 2 Distribusi Frekwensi Perbedaan
Kadar Hb Sebelum dan
Sesudah Konsumsi Kapsul Berdasarkan Tabel 3
Serbuk Moringa Oleifera Leaf menunjukkan bahwa tidak ada
dalam Pencegahan Anemia
Remaja Putri perbedaan kadar Hb sebelum dan
No. Keterangan N % sesudah konsumsi tablet tambah darah
1 Tidak Ada
Kenaikan Kadar 8 27 dengan Pvalue 0,23. Hal ini juga
Hb ditunjukkan dengan mean pre post kadar
2 Ada Kenaikan
22 73 Hb pada responden sebelum dan
Kadar Hb
Total 30 100 sesudah konsumsi tablet tambah darah
sebesar -0,3 gr/dL.
Berdasarkan Tabel 2
menunjukkan bahwa sebagian besar
Perbedaan kadar Hb Sebelum Dan
yaitu 73% ada kenaikan kadar Hb pada
Sesudah Konsumsi Kapsul Serbuk
responden sebelum dan sesudah
Moringa Oleifera Leaf dalam
konsumsi kapsul serbuk Moringa
Pencegahan Anemia Remaja Putri di
Oleifera Leaf .
Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah
Sukorejo
Perbedaan kadar Hb Sebelum dan
Hasil uji statistik menggunakan
Sesudah Konsumsi Tablet Tambah
uji wilcoxon menujukkan hasil
Darah dalam Pencegahan Anemia
sebagaimana Tabel.4.
Remaja Putri di Pondok Pesantren
Salafiyah Syafiiyah Sukorejo.
Hasil uji statistik menggunakan
uji wilcoxon menujukkan hasil
sebagaimana Tabel 3.
78 Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No. 1, Februari 2021 : 73-80

Tabel 4 Perbedaan kadar Hb Sebelum Tabel 5. Perbandingan Konsumsi


dan Sesudah Konsumsi Suplementasi Tablet Tambah
Kapsul Serbuk Moringa Darah dan Kapsul Serbuk
Oleifera Leaf dalam Moringa Oleifera Leaf dalam
Pencegahan Anemia Remaja Pencegahan Anemia Remaja
Putri Putri
PostKa2 - PreKa1 Hasil
Z -1.865a Mann-Whitney U 316.000
Asymp. Sig. (2-tailed) .062 Wilcoxon W 781.000
a. Based on negative ranks. Z -1.985
b. Wilcoxon Signed Ranks Test Asymp. Sig. (2-tailed) .047
a. Grouping Variable: group
Berdasarkan Tabel 4
menunjukkan bahwa tidak ada Berdasarkan Tabel 5
perbedaan kadar Hb sebelum dan menunjukkan bahwa ada perbedaan
sesudah konsumsi Kapsul Serbuk kadar Hb sebelum dan sesudah
Moringa Oleifera Leaf dengan Pvalue konsumsi Konsumsi Suplementasi
0,062. Akan tetapi jika dilihat dari mean Tablet Tambah Darah dan Kapsul
pre post kadar Hb pada responden Serbuk Moringa Oleifera Leaf dalam
sebelum dan sesudah konsumsi Kapsul Pencegahan Anemia Remaja Putri di
Serbuk Moringa Oleifera Leaf Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah
menujukkan ada peningkatan kadar Hb Sukorejo Anemia Remaja Putri di
sebesar 0,59 gr/dL. Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah
Sukorejo dengan Pvalue 0,047.
Perbandingan Konsumsi
Suplementasi Tablet Tambah Darah SIMPULAN DAN SARAN
dan Kapsul Serbuk Moringa Oleifera Simpulan penelitian ini yaitu: 1)
Leaf dalam Pencegahan Anemia Tidak ada perbedaan kadar Hb sebelum
Remaja Putri di Pondok Pesantren dan sesudah konsumsi tablet tambah
Salafiyah Syafiiyah Sukorejo darah dalam pencegahan anemia remaja
Hasil uji statistik menggunakan putri di Pondok Pesantren Salafiyah
uji mann whitney menujukkan hasil
Syafiiyah Sukorejo ( Pvalue 0, 23) . 2)
sebagaimana Tabel 5. Tidak ada perbedaan kadar Hb sebeluum
dan sesuai konsumsi kapsul serbuk
Moringa Oleifera Leaf dalam
Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No. 1, Februari 2021 : 73-80 79

pencegahan anemia remaja putri di Hemoglobin Concentration of


Bangladesh Women. Am J Clin
Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah
Nutr, Volume 131, pp. 758-764.
Sukorejo (Pvalue 0,062). 3) Ada
Briawan,D. et al , 2012. KKonsumsi
perbedaan konsumsi suplementasi tablet Pangan, Bioavailabilitas Zat
tambah darah dan kapsul serbuk Besi dan Status Anemia Siswi di
Kabupaten Bogor. Prosiding
Moringa Oleifera Leaf dalam Seminar Hasil Penelitian IPB.
pencegahan anemia remaja putri di pp.219-230

Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Dinas Kesehatan Kab.SItubondo, 2018.


Profil Kesehatan Kabupaten
Sukorejo (Pvalue 0,047).
Situbondo. Situbondo: Dinas
Saran dalam penelitian ini yaitu: Kesehatan Kab.Situbondo
1) Perlu dilakukan penelitian lanjutan Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes
dengan menambahkan waktu intervensi RI, 2016. Program
Pencegahan &
sesuai masa pembentukan hemoglobin Penanggulangan Anemia pada
yaitu selama intervensi 90 hari dengan Rematri dan WUS. Jakarta:
Kemenkes RI
mengontrol betul bias dalam penelitian
Fuglie, L. J., 2001. The Miracle
agar uji beda perubahan Hb dapat Tree: Moringa oleivera:
dianalisis secara signifikan. 2)Perlu Natural Nutrition for the
Tropics. Training Manual.
adanya perhatian khusus bagi para Church World Service. Dakar,
akademisi dan tenaga kesehatan Senegal
setempat dalam memandang kelor Gopalan, C, 2010. Nutrition Research in
sebagai sumber daya alternatif upaya Southeast Asia. New Delhi,
WHO
preventif maupun kuratif.
Hamidiyah, A., Rohmani, L. & Zahro,
N. A., 2018. Faktor
DAFTAR PUSTAKA Determinan Anemia Santri
Almatsier, S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Putri. Oksitosin: Jurnal Ilmiah
Gizi. Jakarta: Gramedia. Kebidanan, 6(1), pp. 64-72.

Andasari, K., 2017. Hubungan Asupan Kustyaningsih, E., 2007. Perbedaan


Nutrisi dengan Anemia Santri Tingkat konsumsi Fe, vitamin
Ma'had Aly. Situbondo: C dan kadar hemoglobin pada
Akademi Kebidanan Ibrahimy. santri putridi pondok pesantren
dengan dan tanpa pelayanan
Bey., 2010. All Things Moringa. gizi institusi (Studi di pondok
pesantren Modern Selamat dan
Bhagarva, A. & et.al., 2001. Dietary
pondok pesantren putri Bani
Intakes and Socioeconomic
Umar Al Karim Kabupaten
Factors are Associated with The
80 Oksitosin: Jurnal Ilmial Kebidanan, Vol. 8, No. 1, Februari 2021 : 73-80

Kendal. Semarang: Universitas Adolencent Girls: A


Diponegoro. Preliminary Report from Semi-
Urban Nepal. Indian
Lynch, S., 2000. The Potential Impact of Pediatrics, Volume 39, pp.
Iron Suplementation During. Am.
1126-1130.
J. Clin. Nutr, Volume 130, p.
488S. Soan, Y. A., 2018. Hubungan Status
Mazrizal, 2007. Anemia Defisiensi Gizi dan Aktivitas Fisik dengan
Besi. Jurnal Kesehatan Anemia Mahasiswa
Masyarakat FK Unand, 2(1). Kebidanan. Situbondo: Prodi D
III Kebidanan Fakultas Ilmu
Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan Universitas
Kesehatan & Ilmu Perilaku. Ibrahimy.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sediaoetomo, A., 1992. Ilmu Gizi untuk
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Mahasiswa dan Profesi. I ed.
Penelitian Kesehatan. jakarta: Jakarta: Dian Rakyat
Rineka Cipta.
Sya`Bani, I. R. N. & Sumarmi, S., 2016.
Notobroto, H. B. & Chatarina, U., 2000. Hubungan Status Gizi Dengan
Determinan epidemiologi Kejadian Anemia Pada
anemia pada remja putri di Santriwati Di Pondok
pondok pesantren di Surabaya. Pesantren Darul Ulum
Surabaya: Lembaga Penelitian Pterongan Jombang. Jurnal
Universitas Airlangga. Keperawatan Muhammadiyah ,
1(1), pp. 7-15.
Kementrian Kesehatan RI., 2018. Profil
Kesehatan. Jakarta: Kemenkes Yip, R., 1998. The Challenge of
RI. Improving Iron Nutrition.
European Journal of Clinical
Santoso, S., 2004. Dinamika Kelompok Nutrition.
Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Zarianis, 2006. Efek Suplementasi Besi-
Santrock, J. W., 2007. Adolescence. Vitamin C dan Vitamin C
Perkembangan Remaja. 6 (alih terhadap kadar Hemoglobin
bahasa :Shinto B, Adelar dan Anak Sekolah Dasar yang
Sherly Saragih) ed. Jakarta: Anemia di Kecamatan Sayung
Erlangga. Kabupaten Demak , Semarang:
Universitas Diponegoro.
Sanjur, D., 1982. Social and Cultural
Prespectif in Nutrition. New
York: Prentice Hall.
Sediaoetomo, A., 1992. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi. I ed.
Jakarta: Dian Rakyat.
Supariasa, 2002. Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC.Shah, B. &
Gupta, P., 2002. Anemia in

Anda mungkin juga menyukai