Anda di halaman 1dari 13

Menurunnya

DAMPAK konsumsi produk


perikanan dalam
negeri

COVID-19 Menurunnya pasar Anjloknya harga


ekspor komoditas hampir semua jenis
dan produk ikan di seluruh
perikanan RI wilayah Indonesia

Dampak pandemi Covid-19 tidak


hanya melanda sektor kesehatan saja,
tetapi juga ke semua aspek kehidupan
Hambatan jalur Menurunkan
manusia dan sektor pembangunan, distribusi bahan kesejahteraan
termasuk sektor perikanan baku karena PSBB nelayan dan
dan pembatasan pembudidaya
orang
PHK karyawan
Pabrik dan Unit
Pengolahan Ikan
JURUS KKP
UNTUK MENYELAMATKAN SEKTOR PERIKANAN TERDAMPAK COVID-19

Beli Hasil Perikanan Ekspor Raya Bantuan Benih


KKP menggandeng BUMN (PT. Di tengah pandemic Covid-19, KKP KKP telah menyalurkan 53,1 juta
Perindo dan PT. Perinus) dengan mendorong ekspor hasil laut. Pada ekor benih kepada para
menggelontorkan dana 30 M untuk bulan April 2020 MKP melepas pembudidaya (6,5 juta ekor benih
menyerap, membeli hasil perikanan ekspor raya 53,5 ton Rumput Laut komoditas air tawar, 44,7 juta juta
nelayan & pembudidaya spinosum ke Vietnam di Kab ekor benih komoditas air payau dan
Serang) 1,9 juta ekor benih komoditas air
laut)

Bantuan Pakan Cold Storage Nasi Ikan


Maret s.d. Mei 2020 KKP telah KKP menyiapkan cold storage di 15000 Nasi Ikan dibagikan oleh
memberikan bantuan pakan ikan pelabuhan perikanan untuk menyimpan Pegawai KKP di kantor pusat dan
sebanyak 136 ton kepada ikan agar kualitasnya terjaga dengan UPT selama bulan puasa
pembudidaya ikan di 24 baik.sebagai stok dan menjadi cadangan
Kabupaten/Kota di seluruh saat musim sulit ikan dan kemungkinan
Indonesia. ikan tidak optimal diserap pasar.
JURUS KKP
Channel Sales
UNTUK MENYELAMATKAN SEKTOR PERIKANAN TERDAMPAK COVID-19
DOKUMENTASI

JURUS
•ABC

Sabtu (25/4) 2020, Menteri Kelautan dan


KKP KKP menggandeng PT Perinus dan Perindo dengan
Perikanan, Edhy Prabowo melepas ekspor rumput mengucurkan pinjaman 60 M untuk menyerap
laut jenis Spinosum di Serang – Banten sebanyak 3000 ton hasil perikanan nelayan dan
53,5 ton dari CV. Delton dalam bentuk raw material pembudidaya.
kering dengan nilai ekspor mencapai Rp700 juta
JURUS KKP
Channel Sales
UNTUK MENYELAMATKAN SEKTOR PERIKANAN TERDAMPAK COVID-19
DOKUMENTASI

JURUS
•ABC

KKP mendistribusikan 53,1 juta ekor benih


KKP Selama masa pandemi COVID-19, KKP telah
ikan/udang untuk pembudidaya ikan terdampak memberikan bantuan pakan ikan 136 ton kepada
Covid-19 yang tersebar 67 Kabupaten/Kota di pembudidaya ikan di 24 Kab/Kota. Pakan
berbagai wilayah di Indonesia. dihasilkan oleh UPT DJPB berstandar SNI.
JURUS KKP
Channel Sales
UNTUK MENYELAMATKAN SEKTOR PERIKANAN TERDAMPAK COVID-19
DOKUMENTASI

JURUS
•ABC

KKP menyiapkan cold storage yang bisa digunakan


KKP Selama bulan Ramadan, unit kerja KKP baik di
pelaku usaha perikanan agar tetap bisa menyerap pusat maupun di daerah melakuka gerakan
produksi nelayan dan pembudidaya. Salah satu pembagian 15000 nasi ikan untuk masyarakat.
cold storage KKP berada di Muara Baru (1.000 ton) Anggaran Nasi ikan tersebut dari donasi para
terintegrasi dengan PPS Nizam Zachman serta pegawai KKP
TANTANGAN SEKTOR PERIKANAN
MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
KERJA SAMA LOGISTIK DAN
REGIONAL RANTAI PASOK PANGAN
Bersatu dengan negara-negara
Melibatkan BUMN Pangan, koperasi dan
ASEAN untuk bekerja sama
swasta. Sistem logistik ini perlu inovasi
menggalang kekuatan mengatasi
berbasis teknologi 4.0, khususnya
pandemi dan persoalan di masa
blockchain.
datang.

DIGITALISASI V EKSPOR
Produk perikanan (protein ikan)
PEMASARAN yang tetap diburu oleh konsumen,
• Pemasaran produk perikanan di manapun. Peluang bagi
secara online dengan Indonesia untuk meningkatkan
mengoptimalkan aplikasi ekspor dengan adanya kebijakan
• Mendorong tumbuhnya lockdown di berbagai negara
startup sektor perikanan

RESI GUDANG JARING PENGAMAN SOSIAL


Sistem Resi Gudang dapat Nelayan dan pekerja perikanan, baik skala kecil
menjadi penyangga harga ikan dan besar adalah kelompok sangat rentan yang
yang saat pandemi cenderung terkena dampak akibat pandemi, sehingga
menurun kelompok tersebut perlu perhatian penuh dari
pemerintah agar bisa tetap terlindungi
KEBIJAKAN KKP
KEBIJAKAN KKP

PERIKANAN TANGKAP
Pengembangan 5.000 unit armada kapal ikan
1 modern baru (di atas 100 GT) dengan alat
tangkap yang produktif, efisien, dan ramah
lingkungan,
Revitalisasi pelabuhan perikanan dan pembangun
2 pelabuhan perikanan baru yang dilengkapi dengan
kawasan industri perikanan terpadu sebagai tempat
pendaratan dan penjualan ikan hasil tangkapannya.

Kapal-kapal ikan tradisional yang jumlahnya


3 mencapai 95 % dari total kapal ikan nasional
(sekitar 600.000 unit kapal), harus secara bertahap
dimodernisasi dengan teknologi mutakhir yang
tepat guna.
Menghentikan kebijakan yang menghambat
4 pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan nelayan,
contoh: moratorium kapal ikan diatas 200 GT,
cantrang, kapal pengangkut ikan dan suplai
perbekalan melaut untuk usaha penangkapan ikan
lebih dari 10 kapal penangkap ikan (a group fishing),
Revitalisasi
dan lainnya. dan pengembangan Sistem
5 Logistik Perkanan Nasional (storage,
transportation, and distribution) yang
sudah terbangun sejak 2002
KEBIJAKAN KKP

PERIKANAN BUDIDAYA
Revitalisasi, diversifikasi, dan ekstensifikasi
1 usaha perikanan budidaya di wilayah perairan
laut (mariculture), perairan payau atau tambak
(coastal aquaculture), dan perairan darat
Penerapan Best Aquaculture Practices (Cara-Cara
2 Budidaya Terbaik): (1) penggunaan bibit dan benih
unggul; (2) penggunaan pakan berkualitas dan
cara pemberian pakan yang tepat dan benar; (3)
pengendalian hama dan penyakit; (4) manajemen
kualitas air; (5) teknik perkolaman; (6) teknologi
budidaya yang mutakhir dan tepat seperti teknik
bioflock; dan (7) biosecurity.
Penerapan manajemen rantai pasok dan nilai
3 secara terpadu, dari hulu (subsistem produksi),
processing and packaging, distribusi, sampai ke
pemasaran.
Pengembngan kawasan industri akuakultur terpadu
4 berbasis komoditas dan kluster, seperti kluster
industri udang Vanname, barramundi, kerapu,
bandeng, rumput laut, kerang mutiara, nila, patin,
dan lele.
Pengembangan industri pakan yang berkualitas
5 dengan harga relatif murah dan FCR rendah: trash
fish, by catch, magot, micro alage, dll.
KEBIJAKAN KKP
INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERIKANAN
DAN HASIL LAUT
Di sektor industri pengolahan hasil perikanan
1 dan hasil laut, dengan mengimplementasikan
segenap kebijakan dan program perikanan
tangkap dan perikanan budidaya (seperti
dipaparkan di slide sebelumnya), maka
pasokan bahan baku akan terjamin
keberlanjutannya.
Selanjutnya, meningkatkan kualitas,
2 keamanan pangan, kemasan, dan daya saing
produk olahan perikanan kita sesuai dengan
dinamika selera konsumen domestik
maupun global.
Terus menerus menghasilkan inovasi (new product
3 development) produk-produk olahan hasil
perikanan sesuai perkembangan selera konsumen
dan pasar dalam negeri maupun global.
KEBIJAKAN KKP
INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
PERAIRAN
Industri Bioteknologi Perairan bisa kita kembangkan
1 sebagai sumber pertumbuhan baru. Potensi ekonomi
Industri Bioteknologi Perairan ini diperkirakan empat kali
nilai ekonomi dari industri teknologi informasi dan
komunikasi.
Industri Biotekonologi Perairan meliputi 3 cabang
2 industri: (1) ekstraksi senyawa bioaktif dari biota laut
sebagai bahan dasar untuk industri makanan dan
minuman, farmasi, kosmetik, pewarna, biofuel, dan
beragam industri lainnya; (2) genetic engineering untuk
menghasilkan bibit dan benih unggul; dan (3)
bioremediasi untuk mengatasi pencemaran lingkungan.

Industri Bioteknologi Perairan, terutama


3 ekstraksi senyawa bioaktif untuk pengembangan
industri farmasi, kosmetik, functional foods, film,
pewarna, biofuel, dan beragam industri lainnya
mesti terus diperkuat dan dikembangkan.

Kita juga harus mengembangkan genetic


4 engineering untuk menghasilkan induk dan benih
ikan, udang, kepiting, moluska, rumput laut,
tanaman pangan, dan biota lainnya yang unggul.
BYE COVID-19
GO SEKTOR KP
Seluruh Kebijakan dan Program di atas harus semaksimal
mungkin memanfaatkan jenis-jenis teknologi di Era
Industry 4.0 dan etos kerja di era Society 5.0.

Penerapan teknologi industri 4.0 ini


akan lebih mampu mengeksplorasi potensi,
mengefisienkan sumberdaya, meningkatkan
produktivitas dan nilai tambah, memperluas akses pasar
dan modal, serta memodernisasi organisasi dan
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai